KESABARAN SEORANG ISTRI DAN IBU
Part 1 .
"Las ,tolong aku sedang ada masalah, tolong bantu aku selesaikan masalah ku", Lirih suami ku.
"masalah apa sih pa,?" sahut ku.
Aku dan suami ku sudah menikah selama 25 tahun , dan kami memiliki 4 orang anak dan Alhamdulillah Allah memberiku kepercayaan untuk menjaga seorang anak yang istimewa karena anak ku sejak lahir sudah menderita disabilitas.
Dan suami ku bekerja di luar kota karena dinas di perusahaan BUMN jadi aku tinggal di kampung dan suamiku Burhan tinggal di kota ,setiap weekend dia pulang kerumah untuk menghabiskan waktu bersama ku dan anak- anak.Mungkin dia merasa kesepian seorang diri di perantauan.Aku mulai curiga sejak tiga tahun terakhir sejak suami ku naik jabatan.
"Sebenarnya aku telah menikah lagi dengan Rani" . ucap suamiku
Bak petir di siang bolong aku mendengar kejujurannya.
"Apaa!!!"
"Gini las,aku di laporkan kakak nya Rani ke atasan ku karena aku menikah sirih dengan Rani". Sahutnya dengan sedikit gugup dan suara bergeletar.
" Benerkan kecurigaan ku selama ini kalau papa itu uda selingkuh! Aku bisa merasakannya !!" jawab ku lantang.
" Tolong lah las bantu aku ke kantor ku untuk jumpai atasan ku ,agar tidak mengganggu pekerjaan ku ,kasihan kan anak - anak". Sahutnya.
"Tapi kamu melakukan ini ga mikir ha!! Ga ingat sama anak-anak!!". Kesalku .
"Sudah begini kamu baru jujur sama aku ,selama ini kamu tidak mau jujur mas!"
"Tolong Las ,ini demi anak-anak".
"Yasudah besok aku ke kantor mu" . Yang sebenarnya hal yang tidak masuk akal ku lakukan untuk membantu suami ku menyelesaikan masalah nya dan selingkuhan nya.
Keesokannya sesampai di kantor suami aku mau menghadap bos suami ku .
"Lasmi !"
sambut bos suami ku , dan ternyata beliau adalah teman ku sewaktu kecil .Dulu beliau teman ku mencari kayu bakar ketika aku kecil, karena zaman aku kecil kami memasak masih dengan kayu bakar.Sejak kecil pak Anas selalu menemaniku mencari kayu bakar di kebun karet dekat kampung kami . Padahal pak Anas anak orang terpandang padahal beliau tidak membutuhkan kayu bakar karena ibu nya memasak memakai kompor gas ,karena orang tua pak Anas Pimpinan direksi di perusahaan BUMN tempat kami tinggal.
Tetapi beliau tidak sombong dan sangat baik hati .
"pak Anas! . Apa kabar pak"
sapa ku terhadap nya.
"Lasmi..makin cantik saja kamu ya makin tua makin cantik" ..
sapa nya dengan senyum dan canda .
" Pak, begini kami datang menghadap bapak untuk membicarakan hal penting"
sahut suami ku dengan sedikit kesal melihat kami.
"Saya sudah mendengar masalah pak Burhan. Dan menurut saya itu bukan urusan kantor pak" .
"Pak Anas saya minta tolong ya pak ,masalah pribadi suami saya tolong jangan berpengaruh ke kerjaanya ,tolong ya pak saya juga memikirkan anak-anak", ucap ku.
"Iya Las,aku juga berharap masalah ini tidak mempengaruhi anak-anak mu".
Ucap pak Anas.
lDan setelah beberapa lama kami mengobrol dengan santai dan menyenangkan walau aku tahu wajah suami ku sedikit kesal melihat keakraban kami tapi aku masa bodoh saja ,yang penting aku selamat kan pekerjaan nya dan juga anak-anak ku.
"kamu kenapa sih senyam senyum sama si Anas? Kegatelan banget kamu Las" . Kesal suami ku. Aku hanya bisa mengacuhkannya dan tidak memperdulikannya ,untuk apa aku memperdulikan kecemburuan nya sedangkan dia tidak memperdulikan perasaan ku. Singkat cerita urusan di kantor suami ku pun kelar.
Part 2 .
KESABARAN SEORANG ISTRI DAN IBU.
"Las, setelah dari sini kita ke rumah Rani ya, keluarga nya memanggilku" .
Ucap suamiku.
"ngapai pa kesana?"
"Untuk membahas masalah ku las, aku minta tolong ya sama kamu ," lanjut mas Burhan.
Akupun mengangguk, dan mencoba terlihat tegar meski hati ku berkecamuk .
Tega kamu mas, dimana perasaan mu mas, sebenarnya sejak dari kantor mu aku ingin sekali menangis dan ini di tambah aku harus datang kerumah istri sirih mu . Gumam ku dalam hati.
Sambil memakai kaca mata hitam yang selalu ku bawa di tas ,karena mataku tidak tahan dengan debu dan cahaya matahari.
Disitu lah aku menitikkan sedikit air mata di balik kaca mata hitam ku.
Sesampainya di rumah wanita yang tengah hamil anak suamiku , aku pun turun dari mobil dengan terlihat tegar dan mencoba menenangkan diri ku.
Dan tak juga melepas kaca mata hitam ku.
Rumah nya juga ramai orang-orang yang ntah siapa aku tidak mengenal mereka dan yang pasti wanita yang perut buncit itu pastinya si Rani karena mereka tengah menunggu lahiran anak mereka.
Seraya orang-orang melihat ku dan aku mendengar "oh cantiknya istri si Burhan,kok mau ya sama Rani" .
Memang sih meski usiaku sudahkepala lima tapi aku memiliki badan yang proporsional meski memiliki banyak anak,tapi badan ku tidak melar serta kulit wajah ku tidak terlalu berkeriput padahal aku perawatan seadanya dengan bahan herbal.
Aku pun duduk di sebelah suamiku dan si pelakor itu tepat di depanku.
Di mulai dari sambutan pak kepling ,memulai pembicaraan dan setelah sekian lama pembicaraan mereka yang membuat kepala ku pusing .
"Jadi bagaimana nasib anak saya, dia sudah hamil !". Teriak ibu wanita itu dengan nada sedikit tinggi namun sedikit rasa malu karena menahan aib.
"Itu salah anak ibu kenapa mau sama suami orang"!! Sahut ku dengan nada tinggi.
Sontak mereka semua terdiam dan seperti wanti-wanti ,kalau -kalau aku mengamuk dan mengobrak abrik kediaman mereka, tapi sorry aja meski aku cuma seorang ibu rumah tangga ,gini-gini aku sarjana psikologis dan berpendidikan tinggi.
"Sudah la Las," suamiku menenangkan ku, meski aku tidak tenang sebenarnya tp aku coba tetap elegan.
"Yasudah ,begini ibu tolong tanda tangani persetujuan " jawab kepling yang merupakan juru bicara keluarga mereka.
"maksudnya gimana, persetujuan apa?".
"persetujuan kalau Rani dan Burhan menikah lagi secara sah". Sahut kepling.
"Yasudah las, tanda tangani saja kasihan kan Rani" ucap suamiku.
Siapa sebenarnya yang kasihan mas, aku ini istrimu dengan gampang kamu mengucapkan hal itu. Seraya aku sedikit mengelap air setetes air mata yang ku tahan dibalik kaca mata hitamku.
"Yasudah ,Tapi apa yang berani kalian kasih ke aku"
Sejenak jadi hening .
" Aku akan tanda tangan,tapi aku mau tanah dan rumah atas nama ku serta ATM kamu mas aku yang pegang serta semua gajimu untukku".
Ini serta merta Karena aku memikirkan nasib anak-anak serta hak mereka.
"Oh..cuma uang nya yang kakak mau, yasudah kak ambil saja semua lagian kalau cuma uang aku juga punya", sahut wanita hamil itu dengan sombong nya.
"ya sudah mana yang mau di tanda tangani, mau kalian nikah kek mau kalian jungkir balik silahkan aku sudah setuju" .
Akhir nya keputusan hari ini suami ku akan menikahi Rani secara sah di mata agama,karena itilah tuntutan wanita itu.
Tapi silahkan saja kalian coba mau aku tanda tangan seratus kali pun aku yakin kalian ga akan pernah bisa melegalkan pernikahan kalian.
Aku yakin Allah maha tahu hamba Nya ,dan sangat Adil terhadap hamba Nya.
KESABARAN SEORANG ISTRI DAN IBU
Kisah nyata
PART 3
Dalam lamunan ku aku teringat suami ku yang dulu. Meski hidup kami pas-pasan kami sangat bahagia.
" Pa, nanti kalau gajian mama pengen beli baju baru ya.
"Iya sayang, doakan papa kali ini dapat bonus ny besar ya, biar kita dan anak-nak bisa belanja dan jalan-jalan."
"Malam ini kita makan pakai ini saja ya " ucap Lasmi.
"Iya ma, ga papa yang penting kita bisa makan" ucap cika anak kedua Lasmi saat itu tengah berumur 15 tahun.
"Tok..tok..tok..! "
Dalam sekejab lamunan ku menghilang.Tak sengaja air mata menetes di ujung kelopak mata ini…
"Ma, Rafa buang air besar " ucap cindy anak ketiga Lasmi yang masi bersekolah Menengah pertama. Rafa adalah anakku yang terakhir dan ia terkena sindrom sejak Lahir, jd ia tak bisa apa-apa ,sekedar makan saja dan bicara juga tidak bisa.
Layakny bayi sampai buang air besar juga aku yang membersihkan.
"Ia nak, sebentar".
"Ma, kenapa ,mama nangis ya??"
"Enggak nak, mama cuma ngantuk saja".
Jawabku sambil berlalu menuju kamar Rafa karena ia tdr di kamar ny sendiri. Kalau sehat seharus nya dia sudah SMP. Sambil membersihkan kotorannya air mata ini tak tahan menetes ,begitu tega kamu mas seluruh hidup ku aku telah mengurus mu dan anak-anak. Tega nya kamu disana punya perempuan lain apasih salah ku???. Kurang apa aku mengurusmu dan anak-anak??. Sambil berderaian air mata ini.
Setalah selesai membersihkan Rafa aku pun mengganti pakaiannya ,mengepel kamar nya karena bau sekali sehabis ia buang air besar, malam- malam gini aku pun masih sibuk mengurus anak ku.
Ya Allah semoga hamba Engkau beri kesehatan agar hamba bisa mengurus anak-anak hamba.
"Ma, papa kok ga pulang ya ,kan ini weekend seharusnya pulang" ucap cindy.
Suami ku pulang di hari sabtu dan minggu ,senin sampai jumat ia pasti menghabiskan waktu dengan si Rani.
"Ya mungkin papa lagi ga sehat, coba telpon papamu" .
Akupun merahasiakan kalau papa mereka telah menikah lagi dan sebentar lagi akan mempunyai anak dari wanita lain, Aku tidak mau mental dan hati anak-anak ku hancur karena mereka sangat menyayangi papa mereka .
Dimata anak-anakku papa mereka adalah papa yang sangat baik dan memang suamiku sangat sayang dengan anak-anak dan berkesan selalu memanjakan anak- anak.
"Ga nyambung ma, ga aktif wa nya."
"Oh, mungkin lobet batrenya, yauda tidur aja sana besok paling papa pulang"
"Kenapa ya papa sekarang susah di telpon kalau nelpon harus sampai berkali-kali baru diangkat" . Ucap cindy.
"Mungkin papa sibuk, yaudah pergi tidur sana".
Keesokan paginya.
"Assalamualikum"
"Papa,!!!,"
Kegirangan anak ku melihat papa nya pulang..
Cika dan cindy meski sudah besar kelakuan mereka seperti anak kecil karena mas Burhan sangat menyayangi anak perempuan ,dan selalu memanjakan ny.
Kalau pulang dia pasti membawa makanan macam-macam.Dan mengajak aku dan anak-anak berbelanja.
Siapa yang sangka kebahagiaan yang terlihat itu ada sebuah penghianatan meski aku mengetahui semuanya tapi aku tetap terlihat biasa di depan anak-anak.
Hari pun telah malam , Mas Burhan masuk ke kamar ku. Memang kami selama setahun terakhir sudah pisah kamar karena memang sudah firasat ku dia telah memiliki wanita lain dan membuat ku tidak ingin tidur dengannya. Dan suamiku pun juga lebih memilih tidur sendiri di kamar belakang mungkin istri siri nya itu melarang ia tidur dengan ku.
"Ada apa mas,"
"Lasmi, Mas pengen . Sudah pama kita…"
"Enggak!!!" Jawabku lantang
" jangan kamu pikir kamu bisa menggoda aku ya mas, setelah kamu tidur dengan dia!!".
"Las!"
"Udah ga ada yang di bahas lagi diantara kita , dan aku ga mau mendengar kelanjutan kisah kalian!"
" Sebaiknya mas kembali ke kamar mu"
Dengan terdiam tanpa kata mas Burhan kembali ke kamar ny.
Air mata ini berderaian ,tak tahan lagi aku membendung aku hanya bisa menangis diam-diam di belakang anak- anak . Begini rumah tangga kita mas akhirnya seperti ini .Aku tidak bisa melepaskan mu mas karena aku memikirkan anak-anak..Tapi aku harus rela kau bersama wanita lain .
"Aku pergi kerja dulu ya" pamit ny.
"ya pa, di depan anak-anak kami selalu terlihat harmonis ku cium tangan suamiku sambil tersenyum.
" Pa, minta uang besok cindy ada praktek di sekolah, nanti papa kalau da ke kota susah di telepon".
"Iya , ini sekalian uang jajan seminggu ya" ucap mas Burhan
"Yeeii..! Bisa beli skincare nihhh" girang cindy.
Suami ku memang memanjakan anak-anak. Sampai anak ku yang telah menikah saja dia masih sering perhatian padahal anak ku sherly sudah punya suami .
"Gimana ya kabar mbak sherly?" tanya mas Burhan sama cika.
" ga tau pa, belom cika telpon."
"Yasudah nanti papa telpon mbak mu gimana kabarnya ,dia kan lagi hamil moga sehat dia ya" ucap suamiku.
"Yaudah mas, pergi sana nanti terlambat kantor mu kan 2 jam dari sini ".
Akhir nya mas Burhan pun pergi. Melihat dia pergi bekerja sama halnya melihat nya pergi bersama wanita itu. Tapi lama-lama aku sudah mulai terbiasa tanpa mas Burhan .
Penulis: Umairoh Sakinah🌼
*bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!