SENJA UNTUK DIA
SENDIRI
Haikala adalah anak bungsu keluarga De Wilson. Haikala memiliki dua orang kakak laki laki dan ibunya sudah meninggal dua tahun lalu karena penyakit kanker
Orang bilang anak bungsu adalah anak kesayangan, dan kata orang uang bisa membeli segalanya tapi ternyata itu salah. Haikala memang terlahir dari keluarga kaya raya tapi dia tidak pernah merasakan kasih sayang keluarganya.
Haikala
Papa kala dapat nilai terbaik disekolah
Haikala
Pa liburan kali ini boleh gak kita liburan sama sama ke Villa?
Johan
Ck! Kala papa sibuk papa harus kerja kalau kamu mau liburan ya udah sana berangkat sendiri sana
Johan bicara bahkan tanpa menatap Haikala.
Haikala terdiam dan memilih pergi dari ruang kerja ayahnya itu. Saat Haikala ingin kembali ke kamarnya dia melihat kedua kakaknya sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.
Haikala
Sebenarnya Kala itu apa untuk kalian?... Mama juga tidak menyayangi kala, papa juga sama
Haikala
kalian berdua juga sama... Kak Mahen dan kak Daren lebih menyayangi pekerjaannya dari pada Kala
Mahendra
Aku rasa pembangunan kantor cabang akan memberikan keuntungan besar buat kita
Daren
Aku setuju sih kak dan menurut ku lebih cepat pembangunan itu diselesaikan maka lebih baik
Haikala menghampiri mereka kedua kakaknya tapi mereka seakan tidak melihat keberadaan Haikala
Kirana
tuan kecil ayo kita main ditaman saja jangan ganggu kedua tuan muda bekerja
Haikala
Kala cuma menyapa... Itupun tidak dijawab apa sudah termasuk menggangu mereka bi?
Kirana
Tuan kecil jangan sedih nanti kalau mereka sudah tidak sibuk mereka pasti akan menemani tuan kecil
Haikala
Tunggu sampai kala mati dulu baru mereka akan perduli sama kala, seperti yang terjadi sama mama
Sahut Haikala dingin dan berlalu pergi ke halaman belakang rumah mewahnya
Kirana
Tuan kecil mau makan apa?
Kirana
Tuan kecil jangan begitu, anda harus makan dan minum obat
Haikala
tidak usah bi... Lagi pula kala mati atau hidup kan tidak ada yang perduli
Haikala berucap dengan tersenyum manis penuh arti, Haikala pun beranjak ke kamarnya
Dikamar Haikala membuang semua obat obatanya ke dalam tempat sampah
TIDAK PERDULI
Haikala seharian hanya duduk didalam kamar melamun menatap ke arah dinding kosong dikamarnya. Makanan yang diantarkan oleh pelayan ke kamarnya sejak tadi tidak ia sentuh sama sekali.
Kirana
Tuan kecil ini bibi bawakan susu kesukaan tuan kecil
Haikala
Besok Kala ada acara perkemahan disekolah tolong bantu kala siapkan baju ya
Haikala
Kala mau tidur dulu badan kala lemes
Haikala tertidur sambil memeluk boneka beruangnya
Mahendra
Mana Haikala tumben dia tidak main disini
Kirana
Tuan kecil sedang tidur tuan... Katanya badannya lemas
Kirana
Tuan kecil juga bilang kalau besok akan ada acara perkemahan disekolahnya
Kirana
Tuan kecil tidak mau makan tuan, bahkan minum susu juga tidak mau
Kirana
Tuan kecil membuang semua obatnya ke tempat sampah
Mahendra
Anak itu mau mati atau apa?!
Johan
Papa yang akan bicara dengannya!
Johan ke kamar Haikala dan membangunkan Haikala dengan kasar dia menarik Haikala yang sedang tidur hingga jatuh ke lantai dan terbangun
Johan
Kala apa apaan kamu?! Cuma karena papa tidak ingin menemani liburan di Villa kamu malah bersikap seperti anak kecil!
Haikala
Papa lupa? Kala memang masih kecil pa
Johan
Kenapa kamu buang obat obatan itu?! kamu tau tidak itu harganya mahal kala!
Johan
Kami itu sudah berusaha memberikan mu yang terbaik setidaknya tolong hargai kami! Jangan seperti mama mu yang egois!
Haikala beranjak sembari memegangi bahunya yang sakit karena terbentur lantai dengan keras
Haikala
Papa tidak perlu lagi belikan Kala obat, maaf kalau Kala sudah membuang obat mahal itu
Haikala
Sebenarnya kala capek minum obat pa, setiap habis minum obat dada kala sesak, kepala kala sakit! Tapi kalian tidak perduli
Haikala
Maaf sudah merepotkan mulai sekarang Kala akan cari uang sendiri, tidak akan menyusahkan papa dan kakak kakak lagi
Johan
Kala bukan itu maksud papa
Haikala
Papa tidak perlu jelaskan kala sudah paham, pa... Maaf ya kala cuma beban
Haikala berjalan ke arah meja belajarnya tempat dimana pelayan meletakan makanan
Haikala
Papa tau tidak? Kala alergi udang... Tapi dirumah ini setiap hari masak udang, lucu ya pa...
Haikala
Orang tua lain ingin anaknya baik baik saja tapi orang tua ku, ingin melihat aku cepat mati
Ucap Haikala dengan tersenyum lembut namun matanya berkaca kaca, Haikala tetap memakan makanan itu meski di makanan itu ada udangnya Haikala makan dengan berderai air mata
MENDIRI
Haikala tidak main main dengan ucapannya dia mencari uang sendiri dengan berjualan online. Haikala menjual boneka, buku, dan pernak pernik lainnya
Haikala
satu, dua, tiga eh? Kok tiga? Lah kurang satu!
Haikala
Tapi mana? Ya ampun pasti jatuh dibawah tadi pas plastiknya sobek
Haikala bergegas mencari boneka dagangannya yang jatuh dia menuruni tangga pelan pelan karena mencari boneka itu
Haikala
Nah ketemu! Dasar kelinci nakal untung aja ketemu kalau enggak aku bisa rugi tau
Daren
Kamu tidak pergi berkemah?
Haikala berlalu pergi ke kamarnya sembari membawa boneka itu, saat sampai dikamar Haikala mulai mengemas boneka itu untuk dikirim ke pembelinya
Haikala
Gunting mana ya? Ya ampun perasaan barang barang ku pada berhamburan dah
Daren duduk merenung di ruang tengah dia heran melihat sikap Haikala yang semakin berubah
Mahendra
Daren berkas ini kamu periksa lalu tanda tangani
Daren
Kak apa kau menyadari sesuatu?
Daren
Ada yang aneh dari Kala
Mahendra
Aneh? Apanya yang aneh?
Daren
Dia tidak mau menerima uang dari kita, dia bekerja keras setiap hari untuk menghasilkan uang
Mahendra
Bukannya bagus? Itu berarti dia sedang belajar mandiri
Daren
Kala tidak mau menatap ku, saat bicara dengan ku dia hanya menunduk dan menatap lantai
Mahendra
Daren kau itu berlebihan ini cepat kau periksa semua berkas ini, aku mau ke ruangan papa untuk minta salinan laporan mingguan kantor
Saat menuju ke ruangan Johan tidak sengaja Mahendra melihat pintu kamar Haikala yang tidak tertutup rapat, Mahendra pun mengintip sang adik dari balik pintu
Haikala
Pesanan hari ini banyak juga ya hehehe
Haikala
Baru juga buka toko sudah ramai, terimakasih tuhan...
Haikala tersenyum lebar sembari memeluk buku catatannya
Haikala
Uangnya sebagian ditabung untuk membantu membangun rumah singgah, sebagian lagi untuk kebutuhan ku
Haikala
Kiko aku belikan kamu baju baru tapi besok datangnya, sabar ya kiko
Haikala memangku anak kucing itu, beberapa hari lalu Haikala memang membawa kucing liar untuk diadopsi
Haikala
Awsh... Maaf ya kiko aku tidak bisa menggendong mu lama lama, aku alergi pada bulu hewan
Haikala meletakan anak kucing itu kembali ke kandangnya
Haikala
Kiko jangan takut aku tetap sayang pada mu, aku akan menjaga mu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!