Nama Pemeran :
-Kang Han Jun
-Park Ji Lisa
-Park Yoona Ryu ( Ibu Heejin & Lisa)
-Park Heejin Seo
-Kang Sean Oh
-Tuan Kang Nam ( Ayah Han & Sean)
-Kim Keira Hye
-Chul Yeon Kim
Nama-nama untuk panggilan dalam bahasa korea :
- Hyung \= panggilan dari adik laki-laki untuk kakak laki-laki dalam bahasa korea.
- Noona \= panggilan dari adik laki-laki untuk kakak perempuan dalam bahasa korea.
- Oppa \= panggilan dari adik perempuan untuk kakak laki-laki dalam bahasa korea, (tapi tidak semua pria di korea suka dipanggil ‘Oppa’)
- Eonnie \= panggilan dari adik perempuan untuk kakak perempuan dalam bahasa korea.
- Ahjussi \= panggilan untuk seseorang yang bisa dibilang seperti paman atau Om.
Visual untuk setiap karakter :
Kang Han Jun
Park Ji Lisa
Park Heejin Seo
Kang Sean Oh
Kim Keira Hye
Chul Yeon Kim
Setelah melewati tiga bulan terjebak dalam butiran salju dan udara yang selalu dingin, Hari ini merupakan awal memasuki musim panas, awal dimana semua pertemuan yang Lisa pikir akan menjadi sebuah sejarah dalam hidupnya.
Dipagi yang sangat cerah ditambah dengan teriknya sinar matahari membuat semuanya menjadi lebih mudah panas. Namun seperti cuaca tidak akan mempengaruhi kenyamanan Lisa yang masih saja memejamkan kedua matanya saat suara alarm ponselnya terus berdering di samping telinganya.
Gadis cantik keturunan inggris dan korea itu masih saja menutupi dirinya dengan selimut yang tentu saja untuk menghindari cahaya matahari untuk mengganggu tidurnya, padahal cuaca begitu panas dan waktu yang sudah menjelang siang, tapi seperti sekali lagi Lisa tidak akan terpengaruh apapun mau badai hujan sekalipun menerpa dirinya.
Kecuali satu, teriakkan dari seorang ibu yang mampu membangunkan Lisa. Dan sebentar lagi itu akan segera terjadi.
“Lisa!!!”
“Lisa!!! Kau belum bangun juga?”
“Lisa!!! Bangun”
Seperti diberikan sinyal darurat, Lisa sampai terjauh dari ranjangnya saat suara sang ibu bergema di seluruh kamarnya, gadis yang malang.
“Lisa!!”
“Ya, Mom”
Lisa bangun untuk melepaskan selimut yang masih melilit di tubuhnya, masih dengan pakaian tidur bermotif doraemon gadis cantik itu segera melangkah mendekati pintu untuk menyapa sang ibu. “Mommy, tidak bisakah membangunku lebih baik? Lagipula hari ini libur sekolah, apakah Lisa tidak boleh bangun siang?”
“putriku, Mommy tidak pernah mengatakan jika hari libur untuk bermalas-malasan bukan?” ucap Park Yoona, dia mengelus surai sang putri yang selalu dianggap seperti bocah berusia 5 tahun padahal usia Lisa saat ini sudah memasuki usia 18 tahun namun tingkah dan sifatnya masih seperti anak kecil.
“tapi Mom, teman Lisa disekolah selalu bercerita jika mereka sangat suka menghabiskan hari liburan-nya bermalas-malasan dan terkadang mereka pergi ke tempat yang mereka inginkan tanpa perlu diikuti siapapun”
Yoona membawa Lisa untuk masuk kembali kedalam kamarnya, menyuruh putrinya untuk duduk di ranjangnya bermotifkan barbie dan beberapa boneka yang berserakan di lantai, ruangan yang sudah seperti kamar untuk anak berusia. 5 tahun bukan sebuah kamar sebuah gadis yang akan melangkah ke dunia pendewasaan.
“Lisa tahu? Lisa dan teman Lisa itu berbeda, setiap orang tua mempunyai pendidikan tersendiri untuk anaknya, Lisa tidak mau dibilang anak nakal,kan?” tanya Yoona, dia berdiri didepan Lisa yang menundukkan pandangannya dari dirinya.
“Tidak Mom, Lisa tidak nakal,kan? Apa teman-teman Lisa nakal?” ucap Lisa, dia memainkan jarinya saat mengajukan pertanyaan itu pada sang ibu yang tidak pernah meninggikan suara saat sedang berbicara dengannya, tidak pernah memukul apalagi membentak Lisa.
“Lisa, didunia ini ada banyak sekali hal yang tidak bisa dikatakan salah dan benar, tapi semua itu tergantung dari pandangan orang lain, Mom tidak mengatakan jika teman Lisa nakal atau Lisa yang nakal, Mom hanya ingin Lisa menjadi putri yang baik, Lisa mengerti?” ucap Yoona, dia benar-benar menganggap Lisa sebagai anak kecil bukan seorang gadis.
Lisa mencoba memahami ucapan sang ibu, namun itu butuh waktu yang lama untuknya, hingga 5 menit berlalu barulah Lisa menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika memang dia mengerti.
“Mom, bantu merapikan kamarmu, baru setelah itu kita bicara lagi”
Lisa tersenyum tebar sambil mengangguk kepalanya penuh dengan minat, Yoona dan Lisa keduanya lebih sibuk membersihkan kamar Lisa daripada melakukan hal lain.
“lain kali jika Lisa selesai bermain, letak-kan semuanya ditempat semula, kamu tidak boleh membiarkan kamar ini berantakan”
“Lisa tidak akan melakukannya lagi, Mom apakah Eonnie akan pulang hari ini?”
Yoona menghentikan kegiatannya saat dia sedang mengambil pakaian Lisa yang kotor, dia hampir lupa jika dia masih memiliki satu putri yang kini sudah bekerja sebagai model dan sebentar lagi akan menikah, Heejin dan Lisa keduanya begitu memiliki kemiripan di wajah namun untuk sifat bagaikan api dan air yang tidak bisa bersatu, jika Lisa didik penuh dengan tekanan untuk menjadi gadis penurut lain berbeda dengan Heejin yang didik dengan kebebasan karena ayahnya.
Dulu setelah bercerai dengan Christian di usia pernikahan mereka yang batu saja berjalan selama 7 tahun , hak asuh anak tidak bisa Yoona dapatkan sepenuhnya, dia terpaksa melepaskan hak asuh untuk Heejin saat usianya baru saja 6 tahun dan saat itu Lisa baru berusia 2 tahun.
Heejin dibawa Cristian ke inggris setelah mereka bercerai dan Heejin dibesarkan di sana bersama kedua orangtua Cristian, setiap bulannya Yoona selalu saja menyempatkan diri untuk menghubungi Cristian walau sangat sulit bagi Yoona untuk mengetahui kabar sang putri, tapi seperti Yoona benar-benar dijauhkan oleh putrinya sendiri hingga bertahun-tahun lamanya.
Yoona saat itu masih merintis usahanya yang hampir saja bangkut karena terlalu hancur dengan perceraian pernikahannya, belum lagi saat itu Yoona harus kehilangan sang ibu di masa sulitnya hingga terpaksa Yoona melepaskan Heejin begitu saja di tangan mantan suaminya.
Hingga 12 tahun berlalu begitu saja tepat ketika usia Heejin berusia 18 tahun, tiba-tiba saja Yoona mendapatkan kabar jika Heejin memutuskan untuk tinggal bersamanya setelah menyelesaikan sekolahnya yang baru lulus dari bangku SMA.
Tentu saja sebagai ibunya Yoona begitu senang bisa tinggal bersama kedua putrinya, namun pertemuan pertama Yoona dan Heejin setelah sekian lama tidak bertemu bukan satu hal yang bisa dikatakan baik, bahkan saat Yoona ingin memeluk tubuh putrinya, Heejin menolak secara kasar dan mengatakan secara terang-terangan jika dia membenci Yoona.
Yoona pikir, dia bisa kembali merasakan indahnya kehidupan dulunya namun perubahan Heejin yang tidak pernah Yoona harapkan membuat dirinya takut jika Lisa akan seperti kakaknya, secara perlahan Yoona mengubah kepribadian Lisa menjadi gadis penurut hingga sekarang ini.
Namun Yoona tidak tahu jika tindakannya sangat salah dan terlalu gegabah untuk dilakukan, bagaimanapun Lisa seorang gadis yang seharusnya diberikan sedikit kebebasan bukan sebuah tekanan untuk tetap menurut.
“Heejin? Mom belum menghubunginya, dia terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya, Lisa merindukannya?”
Lisa mengangguk, dia berjalan mendekati sang ibu.
“Lisa tidak pernah berbicara dengan Eonnie, kita hanya berpapasan lalu setelah itu Eonnie Heejin pergi begitu saja”
“mungkin kakakmu lelah dan ingin segera beristirahat, pekerjaan begitu berat untuknya”
“Mom, apakah suatu hari nanti Lisa juga akan seperti Eonnie Heejin?”
Yoona sedikit menaikan alisnya, dia bingung dengan apa yang Lisa maksudkan. “tentu, Lisa akan tumbuh dewasa”
“kapan itu terjadi Mom? Apakah usia Lisa belum bisa dikatakan dewasa”
Yoona mengangguk, waktu begitu cepat berlalu hingga rasanya Yoona masih ingin menganggap Lisa seperti bayi kecilnya namun sudah tidak layak dikatakan itu mengingat Lisa yang baru akan memasuki 18 tahun, dia bahkan sebentar lagi akan lulus dari bangku SMA-nya dan akan menuju dunia perkuliahan.
“usia tidak bisa diukur untuk mengatakan seseorang itu dewasa Lisa, sayang”
Yoona kembali mengambil keranjang pakaian kotor yang diletakkan di lantai, dia mengelus surai Lisa sekali lagi sebelum meninggalkan kamar sang putri “kamu mandilah, aku akan menyiapkan sarapan”
Setelah sarapan pagi yang bisa mereka lakukan setiap hari, selanjutnya Yoona biasanya akan membawa Lisa pergi entah membawanya ke tempat pekerjaan lainnya atau pergi ke salon, walau Yoona menganggap Lisa seperti anak kecil tapi gadis masih butuh perawatan, tapi kali ini Yoona ingin membawa Lisa ke toko bunganya yang sudah dijalankan bisnisnya lebih dari tiga tahun yang lalu.
Hari ini Lisa mengunakan kaos putih lengan panjang dengan motif bunga ditepi kaos kanannya dan celana pendek diatas lututnya, dia mengurai rambutnya dan memakai bando pita sebagai pemanis, satu hal lagi Yoona tidak pernah mengatur Lisa dalam urusan berpakaian karena menurutnya style pakaian sangatlah penting untuk suatu penampilan.
dengan tas selempang Lisa berjalan keluar dari kamarnya, dia segera menuju halaman untuk menemui sang ibu yang sudah dalam mobil, sebelum masuk gadis itu melambaikan tangannya pada sang ibu dan tersenyum padanya, lalu tak lama kemudian dirinya masuk kedalam mobil berwarna biru itu.
“apa kita akan ke toko bunga milik Mom?” tanya Lisa di sela-sela dirinya sedang memakai sabuk pengaman untuk dirinya, Lisa adalah gadis yang ceria dan juga sangat ramah, selama hidupnya dia jauhkan dari kata mengenal pria apalagi cinta, dia hanya tahu jika dirinya tidak pernah lepas dari kehidupan ibunya, menurut Lisa bersama sang ibu sudah cukup bahagia dan akan sangat menyenangkan jika Lisa menjadi gadis penurut untuk ibunya.
“Ya, ada banyak hal Mom harus lihat, pastikan jika sabuk pengamanmu terpasang dengan baik Lisa, kita akan segera berangkat” ucap Yoona, dia menyalakan mesin mobil dan segera menghilangkan halaman rumah.
Lisa sangat suka jika hari libur tiba, dimana dia bisa melihat jalanan yang tidak hanya sebatas jalanan sekolah dengan rumahnya, ketika mereka sudah melewati area perkomplekkan rumah elit, Lisa melihat banyak sekali bangun dan pertokoan di pusat kota, layaknya seperti anak kecil yang senang diajak pergi bersama ibu atau ayahnya, itu sama dengan reaksi Lisa saat ini tersenyum dan terus bersenandung gembira.
Toko bunga Yoona terletak di pusat kota dekat dengan toko buku dan beberapa toko pakaian, Yoona bisa saja membuka bisnis lain tapi dia punya alasan tersendiri membuka toko bunga di pusat kota, bahkan di toko itu disediakan tempat kursus membungkus bunga menjadi sebuah hiasan yang indah dan dapat disimpan dengan baik untuk waktu yang lama.
Sesampainya di tempat toko yang bertuliskan ‘flower Lovely’ Lisa dan Yoona langsung memasuki toko yang tidak terlalu ramai di dalam sana hanya ada beberapa wanita yang sedang mengikuti kelas kursus merangkai bunga.
“selamat datang Nyonya Park” ucap salah satu karyawan yang menjaga di kasir.
Yoona mengangguk pada karyawannya, dia membuka kacamata hitamnya lalu meletakkannya di jas peach yang dia kenakan, lalu menyuruh Lisa untuk duduk di Sofa yang memang disediakan disana “Lisa, Mom kedalam sebentar untuk menyapa para tamu, duduklah disini sebentar, Lisa mengerti?”
Lisa mengangguk “Lisa mengerti Mom”
Lisa melihat-lihat toko bunga sang ibu dan sesekali dia akan menyentuh dan cium aroma bunga yang memiliki khasnya tersendiri, namun saat dia ingin mengambil bunga mawar merah tiba-tiba saja tangan bersentuhan dengan tangan lebih besar, tentu saja Lisa langsung menjauhkan tangannya dari pria itu dan secara tidak sengaja menatap wajah pria tampan di sampingnya.
‘Heejin?’ ucapnya, suara itu begitu kecil saat tangannya tidak sengaja menarik tangan Lisa saat gadis itu ingin meninggalkan dirinya, mungkin sangking kecil suara tersebut mungkin Lisa tidak akan mendengar apa yang dikatakan pria itu.
Ini pertama kalinya bagi Lisa tubuhnya bersentuhan dengan seorang pria secara tidak sengaja, dia begitu takut hingga ingin pergi menjauhi pria itu namun tangannya malah semakin digenggam oleh pria berjas silver itu, semakin menatap pria dihadapannya Lisa semakin bingung dengan tubuhnya yang memberikan reaksi berlebihan.
“maaf” ucap pria itu lagi, dia langsung melepaskan tangan gadis yang ketakutan itu.
Dan benar saja saat dirinya ingin mengajukan suatu gadis berpita merah muda itu sudah berlari menjauh dari dirinya dengan cepat. “kenapa dia mirip sekali dengan Heejin?”
Kita kembali pada Lisa yang bersembunyi di tempat kasir, dia menatap tangan kanannya sambil menggigit tangan kirinya, kehangatan dari tangan pria itu masih terasa di dalam telapak tangannya, Lisa bingung dan tidak mengerti apa dari arti dari sebuah sentuhan tidak sengaja itu yang memiliki dampak yang begitu hebat dalam dirinya. Dia terus menatap telapak tangan kanannya hingga 5 menit berlalu.
‘aku kenapa? Jantungku seperti akan meledak jika seperti ini, aku tidak ingin mati!’ ucap Lisa, dia sampai menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia tidak mengerti apapun dengan tubuhnya yang benar-benar memiliki reaksi yang berbeda darinya.
Dari reaksi yang lebihan membuat Lisa ingin sekali melihat wajah pria itu namun ketika dia melihat kearah tempat tadi dia ingin mengambil mawar pria itu sudah tidak ada disana, membuat Lisa juga sedih secara tidak sengaja.
“Lisa?”
“Lisa?”
“Lisa??”
“Lisa kamu tidak mendengar Mom?”
“Ya, Mom? Apa?” ucap Lisa, dia lupa jika dirinya pergi kesini bersama dengan sang ibu, bertemu dengan pria itu saja bisa membuat Lisa kehilangan konsentrasinya, seperti Lisa benar-benar harus kerumah sakit untuk mengobati jantungnya yang terus berdetak kencang.
“Mom, bisakah kita kerumah sakit?”
“apa? Rumah sakit? Kau terluka? Coba perlihatkan pada Mom” ucap Yoona dengan panik, pasalnya dia meninggalkan Lisa dengan keadaan baik kenapa saat kembali gadis itu meminta rumah sakit, Yoona sampai menarik Lisa untuk memeriksa tubuhnya. “tidak ada yang terluka, Lisa mencoba berbohong pada Mom?”
Lisa langsung mengelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya pada sang ibu sebagai tanda jika dia tidak berkata bohong “Lisa tidak berbohong Mom, Lisa benar-benar sakit, bukan terluka”
Yoona mengangkat sebelah alis kirinya, dia tidak mengerti pada yang Lisa maksud ‘sakit tapi bukan terluka?’ lalu apa tujuan mereka ke rumah sakit? Penyakit apa yang Lisa maksud? Yoona yakin jika putri selalu melakukan pemeriksaan rutin untuk kesehatannya.
“sakit apa yang Lisa rasakan?”
“Mom, tidak dengar? Jantung Lisa berdetak begitu kencang seperti akan meledak!! Lisa takut terjadi sesuatu pada tubuh Lisa. Mom, jadi bisakah kita berangkat sekarang”ucap Lisa, dia menarik tubuh sang ibu untuk keluar dari toko bunganya.
“tidak perlu Lisa, jika jantung Lisa berdetak kencang, Lisa hanya perlu meniup jari telunjuk dan secara perlahan jantung itu akan kembali normal” ucap Yoona, dia sangat senang saat mengelus rambut Lisa yang panjangnya sampai bisa mencapai pinggangnya.
“benarkah?”
Lisa langsung mengikuti instruksi dari sang ibu dengan baik, dia meniup jari telunjuk kanannya seperti meniup lilin ulang tahun, dan tangan kiri digunakan untuk merasakan detak jantung yang mulai normal kembali, “mom memang hebat, Lisa pikir ini akan sangat sulit disembuhkan”
“baiklah, ibu ingin memilih beberapa bunga sebelum kita pergi ke makam nenek dan kakek”
“boleh Lisa juga membantu?”
“kenapa tidak, ayo kita memilih bersama”
Lisa bersenyum pada sang ibu, dia menerima uluran tangan dari Yoona untuk mengajaknya memilih bunga. Yoona pikir dia sudah sangat lama tidak berkunjung ke makam kedua orang tuanya jadi karena hari ini banyak waktu luang dia ingin mengunjunginya sekarang, karena tepat kematian sang ibu Yoona tidak bisa menyempatkan diri untuk berkunjung kesana.
Dengan keranjang di tangannya Lisa membantu sang ibu memilih bunga yang bisa dijadikan sebuah buket bunga untuk kakek dan neneknya yang tidak pernah Lisa lihat maupun Heejin sang kakak yang belum kembali dari tiga hari yang lalu.
Park Seo Heejin, putri pertama dari pasangan Yoona dan Cristian, pernikahan berbeda negara itu terjadi karena perjodohan yang dipaksa oleh kedua orang tua mereka untuk memberikan keturunan yang baik, baik orang tua Yoona maupun orang tua Christian merupakan satu kerjasama dalam bidang bisnis untuk masalah kebun anggur yang bisa digunakan untuk membuat Wine.
Tak ada cinta dan tak ada apapun dalam pernikahan yang terjadi saat usia Yoona baru sama menginjak 23 tahun dan Christian 27 tahun, keduanya menjalani kehidupan rumah tangga dengan banyak sekali aturan yang bisa membuat kerja bisnis mereka semakin maju.
Dari kisah yang Yoona tahu jika keluarga Cristian masih kerabat dengan keluarga kerajaan inggris, itulah menganggap keluarga Yoona begitu senang berbisnis dengan mereka hingga rasanya segala cara mereka lakukan untuk tetap berbisnis dengan keluarga Cristian dengan menikahkan putri kesayangan mereka yaitu Yoona.
Namun semua tidak akan ada yang tahu tentang masa depan, kebun anggun warisan keluarga Yoona hangus terbakar hingga membuat kerugian lebih dari miliaran.
Kala itu juga usia pernikahan mereka yang baru saja berjalan 7 tahun harus kandas begitu saja karena Yoona tidak bisa melahirkan seorang putra untuk keluarga Cristian hingga dengan sengaja keluarga mereka memaksa Yoona untuk menceraikan suaminya padahal saat itu dirinya baru saja mulai mencintai Cristian walau terlambat, masalah terus berjalan saat Yoona benar-benar harus berpisah dengan kematian sang ibu dan hak asuh Heejin yang jatuh pada Cristian.
Yoona hidup sebatang kara dengan bayi Lisa yang masih membutuhkan banyak sekali biaya mulai dari susu, pakaian dan bahkan tempat tinggal, Yoona pernah tinggal di jalanan hampir lebih dari 3 bulan, dia bahkan harus bekerja di bar malam dengan pakaian mini sambil membawa putrinya.
Kehancuran hidup Yoona tidak pernah membuat wanita itu patah semangat untuk terus mengangkat kehidupan lebih baik, setiap harinya dia bekerja apapun untuk bisa menyewa rumah yang layak untuk Lisa, hingga butuh 3 tahun bagi Yoona untuk bisa membeli sebuah toko bunga dan setelah itu Yoona memulai kembali bisnis perkebunan anggur keluarga walau sangat sulit namun usahanya tidak pernah menghianati hasilnya, Yoona menjadi wanita pertama yang bisa menghasilkan produksi Wine hingga mampu mengekspor keluar negeri dengan penghasilan pertahun yang lebih dari 100 juta Won.
Kita kembali lagi pada kehidupan gadis yang kini sudah berusia 22 tahun lulusan terbaik dari universitas Seoul.
Heejin, dia hanya seorang anak yang tidak tahu apapun saat usianya 6 tahun harus pergi meninggalkan tanah kelahiran ke sebuah negara yang tidak pernah dia pikir akan menjadi masa dia melewatkan masa remajanya disana.
Butuh bertahun-tahun untuk gadis itu mengerti arti dari perpisahan ayah dan ibunya tetap ketika Heejin berusia 12 tahun, setelah melewati masa SD yang penuh dengan bully-an dari teman-temannya karena Heejin tidak bisa berbahasa inggris dan hinaan karena Heejin berasal dari korea, selama dia di sana tidak satupun kabar datang dari sang ibu entah itu melalui panggilan telepon atau surel, seakan-akan jika Heejin bukanlah lagi seorang putri dari keluarga Kim.
Heejin pernah bertanya pada sang ayah kenapa alasan dia harus berpisah dengan sang ibu namun hanya ada jawaban yang tidak bisa dia mengerti, semua hal ingin semakin membuat hati Heejin membenci sebuah hubungan entah itu pernikahan atau keluarga, Heejin pernah bersumpah dalam dirinya jika dia suatu hari nanti bertemu dengan sang ibu maka dia akan mengatakan jika dia membenci dan tidak akan pernah memanggilnya dengan sebutan ibu atau mommy seperti yang dilakukan Lisa.
Heejin juga begitu sedih ketika dirinya tahu jika sang ibu lebih memilih untuk mengurus adiknya daripada dirinya, kebencian itu semakin menjadi dan membuat Heejin tidak percaya pada siapapun.
Siapa yang harus disalahkan dalam hal ini?
Heejin hanya gadis yang tumbuh tanpa adanya kasih sayang dari seorang ibu yang bisa dikatakan rumah pertama dia mengenal dunia, namun apa? Karena perceraian ini semua semakin rumit untuk Heejin terima apalagi dia harus hidup bersama mereka sekarang.
Jika dibilang Heejin layak di inggris, ya itu memang benar semua kebutuhan selalu ayahnya berikan dan ayahnya turuti namun semua itu tidak akan bisa menggantikan kenangan masa kecilnya tanpa satupun kenangan bersama sang ibu, Heejin hanya mau dirinya merasa adil seperti adiknya, kenapa Lisa bisa! Tapi dirinya tidak?
Setiap malam Heejin selalu berusaha untuk menghubungi sang ibu, mencari alamat rumah yang saat itu sudah milik orang lain, segala cara Heejin lakukan agar bisa bertemu dengan keluarga sesungguhnya namun akhirnya Heejin harus menelan pahit pil kehidupan saat mengetahui jika ibunya telah melupakan dirinya.
Saat 12 tahun lebih tetap ketika Heejin masuk bangku kelas pertama di SMP, masa remaja penuh dengan kesendirian yang tidak berbeda jauh dengan waktu ketika dia SD, Heejin masih diberikan bully sama teman sekelasnya walau dia sudah pandai berbahasa inggris dan mencoba bergaul dengan mereka tapi tetap saja semua tidak akan membuat Heejin berteman baik mereka.
Semua itu membuat Heejin tidak kuat lagi menahan kesedihan ini, hingga dia memutuskan untuk pergi dari inggris setelah menyelesaikan pendidikannya dibangku SMA, dia terbang ke korea setelah tahu ibunya mulai sukses dan harus sekarang inilah Heejin bisa menemukan keberadaan sang ibu dan adiknya.
Pertemuan pertama mereka bukanlah hal bisa dikatakan baik, dalam seorang anak pasti akan sangat bahagia setelah berpisah selama 12 tahun, Heejin juga merasa perasaan namun perasaan itu lebih dominan rasa kesedihan dalam hatinya, Heejin ingin membalas pelukan sang ibu dan menerima buket bunga dari sang adik namun Heejin tidak bisa dengan mudah melupakan penderitaan ini yang entah berawal dari perpisahaan mereka atau ibunya yang tidak pernah peduli jika Heejin hidup atau mati.
Ada rasa sedih, bahagia, ingin mendapatkan keadilan, kasih sayang dan juga jawaban untuk setiap pertanyaan yang selalu Heejin pertanyakan pada bulan setiap malam, ada berjuta kerinduan dan keinginan tahuan yang terus tersimpan dalam lubuk hati, namun semua itu sudah berlalu termakan oleh waktu jadi menurut Heejin dia tidak punya lagi kesempatan untuk marah apalagi menanyakan banyak hal pada ibunya.
Kembalinya Heejin ke negara kelahiran bukan untuk hanya sekedar bertemu dan tahu keadaan ibunya namun dia juga ingin melepas semua masalahnya yang dia tinggal di inggris, dia sudah kehilangan masa remaja yang buruk disana setidaknya saat dirinya sudah menginjak 20 tahun dia tidak mau kehilangan masa mudanya dengan urusan kerajaan yang tidak penting baginya, Heejin ingin mengejar cita-cita menjadi seorang model go internasional, dia ingin menunjukkan jika wanita Korea tidak hanya terkenal dengan idolanya namun juga masih banyak bakat lain yang bisa dikenal dari wanita korea.
note : komen lebih dari 10 besok aku update 3 lagi,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!