Hari ini akan menjadi hari yang membuatku benar-benar hancur.
Hai nama aku Zesha Dayana Greesa. Aku seorang gadis, tidak-tidak aku bukan lagi seorang gadis, aku sudah menikah dan sebentar lagi status ku akan menjadi janda di usia ku yang 19 tahun.
Aku putri dari keluarga Ranjana, keluarga yang cukup dikenal oleh orang-orang, tapi tidak dengan ku, tidak ada yang mengenalku karena papa tidak pernah memberikan nama Ranjana pada ku setelah mama meninggal.
Mama kandung ku meninggal saat aku duduk dibangku kelas 7 dan papa akhirnya menikah lagi dengan seorang wanita yang juga sudah memiliki seorang anak yang berusia 6 tahun.
Semenjak kedatangan kedua orang itu dalam rumahku, aku tak pernah lagi merasakan kasih sayang dari papa, yang ada aku hanya merasakan pukulan tiap hari dari papa.
Pas lulus aku duduk dari kelas 12, aku di paksa menikah, lebih tepatnya dijual untuk menikah di usia ku yang baru 17 tahun. Aku menikah dengan putra dari keluarga Alden.
Julian Alden adalah suami ku mu-mungkin bukan... karena selama dia menjadi suami ku, dia tak pernah menyentuhku sebagai seorang istri, bahkan dia tak pernah menganggap aku sebagai seorang istri, yang ada hanya kekerasan yang dia berikan pada ku. Mama mertua ku tidak menyukai aku, hanya papa mertua yang selalu membela dan juga memberikan kasih sayangnya pada ku, bahkan kasih sayangnya melebihi kasih sayang yang di berikan oleh papa kandung ku sendiri.
Dua hari sebelum usia ku 19 tahun, papa mertua ku yaitu papa Luhan, meninggal dunia dan setelah pemakaman papa Luhan, Julian menceraikan aku karena pacarnya yang sudah kembali. Dan disinilah aku sekarang, di pengadilan.
Zesha memejamkan matanya membayangkan kesedihan yang telah dia alami selama ini dan dia juga membayang penderitaan dan penyiksaan setelah perceraian ini.
Zesha masih memejamkan matanya membayangkan perkataan dari Julian untuknya saat menceraikannya.
FLASHBACK ON
Julian datang bersama seorang wanita dan juga mamanya.
"Tanda tangan surat ini" ucap Julian sambil mengerahkan selembar surat pada Zesha.
"Surat apa ini? " tanya Zesha sambil mengambil surat itu.
"I-ini surat perceraian" ucap Zesha lagi setelah membaca surat yang diberikan oleh Julian.
"Mulai hari ini kau bukan lagi istri ku, aku akan kembali bersama kekasih ku yaitu Monica" ucap Julian yang sukses membuat air mata Zesha keluar.
"Cepat tanda tangan, saya sudah muak mempunyai menantu seperti mu" bentak Septa mamanya Julian yang merupakan mama mertua Zesha.
"Kenapa di surat ini di buat aku berselingkuh?" tanya Zesha.
"Karena aku tak sudi memberikan sedikit hartaku pada mu"bentak Julian.
"Aku tidak akan meminta harta mu sedikitpun, tapi bisakah kamu ubah penyataan dalam surat ini? " tanya Zesha.
"Kamu hanya perlu tanda tangan" bentak Monica
"Tidak, aku tidak mau" ucap Zesha yang membuang surat itu dan ingin pergi namun dengan cepat Julian menarik rambut Zesha.
"Awwwww, tolong lepaskan" ucap Zesha yang meringis kesakitan.
"Aku bilang tanda tangan ya tanda tangan" bentak Julian sambil menjambak rambut Zesha.
"Tapi pernyataan itu akan menghancurkan nama ku, kalian tidak perlu memberikan aku harta kalian, tapi jangan buat pernyataan seperti itu" ucap Zesha sambil menangis dan menahan sakit karena rambutnya masih di jambak.
"Menghancurkan nama mu?, kau lupa aku menikahi kamu karena papa mu menjual mu pada perusahaan papa ku, karena kasian papa ku menikahkan kamu dengan ku, dan sekarang papa ku sudah tidak ada, jadi aku akan menceraikan kamu" ucap Julian sambil mendorong Zesha.
"Awwwww" ucap Zesha saat siku tangannya terluka.
"Jangan lupakan status mu, kau hanya sebuah barang yang akan selalu diperjual belikan" ucap Julian yang sukses membuat Zesha hancur.
FLASHBACK OFF
Zesha kembali membuka matanya yang sudah di penuhi oleh air mata, dia melihat ke sampingnya yang sedikit jauh ada Julian di sana, di belakang Julian banyak orang-orang yang mendukungnya termasuk mama dan pacarannya.
Zesha melihat ke belakangnya, namun hanya ada sorang wanita paruh baya di sana, dia yang selalu membela dan membantu Zesha, dia yang mengetahui bagaimana menderitanya hidup Zesha.
Bibi Lynn dia seorang pemilik toko roti kecil yang berada di dekat komplek rumah Julian, Zesha tak pernah diberi makan selama menjadi istri dari Julian, dia hanya akan mendapatkan makanan disaat papa Luhan meminta untuk makan bersama, namun setelah makan bersama aku akan mendapatkan penyiksaan dari Julian sebagai bayaran makanan yang aku makan.
Zesha selalu membeli roti di toko bibi Lynn, sejak saat melihat Zesha yang begitu menyedihkan, bibi Lynn jadi menyayangi Zesha dan selalu membela Zesha.
"Menurut pernyataan dan bukti yang ada, maka tuan Julian Alden dan nyonya Zesha Dayana Greesa sudah resmi bercerai. Dikarenakan dari pihak wanita yang melakukan perselingkuhan, maka dengan ini dinyatakan pihak pria tidak berhak memberikan apapun pada pihak wanita"ucap hakim yang membuat semua orang mulai mencemooh Zesha, namun tidak dengan bibi Lynn.
"Dengan ini, sidang dinyatakan selesai tokk.. tok.. " ucap hakim lagi dan mengetuk palunya.
Air mata Zesha tak lagi bisa di bendung, rasa sakit sudah tak lagi bisa ia tahan. Bibi Lynn langsung membawa Zesha untuk meninggalkan ruangan sidang itu. Sesampainya dilobi bibi Lynn langsung memeluk Zesha.
"Zesha" ucap bibi Lynn yang langsung memeluk Zesha dengan erat.
"A-aku.. " ucap Zesha yang sama sekali tak bisa berbicara apa-apa lagi.
"Sudah, bibi mengerti, kamu tidak perlu mengatakan apapun" ucap bibi Lynn.
"Aku senang sekarang sudah terlepas dari mereka" ucap Zesha yang melepaskan pelukan dari bibi Lynn.
"Tapi sekarang kamu takut menghadapi papa mu kan? " tanya bibi Lynn yang membuat Zesha terdiam.
Disaat Zesha sedang berbicara dengan bibi Lynn, orang-orang yang melewati mereka langsung mencemooh Zesha.
"Hah, gak tau diri, udah mendapatkan suami yang kaya raya, pewaris keluarga Alden, eh malah selingkuh" ucap seorang wanita yang beru saja lewat.
"Kelihatan kelakuannya tak seperti wajahnya yang polos" ucap wanita lainnya lagi.
"Tidak usah dengarkan mereka" ucap bibi Lynn sambil mengusap pipi Zesha.
"Zesha" teriak Julian yang menghampiri Zesha.
"Akhirnya aku bisa lepas dari mu" ucap Julian.
"Iya sayang aku sangat senang, akhirnya kita tidak perlu menyembunyikan hubungan kita lagi" ucap Monica.
"Bibi Lynn ayo kita pergi" ucap Zesha.
"Urusan kita belum selesai" ucap Julian sambil tersenyum licik.
"Urusan apa lagi? " tanya Zesha.
"Kau akan mengetahuinya nanti" ucap Julian sambil tersenyum licik dan pergi.
"Jangan pedulikan lagi orang seperti mereka, sekarang ayo ke toko bibi, bibi akan memberikan kamu roti yang banyak" ucap bibi Lynn.
"Tidak usah Bi, nanti orang-orang tidak akan datang lagi ke toko bibi jika ada aku di sana" ucap Zesha.
"Bibi tau sendirikan, berita perselingkuhan ku sudah tersebar di media, semua orang membenci ku sekarang" ucap Zesha.
"Zesha, bibi tidak peduli. Ayo sekarang kita ke toko roti bibi" ucap bibi Lynn yang mengeluarkan air matanya melihat Zesha.
"Bibi" ucap Zesha.
"Sebentar lagi kamu akan kembali ke rumah neraka pertama mu, j-jadi sebelum disiksa bukankah kamu harus mengisi tenaga dulu" ucap bibi Lynn yang menarik tangan Zesha.
Zesha menatap bibi Lynn yang menarik tangannya, sungguh ada sedikit rasa beruntung karena dapat mengenal bibi Lynn yang begitu baik.
...****************...
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye.....
...----------------...
...----------------...
...----------------...
"Sebentar lagi kamu akan kembali ke rumah neraka pertama mu, j-jadi sebelum disiksa bukankah kamu harus mengisi tenaga dulu" ucap bibi Lynn yang menarik tangan Zesha.
Zesha menatap bibi Lynn yang menarik tangannya, sungguh ada sedikit rasa beruntung karena dapat mengenal bibi Lynn yang begitu baik.
Sesampainya di toko roti bibi Lynn langsung mengambil beberapa roti kesukaan Zesha.
"Ayo sini duduk, kamu makan dulu" ucap bibi Lynn sambil menarik Zesha untuk duduk.
"Terimakasih bibi Lynn" ucap Zesha.
Zesha mengambil satu roti dan menggigitnya, Tiba-tiba air matanya mengalir dengan sendirinya.
"Zesha, kenapa kamu menangis?, apa roti yang bibi ambil gak enak? " tanya bibi Lynn sambil mengusap air mata Zesha.
"Zesha berharap orang tua Zesha itu bibi, Zesha hanya mau di sayang bukan di siksa" ucap Zesha yang menangis.
"Zesha, anggap bibi Lynn ini sebagai keluarga kamu, kamu bisa ke sini kapanpun kamu mau, bahkan jika mau kamu boleh tinggal di sini bersama bibi" ucap bibi Lynn yang semakin membuat Zesha menangis
"Sudah, sekarang kamu habisin roti ini" ucap bibi Lynn lagi dan mendapatkan anggukan dari Zesha.
Disaat Zesha sedangkan beberapa pelanggan datang untuk membeli roti.
"Eh inikan wanita gak tau diri itu" ucap salah satu pelanggan.
"Iya, udah nikah sama orang kaya, eh masih aja selingkuh" ucap pelanggan lainnya.
"Iya gak tau diri" ucap pelanggan lain lagi yang membuat air mata Zesha kembali mengalir.
"Brakkkkk, jaga mulut kalian" ucap bibi Lynn sambil memukul meja.
"Ya ampun kok malah ngebentak kami sih, pemilik toko kok gak sopan" ucap pelanggan.
"Kalian yang gak sopan" bentak bibi Lynn.
"Datang ke sini untuk beli roti, bukan untuk menghina orang" ucap bibi Lynn.
"Lagian yang kami bilang kan fakta" ucap pelanggan itu
"Dari mana kalian tau fakta?, dari berita yang beredar itu? " tanya bibi Lynn.
"Aku yang tau tentang rumah tangga mereka, aku lebih tau dari fakta yang kalian percaya itu" ucap bibi Lynn.
"Selama dia menjadi istri dari putra keluarga Alden itu dia selalu disiksa, bagaimana dia bisa selingkuh jika dia saja hanya di kurung di rumah neraka sialan itu" bentak bibi Lynn.
"Kalian tau apa dengan hidup wanita ini, lihat dia, lihat, apa dia terlihat seperti yang kalian tuduhkan?, lihat wanita malang ini" bentak bibi Lynn lagi.
"Makan saja dia harus ke toko ku untuk membeli roti dari uang dia bekerja di sini dan itu hanya sebentar karena pria brengsek itu akan mencarinya dan menyiksanya berkali-kali. Apa ada waktu untuk dia selingkuh? " tanya bibi Lynn yang sudah sangat marah.
"Lihat saja beberapa hari ke depan, orang yang selalu kalian puja akan mengumumkan berita besar, dan di situ kalian akan menilai siapa yang sebenarnya selingkuh" ucap bibi Lynn dengan yakin.
Beberapa pelanggan itu melihat Zesha yang terlihat begitu kurus, mereka mulai merasa kasian pada Zesha.
"Bibi Lynn, Zesha pulang dulu" ucap Zesha yang berdiri dari duduknya.
"Zesha, roti mu belum habis" ucap bibi Lynn.
"Zesha harus segera pulang" ucap Zesha dan pergi.
"Lihat, lihat anak malang itu" ucap bibi Lynn pada para pelanggannya.
"K-kami ingin membeli roti" ucap pelanggan itu.
"Tidak, tidak usah beli di sini, pergi kalian semua" ucap bibi Lynn yang mengusir semua pelanggannya.
"Tapi kami ingin membeli" ucap pelanggan.
"TOKO SAYA TUTUP, TOKO SAYA TIDAK DI BUKA UNTUK MANUSIA SEPERTI KALIAN" BENTAK BIBI LYNN.
Semua pelanggan keluar dari toko roti bibi Lynn. Zesha dengan perasaan sedih pulang ke rumah papanya, dia sedang berpikir apa yang akan papanya lakukan nanti.
Di sisi lain, Julian dan Monica sedang merayakan perceraian Julian dan Zesha.
"Honey aku senang banget akhirnya kamu cerai dengan wanita sialan itu" ucap Monica.
"Aku juga Babe, sudah dari lama aku ingin menceraikannya, tapi karena papa yang melarang dan mengancam ku tidak akan memberikan perusahaan pada ku, aku harus terpaksa bertahan dengan wanita itu" ucap Julian.
"Tapi sekarang aku lega, papa sudah meninggal dan perusahaan jadi milik ku dan lagi aku sudah menceraikan wanita itu tanpa harus membagi sedikit harta ku padanya" ucap Julian sambil memeluk Monica.
"Tapi selama bersama dia kamu tidak jatuh cintakan padanya? " tanya Monica yang cemberut.
"Tentu saja tidak, mana mungkin aku jatuh cinta pada bocah kecil seperti dia" ucap Julian yang memeluk Monica dari belakang.
"Siapa tau kamu nyaman bersamanya, apalagi kalian sudah dua tahun bersamanya" ucap Monica.
"Eummm jangan bahas lagi" ucap Julian yang mempererat pelukannya.
"Kapan kita publish? " tanya Monica lagi.
"Kapan kamu siap? " tanya Julian sambil mencium leher Monica.
"Besok" ucap Monica.
"Baiklah babe, aku akan mengumumkan berita kita tunangan besok" ucap Julian yang kemudian mencium Monica.
Zesha sudah sampai di rumahnya dulu atau rumah papanya. Dia berdiri dan menatap rumahnya yang sangat nyaman dulu sebelum mamanya meninggal, tapi sekarang menjadi neraka baginya setelah kedatangan mama tiri dan adik tirinya.
"Tuhan, aku takut untuk masuk ke rumah ini" ucap Zesha.
"Apa aku tidak udah ke sini?, lalu aku harus kemana" ucap Zesha lagi.
Zesha lalu memberanikan dirinya untuk masuk ke rumah papanya.
ting... tong.... Zesha menekan bel pintu rumah.
"Kleeekkk,,,, pa.. maa.. lihat siapa yang datang" ucap adik tiri Zesha yang membuka pintu.
"Siapa? " tanya papa Zesha dan mama tiri Zesha yang berjalan menuju pintu.
"Yang jelas orang yang tak diharapkan" ucap adik tiri Zesha yang bernama Viera Ranjana.
"Siap... " ucap mama tiri Zesha yang bernama Clarissa Ranjana yang kemudian terkejut melihat Zesha.
"Ada yang melihat mu datang? " tanya papa Zesha yang bernama Fano Ranjana.
"T-tidak pa" ucap Zesha yang menundukkan kepalanya.
"Masuk kamu" ucap Fani yang menarik Zesha dengan kasar.
Brakkkk... pranggggg,,, Fano melempar putri kandungnya ke meja hias sehingga memecahkan vas hias milik Clarissa.
"Awwww" Zesha meringis kesakitan saat tangannya terluka.
"Papa itu vas kesayangan mama" teriak Clarissa.
"Kurang ajar kamu, kamu sudah memecahkan vas kesayangan istri saya" teriak Fano pada sang putri.
"Bawa sial banget sih dia pa" ucap Viera yang memanasi ayah tirinya.
"Dasar anak sialan plakk" ucap Fano yang menampar Zesha dengan keras.
"Beraninya kamu kembali ke sini, saya tidak mau menampung tukang selingkuh seperti mu di sini" bentak Fano.
"Zesha tidak berselingkuh pa" ucap Zesha.
"Lalu kenapa Julian menceraikan kamu? " tanya Clarissa.
"Dia tak pernah mencintai Zesha, dia sudah mempunyai kekasih" ucap Zesha yang sudah mengeluarkan air matanya.
"Kamu memang tidak pantas mendapatkan cinta dari siapapun anak sial" ucap Fano yang sukses membuat Zesha menangis dan kecewa.
"Kenapa papa bilang begitu? " tanya Zesha.
"Karena itu faktanya" teriak Fano.
"Zesha anak papa" teriak Zesha.
"Jangan meninggikan suaramu" bentak Fano.
"Viera ambil gesper papa " ucap Fano.
"Oke pa" ucap Viera dengan senang hati dan langsung pergi.
"Pa, jangan pa" ucap Zesha yang memohon.
"Anak sialan, plakkk,,, plakkk,,,bhugghh"Fano menarik rambut Zesha kemudian menampar Zesha lalu memukul Zesha lalu kembali mendorong Zesha ke pecahan vas tadi
"Akhhh,,, ouchhh," rintihan Zesha saat tangan, kakinya berdarah.
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye.....
...****************...
...****************...
"Viera ambil gesper papa " ucap Fano.
"Oke pa" ucap Viera dengan senang hati dan langsung pergi.
"Pa, jangan pa" ucap Zesha yang memohon.
"Anak sialan, plakkk,,, plakkk,,,bhugghh"Fano menarik rambut Zesha kemudian menampar Zesha laku memukul Zesha lalu kembali mendorong Zesha ke pecahan vas tadi
"Akhhh,,, ouchhh," rintihan Zesha saat tangan, kakinya berdarah.
"Nih pa" ucap Viera yang memberikan gesper pada Fano.
"Terimakasih sayang" ucap Fano pada anak tirinya Viera.
Mendapatkan gesper di tangannya, Fano langsung mengayunkan gesper itu ke arah Zesha.
"Papa jangan... awwww... pa sakit pa.. haaaa" teriak Zesha saat gesper itu mengenai tubuhnya.
"Plak..... plaakk.... plak... " ucap gesper yang mengenai tubuh Zesha.
"Jangan kasih ampun pa, hukum dia biar sadar diri" ucap Viera yang memanasi Fano.
"Plaaakkkk" gesper itu berhasil melukai tubuh Zesha.
"Hukum terus sayang, bagaimana jika ada orang yang tau dia anak dari keluarga Ranjana, pasti kamu bakal malu banget" ucap Clarissa.
"Aaawww.. akhhhh papa ampun pa haaa hiksss" ucap Zesha yang menangis menahan kesakitan dan memohon pada papanya.
"Plakkk...plakkkk rasakan kau anak sial seharusnya kau juga ikut mati dengan mama mu, kenapa kau masih di dunia ini" ucap Fano yang terus memukul Zesha.
Air mata Zesha terus mengalir suaranya perlahan menghilang karena tak sanggup lagi memanggil dan memohon pada papanya. Fano pun setelah puas memukul Zesha, ia duduk di sofa yang melihat Zesha yang sudah terkulai lemas di lantai dengan tubuhnya penuh luka.
Clarissa dan anaknya Viera tersenyum melihat kondisi Zesha yang penuh dengan luka dan meringis kesakitan. Zesha secara perlahan merangkak menuju ke papanya. Sesampainya di hadapan kaki papanya Zesha langsung memegang kaki papanya.
"P-pa.. pernikahan Zesha sudah hancur, hidup Zesha pun sudah hancur, yang Zesha perlukan saat ini pelukan dari papa, bukan pukulan seperti ini pa.. hiksss" ucap Zesha yang memegang kaki papanya dan memohon sambil menangis.
"Bagaimana papa mu bisa memberikan kamu pelukan, jika kamu ingin mempermalukannya" ucap Clarissa.
"Bu-bukankah seharusnya kalian merasa malu dari dulu, aku juga anak papa tapi kalian menjual ku hanya untuk kejayaan dan kekayaan kalian" ucap Zesha yang terbata-bata.
"Kau bilang apa?, dasar anak kurang ajar, plakkk" bentak Fano yang kembali memukul Zesha.
"Kau ingin pelukan?, sini aku akan memberikan pelukan terakhir pada mu" ucap Fano yang menarik kepala Zesha ke dalam pelukannya dan memeluk dengan kuat sehingga Zesha kesulitan bernafas.
"P-pahhh... Le-lepaskan haahhh...hahh" ucap Zesha yang kesulitan bernafas dan memberontak.
"Kau ingin pelukan kan?, ini pelukan yang ku berikan pada mu" ucap Fano yang semakin kuat membungkam kepala Zesha ke pelukannya.
"Haaahh... p-pahhh... Ze.. Zesha gak b-bisa nafasshhh" ucap Zesha terengah-engah.
"Kencangkan lagi pa, biar dia kapok" ucap Viera.
Brakkkk,,, seseorang membuka pintu rumah dengan paksa.
"Zesha" teriak wanita itu yang ternyata bibi Lynn.
"Siapa kamu" bentak Clarissa.
"Zesha, lepaskan Zesha" teriak bibi Lynn yang langsung menghampiri Zesha dan mendorong Fano.
"Bi-bi" ucap Zesha yang sudah lemas.
"Ya Tuhan, Zesha" ucap bibi Lynn yang sedih melihat kondisi Zesha
"Siapa kau" bentak Fano.
"Berani sekali kau masuk ke rumah ku" bentak Fano lagi.
"Pantas saja perasaan ku tak enak semenjak Zesha pamit untuk pulang, ternyata begini perlakuan anda pada anak anda sendiri" bentak bibi Lynn yang membuat Fano, Clarissa dan Viera terkejut pasalnya mereka menyembunyikan fakta pada semua orang tentang Zesha anak kandung Fano.
Bibi Lynn memiliki perasaan tak enak semenjak Zesha pamit padanya untuk pulang. Zesha pernah menceritakan tantang keluarganya pada bibi Lynn sehingga bibi Lynn tau di mana rumah Zesha karena Zesha sendiri yang mengatakan pada bibi Lynn alamat rumahnya.
"Siapa bilang dia anak kami" ucap Clarissa.
"Bukan anak anda, tapi anak dia. Zesha adalah anak tuan Fano Ranjana yang tak diakui semenjak istri pertamanya meninggal" bentak bibi Lynn.
"Pasti kau yang menceritakan semuanya" bentak Fano pada Zesha.
"Jangan membentak Zesha lagi. Anak ini cuma memiliki anda satu-satunya, dari pada menyayangi dia anda lebih memilih menyiksanya dan menjualnya, bahkan anda menghapus nama Ranjana yang ada pada namanya" ucap bibi Lynn dengan nada tinggi.
"Zesha ayo ikut bibi, kita ke rumah sakit" ucap bibi Lynn sembari membantu Zesha berdiri.
"Jangan pernah membawanya pergi dari rumah ini" ucap Fano.
"Zesha perlu ramah sakit sekarang, apa anda tidak melihat hasil karya anda di tubuhnya" ucap bibi Lynn.
"Ayo Zesha kamu sanggup berjalan kan? " tanya bibi Lynn pada Zesha dan mendapatkan anggukan dari Zesha
"Biarkan dia di situ dan kau pergi dari rumah ku" ucap Fano yang menghalangi bibi Lynn membawa Zesha.
"Jika anda menghalangi saya membawa Zesha, saya akan melaporkan kejadian ini pada polisi biar semua orang tau bahwa keluarga Ranjana membuang anaknya sendiri, bahkan menyiksa anaknya sehingga hampir merenggut nyawa"ucap bibi Lynn yang tak takut sama sekali dengan Fano.
Clarissa yang mendengarkan hal tersebut langsung membujuk suaminya supaya membiarkan Zesha dibawa.
"Sayang, biarkan orang tua ini membawa anak itu, bagaimana kalau polisi datang dan menangkap mu. Reputasi keluarga ini akan hancur" ucap Clarissa yang memeluk lengan sang suami.
"Baiklah silahkan bawa dia pergi,mulai detik ini dan selamanya kau bukan lagi bagian dari keluarga Ranjana, kau bukan lagi anak ku camkan itu" teriak Fano yang berhasil membuat hati Zesha hancur berkeping-keping.
"Pa.. " ucap Zesha lirik.
"Jangan lagi memanggil aku dengan sebutan itu" ucap Fano yang membuat Zesha menangis.
"Zesha kangen papa yang dulu, papa yang sayang sama Zesha, papa yang selalu memeluk dan mencium Zesha, papa yang selalu memberikan kasih sayangnya pada Zesha..hiksss" ucap Zesha.
"Zesha gak apa-apa jika dipukul terus sama papa Zesha akan lakukan apapun yang papa katakan, tapi izinkan Zesha terus memanggil papa, izinkan Zesha terus menjadi anak papa" ucap Zesha yang memohon pada Fano.
"Bibi Lynn, Zesha mau di sini aja, Zesha gak mau ke rumah sakit" ucap Zesha yang ingin melepaskan tangan bibi Lynn.
"Kamu bilang apa Zesha?, kamu harus ke rumah sakit" ucap bibi Lynn.
"Bi, Zesha cuma punya papa satu-satunya, Zesha gak mau lagi jauh dari papa" ucap Zesha yang membuat bibi Lynn ikut sedih.
"Zesha kamu punya bibi Lynn sekarang, bibi akan menganggap Zesha seperti anak bibi sendiri" ucap bibi Lynn yang memegang pipi Zesha.
"Adapun kamu di sini bersamamu mereka, itu tak akan membuat mereka menganggap kamu sebagai keluarga nak" ucap bibi Lynn lagi.
"Jangan membuat drama di sini, pergilah" bentak Fano.
"Jangan ganggu keluarga kami lagi" ucap Viera dan mendapatkan tatapan tajam dari bibi Lynn.
"Suatu hari nanti jika kau sudah menyadari kesalahan besar mu, maka aku tak akan membiarkan Zesha bertemu dengan mu lagi, walaupun hanya sebentar saja camkan itu" ucap bibi Lynn dengan nada tegas dan memperingati.
"Kita pergi sekarang" ucap bibi Lynn yang memapah Zesha.
"Zesha sayang papa" ucap Zesha lirik sebelum pergi.
"Aku benci anak sial seperti mu" teriak Fano yang membuat Zesha menangis.
Bibi Lynn pun membawa Zesha ke rumah sakit. Zesha dulu menjadi anak kesayangan bagi Fano, namun semenjak Adelia istri pertamanya Fano meninggal, sikap Fano menjadi berubah pada Zesha, bahkan Fano menuduh Zesha sebagai pembunuh Adelia.
Di mobil bibi Lynn mengemudi dengan perasaan yang khawatir, sesekali bibi Lynn melihat kearah Zesha yang semakin lemas.
"Zesha..
...****************...
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye.....
...----------------...
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!