BAB 1.Negara Zamrud, provinsi tengah, kota C Highest cliff.
Beberapa wilayah sebagian tempat masyarakat biasa dunia sekuler, masyarakat bela diri tersembunyi, dan gangster di berbagai tempat.
Itulah keseimbangan berdirinya Negara Zamrud dan masing masing tanpa mencampuri urusannya, walau terkadang beberapa Gangster kerap membuat ulah kepada warga setempat.
Dipinggiran sungai desa Mata Angin.
Pukul 18.00 dimana hari sudah mulai gelap, Sebuah mobil sedan hitam berhenti secara mendadak dipinggir sungai besar Desa Mata Angin.
Keluarlah 4 sosok berbaju putih berbadan tegap, salah 1 diantara mereka usia paruh baya , pandangan tajam sambil membawa kotak kardus tebal.
Berjalan menuruni jalan arah sungai yang terpencil sambil menghela nafas berat mengingat masalah internal di keluarga mereka.
Dan beberapa aksi pembunuhan diwilayahnya menyebabkan tuan besarnya terpaksa memutuskan untuk mengamankan bayi tersebut. Dalam kondisi bahaya.
"Kita berhenti diujung sana! " Perintahnya
"Baik. " Jawab sang anak buah berbaju putih sambil meletakan disudut yang menurutnya aman daerah semak sungai, dibawah jembatan besar yang lumayan tinggi.
"Kita letakan disini!"
"Kuharap tuan muda kecil bisa bertahan, maafkan aku tuan muda kecil."
"Semoga saja aman."
"Kita pergi dari sini, sebelum orang itu mengejar kita."
"Kalau saja kita tidak membawa tuan muda kecil, akan kuhabisi orang itu ketua!!"
"Benar, kita terpaksa terhadap keselamatan tuan muda kecil."
"Cepat pergi dari sini!."
Sambil menghela nafas berat, meletakan kotak tersebut dan ada guratan kecemasan diwajahnya. Menuju mobil dan bergegas berlaju kencang.
Beberapa saat setelah itu.
Malam pukul 20:30
Seorang Bayi di dalam sebuah kardus tebal beralaskan selimut tebal dipinggir bebatuan sungai, bayi tersebut memakai Kalung Liontin HATI Bertulisan" ANDERSON."
Dimana seorang pria paruh baya berumur 40th sedang memancing di malam hari mempersiapkan alat alat, sedang mengawasi setiap daerah sungai
"Hmm..cuaca malem ini lumayan bagus untukku mancing, semoga hari ini aku beruntung." Gumam pelan pak Indra.
"Eh tunggu?"
"Kenapa Ada kardus dibalik bebatuan besar dibawah semak pinggiran sungai?"
"Huh org jaman sekarang banyak yang tidak beretika! Bisa bisanya buang sampah di wilayah asri!?? Sial."
Pak indra menghela nafas panjang sambil berjalan menuju kardus dibalik bebatuan
Sampai ketika mengangkat kardus tersebut Pak Indra terkaget!
"Sial kenapa didalam kardus ini ada gerakan??"
Karna penasaran sambil membuka sampai terlonjak kaget Pak Indra berkata :
"Ya Tuhan!! Knp ada bayi di dalam kardus?! & ini apa?! Kalung? Anderson?." Gumam pak indra.
Pak indra terburu buru membawa Bayi tersebut ke rumahnya sambil membatin :
"Hmm Aku harus membawa bayi ini ke rumah dlu sblm ada org yg melihatku! " Pikirnya .
Sesampai di rumah
BRAKKK..!!
Pintu ditendang terbuka oleh pak Indra hingga pintu reyot pun rusak!.
"DIRAA!? KELUAR SEBENTAR!"
Ibu Dira pun keluar sambil mengerutkan kening heran.
"Knp teriak"!? tak bisakah kau sabar?"
"Ini gawat!!" Ucapnya panik.
"Gawat apa!! Apa kau tidak liat? Kau telah merusak pin.....eh" Ucapan Ibu Dira terhenti.
Ketika ucapannya terhenti ibu Dira tidak kalah kaget pak Indra sambil membuka kardus berisi bayi laki laki mungil tembam.
Bayi itu telah tertidur pulas dengan tenang.
Pak Indra Sambil menatap sekeliling waspada keluar halaman ketika kondisi aman, sambil menutup pintu rapat , biar tetangga tak ada yang melihatnya.
"Istriku aku menemukan bayi ini dipinggir sungai. Dan ini sangat lucu istriku!!?"
"Ya Ampun kenapa bisa?? Sambil memikirkan siapa yg menelantarkan bayi se mungil ini dipinggir sungai?!! Dasar orang tua gak bertanggung jawab!!"
Tetapi setelah itu tersenyum mengingat selama ini mereka memang belum mempunyai anak sepanjang usianya.
"Suamiku apakah kita akan merawat Bayi ini?" Tanya Sang istri.
"Kita bisa saja merawatnya bersama apapun yang terjadi! Sebelum org tuanya menemukan bayi ini!!"
"Aku harap sampai suatu saat org tua anak ini menemukan anak ini mengerti??" Tukas pak Indra dengan serius.
"Baiklah...sesuai nama kalung itu anak ini kita kasih nama Frans..yah Frans Anderson! ." Jawabnya sambil tersenyum sambil mencubit pipi bayi yang sedang menggeliat gemas.
Sepasang suami istri paruh baya berusia 40th itupun saling mengangguk dan tersenyum bersyukur.
Hari hari sepasang suami istri dilewati dengan bahagia dengan adanya kehadiran Bocah bernama Frans.
Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat.
20th kemudian.
Hari demi hari berlalu, tanpa terasa sudah 19th pun berlalu cepat. Bocah yg dipanggil Frans tersebut menginjak dimasa remaja.
Perkembangan Frans begitu cepat mengingat kecerdasannya beberapa kali kerap naik tingkat sewaktu sekolah dasar, hingga memasuki universitas kebangkitan No 01 Kota C.
Perkembangan desa desa setempat yang dulunya asri sekarang sebagian berubah total menjadi pemukiman yang padat,
Dengan hiruk pikuk perkotaan, riuh suara deru mesin kendaraan dimana mana dan cukup macet.
Dijalan setapak yang sempit loncatlah bocah berumur 22 th bernama Frans , ia pun buru buru loncat dari pagar setinggi 1.5meter berlari kencang.
Hap..
"B*****k!! Kemari kau s****n!!!" Teriak 3 Preman kampung wilayah tsb sedang mengejarnya.
"Hei kemana anak itu??!"
"Itu dia...kejar!!"
"Hehee sudah kuduga akan semenyenangkan ini." Gumamnya sambil terus berlari menyusuri jalan.
"Biarkan untuk saat ini kabur adalah pilihan terbaik." Gumam Frans lalu segera menjauh.
Frans pun terus berlari kencang menyusuri kawasan jalan setapak melewati komplek warga kumuh pinggiran kota,
Sambil bergaya menunjukkan simbol jempol kebawah ketika dari jauh terlihat preman yang mengejarnya murka.
Sambil tersenyum smirk kebelakang preman yg mengejar, "Dasar payah gumamnya."
Setelah itu secepat kilat berbelok 2 kali ke gang sempit hingga bayangannya pun tak terlihat.
"Hah bukannya tadi ke arah sini!??"
"Tidak, ke arah sana!."
"Tadi mana yg benar sialan!."
Preman : "S***** itu anak!! Kita kecolongan."
"Jhon..kalau begini kita bisa mampus dimarahi tuan jacob.!? " Jawab si Barack.
"Benar apalagi uangnya kita sudah menikmatinya, bagaimana ini??!! " Jawab Si Rudi.
Gluk!
"Tamatlah kita saudara."
Mengingat Tuan Jacob ketika marah itu sangat mengerikan menurut rumornya. Membayangkan saja membuat bulu kuduknya berdiri.
"Awas saja kau bocah!! Jika aku melihatmu habis kau!!!." Gumam si Jhon ketua preman tersebut sambil berbalik pergi. Bergumam kesal.
"Apakah pemimpin pusat bercanda?! Memberi misi sampah seperti ini??."
"Jika tidak mengingat pemimpin pusat gangster yang disegani memberi perintah, aah masa bodoh dengan pekerjaan seperti ini, masih mending bersantai dengan beberapa wanita di markas."
Memikirkan ini saja membuat jengkel ketua preman ..Sial! Gumamnya pelan.
"Kita pergi saja, huh hanya bocah kecil saja membuat kita repot! Apaan. Cabut!!"
"Baiklah." Jawab serempak 3 Preman
Villa Keluarga Smith
Dikawasan villa pribadi mewah daerah tengah Kota C Highest Cliff, di taman villa seorang pria paruh baya yang sedang membaca koran dengan santai.
Sambil mendengarkan beberapa sosok melaporkan kejadian sebelumnya, hingga akhirnya pria paruh baya itu berekspresi jelek.
Tuan Jacob marah!
Gawat
Prakk!!
Koran ditangannya pun melayang.
Aduhh..
Sambil memarahi beberapa sosok yang menunduk kesal. Tetapi hanya diam. Berjalan mondar mandir seraya memaki kesal .
NEXT EPISODE DITUNGGU YAH🙌
Pria paruh baya itupun mengutuk orang didepannya :
"Hanya pekerjaan seperti ini saja kalian tidak bisa,?!! Dasar kalian tidak bisa dipercaya!! " Ucap Tuan Jacob murka sambil melempar koran di tangannya ke anak buahnya.
"Maaf tuan, bocah itu cepat sekali kaburnya." Jawab si Jhon ketua preman.
"Iya benar sampai kami kehilangan jejaknya tuan." jawab si Barack
Dan si Rudi hanya diam menunduk.
Brakk..
Koran terlempar kearah muka preman tersebut.
"Kalian semua Pergi!! ..Dasar tidak berguna..huh" Sambil menghela nafas bergumam "Mungkin ini ga terlalu penting untukku saat ini " Sambil berjalan memasuki ke dalam villa.
Preman pun semua pergi sambil mengeluh, tak berdaya.
Di dalam villa.
"Suamiku, ada apa kamu marah seperti itu hm..?? ingat kesehatan loh! ." Ucap sang istri tuan Jacob, Nyonya Elena berjalan mendekat, sambil mengelus dada sang suami.
"Ahh tidak apa" sayang cuma hal sepele." Jawabnya
sambil berkata dalam hati, "Oh Boby anakku yang malang, maafkan papah telah mengecewakanmu nak."
"Suamiku apakah perlu aku buatkan teh??" Ucap Elena.
"Baiklah istriku yang selalu mengerti aku." Puji tuan Jacob.
"Baiklah suamiku, redakan emosimu.. Oke?"
"Baik baik aku tau" Jawab sambil mengangkat tangan menyerah.
"Begitu lebih baik."
Sambil berlalu ke dapur.
Berjalan ke ruangan sambil menelepon seseorang.
Tuuttt....tersambung!
"Hei dik! Anak buahmu gada yang berguna s****n, Apa mereka semua makan kotoran!!??" Maki tuan Jacob kepada adiknya di ujung sana.
Yang kebetulan pemimpin besar gangster Ibu Kota Negara ZAMRUD. Gangster itulah yang membuat resah masyarakat , bahkan di Ibu Kota pun beberapa Polisi dibuat kewalahan dengan tingkah Gangster itu.
"Hei hei tenang kak, ada apa ini?? Bisakah jelaskan perlahan?" Ucap seseorang dengan bingung di telepon.
"1 kalimat untuk Anak buahmu, tidak bisa diandalkan !!" Tuutt...
Sambungan telepon terputus. Emosi sang kakak.
"Aneh..
" Marah apa?!"
"Tidak bisakah dijelaskan?!!"
"Aku kena batunya? Anak buah Sialan!!." Bingung terhadap situasi tersebut.
Sambil memaki orang diujung telepon yang jauh di sana sesaat menyuruh pesan anak buah lain di wilayah tempat kakaknya yang sedang murka.
Yah, Tuan Jacob Smith adalah seorang pengusaha bergengsi real estate.
Mereka memiliki 3 bersaudara yaitu yang pertama Jacob Smith, ke dua Albert Smith sang pemimpin Gangster Ibu Kota, ke tiga Vincent Smith seorang pejabat pemerintah ibukota.
Karena itulah koneksi mereka sangat kuat & Nyonya Elena sang istri memiliki 1 anak yg manja, boros, angkuh sombong yang bernama Boby Smith.
Ketika anaknya terbaring di rumah sakit ruangan VIP karena berkelahi dengan Frans dan berakhir babak belur mimisan.
Boby meminta sang ayah meminta membayar Preman sang Paman Albert untuk memberi pelajaran kepada Frans teman 1 kampus UNIVERSITAS no. 01 kota C .
Karena iri melihat banyak mahasiswi yang naksir dengan Frans karna tampan, cuek masa bodo, pemberani meskipun terkadang konyol & jadilah perkelahian di kampus.
Di Rumah Sakit.
Di Suatu ruangan vip duduk seorang laki laki berbadan gempal diikat perban di bagian kepala, hidung berisi kapas akibat darah tempo hari.
Sambil menikmati pelayanan Suster dengan disuapin makanan enak terkadang memikirkan kejadian tempo hari membuatnya geram, sambil berkata memerintah.
"Hei tolong ambilkan minuman cepat!"
"Baik tuan." Jawab suster
"Aku gak mau minum obat lagi, hentikan itu!." Suruh boby.
"Tapi tuan, tuan Jacob sudah berpesan kepada saya utk merawat tuan sampai sem...
"DIAM!! Jangan bilang ayahku, awas saja kalau bilang." Titahnya Boby
"Baik tuan." Jawab suster sambil keluar ruangan.
"Aku seorang Boby apapun bisa kulakukan, termasuk mendapatkan citra, huh!!" Gumamnya geram.
"Brengsek kau Frans, beraninya mendekati Citra pujaan hatiku, jangan panggil aku Boby Smith jika masalah ini selesai begitu saja." Gumamnya kesal.
Ya Citra adalah salah 1 dari 3 gadis populer kampus saat ini, dan kebetulan sedang tertarik dengan Frans karna anak ini menarik hati, karakternya susah ditebak & berubah ubah.
Frans cukup terkenal dikalangan gadis kampus No.01 Universitas Kota C,
pernah disaat banyak gadis yang berkunjung ke rumah Frans sambil membawa oleh oleh berbagai bingkisan untuk orang tua angkat Frans sampai pusing kepala sesekali menegurnya.
"Sebenernya kamu ini sekolahmu gimana Frans?! Sudah berapa kali kamu bawa gadis kesini,?! kasian anak gadis orang kamu bawa semua, apa kata tetangga nanti!!?." Ucapnya sang ibu.
" Aku pikir mereka yang selalu mengejar Frans istriku jadi....
Aww..duhh ampun...
Cubitan keras ibu dira mendarat di pinggang pak Indra.
"Kamu jg bukannya menasehati baik malah membela anak bandel ini!??." Ucap bu Dira
"Iyaa iya tenanglah istriku!."
"Yaah gimana lagi ibu, ayah, frans kan tidak pernah meminta mereka datang ngapain repot." Jawab Frans
PLAKK!!
"Aduh..Bu kenapa dipukul?"
"Sakit ini."
"Kamu ini?! Sudah bisa tebar pesona anak gadis orang??." Tegur ibu Dira.
Sesaat sambil tersenyum, walaupun begitu mereka menyayangi Frans dengan tulus yang membuatnya bangga akan kecerdasan Frans.
tetangga pun banyak yang memuji ketampanan Frans.
"Setidaknya kamu layani mereka dulu nak, kasian loh udah dateng bertamu tapi kamu cuekin? Tegur sang ayah.
Sambil tersenyum masam tak berdaya berkata dalam hati, hah anak muda memang menyenangkan!" Memikirkan bahwa itu wajar karena Frans bocah yang tampan.
Dipinggir jalan, berhenti sebuah mobis sedan milik roby ketika beberapa saat pintu jendela terbuka, menunjukan kepala seseorang.
Dipinggir jalan Frans berkata kepada temannya.
"Eh Rob biasa nebeng yah hehe cepat!! buru telat nih!!." Pintanya.
"Iya sabar." jawab Roby.
"Ini anak kaya gak seperti biasanya, ada apa buru" gini?? Telat apa? Bukannya masih pagi? aneh!." Gumam dalam hati
Mobil membawa mereka ke jalanan padatnya kota C menuju kampus No .01 Kebangkitan.
Frans yang setiap hari berangkat ke kampus dengan nebeng teman sekelasnya pun tetap cuek karna dengan ekonomi orang tuanya yang seadanya tidak membuat Frans sedih.
Di Kampus.
Turunlah mereka berdua dengan gaya tengilnya tetap cuek si Frans, banyak dari sekitar gadis bergosip.
" Frans datang!"
"Wow, pujaan hatiku!!"
"Aaaa Frans ku!."Ucap para gadis tertahan
" Pangeran kuda putihku."
"Apaan?!! Lebay!."
"Biarin.!!"
Sambil berjalan dengan gaya tengil Frans tersenyum semangat menuju kelas, memikirkan jam pagi ini yang mengajar Dosen galak pujaan hatinya pikir Frans,
"huh aku, seorang Frans baru kali ini tidak berdaya olehmu dewiku hehehe." Senyum konyol minta dipukul.
Yah sosok itulah yang sedikit mengganggu fokus Frans ahir ahir ini.
Sosok itu tidak lain dosen bernama Erika Andrea. Saat ini Berumur 25th , masih melajang, karena sikapnya yang anggun, dingin, cuek, apalagi mempunyai kecerdasan diatas rata rata,
Sosok yang ketika marah malah terlihat semakin menarik hati seorang Frans. Hehe.
Sesampainya dikelas pun disambut dengan berbagai ekspresi, sampai terheran," Ada apa reaksi mereka?? Hah biarlah bukan urusanku."
BERSAMBUNG'...🙏
.
Gadis di sekitar kampus pun tau pangeran berkuda putih mereka sudah turun, Seketika heboh.
"Cihh makin hari makin terkenal aja ni bocah." Tersenyum masam Roby, melirik sekilas Frans disamping yang berjalan tenang cuek.
Hampir setiap hari pun pemandangan seperti ini & ini Roby pun memaklumi karena memang Frans tampan bawaan lahir
Dengan hidung mancung lancip, lumayan putih, tinggi & badan ideal lumayan berotot karena sering olahraga terkadang GYM, beladiri.
Sambil berjalan fokus memikirkan kejadian kemaren tanpa merespon gadis sekitar akhirnya membuatnya menghela nafas ringan.
"Hahh sialan memang si gendut Boby, untung preman jelek itu nyasar, jika tidak, bisa tau rumahku." Gumamnya
"Heii apa ada masalah?? " Tanya Roby.
"Aah itu cuma masalah si gendut biasalah." jawab Frans
"Sepertinya menarik?."
"Yaah begitulah." Jawabnya sambil berjalan menuju kelas.
Sesampainya di ruangan.
"Hei Frans datang, kupikir dia bolos!"
"Iya benar,kemaren sempat sempatnya dia kabur jam kelas, apa gak takut dosen lain seperti bu Erika??"
"Iya benar bu Erika padahal sudah pernah berpesan ke kami jika frans kabur" lagi bakal kena skors!."
"Memang knp kabur?"
"Dengar dengar si berkelahi lagi dengan Boby si kaya itu."
"Huh drama kampus ini makin menarik."
Gosipnya beberapa teman kampus pun makin panas tentang Frans yang bikin ulah Walau anaknya cerdas.
Frans tetap cuek seperti biasa seolah" ga ada hubungannya dengan dia dan duduk disudut kelas.
"Sobat kemarin aksimu keren!!" Ucap Roy
"Larimu kenceng jg walau kocar kacir dikejar preman huh." Ejek Dion di bangku depan.
PLAKK..
"Sialan kamu!! Ga tau aja, aku ga mau sampai cecunguk preman itu tau rumahku. Kasian org tua ku huh." Elaknya Frans gengsi
"Udah ngaku aja takut org suruhan si gendut, eh ngomong ngomong si Citra suka kamu tuh!" Tanya Roy.
"Hmm.. Tau kan? Aku setampan apa?? Sekeren apa kemaren?? masalah biasa! " Ucap Frans narsis.
Mereka pun hanya melirik masam buang muka.
Beralih ke pintu masuklah dosen cantik ramping, tinggi, kaki mulus jenjang, alis runcing tajam membuat pandangan pertama org menilai begitu menggoda sosok tersebut, yaitu dosen bu Erika yang galak.
Menatap sekeliling mencari 1 sosok org yang membuatnya jengkel.
"Frans! kamu ke ruangan saya sekarang!! Titahnya.
Seketika ruangan hening, dan berdirilah si Frans jumawa.
"Baiklah." Jawab Frans sambil tersenyum senang.
Sambil Memikirkan dosen cantik menyuruhnya ke ruangan membayangkan saja, "Aaah menyenangkan bisa dekat dosen cantik." Pikirnya.
Dosen Erika yg melihat ekspresi Frans pun mengeriyit bingung, "Sudah seperti apa, malah senyum" Tidak tau diri?? Hm awas saja!!" Gumam dosen Erika.
Sesampainya di ruangan.
"Frans duduk, saya ingin bicara ." Ucap bu Erika.
Sambil liat sekitar Frans pun tersenyum lega.
"Eh bu Erika gak usah kaku begitulah, kita cuma berdua dan...."
BRAKK..!!
" Diam! Jangan main" dengan saya kamu! Apa kamu tau apa yang kamu lakukan kemarin?!" Omel bu Erika.
"Eh..jangan galak begitu dong bu cantik, biar ga cepat tua hehe." jawab Frans senyum konyol.
"Apa kamu tau, ayah boby mengadukan kepada beberapa dosen untuk menghukummu?? Hampir Semua dosen dibuat pusing olehmu." Omel bu Erika sambil menatap dingin.
"Yahh bagaimana lagi? Namanya anak muda, jadi apaa.."
"Diam!! Aku menyuruhmu mengakui kesalahan kepada ayahnya Boby, dan tolong jangan buat ulah di kampus ini." Titahnya.
"Baiklah aku akui kesalahanku, asal..."
"ASAL APA?!"
"Hmm yaah bisa berteman melalui kontak chating mungkin?? Hehe."
"Frans, tolong serius sedikit, saya tidak mau sampai kejadian ini terulang lagi. Sampai terulang lihatlah baik baik, Saya tidak akan membelamu lagi."
"Ehh jangan gitu dong ibu cantik, kasih keringanan sedikit dong hehe." Pinta Frans sambil senyum minta ditabok.
"Sudah, saya tidak mau tau, sekarang keluar dari ruangan saya, dan jangan bikin ulah lagi, KELUAR!!." Titahnya seraya memijat keningnya pusing banyak pengaduan soal Frans terhadap ayah Boby yg punya beberapa koneksi membuatnya pusing.
.
Berjalan keluar sambil tampak lesu mengingat tidak mendapatkan kontak wechat dosen idamannya. "Huh oh dosen cantikku, mungkin lain kali beruntung hehee " Sambil tersenyum miring.
Setelah masuk kedalam kelas disambut pertanyaan oleh beberapa temannya yang membuatnya narsis.
"Frans apakah bu Erika marah sama kamu?"
"Apa ada masalah sobat?? Perlu bantuan?"
"Atau sudah mendapat hadiah.??"
"Atau jangan"??"
"Kencan ?? kontak pribadi?? Mengingat sang Frans yg tengil tersenyum misterius sambil berkata :
"Aku Frans, semua berjalan semestinya. Soal kencan, hmmm bukannya tidak mau kasi tau cuma yaah privasi hehehe." Jawab Frans dengan PD nya
PLAK! Pukulan mendarat di lengannya
"Sialan! sudah lihat ekspresi bu Erika ? kamu berkata seperti itu apa aku percaya? Jangan membual.!! " Ucap Roy.
"Sobat boleh" aj berkhayal, asal jangan terlalu tinggi." Jawab Roby.
"Aku bertaruh dengan ekspresimu kamu telah gagal hehe." Ejek Dion.
"Mau bagaimana!? lain kali aku pasti dapat kontaknya hehe." Jawab Frans lirih sambil tersenyum canggung.
Smua teman sekelasnya pun ada yang mengejek pasrah mengingat betapa bandelnya Frans di kampus, Padahal hari ini apes dapat peringatan keras walau gagal fokus oleh kecantikan dosen kesayangannya yang membuatnya tetap masa bodoh masalah lain "Huh, merepotkan!!"
Di sudut kelas ada 1 sosok yang sedang merasa cemburu, mendengar pengakuan Frans bahwa dia menyukai dosen galak itu,
Ya sosok itulah salah 1 pengejar Frans & juga salah 1 gadis populer Universitas 01 Kebangkitan. Shelly gadis sosialita anak pengusaha tajir yang mengagumi sosok Frans.
Mengingat Frans sering mengabaikannya pun semakin marah, bukan karena alasan sebab Frans kurang suka terhadap Shelly
Karna sosok itu cenderung gadis perkumpulan sosialita kekinian antara anak Konglomerat yang menurut Frans itu terlalu ribet pergaulannya.
Shelly berjalan menghela nafas mendekati Frans berkata :
"Frans apa nanti malam kamu ada waktu??"
"Oh Shelly, maaf sepertinya ada sedikit urusan keluarga. lain kali saja oke?" Jawab Frans.
"Frans apa kau selalu menolak ku seperti ini??"
"Bukan seperti itu, hanya saja sibuk maaf!"
"Baiklah mungkin lain kali saja." Jawab pasrah Shelly
"Huh ini lagi." Gumam nya Frans
Beberapa saat jam pelajaran mulai habis smua mahasiswa pun pulang masing masing ada yang kencan, belanja lainnya.
Mengingat banyak nya mahasiswa anak orang kaya, Frans pengecualian.
"Eh Rob lebih baik aku pulang nanti saja, kau pulanglah sendiri" Ucap Frans.
"Apa tidak masalah?" Jawab Roby
"Tidak masalah." Ucap Frans
"Biarlah sepertinya dia ada sedikit urusan." Jawab Roy
"Dion kau kau ikut aku!! " Perintah Frans.
"Baik." Jawab Dion mengikuti langkah kaki Frans dengan setengah berlari keluar kampus.
Lalu Belok kiri masuk menyusuri gang kecil perkotaan 30 menit sampailah disebuah bangunan kosong yang terlihat luas dan kuno tetapi cukup bersih, kemudian mereka masuk.
BERSAMBUNG...🙌
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!