Jonathan dan Louisa menikah hanya bisnis semata.Louisa membantu keluarga Jonathan yang di ambang kehancuran dengan syarat menikah dengan nya.Louisa sudah sejak lama tertarik dengan Jonathan.Hanya saja pria itu sudah memiliki kekasih dan menjalin hubungan sudah sangat lama.Merasa ini adalah kesempatan nya untuk membuat Jonathan tunduk kepada nya.
Louisa yang sangat kaya raya dan menjadi konglomerat nomor 1 di negara nya,selalu melakukan segala cara agar keinginan nya tercapai.Gadih bermata tajam dan dingin itu selalu bersikap angkuh dan sombong.Ia bahkan sudah berulang kali hampir membuat kekasih Jonathan bernama Anita hampir kehilangan nyawa.Tapi karena semua berada di bawah kekuasaan Louisa,Jonathan hanya bisa membujuk wanita itu agar tidak menyentuh wanita nya.
Hal itu membuat Louisa memegang kelemahan Jonathan.lIa selalu mengancam Jonathan jika tidak menuruti nya maka akan mencelakai Anita.
Hari ini sudah memasuki 3 bulan pernikahan mereka.Bertepatan dengan ulang tahun Louisa yang sangat menginginkan Jonathan menemani nya merayakan hari ini berdua saja.
Namun Louisa yang menunggu kepulangan suami nya itu tak kunjung melihat sosok itu datang.Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Dengan sedikit marah ia mendial nomor suami nya berulang kali sambil cemas menggigit ujung kuku ibu jari nya.
"Pasti dia berada di rumah jal*ng itu!!" Geram Louisa lalu melemparkan ponsel nya ke dinding sehingga membuat benda yang di lempar itu retak.
"Kau lihat saja nanti apa yang akan ku lakukan.Akan ku buat wanita mu mundur sendiri,," Louisa menyeringai jahat.
***
Keesokan pagi nya,pria itu tak kunjung pulang juga.Dan hal itu membuat Louisa semakin marah.Sejak ia duduk di meja makan dengan tatapan yang seakan membunuh bagi siapa saja melihat,tidak ada pelayan yang berani mendekat melayani nya kecuali Janeth kepala pelayan di sana yang memang sudah lama melayani keluarga Louisa turun temurun.
Louisa pun berangkat ke perusahaan nya setelah selesai acara sarapan itu.Louisa dan Jonathan berada di perusahaan yang berbeda.Maka dari itu ia mengubah tujuan nya menjadi ke perusahaan Jonathan.
Dalam perjalan menuju perusahaan Jonathan,Louisa menelepon seorang paparazi untuk membuntuti Anita dan Jonathan.Louisa ingin menyebarkan rumor buruk tentang Anita demi membuat perhitungan dengan wanita yang membuat suami nya tidak pulang di hari ulang tahun nya.
Di sebuah ruangan CEO perusahaan Clinton Kosmetik,seorang pria sedang sibuk memulai hari nya dengan pekerjaan kantor yang menumpuk.Jadwal nya hari ini terlihat padat.Bahkan ia tidak pulang dan menginap di kamar istirahat yang berada di ruangan itu.
Jonathan Clinton,adalah pria berusia 33 tahun memiliki tinggi badan 178cm.Dia pria dengan pembawaan tenang dan sopan.
Saat sedang fokus berkerja tiba tiba seseorang masuk begitu saja dan terdengar suara sekertaris nya yang menahan wanita itu masuk.Jonathan menatap heran ke arah ambang pintu tempat di mana wanita itu berdiri menatap nyalang ke arah nya.
"Tidak apa.Tinggalkan kami berdua saja." Perintah Jonathan pada sekertaris nya.
Louisa yang menatap tajam Jonathan seperti akan membunuh itu pun berjalan ke arah pria itu yang masih nyaman duduk di kursi nya.
"Ada apa?" Jawab Jonathan santai.
Bukan nya menjawab Louisa malah semakin mendekati pria itu,lalu ia meletakkan tas yang ia bawa itu di atas meja kerja Jonathan.
"Kenapa kau tidak pulang?" Tanya Louisa dengan ekspresi tersenyum lalu detik kemudian menatap Jonathan dengan tajam lagi sambil menarik dasi pria itu mendekat ke wajah nya.
"Aku lembur dan tidur di sini." Balas nya datar.
"Kau kira aku akan percaya? Kau pasti melindungi jal*ng itu!" Louisa semakin menarik dasi itu membuat wajah mereka sudah berjarak hanya deru nafas saja.
"Aku tidak meminta mu percaya.Tapi jangan sebut wanita yang ku cintai itu jal*ng!" Tegas Jonathan yang marah mendengar Louisa mengatai wanita nya.
"Kalau bukan jal*ng jadi apa? Bukankah wanita yang menggoda suami orang pantas mendapat panggilan seperti itu?" Louisa menyeringai.
"Kau jangan lupa pernikahan kita hanya bisnis! Hanya bisnis Louisa!" Kini Jonathan terlihat marah.
"Sekalipun itu bisnis,tapi aku adalah istri sah mu yang lebih sah menyentuh dan memiliki mu.Bukan wanita itu!!" Hardik Louisa.
"Kau sudah membuat kesalahan,Jonathan ku sayang,,," lirih Louisa sambil membelai rahang tegas pria itu.
Jonathan hanya terdiam karena ia sudah tahu apa yang akan di lakukan wanita inu selanjutnya.Demi mereda kan marah wanita ini,Jonathan hanya pasrah dari pada akan terjadi sesuatu lagi pada Anita.
Louisa naik ke atas paha Jonathan lalu mengec*p bibir pria itu dengan g*n*s.Jonathan hanya diam dan tidak membalas ciuman itu.
"Kenapa kau hanya diam? Kau tidak ingin memuaskan ku?" Bisik Louisa.
"Bisa kita lakukan nanti? Kerjaan ku sedang menumpuk." Ujar Jonathan.
"Siapa kau berani mengatur ku?" Louisa tertawa sepele.
Louisa kembali ******* bibir Jonathan.Sesekali ia menggesek gesekkan pangkal paha nya dan menggoyangkan pinggul nya.Louisa mulai merasakan ada sesuatu yang keras di bawah sana mulai terasa.
Jonathan terpaksa menyetujui permintaan Louisa untuk melayani nya,karena Anita hampir saja kehilangan nyawa dalam rumah yang di bakar oleh Louisa.Tidak ada yang berani menuntut wanita ini apa lagi mengusik nya.Itulah awal Jonathan menyetujui kontak fisik ini tanpa sepengetahuan Anita dan lebih sial nya,Jonathan sangat menyukai tubuh Louisa yang sangat nikm*t.
Karena merasa semakin menginginkan lebih,Jonathan menggendong wanita itu seperti bayi koala ke dalam kamar istirahat nya.
Pintu kamar itu tidak tertutup rapat sehingga suara des*h*n nikmat itu masih terdengar di luar kamar dengan jelas.
Louisa selalu memipin permainan dan itu adalah hal yang membuat Jonathan menyukai melakukan adegan panas ini.Louisa bisa memberikan nya kepuasan yang belum pernah ia dapat dari Anita.
Walau terdengar sedikit brengsek,tapi Jonathan adalah pria yang masih normal.
"****! Kau sangat,,menikmati,,nya,," ujar Louisa sambil terengah engah karena sambil beraksi di atas Jonathan.
Sekertaris Jonathan yang masuk ke dalam ruangan itu terkejut mendengar suara aneh dari arah kamar istirahat tuan nya itu.Seketaris yang langsung faham apa yang sedang terjadi dengan tuan nya itu.Baru saja membalikkan badan nya,wanita itu terkejut melihat Anita yang berdiri tepat di belakang nya.
"Astaga!" Pekik nya terkejut.
Raut wajah Anita terlihat tegang dan mata nya mulai berkaca kaca.
"Nona sebaik nya keluar dulu." Ucap Sekertaris itu khawatir.
"Tidak.Benarkah yang di dalam itu Nathan?" Tanya Anita terus menatap ke arah pintu kamar sumber suara aneh itu.
"Bukan,nona,,eh maksud saya,,," sekertaris itu bingung harus bicara apa.
"Siapa wanita yang di dalam sana?" Ucap Anita dingin.
"Itu,,," sekertaris itu terdiam ketika mendengar suara teriakan keras dari kedua insan yang baru saja melakukan pelepasan.
Hati Anita terasa hancur.Ia bahkan tidak bisa menggerakkan kaki nya melangkah memergoki mereka ataupun pergi dari sana.Ia tak percaya pria yang sangat ia cintai akan berlaku demikian walau pun Nathan melakukan itu bersama istri nya.Namun yang Anita tahu adalah pernikahan itu hanya untuk bisnis semata.Dan Nathan selalu berkata tidak pernah menyentuh Louisa.
Kenyataan ini sangat menghempaskan diri nya yang selalu merasa Nathan hanya milik nya.
"Kau keluarlah.Aku akan menunggu nya." Ucap Anita berusaha tegar.
"Baik nona." Sahut Sekertaris itu dan berlalu meninggalkan Anita.
Berusaha terlihat tegar,Anita mengayunkan kaki nya menuju sofa dan duduk di sana.Walah perasaan nya sedang bergemuruh ia harus terlihat kuat seperti tidak terjadi apa apa.
Tak berapa lama kemudian Jonathan keluar sambil merapihkan dasi nya dan seketika membeku di tempat nya melihat sosok wanita yang di cintai nya duduk manis di sofa.
Louisa yang baru saja keluar dari kamar melihat pemandangan yang sangat menyenangkan bagi nya.Ia menyeringai licik menatap punggung pria yang terdiam di hadapan nya.
"Ekhem,,," dengan sengaja Louisa berdehem.
Anita langsung menoleh ke belakang melihat ke arah sumber suara.Jonathan juga menoleh sebentar ke arah Louisa namun kembali menatap Anita yang terlihat datar menatap mereka.
Jonathan berjalan mendekati Anita dan ia tidak tahu harus mengatakan apa pada wanita yang mungkin sedang terguncang melihat sosok Louisa berada di sana.
"Sangat membuat ku senang,," gumam Louisa pelan.
"Sejak kapan kau datang?" Tanya Jonathan berusaha menyembunyikan kepanikan nya.
"Baru saja." Sahut Anita tersenyum manis seperti tidak ada apa apa.
"Seperti nya kau terang terangan menemui kekasih mu yang adalah suami orang." Ejek Louisa menyeringai mendekati mereka.
"Louisa!" Bentak Jonathan.
"Kenapa? Apa ada yang salah dari perkataan ku?" Louisa tersenyum sepele.
"Nyonya Louisa yang terhormat,anda mungkin tidak akan lupa bahwa kalian menikah hanya untuk kepentingan bisnis.Jadi agar nyonya tidak merasa keberatan cari lah juga kekasih yang bisa mencintai nyonya yang agung ini." Balas Anita sambil tersenyum manis.
"Wow,ide bagus,," Louisa bertepuk tangan sambil tersenyum girang.
"Tapi aku tidak suka mencari kotoran sedangkan aku punya berlian yang bisa memuaskan ku." Seketika senyuman yang mengembang tadi berubah menjadi ekspresi dingin.
"Louisa cukup!" Bentak Jonathan yang sudah tidak tahan.
"Baiklah.Aku akan pergi." Louisa berjalan mendekati meja kerja Jonathan dan menyambar tas nya.
"Terimakasih sarapan pagi nya suami ku." Louisa mengedipkan sebelah mata nya ke arah Jonathan.
Raut wajah Anita terlihat sangat marah.
Lalu wanita yang bernama Louisa itu meninggalkan ruangan itu.
"Sejak kapan?" Ucap Anita tanpa menatap ke arah Jonathan.
"Apa nya?" Jonathan pura pura kebingungan.
"Kau sudah sarapan?" Jonathan kini duduk di samping wanita itu.
"Ku bilang sejak kapan!!" Bentak Anita keras membuat Jonathan melihat sisi Anita yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
"Anita,," lirih Jonathan.
"Kau bilang tidak pernah dan tidak akan menyentuh nya!! Aku mendengar semua nya Nathan!!!" Teriak Anita histeris.
Dada Jonathan terasa bergemuruh dan semangat nya hilang.
"Aku mendengar suara jijik kalian melakukan itu!!!" Bentak Anita yang kini menatap nyalang Jonathan.
"Anita,,," lirih Jonathan yang tak tahu harus berkata apa.
"Kau penipu!!! Kau penipu Jonathan!!!" Anita memukul dada bidang Jonathan meluap kan emosi nya.
Jonathan hanya pasrah wanita itu memukuli dada nya.Pasti yang di rasakan wanita itu lebih sakit dari pada rasa pukulan yang di layangkan nya.
Anita terisak isak dan pipi nya basah.Ia benar benar kehilangan akal.Belum lagi barusan Louisa sangat menjatuhkan harga diri nya.
"Maafkan aku Anita,," ucap Jonathan yang kini memeluk wanita yang mulai melemah itu.
Jonathan hanya bisa mengatakan itu.Anita kini menangis dalam pelukan Jonathan.
"Aku berjanji akan cepat mengakhiri ini.Maafkan aku." Lirih Jonathan sambil mengelus elus puncak kepala Anita.
"Aku harus menelan pahit ini semua,bagaimana pun Jonathan hanya mencintai ku bukan jal*ng itu." Batin Anita.
Seminggu sejak kejadian itu Louisa terlihat santai.Bahkan 3 malam Jonathan tidak pulang dan berada di rumah Anita,wanita itu tidak marah atau pun menunjukkan perlawanan.
Jonathan sedikit curiga.Rencana apa yang sedang di buat wanita itu ia sungguh tidak tahu.Malam ini Jonathan pulang ke rumah demi melihat reaksi Louisa setelah tidak pulang 3 malam.
Jonathan memasuki rumah megah itu dan mendapati Louisa duduk di ruang tamu sedang membaca majalah.
"Sudah pulang?" Tegur Louisa tanpa menatap ke arah suami nya itu.
Jonathan menaikkan satu alis nua terheran heran dengan tingkah Louisa.
"Kenapa berdiam diri di sana?" Tegur Louisa lagi kini menurunkan majalah yang di pegang nya ke atas meja.
Jonathan tidak menggubris nya dan melanjutkan langkah nya menuju kamar mereka.Louisa mengekor di belakang pria itu.
Sesampainya di kamar,Jonathan meletakkan tas kerja nya di atas sofa.Lalu melonggarkan dasi yang terlilit di leher itu.
"Kau tidak pulang ke rumah gundik mu itu?" Tanya Louisa dengan nada sepele.
Jonathan hanya diam malas meladeni Louisa.
Louisa berjalan mendekati Jonathan dan memeluk pria itu dari belakang.Jemari Louisa meraba raba dada bidang Jonathan.
"Seperti nya 3 malam ini kau melakukan nya dengan wanita itu.Aku berbaik hati,untuk malam ini kau tidak perlu menjadi budak pemuas nafsu ku.Kau istirahat saja." Ucap Louisa masih membelai dada bidang pria itu.
Jonathan mengepal erat jemari nya,Louisa sangat keterlaluan merendahkan diri nya.
"Kau sangat keterlaluan Louisa!!" Bentak Jonathan sambil melepaskan pelukan wanita itu dengan kasar dan menatapnya nyalang.
Louisa hanya tersenyum miring dengan wajah angkuh nya.
"Kenapa? Bukan kah kau melakukan semua ini karena di perbudak oleh uang?" Louisa tersenyum sepele.
Jonathan mencengkram erat kedua bahu wanita yang berdiri angkuh di hadapan nya.
"Angkuh sekali kau,,aku bisa saja melakukan itu tanpa harus kau minta.Hanya saja aku merasa sangat jijik menyentuh wanita seperti mu!" Balas Jonathan menatap tajam wanita itu.
Bukan nya takut,Louisa justru menyeringai gila menatap pria itu.
"Jijik kau bilang? Kau sangat menikmati aku saat melakukan itu." Ucap Louisa sambil tersenyum.
"Seharusnya aku yang jijik di sini.Pria yang ku nikahi membagi tubuh nya dengan jal*ng itu! Bahkan dari awal tubuh ku hanya kau yang menjamah nya!" Sarkas Louisa.
"Jadi jangan munafik." Louisa kembali menyeringai jahat.
Jonathan semakin geram.Ia menarik secara paksa Louisa dan menghempaskan tubuh wanita itu ke atas ranjang.Lalu Jonathan melepaskan dasi yang tergantung di lehernya dan mengikatkan pada kedua tangan Louisa yang ia lurus kan ke atas.
"Kau marah Nathan?" Louisa tidak ketakutan sedikit pun.Wanita ini benar benar iblis.
Jonathan mulai menyerang bibir wanita itu dengan kasar hingga saat Jonathan melepaskan pangutan itu,keluar sedikit dar*h dari bibir Louisa.
Jonathan melepaskan jas nya dan membuang ke sembarang arah dengan posisi berlutut di atas paha Louisa.Wanita itu meloloskan salah satu kaki nya dari bawah Jonathan dan kaki itu bergerak ke bagian dada Jonathan lalu perlahan turun sampai pangkal paha pria itu sambil berujar.
"Kau semakin seksi jika marah begini." Ujar nya terlihat senang.
Tapi ketika Jonathan ingin melanjutkan aksi nya ponsel nya berdering.Ia membuat nada dering khusus jika Anita yang menelpon nya.Dan karena panggilan itu aktivitas tadi terpaksa di hentikan oleh Jonathan.Pria itu meninggalkan Louisa yang sudah membuat ekspresi ingin membunuh itu.
Jonathan mengangkat telpon itu dan berbicara di balkon kamar.
"Jonathan sial*n!!" Maki Louisa geram.
"Ada apa?" Tanya Jonathan pada Anita di sebrang telpon.
"Kau tidak ke sini?" Tanya Anita terdengar lesu.
"Maafkan aku.Tapi malam ini aku harus pulang.Aku berjanji lain kali akan menemani mu lagi." Jawab Jonathan.
"Padahal aku ingin memberi kejutan pada mu.Tapi karena lain kali kau akan ke sini maka ku beri tahu lewat telpon saja." Ujar Anita.
"Apa itu?" Tanya Jonathan penasaran.
"Aku hamil." Jawab Anita singkat tapi membuat air muka pria itu terlihat berbeda.
"Hamil?" Ucap nya tak percaya.
"Iya.Kau tidak senang?" Tanya Anita dengan suara lesu.
"Bukan begitu.Aku sangat senang." Wajah Jonathan terlihat berbinar binar.
"Aku kesepian." Rengek Anita.
"Aku akan ke sana sekarang." Ujar Jonathan merasa senang.
"Baiklah.Akan ku tunggu." Sahut Anita.
Lalu panggilan itu terputus.Jonathan merasa sangat senang.Tapi ketika ia berbalik badan,terlihat Louisa berdiri di ambang pintu menuju balkon.
"Louisa?" Jonathan terlihat terkejut.
"Jadi kau akan pergi?" Ujar wanita itu dengan tatapan dingin.
"Ada hal mendesak." Ucap Jonathan tidak ingin menyebut nama Anita apalagi tentang kabar kehamilan wanita nya.
"Oh,pasti wanita itu." Gumam Louisa.
"Tidak." Jawab Jonathan cepat.
"Semoga dia tidak mendengar pembicaraan tadi." Batin Jonathan.
"Jangan bohongi aku Jonathan.Dan jangan memprovokasi ku." Ucap Louisa masih dengan ekspresi datar.
"Aku harus menenangkan wanita ini dulu." Batin Jonathan.
Louisa membalikkan badan nya dan berjalan meninggalkan Jonathan.Dengan segera Jonathan mengirim pesan teks pada Anita bahwa ia sedikit akan terlambat.Lalu Jonathan menyusul Louisa masuk.
Wanita itu terlihat berbaring di atas tempat tidur.Jonathan mendekatinya lalu menggerayangi tubuh Louisa.
"Hentikan! Aku tidak menginginkan ini." Ucap wanita itu datar.
"Aku tidak memperdulikan itu.Dan aku bukan lah budak nafsu mu." Ujar Jonathan sambil meluc*t* semua pakaian Louisa.
"Dasar munafik!" Sarkas Louisa.
Jonathan langsung membungkam mulut wanita itu dengan bibir nya.Dan kedua tangan Jonathan bergerak mengikat kedua tangan Louisa dengan dasi yang masih berada di sana.
Jonathan memimpin aksi panas tersebut dan membuat Louisa mengeluarkan suara suara indah menikmati permainan nya.
Adegan panas itu berlangsung hingga dua jam,sehingga ketika mereka mengakhiri aktivitas itu kedua nya terkulai lemas dan lelah.Jonathan pun tertidur sambil memeluk Louisa.Dan pria itu melupakan janji nya pada Anita.
Wanita yang bernama Anita itu berjalan gusar mondar mandir di depan pintu nya.Pria yang ia tunggu tidak kunjung tiba.Tidak biasa nya Jonathan mengingkari janji nya pada Anita.
"Apa dia sedang menghabiskan malam dengan wanita itu?" Pikir Anita.
"Kenapa belum datang juga? Tidak mungkin ia ingkar janji." Anita masih berpikir positif.Ia mulai menenangkan diri duduk di atas sofa.
"Pasti sebentar lagi,," gumam nya lalu mengubah posisi nya berbaring sambil memainkan ponsel nya.
Tanpa terasa,Anita pun terlelap.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!