NovelToon NovelToon

Rainkarnasi Ke Tubuh Cewek Culun

bab 1

Di atap gedung universitas Seoul korea. sepasang kekasih dan juga sahabatnya yang dikhianati itu tampak sedang berdebat.

"Lo tega sel. Lo khianatin gue" ucap gadis itu.

"siapa suruh Lo miskin. jadi gampang deh gue ngrebut derren dari diri Lo" ucap sella sembari melipat kedua tangannya di dada

"Lo juga der. Lo ninggalin gue. Apa salah gue der?" menatap sang kekasih yang mengkhianatinya

"maaf babe.. Bukan maksudku mengkhianatimu. Aku hanya bosan. Kamu memang primadona universitas ini, kamu pintar dan kamu sangat perhatian, hanya satu yang aku tak suka darimu?" ucap lelaki itu yang membuat Nisa bertanya-tanya

"apa salahku? Apa yang membuatmu membenciku?" menahan sesak didadanya

"Lo itu naif, munafik, Lo ga ngizinin gue buat sentuh Lo, gue cowok normal Nisa. Sella emang ga secantik Lo tapi dia tahu apa yang gue mau" ujar lelaki itu menunjukkan sifat aslinya

"ga derren ga. Lo bukan derren yang gue kenal. derren pengertian, dia perhatian Lo bukan derren" masih tidak percaya dengan keadaan yang terjadi

"terima aja nis, gue emang ga secantik dan sepinter Lo. Tapi gue punya apa yang derren inginkan, nafsu dan uang" semirk

"kalian tega. Kalian kenapa giniin gue. Gue sahabatan sama Lo udah dari kita kecil sell" Nisa menangis sejadi-jadinya

"hahaha.. Maaf ya nis gue sekarang udah ada derren gue udah ga butuh Lo lagi" mendekati Nisa

Nisa yang di dekati pun reflek mundur karena ketakutan sampai tanpa sadar dia sudah berada di tepi gedung itu

"ja-jangan sel.. gu-gue sahabat Lo" ucap Nisa gagap penuh rasa takut dan mencoba menenangkan sella agar tidak mendorongnya

"maaf nis, Lo cuma penghalang di hidup gue" mendorong dada Nisa sehingga membuat Nisa terjatuh dari gedung itu.

Nisa memejamkan matanya. Dia berharap jika dia dapat hidup kembali. Dia akan membalaskan dendam atas apa yang dia alami saat ini. Dia akan membuat sella dan derren menyesal

"aku berharap aku akan hidup kembali dan aku akan membalas semua rasa dendam ku" brukk suara tubuh Nisa membentur tanah. Badannya pun tergeletak tak bernyawa dengan darah yang mengalir dari kepalanya.

Nisa tewas di tempat dan tidak ada yang tahu apa penyebab dia jatuh dari atap gedung itu.

"Nisa Lo kenapa ninggalin gue Nisa. Gue sayang sama Lo nis" ucap derren menghampiri mayat Nisa dia berpura-pura kehilangan mantan kekasihnya itu.

"Nisa kenapa Lo ga pernah cerita penderitaan Lo nis. Gue sahabat Lo. Kenapa Lo ninggalin gue" memeluk tubuh Nisa yang penuh dengan noda darah.

Sandiwara mereka pun membuat para mahasiswa ternyuh. Mengapa gadis secantik Nisa yang memiliki pacar dan sahabat yang memperhatikan itu bunuh diri.

Yang semua orang tahu Nisa bunuh diri karena frustasi dengan kemiskinan dan hidup sendiri tanpa orang tua.

...****************...

Seminggu kemudian Nisa terbangun dari tidurnya. dia kebingungan sebab bukannya dia sudah meninggal gegara di dorong oleh sahabatnya sendiri.

Tiba-tiba Nisa di hampiri pria tampan dengan setelan jas mahal.

"Lisa kamu ga papa sayang?, mana yang sakit? Kamu udah siuman sayang?" tanya lelaki tampan itu

"Lisa? Siapa Lisa?" tanya Nisa kepada lelaki tampan itu.

"Lisa kamu lupa sama oppa? Ini oppa Lisa. Saya kakak kamu sayang?" memeluk tubuh Nisa

(aku kenapa. mengapa namaku jadi Lisa? Kenapa pria ini mengaku-ngaku sebagai oppaku? Aku kan ga punya oppa) batin Nisa bertanya-tanya.

"sebentar sayang, oppa panggil dokter dulu" lelaki itu menekan bel untuk memanggil dokter yang bertugas merawat tubuh Lisa.

dokter dan dua perawat menghampiri Nisa dan pria itu

"nona Lisa sudah sadar?" tanya dokter itu

"maaf ini dimana ya? Terus lelaki ini siapa?" tanya Nisa kepada dokter itu

"anda di rumah sakit nona, anda seminggu yang lalu mengalami kecelakaan dan anda koma selama itu" jawab sang dokter menjelaskan mengapa Nisa bisa ada di rumah sakit

"aku kecelakaan? Lalu siapa namaku?" tanya nisa

"kamu Lisa sayang dan aku oppa mu Arya" lelaku itu menitikkan air mata seolah tak percaya adik kesayangannya itu tak mengenalinya bahkan dia tak tahu namanya sendiri

"apakah aku boleh meminta cermin dok?" tanya Nisa dia ingin tahu bagaimana wajah Lisa sosok yang raganya telah ia kuasai

"baik nona"

"suster ambilkan cermin" suster itu pun mengangguk dan mengambil cermin

Setelah bercermin betapa terkejutnya Nisa bahwa Lisa yang ingin dia lihat wajahnya adalah Lisa yang satu kelas dengannya.

iya tidak menyangka sekebetulan ini. Apakah ini pengabulan tuhan untuk setiap do'anya saat ia sekarat kemarin karena di dorong oleh sahabatnya sendiri dan di khianati oleh orang yang ia cintai.

"a-aku Lisa?" memegang pipi chubby Lisa.

Lisa berpawakan gemuk dengan kaca mata yang selalu melekat pada wajahnya. Nisa tak menyangka dia merasuki tubuh Lisa gadis yang selalu di bully karena wajahnya yang culun dan minim prestasi.

(tidak papa Nisa. Rupa dapat di ubah dan aku yakin aku bakal merubah masa depan Lisa ini dengan masa depan yang cerah dan bewarna, akan kubuat Lisa menjadi primadona sekolah yang cantik dan cerdas) batin Nisa

Meskipun Lisa culun dan kurang berprestasi namun dia sangat kaya. Meskipun dia tidak memiliki orang tua namun dia memiliki Hyung yang memiliki saham terbesar di kampus yang sedang dia masuki itu dan juga memiliki perusahaan TTF yaitu perusahaan terbesar di Korea Selatan.

(ini adalah kesempatanmu Nisa. Sekarang namamu adalah Lisa dan kamu memiliki oppa bernama Arya) batin Nisa dia menyemangati dirinya untuk bangkit dari keterpurukan.

"oppa" panggil Lisa kepada sang pria yang saat ini menjadi kakaknya itu

"Hem.. iya sayang. Ada apa?" berbicara dengan nada lembut

"aku mau pulang aku tidak betah berlama-lama di rumah sakit ini" nadanya manja yang membuat sang oppa kaget

"adikku sekarang bisa manja ya.. Biasanya dia akan cuek dan dingin kepadaku" mengelus kepala Lisa dengan penuh perhatian

"mulai saat ini Lisa akan bersikap manja kek oppa. Oppa harus menuruti apapun yang Lisa minta" titah gadis itu dengan tatapan imut

"baiklah sayang apapun untukmu, oppa selalu menyayangimu" pria itu tersenyum lebar melihat tingkah adiknya yang mulai melunak padanya

Lisa yang sebenarnya sangat cuek dan jarang sekali berbicara. mungkin itu karena rundungan dari teman-teman sekelasnya yang selalu mengejek dan membullynya.

"yasudah oppa ke ruangan dokter dulu ya. oppa akan tanya apakah kamu bisa pulang atau tidak" mengusap kepala Lisa

"baik oppa. Jangan lama-lama yah"

"iya sayang" pergi meninggalkan ruangan tersebut

bab 2

"besok kamu sudah boleh pulang kata dokter, tapi kamu belum boleh kemana-mana dulu"

"kenapa ga sekarang aja oppa. Lisa maunya pulang sekarang" wanita itu tampak cemberut

"besok ya sayang. oppa juga maunya kamu pulang sekarang tapi kata dokter kamu masih ada pemeriksaan lanjutan" mengatakannya dengan nada lembut

"yaudah dehh" Lisa pun pasrah dengan keadaan

Kakak dan adik itupun sekarang sedang satu ranjang. Lisa meminta sang kakak menemaninya tidur. Dia ingin tidur di pelukan sang kakak

Lisa sangat merindukan kehangatan keluarga.dengan adanya Arya sekarang membuatnya begitu bahagia karena sekarang dia tidak sendirian lagi. Sekarang dia memiliki oppa yang sangat menyayanginya.

"aku suka adikku yang sekarang begitu penurut dan manja" mengelus punggung adiknya

wajah Lisa mendongak ke atas menatap wajah Arya "memangnya sebelumnya aku tak pernah manja oppa?"

Arya menunduk lalu menatap balik wajah sang adik.

"kamu dingin, cuek, tidak pernah bicara sama oppa. Kamu selalu sibuk menonton kartun Spongebob kesukaanmu itu" gerutu sang kakak membuat Lisa terkekeh geli

"a-aku suka Spongebob?" tanya Lisa penasaran

"iya.. Kamu setiap hari nonton kartun itu. Sampai oppa heran. Umurmu sudah tidak muda tapi kamu masih menonton kartun bahkan setiap hari. oppa sampai bertanya-tanya apakah kamu ga bosen nonton itu terus" Arya mengatakan dengan nada bersungguh-sungguh

"jadi sebelum aku amnesia aku seorang yang ke?" wanita itupun semakin penasaran

"iya kamu kekanak-kanakan.. Kamu akan selalu jadi anak kecil Dimata oppa" menoel pipi chubby Lisa

"baiklah. Setelah pulang dari rumah sakit ini. Lisa akan jadi wanita dewasa yang cantik dan pintar sehingga oppa akan bangga memiliki adik sepertiku" ucap Lisa menyakinkan Arya jika dia akan berubah

"apapun sifatmu, bagaimanapun keadaanmu, kamu adalah satu-satunya adik yang oppa miliki dan tidak akan pernah berubah. oppa mau Lisa selalu bergantung pada oppa dan manja terhadap oppa. Lisa mengerti?" mencubit hidung Bangir Lisa

"iya oppa Lisa paham. Makasih ya oppa atas kasih sayang yang kasih buat Lisa. Lisa sangat sayang oppa dan Lisa bangga punya kakak seperti oppa" memeluk Arya semakin erat

"yasudah ayo tidur. Besok pagi kita pulang ke monsion" ucap sang kakak kemudian membenarkan selimut yang menyelimuti Lisa

Lisa pun tersenyum bahagia. Dia tak menyangka di kehidupannya saat ini dia memiliki keluarga yang begitu tulus menyayanginya.

Mereka pun tertidur pulas dengan posisi berpelukan. Lisa tampak nyaman dengan pelukan sang kakak begitupun sebaliknya.

...****************...

Pagi hari tampak beberapa maid membereskan baju-baju Lisa di ruangan itu. Lisa tak sabar ingin melihat bagaimana penampakan monsion utama yang Hyungnya bicarakan.

"nona, tuan Arya sekarang tidak bisa mengantarkan anda pulang karena ada meeting penting pagi ini namun dia sudah memerintahkan supir untuk menjemput nona dan supir itu sudah menunggu di depan" ucap salah satu bawahan Arya

"ba-baiklah" ucap Lisa gugup. Dia tak pernah di bantu maid ataupun di jemput supir mengingat Nisa adalah gadis miskin yang mengandalkan dirinya sendiri untuk menyambung hidup dan kepintarannya untuk melanjutkan sekolahnya.

(ga papa Lisa kamu pasti akan terbiasa) batin Lisa menguatkan dirinya sendiri. Dia tahu sebagai orang kaya dia harus bersikap layaknya orang kaya.

setelah masuk di dalam mobil. Supir itu pun melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

"pak nanti mampir ke supermarket ya. Lisa mau beli beberapa barang dan cemilan" titah Lisa

"baik nona" supir itu pun kembali melanjutkan mobilnya lalu berhenti di salah satu pusat perbelanjaan.

"kita sudah sampai nona" ucap pak sopir itu

"baiklah. Ayo bik" ajaknya kepada maid yang duduk disebelah supir itu

"baik nona"

Lisa pun memilih beberapa barang dan Juga cemilan. Dia sangat bahagia karena belum pernah dia berbelanja sesuka hatinya tanpa harus melihat harga yang tertera di Lebel harga.

"baik nanti masakin aku hot pot ya"

"baik nona" mereka pun memasuki wilayah perdangingan. Maid itu pun memilih beberapa daging dan ikan untuk dimasaknya nanti

Setelah selesai memilih daging. maid itu pun berpindah ke tempat sayuran dan bumbu-bumbu. Setelah selesai memilih maid itu pun menghampiri Lisa yang sedang asik memilih es krim.

"sudah selesai nona" lapornya

"yaudah ayo ke kasir"

Setelah selesai melakukan pembayaran Lisa dan maid itu pun kembali ke mobil kemudian pulang ke monsion.

Setelah sampai di depan monsion utama itu Lisa tampak mengaga karena saking besar dan megahnya bangunan itu. Bangunan itu pun tampak bak istana dengan gaya eropa Belanda. saat memasuki mansion itu pun Lisa makin dibuat kaget dengan dekorasi yang sangat mewah. Dia menginjakkan kakinya di dalam monsion itu. dia yakin bahkan harga lantainya saja tidak sebanding dengan harga kostnya selama setahun di kost yang dulu dia tempati.

Lisa tampak terkagum-kagum dengan bangunan yang sekarang disebutnya rumah itu.

"aku benar-benar sangat beruntung di tubuh ini" gumamnya yang masih melihat-lihat area ruangan itu

"mari saya antar ke kamar anda nona" salah satu maid menyambut kehadiran Lisa dan menunjukkan kamar si adik Arya itu

Setelah memasuki kamar dia dibuat kagum dengan keadaan kamarnya saat ini. ranjangnya sangat besar dan ruangan itu sangat luas. Ada TV yang sangat besar disana dan juga kamar mandi yang ada di dalam kamar.

Lisa sekali lagi dibuat kagum dengan bangunan yang di panggil monsion itu.

Lisa tampak berguling-guling di atas ranjang. Dia lalu meregangkan kedua tangannya

"terimakasih Lisa. Kamu sekali lagi membuatku bahagia. Aku janji aku akan membuat hidupmu lebih bewarna membuat hidupmu lebih sempurna" Lisa tersenyum lebar dia tampak sangat bahagia

"terimakasih tuhan sudah memberiku kesempatan" Lisa pun menutup matanya dan tanpa sadar dia tertidur di atas ranjang besarnya itu.

"ceklek" suara pintu kamar Lisa terbuka sesosok pria tampan dan gagah itupun menghampiri Lisa yang masih tertidur lelap

Dia membelai pipi chubby Lisa. "sayang bangun. Ayo kita makan siang" pria itupun membangunkan Lisa karena jam sudah menunjukkan jam makan siang

Lisa yang terjaga dari tidurnya itu pun menggeliat dan membuka matanya perlahan

"emang ini sudah jam berapa Hyung" tanya Lisa kepada lelaki tampan itu

"ini sudah jam satu. Ayok kita makan dulu" menggenggam tangan Lisa

Lisa pun menggangguk kemudian mengekori sang kakak menuju ruang makan.

"makan yang banyak ya cantik" titah sang kakak

"no oppa.. Lisa mau diet" ucap sang adik yang membuat sang kakak mengangakan mulutnya

"tidak ada hujan tidak ada badai minta diet" ucap sang kakak tak percaya

"aku hanya mengurangi porsi makanku oppa. Bukan berarti tidak makan" balasnya

bab 3

"oppa!! Oppa!!" teriak Lisa memanggil sang kakak

"ada apa sayang, ini masih pagi" mengucek matanya karena masih mengantuk

"Lisa mau lari pagi. Ayo temani Lisa lari pagi oppa" menggoyang-goyangkan lengan Arya

"kenapa tiba-tiba minta lari pagi?" tanyanya

"aku kan kemarin sudah bilang Lisa mau diet. Lisa mau jadi gadis cantik" menghentak-hentakkan kakinya kesal

"iyaa.. Yaudah kakak ganti baju dulu, kamu tunggu di bawah" titahnya

setelah Arya berganti pakaian akhirnya dia menyusul Lisa di lantai bawah yang sudah menunggunya sedari tadi.

"ayo kita berangkat. Tapi oppa ga bisa lama-lama. oppa banyak pekerjaan di perusahaan"

"baik oppa. Habis lari Lisa mau gym" ujar Lisa

"kamu gym di rumah saja, lagian peralatan gym di sini juga lengkap. Nanti oppa akan panggilkan instruktur gymnya"

"baik oppa, ayo cepat berangkat!!" menarik tangan oppa nya menuju mobil

Setelah perjalanan mereka sampai di taman. Mereka berlari-lari kecil untuk pemanasan. Setelah itu mereka melanjutkan dengan berlari mengitari taman.

Setelah selesai mengitari taman sebanyak dua kali. Mereka pun beristirahat di salah satu bangku taman.

"kamu cape ga" tanya Arya mengkhawatirkan kondisi Lisa. Karena Lisa masih tahap penyembuhan

"aku oke kok oppa. Cuman belum terbiasa aja" jawabnya

"yaudah ayo kita pulang. oppa ada kerjaan"

"oke oppa"

Mereka pun memasuki mobil dan melaju ke monsion.

Di dalam mobil.

"oppa?" panggilnya

"iya sayang"

"oppa. nanti siang Lisa mau ke mall.mau shopping boleh"

"apapun untukmu sayang. Tapi kamu bawa bodyguard ya. kamu masih tahap penyembuhan. oppa takut kamu kenapa-kenapa" ujar Arya masih mengkhawatirkan sang adik

"baiklah oppa. Lisa akan baik-baik saja. Hyung jangan terlalu mengkhawatirkan Lisa" menenangkan Arya

"baiklah sayang" mengusap kepala Lisa dengan lembut

Sesampainya di monsion.

"Hyung langsung siap-siap ya dek. Hyung takut terlambat" berlari menuju kamar

Lisa menuju ruang makan.dia memoleskan roti tawar dengan selai strawberry dan coklat. Kemudian dia memasukkannya ke dalam tempat bekal.

kemudian Lisa mengoleskan lagi due roti tawar dengan selai strawberry kemudian memakannya.

Arya berlari menuruni tangga.

"oppa!!" teriak Lisa memanggil Arya

"apa sayang, oppa sudah hampir terlambat ini" menoleh ke arah Lisa

Lisa berlari menghampiri oppa nya dengan membawa tempat bekal yang tadi dia siapkan.

Menyodorkan tempat bekal itu.

"ini buat oppa. jangan lupa sarapan nanti oppa sakit" ujarnya

mendengar hal itu Arya pun memeluk sang adik. Dia tidak menyangka sang adik kini menjadi seseorang yang sangat perhatian kepadanya. Mengingat sang adik yang dulu cuek dan selalu mengabaikannya.

Dia terharu dan meneteskan air mata. Melihat itu pun Lisa menjadi khawatir dan menanyakan kenapa oppa nya tiba-tiba menangis.

"oppa okey?"

"oppa oke. Kalau begitu oppa berangkat ya sayang" mencium kening Lisa kemudian berlari menuju mobilnya.

"hati-hati oppa"

Setelah melihat kepergian oppa nya Lisa pun melanjutkan sarapan. Kemudian dia berjalan ke arah ruangan gym milik oppa nya biasa olahraga.

Lisa dibuat menganga melihat berbagai macam alat gym yang sangat lengkap. Lisa berjalan menuju salah satu peralatan gym itu dan menggunakannya.

"dengan fasilitas sebagus ini. Aku yakin aku akan kurus cepat" ujarnya

Setelah menyelesaikan gym dia pergi menuju kamarnya. Dia bergegas membersihkan diri akibat keringat yang membuat tubuhnya serasa lengket.

Dia juga mencoba merawat diri dengan mengoleskan beberapa krim.

"Lisa ini kaya, tapi dia sama sekali tidak memiliki peralatan make up dan skincare yang memadai. Anak itu benar-benar" Lisa terheran-heran dengan pemilik tubuh asli. Padahal dia sangat kaya. Tapi dia tidak tahu cara merawat diri.

"pantas saja dia selalu di bully. Dia pendiam, aku yakin Hyung pasti tidak tahu masalah pembullyan ini"

"tenang Lisa aku akan membuatmu menjadi gadis cantik dan pintar sehingga kamu bisa jadi primadona seperti Nisa"

"kemarin kekurangan Nisa hanyalah uang. Dengan penampilan Lisa yang cantik dan pintar nanti maka semuanya akan lengkap" tutur Lisa dengan penuh percaya diri.

Lisa membuka lemari yang ada di kamar itu.betapa terkejutnya dia melihat pakaian yang ada di lemari itu.

"ya ampun Lisa. Kamu ini orang kaya tapi kamu tidak memiliki dress dan pakaian wanita sama sekali"

Lisa yang sebelumnya adalah anak yang kolot. Dia selalu memakai kaos oblong,celana jeans dan juga jaket Hoodie. Dan itu membuat pemilik tubuh Lisa yang sekarang geram.

Dengan terpaksa Lisa mengenakan pakaian yang ada. Kemudian dia memanggil beberapa maid

"bik.. Aku mau bibik membuang semua baju ini dan juga sepatu ini"

Lisa sudah menaruh baju dan sepatu pemilik tubuh sebelumnya ke lantai. Dia benar-benar emosi. Mengapa seluruh pakaiannya modelnya sama dan sepatunya juga semuanya sepatu model pria.

"bik setelah ini temani aku ke mall ya. Lisa mau beli beberapa barang"

"baik nona"

Melihat kepergian maid yang membawa barang-barang pemilik tubuh Lisa sebelumnya.

"aku harus merubahmu 180°. Kenapa kamu sekolot ini Lisa" memijat pelipisnya saking frustasinya.

Setelah Lisa bersiap-siap dia pun menuruni tangga menuju lantai bawah. Di sana sudah ada dua maid, dua bodyguard dan dua supir.

"kalian sudah siap ternyata, ayo kita berangkat" ujar Lisa

Sopir itu pun membukakan pintu mobil untuknya. Mereka menyiapkan dua mobil. Satu untuk Lisa dan salah satu bodyguardnya dan yang satunya untuk para maid dan juga bodyguard yang lain.

Mereka melakukan mobil dengan kecepatan rata-rata. Setelah sampai di mall.lisa langsung menuju ke tempat lensa.

"aku heran apa si Lisa sebelumnya tidak pernah mendengar yang namanya softlens. Kenapa dia kemana-mana selalu menggunakan kacamata. Dasar kolot" gumamnya.

Dia membeli beberapa softlens minus yang sesuai dengan matanya. Dia membuang kacamata yang dipakainya tadi dan menggantinya dengan softlens yang sudah dia gunakan.

Setelah selesai di optik. Lisa pun pergi ke toko make up dan skincare. Dia membeli beberapa skincare dan peralatan make up. Spg yang disana pun dibuat terheran-heran terlebih Lisa membeli sangat banyak peralatan make up dan juga skincare yang hampir memenuhi troli.

setelah selesai memilih make up dan skincare. Lisa pergi ke butik. Dia membeli berbagai macam pakaian wanita, tas branded dan juga beberapa high heels.

Lisa tidak mau melewatkan satu pun. Dia akan membuat Lisa yang sekarang jadi Lisa yang fresh dan cantik.

Belanjaan Lisa memenuhi kedua mobil yang dibawanya tadi. Para maid yang sudah hafal dengan sifat Lisa dibuat terheran-heran. Karena majikannya yang tidak suka shopping mendadak berbelanja berbagai macam barang. Terlebih barang-barang yang dia beli. Dia yang biasanya berperilaku tomboy membeli berbagai macam baju wanita dan make up.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!