Di waktu sore menjelang senja di taman bunga yang indah tampaklah seorang gadis cantik nan mungil tengah asyik bermain ayunan sembari melamunkan sesuatu.Angin Sepoi Sepoi yang berhembus ringan di sekitar taman serta semerbaknya aroma bunga mawar membuat gadis cantik yang bernama Aurora Lovania Anderson ini semakin terbawa jauh dengan lamunannya.
Pikiran Aurora saat ini sibuk dipenuhi dengan perihal jodoh impiannya yang sampai saat ini tak kunjung datang.
Sedari kecil, Aurora berharap bahwa dirinya bisa bertemu dengan seseorang yang dapat membuatnya merasa bahagia dan dapat menyelamatkannya dari peraturan kakek nya yang dianggapnya terlalu tegas dan menuntut.
Meskipun Jaman sudah berubah,tetapi peraturan serta perintah dari kakeknya tidak bisa Aurora ubah.Kakeknya itu selalu memintanya untuk menikah dini dengan putra dari teman baiknya yang status kekayaan nya setara dengan kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Aurora.
Berulang kali Aurora berhasil meloloskan diri dari rencana perjodohan yang ditetapkan oleh sang kakek melalui ayahnya yang selalu mendukungnya untuk memilih sendiri jalan hidupnya.
Aurora berhasil meloloskan diri dari perjodohan yang ditetapkan oleh sang kakek dengan menggunakan alasan bahwa ia masih terlalu muda untuk menikah dan juga masih ingin melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat universitas.
Namun sekarang setelah ia lulus dari universitas, Aurora merasa sangat khawatir jika kakeknya itu kembali memintanya untuk menikah dengan putra teman baiknya yang sama sekali belum Aurora temui dan kenal.
Ia masih ingin menjalani kehidupan nya dengan bekerja dan berkumpul bersama dengan teman temannya.Ia masih ingin menjalani kehidupan seorang dirinya sebagai gadis remaja yang bebas tanpa harus terkekang dengan peraturan ketat dari kakeknya.
Namun apa daya, Aurora harus menerima kenyataan hidupnya bahwa ia harus memenuhi permintaan sang kakek yang ingin menjodohkannya dengan putra teman baiknya agar dirinya bisa cepat terlepas dari tuntutan tegas kakeknya.
Malam pun akhirnya tiba, Aurora pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya setelah hampir satu jam lamanya menyendiri di taman.Setibanya Aurora masuk ke dalam rumah,ia langsung diberitahu oleh pelayan rumahnya bahwa ia diminta untuk menemui kakeknya Albert Anderson di ruangan pribadinya.
Aurora merasa yakin bahwa perjodohannya sekarang telah diputuskan.Segera ia akan diberitahu nama laki laki serta asal usul laki laki yang akan menikah dengannya.
"Boleh aku masuk kakek?" tanya Aurora ketika ia mengetuk pintu ruang pribadi kakeknya sebelum masuk ke dalam.
"Hmmm" jawab kakeknya singkat yang duduk di kursinya,sibuk melihat sesuatu di layar iPad favoritnya dan tidak mau repot repot meletakkan Ipad-nya untuk menyambut kedatangan cucunya.
"Ada apa Kakek?Mengapa kakek menyuruhku datang kemari?" tanya Aurora dengan gugup
"Aku telah mengatur pernikahanmu dengan tuan muda Lucas Karadine,dia adalah putra dari pemilik saham Karadine's group,pernikahan itu akan berlangsung tiga hari lagi." ucap kakeknya
Aurora sekilas menatap ke arah kakeknya dengan tatapan matanya yang tidak percaya dan terkejut setelah mendengar pengumuman kakeknya itu, Aurora tidak percaya bahwa kakeknya menetapkan tanggal pernikahan yang begitu cepat tanpa sepengetahuannya dan itu benar benar membuat Aurora merasa marah dan kecewa dengan keputusan yang diambil oleh kakeknya itu.
"Kenapa Aurora harus menikah secepat ini kakek?Apakah Aurora tidak bisa menentukan sendiri laki laki yang akan menjadi suami Aurora?" protes Aurora yang mulai kesal dengan keputusan kakeknya.
"Demi tuhan jaga sikapmu kepada kakekmu ini Aurora!Apa ini tata Krama yang sudah diajarkan ayahmu dan juga kakekmu kepadamu?" teriak kakeknya dengan melotot.
"Kakek sendiri yang sudah merubahku menjadi kasar seperti ini,keputusan kakek telah membuatku tertekan dan menderita.Aku tidak mau menikah secepat ini kakek! Aurora masih ingin menjalani kehidupan Aurora dengan tenang tanpa terikat dengan perjodohan, tidak bisakah kakek membiarkan cucu Kakek ini menentukan sendiri jalan kehidupannya?" Jawab Aurora meledak.
"Tidak bisa!!!" Jawab kakeknya dengan tegas dan hampir membuat Aurora terperanjat karena terkejut
"Tapi kenapa kakek?kenapa kau membuat hidupku menjadi lebih sengsara seperti ini?" tanya Aurora dengan sedih
"Seharusnya kau tahu tentang peraturan dan adat istiadat keluarga kita Aurora.Sebagai cucu dari keluarga Anderson yang sangat terpandang ini,kau seharusnya dapat menerima perjodohan yang sudah ditetapkan untukmu.Kau tidak bisa menikah dengan laki laki sembarangan,kau harus menikah dengan laki laki yang memiliki reputasi dan juga status yang setara dengan keluarga Anderson kita." Ucap kakeknya menjelaskan dan membuat Aurora merasa muak dengan ketamakan kakeknya.
"Reputasi,status, jabatan!!!! Aurora sama sekali tidak membutuhkan itu semua kakek! Aurora hanya ingin hidup tenang dan bahagia dengan pilihan Aurora sendiri,tidak bisakah kakek mengijinkan hal itu?" tangis Aurora
"Tidak bisa!!!Tidak peduli bagaimana pendapatmu,kau harus menikah dengan tuan muda Lucas!!!" ucap kakeknya dengan tegas.
"Bagaimana bisa kau mengorbankan kebahagiaan cucumu dengan kepentingan pribadimu sendiri kakek?Hari ini kau sudah membuktikan kepadaku bahwa kau bukan kakekku yang selama ini aku kenal.Kakek yang Aurora kenal tidak akan pernah mengorbankan kebahagiaan cucunya.Andai saja Aurora tidak terlahir di keluarga ini, mungkin hidup Aurora tidak akan menderita seperti ini." ucap Aurora kecewa dan langsung berlari meninggalkan ruang pribadi kakeknya untuk masuk ke dalam kamarnya.
Aurora merasa sangat kecewa berat saat ia berlari untuk menuju ke dalam kamarnya.Ia kecewa Kepada kakeknya karena menjodohkannya dengan laki laki yang sama sekali tidak ia kenal dan tidak ia Aurora merasa sedih karena ia tidak bisa menjalani kehidupan dengan normal sebagai seorang gadis biasa.
Sesampainya Aurora masuk ke dalam kamarnya,ia langsung menjatuhkan dirinya ke atas ranjangnya dan menangis sejadi jadinya.Tangisan Aurora yang terdengar cukup keras,seketika membuat ayahnya merasa panik dan membuatnya langsung menghampiri putrinya itu di dalam kamarnya.
"Astaga Aurora,kau kenapa nak?Kenapa kau menangis seperti ini sayang?" tanya papanya Peter Anderson dengan cemas
"Aurora benar benar tidak mau menikah dengan laki laki itu papa, Aurora masih ingin mencari pekerjaan dan berkumpul bersama dengan teman teman Aurora." Tangis Aurora sembari menghamburkan dirinya ke pelukan sang papa.
"Jadi kakekmu sudah memberitahumu ya?" tanya papanya dengan lembut
Aurora melepaskan pelukannya dari papanya,perlahan ia mendongakkan wajahnya untuk menatap wajah papanya.Papanya berusia enam puluh tahun, rambutnya sebagian besar dihiasi oleh uban yang sesuai dengan umurnya.
"Jadi papa sudah tahu?Mengapa papa tidak memberitahu Aurora mengenai pernikahan ini?" tanya Aurora
"Maafkan papa ya sayang,papamu ini tidak bisa memberitahumu karena kakekmu sudah mengancam papa untuk tidak memberitahukan soal pernikahan mu kepadamu.Kakekmu tidak ingin mendengar penolakan darimu" jawab papa Aurora
"Ya,aku memang akan menolaknya jika mengetahui mengenai pernikahan ini papa.Tapi Aurora tidak menyangka jika Aurora akan menikah tiga hari lagi.Aku tidak mau menikah papa.Aku akan kabur dari pernikahan ini." ucap Aurora yang kemarahan nya mulai muncul kembali.
"Tolong jangan melakukan hal senekat itu nak!Papa tidak mau terjadi sesuatu hal yang buruk kepadamu jika kau memutuskan untuk kabur dari pernikahan mu.Tolong jangan bertindak bodoh Aurora." ucap papanya sembari menggenggam erat tangan Aurora.
Aurora terdiam begitu mendengar kata kata yang diucapkan papanya,dan ia diam diam membenarkan kata kata papanya.Aurora akan menyetujui pernikahan ini karena ia sudah ditakdirkan untuk menjalani kehidupan yang berat seperti ini.
"Aurora akan mencoba untuk tidak melakukannya papa.Aurora akan berusaha untuk menyetujui pernikahan ini." ucap Aurora yang berusaha untuk menerima nasib hidupnya.
"Terima kasih karena sudah mendengarkan kata kata papamu ini Aurora.Aku sudah mencoba sayang,papamu ini sudah mencoba untuk menasehati kakekmu untuk tidak menjodohkan mu dengan laki laki yang tidak kau kenal dan cintai.Tapi kau tahu sendiri bukan? bagaimana dengan sifat kakekmu itu.Papa berdoa semoga kau akan bisa mencintai tuan muda Lucas,nak.Tapi jika tidak,semoga tuhan mau berbelas kasih kepadamu dan mengubah takdir hidupmu yang penuh penderitaan ini menjadi takdir yang dapat membuatmu bahagia.Papa tida ingin melihatmu hidup menderita Aurora." Ucap papanya yang tampak sedih dan Aurora mendekatinya untuk memeluknya dengan erat.
"Terima kasih papa, terima kasih karena papa sudah mau mendoakan kebahagiaan untukku." Ucap Aurora
Malam semakin larut,Aurora yang tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan kepergiannya besok untuk menemui calon suaminya,memutuskan untuk mencari udara segar dengan membuka pintu kamarnya yang lain yang memang mengarah ke balkon rumahnya.
Aurora bertanya tanya kenapa calon suaminya mau menikah dengan wanita yang sama sekali belum pernah ditemuinya?Aurora merasa bahwa dirinya bukan seorang gadis yang sangat cantik.
Ia hanya seorang gadis mungil yang memiliki kulit yang putih,bermata hitam dan rambut yang panjang berwarna senada.Namun satu hal yang sangat dibenci oleh Aurora,yaitu ia memiliki bukit kembar yang bulat dan berisi sehingga banyak memancing kaum Adam yang dengan lancang berani menggodanya ketika ia sedang berada di luar rumah.
Udara malam yang dingin diam diam membuat Aurora merasa rileks dan mengantuk,ia pun segera menutup kembali pintu kamarnya yang menuju ke balkon untuk menghampiri ranjangnya dan merebahkan tubuhnya untuk tidur malam yang tenang.
Keesokan paginya,semua pelayan di kediaman Aurora terlihat sangat sibuk dalam menyiapkan berbagai keperluan untuk pernikahan Aurora dan Lucas.Mengingat bahwa Lucas tinggal dan kedua orang tuanya tinggal di pulau pribadinya yang berada di Piel island (pulau yang berada di inggris), Aurora dan juga ayahnya harus menggunakan kapal untuk bisa sampai ke pulau itu, sementara kakeknya akan menyusul begitu ia selesai menyelesaikan salah satu bisnisnya yang mengalami masalah.
Segera, Aurora dan papanya siap untuk pergi ke pelabuhan.Mobil mewah yang telah disiapkan oleh kakek Aurora khusus untuk berangkat ke pelabuhan ini memang sangat mewah dan berkelas.Mobil itu adalah mobil Mercedez Benz keluaran terbaru yang berwarna putih dan Tampak mengesankan untuk mengantar Aurora dan juga papanya.
Aurora dan juga papanya segera masuk dan duduk ke dalam mobil sementara sopir dan beberapa pelayan rumah yang lain tengah sibuk memasukkan beberapa koper yang berisi mas kawin dan juga gaun pernikahan Aurora ke dalam mobil.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!