Aarrrggggg.... arrrrrrhh...
suara erangan seorang pak tua, terdengar memperihatinkan,ia sedang sekarat meregang nyawa.,di sekeliling ada sahabatnya kerabatnya dan anak tunggalnya.
Astagfirullahaladziim...
hanya itu yang bisa mereka ucapkan, seraya mengelus dada.
"Bagaimana ini kyai...?"
tanya kerabatnya,antara bingung bercampur iba,karena mereka tahu, bagaimana susahnya saat sedang sakaratul maut, dan betapa sakitnya ketika nyawa sedang dicabut.
mereka sering mendengar kan kajian,karenanya menjadi paham.
"Entahlah,sepertinya perewangan nya masih enggan untuk meninggalkan jasad tuan nya, karena ia harus mencari wadah baru baginya.. "
jelas kyai Imran.
"Arman.... mendekatlah,, "
panggil nya,
"sepertinya ilmu ayahmu ini harus segera di turunkan, karena kalau tidak, ia akan terus tersiksa seperti ini, karena kau anak satu-satunya,siapkah kamu menerima leluhur ayahmu ini...? tanya kyai Imron dengan nada serius.
"tapi kyai.. saya tidak mau mempunyai ilmu macam itu,, bukankah itu di larang oleh agama,,"
Arman menolak nya karena jujur ia belum siap akan konsekuensi nya.
"akan tetapi ini hal yang darurat arman,kalau tidak segara di turunkan ke padamu,maka jasad ayahmu akan terus seperti ini,, apakah engkau tidak kasihan kepada ayahmu..?" kyai Intan terus meyakinkan Arman.
"setelah engkau menerimanya, tinggal terserah nak Arman,mau tetap di pelihara atau di lepaskan nantinya,sekarang bicaralah kepada ayahmu." titah sang kyai
"baiklah kyai, saya siap... "ujar Arman merasa mantap
mau tidak mau ia, harus melakukan nya, agar ayahnya bisa pergi dengan tenang.
"ayah, Aman siap menerima ilmu dari ayah, supaya ayah bisa pergi dengan tenang, aman ikhlas yah.. "ujar Arman,seraya mengengam tangan ayah tercinta nya.
sedangkan Ayah nya hanya memberi isyarat melalui kedua matanya yang tampak
berputar-putar,karena anggota tubuhnya sudah tidak bisa di gerakkan.
"bersiaplah arman,saya akan membantu mengeluarkan perewangan ayahmu ini,."kyai imran bersiap-siap membacakan doa-doa.
tampak komat-kamit sang kyai membacakan do'a, dan ayahnya Arman mengerang hebat,dengan mata melotot ke atas, beberapa sosok secara tak kasat mata mulai keluar ,dari ubun-ubun nya, berupa kepulan asap tipis, di mata orang awam, namun di mata orang yang mempunyai ilmu kebatinan tingkat tinggi, sosok itu berupa seekor harimau besar,ular,serigala dan wujud lainnya.
tampak tubuh Arman mengejang, dan bergetar hebat, ketika menerima perewangan tersebut, karena yang memasuki tubuh Arman tak cuma satu,melainkan empat dari leluhur Ayahnya sekaligus,
mereka berebut menempati wadah baru, tubuh yang segar bugar lagi kuat.
ketika Arman membuka matanya, nampak pupil mata nya, berubah menjadi bola mata harimau, kuning keemasaan, karena siluman harimau lah yang energi nya lebih kuat,yang mampu menguasai tubuh Arman.
di pembaringan terakhirnya, Ayah Arman tampak terkulai lemas, perlahan ia menutup mata dengan damai.
Innalilahi wainna ilahi roji o'un..
ucapan bela sungkawa di panjatkan oleh semua kerabat dan tetangga nya,
mereka sudah ikhlas dengan apa yang terjadi dengan kondisi ayahnya Arman,
sehingga mereka berlapang dada,melihat kondisi ayah nya, yang bisa pergi dengan tenang.
pemakaman pun di laksanakan,tanpa adanya kendala, semua berjalan lancar dan khidmat.
ketika semua sudah selesai di tunaikan,tinggalah,Arman,Kyai,dan beberapa tetangganya yang dekat dengan nya,
"jika nak Arman butuh sesuatu, datanglah kerumah jangan sungkan,."ujar kyai Imran dengan lembut seraya menepuk pundak Arman.
"baik kyai... terima kasih.. "balas Arman seraya tersenyum.
indaaaaah.....
masuukkk,,,
seorang gadis cantik tampak tergugu, ia sedang menunggu seseorang dari pintu rumah nya, dengan raut wajah cemas.
suara perempuan yang Indah kenali itu, memanggil nya dengan keras,
Indah lantas masuk kedalam rumah nya,
"ada apa bu.. "tanya Indah dengan lembut.
Indah adalah gadis yang lembut dan berparas cantik rupawan,rambut lurus hitam panjang sepinggang,bola mata yang bulat sempurna.
namun bertolak belakang dengan watak ibunya,yang tegas dan judes, apa lagi kalau keinginan nya tidak kesampaian,
"ngapain kamu berdiri di situ, pasti kamu lagi nunggu manusia harimau itu kan.. "cecar ibu Indah,Sawitri
"ngak kok buu...,indah lagi cari angin segar... " Indah berusaha mengelak.dengan wajah gugup nya,
"halaaah..., kamu gx usah bohong, ibu tau kok,.
dengar baik-baik indah, sampai kapan pun, ibu tidak akan pernah merestui kamu dengan Arman, karena dia itu keturunan,manusia harimau.. " tegas Sawitri.
"tapi bu..., Arman kan pemuda baik-baik,,, " jelas indah dengan nada memohon,
"tetap saja ibu tidak suka,, " tegas Sawitri dengan suara lantang.
rupanya percakapan itu di dengar oleh Arman yang memang sejak tadi berdiri di depan rumah Indah, semalam indah memang menyuruhnya untuk datang, karena mereka sedang ada yang di bicarakan.
namun rupanya kehadiran Arman tak di inginkan oleh ibu nya, ia lantas pergi tanpa sepengetahuan mereka.
sebagian masyarakat memang tabu dengan hal yang mistik, bahkan mereka tidak terlalu mempercayai hal begitu. kejadian kemarin bahkan menjadi bahan utama pembicaraan mereka,dan sosok arman yang kini menjadi keturunan manusia harimau pun tak luput dari perbincangan setiap hari.
namun Arman tidak terlalu menampiknya, ia acuh saja, karena ia tidak merugikan warga,
ia bermaksud menemui kyai Imran,untuk meminta kejelasan tentang ilmu nya tersebut.
sesampainya di rumah kyai.
"Assalamualaikum.. kyai.. "ucap Arman dengan sopan.
"waalaikumsalam nak Arman,silahkan masuk,,"
jawab kyai Imran.
"duduklah,sebentar saya ambilkan minuman dulu.. "ujarnya, lalu meninggalkan Arman yang sudah duduk manis.
beberapa menit kemudian.
"kalau tidak salah, kedatangan nak Arman kemari,apakah untuk membicarakan tentang ilmu yang ada di dalam tubuh nak Arman..? "
tebak Kyai Imran,seraya membawa baki berisi minuman segar dan beberapa cemilan khas ringan.
"betul kyai, apakah yang harus saya lakukan dengan ilmu ini, apakah saya harus membuang nya.. "
"silahkan di minum dulu.." kyai menyodorkan minuman kepada Amran.
Aman menyambutnya dengan anggukan kepala,
Bismillah.... lalu menyeruput nya.
"kalau nak arman ingin tahu jawaban nya, pergilah ke arah utara pulau sumatera,nanti nak arman akan tahu, apa yang harus nak arman lakukan..
dan ingat jangan gunakan ilmu itu pada jalan yang salah, gunakan ilmu itu pada kebaikan untuk menolong yang membutuhkan..
saya hanya bisa membantu nak arman untuk pergi kesana,kebetulan keponakan saya hendak pergi ke sana,nak arman bisa menumpang di mobil nya.
kabarnya ada seorang juragan yang sedang membutuhkan tenaga kerja, carilah kerjaan di sana,mungkin dari sana akan ada petunjuk nantinya... "
kyai Imran menjelaskan secara panjang lebar.
setelah di rasa cukup,Arman pun pamit, ia hendak mempersiapkan perbekalan besok.
di tengah jalan,Arman berpapasan dengan Indah,yang hendak pergi ke warung.
"kak Arman, kenapa kakak tidak datang kerumah.. "tanya Indah dengan nada kecewa,seraya menggenggam tangan Aman dengan erat.
"untuk apa kakak kerumahmu, kalau hanya untuk mendengar kan hinaan ibumu.. "
jawab Arman sembari mengusap wajahnya,
"saya ini memang tidak pantas untuk mu Indah,
kamu orang baik, kamu berhak mendapat pasangan yang baik juga, tidak seperti saya, yang hanya keturunan manusia harimau,seperti yang mereka bicarakan... "jelas arman.
"oia,besok saya akan pergi merantau,mencari pekerjaan,ku harap kamu jadi anak yang patuh, kepada ibumu, turuti keinginannya, ia tahu mana yang terbaik untuk kebahagian mu... "ujar Arman seraya mengelus kepala Indah.
Arman pun pergi, meninggal kan Indah, yang masih diam menunduk, air matanya jatuh di antara sela jari-jari kakinya,
hatinya hancur, manakala perpisahan yang begitu singkat, padahal ia menerima sosok Arman apa adanya,dan tidak mempermasalahkan, apapun yang terjadi pada dirinya.
namun takdir harus membuatnya berpisah dengan orang yang di cintai nya.
Yang bener lu dit.. apa gax salah liat.." ujar aryo.
"bener orang gue yang ikut nganter Arman ke mobil pick up milik keponakan nya kyai Imran kok.. " ujar dito.
"rencana arman ke medan,mau ngapain dit.. "
tanya yang lain.
"kalau gx salah sih, katanya mau merantau,mencari pekerjaan.. "jawab dito seraya menyeruput kopi nya.
"kasihan ya si Arman, dulu sewaktu ayah nya masih hidup,mereka cuma berdua, sekarang jadi sebatang kara..
itulah obrolan mereka di warung kopi.
sementar arman sudah sampai di kota Medan.
"Man.. saya cuma bisa mengantar sampai di sini saja, sebab saya harus mengantar pesanan klien saya... saya minta maaf,, "ujar salman yang merupakan sopir mobil pick up,
"tidak apa-apa kang justru saya berterima kasih, sebab akang, saya bisa sampai di sini.."balas Arman dengan membungkuk
"rencananya kamu mau ke mana man,, "tanya nya.
"kebetulan saya punya teman disini, namanya salim, saya akan mencari nya.. " sahut Arman.
"baiklah kalau begitu, sampai jumpa arman, dan berhati-hatilah.."
akhirnya mereka pun berpisah dengan lambaian tangan.
Arman sedang mencari kediaman Salim, yang merupakan teman kecilnya, dulu pernah bercerita, sewaktu salim sedang berkunjung ke pulau jawa, di rumah Arman.
Salim mendirikan sebuah warung kecil, di pinggir jalan, ia berjualan aneka minuman dan jajanan.
akhirnya setelah di suatu tempat yang ciri-cirinya yang di ceritakan Salim,Arman pun langsung menghampiri warung tersebut.
"maaf pak, boleh saya numpang tanya.. "
"iya, ada apa ya mas.. "jawab si bapak
"bukan nya ini dulu warung milik Salim ya pak..? " tanya bara.
"iya benar,dulu si Salim memang berjualan di sini, tetapi sekarang warung ini sudah di jual ke saya,, soalnya Katanya mau kejakarta.."ujar si bapak penjual minuman itu.
"huuh sayang sekali... "ujar Arman seraya mengela nafas dalam-dalam.
"maaf, kalau boleh tau,, mas ini dari mana ya..?" tanya nya.
"saya dari pulau jawa pak, sengaja merantau ke sini.. " jawab Arman.
"ya sudah, mampir dulu sini,, kita ngopi dulu..." tawar nya dengan ramah.
lama Arman termangu,ke mana ia harus mencari tempat tinggal sementara.
ketika Arman sedang asyik menyeruput kopi nya,, tiba-tiba terdengar suara samar-samar teriakan minta tolong dan anehnya hanya dia yang mendengar nya.
sementara di tempat lain, seorang wanita sedang berjalan dengan santai, mungkin ia baru pulang bekerja,
karena asyik nya berjalan, hingga tanpa di sadari ya ada dua pasang mata yang memperhatikan nya, dari balik pohon.
kedua pasang mata itu terus menguntitnya, hingga...
aaaaaa..... aaaaaaaaakkk..
gadis itu kaget bukan main, langkah nya di hadang oleh brandalan itu.
halo.. cantikkkk,,
temenin abang yuuuk..
ditariknya tangan nya dengan paksa, dan di bawa ke tengah perkebunan itu.
lepaskan saya..,,. tidaaaakk....
toloooooong,, toloooong sayaaa...
gadis Itu meronta-ronta.
percuma kamu teriak minta tolong, karena di sini tidak ada orang hahaaaa haaaa..
brandalan itu,tertawa cekikikan.
bluuusshhh.....
belum sempat mereka dengan aksinya,
sesosok pria melesat, menghantam,kepala kedua brandalan itu,,
aaaaakkkkkhhh.... sialaaaaan..
siapa ituuuu....!!!!
mereka celingak-celinguk mencari keberadaan pria itu,
aaaarrrrrggggghh.. aaaaauuuummm.
bayangan Arman, mengaum,memperlihatkan sosok nya, berwajah sangar, taring mencuat,matanya memancarkan sinar kuning.
"kurang ajaaaaar... rupanya ada yang ingin bermain-main dengan kita kawan.. ayo sikat abiiisss... " brandalan itu mulai mengepung arman dengan kuda-kuda siap menyerang,
perkelahian pun tak terelakkan,dua lawan satu.
namun arman yang sedang di kendalikan oleh sosok harimau,antara setengah sadar, ia sangat lihai dalam bertempur,setiap gerakan nya, mengandung tenaga dalam tingkat tinggi.
sehingga membuat lawanya babak belur, terpelanting hingga beberapa tombak.
kabuuuuuurrr...
begitulah jeritan si berantakan kepada kawan nya. melihat lawannya bukan orang sembarangan.
huuuuhhhhff.. si gadis bernafas lega, ia keluar dari persembunyian nya di balik pohon.
"kamu gx apa-apa kan? " tanya Arman.
"nggak.. aku nggak apa apa,, Iya terimakasih ya, karna udah nolongin aku,,Iya namanya siapa bang..?
"nama saya Arman.. " jawab nya sambil berjabatan tangan.
terasa ada aliran hangat yang menjalar di antara kedua nya seraya tersipu malu.
"nama saya Andini.. " balasnya dengan senyum tertunduk malu.
"emmmm.. abang tinggal di mana, kalau Andini boleh tau... ?".
"saya baru di sini, dan sedang mencari tempat tinggal.. " jawab Arman simple.
"kalau begitu abang,untuk sementara ikut saya aja gimana...?
nanti kalau udah dapat tempat tinggal abang boleh kok pindah,
mati biar Andini yang bilang sama papa, papa orang nya baik kok.... "ujar andini, ia antusias kepada Arman.
"tapi.... apa tidak merepotkan kan kalian nantinya...?"Arman ragu sejenak.
"tentu saja tidak, lagi pula anggap saja ini ucapan terimakasih ku atas pertomongan abang tadi..."ucap Andini.
"hhhmmmm.. baiklah.. "Arman pun mengiyakan permintaan Andini.
singkat cerita sampailah di sebuah rumah besar tempat kediaman Andini dan keluarga nya.
pa... maa..
kenalin ini teman Andini, namanya Arman.
Bang Arman ini katanya sedang tempat tinggal,nah untuk sementara ini boleh kan paa.. untuk tinggal disini...
pinta Andini.
"kalau boleh tau,nak Arman ini, sudah berapa lama di sini,?? tanya Burhan, papanya Andini.
"saya, baru om, tiba di kota medan in, ini baru pertama kalinya.. "jawab Arman seraya membungkuk sopan.
"naah paa, bang Arman ini, yang udah nolongin andini dari berandal yang ganguin Andini tadi,untung aja ada bang Arman,, kalau nggaaak... hak tau deh nasib Andini bagaiman pa.. " Andini menceritakan kejadian yang menimpanya.
"oooohh yaa.. lantas bagaimana mana keadaan Kalian berdua.. ?"tanya Burhan khawatir.
"untung nya, bang Arman jago silat pa, jadi mereka terbirit-birit... "Andini sesekali menatap Arman yang hanya diam dan senyum mendengar kan Andini bercerita.
Burhan tampak sedang menganguk-angguk kagum, sementara mamanya Andini, Sinta hanya tersenyum memeluk putrinya,,karena putrinya baik-baik saja.
"oia pa, katanya papa sedang mencari tenaga,buat penjaga gudang,bagai mana kalau papa tawarkan pada bang Arman,mungkin saja bang Arman mau.. "pinta Andini.
"bagaimana Arman, apakah kamu mendengarkan kan permintaan putriku ini.. ?" tanya Burhan dengan serius.
"saya, akan mencoba nya om.. ."jawab Arman.
"Andini, kamu antarkan nak Arman ke paviliun ,untuk beristirahat. "ujar Burhan.
"baik paa,
ayo bang..." ajak Andini.
"saya izin pamit om, tante.. "ujar Arman seraya menunduk.
di balas oleh anggukan kedua nya.
setelah punggung mereka berdua hilang dari ia pandangan.
Shinto berbisik kepada suaminya,,
"sepertinya dia anak baik-baik, tingkah lakunya sopan lagi.. "
"mudah-mudahan ia seperti itu.. "tampaknya dengan anggukan.
mereka berdua lantas meninggalkan ruangan,lalu berjalan melangkah ke paviliun,
Arman melihat sekeliling,begitu luas,bersih,adem.
aaahhhh... nyaman sekali,, desis nya dalam hati.
Andini membukakan pintu,, tampak lah rumah Induh yang besar,bersih,rapi.
"naaah,, bang, ini tempat tinggal nya, memang sudah sering di bersih kan, oleh saya dan mama, jadi abang tingal menempati nya, tidak perlu repot untuk beberes... "Andini melihat sekeliling ruangan takutnya ada yang masih berantakan.
Arman masih canggung dan masih melihat sekeliling takjub,, jadi ia hanya membalas pertanyaan Andini, dengan sekadar saja.
membuat Andini merasa Gemas dan ingin
mencubitnya.. tetapi tak mungkin ia lakukan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!