NovelToon NovelToon

Vampir Terlemah Masuk Akademi

Bab 0 : Prolog Manusia & Vampir

Era kegelapan, era yang memperlihatkan gelapnya langit setiap saat dimana pun.

Peperangan yang masih terus berlangsung antara manusia suci dengan manusia vampir membuat dunia bermandikan darah segar yang akan terus mengalir setiap saat.

Hiruk pikuk udara yang penuh akan debu akibat pertarungan yang terus terjadi setiap waktu.

Peperangan yang melibatkan seluruh dunia dan berlangsung selama 300 Tahun.

Dan kini, pemimpin kerajaan vampir serta pemimpin kerajaan manusia berdiri berhadapan saling memandangi wajah satu sama lain.

Wajah kedua pemimpin dua belah pihak yang seharusnya semangat dan tak gentar demi mendapatkan kemenangan itu, masing-masing dari mereka terlihat kelelahan satu sama lain.

Wajah manusia itu nampak terlihat sangat kurus dan lesu, kantung matanya terlihat begitu hitam karena harus terus begadang demi mengamati situasi dalam perang.

Manusia vampir di hadapannya terlihat sama dengan warna kulitnya yang pucat disertai iris mata yang berwarna merah.

keduanya saling menatap satu sama lain dengan lelah.

Raja manusia suci kini dengan lesuh memecahkan keheningan dengan berkata, "Peperangan ini.... sebenarnya apa yang kamu inginkan?".

Sedangkan raja manusia vampir tersentak kaget tak percaya akibat ucapan dari manusia suci di hadapannya, "Bukankah kalian yang menginginkan sesuatu hingga perang ini terjadi?"

"Huh? apakah kamu sedang berkata bahwa kalian para vampir berperang dengan alasan bahwa kalianlah yang dijajah?" raut terkejut dari Raja manusia juga terlihat jelas.

"Bukankah faktanya memang seperti itu? lantas jika kalian memang tidak berniat menjajah kami, maka kalian berperang dikarenakan kalian mengira Kamilah yang menjajah kalian?"

Mendengar ucapan dari raja Vampir, raja manusia suci itu berkata, "Itu benar".

Raja Vampir kemudian tertawa terbahak bahak hingga dia juga ikut terbatuk, "Lalu untuk apa peperangan kita selama ini?" tanya raja Vampir itu.

Sang raja manusia hanya terdiam, dia juga tak tau mengapa hal ini terjadi, sebenarnya dimana yang salah? dia tak tahu karena dia hanya mengikuti perang ini karena leluhurnya.

Raja Vampir menatap tajam mata raja manusia, "Tapi apakah kalian punya bukti bahwa kalian benar benar tidak ada niatan menjajah kami? aku tak bisa mempercayai kalian".

Tentu saja itu hal wajar, memangnya di dunia ini siapa yang akan mempercayai musuhnya sendiri? apalagi mereka telah memendam kebencian satu sama lain selama 300 tahun.

"Bagaimana jika kita membagi dunia ini menjadi dua wilayah? kita melakukan perjanjian suci agar tak mengizinkan masing masing memasuki wilayah sebelah", ulasan sang raja manusia terdengar bijak di telinga raja Vampir.

"Itu terdengar bagus, tapi agar lebih adil, aku juga akan melakukan perjanjian darah".

Raja manusia mengangguk setuju, "Baiklah, ayo akhiri peperangan yang melelahkan ini" ucap sang raja dengan nafas lega, hal yang dia inginkan sejak dulu kini akhirnya dapat terwujud.

Peperangan yang terjadi hanya karena sedikit kesalahpahaman antara satu sama lain, mungkin hal ini akan menjadi lelucon yang bagus. Tapi karena situasi masing masing, tidak ada yang bisa tertawa karena merasa lelah.

Perjanjian suci dan perjanjian darah kini dilakukan secara bersamaan, dimana perjanjian suci dilakukan dengan secarik kertas berisikan tentang syarat syarat yang diizinkan dan tidak boleh di langgar.

Raja manusia kemudian menyalurkan energi suci miliknya keluar dan menyelimuti kertas yang sudah disepakati itu.

Kertas itu diterbangkan keatas dan satu tangan raja manusia itu diangkat setinggi dada raja kemudian sang raja melakukan suatu sihir sehingga sebuah rantai mengikat secarik kertas itu.

"Dengan ini, semuanya sudah berakhir" Ucap sang raja itu kemudian dia melirik ke raja Vampir, "Jika vampir ataupun manusia melanggar, petir hukuman akan turun dan membunuh mereka yang melanggar.

Raja Vampir itu mengangguk ringan, "Sekarang giliran ku kan" ucap sang vampir itu lalu diangguki oleh raja manusia.

Vampir itu menggigit tangannya sendiri hingga meneteskan darah, "Terima darah ini, jangan menolaknya" ucap vampir itu dan langsung mengontrol darah yang sudah dia terbangkan itu menuju ke jantung raja manusia.

Lalu setelah tiba di jantung manusia, darah itu kemudian menyelimuti jantung raja manusia itu, "Ini sudah selesai" ucap raja Vampir, "Seperti yang akan terjadi jika salah satu dari ras kita melanggar, darah itu akan menyerap seluruh darah yang berada di tubuh mereka yang melanggar hingga mereka mati karena kehabisan darah".

Perjanjian darah milik raja Vampir memang terdengar sangat kejam dan mengerikan, tapi hal itu tak masalah selama mereka tak melakukan pelanggaran.

Kini kedamaian tiba di antara wilayah mereka masing masing.

Di singgasana yang terlihat begitu megah dan penuh akan aroma darah, duduklah raja Vampir yang sudah terlihat sangat kelelahan.

Di hadapannya, dia memandangi sahabat perangnya yang membuat kontribusi tinggi dalam peperangan itu.

"Angkat kepalamu Valeria Vladislav" Ucap sang raja Vampir terhadap Valeria Vladislav yang saat ini sedang berlutut dihadapan sang raja.

Valeria mengangkat kepalanya, dia tetap menunduk kebawah dan tak menatap wajah sang raja karena hal itu tidaklah sopan.

"Kamu telah membuat kontribusi tinggi dalam peperangan ini, dan dengan statusku sebagai raja kerajaan ini.." Sang raja berdiri dari singgasana nya lalu mengangkat satu tangannya dan lanjut berkata "Aku akan memberimu gelar sebagai seorang Duke".

Gelar Duke yang terkenal akan kekuasaannya yang paling tinggi setelah anggota kerajaan, kini di berikan kepada Valeria.

Valeria terlihat terkejut akan pernyataan itu, kemudian dia langsung berlutut lalu dengan sedikit lantang dia menjawab, "Maafkan saya Baginda, saya tak bisa menerima gelar itu".

"Valeria, siapa aku?" Ucap sang raja dengan lantang terhadap Valeria.

Valeria kemudian dengan putus asa berkata, "Anda adalah Raja ke 17 dalam silsilah keluarga kerajaan, Vladoria Nocturnalia, perintah dan titah Anda adalah mutlak".

Raja Vampir saat ini bernama Vladoria Nocturnalia, raja yang berhasil mengakhiri perang jangka panjang tersebut dan akan menjadi bagian dari sejarah dengan penuh kehormatan.

Raja Vladoria tersenyum mendengar ucapan Valeria, "Sekarang apakah kamu paham".

Valeria tak dapat mengelak lagi, dia sendiri yang mengatakan bahwa perintah dari raja adalah mutlak, "Saya paham Baginda"

Dan begitulah perang yang panjang itu berakhir serta terbentuknya keluarga paling terpandang dalam wilayah vampir yaitu Duke Vladislav.

Keluarga yang akan terus menghasilkan banyak jenius dari generasi ke generasi hingga ratusan juta tahun kedepannya.

Bab 1 : Akademi Nocturna

Aku perlahan membuka mataku, tatapanku terasa agak rabun mungkin karena aku baru saja bangun tidur.

Yah aku tidak peduli, yang penting karena sudah pagi, sebaiknya aku bangun dan mandi untuk bersiap.

Bangun dari tempat tidurku yang nyaman dan tenang, meregangkan tubuhku yang sangat lemah dan lembek.

Aku kemudian berjalan dengan lesu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diriku di pagi hari ini.

Aku masuk ke kamar mandi, menghadap cermin hingga cermin itu memperlihatkan diriku sendiri.

Wajah yang terlihat lemah dan culun, rambut hitam yang berantakan karena baru bangun tidur, iris mataku yang berwarna merah menyala.

Lalu di sertai dengan tubuh yang terlihat kurus dan tidak berotot sama sekali, “Ck aku benar benar vampir yang tak memiliki bakat sama sekali ya?“.

Itulah aku, seorang vampir yang sama sekali tak memiliki bakat, bahkan aku diberi gelar dalam sejarah karena terlahir sebagai vampir yang benar benar lemah dan buruk.

Yah sudahlah, toh aku tidak bisa berbuat apa apa, tidak mungkin juga aku harus merengek kepada ayah dan ibuku agar memasukkan ku kembali kedalam kandungannya lalu menyuruh mereka untuk memproduksi ku dengan cara yang lebih baik lagi agar aku lahir dengan lebih baik lagi.

Entah teknik apa yang ayah dan ibuku gunakan saat bermain di ranjang, tapi sepertinya cara mereka benar benar buruk hingga aku terlahir seperti ini.

Meskipun begitu, setidaknya aku bersyukur karena masih memiliki satu kelebihan.

Aku menatap diriku yang baru saja selesai mandi dan merapikan penampilanku, kemudian aku mengangkat tangan ku dan melakukan pose di hadapan cermin, “Seperti biasanya, aku benar benar tampan”.

Itu bukanlah hanya sebuah bualan, meski aku adalah vampir yang terlemah dalam hal kekuatan tapi di satu sisi lain, aku adalah salah satu bunga tertampan yang ada di Nocturna.

Ah, tentang Nocturna….

Nocturna adalah dataran yang dikuasai oleh ras vampir, hmmm mungkin sekitar 1.700 tahun yang lalu, dimana vampir dan manusia suci melakukan perjanjian untuk tidak menginjakkan kaki di wilayah masing masing.

Dan ras vampir memilih dataran Nocturna sebagai wilayah mereka untuk dikuasai, yah raja dulu memang bijak dalam memilih wilayah.

“Tuan muda, sudah waktunya sarapan”

Suara itu.. dia adalah pelayan pribadiku, seorang nenek tua yang sangat cerewet, yah meskipun begitu dia sangat baik.

“Aku akan segera keluar..!!“

Penampilan sudah oke, wajah juga sudah tampan, waktunya menyambut hari yang baru!

Lucien Vladislav, itulah namaku, aku adalah anak dari keluarga terpandang di keluarga Duke Vladislav.

Saat lahir begitu banyak dari mereka yang memiliki ekspektasi tinggi kepadaku, tapi sayangnya aku terlahir dengan bakat yang buruk.

Saat aku mengetahui fakta itu, aku sungguh menderita dan takut seluruh vampir akan membenciku.

Dan yang aku takutkan benar benar terjadi, mereka semua mulai membenciku tapi aku bersyukur karena keluargaku ternyata tidak membenciku sama sekali.

“Ayah, ibu, selamat pagi” ucapku kepada ayah dan ibuku yang sudah duduk di meja makan dengan sebuah senyuman yang menghiasi wajah mereka.

Lucius Vladislav adalah nama dari ayahku, dia juga adalah Duke dari Vladislav saat ini.

Tahun ini ayahku sudah berumur 39 Tahun, dalam kerajaan ini ayahku juga adalah seorang jenius dalam dunia vampir.

Itu semua karena ayahku berhasil membangkitkan bloodline yang epik.

Blood Line adalah garis darah keturunan yang akan bayi vampir dapatkan setelah dia lahir.

Setiap lahir, bloodline yang mereka bangkitkan akan berbeda beda dan terkadang ada juga yang mendapatkan bloodline yang sama.

Setiap bloodline dibagi menjadi tiga tingkatan yang adalah bloodline rendah, menengah, tinggi.

Lalu setiap jenis bloodline juga memiliki empat tingkat yang disebut bloodline umum,langka,Epik dan terakhir legendaris.

Lalu Lucius Vladislav, ayahku, dia mendapat kan bloodline epik tingkat menengah yang di puja sebagai yang terbaik di antara banyaknya jenius.

Bloodline legendaris sendiri untuk generasi ini masih belum ada sama sekali selama 2000 Tahun, dan yang paling tinggi hanyalah bloodline epik dengan tingkat tinggi.

Belum ada seorangpun selama 2000 tahun yang membangkitkan bloodline tingkat legendaris.

Lalu aku sendiri, saat aku lahir aku benar benar tak membangkitkan bloodline apapun dan berakhir menjadi vampir terlemah yang hanya bisa makan saja.

Ah ya, sarapan ini sebenarnya tidak bisa di sebut sarapan sih, karena yang kami lakukan hanyalah meminum seteguk darah.

Kami tak bisa memakan makanan seperti yang manusia pada umumnya makan, yang kami makan hanyalah darah dan itupun harus darah yang berkualitas yang cocok dengan selera kami para bangsawan.

Ibuku Carmine Vladislav adalah duchess saat ini, sekaligus istri dari ayahku, dia sudah berumur 35 tahun.

Sesosok wanita cantik yang pernah menempati posisi sebagai bunga Nocturna sama sepertiku saat ini.

“Bagaimana tidurmu Lucien?“ Tanya ibuku.

“Aku tidur dengan nyenyak” aku berkata dengan jujur dan tersenyum manis dihadapan ibuku.

Melihat itu, ibuku pun ikut tersenyum lebar dengan darah yang keluar dari hidungnya, “Putraku semakin hari semakin tampan” gumamnya yang hanya bisa membuatku tersenyum canggung.

Begitulah sifat ibuku, dia adalah tipe orang yang jujur dan juga yang paling dia sukai adalah wajah tampan dan cantik, apapun itu selama itu indah!.

Sedangkan sifat ayahku, yah….. dia tipe orang yang sangat dingin dan pendiam?.

Lalu aku sendiri tentu saja memiliki sifat yang seperti malaikat karena sangat baik, ah vampir yang suka dengan malaikat normal gak sih?, Sudahlah.

Karena malas memikirkan hal itu, aku kini mengambil sebuah gelas yang berada di depanku, gelas itu berisikan darah yang terlihat sangat segar dan berbau lezat.

Tanpa basa basi, aku meneguknya sekali dan menghabiskan nya saat itu juga.

“Huahh, ini lezat seperti biasanya” ucapku sembari membersihkan sisa darah yang membekas di bibirku.

“Ngomong ngomong Lucien” Mendengar suara ayahku, membuat mendongkrak dan menatapnya dengan tanda tanya, “Mulai besok lusa, sudah waktunya kamu pergi ke akademi”.

Apa katanya? Akademi?, Hal itu sangat mengejutkanku sehingga aku berdiri dari tempatku dengan reflek.

“Bu-bukankah ini terlalu cepat?“ Ucapku berharap agar tidak dikirim ke akademi.

Tapi, ayahku dengan wajahnya yang datar itu berkata, “Kamu sudah berumur 15 tahun, itu umur yang pas untuk pergi ke akademi.“

Jika ayahku sudah memutuskan sesuatu, maka sangat sulit untuk mengubah keputusan itu.

Tapi ada hal yang bisa mengubahnya, aku mengalihkan perhatianku dan menatap ke arah ibuku, yah benar! Ibukulah yang bisa.

Tapi apa apaan ini? Mengapa ibuku memutar kepalanya saat aku melihatnya?.

“Maafkan aku putraku, aku kali ini tidak bisa membantumu” Batin Carmine dengan mengalihkan wajahnya dari Lucien.

Mu-mustahil…, apakah ibu bahkan tidak bisa membantuku keluar dari hal ini?.

Mengetahui fakta itu, aku hanya benar benar bisa menerimanya tanpa penolakan sedikitpun karena pada akhirnya semua yang aku lakukan pasti akan sia sia.

Bab 2 : Akademi Nocturna

Di lusa hari kemudian….

Kini saat ini aku sudah berpakaian dengan lengkap dan rapi, dihadapan ku terdapat sebuah kereta kuda khas yang dimiliki oleh keluarga Vladislav.

Lalu tepat di belakangku saat ini, ayah dan ibuku juga berdiri sembari mengantarkan kepergian ku.

Ibuku berdiri dengan tisu yang dia gunakan untuk menghapus air mata yang terus turun dari kedua matanya karena terlihat tidak ingin berpisah denganku.

“Hiks… hiks… Lucien jadilah anak baik selama di akademi oke?“ Ucapan ibuku terdengar sangat lesu karena terus menangis.

Sedangkan ayahku sendiri hanya menatapku tanpa emosi, tapi terlihat dia mengangkat tangannya dan menjatuhkan nya di pundak ku.

“Jangan mati” ucapan yang ayahku ucapkan sangat singkat padat dan jelas, sangat mudah untuk kupahami.

Ayahku adalah tipe orang yang tidak ingin anaknya tidak bisa melakukan apapun, jadi menurutku dia menyuruhku ke akademi untuk belajar mandiri.

Yah, karena ayahku sudah berusaha untuk mengucap kata kata untukku yang akan pergi, tentu saja aku harus tersenyum lebar kepadanya kan?.

“Tentu, ayah ibu, aku akan mengingat nasihat kalian” ucapku dan kini bergegas menaiki kereta kuda itu.

Di pagi hari yang cerah itu, kini kereta kuda itu berjalan meninggalkan kediaman yang sudah aku tinggali selama 15 tahun.

Tak terasa waktu berlalu dengan begitu cepat, aku mendekatkan wajahku ke jendela kereta kuda itu lalu memandangi langit biru yang indah itu.

Perjalanan tersebut memakan waktu selama 2 hari, dan kini aku sudah sampai ke penginapan tepat di malam harinya.

Dan 3 hari lagi akan tiba waktunya untuk menghadiri akademi.

Saat ini, aku sedang berada di penginapan yang tidak jauh dari akademi, begitu banyak pada bangsawan bangsawan lainnya yang juga telah menjadi siswa dalam akademi yang akan aku datangi.

Aku duduk di salah satu meja yang paling terpencil agar tidak menarik perhatian, aku suka menjadi pusat perhatian sih, tapi sekarang aku benar benar malas untuk itu.

“Woah!! Itu pasti dia kan?!!“

“Ini gila! Dia lebih cantik dari rumor yang ada!“

“Dia benar benar orang yang membangkitkan bloodline tingkat epik menengah itu?“

“Benar! Dia dari keluarga Scarlett!“.

Scarlett? Mendengar nama itu membuatku menjadi tertarik.

Karena keluarga Scarlett adalah salah satu keluarga terpandang yang berada di Nocturna.

Aku melirik ke arah pusat dari pembicaraan itu, lalu menemukan seorang gadis yang memiliki paras yang tidak kalah indah dengan diriku.

Rambutnya yang berwarna merah tergerai indah diiringi dengan iris matanya yang berwarna biru safir, selain itu dia juga punya bibir kecil yang berwarna pink alami.

Tubuhnya juga terlihat begitu indah dengan gumpalan lemak yang cukup besar di usianya saat ini, lalu dengan pinggang ramping serta kakinya yang juga ramping benar benar terlihat indah.

Tentu saja aku lebih indah daripada dia.

“Jika aku ingat ingat lagi, dia pasti Cerise Scarlett” gumamku di meja pojokan itu.

Cerise Scarlett, putri dari keluarga Scarlett yang berhasil membangkitkan bloodline epik tingkat menengah dan dipuja sebagai jenius yang akan memiliki pencapaian yang tidak kalah dengan Lucius Vladislav.

“Ck, aku benar benar iri dengan mereka yang berbakat” aku kemudian memutar bola mataku dan menatap jendela ruangan itu.

Di luar saat ini sudah malam, langit memperlihatkan kelap kelip bintang serta bulan yang bersinar begitu terang.

“Aku tidak memiliki sedikitpun keinginan untuk menjadi kuat karena saat ini aku sudah puas dengan posisiku, jadi yang perlu kulakukan saat di akademi nanti hanyalah belajar secukupnya dan mempertahankan posisiku di akademi”

“Aku tidak perlu menjadi orang yang ambisius akan kekuatan, cukup melakukan semuanya dengan tenang dan damai, lagipula aku juga tidak memiliki bakat yang bagus sama sekali.“

Setelah bergumam dengan tenang sendirian, aku kini beranjak pergi menuju ke lantai atas ke ruangan yang sudah aku pesan sebelumnya.

————

Hari demi hari terus berganti dan hari ini adalah hari pertama akademi dimulai.

Aku berdiri di tengah kerumunan memandangi bangunan yang sangat luas di depanku dengan penuh kagum.

“Jadi ini adalah akademi….“ Gumamku dalam kesendirian.

Akademi Nocturna, akademi yang sudah berdiri selama 876 Tahun, kebijakan yang dibuat oleh seorang raja dimana disaat para vampir bangsawan yang mencapai umur 15 tahun di wajibkan untuk mengikuti pelajaran akademi.

Kepala akademi saat ini adalah Lysander Liveil, seorang vampir yang memiliki bloodline tingkat epik rendah.

Aku mengangkat kedua tanganku dan menampar pipi ku sendiri, “Saat ini aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri, bagaimana pun aku harus bertahan” ucapku dengan cukup keras.

Lalu tanpa menunggu lama, aku langsung saja melangkahkan kakiku masuk menuju akademi itu, sekitar nampak sangat asing namun damai.

Taman yang indah di penuhi dengan tawa para siswa siswi di sekitar, segala hal nampak indah dan mewah.

Hal itu membuatku tercengang, bahkan aku mengharapkan bisa mendapatkan hidup yang nyaman di tempat ini.

Lalu seorang pemuda yang nampak seumuran denganku kemudian datang menghampiriku, apakah aku akan mendapatkan teman sekarang?, Memikirkan hal itu membuatku sedikit bersemangat.

“Apakah kamu Lucien Vladislav?“ Ucap pemuda itu, dia memiliki rambut hitam yang sama denganku tapi bedanya dia tidak terlalu tampan?.

Yah apapun itu, lebih baik aku memiliki teman daripada tidak, “Ya benar, namaku Lucien Vladislav” aku kemudian menjawabnya dengan senyuman.

Mereka yang sebelumnya tersenyum kini senyuman itu berubah menjadi senyuman merendahkan, hal itu membuatku terkejut, “Jadi kau si bakat terlemah dalam sejarah?“ Ucapnya dengan nada merendahkan.

Hal itu benar benar membuatku terpukul, aku benar benar lupa jika tempat ini adalah Medan perang dimana para bangsawan merebutkan posisi nomor 1 sebagai jenius akademi.

Aku menggigit bibirku menahan amarah, aku tidak boleh terbawa emosi hanya karena itu.

“Sungguh memalukan memikirkan bahwa aku akan menjadi seangkatan dengan nonbakat sepertimu”.

Tak ada yang bisa kulakukan selain diam, di hari pertama aku juga tidak boleh menyinggung seseorang terlebih dahulu.

Jika tidak kehidupan akademiku yang damai akan benar benar sirna, tapi melihatnya terus mengejekku seperti itu benar benar membuatku geram dan ingin memukulnya.

Yah, sekali saja tak masalahkan? Tak masalah jika aku memukulnya sekali saja kan?.

Lagipula wajahnya juga sudah jelek, jadi jika aku memukul wajahnya, itu tidak akan membuatnya nampak lebih buruk karena dari awal dia sudah jelek.

Karena emosi ku sudah tak tertahankan lagi, aku kemudian mencoba mengeraskan tanganku dan mencoba melayangkan yang untuk menghajar babi di depanku ini.

“Ekhem, kepada seluruh siswa baru, berkumpul di lapangan!“

Sebuah suara kemudian terdengar sangat keras di sekitar, hal itu membuatku menghentikan aksi tadi.

“Itu panggilan guru” gumamku yang kembali sadar akan hal itu.

Pemuda yang sebelumnya menghinaku menatapku dengan tatapan menjijikkan kemudian dia berkata, “Selamat tinggal pecundang”.

Melihatnya pergi, aku hanya bisa mengeraskan rahangku, dia beruntung aku tidak menghajarnya tadi.

Meskipun aku akan tetap kalah jika berkelahi dengannya tadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!