NovelToon NovelToon

Pelangi Cinta

Manisya Gadis Aralan

"Hei Adam aku memang suka sama kamu, tapi bisa tidak jangan memperlakukan seseorang dengan seenaknya, kalau kamu mau membuang pemberian wanita-wanita yang menyukaimu setidaknya jangan membuang di hadapannya" Manisya.

Tangan Adam mencekram tangan Manisya dengan kuat.

"Gua ga nyuruh lo atau pun mereka buat suka sama gua"  Adam mendekatkan kepalanya kepada kepala manisya, hingga jarak mereka sangat berdekatan.

Manisya memberontak berusaha melepaskan genggaman tangan Adam.

"Aku sangat menyesal menyukaimu" Manisya berkata kembali.

"Apa kata lo barusan" Adam

"Aku sangat  menyesal, ya sangat menyesal sudah menyukaimu, benar-benar menyesal"

Tiba-tiba Adam semakin mendekatkan kepalanya dan memeluk tubuh Manisya, hingga membuat bibir mereka saling bradu.

"Brakkk"

"Aw, Sakit" Manisya mengusap-usap badannya yang kesakitan akibat terjatuh dari tempat tidurnya.

"Ya ampun ternyata aku barusan hanya mimpi, mimpi indah dicium Adam" Manisya mengusap bibirnya membayangkan kembali mimpi yang barusan ia alami.

"Tik tok tik tok" bunyi jam ber detik.

Waktu menunjukan pukul 06.00 pagi. Manisya tersadar akan lamunannya, kemudian ia segera memasuki kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

Terdengar suara pamitan seorang gadis yg duduk di bangku SMA tersebut, "Manisya berangkat dulu ya bu" Pamit gadis tesebut.

Ya dia adalah MANISYA GADIS ARALAN gadis berumur 16 tahun yg kini duduk d bangku sma, tepatnya kelas 2 (dua) sma. Tidak ada yg spesial dengan seorang Manisya, Manisya merupakan anak pertama dari dua bersaudara, Manisya memiliki seorang adik laki laki, Manisya bukan merupakan anak yg berprestasi, Dia juga tidak terlalu pandai dalam bergaul, Namun kepolosannya selalu membuat keceriaan disekitarnya. Ayah dan Ibu Manisya bekerja sebagai seorang guru sementara di sebuah sekolah Dasar tak jauh dari rumahnya, mereka hidup dengan sederhana.

"Udah makan belum sayang" tanya sang Ibu yang bernama Ibu Dewi tersebut.

"Udah bu, telor sama tempenya udah abis, Manisya berangkat dulu udah, telat ni bu"

kemudian dia bergegas bersalaman, "hati - hati d jalan sayang, jangan lari" Ia tak menghiraukan nasihat sang ibu, kemudian Berangkat sambil berlari..

Ya jarak rumahnya ke sekolah membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit, belum lagi jarak dari rumah ke tempat menunggu bis membutukan waktu juga karena Nisya berjalan kaki untuk sampai ke Halte Bus. Untuk itulah Manisya harus berangkat  sekolah masih dalam keadaan pagi buta dari rumahnya, karena dengan menggunakan bis terkadang ada drama yang terjadi, seperti Ban nya yang tiba-tiba bocor, bermasalah dengan mesin, hingga penumang yang banyak maunya.

Pada saat hampir sampai di tempat Manisya biasa menunggu bis, tiba-tiba,

"BRRUUUGGGG " badanya terjatuh tepat mengenai jalan ber aspal.

"AAAAAKKK.. Huuu Huuu.. Hiks, sakit." Manisya pun bangun sambil menoleh ke kanan dan kekiri memastikan tidak ada yg melihatnya.. Kemudian dengan rasa sakit d seluruh badannya, Manisya me nepuk nepuk telapak tangan dan lutut yg terlihat lecet di sertai sedikit darah yg keluar.

"Untunglah tidak ada yg liat"

gumam Manisya dalam hati, sambil meliri kanan dan kiri, memastikan tak ada yg melihat kejadian tersebut.

Ia bergegas berdiri, melihat ke arah jam tangan yang ia kenakan, kemudian ia tersadar dirinya sudah tertinggal bis yang sehrusnya ia naiki saat ini.

"Sial kesiangan, Padahal kemaren baru kesiangan lagi, alamat bakal kena hukuman lagi, aduh malesnyah/" Manisya menggerutu dalam hatinya, menyesal karena kini ia harus bersiap untuk terkena hukuman.

10 menit berlalu, Manisya tak henti menggerakan kaki tanda khawatir, sambil duduk menunggu bis lainnya yg lewat, namun Bis yang di nantinya masih tak kunjung datang. setelah 15 menunggu, akhirnya bis yang membawanya untuk berangkat sekolah pun datang.

Sepanjang perjalanan ia memikirkan kesiangan sekolah. "kali ini hukuman apa yg bakalan aq terima, kemaren di suruh bersihin wc, aduh males banget, apa aku bolos ajja ya, aduh tapi nanti ada yg telpon ke ibu, Huft, biarlah Manisya harus kamu hadapi dengan senyuman, kali ajja hari ini idola ku ikut kesiangan juga, Smangat!!

Ia mengepalkan tangan sambil tersenyum menyemangti dirinya sendiri.

Tanpa sadar Seseorang yg dari ujung kursi tak henti memperhatikannya.

Karena perjalanan membutuhkan waktu yang cukup lama, Manisya pun ter tidur di sepanjang perjalanan menuju sekolah nya.

"malam selalu panjang di waktu aku merindukanmu, kau bisa menjaga aku hingga diriku merasa teduh, aku..."

Wanita yg kau pilih - rossa*

Bunyi hp manisya terdengar memekikkan suara di telinganya hingga ia pun terbangun.

"Hmmph" manisya menggeliat sambil membuka matanya. "Astaga aku ketiduran, Nina Menelpon."

suara hpnya masih menyala, Manisya masih mantap layar ponselnya, di sana masih terlihat panggilan dari Nina.

"Kau jadikan aku ini wanita yg kau pilih untuk jadi kekasih muu dan kau pun tlah" suara ponselnya berbunyi.

""halo nin ada apa?'" Manisya mengangkat panggilan teleponnya.

"Ada apa-ada apa, Kamu tuh ini udah jam 07.15 loh, kamu ga masuk sekolah?? atau jangan2 kamu kesiangan lagi?? Kamu tuh ya, tidur jam brp siii, Kesiangan melulu." Nina tak berhenti meng interogasi..

"Ini nih udah depan sekolah bentar lagi aq turun, cerewet banget sobat ku yg cantiknya kebangetan inih,Untung kamu telpon nin, kalau nggak aku pasti ke bablasan ketiduran." Manisya mencoba menjelaskan.

"Apa??? Ketiduran!! Astaga nisya, kamu yah udah tau kesiangan, Bisa-bisa nya ampe ketiduran, Buru nih guru bk udah marah nungguin kamu dari tadi" Giliran Nina menakut-nakutin.

"Seriusan?? Kalau begitu bilangin aku sakit ya nin, Aku lagi males dengerin omelan, ya ya ya ya. Aq bolos aja ga sekolah" Manisya memohon pada Nina.

"Ya udah ga papa bolos aja Manisya sayang, nanti aq bilangin ke pak ahmad guru bk kita kalaukamu lagi sakit,sakit kuping gara-gara ga mau dengerin omelan pak ahmad. Gitu kan!!"

Nina menegaskan kata-katanya menandakan protes akan Manisya yang hendak bolos dari sekolahnya.

"Iyah iya cerewet, Ampun deh, Nih aku turun dulu, dah ya aq tutup dulu telpon nya Nina ku sayang akan aku hadapi dengan senyuman walaupun kesiangan, tunggu ya jangan kangen."

"Tuut tut tut tut tut tut"

Seketika nina mematikan ponselnya.

"isyh galak amat.." Berkata sambil menatap layar hp kemudian melebarkan senyuman saat hendak menyimpan hpnya kedalam tas miliknya..

Ya dia Nina teman sekolahnya Manisya, lebih tepatnya sahabatnya sejak tingkat sekolah pertama, Nina tau betul bagaimana karakter Manisya luar dan dalam karena persahabatan mereka yang terjalin cukup lama, Mereka selalu pergi bersama di setiap kesempatan.

"Berhenti di depan ya pak" Nisya bergegas turun dari bis di ikuti langkah kaki penumpang lainnya.

"Nyampe juga, hmpph"  Manisya berdesah resah.

Ia pun berlari menuju gerbang sekolah yg sudah tertutup rapat.

"Pagi pak anton" menyapa satpam yg bertugas menjaga pintu gerbang.

"Pagi mbak Manisya" Pak Anton yang merupakan Satpam penjaga sekolah memberi jawaban sapaan Manisya.

"Pak Anton bukain donk gerbang nya" sambil mengedip-ngedip kan matanya, berharap pintu gerbang langsung di buka.

Karena sering nya Manisya kesiangan sekolah, Manisya menjadi sangat akrab dengan Pak Anton.

"Siap mba Nisya, tapi tunggu ya, Kita absen dulu, sama saya harus lapor Pak Ahmad dulu ya mbak.." Jawab Pak Anton kepada Manisya.

"Yah Pak Anton jangan bilang Pak Ahmad dunk, ya ya ya." Jawab Manisya sambil memberikan senyuman harapan kepada Pak Anton.

"Mba saya udah di pesan sama Pak Ahmad, hari ini ada 2 (dua) orang yg kesiangan. Katanya klo udah ada Dua2nya langsung lapor Pak Ahmad, nanti kalau saya ga bilang saya lagi yg di tegur, repot kan mbak, makannya saya gak mau ikutan ah mba." Pak Anton berkata sambil menulis absensi ke siangan, dan memberikan nya kepada Manisya.

" Nih mba tanda tangan dulu" Memberikan sebuah buku absen di lengkapi dengan pulpennya kepada Manisya.

Kemudian nisya pun menandatangani absen kesiangan yg di berikan Pak Anton.

"Makasih mba nisya, yu masuk." Pak Anton mengambil kembali buku absensi yang telah di tandatangan oleh Manisya, kemudian menyimpan buku tersebut dan beralih memegang pintu gerbang yang akan ia buka.

"Pak anton, Pak Ahmad bilang gak ya, hari ini hukuman nya apa kalau kesiangan." Manisya bertanya pada PAk Anton.

"Ga tuh mba, kan tau sendiri Pak Ahmad klo ngasi hukuman suka bikin kejutan, Haha, siap aja mba, Kalo diliat liat siii td Pak Ahmad udah persiapan"  Pak Anton berkata sambil kembali mendorong pintu gerbang yang sempat ia hentikan untuk menjawab pertanyaan Manisya.

"Persiapan apa pak?"

Nisya bertanya penasaran.

"Persiapan buat ngasih bekal yg kesiangan, Kayaknya takut kecapean." Lanjut Pak Anton

"Kecapean apa pak? emang hukuman nya apa? Sampai prepare segala? " Manisya yang penasaran tak henti memberikan pertanyaan kepada Pak Anton.

"Lari keliling indonesia mba, Hahaha" jawab Pak Anton kegirangan menjahili Manisya.

"Isyh, Pak anton nih, Gak lucu" Manisya menjawab sambil me manyunkan bibirnya yang tipis.

"Bercanda mba nisya, abisnya mba nisya lucu." Jawab Pak Anton sambil berjalan mendekat ke arah Manisya.

"Isssshhh Pak Anton serius nih?" lagi deg2an juga. " Manisya yang khawatir.

"Damai mba damai" Pak Anton mengkat kedua jarinya tanda perdamaian.

"Ayooo mba masuk." Melambaikan tangan nya kepada Manisya.

Nisya pun segera masuk melewati gerbang sekolah yg sekarang telah di buka..

Saat nisya baru masuk, tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki berlari.

"Duk duk duk duk duk"  Semakin kencang.

Kemudian

"Pak Anton tunggu" suara bas seorang laki laki terdengar berteriak.

Seketika Pak Anton dan Manisya menoleh ke arah suara panggilan tersebut.

"Eh mas adam."

***

Hallo semuanya mohon maaf jika ada salah penulisan kata ya.. Mudah2an suka..

Jangan lupa klik tombol like dan komen nya ya.. Thenkiss.. 😘😘😘

Adam Putra Hariyanto

" Eh mas adam" seru pak anton

"Pak Anton, Saya mau masuk" jawab Adam

"Bentar mas kita absen dulu" Kemudian memberikan buku absensi kepada Adam, dan Adam pun menandatangani buku yang ber isi siswa siswi yang pernah kesiangan tersebut.

Di balik pintu gerbang yang terbuka terlihat manisya berdiri menatap lurus ke arah Adam.

DEG!!!!

Perasaan Nisya tak karuan.

Ya dia adalah ADAM PUTRA HARIYANTO, ia merupakan teman sekelas Manisya yg sudah ia idolakan sejak pertama kali duduk di bangku SMA.

"Mas Adam, Itu bareng mbak Manisya ya, langsung datang ke ruang Pak Ahmad." Pak Anton melihat ke arah Manisya yg berdiri tidak jauh dari pintu gerbang.

Adam menatap Manisya dengan selidik.

"Hai Adam." sapa Manisya sambil memperlihatkan gigi rapih nya kepada Adam.

Adam hanya menatap tak menjawab.

"Kamu kenapa kesiangan dam ? Tumben". Manisya melontarkan pertanyaan kembali..

Namun Adam kembali tak menjawab pertanyaan Manisya.

"Yah seperti biasa, Alergi nya kambuh kalo liat aku,Sudahlah" Nisya mengungkapkan kekesalannya di dalam hatinya.

Merka berdua melangkah menuju ruangan Pak Adam, langkah Manisya di susul oleh langkah Adam, karena Adam berjalan dengan cepatnya, Adam pun berhasil menyusul Manisya, kini ia berada tepat di depan Manisya.

"Cepet banget siii dia jalannya, Kakiku kan masih sakit pas tadi jatuh, Hei Adamku yg cute tungguin aku, jarang - jarang kan kita berdua kayak gini, aku nunggu momen- momen kayak ginih Adam ku" Nisya tak berhenti mengungkapkan perasaannya dalam hati, perasaan senang karena ia sekarang berada dekat dengan Adam, namun perasaan kecewa juga berkecamuk dalam hati Manisya, karena Adam tak memperdulikannya.

Ya adam merupakan teman satu kelas Manisya, Menurut manisya dia merupakan satu- satu laki-laki tertampan di sekolahnya, selain tampan, dia juga pintar, pintar dari segi pelajaran maupun olahraga, Maka dari itu Semenjak pertama masuk sekolah tersebut Manisya sangat meng idolakan Adam.

Kini langkah kaki Nisya menjauh dari Adam.

Tiba tiba.

"Brukkkkk"

"Aww " Nisya meringis kesakitan

"Aduuuh" meringis kesakitan

"Kenapa harus jatuh lagiii, Hari ini udah dua kali..hiks.. Sakit yg tadi juga belum sembuh"

Tertunduk dan mengeluarkan airmata, Kemudian segera menyekanya dengan kedua tangannya

Nisya menepuk nepukan lututnya yg terluka.

Adam yg mendengar suara tersebut segera berbalik badan menoleh ke arah Nisya.

Adam sedikit terkejut kemudian berlari berbalik arah untuk menghampirinya

Nisya hendak berdiri namun ia tak kuat menopang badannya sendiri, Saat hendak Manisya hendak mencoba berdiri.

"Blukk." tangan adam seketika meraih Manisya yg hampir jatuh kembali.

"Ceroboh" Adam menekankan suaranya terlihat kesal.

Nisya yg kaget melihat Adam

"Eh Adam. Aku bisa sendiri kok, lepasin ajah, Kamu duluan aja nanti aku nyusul. Takut d tungguin Pak Ahmad." berkata sambil memberikan senyuman manisnya pada adam berharap mendapat balasan.

Namun bukan balasan senyuman manis yg Nisya terima.

"Jangan berisik." sambil menekan cengkramannya ketangan Manisya.

"Cepat" sahut Adam dengan nada kesal karena Nisya berjalan sangat pelan. Terpaksa ia memapah Nisya yg berjalan dengan kaki pincang.

"iya iyah Adam ku" Manisya kembali memperlihatkan senyuman ya pada Adam.

Tibalah mereka di ruang Pak Ahmad.

"Pagi Pak Ahmad" Nisya menyapa

"Pagi Pak" Adam mengikuti.

"Pagi" Pak Ahmad menjawab sapaan Adam dan Manisya.

"Eh kenapa Nisya lutut mu terluka begitu"

Tanya pak ahmad penasaran

"Sedikit terjatuh pak tadi." Jawab Manisya.

"Nisya kamu apain dam sampai susah jalan begitu" tanya Pak Ahmad pada Adam.

"Dia Ceroboh" Adam menjawab dengan tatapan kesal pada Pak Ahmad.

"Bukan Pak, Bukan gara-gara Adam, Ini tadi jatuh aja ga tau kenapa saya juga" jawab Nisya membenarkan perkataannya.

"Ooowh kirain, di apa-apain juga ga apa-apa ko dam, Iya kan Nisya?" pak ahmad berkata sambil terkekeh melihat Nisya.

Adam hanya diam mematung tanpa bersuara.

"Pak Ahmad, Ini Adam udah nolongin Nisya."

Menjawab sambil mengedipkan matanya pada pak ahmad tanda tak ingin memperpanjang masalahnya, Sesekali Nisya menoleh adam yg masih memeganginya dengan perasaan takut, Pak Ahmad hanya tersenyum.

Ya Pak Ahmad memang sudah dekat dengan Manisya, Hal itu dikarenakan seringnya Manisya kesiangan, Keakraban mereka terjadi begitu saja, bahkan Pak Ahmad sudah mengetahui bahwa Manisya sangat mengidolakan Adam, namun bukan cuma Pak Ahmad tapi satu kelasnya pun sudah tau bahwa Manisya sangat mengidolakan Adam.

Kemudian pak ahmad menyuruh mereka duduk sebelum akhirnya menginterogasi mereka berdua.

"kamu kenapa kesiangan melulu Nisya"

Tanya Pak Ahmad.

"Itu Pak anu, Hmmh, Tadi ketinggalan bis. Jadi nunggu bis yg dateng lagi agak lama" jawab Nisya gelagapan.

"kamu tuh ya hampir tiap hari kamu kesiangan, dan jawabannya sama, hukuman mu kali ini seminggu berturut turut. Pokoknya besok bapak ga mau liat kamu kesiangan lagi." Pak Ahmad memperingatkan Manisya.

"Baik pak". Jawab Nisya sambil menunduk..

"Kamu kenapa kesiangan dam,  Tumben sekali.."

"Bangun kesiangan pak" jawabnya singkat

"Kamu itu. besok jangan kesiangan lagi.  Mentang2 Manisya kesiangan kamu jadi ikutan."

Pak ahmad berkata asal.

Mendengar perkataan Pak Ahmad,, muka adam semakin ditekuk karena merasa kesal dengan perkataan Pak Ahmad.

"Ya sudah Karena Manisya kondisinya lagi gak memungkinkan buat lari keliling lapangan.. Jadi hari ini hukumannya, beresin perpustakaan, nanti setelah jam pelajaran sekolah selesai. "

"Baik pak" jawab Nisya sama adam bersamaan

"Pokoknya besok kalian berdua jangan kesiangan."

"Siap Pak" jawab Nisya.

Adam hanya menjawab dengan memanggutkan kepalanya.

"Skr kamu antar Nisya ke klinik sekolah dulu dam. Biar lukanya di  obatin dulu, baru nanti kalian masuk kelas" Pak Ahmad memberikan instruksi.

"Tapi pak, Kenapa saya" tanya Adam kesal.

"Ya karena kamu kan yg kesiangannya bareng,  Coba ada lagi ga disini yg kesiangan??" tanya Pak Ahmmad.. "Ga ada kan." Pak Ahmad memastikan.

"Ok dam." Mengisyaratkan persetujuan pada Adam.

Adam menjawab dengan manggut-manggut memasang muka masamnya..

Kemudian mereka bergegas keluar..

"Adam, Kamu ke kelas saja. Aq bisa jalan sendirian kok klink" Manisya mencoba menolak perintah Pak Ahmad.

Adam tiba tiba menghentikan langkahnya, Kemudian wajah mereka tak sengaja bertatapan, Nisya langsung memalingkan mukanya karena merasa sangat canggung, Dia bergumam dalam hati "Adamku kamu cakep banget, jadi ingat mimpi semalam yang indah, hihi"

"Lo ada niatan apa nyuruh gua ke kelas? Lo sengaja kan. Abis tuh lo mau laporin pak ahmad trus Nanti pak adam memperpanjang masa hukuman gua. Jangan ngarep deh lo"

Kemudian melangkahkan kaki nya kembali dengan sedikit menarik paksa tubuh nisya

"Sakit dam" Nisya merasa kesakitan karena tangan adam semakin kuat mencekram tangannya.

Kemudian Adam segera melonggarkan cengkraman tangannya yang membuat tangan Manisya kesakitan.

Nisya kembali berhenti.

Kemudian melanjutkan perkataan yg sempat ingin iya ucapkan.

"Ya enggak lah dam. Kamu tuh bisanya fikiran negatif terus sama aku.  Aku tuh ga enak aja sama kamu dam, Kamu jadi terbebani sama aku, udah kamu ke kelas saja. Aku beneran deh bisa sendiri. Nanti Aku susul balik ke kelas."

"Ga usah berisik, Cepetan jalan!!!"

Adam kembali memapah tangan Manisya dengan sedikit memaksa.

Sampailah di depan pintu klinik. Terlihat seorang perempuan di sana, Adam dan Manisya pun langsung masuk ke dalam klinik tanpa berkata permisi.

"Mbak ini tolong di urus." Adam Menyodorkan tangan Manisyaa kepada perempuan yg sedang terduduk di sana.

Perempuan tersebut merupakan seorang perawat yg sudah lama bekerja di klinik sekolah mereka. Dia di panggil suster ani..

"Ada apa nih." Saut perawat tersebut.

"Tolong di obatin suster lutut saya" Nisya memperlihatkan luka d lututnya yg terlihat mengeluarkan sedikit darah.

Segera Nisya d persilahkan berbaring oleh perawat penjaga klinik tersebut.

Kemudian Nisya berbaring d tempat tidur pasien di dalam klinik tersebut.

"Gua ke kelas" Adam berpamitan sambil berlari keluar dari klinik tersebut.

"Iya Adamku makasiiiihh banyak".Nisya berteriak, belum sempat menyelesaikan kata-katanya namun dia sudah tak terlihat lagi batang hidungnya.

Ya begitu lah Manisya. Dia begitu mebgidolakan Adam, Berteriak dari kejauhan memanggil namanya sering ia lakukan, Mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp setiap hari dia lakukan. Sekali-kali melakukan panggilan Video Call, namun tak urng mendapat jawaban, Namun saat berada dekat dengan Adam, Manisya tak berani bicara apapun, Dia hanya memilih jurus diam.

"tidak ada yg tidak mungkin adamku."

Menjalani Hukuman

Saat Manisya sedang menunggu suster membersihkan luka di kakinya, Ia teringat ingin mengucapkan terimakasih pada Adam yg telah membantunya.

Nisya mulai mengetik sebuah pesan untuk Adam.

"Adam, makasih banyak ya tadi udah nolongin aku.☺️"

Seperti biasa nisya tak mendapat balasan akan pesan yang dikirim kepada Adam.

"Sudah selesai Nisya, Kamu boleh ke kelas kembali." Suara suster membuyarkan lamunan Nisya.

"Siap suster" Aku ke kelas dulu ya, Manisya berpamitan.

Nisya pun berjalan ke kelas dengan kondisi berjalan pincang.

Sesampainya di kelas, Suasana kelas sedang ramai karena jam pelajaran pertama sudah selesai, menunggu jam pelajaran berikutnya, Kemudian Nisya langsung menghampiri temannya Nina yang kursinya memang bersebelahan dengannya.

"Kamu ya, tiap hari kesiangan, Ngapain aja sih non kalo di rumah ituh, bergadang melulu ya?" tanya Nina.

"Biasa nin, Aku tuh tiap malem ngelamunin itu tuh, sang pujaan hati." Manisya menjawab pertanyaan Nina sambil berbisik menunjuk ke arah posisi duduk Adam berada, tepatnya di bangku paling belakang terhalang oleh dua barisan bangku kelas, masih sejajar dengan manisya namun terhalang dua bangku.

Saat Nisya sedang menunjuk tangan ke arah Adam, Tiba-tiba Adam menoleh ke arah Manisya, Manisya pun kaget dan langsung menyapanya.

"Hai Adam" Manisya melambaikan tangannya kepada Adam.

Adam tak menjawab, langsung memalingkan wajahnya.

Nisya pun sedikit mengerucutkan bibirnya, Karna sapaannya yang tidak di hiraukan oleh Adam.

"Mulai deh kamu kambuh tuh penyakit, udah berkali kali di tolak juga, ga kapok-kapok" Nina menggelenkan kepala pertanda heran.

"Ga tau nin kalo sama dia tuh, Kapoknya lima menit, kamabuhnya lima taun, Hahaa" jawab Nisya sambil terkekeh.

"Lagian siapa juga yg pernah nembak dia, Orang aku masih dalam tahap penjajakan" Nisya memeperjas.

"Baru denger penjajakan ampe bertaun - taun" jawab Nina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kembali.

"hehehe, Mau dua taun Nin" Nisya hanya menjawab dengan menarik lebar kedua sudut bibirnya.

"Nanti akan ada saatnya aku mengungkapkan perasaan cinta suciku pada nya nin" Manisya berkata serius.

"Dan saat itu kamu harus super siap, dikasih perlakuan triple sakit hati dari pada yang biasa kamu terima saat ini!" Nina memperingati.

"Makannya nin, aku tuh sekarang sedang tahap menuju ke sana, aku kan juga pengen ke pelaminan, aku lagi mempersiapkan saat itu tiba, kalau memang harus di akhiri ya aku ahiri nin, Walaupun pahit." Manisya menjelaskan rencana kedepannya.

"Walah kamu kayak yang iya ajja. Udah bosen tuh aku dengernya, Hari ini bilang udah ga ngefans, besoknya tiba-tiba berubah 360 derajat, jadi aku udah ga percaya sama omonganmu yg satu ituh, lagian masih SMA udah ngomongin pelaminan, hadeuh Manisya" Ninae menjawab sesuai dengan kenyataan, mereka bercakap tanpa menghiraukan teman-teman sekelasnya yang sedang ribut dengan urusan masing-masing.

"Hehehe. Jadi malu, Udah ah jangan di bahas, kita bicarakan lain kali aja." Jawab Manisya dengan pipi meronanya sambil menarik tangan Nina dengan gaya manja nya.

"Huh kamu tuh ya, bisa-bisa nya" Nina memutar kedua bola matanya sambil mengangkat kedua tangannya.

Kemudian jam pelajaran pun berlanjut, Sampai dengan pelajaran akhiir.

"Sampai di sini dulu pelajaran hari ini, jangan lupa tugas kelompok kalian harus udah beres minggu depan, selamat siang" pertanda murid sudah boleh pulang.

"Sya ayo kita beli minuman dulu, Ada tempat minuman baru loh minumannya enak- enak" ajak Nina sambil merapihkan buku ke dalam tas.

"Wah asik tuh, ayoo ayoo, aku juga uda lama ya ga nongkrong bareng kmu nin" Manisya mengiyakan.

Saat Nisya hendak keluar dari kelas.

"Astaga nin, aku lupa, Pak Ahmad kan tadi nyuruh bersin perpus, hukuman aku kesiangan" Manisya berkata sambil menepuk kepala dengan satu tangannya.

"Serius sya?," tanya

Nina

"Beneran" jawab Manisya

"Bisa-bisanya aku lupa, untung tadi aku ngeliat idola aku dulu sebelum pulang." Nisya bersyukur.

"Ampun deh" jawab Nina sambil mengangkat telapak tangan dan kedua bahu nya.

"Maaf ya nin aku ga jadi ikut sama kamu. Hari ini aku ada janji mau ngedate bareng pacar" Nisya berkata sambil bercanda namun tak menghilangkan perasaan menyesalnya.

"Maksutnya?" tanya Nina.

"Becanda nin, hehehe" jawab Nisya.

"Iya aku juga tau, dasar kamu ini, ya sudah, selamat kencan kalau begitu" Nina berkata asal.

"Tapi besok jangan sampe kesiangan lagi, biar ga di hukum, jadi meetup kita jadinya besok ya dear." Nina mencoba mencari jalan keluar.

"Siap bos" jawab Nisya sambil melakukan gerakan hormat.

"Eh nin aku lupa seminggu ini aku kena hukuman Pak Ahmad, Jadi nongki cantiknya rescedule aja ya, atau kalau kamu mau bantuin aku boleh lah, nanti kita nongki selesai aku beresin perpus, Hehehe" Manisya terkekeh.

"Enak aja, ga mau ah." Nina menjawab.

"Nanti aja kita bahas lagi, ya udah kalo gitu aku duluan ya, noh samperin calon suami mu" kata Nina.

"Siap. Laporan di terima!" jawab Nisya dengan kembali melakukan gerakan hormat pada Nina.

Nina pun pergi meninggalkan sekolah.

Setelah di tinggalkan nina, Nisya celingukan di dalam kelas mencari adam berada, namun ia tidak menemukan batang hidungnya, tasnya pun sudah tidak ada.

"Kemanaya dia, apa dia juga lupa" gumam Nisya dalam hati.

"Coba aku WA ajjah klo gitu" Manisya membuka ponselnya mengetikkan sebuah pesan untuk ia kirim kepada Adam.

"Adam, kamu gak lupa kan kalo hari ini harus beresin perpus, apa kamu udah d perpus?"

Tak juga mendapat balasan.

"Yah dia ga jawab juga, Ya udah deh aku ke perpus aja kalo begitu"

Nisya berkata dalam hati.

Nisya pun memutuskan untuk langsung ke perpus tanpa menunggu adam yang dari tadi tidak terlihat.

Sesampainya di perpustakaan,

"Bu hera saya di suruh pak ahmad buat beresin buku perpus" Nisya meminta ijin kepada penjaga perpus yang terlihat bersiap membereskan tasnya untuk pulang.

"Oia Manisya, tadi Pak Ahmad sudah pesan. Minta d beresin rak buku di belakang ya mba, ada buku-buku yang di meja, , di masukin ke rak sesuai dengan tanda d bukunya ya." pesan bu hera.

"Sama pak ahmad juga nyuruh saya buat mengepel lantainya ya bu" Nisya meneruskan.

"Oia Nisya sama itu juga ya, saya hampir lupa, nanti klo udah beres minta tolong kuncinya di bawa Nisya aja ya, besok pagi ke sayain lagi." pesan bu hera kepada Nisya sambil memberikan kunci perpustakaan yang akan dia rapihkan.

"Baik bu" jawab nisya

"Kalau begitu saya pulang duluan ya Manisya" bu hera berpamitan.

"Iya bu hati-hati di jalan ya" Manisya melambaikan tangannya.

Setelah bu hera pergi, Nisya bergegas masuk ke perpustakaan, membuka pintu perpustakaan.

"ceklek" suara pintu di buka, memperlihtkan buku - buku yang tertata rapih yang tersusun di dalam rak yang berjajar, kemudian Nisya pun berjalan ke arah belakang mencari letak rak buku yang harus ia rapihkan.

"ya ampun, ini banyak banget, ga akan beres ampe jam 12 malam pun. Hiks, mana Adam ga ada lagi,"

Di perpustakaan area belakang tersebut baru diklakukan renovasi, tepatnya ruanganya di perbesar jadi tak heran masih banyak buku- buku yang menggunung di tas meja dan belum d rapihkan.

"Ga boleh sedih manisya kamu haru semangat" manisya menyemangati dirinya sendiri.

"Fighting" Nisya mengepalkan kedua tangannya di ayu kan ke atas dan ke bawah.

Kemudian Nisya pun mulai merapihkan buku-buku ke dalam rak yang masih kosong,

30 menit sudah Nisya merapihkan buku

"lha ini gmana ya, Baru rak bawahnya aja yg aku rapihkan, yang atasnya belum"

Nisya kemudian mencoba merapihkan buku ke dalam rak atas yang sulit d jangkau oleh tangannya.

Nisya mendorong sebuah meja agar bisa naik ke atas meja dan bisa memasukkan buku ke rak atas, Nisya pun naik ke meja tersebut, kemudian di angkatnya buku tersebut satu persatu dari meja ke dalam rak buku.

Nisya pun turun dari meja ingin mengambil buku lainnya ke dalam meja.

Saat sudah turun dari meja Tiba-tiba, Kakinya menendang buku yang tergeletak di bawah, karena kaget Nisya pun mendorong rak buku yang sudah ia rapihkan.

Tiba-tiba "bruk, bruk."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!