NovelToon NovelToon

Ketika BENCI Menjadi CINTA

Visual

Malvin Bara Kalingga

Anak pertama dari pasangan Smith Kalingga dan Tamara Cheesa. Diusia yang masih terbilang muda yakni 26 tahun sudah memiliki perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang import eksport perdagangan Saus sambal yang hanya di suplay di restoran mewah kelas atas saja.

Berperawakan tinggi semampai, dengan sejuta pesona ketampanannya, memiliki kulit putih mulus tanpa celah sedikitpun, tapi sayangnya selalu bersikap dingin dan cuek terhadap orang lain selain keluarga, sahabat dan tunangannya. Jika sudah mencintai seseorang kata yang tepat untuknya adalah

"semut diseberang lautan jelas terlihat, namun gajah di pelupuk mata tidak terlihat"

Semua seolah sudah dibutakan oleh cinta, sungguh disayang kan sekali bukan sifatnya yang satu ini?

Chelsea Amora Kalingga

Anak kedua dari pasangan Smith Kalingga dan Tamara Cheesa, berusia 23 tahun berbeda hanya tiga tahun saja dari kakaknya.

Anak manja namun susah untuk dekat dengan lelaki lain selain kakak dan papa nya, memiliki dua sahabat yang berbeda karakter namun yang pastinya tak kalah cantik dengan dirinya.

Sulit untuk mengenal orang baru,sebab dia selalu berfikiran bahwa orang lain mendekat hanya untuk

memanfaatkan kekayaan keluarganya. Namun pemikiran

seperti itu sedikit terenyahkan saat dia berteman baik dengan Eleena dan Alesya.

Alesya Yova

Si cantik dengan senyum manisnya, gadis ramah, pendiam, sopan & santun mampu memikat hati para pria yang melihatnya, namun sayang dia seperti dengan sahabatnya Chelsea yang sulit untuk dekat dengan lelaki, ohhh tidak lebih tepatnya lelaki dihidupnya berada diurutan terakhir setelah kesuksesannya. Usia nya sama dengan Chelsea yakni 23 tahun.

Ayahnya sudah lama tiada, hari-harinya dilalui hanya bersama dengan adik dan ibunya. Hidup serba kekurangan tidak membuatnya malu untuk bergaul dengan kalangan orang kaya, justru dengan keramahannya lah orang terpandang dengan sendirinya berbondong-bondong ingin mendekatinya.

Eleena Shira

Sahabat dari Chelsea dan Alesya, yang memiliki usia sama-sama 23 tahun, bagaimana tidak kalah cantik juga bukan?

Berbeda dengan kedua sahabatnya yang bisa dikatakan anti dengan yang namanya pria, justru Eleena ini bisa disebut garda terdepan dalam menghadapi lelaki alias mak comblang untuk kedua sahabatnya, tetapi masih dalam batas wajar hihihi.

Si paling boros alias suka jajan. tidak tahu kemana habisnya hasil gajih kerja yang diterima namun setelah uangnya habis dia akan meraung-raung meratapi keborosan nya, sungguh ajaib bukan Eleena ini??

Dibalik sifatnya yang sangat bertolak belakang dengan kedua sahabatnya, justru inilah cara dia menutupi kesedihannya karena sudah tidak lagi memiliki keluarga, dengan kedua sahabatnya lah Eleena bisa menjadi dirinya sendiri tanpa harus di tutup-tutupi.

Max Jhanson

Sahabat karib dari Malvin, si paling muda dari ketiga sahabatnya umurnya 25 tahun berada satu tahun dibawah yang lain, paling pandai menghidupkan suasana dengan segala tingkah ketengilannya, merasa paling cool di antara para sahabatnya tanpa sadar diri bahwa dialah yang paling sedikit tidak waras dari yang lainnya, paling suka mencari-cari perhatian terhadap wanita.

Terlepas dari semua sifatnya tidak bisa dipungkiri bahwa memang dirinya mendapatkan seperempat bagian dari ke gantengan malvin. Untuk yang mempunyai riwayat darah rendah sangat disarankan untuk berteman dengan max karena dijamin darah kalian akan cepat sekali naik nya.

Lio Marvel

Si lelaki dingin, paling dingin dari yang dingin, sebutan yang pantas untuknya adalah "manusia salju bak kulkas tujuh belas pintu" sungguh terbayangkan bukan bagaimana dinginnya si tampan Lio ini?

Tapi percayalah dibalik sikap dinginnya sungguh dialah manusia paling waras di antara ketiga sahabatnya. Bagaimana jika Lio di sandingkan dengan si wanita cantik hobby berburu serba-serbi makanan? Apakah dia akan dengan senang hati berjalan bersamanya?

Marcel Alexander

Lelaki idaman para wanita karena memiliki pemikiran yang dewasa, namun sedikit konyol jika disandingkan dengan si tengil Max. Memiliki paras bak pahatan dewa Yunani yang tidak kalah menawan nya dari Malvin, Max dan Lio. Karena kepribadiannya yang dewasa mampu menjadikannya kaki tangan dari sahabat sekaligus atasannya saat di kantor, siapa lagi kalau bukan maha besar tuan Malvin Bara Kalingga. umurnya sama dengan Malvin dan Lio masih dibatas usia lelaki muda.

Milea Anjasmara

Model cantik ternama sekaligus menyandang gelar Tunangan tuan muda Malvin Bara Kalingga. Sudah berusia matang menikah nya para wanita yakni 25 tahun. Memiliki tinggi yang semampai, body bak gitar spanyol, alis tebal, hidung mancung dan bibir bervolume.

Tidak segan-segan untuk mengeluarkan gocek tertinggi untuk melakukan perawatan dirinya, sebab fashion dan penampilan adalah hal utama untuk model cantik ini. Tapi sungguh disayangkan dibalik kecantikannya terdapat jiwa ke angkuhan dan suka menilai rendah orang yang berada dikalangan bawah.

Smith Kalingga

Ini dia papa dari dua orang anak yang sangat cantik dan tampan. Bagaimana tidak cantik dan tampan jika papa nya saja seperti ini? menolak tua di umur yang sudah hampir menginjak kepala lima, dan lebih suka di sebut sebagai papa muda.

Dalam kamus hidupnya selalu tersemat kata

"Perlakukan lah seperti ratu wanita yang selalu

bersama dalam menjalani peroses yang telah kita lalui" sungguh romantis bukan?

Tamara Cheesa

Wanita cantik yang sudah memporak-porandakan hati tuan Smith Kalingga, umurnya hanya berbeda 3 tahun dari sang suami, pawangnya papa dari dua orang anak, ucapannya tidak bisa terbantahkan jika sudah bicara A maka tetap A tidak bisa B C D apalagi Z, sungguh wanita yang tegas bukan?

Alona Milea Secha

Adik dari Alesya Yova, berusia 18 tahun dan masih duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semester akhir. Dia adalah gadis periang, ceria seperti kakaknya, namun kembali lagi dia hanyalah seorang gadis manja bila sedang bersama kakak dan ibunya, namun jika menyangkut harga diri keluarganya dia tidak akan pernah tinggal diam, walaupun nyawa taruhannya maka akan dia pertaruhkan.

Miranda Sora

Ibu dari dua orang anak perempuan yang begitu manis, Usianya masih terbilang muda yakni 43 tahun, seorang pembuat kue, pendapatan sehari-harinya hanya melalui hasil penjualannya, kendati begitu dia tidak pernah mengeluh dengan hasil yang didapatkan, karena baginya mereka bisa makan di setiap harinya saja itu sudah lebih dari cukup.

...****************...

...~ To bee Continue......

Menurut kalian visualnya gimana nih? sudah pas atau belum ya? ini hanya imajinasi author saja jadi tidak tahu yang lain suka atau tidak🤭 Jika yang lain sukanya aktor lain boleh untuk di imajinasi kan sendiri ya🥰

Rencana kuliah

Suasana pagi hari di kediaman keluarga besar Kalingga saat sedang melakukan sarapan bersama diselingi obrolan-obrolan ringan hingga perkataan Chelsea membuat suasana menjadi hening seketika.

"Pa, Ma Sea berencana untuk melanjutkan kuliah di universitas Alberta Kanada" ucapnya hati-hati namun mampu membuat kunyahan dimulut mereka terhenti, membuat suasana terasa mencengkam.

"Universitas Alberta Kanada?" ulang sang papa untuk memastikan jika yang diucapkan oleh putrinya tidaklah salah.

"I-iya pa" jawabnya lirih karena tahu perkataan nya akan membuat keluarga nya terkejut, dan kemungkinan besar akan melarang nya melanjutkan kuliah ditempat yang jauh dari negaranya.

"T-tapi sea ap....." ucapan mama terhenti ketika sang kakak memotong ucapannya.

"Kenapa harus di Kanada? Siapa yang mengajakmu untuk kuliah disana? dengan siapa? dengan kedua sahabatmu yang miskin itu? ingat Sea mereka itu membawa pengaruh buruk untukmu, dan mereka berteman denganmu hanya untuk memanfaatkan kekayaan keluarga kita, untuk apalagi kamu berteman dengan mereka!" begitu banyak pertanyaan yang terlontarkan dengan kata-kata yang begitu pedas penuh penghinaan.

"Kak! Malvin!" ucap ketiganya tidak menyukai ucapan Malvin yang begitu memandang rendah orang miskin.

"Benar bukan yang kakak katakan? mereka mengajakmu kuliah jauh disana supaya mereka leluasa memanfaatkanmu, kamu ini anak manja yang apa-apa serba bergantung kepada mama papa, mau jadi apa kehidupan kamu disana hah?" tegasnya dengan kata yang begitu menyakitkan hati adiknya.

"Tapi aku tidak selamanya seperti yang kakak pikirkan, dengan mereka aku bisa menjadi diriku sendiri. Tidak seperti dirumah ini yang bagaikan boneka kalian, semuanya harus mengikuti perkataan dan kemauan kalian. Aku sudah bukan anak kecil lagi yang kehidupannya selalu di campuri, aku punya jalanku sendiri dan aku bisa menjalani nya" lalu berdiri meninggalkan ruang makan dengan perasaan marah, sedih dan kecewa menjadi satu.

"Lihatlah adikmu, perkataanmu sungguh sudah menyakitinya, seharusnya kita bicarakan ini dengan kepala dingin supaya bisa diterima dengan baik olehnya" kata papa dengan wajah yang datar namun tersirat ketegasan dalam ucapannya.

"Malvin berangkat dulu" ucapnya dengan dingin.

...****************...

Sedangkan dirumah lainnya namun masih di bumi yang sama, ada seorang gadis cantik yang sedang bercengkrama bersama adik dan ibunya sambil menikmati acara televisi yang menayangkan film kehidupan.

"Bu" Alesya memulai pembicaraannya.

"Hem iya nak, ada apa?" tanpa menoleh ke arah Alesya karena terfokus dengan acara televisi yang ditayangkan.

"Dua bulan yang lalu Alesya bersama Eleena dan Chelsea mendaftar beasiswa kuliah di universitas Alberta Kanada...." ucapannya terjeda sejenak untuk melihat reaksi Ibu dan adiknya.

Dan benar saja, Ibu dan adiknya seketika langsung menoleh untuk mendengarkan kelanjutan apa yang akan diucapkan oleh Alesya.

Dengan menarik nafas cukup panjang Alesya melanjutkan ucapannya "Karena Alesya tahu jika kuliah jalur mandiri kita tidak akan sanggup untuk membayarnya Bu, maka dari itu Alesya mencoba untuk mendaftar melalui jalur beasiswa, dan ternyata berhasil lulus" ucapnya dengan tersenyum.

Melihat raut wajah ibunya yang penuh dengan kekhawatiran, Alesya pun kembali berkata

"Ibu jangan khawatirkan biaya apapun itu selama Alesya disana, nanti Alesya bisa berkuliah sembari bekerja paruh waktu, yang Alesya butuhkan saat ini adalah doa dan dukungan dari ibu dan Alona untuk kelancaran kuliah Alesya nanti". tersenyum sembari menggenggam tangan ibu untuk menyakinkan nya.

"Baiklah jika itu keputusan mu nak, ibu akan berusaha dukung apapun yang menurutmu baik, walaupun kita hanya orang biasa tapi tetaplah jadi dirimu sendiri, jika orang membencimu cukuplah balas dengan kebaikan, ingatlah nak dendam itu tidaklah baik". mendengar hal itu Alesya pun tersenyum lega, menganggukan kepala nya lalu memeluk ibunya erat.

"T-tapi kak..." suara Alona memecah moment haru ibu dan kakak nya.

"Jika kakak kuliah disana itu sangat jauh, rumah ini akan terasa sepi tanpa kakak, lalu siapa Yang akan menjadi teman Alona bermain saat dirumah?" ucapnya dengan sendu.

Alesya pun tersenyum mendengar perkataan adiknya, lalu ia pun menangkup wajah Alona "Hei lihat kakak" sembari mendongakkan wajahnya untuk menatap nya "Jangan bersedih seperti ini nanti manisnya hilang lho" Alona yang mendengar candaan kakaknya pun seketika langsung terkekeh pelan. "Disini ada Ibu, nanti setiap kakak ada waktu senggang pasti kakak telepon supaya kamu tidak lagi rindu, adik kakak sudah besar sudah tahu juga yang namanya cinta monyet masa ditinggal kakak untuk melanjutkan pendidikan jadi sesedih ini sih hihi"

"Kakak" langsung memeluk Alesya tak kalah eratnya dengan perasaan malu.

"Hei kenapa jadi lebay seperti ini, kakak kan belum berangkat untuk waktu dekat ini" lalu bergabung memeluk kedua anaknya, sembari mendongakkan wajahnya untuk menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata.

...****************...

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

"Pagi boss, kenapa tuh muka datar sekali pagi-pagi begini" herannya ketika memasuki ruangan kerja bos sekaligus sahabatnya ini melihat pemandangan wajah yang sangat datar, sembari meletakkan berkas di atas meja untuk di tanda tangani.

"Ada masalah?" Tanya nya sekali lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari bos nya.

"Hem" jawab Malvin hanya dengan deheman saja.

"Ada apa sih? Masalah Milea yang sibuk lagi dan tidak ada waktu untuk bertemu dengan lelaki tertampan ini? tapi sayangnya lelaki ini adalah seorang gurun salju hahah" candanya untuk mencairkan suasana

"Bukan, Chelsea" sembari memijit pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri ketika mengingat perdebatan nya dengan sang adik saat sarapan tadi. Membuat Marcel mengernyitkan dahi nya bingung

"Chelsea? ada apa dengannya? kalian bertengkar lagi ckk" decaknya tidak heran lagi, karena sudah menjadi kebiasaan adik dan kakak ini bertengkar hanya karena hal-hal kecil.

"Dia ingin Kuliah di Alberta Kanada" seketika membuat Marcel terkejut, namun segera ia hilangkan keterkejutan nya dan berkata

"Woah bagus dong bro itu artinya dia ingin menjadi wanita yang mandiri, ingin merubah sifat manjanya supaya tidak lagi bergantung pada kalian, dia sudah dewasa bukan lagi kanak-kanak sudah tahu mana jalan yang harus dia ambil. Sudahlah biarkan saja, tugasmu sebagai kakak nya hanya perlu mendukung apapun keputusannya, jadi apalagi yang mengganjal pikiran mu?" menepuk pundak Malvin memberikan sedikit pengertian terhadap sahabatnya ini.

"Aku tahu!" ucapannya dengan tegas "Tapi dia pergi ke Kanada dengan sahabatnya yang tidak berguna itu, bagaimana kalau dia disana mendapatkan pengaruh buruk dari kedua wanita itu" mengepalkan tangan erat untuk menahan segala emosinya yang kian memuncak.

"Jangan berburuk sangka bro, jika memang benar kedua sahabatnya membawa pengaruh buruk untuknya, atau bahkan hanya memanfaatkan Chelsea saja, mana mungkin Chelsea mau bertahan bersahabat dengan mereka selama bertahun-tahun ini jika mereka tidak membawa pengaruh baik untuk dirinya?" berusaha mengingatkan Malvin akan kebenarannya.

Seketika itu Malvin terdiam memikirkan perkataan sahabat nya yang ada benar nya, namun dengan cepat ia tersenyum sinis "cihh pengaruh baik, sudahlah lebih baik kamu keluar dari ruangan ini, menambah pusing kepala ku saja" usirnya agar tidak terus-menerus mendengar ceramah Marcel.

menghembuskan nafas kasar Marcel pun segera berbalik melangkahkan kaki nya keluar, namun sebelum itu dia berbalik dan berkata "Renungkan baik-baik ucapan ku tadi, tidak selama nya yang kamu anggap buruk itu benar buruk, begitupun sebaliknya, selama Chelsea tidak di ajak mabuk-mabukan bahkan menjadi wanita yang tidak benar dia tetap aman bersahabat dengan mereka. Dan oh ya jangan lupa tanda tangani berkas perjanjian kontrak dengan perusahaan maxkal itu" lalu ia benar-benar pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Seperginya Marcel membuat Malvin kembali termenung memikirkan semua perkataan sahabatnya, memang benar selama ini adik nya masih dalam tahap wajar dalam menjalani kehidupan sehari-hari, namun entah mengapa jika menyangkut dengan dua wanita yang menjadi teman baik adik nya membuatnya selalu ingin marah, mungkinkah karena latar belakang dari keduanya yang membuat dirinya enggan untuk bersikap baik kepada mereka?

Ah dengan memikirkannya saja sudah membuat dirinya semakin di buat pusing.

...****************...

...~ To bee Continue...

Modeling

Diruang pemotretan ada model ternama dengan nama panggung Leara yang merupakan gabungan dari nama aslinya "Milea Anjasmara" sedang melakukan Beauty Shoot dari brand make-up ternama,, sungguh terlihat sangat kontras dengan wajahnya yang putih bersih ini.

Bagaimana tuan muda Malvin tidak terpesona jika kekasihnya saja memiliki paras seperti ini?

"Cut"

"Oke"

"Luar biasa, sangat-sangat perfect" ucap sang fotografer dengan kagum, sembari jari jemarinya menggulir semua hasil jepretannya.

"Akhirnya aku bisa istirahat juga, setelah sekian banyaknya gaya pemotretan ini membuat tubuhku terasa remuk" menghela nafas lega namun juga mengeluh.

Setelah Milea mendudukkan dirinya di gazebo belakang ruang pemotretan, terlihat wanita muda berjalan tergesa-gesa menuju tempat istirahat Milea dengan membawakan sebotol air minum. Siapa lagi wanita muda tersebut jika bukan Hunera sang asisten pribadinya.

"Kak minumlah dulu kakak pasti sangat lelah, mengingat begitu padatnya kegiatan hari ini" imbuhnya dengan sedikit perhatian terhadap sang atasannya.

"Thanks" jawabnya cuek sembari jari jemarinya nya mengotak atik ponsel yang diselingi dengan sebuah senyuman dan juga kekehan kecil, membuat sang asisten yang masih berdiri di sampingnya sedikit melirik kearahnya dan di detik berikutnya menghela napas berat, lagi-lagi sang atasannya seperti ini.

Tak berapa lama terlihat seorang pemuda tampan datang dengan berjalan perlahan ke arah mereka, dan grep...dia mendekap wanita yang sedang beristirahat di gazebo tersebut dengan kedua tangan nya beralih untuk menutup mata.

"Tebak ini siapa yang datang" bisiknya di telinga sang wanita dengan sangat konyolnya

"Tentu saja si pria tampan, dan kaya siapa lagi kalau bukan ATM berjalan ku" kelakarnya membuat Malvin mendengus dengan kesal, ya dia adalah Malvin sang tunangan model papan atas ternama ini.

"Hei bagaimana kamu bisa tahu?" tanya nya

"Jelas aku tahu" imbuhnya sembari membalikkan badan menghadap kekasihnya "parfum maskulin mu ini sangat menusuk di hidung ku, apakah satu botol parfum kau pakai semuanya?" Goda nya menunjuk dada sang kekasih dengan mengerlingkan sebelah matanya genit.

"dasar kau ini ya" menarik dengan gemas hidung Milea "Walaupun aku tidak memakai parfum sekalipun bahkan tidak mandi dalam waktu sepuluh hari, tubuhku ini tetaplah wangi" balasnya dengan memainkan rambutnya dan menaik turunkan alis untuk membalas menggoda kekasihnya.

"Ish kau ini jorok sekali, sampai tahan tidak mandi sepuluh hari, Rabbit dirumah mu saja rajin mandi, masa kau kalah dengannya" memukul dada Malvin dengan gemasnya. lalu keduanya tertawa.

sedangkan sang asisten yang sejak tadi masih berdiri di antara keduanya, merasa kasihan melihat keharmonisan keduanya, entah lah apa yang sedang dipikirkan olehnya. Tidak ingin mengganggu waktu kebersamaan kedua nya, Hunera pun memilih untuk pamit pergi.

"Kak aku kesana dulu ya, jika ada perlu apa-apa atau ada hal lainnya panggil saja aku melalui telepon" imbuhnya memberi tahu, membuat keduanya langsung berhenti tertawa, jangan tanyakan bagaimana raut wajah Malvin karena sudah pasti kembali ke setelan awal, wajah datar dan dingin.

"Ya baiklah, nanti aku panggil jika membutuhkan mu" balasnya.

seperginya Hunera mereka pun kembali berbincang "Kenapa kemari tidak memberi tahu ku dulu? apakah di kantor tidak sedang banyak pekerjaan? bagaimana jika kamu datang kemari aku sedang sibuk seperti sebelum-sebelumnya dan berakhir kau akan kembali pergi karena tidak bisa bertemu denganku" tanya nya dengan nada kesal.

"Aku sudah menelepon mu berkali-kali bahkan aku sudah mengirimi mu pesan chat, tapi seperti biasa tidak ada respon darimu, telepon ku saja tidak di angkat" jawabnya dengan datar

Melihat wajah datar Malvin membuat Milea mengernyitkan dahi nya bingung "Benarkah?" tanya nya tidak percaya, sembari melihat kembali ponselnya, dan benar saja ada banyak panggilan masuk dan pesan chat dari Malvin dan yang lainnya juga seketika membuatnya terdiam.

"Maaf aku tadi sedang melakukan pemotretan, jadwal ku hari ini cukup padat, belum sempat untuk memegang ponsel" ucapnya tidak enak hati karena sudah mengabaikan kekasihnya.

"Bukankah tadi kau sedang bermain ponsel, kenapa tidak memeriksanya lebih dulu dan malah bertanya seperti itu?"

"Tadi aku baru saja memegang ponsel dan kamu datang, makanya aku belum sempat melihat nya, apakah kamu sudah makan?" tanya nya agar obrolan sebelumnya tidak berlanjut, mengingat suasana sudah menjelang siang jangan sampai dengan perbincangan ini mereka menjadi ribut nantinya.

"Tadi sudah sarapan tetapi hanya sedikit, dan sekarang aku lapar" rengeknya seperti anak kecil, membuat Milea gemas dibuatnya.

"Baiklah karena tuan muda ini kembali lapar dan aku pun saat ini juga lapar, bagaimana kalau kita ke mall untuk makan dan setelahnya pergi berbelanja, untuk kali ini biarkanlah tetap tuan muda ini yang membayarnya" ucapnya dengan tertawa keras, begitu puas menggoda sang kekasih hatinya.

"Kali ini kau bilang? sepertinya kau lupa bahwa selama ini semua fasilitas dan keinginan mu aku lah yang memberinya" ya benar, sesibuk apapun Milea bahkan mereka juga jarang untuk menghabiskan waktu berdua hanya untuk sekedar makan siang bersama pun bisa di hitung berapa kali dalam satu bulan, namun semua itu tidak menyurutkan semangat Malvin untuk menuruti semua keinginan Milea walaupun harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak, karena baginya uang bukan lah masalah besar, yang terpenting kekasihnya bahagia dan tetap selalu bersamanya.

Milea terus berjalan terlebih dahulu meninggalkan Malvin yang terus menggerutu di belakangnya, hingga tiba-tiba "Kau ini tidak bisa romantis sedikit, aku ditinggalkan begitu saja tanpa menggandeng tanganku dengan mesra" lalu menggandeng tangan Milea dengan erat "Kan begini lebih baik, supaya dunia tahu bahwa kau hanya punya ku" lanjutnya.

"Kau ini posesif sekali seakan aku akan pergi jauh darimu, dan berpaling mencari yang lebih tampan lagi" lalu seketika dia terdiam, membuat Malvin heran dibuatnya.

"Kenapa diam? apakah kau memang berencana berpaling dariku?" tuduhnya dengan penuh selidik

"Kau ini bicara apa? mana mungkin aku meninggalkan lelaki sekaya dirimu haha" balasnya dengan tertawa.

"Baguslah jika begitu, aku tidak perlu mengawasi mu, tadinya aku berpikir akan memberimu pengawal pribadi, agar aku tidak khawatir kau akan di culik lelaki lain" imbuhnya lalu beralih memeluk pundak Milea.

"Kau pikir aku secantik itu sampai-sampai ada yang berani menculik ku"

"Ishh kau memang cantik, makanya aku mau dengan mu" pungkasnya dengan bangga.

"Ya ya ya baiklah terserah kau saja"

...****************...

"Ibu ada pesanan kue lagi?" tanya Alona ketika baru saja memasuki rumahnya setelah pulang dari bersekolah, dan melihat ibunya sedang sibuk dengan peralatan perkuehan nya.

"Iya nih, lumayan banyak juga pesanannya untuk hari ini, kamu cepat ganti baju dan makan gih, setelahnya bantu ibu mengemasi kedalam plastik ya"

"Ibu masak apa hari ini" tanya nya tidak segera pergi mengganti pakaian.

"Biasa sayur seperti kemarin, hanya itu bahan yang ada, tidak apa-apa ya? nanti setelah ibu ada uang lebih kita beli ayam untuk di sup.

"Iya Bu, yasudah Alona ke kamar dulu ya" pamitnya dan berlalu untuk mengganti pakaian.

...****************...

...~To bee Continue...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!