NovelToon NovelToon

Mafia Cantik Tuan Damaresh

Awal Mula

Di Negara A terdapat sebuah kota terbesar bernama Kota Harimau Muda,Districk 1. Disana terdapat sebuah rumah terbesar nan mewah bak istana negara. Pilar-pilar menjulang tinggi menyokong bangunan itu. Cat yang membalut rumah dominan dengan warna gold and white memberikan kesan semakin mewah. Dipadu dengan sedikit corak berwarna red blood pada pilar menimbulkan kesan sedikit berbeda.

Halaman yang luas, taman-taman disekeliling rumah terasa sejuk dipandang. Percikan air mancur di taman halaman depan membuat fikiran siapapun yang mendengarnya terasa tenang. Para penjaga yang tersebar di setiap sudut dan para pelayan serta pekebun tampak sibuk mengerjakan tugas masing-masing dengan baik.

Bagian tertinggi dari bangunan itu tidak pernah tersentuh oleh sembarang orang. Hanya orang-orang kepercayaan sang pemilik rumah yang bisa menginjakkan kaki ke lantai tiga,dimana hanya ada 2 pintu yang terlihat.

Satu kamar kosong dan satu lagi kamar seorang gadis tinggal. Di kamar itu tampak seorang gadis tengah tidur pulas. Namanya Gracia Arcelio yang kini berusia 17 tahun, dengan tinggi 168 cm. Memiliki rambut panjang yang berwarna coklat semi pirang setengah pinggang. Gracia sering memakai topeng kecil berbentuk sayap burung Phoenix di mata sebelah kanannya.

Gracia tinggal dengan Pak Dani dan Bu Meta. Mereka sudah dianggap seperti paman dan bibi bagi Gracia . Selain Pak Dani dan Bu Meta, ada satu lagi yaitu Farka Ardana. Farka adalah sosok yang paling Gracia sayangi,sosok kakak yang selalu Gracia lindungi. Saat ini Farka tengah mengontrol salah satu cabang perusahaannya di luar negeri.

Selain ketiga orang itu, tidak ada yang tau perjuangan Gracia dari nol hingga saat ini. Mereka diminta Gracia untuk tidak menceritakan kepada siapapun tanpa alasan yang kuat.

Sikap dan perilaku Gracia sangat berbeda saat berada di rumah dan diluar rumah.Jika diluar Gracia tampak dingin,kejam,tegas,dan berwibawa,maka dirumahnya akan terlihat sangat manja dan kekanakan. Selain dirumahnya, Gracia jarang menampakkan senyum dan tawa yang sesungguhnya.

Semakin tinggi dan besar pencapaian yang Gracia raih,maka tidak sedikit juga yang memusuhinya.Baik karena dendam maupun iri hati seperti saat ini.

Ditengah nyenyaknya Gracia tidur, tiba-tiba...

Tittt.. Tittt.. Tittt..Alarmnya berbunyi.

Bamm... Krakkk...

Gracia memukulnya hingga retak merasa tidrunya terganggu.

"Hoaammm. Mengganggu tidurku saja."

Gracia menggeliat lalu memunggungi jam Beker nya yang retak oleh pukulannya,dan..

"Zzzzzz..." tertidur lagi_-

Belum lama Gracia terlelap,lagi.Ponselnya berbunyi.

"Ohh astaga apalagi ini?" gerutu Gracia .

Klik

"Selamat pagi,Nona bos" sapa seorang pria di seberang telepon Gracia . Ia adalah Zhan, orang kepercayaan Gracia dalam mengurus masalah anak buahnya.

"Katakan." jawab Gracia dengan suara serak khas bangun tidur.

"Hhehe.Markas kita akan kedatangan tamu. Menurut mata-mata kita,mereka akan tiba satu jam lagi." kata Zhan memberi info.

"Haihhhh.. Tikus Utara ini. jemput aku satu jam lagi"Gracia menutup sambungan seketika.

'Bos ini, bagaimana jika mereka menghancurkan markas kita? Aakkkkhhh sudahlah terserah dia saja'Batin Zhan mengacak rambut,frustasi.

1 jam kemudian,didepan rumah Gracia tampak 2 baris pria berpakaian serba hitam khas bawahan Gracia berhadapan seolah memberi jalan,dan tak lama kemudian Gracia keluar.

"Selamat pagi,nona muda"

"Selamat pagi,bos"

Sapa para pelayan dan pengawal Gracia serempak seraya membungkuk memberi hormat.

"Ayo berangkat,Zhan." Ajak Gracia tegas. Zhan mengangguk lalu membukakan pintu mobil untuk Gracia .

Para pengawal pribadi yang berjumlah 8 orang itu serempak masuk kedalam 2 mobil yang masing-masing diisi 4 orang.

Mereka melaju dalam kecepatan tinggi menuju markas yang sedang kedatangan tamu.

Selama perjalanan,hanya ada percakapan kecil di salah satu mobil pengawal Gracia .

"Kau lihat? Bos hari ini sangat cantik.Pakaiannya seksi sekali. Pahanya yang ramping mulus banget." kata pria yang mengemudikan mobil.

" Tapi bajunya yang lebih hot. Bos hanya memakai baju yang menutupi dadanya lalu ditutupi oleh jaket kulit hitamnya." Timpal pria dibelakangnya dengan semangat.

"Iya. Apalagi semua pakaiannya berwarna hitam senada dengan kepribadiannya yang dingin dan tegas" Sambung yang lainnya tak mau kalah.

"Sudah sudah. Jangan dibahas lagi. Kita harus fokus pada tikus tikus Utara itu dulu." sanggah pria disamping kemudi yang masih sadar bahwa ada kamera pengawas disana.

' Bos benar benar ajaib. Semua orang yang melihat penampilannya menjadi bodoh' batinnya merasa heran sekaligus kagum.

"Baiklah" Jawab ketiganya kompak.Namun otak mereka tak berhenti membayangkan bagaimana cantiknya gadis yang menjadi bos mereka.

Sedangkan di mobil Gracia . Zhan mengomel sendiri dalam hatinya mendengar obrolan anak buahnya itu. 'mereka ini cari mati ya!?? Membicarakan bos dibelakang' Batin Zhan gusar, takut Gracia akan tersinggung.

"Apa benar begitu Zhan?" tanya Gracia mendadak membuat Zhan terkejut dari lamunannya.

"Be..benar bos.. Se..seperti biasanya.. B..Bos selalu elegan" jawab Zhan terbata-bata saking terkejutnya.

"Hmm.. Begitu ya?" gumam Gracia tanpa ekspresi senang maupun marah,seperti biasanya.

Sesaat kemudian Zhan membuka ponselnya dan melihat rekaman cctv dari markas.

"Kita hampir sampai,bos.. Sepertinya banyak juga tikus-tikus laknat itu yang mengganggu." Kata Zhan memberi tahu situasi di markas yang tampak berantakan.

"Mereka sangat rindu dengan rasanya bermain.. Biarkan mereka bermain dulu hingga puas,kita temani mereka bermain.." Jawab Gracia tersenyum dingin.

Tak jauh dari sana tiba-tiba Gracia melihat sesuatu dibalik semak-semak dari kejauhan."Berhenti 5 meter dari markas, Zhan." titah Gracia setelah tau apa yang terjadi.Zhan hanya mengangguk dan berhenti sesuai perintah.

"Kenapa berhenti disini?ini masih 5 meter dari markas"bisik salah satu pengawal Gracia pada temannya.

"Diamlah! Bos pasti melihat sesuatu.. Ikuti saja." bentak temannya berbisik juga.

Prokk Prokk Prokk

Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan satu meter didepan mereka. Lulu tampak seorang pria paruh baya berdiri menatap tajam pada Gracia yang tengah bersandar pada mobilnya.

"Wahh..Wahh..Wahhh.. Tak disangka panca indera nona manis lebih tajam dari yang ku duga"ucap pria paruh baya itu mendekati Gracia dengan santainya.

"Hmm.. Terimakasih.. Tapi anda terlalu memuji Ketua Hen. Rupanya tikus-tikus pengkhianat bergerak lebih cepat dari dugaanku." jawab Gracia dingin.

"Kurangaj*r.. Beraninya kau menyamakan mafia Utara dengan tikus,bocah kecil" teriak pria itu yang bernama Hendra.

"Huhhh.. Baiklah baiklah. Tapi... dimana anak buahmu hah?" tanya Gracia sinis sambil celingukan."Ohh.. apakah mereka masuk ke dalam markas ku?" tebaknya karena hanya ada beberapa orang disekitar Hendra.

"Apa yang kau lakukan pada mereka?" tanya Hendra datar.

"Hhahaha.. Kau tau paman? Aku paling benci pada orang yang kutanya menjawab dengan pertanyaan juga.Tapi untuk sekarang tidak apa-apa. Aku sedang gembira sekarang,karena tikus-tikus mu sudah masuk kedalam perangkap harimau.. Opsss maksudku bukan tikus tapi Anggota mu."Kata Gracia menutupi mulut dengan tangan kiri nya lalu mengangkat dua jari kanan membentuk V dengan polosnya.

"Aku sudah me..." kalimat Hen terpotong saat Gracia berteriak.

"DIAM" Bentak Gracia sambil menarik kedua katana dari punggungnya.

Entah bagaimana dia bisa dengan mudah menggunakan kedua samurai yang panjangnya hampir setara dengan tinggi badan nya,membuat siapapun yang melihatnya menelan ludah kasar, tak terkecuali Hendra.

Pengkhianat

Mendengar teriakan Gracia , semua diam membisu dan menelan ludah kasar. Entah kenapa mereka tiba-tiba merinding.Tak terkecuali ketua Hendra yang berdiri tepat di depan Gracia .

"Aku belum selesai bicara,paman. Seharusnya kau pertimbangkan lagi jika mau berkhianat. Kau juga tau,siapapun yg mengusikku tidak pernah bisa kembali dengan selamat,itu berlaku untuk siapapun tak terkecuali pengkhianat seperti diri mu."Selesai mengucapkan itu, Gracia mengeluarkan tenaga dalamnya.

Wushhh.... Angin kencang menerpa tubuh Hendra hingga memaksanya mundur beberapa langkah.

' Sialan!! Aku baru tau dia juga menguasai tenaga dalam. Aku terjebak. Seberapa banyak lagi rahasia mu yang tidak ku tahu nona?' batin Hendra geram.

" Hhahaha.. Bagaimana paman? Kau suka hadiahku?" tanya Gracia sinis menyadari ekspresi Hendra yang tampak terkejut.

"Ternyata rumor yang beredar memang benar. Bahkan lebih dari kebenaran. Julukan reinkarnasi Dewi perang ternyata sangat cocok untuk mu. Tidak ada gunanya lagi banyak bicara." Hendra dengan cepat menarik pistol dari balik jasnya.

Dorr.. Dorr.. Dorr..

Tiga peluru melesat cepat mengincar jantung,kepala dan perut Gracia .

Bukan Gracia namanya jika tidak mampu menangkis ketiganya. Dengan gesitnya Gracia melenggak lenggokkan tubuhnya menghindari peluru tanpa bergeser sedikitpun dari pijakannya.

"Ck ck ck. Kau gegabah selali pman.Bagaimana jika aku terlambat bergerak? Kepalaku sudah pecah pastinya. Tapi sayangnya kau bukan tandinganku. Kau lihat heels yang kupakai. Hanya dengan ini maka leher mu akan berlubang dan matamu sudah menggelinding seperti kelereng." kata Gracia mengakat kaki nya memperlihatkan keruncingan sepatu high heels yang dia pakai.

"Sombong sekali kau gadis kecil. Baiklah,kalau begitu siapa yang harus kuhajar terlebih dahulu?" tanya Hendra sangat kesal merasa diremehkan oleh seorang gadis.

"Huuu takut. Paman kejam sekali.. Aku hanya akan mengajakmu bermain." Ucap Gracia pura-pura ketakutan.

Gracia menjentikkan jari,lalu Zhan menghampiri dan memberikan remote kecil padanya.

klikk

Tanah yang Hendra pijak tiba-tiba bergetar dan perlahan mulai naik sebuah jeruji persegi mengurung Hendra didalamnya.Ternyata Gracia menghempaskan tenaga dalamnya memang sengaja agar Hendra terdorong masuk dalam perangkapnya.

"Apa maksu..." kalimat Hen terpotong saat Gracia mengatakan sesuatu.

"Hallo,Leo.Apa kau lapar?" tanya Gracia menatap lurus kedepan.

Hendra yang merasa ditatap Gracia mengkerut kan dahi tak mengerti.

'grrrrr'

Suara itu mengagetkan Hendra.Dia baru sadar ternyata dia tak terkurung sendiri,melainkan dengan seekor harimau.

"Bagus. Aku punya tikus pengganggu. Tolong bersihkan untukku."Seolah mengerti maksud Gracia ,Leo menatap tajam pada Hendra.

"Grrrrrr"

" Baiklah kemari kucing sialan" teriak Hendra menutup rasa takutnya.

Dorr..Dorr..

Peluru peluru melesat cepat tapi tak berhasil mengenai Leo. Saat menyadari Hendra kehabisan peluru,Leo melompat dan mendaratkan cakaran di tangan Hendra.

' Sialan.. Peluruku habis. Aku tidak mungkin melawannya dengan tangan kosong' batin Hendra ketakutan, ia bingung harus bagaimana melawan seekor harimau dengan tangan kosong.

sretttt.. cleb..

Leo menyeret dan menggigit leher Hen.. namun terhenti saat Gracia mencegahnya.

"Jangan makan dia dulu Leo. Bawa dia kemari."Leo akhirnya menahan hasratnya untuk memakan Hendra,lalu menyeretnya kehadapan Gracia setelah jeruji nya turun.

"How is Uncle?Are you satisfied playing with my cat?" tanya Gracia .

Melihat Hendra diam saja,Gracia mengangkat dagunya dengan katana agar menghadap ke wajahnya.

"P-puass.. A-aaku sangat puas,nona. To-tolong maafkan ke-kelancanganku. Be-beri aku kesempatan untuk menebus dosa ini"Sekujur tubuhnya bergetar hebat menahan rasa sakit dan takut.

"Kenapa aku harus percaya pada pengkhianat?" Gracia semakin menekan katana tersebut pada leher Hendra.

"Percaya lah nona.. Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Saya mohon." Dengan putus asa, Hendra hanya bisa memohon agar nyawanya terselamatkan.

"Katakan padaku siapa yang memintamu melakukan pengkhianatan ini padaku?" tanya Gracia tegas tanpa melepas katana dari dagu Hendra.

"Fa-Fazriel yang menyuruhku melakukan ini,nona." kata Hen ragu sebab Fazriel adalah

Gracia hampir saja menusuk leher Hendra mendengar nama sahabatnya disebut.

"A-akaan aku ce-ceritakan semuanya,nona. Be-begini..."

................

6 bulan yang lalu, Fazriel meminta Hendra menemuinya di cafe.

"Ada apa,Faz?" tanya Hendra penasaran.

"Aku sudah tak sanggup berada di ujung telunjuk Gracia . Bocah itu sudah keterlaluan. Dia selalu seenaknya menyuruhku melakukan apapun yang dia mau tanpa melihat kondisiku. Terlambat satu menit saja katananya sudah ada di leherku. Untung saja ada si bodoh Zhan yang bisa membuat emosi nya mereda" kata Fazriel mengeluarkan isi hati nya.

"Aku tau. Aku juga merasakan hal yang sama,tapi kita harus ingat jasanya. Dia yang memberikan kita pekerjaan,hidup kita jadi tidak susah seperti dulu."jawab Hendra.

"Ya memang benar.Tapi ini semua sudah cukup bagiku. Aku ingin memberinya pelajaran agar tak seenaknya memerintah,bahkan jika bisa akan kubunuh.. Aku ingin kau melakukannya untukku." ucap Fazriel tegas di akhir kalimatnya.

Brakk

Hendra menggebrak meja refleks. Orang-orang Disana kaget melihat sikap Hendra yang tiba-tiba itu.Hendra terkejut sendiri melihat respon orang-orang.

"M..Maafkan aku. Silahkan kalian lanjut makannya" kata Hendra malu, lalu kembali duduk dan menarik nafas menenangkan diri nya sendiri.

"Apa kau sudah gila Hen? Kau li.."

"Kau yang gila Fazriel. Kau juga tau kemampuan dia. Dia bahkan mampu menundukkan hewan buas dan menjadikannya hewan peliharaan. Aku tidak mau ikut campur" Bentak Hendra setengah berbisik, ia tak mengerti apa yang ada di otak temannya itu hingga berfikir untuk membunuh Gracia .

"Bagaimana dengan satu apartemen ku,satu villa di puncak dan satu pesawat pribadi. Jika kau berhasil membunuhnya kau akan mendapatkan semua itu dan kita akan terbebas dari tekanan" Fazriel tersenyum licik.

"Ahh.. ekhmm.. Baiklah aku setuju jika kau bisa menjamin keselamatan ku.." kata Hendra salah tingkah mendengar imbalannya.

' Hehh.. Dasar mata duitan,mudah sekali dijadikan boneka. Semoga kebodohan mu selalu begini agar aku untung besar. Hhahaha' batin Fazriel gembira melihat bujukannya berhasil.

"Baiklah. Kau tenang saja. aAku akan membantu persiapannya" sahut Hendra dengan semangat.

................

"....jadi begitu.Setelah itu aku menyiapkan pasukan dan rencana penyerangan sedangkan Fazriel menggelapkan dana di anak perusahaan Arcelio Group yang dia awasi agar dia untung besar" Hendra menutup ceritanya dengan membocorkan tindakan Fazriel.

"Aku tak menyangka kau akan tergiur dengan jumlah kecil. Apa kurang uang yang rutin ku berikan untukmu? Apa kau yakin Fazriel tidak akan membunuhmu setelah kau berhasil melenyapkan diriku?" ucap Gracia sungguh menyayangkan atas keputusan yang Hendra ambil.

Hendra hanya menunduk malu menyadari kebodohannya.' Fazriel.. lihat saja akan ku balas kelicikan mu.Kau akan membayar lebih dari ini' batin Hendra geram.

"Dari mana kau punya nyali mengkhianati nona? Heh sungguh menggelikan. Nona berjasa pada nyawamu tapi kau malah ingin membunuhnya.Bajingan" bentak Zhan geram dengan kelakuan Hendra.

"Maafkan aku. Aku terlalu bodoh" kata Hendra lemah sambil terisak.

"Hehh sadar juga.. Kau harus bertanggung jawab atas perilaku mu hari ini pada nona.." kata Zhan dingin.Sementara Hendra hanya mengangguk lemas.

"Paman,Kau tau sendiri kan aku tidak suka memberi kesempatan kedua,tapi kali ini aku akan membebaskan mu,dengan syarat..."

Buku Keramat

Mendengar akan ada syarat yang harus dia penuhi,tubuh Hendra tambah gemetar takut itu hal yang tidak masuk akal baginya. Sebab, siapapun yang berurusan dengannya tidak akan dibiarkan lolos begitu saja.

"A..Apa syaratnya,nona?" Tanya Hendra penuh kecemasan.

"Listen to me, Uncle. 7 Hari. Aku ingin dalam waktu 7 hari kau mengumpulkan semua bukti penggelapan dana yang dilakukan Fazriel selama ini. Jika kau gagal, kau harus menyerahkan diri padaku" Kata Gracia menjelaskan syaratnya.

"Baik, baik, akan aku kumpulkan semuanya" jawab Hendra cepat karena itu sangat mudah baginya.'Fazriel sialan tunggu saja kau' batin Hendra penuh dendam.

"Ingat paman,jangan macam-macam."Hendra hanya mengangguk pasrah. Baginya,selamat dari mulut harimau itu sudah sebuah keberuntungan.

"Fino,bawa dia ke rumah sakit.." titah Gracia .

"Baik bos" jawab Fino cepat,lalu memapah Hendra kedalam mobil.

"Leo,come here. Bantu pengawal ku membereskan kekacauan ini lalu kembali ke kandangmu" ucap Gracia seraya mengelus kepala kucing besarnya.

"....."

Leo hanya diam tak mengeluarkan sedikitpun suara,hanya memasang wajah memelas.Gracia mengerti maksudnya. Gracia tersenyum geli.

"Ukhhh singkirkan ekspresi jelekmu itu,kucing nakal" kata Gracia cengengesan.

Tapi Leo malah semakin memelas hingga berbaring dan menutupi mata dengan sebelah kaki nya seperti anak kecil yang sedang menangis.Melihat itu Gracia tertawa geli melihat kucing besarnya selalu begitu saat ingin sesuatu dari Gracia .

" Baiklah baiklah. kau ambil yang kau mau,aku tak bisa menemanimu bermain. Nanti aku kemari membawa makanan enak untukmu" Kata Gracia . Leo menurunkan tangan yang menutupi matanya lalu berdiri menjilat tangan Gracia dan langsung lari masuk kedalam markas.

"Dasar kucing nakal.." gumam Gracia melihat tingkah Leo yang selalu menggemaskan saat bersamanya.

"Kalian bertiga pimpin pasukan biasa yang tersisa bantu Leo membersihkan mayat-mayat ini." titah Gracia pada yang lainnya.

"Siap" jawab ketiga nya serempak lalu pergi ke dalam markas.

Ting..

Sebuah pesan masuk ke ponsel Gracia ,sedikit senyuman terlukis di bibirnya.

"Ayo ke bandara,Zhan." Ajak Gracia setelah membaca isi pesannya.Zhan hanya mengangguk lalu mulai melaju menuju bandara.

Selama perjalanan Gracia tak habis pikir orang kepercayaan nya akan berkhianat. Memang belakangan ini Gracia sudah merasakan ada yang tidak beres di perusahaan nya. Gracia tak menyangka orang yang mengacau ternyata sahabatnya sendiri. Banyak dana yang tiba-tiba berkurang bahkan tidak masuk ke data proyek.

Tapi fikiran nya yang kusut tiba-tiba hilang setelah melihat sesosok pria yang sudah ia rindukan. Senyumnya mengembang bahkan pupil mata nya melebar.Setelah mobil berhenti, Gracia buru-buru keluar mobil sebelum sempat dibuka oleh Zhan. Pria itu tersenyum melihat Gracia berlari ke arah nya.

"Kakaaakkkkkk" teriak Gracia sambil berlari tak peduli dengan tingginya sepatu heels yang dia pakai.

"Wah wah wah kenapa seperti tidak bertemu bertahun-tahun saja sayang?" tanya Farka geli melihat tingkah laku Gracia yang langsung lari dan melompat ke dalam pelukannya dengan erat.

"Ishhhh, kenapa kau lama sekalii? Kau bilang hanya mengontrol saja? Kau bermain wanita ya disana?" bentak Gracia melepas pelukan dan memukul bahu kakaknya.Farka meringis menerima pukulan Gracia di bahunya.

"Sudah sudah. Kau ini kenapa? Aku mana mungkin bermain wanita di sana? Mengurus adikku saja uangku habis padahal kau punya banyak uang tapi justru uangku yang habis,mana bisa aku bermain-main disana. Hhahaha" Farka mengejek adiknya yang tidak suka pergaulan bebas dengan alasan kehabisan uang.

"Kau ini! Siapa juga yang mau uangmu hah?" teriak Gracia kesal.

"Hhahaha... Aku hanya bercanda" kata farka tertawa geli melihat ekspresi kesal Gracia .

"Lalu kenapa lama sekali?” tanya Gracia kembali dengan lembut.

" Ayo, kakak ceritakan di mobil saja. Apa kau tidak lelah berdiri saja?" kata farka menunjuk mobil.

"Yasudah, kakiku juga sakit habis lari tadi." kata Gracia pelan namun tetap terdengar jelas bagi Farka.

"Hhahaha... Salahmu sendiri. Kakak gendong saja kalau begitu. Kemari." kata farka merentangkan tangan.

"TIDAK" bentak Gracia malu karena dilihat orang-orang lalu bergegas menuju mobil meninggalkan Farka yang tertawa puas mengerjai adiknya.

Gracia berjalan cepat menuju mobil diikuti Farka."Sekarang katakan" celetuk Gracia .

"Saat penerbangan cuacanya buruk. Disana tiba-tiba terjadi badai. Walaupun tidak terlalu besar tapi sangat beresiko jika memaksakan penerbangan, makannya jadi lama begini". kata Farka menjelaskan.

"Oohhh" jawab Gracia singkat.

Sesaat setelah itu suasana nya menjadi hening.

"Kakak tau? Ternyata Fazriel yang menggelapkan dana di salah satu anak perusahaanku. Aku hampir tidak percaya,tapi paman Hendra tidak mungkin berbohong di tengah mulut harimau." kata Gracia mengeluarkan apa yang menjadi beban fikiran nya saat ini. "Menurut kakak bagaimana?" lanjutnya.

"Sudahlah Ina. Kita tunggu beberapa saat lagi. Kita lihat dulu sejauh mana nyali nya baru kita bertindak." sahut Farka lembut.

"Gracia kakak bukan ina" bentak Gracia kesal karena kakaknya salah menyebut namanya.

"Aihh salahmu sendiri punya nama susah sekali disebut." kata farka,menggaruk kepala yang tak gatal.

"Mau bagaimana lagi. Ini nama dari ayahku. Lagi pula tidak ada susahnya menyebut Gracia ." jawab Gracia ketus.

"Bagaimana kalau dipanggil Grace saja? selain mudah juga bernada lembut" usul Farka.

"Hmm bagus juga. Baiklah panggil Grace juga tak apa, tapi terdengar seperti laki-laki ." katanya semangat mendengar nama panggilannya.

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah.Mereka langsung masuk ke ruang keluarga untuk beristirahat sedangkan barang-barang Farka dibereskan oleh pelayan.

Farka tiba-tiba teringat sesuatu dan langsung duduk tegak menatap Gracia ragu untuk mengatakannya.Merasa sedang diperhatikan, Gracia menatap balik.

"Kenapa?" tanya Gracia heran, tak biasanya sang kakak menatapnya seperti itu.

"Emmm.. Apa kau masih pacaran dengan si bodoh itu?" tanya Farka hati-hati.

"Yaa. Tapi belakangan ini Nugi susah sekali dihubungi. Saat bisa mengobrol dia selalu meminjam uangku" Gracia menunduk sedih mengingat kelakuan kekasihnya.

"Hmm. Sepertinya kau harus cepat-cepat putuskan dia, Grace" Saran Farka.

"Memangnya kenapa? hanya meminjam saja tidak apa-apa kan?" tanya Gracia penasaran.

Mendengar pertanyaan itu,Farka semakin ragu takut jika yang ia katakan akan membuatnya terpuruk.

"Karena kakak punya calon yang cocok untukmu"kata Farka mengurungkan niatnya memberitahu sebuah kebenaran.

' Nanti pasti kuberitahu saat sudah punya cukup bukti. Bersabarlah Grace. Akan kuusahakan yang terbaik untukmu' Batin Farka.

"Siapa?" tanya Gracia singkat.

"Dia berasal dari AT,sama sepertimu. Dia tinggal disini juga.Kemarin aku bertemu dengannya saat penerbangan ditunda." kata Farka menjelaskan. "Dia sangat tampan loh,Grace" lanjutnya setengah berbisik.

"Ishh, apaan? Aku nggak peduli. Katakan saja siapa namanya" kata Gracia ketus.

"Ohh...Hhihi.. Namanya Damaresh. Baguskan?" tanya Farka.

"Hmm lumayan. Nama Damaresh" gumamnya sambil menopang dagu.

"Yaa..Namanya sangat bagus,tak seperti namamu" ejek Farka.

"Memangnya kenapa namaku ?" tanya Gracia mengembungkan pipinya.

"Emmm.. Misterius. Sebenarnya nama aslimu yang aneh, ayah memberi nama Chiyo Rin Xia. Chiyo Artinya seribu generasi. Rin artinya dingin dan Xia adalah margamu. Aneh sekali. Entah kenapa Ayahmu memberikan nama seperti itu. Lalu kenapa juga kamu mengganti namanya jadi Gracia ? Itu jauh berbeda sekali dengan nama aslimu" kata Farka terheran-heran.

"Ahh. Iya dulu ayah pernah memberiku sebuah buku, sepertinya buku itu sudah sangat tua, tapi yang membuatku bingung tidak boleh dibuka sebelum usiaku 18 tahun dan ada nama yang sama denganku di sana dengan tulisan berwarna emas kemerahan. Kalau tidak salah judulnya emmm.."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!