Pagi yang indah,dengan guguran bunga sakura di sepanjang jalanan kota Seoul yang berterbangan dengan indahnya namun, tidak membuat orang-orang disekitar nya memperhatikan keindahan dari bunga-bunga musim semi tersebut, termasuk seorang gadis yang baru saja keluar dari bus sembari berlari menuju ke arah sebuah gedung perusahaan tempat dimana ia akan di interview.
"ah,hampir saja aku terlambat" ucap nya dengan nafas yang tersengal-sengal.
Setelah merapikan pakaiannya dan mengambil nafas panjang,ia lalu pergi menuju ke sebuah ruangan dimana,ada beberapa orang juga yang sama seperti nya yaitu,akan di interview pada hari itu juga.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya gadis tersebut pun dipanggil untuk masuk keruangan interview.
"Nona Choi seo ah,silahkan masuk" ucap seorang wanita kepada gadis yang bernama choi seo ah tersebut.
Seo ah pun langsung berdiri dan berusaha untuk tidak gugup, dengan langkah yakin dan percaya akan kemampuan nya,ia pun melangkah dengan senyum manisnya dan mata yang bercahaya yang menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi interview tersebut.
Ia tetap mempertahankan senyumnya setelah tepat berdiri dihadapan lima orang tim perekrut perusahaan tersebut,dan diantara kelima orang tersebut ada seorang wanita yang sedari tadi terus menatap seo ah dengan senyum tipisnya, seolah sudah memiliki ketertarikan tersendiri kepada seo ah.
"selamat siang,saya choi seo ah" ucap seo ah kepada para tim perekrut perusahaan.
"apa dedikasi mu untuk perusahaan jika kau diterima di sini?" tanya wanita yang sedari tadi memperhatikan nya dengan masih tersenyum tipis kearahnya.
"pertama saya akan loyal terhadap perusahaan, dengan cara tidak menuntut upah yang sangat tinggi ,dan tidak menuntut perubahan aturan management kepada perusahaan "
"kedua,saya akan menjaga performa kerja saya seperti yang diharapkan oleh perusahaan " jelas seo ah dengan sedikit gugup ketika menjawab pertanyaan tersebut.
Ucapannya membuat semua tim perekrut sedikit menganggukkan kepala mereka,dengan masih fokus melihat beberapa berkas para peserta interview kecuali, Han yoojung direktur utama perusahaan yang masih terus menatap kearah seo ah.
...*******...
"cheers!!!” membenturkan gelas satu sama lain.
Seo ah beserta dua temannya yaitu kim Bora dan Lim Nara,kini tengah berkumpul di sebuah kedai barbeque sembari menikmati segelas bir.
"Bagaimana interview mu tadi pagi?" tanya nara kepada seo ah sembari memakan daging yang baru saja ia panggang.
"lancar,tapi...ada sedikit hal yang aneh dengan salah satu tim perekrut nya" seo ah menopang dagunya sembari memikirkan hal yang baru saja ia katakan.
"Aneh? aneh bagaimana?" tanya nara sekali lagi.
"Dia terus tersenyum padaku dari awal aku masuk ke ruang interview"
"Dia mungkin tertarik padamu,secara kau cantik publik speaking mu bagus , postur tubuh mu juga sangat bagus " sahut bora dengan senyum manisnya yang memperlihatkan pipi tembem nya.
"menurut mu,apa kau akan diterima di perusahaan han group, seperti yang telah kita ketahui bahwa, perusahaan itu adalah perusahaan terbaik setelah park group pimpinan dari tuan park jimin,kau saja sudah tiga kali ditolak di park group" ujar bora yang juga menopang dagunya sembari menatap seo ah.
"Tidak masalah kalau aku tidak diterima disana,ya...aku kan hanya mencoba saja kalau nasib ku baik aku akan diterima disana,tapi kalau tidak aku akan berusaha lagi" ucap seo ah sembari menghela nafas panjang.
"seo ah,kalau kau tidak diterima disana kau ikut dengan ku saja, menjadi seorang pramugari" Nara langsung berpindah duduk ke samping seo ah untuk merayunya menjadi pramugari seperti dia.
"maaf,aku tidak tertarik aku lebih suka bekerja di perusahaan sebagai karyawan" seo ah menolak rayuan nara dengan senyum nya.
"oh,jadi kau lebih suka perusahaan dibandingkan aku sahabat mu sendiri" ucap nara dengan ekspresi sedikit kesal.
"hei,kau pun juga lebih suka dengan club malam dibandingkan aku,jadi kita satu sama"
"baiklah,baiklah,mari kita minum sepuasnya malam ini dan berharap seo ah kita diterima di perusahaan itu" ucap nara dengan sedikit teriak.
"cheers!!!"
...******...
Keesokan harinya, suasana didalam rumah sewa dari seo ah,nara dan bora sedikit berantakan karena tadi malam ke tiga sahabat tersebut sedikit berpesta dan akhirnya mabuk,hingga membuat semua nya terlihat berantakan.
Dan dari dalam kamar terdengar suara ponsel yang terus berbunyi,hingga membangunkan seo ah dari tidurnya.Dengan keadaan yang masih setengah sadar itu,ia pun menjawab panggilan telepon tersebut.
"📱...hallo"
"📱...ya benar,ini choi seo ah yang di interview kemarin"
"📱...apa?sungguh aku?". kantuk seo ah langsung menghilang setelah mendengar apa yang diucapkan dari si penelepon itu.
"📱... baiklah, terima kasih" panggilan pun berakhir.
Setelah panggilan berakhir,seo ah langsung berteriak keras dengan girang nya menuju kearah teman-teman nya yang masih tertidur, hingga membuat teman-teman nya itu langsung terbangun setelan mendengar teriakkan dari seo ah, dengan khawatir nya Bora dan nara pun menanyakan apa yang telah terjadi.
"seo ah,ada apa? kenapa berteriak?apa ada masalah?" tanya nara yang setengah sadar.
"iya ada apa, kau membuat ku jantungan" timpal Bora dengan khawatir nya.
"aku lolos interview dan diterima bekerja di perusahaan han group!!!" teriak seo ah dengan bahagia nya.
Mendengar hal itu, sontak saja membuat nara dan bora berteriak juga dengan bahagia nya sembari berpelukan satu sama lain.
"aaah, selamat kesayangan kami Seo-Ah, akhirnya kau bisa bekerja di perusahaan impian mu" ucap sembari bora menangkup wajah seo ah.
"terima kasih,tanpa semangat dari kalian aku tidak akan mungkin bisa diterima disana".Seo ah terus memeluk kedua sahabatnya nya dengan sedikit tidak percaya kalau dia akan segera bekerja di perusahaan impian nya itu,yaitu han group.
...-...
...-...
...-...
...-...
...˚ ༘♡ ⋆。˚ ❀Bₑᵣₛₐₘbᵤₙg˚ ༘♡ ⋆。˚ ❀...
Di bandara incheon,seorang pria baru saja keluar dari pesawat tanpa ada satu orang pun yang menyambut kedatangan nya disana.
Hingga,sebuah mobil pun datang dan berhenti tepat dihadapan nya, dari dalam mobil keluarlah seorang pria paruh baya yang dengan tergesa-gesa menuju kearah pria yang sedari tadi menunggunya.
"Tuan muda,maaf saya terlambat" ucapnya dengan menundukkan kepalanya.
"Belajar lah untuk lebih tepat waktu lagi,atau kali ini aku akan meminta ayahku untuk memecat mu" Tegas pria tersebut dengan ekspresi datarnya.
"sekali lagi mohon maafkan saya,tuan muda " sang sopir pun kini beralih membungkukkan badannya meminta maaf.
Namun, pria itu sama sekali tidak memperdulikan permintaan maaf dari sopirnya itu,ia pun langsung masuk kedalam mobil sembari menghela nafas panjang.
Selama diperjalanan,sang sopir yang diketahui bernama pak kang terus memperhatikan pria yang sudah 30 tahun ini menjadi majikan nya.
"wajah anda sama sekali tidak berubah sedikit pun,tuan muda"
"tetap sama seperti anda sebelum pergi ke Inggris,saya pun juga sangat senang akhirnya anda kembali lagi ke korea"
Ucapan pak kang sama sekali tidak ditanggapi oleh Han Jiho,ia malah mengalihkan pandangan nya kearah luar jendela mobil,namun beberapa saat kemudian ia pun mulai mengatakan sesuatu hal kepada pak kang.
"Pulang ke negara ini,bukanlah keinginan ku... sejujurnya aku lebih suka kehidupan ku sewaktu di Inggris"
"aku pulang pun, suasananya masih tetap sama tidak ada perubahan sedikit pun" Pungkas han jiho yang menopang kepala nya dengan masih berekspresi datar.
30 menit kemudian, tibalah pak kang ketempat tujuan dan langsung membukakan pintu mobil untuk han jiho.Setelah keluar dari mobil,han jiho pun melangkah masuk kedalam gedung perusahaan yang tidak lain adalah perusahaan milik ayahnya yaitu,Han group.
Han jiho, adalah putra bungsu dari tuan Han jungsoo,ia memiliki seorang kakak perempuan yang kini menjabat sebagai direktur utama han group,dari jiho remaja ia lebih banyak menghabiskan waktunya di Inggris ketimbang di korea,itulah kenapa hanya orang terdekat keluarga nya lah yang mengetahui tentang nya.
Ketika ia memasuki gedung perusahaan,hampir semua karyawan tidak ada yang mengedipkan mata mereka,karena paras tampan nya yang bisa memikat siapa pun yang melihatnya,dan saat ini jiho tengah menuju ke ruangan manajer.
Sesampainya disana,ia malah disambut dengan tatapan sinis dari manajer perusahaan,yaitu manajer No Taeman.
"wah,ada satu pemagang yang terlambat rupanya, cepat berbaris di samping mereka" perintah pak no kepada jiho tanpa mengetahui dengan siapa ia sedang bicara.
"kenapa ucapan mu tidak sopan sekali,lagi pula aku tidak terlambat aku datang tepat pukul 9 pagi" ucap jiho dengan datarnya,sembari melihat kearah para karyawan magang lainnya,serta manajer no yang menatapnya dengan penuh keheranan.
"kali ini aku memaafkan mu,tapi lain kali jangan harap aku memaafkan mu" ujar manajer no dengan kesalnya.
"Tapi aku sama sekali tidak merasa kalau aku terlambat,dan yang terpenting adalah,aku bisa memahami tugasku dengan baik,dan aku juga bukan lah karyawan magang" ucap jiho dengan masih bersikap tenang.
Mendengar hal tersebut, membuat manajer no tersenyum sembari mondar-mandir memikirkan han jiho,yang dia anggap sebagai karyawan magang paling tidak tahu diri dan tidak sadar diri.
Dengan masih tersenyum,ia pun menatap semua karyawan magang dan menghela nafas panjang."Dengar,yang terpenting bagi karyawan magang itu adalah mempunyai otak, bukanlah memahami tugas"
Ucapan pak no langsung di anggukkan oleh semua karyawan magang tanda mengerti akan ucapannya, kecuali satu orang yang tetap tegap dengan tatapan lurus dan tajamnya,yaitu han jiho.
"walau sudah bekerja keras, tamatlah riwayat kalian jika sudah dicap tidak mempunyai otak, contohnya yang mengaku tidak terlambat, dengan penjelasan nya yang seperti orang tidak tahu diri di hari pertama kerja nya, yang benar saja" ucap manajer no sembari menunjuk jiho .
...*******...
Setelah beberapa menit diruang manajer,semua karyawan magang pun langsung menempati meja kerja masing-masing,termasuk jiho yang duduk sembari menyandarkan punggungnya ke belakang kursi dan menyilang kan kaki dengan santainya, tanpa melakukan apa pun.
Hingga beberapa saat kemudian,manajer no pun memanggil jiho beserta seorang karyawan magang lainnya.
"pemagang Kim ilha" panggil manajer no kepada kim ilha .
Dengan segera kim ilha pun pergi menuju ke meja manajer no."iya pak,ada apa?"
"kenapa hanya kau?apa pemagang disini hanya satu?" tanya manajer no sembari mengalihkan pandangannya kearah han jiho.
"pemagang han jiho,kemari lah"
Perlahan jiho pun menoleh kearah manajer no,dan dengan malasnya ia pun beranjak dari tempat duduknya.
"wah,hebat santai sekali dia
seolah pemilik perusahaan ini,luar biasa santainya" ucap manajer no lirih kepada kim ilha.
"ada apa?" tanya han jiho.
"kim ilha,bawa dokumen ini ke divisi umum dan kau jiho, fotokopi kan ini 3 kali" memberikan setumpuk dokumen yang harus jiho fotokopi.
"punya tangan kan,jadi lakukanlah sendiri aku tidak mau" ucap jiho dengan datarnya.
"kau begitu sangat keren berani menolak perintah dari atasan mu,hebat sekali" manajer no tertawa sembari bertepuk tangan.
"mulai hari ini,kau dipecat dan tidak perlu lagi kau tampak kan wajah mu di kantor ini lagi" ketus manajer no kepada jiho dan melemparkan lembaran kertas tepat ke wajah jiho.
Hal tersebut pun membuat semua karyawan yang sedang bekerja, beralih melihat kejadian tersebut.Hingga beberapa anggota direksi pun datang dan sedikit terkejut setelah mengetahui kehadiran dari han jiho,wakil direktur perusahaan.
"astaga,tuan han jiho kenapa anda tidak bilang kalau anda datang hari ini"
"kau, tidak tahu kah kau kalau orang yang ada dihadapan mu ini adalah, anak komisaris perusahaan, dia adalah wakil presiden direktur yang baru " ucap salah seorang anggota direksi kepada manajer no
"wakil presiden direktur!!" hal itu pun membuat manajer no menelan ludah nya dengan wajah yang tiba-tiba saja memucat.
"tuan han jiho,anda tidak apa-apa kan?" tanya salah satu anggota direksi kepada jiho.
"aku tidak apa-apa,hanya saja aku sama sekali tidak mempunyai otak dan tidak tahu diri,tapi untung lah manajer no mengajarkan saya bagaimana cara menjadi orang yang memiliki otak"
"sebenarnya,tujuan ku awalnya ingin melihat kinerja manajer perusahaan ini,tetapi secara tiba-tiba aku malah dianggap sebagai karyawan magang" ucap jiho sembari menatap tajam kearah manajer no.
"wakil presdir,mohon jangan diambil hati ucap-"
"tenang saja,orang yang tidak punya otak ini tidak akan muncul lagi dihadapan mu seperti yang telah kau katakan sebelumnya"
"mulai hari ini,kau ku pecat!,aku tidak butuh karyawan yang suka merendahkan orang lain seperti mu!!'
Setelah mengatakan sebuah kalimat yang akan manajer No sesali seumur hidupnya karena perilaku buruk nya,han jiho lalu pergi dari sana dengan diikuti beberapa dewan direksi.
...*******...
Malam pun tiba,bora dan nara memaksa seo ah untuk pergi ke gym bersama mereka, pada awalnya seo ah menolak tapi karena terus dipaksa akhirnya, dengan terpaksa ia mengikuti kehendak dari kedua sahabatnya itu.
"hei, yang benar saja ! dimana-mana orang ke gym itu pagi,bukan malam seperti ini" Seo ah terus mengomel dengan langkah lesu masuk kedalam gym.
"sudah diam saja, setelah kau masuk kedalam nanti kau pasti akan menikmati nya,percaya pada ku" ucap bora yang terus menarik tangan seo ah.
Sesampainya di dalam gym, membuat seo ah sedikit membelalakkan matanya karena, hampir semua pengunjung disana adalah pria dan hanya mereka bertiga lah wanita disana.
"kita pulang saja,apa kalian tidak malu kalau dilihat-lihat para pria di gym ini"
"kami menikmati nya,ayo bora kita ke sana ada banyak pria tampan disana" ucap nara yang pergi menuju ke bagian fitnes bersama dengan bora.
"Terserah kalian saja,aku pulang duluan"
Namun disaat seo ah akan melangkah pergi,tiba-tiba seorang pria malah mengedipkan matanya kearah seo ah sembari memamerkan ke mampuannya dalam angkat besi sembari berteriak.
"orang gila macam apa lagi ini,apa dia kira aku akan tergila-gila padanya" Dengan perasaan kesal seo ah lalu pergi menuju ke toilet untuk mencuci wajahnya.
Dan disaat dia akan mencuci wajahnya, seorang staf gym malah menghampiri nya, dengan memberikan sebuah amplop putih.
"Nona,ada seorang pria berbaju biru yang menyuruh saya memberikan ini kepada anda" setelah memberikan amplop tersebut,staf itu pun pergi meninggalkan seo ah sendiri di toilet.
"apa orang gila yang berteriak tidak jelas itu yang memberikan ini untukku..." ucap nya sembari membuka isi amplop itu.
Akan tetapi,seo ah langsung melotot ketika melihat apa isi dari surat tersebut.
..."Dari awal aku melihat mu tadi,aku benar-benar menginginkan mu.Kau begitu mempesona sehingga membuat ku penuh dengan gairah karena mu,mari kita nikmati malam yang membara"...
Terdapat nomor kamar hotel juga yang sudah terselip di dalam amplop tersebut.
"ck,dasar mesum! menjijikkan"
seo ah lalu kembali ke ruang gym dengan penuh emosi dan sembari mencari pria yang mengirimkan surat itu untuknya, lalu tidak jauh dari sana seo ah pun melihat ada satu pria berbaju biru,yang ciri-ciri badannya sama persis dengan pria yang memamerkan kemampuan angkat besi nya kepada seo ah.
Dengan langkah kesal seo ah menghampiri pria berbaju biru itu,dan langsung melemparkan surat yang ia terima tadi tepat ke wajah sang pria yang tidak lain adalah,Han jiho.
"Jika kita bertemu lagi,kau akan mati ditangan ku,jika hal ini terulang sekali lagi
mohon diingat ucapan ku pria mesum" setelah mengatakan hal tersebut,seo ah lalu pergi dari ruangan gym itu dengan masih dalam keadaan yang kesal .
"wanita stress, pasti ada syaraf otaknya yang bermasalah,wah aku sungguh tidak terima di perlakukan seperti tadi"
"semoga kita bisa bertemu lagi,dan aku bisa membalas dendam kepada mu "
...-...
...-...
...-...
...-...
...˚ ༘♡ ⋆。˚ ❀Bₑᵣₛₐₘbᵤₙg˚ ༘♡ ⋆。˚ ❀...
Dengan langkah kesal seo ah menghampiri pria berbaju biru itu,dan langsung melemparkan surat yang ia terima tadi tepat ke wajah sang pria yang tidak lain adalah,Han jiho.
"Jika kita bertemu lagi,kau akan mati ditangan ku,jika hal ini terulang sekali lagi mohon diingat ucapan ku ini pria mesum" setelah mengatakan hal tersebut,seo ah lalu pergi dari ruangan gym itu dengan masih dalam keadaan yang kesal .
"wanita stress, pasti ada syaraf otaknya yang bermasalah,wah aku sungguh tidak terima di perlakukan seperti tadi"
"semoga kita bisa bertemu lagi,dan aku bisa membalas dendam kepada mu "
Tidak lama kemudian seorang bodyguard pun menghampiri jiho yang masih tampak kesal "tuan muda,tuan besar meminta anda pulang,untuk makan malam bersama "
"ya..." jawabannya dengan singkat
...*******...
Tibalah jiho di kediaman ayah dan kakak nya Namun,Han jungsoo yaitu ayahnya jiho malah langsung memarahinya karena putranya itu, telah memecat manajer No Taeman yang menjadi salah satu manajer terbaik di perusahaan nya.
"Apa kau gila?kau memecat No tae man tanpa kesalahan apa pun!! " ucap han jungsoo yang meninggikan suaranya sesaat setelah jiho duduk.
"Dia hanya pria bermuka dua,dan suka merendahkan karyawan lain jadi, pantas untuk dipecat "
"Lagi pula,ayah yang bersikeras meminta ku untuk kembali ke korea ,itu artinya ayah tidak keberatan jika perusahaan mengikuti aturan ku selama aku menjadi wakil direktur perusahaan,atau biarkan aku kembali lagi ke Inggris "ujar jiho tanpa menatap ayah nya.
"ayah,dia baru kembali setelah 12 tahun ini berada di Inggris, jadi mungkin ada perasaan sedikit mudah tersinggung ketika manajer no mengatakan sesuatu padanya"
"jadi,dia dengan gegabah nya langsung memecat manajer no" pungkas yoojung sembari menunjukan ekspresi mengejek jiho.
"Kalau tidak ada yang perlu dibahas lagi, sebaiknya aku pergi dan jangan meminta ku untuk pulang jika hanya ingin memarahi ku saja".
Jiho pun beranjak dari tempat duduknya dan melangkah pergi meninggalkan ayah dan kakak nya di ruang tengah,Yoojung lalu mengejar langkah adik nya itu.
Dan sesampainya diluar rumah,ketika jiho akan masuk kedalam mobilnya,yoojung dengan segera memegang lengan jiho untuk menahan nya pergi.
"Kenapa kembali,hm?kau ingin bersaing dengan ku lagi untuk menguasai harta ayah " ucap yoojung dengan sinis nya kepada jiho.
"tanpa harta ayah pun,aku sudah memiliki banyak uang jadi, Silahkan kau nikmati harta itu sepuas hati mu,aku tidak tertarik untuk merebut nya" ketus jiho kepada yoojung dan langsung masuk kedalam mobil.
Setelah jiho pergi,yoojung sedikit menyeringai sembari mengusap-usap kedua tangan nya yang tadi baru saja menyentuh jiho.
"aku hanya baik padamu,ketika didepan ayah...tapi sejujurnya aku tidak menyukai kehadiran mu, dan kenapa malah ayah menjadikan mu wakil presiden direktur,yang benar saja" ucap yoojung dengan wajah penuh kebencian terhadap jiho.
...*******...
Keesokan harinya,seo ah baru saja tiba di gedung perusahaan dengan menggunakan pakaian layaknya wanita karir pada umumnya, lengkap dengan Id card karyawan.
"aku janji akan bekerja dengan sangat baik,dan tidak akan mengecewakan perusahaan" ucap nya sembari menatap nama perusahaan yang terpampang jelas di dinding lobby utama .
Akan tetapi,ketika ia akan berbalik badan menuju ke arah lift,tiba-tiba seo ah tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang sehingga membuat nya kehilangan keseimbangan,dan beruntungnya dengan cepat orang itu pun langsung meraih tangan seo ah agar tidak jatuh ke lantai.
"kau tidak apa-apa?" tanya orang tersebut sembari masih menahan tangan seo ah.
"ya,saya tidak apa-apa terima kasih".Seo ah pun langsung meninggalkan orang tersebut untuk menuju ke lift,akan tetapi tiba-tiba pria yang tadi menyelamatkan nya menghentikan langkahnya.
"tunggu sebentar..." pria itu lalu berjalan kearah seo ah dan sedikit memiringkan kepalanya serta mengerutkan keningnya ketika melihat wajah seo ah.
"kau kenal aku,'kan?dan kita pernah bertemu,'kan?" ucap pria itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah,han jiho.
"tidak,tidak pernah...mungkin anda salah orang,saya permisi" seo ah dengan segera masuk kedalam lift dengan tergesa-gesa.
Dan dengan cepat jiho langsung menahan pintu lift yang hampir tertutup,lalu masuk kedalam lift yang itu artinya hanya ada dia dan seo ah didalam lift tersebut.
"mari bicara sebentar" ucap jiho sembari menatap wajah seo ah.
"ada apa dengan dia?kenapa dia terus mengikuti ku?" batin seo ah.
"kau yang melemparkan kertas itu ke wajah ku dan marah-marah tidak jelas itu,'kan?" jiho akhirnya mengingat kejadian tadi malam dan mengenali wajah seo ah.
"apa? melemparkan kertas ke wajah mu?" seo ah masih belum mengingat kejadian semalam.
"kau juga menyebut ku pria mesum,kau tidak ingat?"
"mesum?".Seo ah pun mulai mengingat kejadian tadi malam saat berada di gym.
"ah,si pria berbaju biru itu" ucap seo ah yang akhirnya mengingat siapa pria yang ada dihadapan nya.
"kau ingat sekarang?"
"ya,aku mengingat nya" jawab seo ah dengan sedikit kesal.
"minta maaf sekarang kepada ku, atas apa yang kau lakukan tadi malam" ujar jiho yang menuntut permintaan maaf dari seo ah.
seo ah yang mendengar hal itu pun langsung tersenyum kearah jiho."aku tidak mau, yang seharusnya minta maaf itu kau bukan aku jadi,jangan harap aku mau minta maaf pada mu"
"kalau begitu,saya pamit dulu semoga kau menjalani hari yang baik".Seo ah pun keluar dari lift dan menuju ke ruangan tim kerjanya yang kebetulan belum ada satu orang pun yang datang dan hanya ada jiho serta seo ah disana.
Namun,jiho yang masih kesal pun kembali mengikuti langkah seo ah."hei! aku belum selesai bicara"
seo ah lalu menghentikan langkahnya sembari mendengus kesal dan membalikkan badannya kearah jiho."maaf,aku rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan,dan aku tidak akan pernah mau minta maaf karena yang salah adalah kau,bukan aku okay"
"Dan...aku sama sekali tidak tertarik padamu, sedikit pun aku tidak tertarik padamu jadi,jangan membuntuti ku lagi!!" tegas seo ah kepada jiho
"kau benar-benar tidak cocok diajak bicara" jiho mulai sedikit jengkel terhadap seo ah.
"kita tidak akan cocok dalam hal apa pun" ujar seo ah.
"baiklah,dari sikapmu aku pun tidak perlu bersikap sopan kepada mu,dan aku peringatkan kepada mu jangan coba-coba untuk muncul dan menunjukkan wajah mu dihadapan ku" ucap jiho yang masih menahan rasa kesalnya kepada seo ah.
"baiklah,aku juga mengharapkan hal yang serupa".Seo ah lalu pergi meninggalkan jiho dengan terus mengomel sembari berjalan keruang kerja nya.
"Aku pun juga sama sekali tidak tertarik pada wanita aneh itu, sedikit pun..." Ucap jiho yang masih berdiri menatap ke arah seo ah yang masuk keruang kerja tim nya.
...-...
...-...
...-...
...-...
...˚ ༘♡ ⋆。˚ ❀Bₑᵣₛₐₘbᵤₙg˚ ༘♡ ⋆。˚ ❀...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!