Elnora mengernyit saat melihat pemandangan didepannya. Padahal dia yakin sebelumnya bahwa dirinya tengah tidur di kamarnya setelah mendapatkan hukuman dari ayahnya. Tapi mengapa dia berdiri di depan pintu rumahnya?
Elnora melangkah kakinya untuk mencari keluarganya. Akan tetapi ia dibuat heran saat bodyguard yang berjaga seakan tak melihat dirinya. Sebenarnya apa yang tejadi saat ini?
Elnora terus berjalan memasuki rumahnya tersebut. Sampai pada akhirnya ia melihat sesuatu yang membuat ia tertegun. Ia melihat dirinya, dirinya yang lebih dewasa. Yang tetap cantik walau terdapat darah dari bibirnya. Dirinya dengan tatapan sayu dan lelah. Dirinya yang lebih kurus dan tidak terawat. Dirinya versi lebih dewasa yang penuh dengan luka menangis di dengan pilu di dalam dekapan bik suri.
"El nggak salah bik. El hanya mengambil milik El. Itu barang berharga yang peninggalan terakhir bunda yang El punya bik. Tapi mengapa mereka menghukum El. Apa El tidak pantas menyimpan kenang-kenangan dari bunda bik"
Elnora bingung, ia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Sampai pada akhirnya ia mendengarkan suara. Yang membuatnya langsung berlari ke asal suara tersebut.
Setetes air mata tanpa ia sadari jatuh saat melihat pemandangan di depannya. Ia melihat keluarganya berkumpul. Ia melihat Theo lelaki yang dicintainya mendekap Ana perempuan yang mengaku sahabat lelaki dan abangnya tersebut. Ia melihat mereka sedang menghibur perempuan tersebut. Padahal ada gadis lain yang terluka dan membutuhkan uluran tangan mereka. Yang membutuhkan pelukan mereka.
Elnora terus menyaksikan dirinya versi dewasanya yang setiap hari melakukan hal-hal bodoh untuk menarik perhatian keluarga dan lelaki yang dicintainya. Tapi yang di dapat dirinya versi dewasa hanya caci makian pukulan. Sedangkan Ana hanya orang lain yang sering bermain kerumahnya . Malah mendapatkan seluruh perhatian dan kasih sayang mereka.
Elnora terus menyaksikan dirinya versi dewasa. Sampai ia melihat dirinya versi dewasa sedang berhadapan dengan Ana.
Yang mana Ana memegang pisau yang diletakkan ditangan dirinya versi dewasa lalu menusukkan ke perutnya sendiri.
Scene berganti, Elnora melihat dirinya versi dewasa disiksa oleh anak buah Theo. Dan hanya dilihat oleh keluarga dan lelaki yang dicintainya itu. Elnora tidak sanggup melihatnya.
"Berhenti,, tolong hentikan mereka"kata elnora yang teriak didepan Theo tapi tidak di tanggapi oleh theo.
"Bang,, tolong suruh mereka berhenti. Tolong bang, dia sudah kesakitan" lanjutnya beralih menatap ketiga Abangnya.
Namun, sekuat apapun Elnora berteriak. Tetap tidak didengarkan oleh mereka. Malah mereka menatap dirinya versi dewasa dengan datar. Dan menyuruh anak buah theo untuk berhenti menyiksanya untuk hari ini.
"Gue benci berbagi darah sama lo. Gue jijik punya adik kayak lo. Kalau saja loe diam dan tidak mencari masalah. Dan tidak pernah menampakkan wajah lo di hadapan kami. Lo tidak akan berakhir seperti ini" kata garvin dengan tidak berperasaan.
Elnora terkejut mendengar ucapan abang kandungnya tersebut. Air matanya mengucur begitu deras. Sedangkan dirinya versi dewasa memandang mereka dengan pandangan kosong.
Huh.. Elnora saat ini merasa benar-benar bodoh. Tidak ada yang pernah mencintai dan percaya padanya. Apalagi melihat keluarga kandungnya hanya melihat dirinya versi dewasa dengan datar.
Entah darimana mendapatkan pistol. Dirinya versi dewasa menodongkan pistolnya kearah mereka. Mereka terkejut dan langsung di hadang oleh anak buah theo.
" Kalau ada kehidupan lain. Aku akan meminta tidak lahir dari kelurga Davis. Kalau ada kehidupan lainnya. Aku bersumpah tidak akan mengemis perhatian dan cinta kalian lagi. Tapi aku mengutuk kalian, kalian lah yang akan mengejar perhatian dan cintaku melebihi aku mengejar kalian sebelumnya " teriak lantang Elnora versi dewasa namun lirih. Dan setelah itu dirinya versi dewasa mengarahkan pistol ke kepalanya dan menembakkannya dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Terlihat keluarganya dan Theo yang berada disitu sungguh terkejut. Dan tidak lama keluarganya dan Theo keluar dari ruangan tersebut. Sebelum keluar theo memerintahkan anak buahnya membuang mayat Elnora versi dewasa ke dalam hutan.
"jangan,,jangan..." teriak Elnora saat melihat anak buah Theo mulai membawa dirinya versi dewasa yang tak bernyawa keluar dari ruang tersebut.
"Tolong,,, tolong setidaknya kuburkan dia dengan layak. Setidaknya disaat terakhir perlakuan dia selayaknya manusia" lirih Elnora sambil terduduk di ruangan itu sendiri. Dia tidak sanggup lagi mengikuti anak buah theo yang membawa tubuh tak bernyawa dirinya versi dewasa.
Elnora tinggal seorang diri di ruangan gelap tersebut. Ia menangisi dirinya versi dewasa yang memiliki kehidupan tragis. Dan pada akhir hayatnya pun, ia tidak mendapatkan kembali kasih sayang keluarga nya terutama ayah dan abangnya. Malahan dengan tidak berperasaan nya Abangnya malah memaki dia dan tidak memandangnya sama sekali.
Lantas tak lama dia menangisi dirinya versi dewasa. Sebuah cahaya menyilaukan yang membuat ia memejamkan matanya. Saat ia membuka matanya. Ia melihat wanita paru baya yang tak lain ibu kandungnya berdiri di hadapannya.
Elnora langsung memeluk bundanya, ia mengadu pada bundanya dan menangis tersedu-sedu.
"Bunda, semenjak bunda pergi. Ayah, Abang tidak menyayangi El lagi bunda. Paman, tante dan abang twins juga bunda" adu Elnora
"Mereka bilang El anak pembawa sial bunda. Karena El bunda jadi pergi" lanjutnya
"Terus ayah jadi kasar bunda. Ayah sering marah-marah sama El. Terus juga sering pukul El bunda. Abang juga sering maki-maki El bunda. Abang nggak mau dekat-dekat El lagi bunda"
"Kak Theo juga bunda. Dia mengingkari janji nya bunda. Katanya dia mau jagain El sampai El besar. Katanya dia mau sama-sama terus. Katanya dia tidak akan ninggapin El. Katanya dia ngak mau lihat El bersedih. Tapi semenjak kakak-kakak itu datang. Dia jadi nggak perduli lagi sama El bunda. Dia juga salah satu orang yang terus buat El bersedih bunda"
"Terus mommy dan Daddy juga bunda. Mereka cuekin El juga. Apa salah El bunda, Apa benar kata mereka El pembawa sial. Jadi mereka tidak mau dekat-dekat sama El lagi bunda"
"Tidak sayang, tidak " Sedih bunda El sambil menggelengkan kepalanya
"Bunda,, El mau ikut bunda aja ya. Mereka jahat, mereka sudah nggak sayang lagi sama El" adunya pilu dan di balas senyum sendu oleh sang bunda.
"El sayang bunda kan?"ucap bunda El dan di balas anggukan oleh El
"Kalau El sayang bunda. Berbahagialah lah nak, Tinggalkan semua kesedihan El. Bunda akan selalu ada disini nemani El" kata bunda El sambil mengarahkan tangannya ke hati El.
"Dan Elnora anakku, Apa yang kamu lihat tadi. Itulah gambaran masa depanmu. Kalau El tidak merubah kehidupan El"
"Dan sekarang, Kembalilah anakku. Carilah kebahagiaan mu. Bunda hanya ingin kamu bahagia. Bunda selalu mengawasi mu sayang" kata bunda elnora sambil mengecup sayang keningnya.
...----------------...
...Queena Elnora putri Davis...
Elnora membuka matanya, ia perlahan bangkit dari tidurnya, tatapan matanya kosong. Mimpi itu, mimpi itu terasa nyata. Ia melihat dirinya berakhir menyedihkan. Mati dengan kesendirian, Dan sampai sampai nafas terakhirnya pun, mereka enggan memandangnya. Tidak ada rasa penyesalan dan kasih sayang di mata mereka.
Dan mimpi berjumpa dengan sang bunda. Ia merindukan bundanya. Rindu amat sangat sampai membuat hatinya begitu sakit
...----------------...
Perlahan Elnora sadar, dia ingat pesan dari sang bunda. Bahwasanya mimpi itu gambaran dari masa depannya. Tiba-tiba dadanya terasa sakit
Elnora memegang dadanya yang terasa begitu sesak, perlahan ia mulai menangis. Elnora dapat merasakan betapa menderitanya dirinya versi dewasa saat itu. Betapa bodohnya kelakuannya selama ini. Mau apapun yang dia lakukan. Tidak akan membuat mereka kembali menyayangi nya.
"Kenapa? kenapa begitu sakit rasanya" gumamnya pelan . Ia memukul dadanya yang begitu sakit. *******-***** bajunya. Berharap rasa sakit itu sirna, namun nihil. Rasa sesak itu tak kunjung hilang. Rasa sakit yang dilihatnya didalam mimpi begitu nyata. Bahkan tamparan yang tadi diterima dari ayahnya pun tidak terasa.
Tok
Tok
"Nona, apa anda sudah bangun? Mohon maaf nona bibi masuk ya!" kata bik suri yang perlahan membuka pintu anak majikannya
"Astaga nona, apa yang terjadi padamu? Mengapa kamu menangis? Apa masih sakit" tanya bik suri yang melihat Elnora memukul-mukul dadanya.
Elnora yang melihat wanita paru baya itu mendekat langsung mendekapnya.
"Bibi rasanya sakit sekali, sesak, rasanya sulit bernafas bik. Ini sakit bik, sakit sekali bik" Elnora terus menangis terisak didalam dekapan bik suri.
Bik suri khawatir dengan Elnora. Semenjak kematian ibunya. Dia tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarga nya dan mereka malah menyudutkan nya. Elnora selau mencari cara untuk mendapatkan perhatian dari mereka dan berakhir dengan hukuman. Tapi gadis kecil ini tidak pernah menangis sesedih ini.
"Nona apa yang terjadi dengan nona? Apa pipi nona sakit karena hukuman dari tuan tadi" tanya bik suri khawatir
"Mereka semua jahat bik, mereka tidak pernah mencintaiku. Aku membenci mereka bik, aku membenci mereka"
Bik suri tersentak mendengarkan ucapan nona nya. Ia tahu betul, bagaimana perilaku keluarga nya terhadap nona nya. Walaupun dicaci-maki, di sakiti fisik nona nya tidak pernah membenci keluarga nya. Dia malah tersenyum setelah mendapatkan perlakuan itu.
Setiap hari ia dapat melihat nona nya menangis dalam diam. Setiap ia ingin menghiburnya. Namun Elnora segera menyeka air matanya dan tersenyum seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
Namum saat ini, ia melihat nona nya menangis sambil memukul dadanya sendiri. Menangis begitu menyedihkan membuat siapapun yang melihatnya seakan ikut bersedih.
" Nona jika anda ingin menangis, menangis lah nona. Keluarkan rasa sakit di hati anda. Anda berhak menangis dan anda juga berhak bahagia" ucap bik suri mendekap erat elnora dan ikut menangis.
Ada secercah perasaan hangat saat bik suri memeluk erat dirinya seperti ini. Bagi Elnora bik suri sudah seperti keluarga nya, seperti orangtua bagi nya. Dalam pelukan bik suri elnora meluapkan kesedihannya. Kebodohannya mengejar-ngejar mereka yang tidak peduli padanya. Rasanya sungguh benar-benar idiot.
Ketika dirasa sudah tenang. Elnora melepaskan pelukan dari bik suri. Ia berhenti menangis dan dadanya tidak terlalu sesak lagi.
"Terimakasih bik, terima kasih selalu ada untuk ku di saat semua orang membenciku. Terimakasih telah menjadi pengganti bunda bik. El tidak tahu harus mengadu sama siapa lagi kalau bibi tidak ada" ujar Elnora dengan senyum manisnya dan menggenggam tangan bik suri
"Nona itu sudah kewajiban saya. Saya sudah menganggap nona sebagai anak saya sendiri" balas bik suri dengan senyum keibuannya
Elnora Kembali memeluk bik suri. Bik suri adalah satu-satunya orang yang berada di mansion ini yang selalu mendukung nya, selalu perhatian kepadanya.
......................
"Nona, apa anda tidak bersiap-siap untuk makan malam bersama keluarga nona?"
"Tidak bik, aku makan di kamar saja bik. Aku tidak mau melakukan hal-hal bodoh itu lagi bik. Aku sudah lelah dengan semuanya bik. Sudah cukup perjuangan ku bik. Dan cukup pengabaian dan perlakuan mereka terhadapku. Aku tidak mau menderita lagi. Aku ingin bahagia bik" ungkap Elnora sambil memandang bik suri dengan sayu
"Baiklah nona, apapun yang nona lakukan bibi akan mendukung nona. Berbahagialah nona " ucap bik suri sambil mengelus kepala elnora dan dibalas anggukan olehnya
"Kalau gitu bibi ke dapur dulu ya untuk mengambil makanan nona" lanjut bik suri
#Tbc
...****************...
Jujur aja sih ya, aku baper nulis part ini. Mau bikin lebih sedih lagi akunya takut nangis.
ya sudah lah kita skip dulu.
Ini aku buat visualnya ya. Kalau kurang cocok bisa di cari referensi sendiri ya para readers tersayang.
...Dara hinata kael (bunda Elnora)...
...Revan hizer Davis (ayah elnora)...
...Garvin viaz Davis (abang kandung Elnora)...
...Theodore Xavier Agler (lelaki yang dicintai El)...
Seminggu Elnora mengurang diri dikamar nya. Seminggu pula ia tidak berjumpa dengan keluarga nya. Dan keluarga nya pun tidak ada yang bertanya keadaan nya. Hanya bik suri lah yang selama seminggu ini sering ia jumpai dan menemani El serta mengantarkan makanannya.
Saat Ia teringat pesan terakhir bundanya. Ia langsung bergegas membongkar lemari dan mencari kotak yang di maksud bundanya. Kotak yang sering diceritakan oleh bundanya. Saat mereka lagi berdua. Dan setelah ia membongkar seluruh lemarinya. Ia baru menemukan kotak tersebut.
Saat Ia membuka kotak tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah ATM, perhiasaan dan kertas. Dan saat Ia membuka kertas tersebut yang ternyata sebuah surat dan Ia tanpa berfikir panjang ia langsung membuka kertas tersebut dan membacanya.
...****************...
Untuk anak bunda tersayang
Hai sayang
Bagaimana kabar nya? Apa El nya bunda baik-baik saja?
El sayang maafkan bunda. Entah kenapa bunda ingin menulis surat untuk El. Bunda merasa bunda akan pergi jauh dan meninggalkan El . El akan sendirian setelah bunda tidak ada disamping El. El, princess nya bunda, jika terjadi apa-apa pada bunda. Jangan pernah menyalahkan diri El sendiri. Sebab hidup dan mati itu sudah ditentukan. Dan apapun yang bunda lakukan itu semua karena bunda sayang sama El. Dan jika El merasa sendirian dan merasa tidak ada yang perduli pada El. Jangan sedih sayang, bunda selalu ada di samping El.
Dan jika El sedang kesusahan. El bisa minta tolong kepada onty Qia sahabat bunda.
El bunda sayang sama El. Bunda tidak ingin El bersedih. Kalau El sedih bunda pasti akan ikut sedih. Jadi bunda minta, apapun yang membuat El bersedih menjauh lah dari sumber kesedihan itu El . Dan cari kebahagiaan El sendiri walaupun kebahagiaan El tidak El dapat pada pada orang-orang sekeliling El.
Bunda sayang El, berbahagialah sayang, berbahagialah. Tersenyum lah, karena hanya senyuman El yang membuat bunda bahagia. Kejar kebahagiaan mu sayang. Bunda ingin yang terbaik untuk El.
Salam sayang dari bunda
...****************...
Setelah membaca surat dari sang bunda. Elnora menangis tersedu-sedu sambil memeluk surat tersebut.
" Maaf bunda,, maaf kan El" ungkap Elnora dalam tangisnya
"Andai El lebih cepat mendapatkan surat dari bunda. Andai El segera membuka kotak yang sering bunda ceritakan. El tidak akan melakukan hal-hal bodoh untuk mencari perhatian mereka. Dan bunda pasti tidak akan sedih karena El"
"Maafkan El bunda maaf. El juga sayang bunda, El berjanji tidak akan bersedih lagi. El janji bakal tersenyum. El janji bunda, El janji" tangis Elnora di dalam kamarnya seorang diri.
Setelah sedikit tenang, Elnora duduk di ranjangnya. Ia berencana untuk meninggalkan mansion ini tepat setelah kelulusannya. Ia ingin meninggalkan semua hal yang membuat ia menderita.
Ia menatap Hp nya dengan waktu yang lama dan akhirnya ia memberanikan diri menelepon nomor yang berada di dalam kotak tersebut. Dan setelah berbicara lama. El dan wanita yang ada diujung telepon tersebut membuat janji bertemu keesokan harinya. Setelah mematikan telepon nya. Elnora menatap lama seluruh ruang kamarnya. Ia memandang foto-foto yang tertempel rapi di dindingnya. Foto-foto liburan mereka tanpa adanya dirinya malah digantikan oleh gadis asing serta foto Theo. Dengan cepat Elnora mengambil foto-foto tersebut dan membakarnya.
Elnora duduk dan bersandar pada ranjang setelah habis membakar foto tersebut. Ia langsung mengambil hpnya dan menatap lama ribuan foto yang tersimpan rapi di hpnya. Tangan lentiknya mulai menghapus seluruh foto keluarganya dan foto Theo. Lalu ia juga menghapus seluruh pesan dan memblokir kontak yang ada di hp nya. Dan hanya menyisakan dua kontak yaitu kontak bik suri dan sahabat bundanya.
Ia menatap langit-langit kamarnya.Hingga senyum tulus terbit dari bibirnya. Mulai hari ini, ia akan merubah hidupnya. Dan mencari kebahagiaan sendiri.
...----------------...
Keesokan harinya Elnora berdiri di depan cermin, memandang dirinya dengan lekat. Sangat berubah! Jika ia dulu menggunakan make-up yang tebal, maka sekarang ia menghapus nya dan berdandan dengan natural. Yang membuat wajah nya berkali-kali lebih cantik dan imut.
Melihat arloji, ia langsung bergegas menyambar tas nya dan bergegas keluar kamar dan menuruni tangga. Hari ini ia ingin berjumpa dengan sahabat bundanya tersebut.
Tap!
Tap!
Langkah kaki Elnora menggema di mansion megah itu. Sontak saja mengalihkan atensi mereka. Mereka semua terbengong dengan perubahan Elnora.
Tanpa menghiraukan kehadiran mereka. Elnora langsung menghampiri bik suri yang berada di dekat mereka.
"bik,, El pergi dulu ya" ucap Elnora sambil mengecup pipi bik suri dan langsung berjalan ke pintu utama. Dengan wajah natural nya.
"Elnora" terdengar suara perempuan yang tak lain Ana yang menghentikan langkah elnora.
"Kamu mau kemana, kok kamu nggak pamitan sama abang gavin atau yang lainnya malah pamitan sama bibi?" Ungkap Ana
"Mereka tidak penting" ucap elnora tegas dan melanjutkan jalannya tanpa tahu gavin abang kandungnya dan para sepupunya terdiam merasakan hatinya sedikit sakit mendengar ucapan Elnora. Tapi segera mereka tepis.
Elnora berjalan menuju garasi. Ia memandang mobil-mobil mewah yang terparkir rapi. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memesan taxi. Selain bertekad untuk merubah semuanya. Elnora juga sudah bertekad untuk tidak menggunakan fasilitas yang diberikan oleh keluarga besar davis padanya. Toh pun ia sudah mendapatkan ATM peninggalan bundanya untuk memenuhi kehidupan ia sehari-hari sampai ia keluar dari mansion yang berkedok neraka.
Sedangkan di ruang tamu dikediaman Davis terjadi keheningan. Mereka terdiam saat melihat sorot mata Elnora yang terlihat kosong dan raut wajah yang datar.
"Elnora kenapa? Apa dia masih marah sama Ana ya! Sebab karena Ana dia dihukum sma om Revan" ungkap Ana dengan wajah sedih sambil menunduk
"Kamu nggak salah. Dia yang salah karena sudah buat kamu terluka" kata vino
"Ia, kamu nggak salah" kata theo sambil mengusap kepala Ana
" ehm, tapi kok.. dia cuma lewatin kita gitu aja. Biasanya asal jumpa kita pasti sudah seperti cacing kepanasan. Apalagi kalau lagi ngelihat Theo, langsung keluar bakat jala** ny" kata sean dan langsung di iya kan oleh mereka dalam hati
"Alah... sudah lah. Ngapain sih bahas cewek nggak guna itu" kata vino yang sangat tidak suka kepada adik sepupunya itu. Lain dihatinya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan adik sepupunya.
...----------------...
Hari berganti sore, Elnora yang sudah kembali memandang datar mansion yang ada dihadapannya. Memandang lekat tempat tinggal yang memberi penderitaan kepadanya selama ini.
Perlahan senyum miring terbit di bibir ranumnya. Ia mulai memasuki mansion tersebut yang langsung di sambut oleh tatapan tajam Ayah nya yang berada di ruang tamu dan balik di tatap datar oleh Elnora. Dapat Ia lihat Revan sang ayah menekuk sedikit alisnya lantaran melihat respon yang diberikan oleh Elnora.
Tanpa menghiraukan sang ayah yang menatap nya. Elnora segera berjalan ke kamarnya. Ia menghempas badannya saat sampai dikamar nya. Ia menghembuskan nafasnya pelan saat melihat sekeliling kamarnya tersebut. Ia mulai merenovasi kamarnya dan merombak sedemikian rupa. Ia membuang barang-barang yang berhubungan dengan mereka. Terutama barang-barang yang berhubungan dengan Theo. Barang-barang yang berkaitan dengan keluarga dan Theo
Setelah itu Elnora memandangi keseluruhan kamarnya dan merasa puas dengan hasilnya.
...****************...
Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
...----------------...
...Vince Revano davis (Sepupu Elnora)...
...Vigor Revino davis(kembaran vano)...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!