NovelToon NovelToon

MUSLIHAT CINTA IBLIS

1.

Tepat nya pukul sembilan pagi,disebuah gedung yang megah.Terlihat dua orang insan yang tengah duduk bersanding dengan bahagia.Kebahagian tengah mereka rasakan saat ini,apalagi keluarga besar mereka.Mereka sangat serasi bersanding di pelaminan,yang satu tampan dan yang satunya lagi sangat cantik.

Namun, kebahagiaan mereka tidak dirasakan oleh seorang perempuan yang terus menatap ke arah pengantin.Dia terlihat sangat kesal dan marah.Entah apa penyebabnya.

"Renata,Kok diam disini sih.Kita kesana yuk foto bersama dengan pengantin."ajak seorang perempuan dengan pakaian yang sangat mewah pada Renata.

"Ehh…tidak usah tante Sonia.Renata disini saja."ucap Renata

"Jangan malu sayang,lagi pula buat apa kamu duduk sendirian disini.Lebih baik kita kesana."ucap Tante Sonia

"Tapi,tan…."ucap Renata yang belum selesai,karena tangannya terlebih dahulu ditarik oleh tante Sonia

"Tidak usah banyak alasan Renata,kamu harus ikut tante."ucap Tante Sonia dan akhirnya Renata hanya pasrah saja saat tangan nya ditarik menuju ke pengantin.Padahal dia sangat malas untuk menghampiri pengantin.Andai saja Daniel tidak memaksa nya untuk datang,pasti dia bisa diam dirumah dan menangis seharian.

Tiba didepan kedua pengantin,mereka langsung berfoto bersama.Lalu Tante Sonia menyalami tangan Daniel dan Shafira.

"Selamat yaa Daniel dan Shafira,semoga kalian bahagia selalu dan segera punya anak."ucap Tante sonia

"Amiinn, terimakasih doa nya tante Sonia.Terima kasih juga sudah datang ke pesta kami.Silahkan dicicipi yaa hidangan nya."ucap Daniel dengan senyum sumringah

"Terimakasih banyak sudah datang dan hadir di pesta pernikahan kami,tante."ucap Shafira yang cantik sekali dengan gaun pengantinnya dan mahkota kecil diatas jilbabnya.

"Sama-sama sayang,yasudah tante kesana dulu yaa.Byee….!!"ucap Tante Sonia langsung turun dan meninggalkan Renata pada pasangan pengantin itu

Kini giliran Renata yang berdiri dihadapan Daniel dan Shafira.Sebenarnya Renata gugup sekali saat berhadapan dengan Daniel.Namun dia berusaha untuk tidak gugup dan menarik nafas pelan-pelan.

"Selamat untuk kalian berdua,semoga bahagia selalu."ucap Renata,namun dalam hati dia mengumpat.'Aku tidak akan pernah membiarkan kalian hidup bahagia."

"Terimakasih Renata."ucap Daniel

"Semoga kamu cepat menyusul juga yaa Renata."ucap Shafira dengan tulus

Mendengar perkataan Shafira,Renata hanya bisa mendengus dingin tanpa ada orang tahu.Lalu Renata hanya tersenyum paksa menanggapi perkataan Shafira.Dia sangat membenci wanita ini,karena Daniel telah memilih Shafira.Andai Daniel memilih nya,sungguh dia sangat bahagia saat ini.

Namun,cinta Renata bertepuk sebelah tangan.Daniel hanya menganggap nya teman,sedangkan Shafira dia anggap kekasih.Sungguh,Renata tidak terima penolakan ini.Dia akan membuat pasangan pengantin itu sengsara, terutama Shafira.

***

Setelah meninggalkan tempat mewah itu,Renata menaiki mobilnya.Lalu dia mengendarai mobil nya dengan cepat,supaya dia bisa sampai ke rumah.Tiga puluh menit perjalanan,akhirnya dia tiba dirumahnya.

Disana, terlihat kedua orang tuanya yang sedang mengobrol.Mereka juga baru pulang dari pesta Daniel dan Shafira.Dan mereka melihat Renata yang terlihat lesu.

"Kamu kenapa lesu begitu?"tanya pria berumur setengah abad itu pada Renata

"Ada apa sayang."tanya ibunya dengan lembut

"Tidak apa-apa,aku hanya kecapekan saja.Aku ke kamar dulu,mah , pah."ucap Renata,lalu dia pergi ke kamarnya.

Sedangkan kedua orangtuanya hanya menatap bingung pada nya.Kenapa putri mereka seperti itu,tidak biasanya.

"Ada apa dengan putri kita,Pah."tanya ibu Renata yang berwajah cantik dan awet muda.Padahal usianya sudah empat puluh lima tahun.

"Papa juga tidak tahu,Mah."jawab suaminya dengan mengangkat kedua bahunya

"Mama jadi heran,tidak biasanya Renata seperti itu."gumam ibu Renata

"Mungkin benar yang Renata katakan tadi,Mah.Dia kecapekan."ucap ayah Renata

"Mungkin saja."

Sedangkan Renata didalam kamarnya,dia mengacak-acak seluruh isi kamarnya.Dia mengamuk,untung saja kamarnya kedap suara.Jika tidak, mungkin kedua orang tuanya mendengar dengan jelas.

"Arrgghhhh…..Sial sekali hidupku.Apa kurang nya aku.Wanita karir,kaya, sukses dan punya segalanya.Tapi,kenapa Daniel lebih memilih Shafira.Wanita itu tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan ku.Dia sangat ketinggalan jauh dariku.Tapi,mengapa Daniel lebih memilih nya.Padahal aku sangat mencintai nya,Kenaapaa……"teriaknya

"Awas saja kau Shafira,aku tidak akan membiarkan kau bahagia dengan Daniel.Aku akan membuat hidup mu sengsara."ucapnya dengan amarah dan dendam yang membara dihatinya

Setelah itu,dia merebahkan tubuhnya ke atas ranjang dan dia memejamkan matanya.Fisik dan batin nya sangat lelah hari ini,dia perlu istirahat untuk menjernihkan pikiran nya.

***

Pukul tujuh malam,Renata sudah bersiap-siap untuk pergi.Dia memakai sweater Hoodie berwarna moccha dengan jeans berwarna hitam.Dia hanya membawa tas ransel,didalam nya berisi Ponsel,dompet dan power Bank saja.

"Mau kemana malam-malam begini,sayang."tegur wanita cantik yang memakai piyama itu pada putrinya

"Aku mau menginap dirumah teman ku,Mah."ucapnya santai

"Ohh begitu,Yasudah hati-hati yaa berangkat nya.Jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya."ucap wanita itu pada putrinya

"Iya mah,aku pamit dulu."

Lalu dia pergi dari rumah dan memasuki mobilnya.Kemudian dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.Saat menyetir, tiba-tiba saja teringat senyum Daniel yang menurutnya sangat manis.Tapi,senyum itu bukan diperuntukkan bagi nya.Melainkan untuk Shafira,istri Daniel.

Sungguh,hati Renata sangat hancur saat melihat Daniel bersanding dengan wanita lain.Pria yang dia sukai tidak bisa membalas perasaan nya,dan hanya menganggap dirinya sebagai teman.Sakit sekali.

Renata membelokkan mobilnya ke arah timur dan tidak lama kemudian dia berhenti di sebuah rumah yang megah.Terlihat seorang pria yang seusia ayah nya membuka pintu gerbang,pria itu sudah mengenali mobil Renata.Karena Renata sering ke tempat ini.

Renata menurunkan kaca mobilnya."Selamat malam pak Johan."ujar Renata menyapa pria bernama Johan itu

"Selamat malam juga non Renata."sahut pak Johan dan beliau kembali menutup pintu gerbang.

Sedangkan mobil Renata sudah masuk ke halaman rumah yang besar itu.Lalu dia keluar dari mobilnya dan terlihat seorang perempuan yang seumuran dengan nya yang tengah menunggu dirinya sambil bersandar ditiang.Perempuan itu menghembuskan asap rokok nya dengan santai.Lalu dia melempar puntung rokok nya ke tanah dan memijak nya hingga mati.

"Yuk masuk."ajak perempuan yang menunggu Renata itu dan Renata hanya membalas ucapan perempuan itu dengan mengangguk.Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan menuju ke mini bar milik perempuan itu.

Setelah duduk di kursi, perempuan itu mengambil satu botol Vodka dan menuangkan minuman itu kedalam gelas yang ada dimeja itu.Renata langsung mengambil gelas itu dan meminum minuman beralkohol itu hingga tandas.

"Lagi."ucap Renata sambil menyerahkan gelas miliknya, perempuan itu pun menuruti kemauan Renata.Renata pun kembali meminum minuman beralkohol itu hingga lima gelas berikutnya.Dia pun mulai mabuk dan meracau tidak jelas.

"Kenapa Daniel lebih memilih perempuan itu.Apa kurang nya diriku? Padahal aku juga cantik,kaya, perempuan karir, berprestasi,mempunyai berbagai kemampuan dalam hal apapun.Tapi,tetap saja Daniel memilih Perempuan sok alim itu."begitulah racauan yang terdengar dari suara Renata.Lalu dia menatap perempuan dihadapan nya dengan ekspresi datar. "Sarah,tolong Lo sebutin.Apa kurang nya diri gue?"tanya Renata

Perempuan itu menghela nafas saat melihat sahabatnya yang sangat suka mabuk setiap kali mempunya masalah.

"Renata,Lo gak kurang apapun.Lo sempurna,mata cowok itu aja yang buta.Bisa-bisa nya dia menolak cewek sesempurna elo."ucap Perempuan bernama Sarah itu

"Tapi,tetap saja gue kalah dari perempuan itu.Dia telah memiliki semua perhatian Daniel.Gue sakit hati banget."ucap Renata yang kembali meminum segelas Vodka

Saat dia ingin menambah lagi,Sarah mengambil botol Vodka itu dan meletakkan nya ke meja lain."Sudah cukup Lo minum,Lo sudah mabuk banget Renata."tegur Sarah pada sahabatnya itu

"Kembalikan botol itu dan tuang kan ke gelas gue,gue pengen minum lagi."ucap Renata yang memang sudah mabuk

Sarah tidak menuruti keinginan Renata,dia beranjak dari tempat duduknya.Kemudian Sarah menghampiri Renata dan membopong tubuh Renata menuju ke kamar tamu.Sarah pun membuka kamar mandi dikamar tamu itu dan mendudukkan Renata ke lantai.

"Kenapa Lo bawa gue kamar mandi."protes Renata. Wlaupun dia masuk,namun dia masih mempunyai sedikit kesadaran.

Sarah tidak memperdulikan ucapan Renata,dia menghidupkan shower dan air itu merembes keluar membasahi tubuh Renata.

"Bangsat,kenapa Lo basahin tubuh gue."umpat Renata

"Banyak omong Lo,Lo itu sudah mabuk.Buruan mandi,gue akan siapin pakaian buat elo."omel Sarah dan perempuan itu keluar dari kamar mandi

"Benar-benar sahabat laknat."gumam Renata kembali mengumpat dan dia tidak memperdulikan perintah Sarah yang menyuruhnya untuk mandi.Renata pun memejamkan matanya

Setelah menyiapkan pakaian untuk Renata,Sarah sesekali melirik ke arah pintu kamar mandi.Sudah sepuluh menit berlalu,namun sahabatnya itu tidak keluar dari kamar mandi.Sarah pun menyusul nya.

"Yaa ampun,malah ketiduran lagi.Woyyy.....bangun Lo.Mau mati muda Lo hah."bentak Sarah

"Hmmm...." Hanya itu yang terdengar dari suara Renata

"Nyusahin aja Lo."gerutu Sarah,lalu dia memandikan Renata layak nya seorang bayi.Yaa,bayi besar maksudnya.

"Danieell..."gumam Renata

"Sudah tidur saja,masih menyebut nama cowok itu.Parah bener Lo,Ren!"omel Sarah

Kini,Renata sudah berganti pakaian dan yang melakukan itu semua adalah Sarah."Apes banget hidup gue,untung aja Lo masih kerabat gue

.Kalau enggak,malas gue punya sahabat kayak elo Ren.Nyusahin aja!"batin Sarah

Lalu dia keluar dari kamar Renata dan dia pun berganti pakaian.Kemudian dia merebahkan tubuhnya ke atas ranjang miliknya dan memejamkan matanya hingga tertidur.

***

2.

Seorang Laki-laki tampan dengan sebilah pedang ditangan kanannya memasuki sebuah kerajaan.Dia berhenti dan berlutut dihadapan seorang lelaki yang lebih tampan dan gagah darinya.Lelaki gagah yang duduk di kursi kebanggaan nya itu menatap tajam pada lelaki yang berlutut dihadapan nya itu.

"Salam yang mulia raja."ucap lelaki itu dan lelaki gagah yang dipanggil yang mulia raja itu mengangguk kecil

"Katakan."ucap nya dengan lantang

"Yang mulia,hamba sudah mengetahui dimana keberadaan perempuan yang diramalkan oleh pendeta Wisnu Wardhana untuk menjadi pasangan yang mulia."ucap Laki-laki itu

Laki-laki yang dipanggil yang mulia itu memegang dagunya dengan tangan kiri sambil mengangguk.Dia tersenyum puas atas apa yang disampaikan oleh panglima nya.

"Kau bisa kembali pada tugas mu,panglima Wira Seta."titah lelaki bertubuh tinggi besar itu

"Baik yang mulia."ucap panglima Wira Seta dan pamit undur diri

"Apa langkah selanjutnya,paman patih?"tanya yang mulia

"Jika ingin bertemu dengan gadis itu,yang mulia harus menyamar menjadi manusia.Agar semua nya berjalan menjadi mudah.Jika bertemu dengan keadaan fisik kita,takut nya gadis itu nanti akan ketakutan begitu melihat yang mulia.Maaf jika saran hamba salah."jawab Patih Raganatha

"Aku akan mempertimbangkan perkataan mu,paman patih."ucap yang mulia

"Gadis manis, tunggu lah kedatangan ku.Aku akan menemui mu dan menjadikan mu ratu hatiku sekaligus permaisuri ku Hahahahahahha."ucap yang mulia dengan lantang dan tertawa

Tawa nya menggetarkan dinding-dinding kerajaan Bantara Angin.Lelaki yang menjadi raja kerajaan Bantara Angin itu duduk di singgasana nya dan dia bersandar sambil memejamkan matanya.Dia sudah membayangkan,jika dia akan duduk dan berbaring didampingi oleh seorang perempuan yang dia cintai.Perempuan itu berasal dari alam manusia.

***

Sarah keluar dari kamar nya setelah mandi dan berganti pakaian.Lalu dia menuju ke dapur dan membuka kulkas miliknya.Bahan dapur tinggal sedikit, Seperti nya dia akan menyuruh bibi untuk kepasar pagi ini.

"Bibi."panggil nya pada perempuan paruh baya dihadapan nya itu

"Iya non."sahut Bibi

"Bibi,beli bahan-bahan dapur seperti biasa ke pasar yaa.Karena yang dikulkas hanya tinggal sedikit."ucap Sarah dan memberikan dua lembar uang seratus ribu.

"Baik non."ucap bibi dan segera mengambil tas nya,lalu keluar dari rumah

Setelah kepergian pembantu dirumahnya,Sarah memanaskan air yang ada dalam dispenser.Kemudian dia menuang susu ke gelas secukupnya.Tidak lama kemudian,dia memasukkan air panas yang ada dalam dispenser itu ke dalam gelas nya setengah.Kemudian dia menambah air dingin setengah.Lalu dia mengaduk susu hangat itu dan meminum nya dengan perlahan.Sarah mengambil biskuit dalam kulkas dan memakannya.

Terlihat dari arah kamar tamu,Renata melangkah keluar dan menuju ke arah Sarah.

"Baru bangun Lo?"tanya Sarah

"Hm." Renata hanya menyahuti dengan bergumam dan dia pun duduk di kursi dekat meja makan."Lidah gue kok rasanya pahit banget yaa? Gua minta susu Lo?"ucap nya dan merebut susu gelas dari tangan Sarah yang masih tersisa setengah

Sarah hanya bisa memutar bola matanya dengan malas."Yaa wajar lidah Lo pahit,Lo aja minum Vodka hampir satu botol."ucap Sarah

"OMG,serius Lo?"tanya Renata dengan mata hampir melotot pada sahabatnya

"Hm."

"Trus? Baju gue kemana? Lo yang ganti?"tanya Renata

Sarah mengangguk. "Iya,gue yang mandiin dan ganti baju Lo."jawab Sarah

"What?"teriak Renata dan menutup dada nya dengan kedua tangannya, seolah-olah dia sedang dilecehkan.Melihat hal itu,membuat Sarah kesal dan melempar biskuit ke arah Renata.

"Sialan Lo. Bukan nya bilang terima kasih,malah berkelakuan seperti itu."ucap Sarah geram pada sahabatnya

Renata tertawa terbahak-bahak. "Hahahaha sorry,gitu aja marah.Gue berjanda bestieee."ucap Renata

"Bercanda. Bukan berjanda."ucap Sarah melotot pada Renata

"Iya iya,gitu aja marah.Terimakasih yaa bestie,udah mandiin gue.Lo memang sahabat sejati gue."ucap Renata berdiri dan menghampiri Sarah

Melihat Renata mendekati nya,Sarah jadi curiga."Mau ngapain Lo dekat-dekat gue?"tanya Sarah

"Karena Lo sudah mandiin dan ganti baju gue,gue mengucapkan banyak-banyak kata terimakasih."jawab Renata

"Sama-sama. Terus? Ngapain Lo masih berdiri."tanya Sarah lagi

"Gue mau peluk Lo."ucap Renata dan dengan cepat mendekati Sarah dan memeluk sahabatnya.Sontak saja hal itu membuat Sarah kesal dan mengomel.

"Lepasin! Gue geli dipeluk sama cewek kayak elo."umpat Sarah

"Hahaha gantian,Lo udah pegang-pegang tubuh gue saat gue enggak sadar.Sekarang gantian,gue peluk elo dengan ikhlas."ucap Renata sambil ngakak ,karena bagi nya ini adalah hal lucu,karena bisa menggoda sahabatnya.

"Dih,gue enggak sengaja dan terpaksa melakukan hal itu.Padahal gue ogah banget."ucap Sarah begitu Renata berhenti menggoda nya

"Gue tau kok,gitu aja gak bisa di ajak bercanda."ucap Renata sambil tertawa-tawa

"Bagi elo enggak masalah,bagi yang melihatnya.Pasti mereka menduga yang enggak-enggak nantinya.Pasti mereka akan mengira,apa-apaan cewek berpelukan didapur.Pasti orang berpikir,kita berdua lesbi."ucap Sarah panjang lebar

"Kebanyakan bacot Lo,gue lapar nih."ucap Renata

"Makan aja tuh biskuit."ucap Sarah

"Yaelah,makan biskuit mah mana kenyang."ucap Renata sambil manyun dengan dagu diatas meja

"Bahan makanan dikulkas habis,tadi bibi pergi ke pasar membelinya.Sebentar lagi dia akan datang."ucap Sarah dengan santai

"Ahh kelamaan Lo,sini ponsel Lo.Gue mau pesan makanan aja."ucap Renata dan memesan makanan secara online

"Kebiasaan Lo, nanti uang gue harus Lo ganti."ucap Sarah

"It's oke,tenang saja.Gue bakal ganti kok,sekarang gue cuma pinjam.Karena ponsel gue baterai nya habis dan baru ngecas tadi."sahut Renata dan mengembalikan ponsel milik Sarah

Lima belas menit kemudian,pesanan Renata sampai.

"Ambilin pesanan gue."ucap Renata memerintah Sarah,bukan nya menjawab,Sarah malah melotot kan mata nya pada Renata.Tentu saja hal itu membuat Sarah tertawa terpingkal-pingkal dan dia segera berdiri dari tempatnya untuk menuju ke depan.

"Terimakasih,bayar nya sudah lewat aplikasi yaa pak."ucap Renata pada lelaki yang sepertinya seumuran dengan nya

"Iya Bu, sama-sama."sahut lelaki itu dan berbalik ingin meninggalkan tempat itu

"Ehh pak,aku masih muda.Bukan ibu-ibu."ucap Renata

"Aku juga masih muda,bukan bapak-bapak."sahut Lelaki itu. "Permisi!"ucap nya dan meninggalkan Renata yang masih bengong

"Hem, terserah deh!"gumam Renata dan dia pun masuk kedalam rumah dengan membawa plastik yang berisi makanan ditangan kanannya

Renata pun duduk dimeja makan bersama Sarah,kemudian mereka berdua menikmati makanan itu.Mereka sarapan dengan lahap.

***

Didalam kerajaan,raja iblis duduk dengan angkuh dikursi kebanggaan nya.Dia telah merubah dirinya ke wujud asli nya jika dia telah marah.Wujud nya sangat menyeramkan, tubuhnya berwarna merah dengan satu tanduk dikening nya.Badan raja iblis yang tinggi besar makin terlihat menyeramkan.Bahkan,Sayap nya pun telah tumbuh dibelakang tubuhnya.

Raja iblis terus menatap tajam pada lelaki yang terus menunduk beberapa langkah dari hadapan nya.Lelaki itu sangat takut dengan tatapan raja iblis.Dia menyesal telah mengkhianati raja nya dan kini dia harus merasakan akibat dari perbuatannya.

"Arya Wiguna,kau tahu apa perbuatan mu bukan?"tanya yang mulia raja

"Ta-tahu yang mulia."ucap lelaki bernama Arya Wiguna dengan kepala tertunduk

Raja menyeringai,lalu dia berkata."Kau pasti sudah tahu,apa hukuman yang akan diberikan kepada seorang penghianat."ucap sang raja

"Ampun yang mulia, ampuni semua kesalahanku.Aku bersumpah,jika aku tidak akan melakukan perbuatan seperti itu lagi.Aku berjanji yang mulia."ucap Arya Wiguna yang langsung memandang raja dengan ekspresi memohon

"Mudah sekali kau berkata,setelah penghianatan yang kau lakukan."bentak raja iblis dan tiba-tiba saja dia sudah berada didekat Arya Wiguna.Terlihat tangan kanannya mencekik leher Arya Wiguna. "Harusnya kau tahu diri, bahkan jika keluarga kerajaan yang berbuat salah.Aku pun tidak akan segan-segan untuk menghukum nya."

Lalu raja iblis melepaskan cekikan nya dari leher Arya Wiguna."Bawa penghianat ini ke penjara bawah tanah yang berada didekat kandang Paman maung."titah raja iblis pada prajurit

Dua orang prajurit menyeret Arya Wiguna. "Yang mulia,berikan aku ampunan.Aku berjanji tidak akan mengkhianati mu lagi.Yang muliaaaa....."teriak Arya Wiguna yang semakin jauh dari pandangan raja iblis

Raja iblis yang telah merubah wujudnya seperti manusia mendekati pendeta Wisnu Wardhana."Pendeta,kapan aku bisa menemui gadis itu? Aku sudah tidak sabar."tanya raja pada pendeta Wisnu

"Yang mulia raja,yang mulia bisa menemui besok malam.Karena malam besok bulan purnama akan penuh dan temui lah gadis itu besok malam.Dia pasti akan senang bertemu yang mulia dengan rupa manusia."jawab pendeta Wisnu

"Baiklah,aku akan menemui gadis itu.Rasa nya aku tidak sabar."ucap raja iblis dengan semangat

Sementara itu,ditaman yang masih berada dihalaman kerajaan.Terlihat seorang gadis yang duduk dengan angkuh dikelilingi para dayang.Tiba-tiba saja dia melihat raja iblis berlalu dari hadapannya dengan gagah.

"Yang mulia Raja."ucap gadis itu berdiri dari tempat duduknya dan melangkah lemah gemulai.

Sedangkan raja iblis,dia mendengar panggilan dari gadis itu.Gadis itu merupakan putri dari Pendeta Wisnu Wardhana, pendeta Wisnu sendiri adalah adik dari ayahanda raja iblis.Jadi,gadis itu adalah sepupunya.

"Ada apa Laksmi?"tanya raja iblis

"Bisakah kita bicara berdua, sebentar saja."ucap gadis bernama Laksmi itu

Raja iblis mengangguk dan menyuruh semua yang berada disana pergi.Dan kini,hanya tinggal mereka berdua saja di taman.

"Bicaralah,Laksmi."titah raja iblis

"Kanda Panji baskara, benarkah berita yang aku dengar.Jika kanda menyukai gadis dari alam manusia dan akan segera menikahi nya?"tanya Laksmi dengan ekspresi menahan cemburu.Wajar dia cemburu,karena dia sangat menyukai raja iblis,berbeda sekali dengan raja iblis.Dia tidak pernah menyukai Laksmi dan dia hanya menganggap gadis itu sebagai adik.Namun,dia sudah terikat dengan perjodohan yang terjalin sejak mereka dilahirkan.

"Benar."ucap raja iblis yang bernama Panji Baskara itu dengan singkat

"Kenapa? Bukan kah aku dan kanda sudah dijodohkan.Dan aku akan menjadi ratu kerajaan ini nanti."ucap Laksmi dengan nada protes

Raja iblis tersenyum menyeringai mendengar perkataan sepupunya itu."Lalu?"tanya Raja dengan remeh

"Lalu? Yaa,kanda harus melupakan gadis itu dan segera menikahi ku.Kita sudah berjodoh sejak kecil."ucap Laksmi yang semakin berani saja.

"Laksmi,kau sudah melewati batasan mu.Yang menjadi raja disini adalah aku.Dan hanya aku yang pantas menentukan siapa ratu di kerajaan ku ini,bukan mereka maupun kau."ucap Raja iblis penuh tekanan dan gegas.Setelah itu,dia pergi meninggalkan Laksmi yang tidak terima dengan perkataan nya.

"Kurang ajar,aku harus segera menemukan gadis dari alam manusia itu.Aku tidak ingin dia menjadi permaisuri di kerajaan Bantara Angin ini."gumam Laksmi,lalu dia pergi meninggalkan tempat itu.

***

3.

Renata hanya duduk melamun di taman milik Sarah.Sarah pun menghampiri sahabatnya.

"Ren,daripada Lo melamun gak jelas.Mending Lo ikut gue menjelajahi hutan besok."ucap Sarah

Renata menoleh ke arah sahabatnya dan berkata."Dimana?"tanya Renata

"Di hutan larangan."ucap Sarah

"Dari nama nya aja udah serem,ngapain kesana sih.Apa gak ada hutan lain."ucap Renata malas

"Tapi,gue penasaran banget dengan hutan itu Ren.Bayangin aja,tidak ada satu orang pun yang berani datang kesana.Kata nya ada penunggu lah,asal Lo tau yaa.Yang nama nya jin atau penunggu itu dia memang ada dimana-mana.Bukan hanya ditempat itu saja."ucap Sarah

"Tapi gua takut,denger nama nya aja pasti itu hutan sudah angker."ucap Renata

Sarah kesal. "Bilang aja Lo penakut."

Mendengar ucapan Sarah,Renata tidak terima dikatakan penakut."Oke,gue akan pergi bersama Lo besok.PUAS LO."ucap Renata sedikit kesal dibilang penakut

"Thanks yaa bestie, akhirnya Lo mau juga ikut."ucap Sarah sembari tersenyum dan dia kembali berkata."Kalau begitu,Lo pulang aja Ren.Siapin baju Lo dan masukin kedalam ransel serta alat yang akan diperlukan untuk besok.Sekaligus izin sama kedua orang tua Lo."ucap Sarah

"Lo ngusir gue?"tanya Renata dengan raut tidak suka

"Bukan gitu ahh,kalau Lo pulang sekarang.Lo bisa istirahat dirumah dan bisa berangkat bersama gue besok.Awas aja enggak jadi, hubungan persahabatan kita akan berakhir."ucap Sarah sambil mengancam bercanda

"Iya iya bawel banget sih Lo."ucap Renata dan dengan malas dia akhirnya bangkit dari tempat duduknya dengan diiringi Sarah dibelakangnya.

Setelah masuk ke dalam kamar,Renata memakai baju nya malam tadi.Kebetulan baju itu sudah dicucikan oleh bibi dengan mesin cuci.Dan pakaian Sarah yang dia pinjam itu dia berikan kepada bibi.

Renata pun keluar dari kamar itu dan menemui Sarah yang membantu bibi menyediakan makanan diatas meja.

"Sebaiknya Lo makan dulu deh,gue gak mau tiba-tiba Lo kelaparan nanti dan ngadu ke orang tua lo.Jika Lo tinggal disini gak dikasih makan sama gue."ucap Sarah dengan nada bercanda

Renata pun membalas candaan Sarah."Kalau Lo maksa,gue bisa apa?"ucap Renata dan duduk di kursi

Kemudian Sarah juga ikut duduk di kursi berhadapan dengan Renata.Mereka pun melahap makan siang itu.

***

Renata mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang.Tiba-tiba saja dia teringat dengan pemuda yang sangat dia cintai.Namun,cinta yang dia ulurkan tidak bersambut.Sebab,pemuda itu hanya menganggap nya sebagai teman saja.

Entah apa yang Daniel lakukan sekarang? Ahh tentu saja dia sedang berbahagia.batin Renata

Mobil Renata memasuki halaman rumahnya dan dia pun menghentikan mobilnya.Setelah itu dia turun dan segera memasuki rumahnya.Rumah nya terlihat sepi,entah dimana mama sekarang?ucap Renata dalam hati

"Renata." Terdengar suara perempuan yang tidak lain adalah ibunya Renata.Seketika Renata menoleh dan menatap ibunya. "Ada apa ,mah?"tanya Renata

"Kamu baru pulang,sayang?"tanya ibunya Renata

"Iya mah."sahut Renata singkat

"Kamu sudah makan siang?"tanya ibunya Renata

"Sudah mah,aku ke kamar dulu yaa."ucap Renata dan segera memasuki kamar miliknya

Ibunya Renata sedikit heran dengan sikap putrinya,entah apa yang menyebabkan putrinya terlihat murung sejak kemarin.Sepertinya dia harus mencari tahu nanti.Lalu dia menuju ke dapur dan melakukan kegiatan yang menurutnya menyenangkan,yaitu memasak.

Sementara itu,Renata yang masuk ke dalam kamarnya tadi segera menutup pintu.Kemudian dia merebahkan tubuhnya sebentar,namun dia tidak bisa memejamkan matanya.Lalu dia segera menuju ke kamar mandi dengan handuk miliknya.Setelah selesai mandi,Renata keluar dari kamarnya dengan baju kaos putih dan celana dengan warna senada.Setelah menguncir rambut nya,dia membawa ponsel miliknya dan keluar dari kamarnya.

Renata mencari ibunya dan dia melihat ibunya sedang berkutat di dapur dengan segala kegiatan nya.Apalagi kalau bukan memasak.Bahkan,aroma kue bolu pandan buatan ibunya yang berada dalam oven pun tercium.Sehingga membuat Renata langsung mendekati Ibunya.

"Hemmm.....harum banget kue buatan mama."ucap Renata

Ibunya Renata menoleh dan tersenyum pada putrinya"Tentu saja sayang,ini kan kue kesukaan kamu."ucap Ibunya Renata

"Sudah matang ma,aku keluarin dari oven yaa."ucap Renata dan mengeluarkan kue dari tempatnya itu dengan hati-hati.Setelah itu,Renata meletakkan kue bolu pandan ke atas tempat yang sudah disiapkan sang ibu.Kemudian dia memotong nya dan segera memasukkan satu potongan kue ke dalam mulutnya.

"Uhh masih panas banget mah...!!"ucap Renata yang merasa sedikit kepanasan,karena kue nya masih panas dan baru saja keluar dari oven.

"Kamu sih gak sabaran,sudah tahu kue nya baru matang.Langsung aja kamu makan."omel ibunya Renata

"Hehehe maaf mah. Abisnya,kue nya enak banget."ucap Renata sambil tersenyum cengengesan, sedangkan ibunya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putri semata wayangnya itu.

Renata melirik ke ponselnya dan sekarang sudah pukul tiga sore.Satu jam lagi,ayah nya akan pulang.Renata duduk di kursi,dia memakan kue sambil memainkan ponselnya.Dia membuka foto-foto kebersamaan dirinya dengan Daniel.Dia berteman sejak kecil hingga dewasa.Banyak sekali kenangan-kenangan indah bersama lelaki itu.Dan hanya kepada lelaki itu lah Renata bisa jatuh cinta.Bahkan cinta nya tidak pernah kurang,setiap hari selalu ada cinta darinya untuk Daniel.Pun saat ini,dia masih mencintai Daniel.Walaupun lelaki itu sudah menikah.

Ibunya Renata melirik putri nya yang asik menatap ponsel.Dia jadi kepo, perlahan-lahan dia mendekati Renata.Dan dia mengerenyitkan dahinya begitu melihat Renata menatap foto Daniel dan Renata sendiri.

Kenapa Renata terus memandangi foto Daniel? Apakah dia menyukai putra Bagas yaa? Tapi sejak kapan? Dan Daniel juga sudah menikah? Begitu banyak pertanyaan didalam benak Ibunya Renata

"Renata...!"panggil ibunya dan sontak saja Renata terkejut.Renata pun segera menyembunyikan ponsel nya.

"I--iya mah."ucap Renata gugup. Semoga saja mama tidak sempat melihat foto Daniel.ucapnya dalam hati.

"Kenapa kamu memandangi foto Daniel?"tanya Ibunya Renata

Mendapat pertanyaan tiba-tiba dari ibunya,membuat Renata jadi salah tingkah."Ohh itu,aku cuma sedih aja mah.Karena Daniel sudah menikah, otomatis aku tidak mempunyai teman kecil lagi."ucap Renata

"Benarkah?"tanya Ibunya sedikit tidak percaya

"Iya mah."sahut Renata singkat

"Kirain kamu menyukai Daniel."ucap ibunya Renata yang tentu saja membuat Renata salah tingkah.Dia lalu menyahuti perkataan ibunya."Mana mungkin Renata menyukai Daniel mah,dia saja menyukai Shafira sejak dahulu."ucap Renata

"Kalau dia sukai kamu,apakah kamu juga akan menyukainya?"tanya Ibunya sembari tersenyum ke arah Renata.

"Ehhh...!!" Renata jadi salah tingkah dengan pertanyaan ibunya. "Ee--ngggak mah,mana mungkin.Kita kan cuma sebatas teman."ucap Renata sembari menggigit kecil bibir nya,dia terlihat sangat gugup.Dan itu tidak lepas dari pandangan ibunya.Dia sangat tahu,jika putri nya gugup.Maka gadis itu akan menggigit bibirnya.Namun ibunya Renata tidak ingin terus bertanya kepada putrinya.Hal itu pasti akan membuat Renata tidak nyaman.

"Mama cuma bercanda."ucap ibunya kembali membereskan sisa-sisa peralatan yang kotor dan Renata menghela nafas lega.

"Mama."panggil Renata. "Hem."sahut Ibunya

"Besok aku dan Sarah mau pergi liburan."ucap Renata

Ibunya menoleh. "Liburan kemana?"tanya ibunya Renata sambil menatap Putri nya

"Ke sebuah tempat,kata Sarah.Tempat nya sangaaaat bagus.Boleh yaa mah?"ucap Renata memohon pada ibunya,agar dia dibolehkan untuk pergi.

"Aman gak disana?"tanya Ibunya dengan serius

"Aman kok mah."ucap Renata berbohong,dia tidak tahu tempat itu aman atau tidak.Yang jelas,dia harus pergi kesana.Itu pun karena desakan Sarah,kalau tidak mana mau dia kesana.Dan sekarang dia terpaksa berbohong kepada ibunya,supaya dia diperbolehkan pergi kesana.

"Beneran?"tanya ibunya dengan serius

"Iya mama,kalau mama nggak percaya.Aku telepon nomor Sarah aja sekarang,bagaimana?"tanya Renata

"Iya,iya mama percaya."ucap ibunya Renata akhirnya

Renata akhirnya menghela nafas lega,untung mama nya percaya.Kalau enggak, urusannya bakal runyam.

"Papa pulang."ucap seseorang dari luar,siapa lagi kalau bukan ayah nya Renata.Lalu pria paruh baya itu menghampiri istri dan putrinya,kemudian mengecup dahi dua orang perempuan yang dia sayangi.

"Kalian sedang apa?"tanya ayah nya Renata

"Tadi,Renata bilang kalau dia besok mau liburan."ucap Ibunya Renata yang langsung mengambil tas kerja suaminya

"Ohya? Liburan kemana,sayang?"tanya sang ayah

"Ke sebuah tempat,rahasia dong pah.Boleh kan lah,kalau Renata pergi kesana?"ucap Renata sambil tersenyum

"Sekarang anak papa main rahasia-rahasiaan yaa,boleh dong."ucap Ayah nya Renata

"Hehehe makasih papa.Kalau begitu,Renata ke kamar dulu yaa mah pah.Mau masukin pakaian ke dalam koper."ucap Renata dan beranjak dari kursi nya.Sedangkan orang tua nya hanya mengangguk kecil.

Setelah kepergian Renata,Sang ayah masih asik memakan kue bolu pandan buatan istri nya.Semua masakan yang istrinya buat,selalu saja enak.Dan itu membuat dia betah untuk makan di rumah.

"Pah,tadi mama lihat.Renata asik mandangin foto dia dengan Daniel."ucap ibunya Renata

"Terus?"tanya Ayah Renata sedikit cuek,karena dia asik menikmati kue buatan istrinya

"Apa jangan-jangan,Renata suka dengan Daniel yaa?"

"Ohh yaa?"

"Isshh papa,mama serius lho ngomong nya.Kalau Renata beneran suka dengan Daniel,dan Daniel lebih memilih Shafira.Pasti putri kita sedang patah hati sekarang,pantas saja setelah pulang dari acara Daniel dia selalu murung."

"Kalau itu memang benar,kita tidak bisa melakukan apa-apa mah.Karena Daniel dan Shafira sudah menikah,jadi alangkah baiknya putri kita melupakan pemuda itu.Jika dia benar-benar mencintainya."ucap ayah nya Renata

"Benar juga yaa pah,kasihan Renata.Padahal dia gadis baik,cantik, wanita karir dan masih banyak lagi kelebihannya."ucap Ibunya Renata

"Mungkin Daniel tidak menemukan sesuatu yang spesial pada diri Renata,itu sebabnya dia tidak memilih Renata mah.Yang terpenting,semoga Renata bisa menemukan lelaki yang dia cintai suatu saat nanti.Dan papa hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk putri kita."

"Mama juga pah, semoga putri kita bisa menemukan lelaki yang tulus mencintai nya."

Setelah itu,ayah nya Renata beranjak dari tempat duduknya.Dia segera menuju ke kamar mandi,karena tubuhnya sangat gerah.Sedangkan ibunya Renata kembali berkutat di dapur bersama bibi.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!