NovelToon NovelToon

Pengasuhku Cinta Pertamaku

Menjadi Semua Orang Yang Kau Inginkan.

NovelToon
Rumah yang awalnya jarang ditempati, akhirnya dijadikan tempat tinggal utama.
Mobil mewah tampak terparkir di depan rumah.
Kakek
Kakek
Eldia, sekarang ini akan jadi tempat tinggalmu.
Gadis kecil berusia 5 tahun itu pun memandang rumah tersebut.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
...
Kakek
Kakek
Ayo masuk.
Mereka semua pun masuk ke dalam rumah tersebut.
Suasananya cukup berbeda. Jauh dari kota, menciptakan keheningan yang cukup menenangkan.
Kakek
Kakek
Eldia~
Eldia menoleh ke belakang.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
...
Memandang dengan tatapan sayu dan wajah polos, Eldia memperhatikan dua orang yang berdiri di belakangnya itu.
Kakek
Kakek
Pria ini akan jadi pengasuhmu.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
...
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Pengasuh?
Menatap pria remaja kisaran 14 tahunan itu.
NovelToon
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Senang bertemu dengan Nona Eldia. Perkenalkan, aku Revan Eksilan.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
...
Menatapnya dengan penuh perhatian, mata yang tadinya jernih, perlahan sudah berlinangan dengan air mata, sampai dia akhirnya menangis.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Nggak mau. Aku mau sama papa dan mama saja, hiks...
Eldia pun berjongkok, kemudian meletakkan kepalanya di atas tumpukan kedua tangannya, dan menyembunyikan wajahnya yang sudah dibasahi air matanya sendiri.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
...
Melihat hal tersebut, Revan pun membungkuk dan membopong anak kecil itu ke atas.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Nona, Aku akan menjadi papa dan mamamu.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Tapi kau masih muda, kan?
Eldia pun memperhatikan wajah Revan yang tidak memperlihatkan ekspresi apapun.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Aku juga akan menjadi kakakmu.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Aku akan menjadi semua orang yang ingin kau inginkan.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Meskipun aku tidak punya hubungan darah, tapi kita akan tetap jadi keluarga.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Aku akan melindungimu selamanya.
Kata-kata dari Revan pun menarik perhatian Eldia yang masih polos itu.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
...
Mendengar hal itu, Eldia yakin kalau Revan bisa berkata seperti itu karena diri Eldia adalah cucu Bos.
Meskipun itu tetap menjadi penyemangat yang cukup besar dalam hidupnya, saat itu, Eldia pun yakin, kalau kemungkinan besar, saat itu dia akan jatuh cinta pada pria tersebut.
Sambil digendong, dia pun memeluk leher Revan, dan mendekapnya dalam kenyamanan yang dia inginkan.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Apa kau bisa berjanji?
Revan secara tidak sungkan, langsung menjawab.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Aku janji.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Janji untuk melindungi aku, selamanya?
Tanya lagi Eldia dengan bisikan kecil
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Aku berjanji.
Lantas, Eldia pun memeluk Revan dengan lebih erat, seolah Revan sudah jadi miliknya sepenuhnya.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Jangan ingkari kata-katamu.

Sakit Hati

Di sebuah taman bermain yang terletak lima kompleks dari rumahnya, Eldia kebetulan di ajak jalan-jalan oleh pengasuhnya.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Saya beli susu ini dan roti, lalu- hm...
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Berikan aku coklat itu padaku lima buah.
Kasir toko
Kasir toko
"Wah, tampan sekali pria ini."
Mengambilkan coklat sesuai dengan pesanannya Revan.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Ice mochi, sepertinya Eldia akan senang.
Bergumam lirih saat melihat ice cream mochi yang ada di dalam freezer, Revan pun mengambil sebanyak dua bungkus,
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Hitung semuanya.
Kasir toko
Kasir toko
Apa tuan punya kartu member?
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Nggak ada, aku hanya punya uang tunai. Cepat hitung, aku sedang tidak ada waktu.
Ketus Revan, membuat kasir toko itu sedikit tersinggung dengan kata-katanya.
Kasir toko
Kasir toko
"Apa sih, kenapa dia bersikap sombong seperti itu? Tapi- dia terlihat masih cukup muda, dan tidak terlihat ada yang menunggunya, apa yang membuatnya terburu-buru?" pikir kasir ini.
Berbeda dari tampangnya yang tampan, sorotan matanya justru tampak seperti tidak memiliki kehidupan apapun.
Sehingga, ketika Revan terus menatap sikap dari kasir tersebut, kasir itu pun semakin lama jadi semakin terganggu.
Kasir toko
Kasir toko
Kenapa anda menatap saya seperti itu?
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Kau pasti belum lama keluar dari penjara karena kasus narkoba, kan?
DEG...
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Aku pernah melihatmu keluar dari klub. Dan kau masih kecanduan ingin mengkonsumsi itu.
Kasir toko
Kasir toko
"Kenapa pria ini jadi menakutkan, sih? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku masih menginginkan untuk mengonsumsi obat itu? Jangan-jangan aku mau dilaporkan?" cemas bukan main, tangannya pun mulai gemetar ketakutan.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Jika kau tidak ingin aku laporkan, karena kau sedang mencari barang itu lagi, sebaiknya pergi dari sini sesegera mungkin.
Ancam Revan. Niat sebenarnya dia tidak ingin ada lingkungan buruk di sekitar anak yang dia jaga itu, makannya, setiap tempat yang dia kunjungi, sudah dia selidiki, dan salah satu diantaranya adalah kasir ini.
Kasir toko
Kasir toko
...
Refleks menelan salivanya sendiri, kasir ini pun akhirnya diam dengan kaki gemetar.
Kasir toko
Kasir toko
A-aku-
Revan Eksilan
Revan Eksilan
...
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Huwaa!
Mendengar suara tangisan dari seberang jalan, Revan seketika memasang ekspresi wajah yang lebih serius.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Eldia-
Kasir toko
Kasir toko
Aku akan pergi!
Revan Eksilan
Revan Eksilan
...
Seketika Revan langsung berlari keluar dari toko dengan langkah kaki cepat.
Kasir toko
Kasir toko
.....? Eh? Orang tadi, pergi kemana?
__________
Anak kecil 3
Anak kecil 3
Kau anak nakal, kenapa kau mendorong temanku?
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Aku tidak mendorongnya, dia sendiri yang jatuh sendiri.
Anak kecil 1
Anak kecil 1
Halah, kau pasti bohong.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Aku nggak bohong! Dia menyuruhku untuk melepaskan ayunannya, ya aku lepas, dan dia sendiri yang jauh, kenapa menuduh aku yang tidak bersalah sih?!
Anak kecil 3
Anak kecil 3
Apa begitu?
Menoleh ke arah teman perempuannya yang baru masih duduk di tanah, dengan pakaian sudah kotor.
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Bohong, dia yang mendorongku. Dia ingin ayunan yang ingin aku pakai, tapi dia dengan kasar mendorongku agar dia bisa main ayunan.
Anak kecil 1
Anak kecil 1
Wah, dasar, anak tidak tahu diri sekali.
Anak kecil 1
Anak kecil 1
Kau harus tanggung jawab, lihat tangannya berdarah!
Anak kecil 3
Anak kecil 3
Dia kesakitan, dan kau malah menuduh teman kami yang salah, keterlaluan.
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Hiks..., hiks.... Ini sakit.
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Hwahh, ini sakit, mama!
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Ada apa ini? Lisa, kau kenapa?! Kenapa kau duduk di tanah?!
Ibu anak 3
Ibu anak 3
Siapa yang melakukan ini, katakan?
Dua orang wanita itu pun langsung mendatangi ketiga anak tersebut.
Anak kecil 3
Anak kecil 3
Ma, dia yang melakukannya. Dia mendorong Lisa dari ayunan sampai jatuh.
Anak kecil 1
Anak kecil 1
Betul, dia terus membela sendiri, dan tidak mau mengaku.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Kenapa kalian tidak percaya padaku?! Dia yang jatuh, tapi aku yang disalahkan?!
Ibu anak 3
Ibu anak 3
Kau- bukannya kau anak baru di komplek ini?
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Huh? Kau, dasar, apa kau tidak di didik orang tua agar kau tidak nakal pada anak lain?
DEG...
Mendengar hal itu, Eldia pun langsung diam.

Hinaan

Ibu anak 3
Ibu anak 3
Anak siapa sih kau? Sendirian disini, kemana orang tuamu? Karena kau tidak mau mengaku bersalah, panggil kedua orang tuamu kesini.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
"Kenapa jadi bahas mama dan papaku?" gumam Eldia.
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Ayo, mana? Oh, lebih baik kau tunjukkan rumahmu, biar kami datang dan meminta pertanggung jawabannya langsung pada kedua orang tuamu.
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Mama, ini sakit, pakaianku jadi kotor juga.
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Ayo berdiri dulu,
Membantu anaknya yang terjatuh untuk berdiri, wanita ini terus mengomel pada Eldia.
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Kenapa diam? Apa kau bisu?!
Ibu anak 3
Ibu anak 3
Kurang ajar sekali, ada yang bertanya tapi malah diam!
Karena tidak tahan dengan Eldia yang tiba-tiba jadi diam, salah satu dari mereka pun langsung menghampiri Eldia dan mencengkram tangannya Eldia dengan kasar.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
L-lepaskan.
Takut dengan wanita itu, Eldia pun bicara dengan suara gemetar.
Ibu anak 3
Ibu anak 3
Aku tahu dimana rumahnya, kita seret saja dia pulang ke rumahnya, dan minta pertanggung jawaban.
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Ayo, Lisa, pergi sama tante, biar mama minta pertangg-
Belum selesai bicara, tiba-tiba saja, pergelangan tangannya langsung di cengkram oleh seseorang.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Siapa yang mengizinkanmu menyentuh tangannya?
Dengan raut wajahnya yang begitu dingin, Revan benar-benar mencengkram pergelangan tangan wanita itu dengan begitu kuat.
Ibu anak 2
Ibu anak 2
A-argghh, siapa, siapa kau?! Lepaskan!
Revan Eksilan
Revan Eksilan
....
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Eldia, tanganmu-
Eldia Kecil
Eldia Kecil
....
Melihat pergelangan tangan Eldia itu memerah karena bekas cengkraman tangannya tertinggal di situ, hal itu pun semakin membuat Revan semakin kesal.
Ibu anak 3
Ibu anak 3
Siapa kau?! Lepaskan temanku!
Mencoba untuk membantu temannya yang di cengkram tangannya.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Siapa aku, kalian tidak perlu tahu. Tapi berani menyentuh tubuh Eldia, aku tidak akan memaafkan kalian.
Setelah bicara seperti itu, Revan langsung melepaskan tangan dari kedua wanita tersebut, dan langsung mendorong kedua wanita itu dengan kasar.
Ibu anak 3
Ibu anak 3
Argghh!
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Akhw..!
Anak kecil 3
Anak kecil 3
Mama!
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Maa!
Anak kecil 1
Anak kecil 1
Kenapa kakak jahat pada mama aku?!
Ketiga anak kecil itu langsung menghampiri kedua wanita itu.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Bukannya kalian dulu yang memfitnah Eldia dengan alasan kecil yang bahkan bisa di sebut sandiwara saja?
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Apa aku salah?
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Lisa, kau bersikap sok imut, baik, dan lemah di depan orang, padahal kau anak yang licik dengan cara meminta perlindungan dari orang sekitarmu dengan simpati mereka padamu.
Anak kecil 2
Anak kecil 2
A-apa? Aku tidak begitu!
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Begitukah?
Dengan aura tubuhnya yang dingin, Revan langsung mencengkram tangan Lisa, anak perempuan berusia 6 tahun itu dengan satu tangannya dan mengangkatnya.
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Akkhh! Sakit!
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Kenapa kau lakukan ini! Kalian berdua jahat!
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Lepaskan anak aku!
Ibu anak 2
Ibu anak 2
Atau aku laporkan kalian berdua ke polisi!
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Revan-
Lirih Eldia, memanggil nama pria itu dengan hati yang sudah berkecamuk, karena dia sendiri kesal karena dihina oleh mereka semua.
Revan Eksilan
Revan Eksilan
Kalau mau melapor ke polisi silahkan aja, lapor. Tapi aku akan menjamin kalian semua lah yang akan kena dampaknya.
Ancam Revan.
Anak kecil 3
Anak kecil 3
Lepaskan Lisa
Anak kecil 1
Anak kecil 1
Lepaskan temanku! Lepas!
Anak kecil 2
Anak kecil 2
Lepaskan aku! Ini sakit! Ma! Tolong aku!
Kedua anak itu ribut, memukul kedua kakinya Revan.
Eldia Kecil
Eldia Kecil
Kalianlah yang apa-apaan, jangan pukul kaki Revan!
Akhirnya Eldia yang marah pun mendorong kedua anak itu satu per satu.
BRUKK

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!