Pagi hari dengan cuaca yang cerah, cahaya sang mentari telah menyelimuti seluruh bumi, begitu juga dengan sebuah rumah yang cukup besar terletak di sudut kota, rumah besar dengan pekarangan yang cukup luas yang dihiasi dengan berbagai macam tanaman, di dalam rumah terlihat seorang wanita sedang duduk di meja makan seperti ia sedang menunggu seseorang untuk sarapan.
Wanita cantik dengan tubuh ramping dan tinggi, manik mata berwarna cokelat, hidung standar, wajah kecil, rambut pendek sebatas bahu dan tahi lalat di ujung bawah mata kirinya semakin menambah kecantikannya, wanita itu dialah Tania seorang wanita berusia 40 tahun, meskipun ia sudah berkepala empat namun ia masih sangat cantik dan bugar membuat orang-orang merasa iri melihat kecantikannya yang seolah tak pudar dimakan waktu dan usia, selain cantik ia juga wanita yang sukses, saat ini ia menjadi direktur di perusahaan pamannya.
" selamat pagi mama" ucap seorang pria muda sembari memeluk tania dari belakang
" selamat pagi david" ucap tania sembari menoleh kebelakang untuk melihat david lebih jelas
" pagi mama" sapa seorang pria muda lainnya yang baru tiba di meja makan
" selamat pagi dimas" balas tania tersenyum hangat
" pagi mama sayang yang cantik" sapa seorang pria muda lainnya yang tiba paling akhir di meja makan
" selamat pagi indra" balas tania tersenyum hangat pada indra
" duduklah saatnya sarapan" lanjut tania yang dibalas anggukan oleh ketiga putranya
David, dimas dan indra, merupakan anak angkat dari tania, ia mengadopsi ketiganya disaat yang bersamaan saat ketiga putranya berusia lima tahun.
Saat itu ada sebuah panti asuhan yang ingin menutup panti dikarenakan masalah internal, selama proses sebelum penutupan pihak panti yang memang tak begitu banyak memiliki anak asuh mencari orang tau baru untuk anak-anak asuhnya atau mentransfernya ke panti asuhan lain, entah sebuah kebetulan atau memang sudah di takdirkan ketiga anak itu tak di terima di panti asuhan lain dengan berbagai alasan, ketiganya terpaksa hidup di jalanan selama beberapa bulan sebelum akhirnya bertemu dengan Tania yang akhirnya tania membawa ketiganya pulang dan merawatnya hingga saar ini, ketiga putranya sudah tumbuh menjadi anak-anak yang pintar dan tampan, diketahui saat ini ketiganya masih duduk di bangku SMA namun sudah berada di kelas dua balas dan akan lulus sebentar lagi.
David ialah pria berwajah tampan dengan tinggi badan berkisar antara 180cm, berkulit putih, tubuh yang kekar dan dada yang bidang ia tak tampak seperti anak SMA, ia memiliki mata berwarna cokelat, hidung standar, bibir tipis membuatnya semakin terlihat seksi dan di gandrungi banyak gadis, david cenderung lebih pendiam diantara ketiganya, ia sangat tertarik dengan dunia bisnis sehingga kerap kali david menghabiskan waktunya bersama sang paman yang merupakan sepupu tania yang bernama raffa, dimana raffa ini adalah satu-satunya sepupu tania, anak dari bima yang merupakan saudara kandung satu-satunya dari ibi tania.
Dimas ialah pria yang sangat rupawan dengan tinggi badan berkisar antara 182cm, berkulit sedikit lebih gelap dari david, ia juga sedikit lebih tinggi dari david, ia memiliki tubuh yang kekar meskipun tak segagah david, ia memiliki manik mata berwarna hitam pekat membuat siapapun yang memandangnya akan tenggelam jauh kedalamnya, dia memiliki hidung yanh sedikit lebih mancung dari david serta tahi lalat di bawah sudut bibir bagain kirinya membuat para wanita tergila-gila saat melihatnya, dimas lebih tertarik dengan dunia kuliner, karena kecintaannya terhadap dunai kuliner sekarang ia bekerja sebagai asisten koki selama beberapa hari dalam seminggu.
Indra ialah pria yang memiliki wajah cantik seperti wanita dan terlihat sangat manis dan imut, tinggi badannya lebih pendek dari david dan dimas yang mana hanya berkisar antara 170 cm, ia berkulit putih bersih, mata kecil dengan manik berwarna cokelat, hidung minimalis, bibir tipis yang merona, para wanita bahkan iri melihat paras indra yang memikat siapa saja yang melihatnya, di banding yang lain indra lebih menyenangi tanaman, ia juga mempunyai keinginan untuk memiliki toko bunga dnsgay banyak bunga indah di dalamnya, untuk memenuhi hasratnya akan tanaman indra hingga di buatkan rumah kaca khusus untuknya, ia juga mulai membentuk koneksi dengan para kolektor tanaman.
Tania mendukung setiap hobi dan cita-cita putranya, tak sedikitpun tania menghalangi keinginan putranya selama itu tidak menyimpang, tania juga tak memaksakan kehendaknya terhadap ketiga putranya, menurutnya ketiga putranya punya kebebasan sendiri dan juga kemauan mereka sendiri, bahkan jika suatu hari ketiga putranya ingin meninggalkannya ia memberi hak bebas untuk mereka melakukannya karena sedari awal tania tak pernah mengekang mereka, namun satu hal yang memang harus mereka lakukan yaitu hidup rukun dengan sesama.
" mama akan pergi beberapa selama beberapa hari jadi tolong yang akur selama mama pergi dan jaga diri kalian baik-baik" ucap tania sembari sarapan berlangsung bersama ketiga putranya, diketahui hanya mereka dan beberapa pelayan nyang yang tinggal di rumah itu
" pekerjaan ya ma?" tanya david
" iya... hanya beberapa hari terkait kesepakatan baru" balas tania
" ooo... paman pernah mengatakannya padaku" balas david
" mama akan pergi dengan paman?" tanya david lagi
" iya.. mama pergi dengan paman dan sekertaris mama" balas tania, david mengangguk tanda ia mengerti
" mama bawakan indra oleh-oleh ya" celetuk indra
" ye... taunya cuma oleh-oleh, mama kesana tuh buat kerja bukan jalan-jalan" balas dimas
" biarin .. weekkk" balas indra sembari menjulurkan lidahnya meledek dimas
" dasar kau ini" balas dimas sedikit geram dengan tingkah indra yang manja
" sudah-sudah nanti mama bawakan oleh-oleh untuk kalian semua" ucal tania
" sekarang cepat selesaikan sarapanya atau kalian akan terlambat" tania memperingatkan ketiganya agar segera menyelesaikan sarapanya, untuk setelahnya mereka akan berangkat ke sekolah. ketiganya tengah duduk di bangku SMA kelas dua belas dan sebentar lagi akan lulus.
Sarapan telah selesai kini ketiganya akan berangkat sekolah dengan di antarkan oleh supir
" kita pergi ya ma" pamit david sembari salim pada tania diikuti oleh dua lainnya
" belajar yanh rajin ya" pesan tania yang di balas anggukan oleh ketiga putranya
" tolong hati-hati ya pak" pesan tania pada pak supir
" baik buk" balas sang supir
Setelahnya mobil pun melaju meninggalkan kediaman tania, ibu dari tiga anak itu menatap kepergian ketiga putranya sembari tersenyum.
" tak terasa sudah bertahun-tahun berlalu kini kalian sudah dewasa" gumam tania sembari berjalan masuk kedalam rumah, terlihat raut kebahagiaan di wajahnya.
Baru tania akan masuk sebuah mobil tiba disana, terlihat seorang pria yang sedikit lebih muda dari tania turun dari mobil.
" selamat pagi" ucal pria itu sembari mendekat kearah tania
" kau tiba lebih cepat dari yang ku perkirakan raffa" ucap tania
" kitakan mmenagy harus berangkat pagi-pagi" balas raffa
" masuklah dan tunggu di dalam saja" balas tania mempersilahkan raffa masuk yang kita tau adalah sepupunya
" anak-anak udah pergi ya?" tabyay raffa melihat keadaan rumah sudah sepi
" iya.. mereka baru saja pergi" balas tania
" tunggu sebentar ya aku siap-siap dulu" pamit tania yang pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap
" oke" balas raffa sembari duduk di ruang tengah
Bersambung...
Selamat menikmati 😁 karya baru dari PK semoga kakak sekalian bisa menikmatinya, salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗
David, dimas dan indra... tiga pemuda tampan putra dari seorang wanita sukses dan juga cantik, tak ada yang tak mengenal ketiga pemuda itu, bukan janyay terkenal dari parasnya saja tapi juga kecerdasannya, ketiganya menjadi idola di sekolah, bukan hanya wanita bahkan para pria pun tergila-gila pada mereka sehingga di sekolah mereka di juluki tiga bintang.
Ketiganya telah tiba di SMA TAWAR yang merupakan tempat mereka bersekolah, SMA ini adalah sekolah terbaik dan anak-anak yang bersekolah disana terbilang dari keluarga terpandang dan tentu saja pintar, mulai dari anak-anak artis, pejabat bahkan pengusaha.
Setelah mobil yang di tumpangi ketiga bintang tiba disekolah, para fans mereka langsung mendekatinya, mereka sangat tau betul mobil siapa yang datang.
" merepotkan" gumam david yang tak suka dikelilingi banyak orang, itu membuatnya tak nyaman
" biarkan saja" balas dimas yang lebih fleksibel
Ketika pintu mobil terbuka dan satu persatu bintang turun para fans bersorak histeris seperti melihat superstar saja, ada fan girl dan fan boy disana, saat mereka datang parkiran akan di penuhi para fans mereka
" david... aku padamu" seorang fan girl berteriak, tentu saja david cuek saja dan langsung pergi meninggalkan kerumunan itu
" kyakkk... dia dingin banget" teriak fan girl lainnya dan entah mengapa sikap david itu semakin membuat mereka terpesona dengannya, melihat sang idola telah pergi mereka mengikutinya
Selanjutnya turunlah dimas dan indra, para fans mereka yang menunggu langsung bersorak.
" kyakkk... dimas" teriak salah satu dari fans wanita, dimas malah memberikan mini heart sehingga membuat mereka histeris dan mengikuti dimas juga, seperti yang dilakukan fans david sebelumnya
" hai manis" indra malah di goda oleh seorang fan boy
" hai juga" balas indra dengan ceria, mereka melakukan hal yang sama padanya juga
David, dimas dan indra... mereka berada di kelas yang berbeda, dimana david berada di kelas XIIA-1, dimas berada di kelas XIIA-2 dan indra di kelas XIIB-1.
David tiba dikelasnya dan para penggemarnya baru pergi setelah memastikan david tiba di kelas
" yang datang dengan keributan pasti tiga bintang" ucap seorang pria yanh sedang duduk di kelas
" diam kau santi" balas david pada pria itu yang diketahui bernama santi... santi adalah teman sekelas david
" kalian populer sekali ya... jadi enggak mudah menjadi temanmu, tadi juga ada yang menghentikan ku di jalan cuma buat nanyain kabar mu aja... huh capek" gerutu santi, pasalnya ia kerap menjadi target para fans david untuk sekedar memenuhi keinginan mereka tentang david, seperti meminta kontak, jadwal kegiatan, atau siapa wanita yang sedang dekat dengan david, yah meskipun santi juga mendapatkan keuntungan dari kepopuleran david, setidaknya ia dikenal sebagai teman dari salah satu orang terpopuler di sekolah.
" oh..." ucap david saat mendengar temannya itu menggerutu
" hah??? cuma oh gitu... kau tidak dengar ya aku sangat kesulitan tau" balas santi yang sedikit kesal atas sikap david yang cuek
" lalu aku harus bagaimana?" tanya david datar
" tau ah mending diem aja guru mau masuk tuh" balas santi yang malas berdebat dengan david, pasalnya santi akan kesal sendiri dengan sikap cuek david
" oke" david malah merespon ucapan santi yang ia tau benar-benar kesal sekarang
" hufh... untung temen" ucap santi yang membuang nafas agak kasar setelah di buat kesal oleh david
Santi... seorang pria berkulit sawo matang, memiliki sikap ramah berkebalikan dengan david, ia sudah berteman dengan david sejak pertama masuk SMP, santi ialah anak seorang polisi, ia juga memiliki adik perempuan yang hanya berbeda satu tahun dengannya dan adik perempuannya juga bersekolah disana.
" david... kamu membuat keributan lagi?" tanya seorang guru yang baru masuk
" bukan salah david lah bu... mereka sendiri tuh yang heboh saat liat david" santi menjawab dengan nada sedikit kesal mendengar pertanyaan ibu guru itu
" diam kamu santi... ibu berbicara dengan david" ibu guru sedikit meninggikan suaranya karena santi yang menjawab pertanyaannya, santi cuek saja seperti tak mendengar apa yang di katakan guru itu padanya
" maaf bu..." ucap david agar cepat selesai dan pelajaran bisa dimulai, entah mengapa guru satu ini terlihat tidak suka dengan david, ia kerap mencari-cari kesalahan david setiap ada kesempatan
" ngapain minta maaf sih.. itukan bukan salahmu" bisik santi yang sedikit kesal
" sudah diam saja" balas david yang tak menoleh sedikitpun pada santi dan fokus akan mendengarkan pelajaran yang di berikan ibu guru pada mereka.
" dia terus mencari-cari kesalahan mu... pasti karena dia iri kau mengalahkan kepopuleran dan kepintaran anaknya yang terkenal pintar itu.. huh" santi mengoceh dengan kesal meski berbisik saja agar tak terdengar oleh guru
" santi... kau lebih cerewet daripada perempuan" ucap david
" semua juga tau itu... bu mia membencimu karena lebih pintar dan populer dari anaknya" santi masih berceloteh karena ia tak suka guru mereka itu yang menurutnya tidak profesional
" ehem!!" bu mia membuat suara karena samar mendengar suara berbisik
" sudah santi diamlah" ucap david
" ck.." santi berhenti juga karena tak ingin mendapatkan hukuman
Waktu menunjukkan jam istirahat semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin untuk mencari makan, ada pula yang memilih duduk saja di tempat yang memang di sediakan di bawah pohon-pohon atau daerah sekitar yang bisa digunakan siswanya untuk belajar di kala senggang atau memang sekadar duduk saja, ada yang memilih tempat itu untuk duduk dan memakan bekal mereka, david yang memang suka belajar ia akan sering didapati berada di daerah itu, kadang ia menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah yanh baru saja diberikan guru atau sekedar membaca buku untuk menambah pengetahuan atau menjelajahi media sosial untuk mencari pengetahuan baru.
" yo.. bro..." santi datang menghampiri david setelah sebelumnya ia bertemu dengan pacarnya yang juga bersekolah disana
" nih titipan para fans" santi meletakkan kantong plastik yang penuh dengan makanan ringan
" makan aja" balas david tak melirik sama sekali
" ya udah" balas santi yang senang melihat semua cemilan itu
" nih susu kedelai kesukaan mu" santi membetuk minuman kesukaan david
" makasih" balas david mengambilnya dari tangan santi
Para fans david yang tau kegiatan pria itu pasti memperhatikannya dan mengikutinya dari jauh agar tak terlalu menganggu idola mereka, seperti saat ini seorang wanita terlihat sedang memperhatikannya david yang sedang duduk bersama santi, ingin rasanya ia menyapa namun terlalu takut mengingat sikap david yang cuek.
Bersambung....
Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗
Di SMA TAWAR, dimas yang merupakan salah satu dari tiga bintang, pria itu terkenal lebih fleksibel dari pada saudaranya, dimana itu dapat dilihat dari caranya berinteraksi dengan para fansnya, dimas kerap menanggapi fansnya baik itu fan girl maupun fan boy, selama mereka tak bertindak melewati batas itu tak masalah bagi dimas, tentu saja pria ini tak sendiri ia juga punya sahabat yang ia kenal sejak pertama kali masuk SMA yang bernama diki, dimana sikap diki ini berkebalikan dengan sikap sahabat david yang cerewet, diki cenderung lebih pendiam dan entah kenapa ia bisa cocok dengan dimas
" dim..." panggil diki yang saat ini mereka sedang makan di kantin
" hm?" balas dimas mengangkat wajahnya yang sedari tadi ia sedang memakan semangkuk mie
" ni kantin penuh sama fans lo deh" ucap diki yang melihat sekelilingnya kebanyakan yang ada di kantin adalah fans dimas
" ya terus?" tanya dimas yang sempat-sempatnya melambai pada fansnya yang sedang menikmati makanan mereka juga, tentu saja sembari menikmati ketampanan dari salah satu idola sekolah, bagi para fans itu hitung-hitung cuci mata, perut kenyang mata pun segar.
" masih sempat-sempatnya gitu" diki menutup wajahnya melihat kelakuan dimas yang menurutnya ngak banget
" dik.." panggil dimas yang melihat temannya itu diam saja sekarang
" hm? jawab diki
" gimana kalau aku manfaatin aja para fans ku ini.. lumayankan buay senang-senang" ucap dimas sembari membuat wajah nakal
" gila ya!!" diki terkejut hingga tak sengaja mengebrak meja
" hahaha... becanda dik... duduk dulu aku cuma becanda" dimas tertawa senang melihat ekspresi diki
" ngak aku udah kenyang" ucap diki menyudahi makannya
" eh tunggu dong dik" ucap dimas yang juga menyudahi makannya
" para fansku.. dimas udah kenyang nih balik kelas duluan ya.. kalian lanjut makan aja.. dah" sebelum pergi dimas berteriak di kantin di khususkan untuk para fans nya sembari membentuk tanda cinta dengan tangannya dan melambai sebelum pergi dari kantin, tentu saja itu membuat para fans senang dan histeris
" selalu saja tidak tenang jika dia ada di kantin" gerutu seorang wanita yang bernama reni, tampaknya reni tak terlalu menyukai keributan yang di sebabkan oleh dimas
" kamu kenapa sih reni... aku perhatikan kayaknya kamu ngak suka banget sama dimas, padahal dia salah satu dari tiga bintang" ucap teman reni
" tiga bintang apanya.. mereka cuma sekumpulan anak orang kaya yang tidak berguna jika bukan karena uang orang tuannya" balas reni dengan raut muka yang sangat jelas bahwa ia tak suka dengan dimas dan dua lainnya
" wah dimas baik banget ya, udah ganteng, pinter, baik lagi" salah satu fan girl dimas berbicara dengan temannya
" oiya hari ini dimas bakal kerjakan di restoran XX" celetuk fans lainnya
" wah dia juga rajin ya... tambah sayang deh sama dimas" balas fans lainnya, pembicaraan mereka tentu saja terdengar oleh reni dan temannya itu.
" paling juga cari sensasi" celetuk reni, sepertinya ketidak sukaannya sudah mendalam
Dimas dan diki yang sedang dalam perjalanan menuju kelas mereka, tak sengaja berpapasan dengan anggota osis yang di ketahui bahwa ia juga kurang suka dengan dimas, tentu saja alasannya karena kala populer, diki yang melihat tatapan sinis pria itu menjadi tak nyaman
" grep!! jangan di ladenin" diki memengang lengan dimas, takut jika pria itu terprovokasi
" siapa juga yang mau ladenin" balas dimas yang juga tak mau memulai keributan
" hari ini kau kerja lagi?" tanya diki
" iya.. dari sore sampe malam...hitung-hitung belajar" balas dimas
" iya aku paham maksudmu" balas diki
Saat tiba di depan pintu masuk kelas, dimas berpapasan dengan david dan santi yang kelasnya tepat berada di sebelah kelas dimas
"yo..." sapa dimas pada david sembari mengangkat tangannya dan david membalas dengan mengangkat wajahnya
" hai dimas..." sapa santi yang berada di sebelah david
" hai santi.." balas dimas dengan ramah
" kantin sesak gara-gara fans mu lagi ya" santi menggoda dimas
" mau gimana lagi.. kau tau aku sangat tampan kan" balas dimas sembari berpose tampan
" hahaha.. bener tuh aku setuju" santi sependapat dengan dimas, sementara david dan diki hanya menggelengkan kepalanya melihat kalakuan teman mereka
" kita masuk duluan" ucap dimas pada david yang di balas anggukan oleh david
" dah santi" pamit dimas
" dah orang ganteng" balas santi yang membuat keduanya menahan tawa
Jam pelajaran kembali dimulai, para siswa mengikutinya dengan sungguh-sungguh.
Waktu berlalu begitu saja hingga tak terasa bel berbunyi pertanda waktu belajar mengajar pada hari itu telah usai, para siswa berhamburan keluar kelas dan akan pulang, ada yang di jemput, ada yang berjalan kaki, ada pula yang naik angkutan umum.
Seperti halnya tiga bintang yang di jemput oleh supir kepercayaan ibundanya, pak supir yang sedang menunggu di parkiran, tak lama ketiganya tiba di parkiran, dua di antaranya masuk mobil namun tidak dengan david
" tuan david tidak ikut pulang?" tanya pak supir yang melihat david tak masuk mobil
" saya masih ada latihan basket setelah ini... saat saya pulang nanti saya akan menghubungi bapak" jawab david
" baik tuan" balas pao supir
" dah.. kami pulang ya" indra melambaikan tangan pada david yang dibalas oleh david
Mobil pun melaju meninggalkan parkiran sekolah, menyisakan david yang masih berdiri disana, setelahnya david beranjak dari sana menuju ruang klub basket yang disana santi juga ada.
" bruk!!!" tak sengaja tubuh david di tabrak seorang gadis yang sedang berlari namun tak melihat kedapan
" gerp!!" david menangkap tubuh gadis itu agar tak menyentuh lantai, pandangan mereka bertemu saling memikat dan mengagumi, cukup lama mereka dalam posisi sedekat itu hingga david menyadarkan dirinya
" ehem!!" david berdeham agar gadis itu tersadar juga
" eh.. maaf" sontak gadis itu melepaskan diri dari pelukan david dan berdiri dwngay benar
" maaf ya david aku ngak liat kamu" lanjut gadia itu dengan rasa malu
" lain kali hati-hati wina" balas david pada gadia itu yang diketahui bernama wina
" iya.. hehehe" balas wina
" mau kemana nih?" tanya wina
" klub basket" balas david singkat
" oh.. ya udah aku juga mau balik dulu ya udah di jemput nih" ucap wina pamit yang di balas anggukan oleh david, gadia itupun pergi meninggalkan david yang juga melanjutkan langkahnya menuju ruang klub basket.
Wina... gadis cantik dan pintar, berkulit putih bersih, bibir tipis dan merona, hidup standar, manik mata berwarna coklat, tidak terlalu tinggi dan memiliki bentuk tubuh yang indah dan ideal, wina adalah teman sekelas david.
Bersambung...
Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!