NovelToon NovelToon

Jodoh Dan Rezeki Tak Kan Tertukar

bab 1

" sudah jam berapa ini, kenapa pihak laki-laki nya belum juga datang, saya sudah menunggu dua jam lebih di sini.." ucap penghulu yang akan menikah kan Raina dan Andika

Rayhan seketika menoleh ke arah sang mama, sedang kan para tamu sudah riuh saja sejak tadi

" mohon bersabar ya pak, saya akan mengecek ulang.." ucap Rayhan bergegas ke kamar Raina

Namun sampai nya di dalam kamar Raina, mata Rayhan melebar sempurna di kala melihat Raina menangis sesunggukan

" ada apa Raina, apa kah Andika kabur dari pernikahan nya.." tanya Rayhan menghampiri raina

namun yang di tanya hanya diam saja tak menyahut, melain kan air mata saja yang mengalir deras ke luar dari pelupuk mata

Sejak tadi jelita berulang kali mencoba menenang kan Raina namun hasil nya nihil, tak ada pergerakan Raina

'' ada apa ini jelita..'' cerca Rayhan pada adik sepupu nya sejak sedari semalam menemani Raina

'' aku juga gak tau bang, tiba-tiba saja kak Raina menangis lepas ketika mengangkat panggilan telpon dari seseorang..'' ujar jelita menunjuk ke arah ponsel Raina yang tergeletak di lantai

tanpa mau bertanya lagi, dengan cepat Rayhan menyahut ponsel yang teronggok di lantai dan melihat nya

namun baru saja membuka ponsel milik Raina, panggilan masuk kembali lagi di layar ponsel Raina

Dengan cepat Rayhan mengangkat nya dan menempel kan nya di telinga Rayhan

'' hallo assalamualaikum..'' ujar Rayhan ketika menerima panggilan dari seberang sana

'' waalaikumsallam.. Dengan ibu Raina..'' ujar seseorang dari seberang sana

Menurut Rayhan itu bukan lah suara seseorang yang biasa memegang nomor panggilan masuk tersebut

Karena Rayhan paham betul siapa pemilik ponsel itu, membuat hati Rayhan mulai tak karuan dan tak menentu

'' bukan pak, saya Abang nya, ada apa ya pa..'' tanya Rayhan sopan

'' begini pak, saudara yang memiliki ponsel ini mendapat kan musibah, ia mengalami kecelakaan di jalan xxx dan tidak bisa di tolong lagi, di mohon kan untuk segenap keluarga nya untuk mengurus di rumah sakit xxx pak.'' ucap nya dari seberang sana

Seketika membuat mata Rayhan mekar, kenapa bisa seperti ini ada apa sebenar nya, membuat tanda tanya besar di hati Rayhan

'' baik pak, saya akan kabari keluarga besar nya..'' ujar Rayhan menutup panggilan telpon

Namun baru saja panggilan terputus, panggilan masuk kembali lagi ke ponsel Raina dan kini kembali dua kali Rayhan yang mengangkat nya

belum sempat Rayhan bersuara, suara telpon dari seberang sana sudah mengerocos lebih dulu

membuat Rayhan mengerut kan kening terkejut mendengar suara keras dari seberang sana

'' sedari awal sudah saya larang anak saya menikahi mu, tapi anak ku bersi keras menikahi mu, lihat kan sekarang, apa yang terjadi pada anak ku..'' bentakan kuat terdengar dari seberang sana

'' maaf buk.. Masalah nya apa ini, saya tidak mengerti..'' ujar Rayhan buka suara

Bukan kah selama ini Andika biasa saja, dan keluarga Andika menerima Raina, bukan kah yang mempercepat pernikahan ini adalah keluarga Andika

'' mulai detik ini saya tidak ingin melihat adik mu itu lagi di hadapan ku, masih syukur adik mu tidak ku tuntut bertanggung jawab atas...'' tak sanggup lagi menerus kan perkataan nya

Telpon sudah terputus begitu saja, membuat Rayhan menatap ponsel yang menyala dan panggilan sudah berakhir

'' bang... Bagai mana ini...'' ucap Raina berlinang air mata

'' kamu yang tenang ya.. Biar Abang suruh yang lain mengurus masalah ini.'' kata rayhan menenang kan Raina

Melihat Rayhan pergi jelita mendekat ke arah Raina yang masih bersimpuh di lantai, jelita memeluk erat Raina, walau pun jelita tidak tau akar permasalahan nya

'' yang sabar kak..'' ucap jelita menenang kan Raina

dua jam berlalu entah apa yang terjadi di luar sana, kini Rayhan masuk kembali ke dalam dengan tergesa-gesa

'' Raina.. Ayo keluar..'' ajak Rayhan pada raina

'' bagai mana ke adaan Andika bang..'' tanya Raina penuh harap

Berharap raina mendapat kan jawaban dari Rayhan yang menatap nya serba salah

'' seperti yang kamu tau, dan saat ini pernikahan kamu harus tetap di langsung kan..'' ucap Rayhan

Raina terdiam mendengar perkataan Raina tapi ia belum bisa mencerna apa sebenar nya yang terjadi di luar sana

Belum lagi sempat Raina bertanya lebih lagi, Rayhan menarik tangan Raina keluar dari kamar mengarah ke aula

Melihat di sana ada yang duduk menggantikan posisi Andika membuat Raina terdiam sejenak memandangi punggung lebar itu

'' siapa itu bang.. Apa kah itu Andika..'' tanya Raina mulai gusar

Rayhan sejenak menatap ke arah Raina, detik berikut nya ia menghela nafas panjang tak menjawab pertanyaan Raina

Setelah sampai di tempat, rayhan menduduk kan Raina tepat di sebelah di mana pria itu duduk dan Rayhan pun memutar arah berhadapan dengan Raina

'' apa sudah bisa di mulai pak.. Buk..'' tanya penghulu kepada Rayhan dan Hanum mama Raina

'' su..dah pak..''' saut Rayhan sedikit ragu menatap pria di depan nya

Sedang kan Raina sedikit melirik ke depan, tapi sayang sekali, ia tidak bisa melihat siapa yang ada di depan nya saat ini

'' baik lah, ayo kita mulai, atau mau latihan lebih dulu..'' tanya penghulu pada Rayhan

'' bagai mana..'' tanya Rayhan pada pria di hadapan nya saat ini menggantikan peran Andika

'' ayo mulai..'' ajak nya dengan suara tegas

seketika Raina seperti tidak asing mendengar suara yang lama sudah tidak di dengar nya

Tanpa di sangka, air mata Raina mengalir deras seketika, namun Raina tidak mau mengambil asumsi sendiri

'' baik lah, mari kita mulai..'' ujar penghulu

Penghulu pun mulai mengarah kan, Rayhan dan Farrel saat ini yang ada di hadapan nya dan di samping nya

dan sampai kata sah.. Terdengar di telinga raina, ia pun tak berani m:endongak kan kepala nya ke depan

Raina sedikit takut melihat kenyataan saat ini yang terpampang jelas di mata nya,

sampai doa selesai dan acara pun di mulai, setiap tamu yang datang, di sambut dengan senyuman palsu oleh Raina

Sedang kan suami Raina saat ini tersenyum merekah menerima tamu, banyak cibiran yang berseliweran di telinga raina

Namun Raina tidak terlalu menanggapi nya, ia hanya tersenyum setiap ada cibiran yang mengarah ke Raina

sampai acara selesai, Raina tetap diam di tempat, jangan tanyakan Rayhan, ia kini entah sudah di mana

Berulang kali Raina mencoba mencari Rayhan, namun tetap tidak ada yang ada hanya sebagian keluarga mereka

'' ma.. Abang di mana'' tanya Raina ketika ia berpapasan dengan sang mama

'' kemana ya.. Mama juga tidak tau Abang mu di mana..'' saut sang mama sedikit gugup

Membuat Raina menatap curiga dengan sang mama, namun Raina abai kan itu semua, ia hanya mengangguk dan berlalu pergi ke kamar nya

...****************...

Jangan lupa tinggal kan jejak kalian ya..

Karena setiap jejak yang kalian tinggal kan sangat berharga bagi saya..

Ibarat nya seperti terbayar Kontan lelah nya menulis, dengan kalian meninggal kan jejak

Dengan

Like komen hadiah favorit dan vot

Terimakasih......

bab 2

" lebih baik kamu istirahat jangan memikir kan hal aneh-aneh..'' ucap sang mama lagi sebelum Raina benar-benar berlalu ke kamar nya

'' Hemmm...'' saut Raina mengangguk samar

Entah kenapa ketika akad di mulai tadi, Raina menjadi sosok pendiam tak banyak mengeluar kan suara

Saat di tanya Raina hanya menjawab seada nya saja tanpa banyak berbasa basi seperti biasa nya jika bertemu dengan sesama teman mau pun sanak saudara

Banyak nya bisik-bisik dan nyinyiran orang lain tentang calon suami nya yang sesungguh nya sangat berbeda dari yang ada di undangan juga membuat Raina banyak diam

Walau pun Raina tidak ambil pusing, namun Raina tidak kuat mendengar jika Raina lah yang memaksa kan kehendak menikah dengan Andika seorang pemuda kaya

Ada yang mengatakan bahwa raina pembawa sial, di mana calon suami nya meninggal karena Raina

dan masih banyak lagi nyinyiran para tamu yang tak sanggup Raina dengar kan,

Sejenak Raina menghela nafas panjang sebelum ia menanggal kan gaun pengantin yang ia kenakan sebelum berlalu ke kamar mandi

ketika masuk ke dalam kamar mandi, Raina memandang diri nya di pantulan cermin, begitu miris nya Raina yang semula ia berdandan cantik kini di gantikan wajah kusam dan masam seorang Raina

'' miris sekali nasib ku, sudah ku coba untuk menerima Andika apa ada nya, ternyata Allah lebih sayang kepada Andika..'' monolog Raina seorang diri di dalam kamar mandi

Selesai mengkaji diri, Raina pun menghidup kan shower dan ia pun berdiri di bawa nya, menikmati setiap tetes demi tetes air yang mengalir membasahi tubuh nya

Di setiap air yang mengalir membasahi tubuh nya di mana setiap ingatan tentang Andika yang baik pada nya yang selalu raina abai kan kehadiran nya

Dan kini sosok itu telah meninggal kan nya untuk selama nya, bahkan hanya sekedar melihat yang terakhir kali saja Raina tidak memiliki kesempatan itu,

Di mana keluarga Andika menolak kehadiran Raina secara terang-terangan, di mana keluarga Andika tidak menerima diri nya walau hanya sekedar melihat Andika dari jauh

'' miris sekali..'' gummam Raina

'' maaf kan aku Andika, aku memang wanita yang tak pernah bersyukur atas nikmat yang telah di berikan kepada ku, sehingga kau pun di ambil lebih dulu dari tangan ku sebelum kita bersama..'' ucap Raina lagi

Tanpa terasa air mata mengalir seiring tetesan air yang mengalir membasahi tubuh Raina dari atas

Lama Raina berada di dalam kamar mandi, mungkin Raina menghabis kan waktu empat puluh menit sebelum Raina keluar dari kamar mandi

Hampir saja tubuh Raina limbung karena kebanyakan berada di dalam air, apa lagi cuaca malam ini sangat dingin

Namun raina tidak memperdulikan itu, ia tetap melangkah kan kaki nya keluar dari dalam kamar mandi dan mencari pakaian ganti untuk diri nya

'' aku tak tau rahasia apa yang Allah cipta kan untuk ku, sehingga aku di uji seperti ini..'' ucap Raina menghayal jauh ke depan Sana sebelum Raina mengenakan baju tidur

Tak lupa Raina mengambil hijab instan sebelum berjalan ke arah meja rias Yanga ada di samping ranjang

Raina tau malam ini akan ada orang lain mengisi kamar nya juga, maka dari itu Raina mengambil serta hijab nya

seperti dugaan Raina, pintu kamar perlahan terbuka, memuncul kan suami pengganti Raina tengah berdiri di ambang pintu kamar milik nya

Tak banyak bicara Raina hanya menatap nya dari pantulan cermin yang ada di hadapan nya saat ini

'' apa kabar Raina..'' ucap Farrel berdiri tidak jauh dari ambang pintu kamar Raina

  seketika Raina menoleh ke belakang mendapati Farrel berdiri di sana, raina kembali lagi menatap lurus ke depan

Raina kembali lagi ke aktivitas semula, bersolek di depan cermin, mengabai kan pertanyaan dari Farrel

Suara itu dulu sangat Raina rindu kan, namun sekarang sudah tidak lagi, Farrel satu nama sudah sejak lama Raina mencoba melupakan nya

ya.. Suami Raina saat ini adalah Farrel, bagai mana Farrel bisa mengganti kan peran Andika sebagai suami nya saja Raina tidak tau

suara yang membuat Raina ingin tenggelam ke lautan paling dalam, karena Raina membenci kehadiran Farrel yang sangat tidak tepat sama sekali menurut Raina

   '' sombong sekali ya sekarang..'' ucap Farrel semakin mendekat ke arah Raina setelah menutup pintu kamar Raina rapat

  '' sejak kapan kau kembali..'' bukan nya menjawab, Raina malah balik bertanya

   '' ternyata kau berubah jauh ya..'' saut Farrel terkekeh kecil

Jawaban yang sangat tidak memuaskan bagi Raina, membuat Raina mendengus sebal melihat Farrel

   '' itu bukan urusan mu..'' ketus Raina

selesai mempoles wajah dengan krim malam, Raina membenahi ranjang dan naik ke atas nya, dan ia pun merebah kan tubuh nya tanpa memperduli kan Farrel

    '' kau terlalu ketus sekarang ya, aku sempat terkejut dengan perubahan sikap mu..'' kekeh Farrel lagi

Tak menyahuti perkataan Farrel, Raina mencoba memejam kan mata, karena ia tidak tau harus berbuat apa dengan Farrel

  farrel yang melihat Raina cuek kepada nya, Farrel melangkah kan kaki ke kamar mandi untuk membersih kan diri sebelum menyusul Raina di atas ranjang

Untung nya tadi sebelum masuk ke kamar Raina, Farrel sempat meminjam baju terlebih dahulu kepada Rayhan Abang Raina

Karena niat hati Farrel pagi tadi hanya ingin menghadiri acara pernikahan Raina, tidak di sangka Farrel malah menjadi mempelai pria

Setelah selesai membersih kan diri, Farrel naik ke atas ranjang secara perlahan mendekati Raina yang sudah berbaring sejak tadi

    Raina yang merasakan ada pergerakan di samping nya, membuat Raina terjaga, ia takut Farrel akan berbuat yang tidak terduga dengan nya

Namun ketika Raina bergeser, Farrel juga ikut bergeser semakin mendekat ke arah nya, membuat Raina seketika menegang

   '' jangan terlalu dekat rel..'' ujar Raina menoleh ke belakang dan mendapati wajah Farrel terpampang jelas di sana

Ia sedikit takut karena Farrel mendesak semakin mendekat ke arah Raina

  '' kenapa? Bukan kah aku sekarang sudah sah menjadi suami mu, bukan kah itu sah-sah saja jika aku mendekati mu..'' tanya Farrel sambil memeluk raina dari samping

  '' heh.. Lepas kan tangan mu..'' suruh Raina lagi sedikit membentak

'' terlalu jual mahal sekali kau nona cantik..'' ujar Farrel terkekeh kecil melihat penolakan Raina kepada nya

   bukan nya menjauh Farrel semakin mendekat kan diri ke arah Raina, membuat Raina sesak napas sendiri

'' ya..Allah.. Apa-apaan ini..'' ujar Raina

Raina duduk bersandar di tepian ranjang sesekali menepis tangan Farrel yang usil kepada nya

   '' kenapa sih..'' ujar Farrel ikut duduk di sebelah Raina

  '' jangan mendekat Farrel.. Aku tidak terbiasa dengan mu..'' ucap Raina menyingkir kan kembali tangan Farrel dari pundak nya

...****************...

bab 3

    '' belajar dong.. Aku akan selalu ada di dekat mu untuk selama nya tau..'' celetuk Farrel

Lama kelamaan Farrel mulai jengah dengan penolakan yang Raina berikan, bukan kah mereka pernah dekat dulu

Kenapa sekarang seakan Raina berjaga jarak dengan nya, apa kah karena sudah ada yang mengisi hati Raina

  '' aku merindukan mu Raina ..'' bisik Farrel tepat di telinga raina sambil mengelus pundak Raina dengan lembut

   '' aku tidak perduli..'' ketus Raina

    '' terlalu cuek dan ketus..'' saut Farrel menyambar sebelah pipi Raina

'' hei.. Kau terlalu lancang Farrel..'' saut Raina terkejut menatap Farrel melotot

'' kenapa? Apa ada yang salah ya.. Atau seorang suami di larang menyentuh istri nya..'' cetus Farrel

   seketika Raina menoleh ke arah Farrel yang menatap nya dengan lekat, ia masih sedikit risih dengan ada nya Farrel dekat di sisi nya

  '' terserah kau saja Farrel..'' Raina memilih mengalah, ia tak mau berdebat dengan Farrel lebih lama lagi, Raina pun memutus kan untuk bangkit dari duduk nya

Yang awal nya Raina ingin tidur, namun karena ada nya pengganggu Raina terusik dengan ada nya Farrel

'' hei.. Mau kemana..'' cegah Farrel dengan cepat menangkap pergelangan tangan Raina

   '' lepas kan Farrel..'' Raina berbalik badan menatap tajam Farrel

tapi lagi lagi Farrel tidak mau melepas kan Raina sama sekali, karena malam sudah semakin larut, tidak memungkin kan Raina tidak lelah sama sekali bukan

Apa lagi keadaan Raina saat ini sangat lelah sekali, melihat kondisi Raina saja, membuat Farrel sedikit kasian

Namun rasa rindu di hati Farrel terhadap Raina membuat Farrel begitu gencar mendekati Raina

Apa lagi saat ini status Raina adalah istri sah nya, tidak tau dengan besok, ada masalah apa lagi yang akan di alami oleh Farrel di kediaman ke dua orang tua nya

   '' tetap lah di sini, aku tidak akan mengganggu mu lagi..'' putus Farrel karena merasa kasian pada Raina

   '' apa perkataan mu bisa di pegang..'' Raina menghela nafas panjang menatap Farrel yang masih memegang pergelangan tangan Raina

  '' tentu saja bisa di pegang, aku tidak akan berbohong pada mu..'' saut Farrel cepat

'' lepas kan lebih dulu tangan mu..'' titah Raina lagi sambil menatap pergelangan tangan nya yang di genggam oleh Farrel

'' oh.. Oke..'' ucap Farrel melepas kan pergelangan tangan Raina dan mengangkat tangan nya tinggi

seketika Raina berbalik badan berjalan pergi meninggal kan kamar, membuat Farrel terbengong atas kepergian Raina

'' eh.. Kau mau kemana Raina..'' panggil Farrel namun tidak ada sautan sama sekali dari Raina

cepat kilat Farrel menyusul langkah kaki Raina yang pergi meninggal kan nya, namun sayang sekali, Raina sudah tidak terlihat lagi

Melihat sekeliling luar kamar, namun tidak menemukan Raina, Farrel sedikit terlambat untuk menyusul Raina, sehingga Farrel kehilangan jejak Raina

'' cepat sekali Raina perginya, kemana dia..'' gumam Farrel celingukan mencari keberadaan Raina

Bukan nya Raina yang Farrel temui, melain kan Rayhan yang Farrel temui, berjalan dari dapur ke arah ruang tamu

'' ada apa rel..'' tanya Rayhan yang merasa aneh dengan tingkah Farrel

'' gak ada, cari Raina saja, dia tidak ada di dalam..'' saut Farrel apa ada nya

'' oh.. Raina? Raina ada di dapur, sedang minum, kalau mau menemui nya di dapur saja sana..'' suruh Rayhan pula

'' tidak usah Han.. Biar aku menunggu di dalam kamar saja..'' saut Farrel cepat

Rayhan hanya mengangguk saja, kini ia mulai melangkah kan kaki nya meninggal kan Farrel

Namun baru beberapa langkah, Rayhan berbalik lagi menatap Farrel sejenak

'' rel.. Apa kamu punya waktu sebentar..'' tanya rayhan menatap wajah Farrel dengan serius

'' tentu ada..'' saut farel singkat

'' ayo ikut sebentar dengan ku, ada yang ingin ku bicarakan pada mu, ayo ikut dengan ku..'' ajak Rayhan pada Farrel

'' baik lah, mau berbicara di mana..'' tanya Farrel

'' seperti nya ada hal yang sangat serius sekali ..'' lanjut Farrel lagi

'' tidak begitu serius kok, hanya saja, ada yang ingin ku bicara kan pada mu..'' ucap Rayhan sembari berjalan mendahului Farrel

Dengan langkah lebar Farrel pun mengikuti Rayhan masuk ke sebuah ruangan yang tidak terlalu besar

**

Sedang kan di posisi Raina saat ini, ia sedang menikmati segelas air putih membasahi tenggorokan nya

Dan mengambil segelas penuh lagi, untuk stok nya di kamar, Raina akan membawa nya ke kamar untuk Raina minum nanti

Lama Raina berdiri di depan dispenser masih mengingat bagai mana Farrel bisa kini menjadi suami nya

Memikir kan itu Raina hanya bisa geleng kepala, ia tak tau apa kah ia harus senang atau sedih

Setelah air putih di dalam gelas nya penuh, ia pun memutar arah, kini ia melangkah ke kamar kembali dengan gelas di tangan nya

Setiba di depan pintu kamar nya Raina sedikit mengintip dari luar, apa kah Farrel ada di dalam atau tidak

" kemana orang nya, bukan kah tadi dia masih ada di dalam.." gumam Raina masih menatap ke arah dalam

Menelisik ke dalam tidak menemukan siapa pun, setidak nya Raina bisa bernafas lega ketika ia tidak melihat Farrel ada di dalam

" syukur tidak ada dia nya, aku masih merasa janggal dengan nya.." ucap raina berjalan masuk ke dalam

Naik ke atas ranjang dan tidur, itu lah tujuan utama Raina saat ini, apa lagi tidak ada Farrel yang mengganggu nya

Tanpa Raina sadari, ia sudah tertidur pulas di atas ranjang

Dan ketika Farrel masuk ia hanya tersenyum melihat Raina sudah tertidur dengan sangat pulas nya

" manis sekali istri ku.." ucap Farrel berjongkok tepat di samping Raina

Ia mengelus pipi Raina mata dan turun ke hidung dan berakhir di bibir ranum Raina tanpa polesan apa pun

" aku sangat menyayangimu Raina, aku sangat bersyukur, masih di beri kesempatan untuk menjadi suami mu, hampir saja aku gila karena kehilangan mu Raina.." monolog Farrel sambil tersenyum lebar

Ya... ketika Farrel mendapat kabar Raina akan menikah, Farrel langsung merasakan ada yang hilang di sisi nya

Tubuh nya limbung seperti terhempas kan ke jurang yang paling dalam ketika mendengar kabar Raina akan menikah dengan pria lain selain diri nya

ke datangan farrel di hari H Raina adalah untuk melihat Raina yang terakhir kali nya

Setiba nya di kediaman Raina Farrel begitu sedih dan rasa nya ingin menghancur kan semua siasan yang menghiasi seluruh rumah Raina

Namun itu tidak mungkin Farrel lakukan, mengingat keluarga Raina keluarga terpandang, keluarga kalangan atas

Sangan berbeda dengan nya yang hanya rakyat biasa, ia menatap sekeliling begitu sedih terluka, sesak di dada menjadi satu

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!