Tok!!tok!!tokk
Suara ketukan pintu terdengar nyaring, membuat Anisa yang tertidur di ruang tamu ikut terbangun,karena ingin menunggu sangsuami pulang dari pekerjaannya.
"ya, sebentar" Anisa pun bangkit dan membukakan pintu,terlihat Hendra yang berdiri di ambang pintu, seketika Anisa menelisik melihat penampilan dari suaminya,ada yang sedikit berbeda.
"kenapa kamu?" tanya Hendra kepada Anisa
"tidak ada apa apa mas" Anisa menjawab dengan senyuman
"siapkan air hangat ya Sayang,aku mau mandi"
"iya mas, akan aku siapkan air hangat nya, tunggu sebentar ya" Anisa berlalu dari hadapan suaminya, tidak butuh waktu lama Anisa telah menyiapkan semuanya.
"sudah siap mas" ucap Anisa kepada Hendra
"ok terimakasih ya sayang " Hendra pun berlalu ke kamar mandi dan segera membersihkan diri.
Ting!!Ting
Terdengar notifikasi dari handphone Hendra, Anisa berjalan untuk mengecek handphone Hendra, Namum handphone Hendra tidak bisa terbuka, ternyata handphone Hendra di kunci.
"kenapa harus di beri sandi segala sih" keluh Anisa dan akhirnya dia menyimpan handphone milik Hendra di atas meja rias kembali.
Tidak lama kemudian Hendra pun keluar dari kamar mandi,dan memakai baju tidurnya.
"mas, tadi ada yang kirim pesan ke kamu, tapi pas aku mau buka, kenapa hape kamu dikunci?" tanya Anisa kepada Hendra,yang lagi membetulkan posisi batalnya.
"oh gapapa sayang, karena di hape mas itu banyak dokumen penting jadi mas kunci deh hapenya"
"oh gitu, kirain kenapa mas"
"gapapa,ayo kita tidur udah malem beso mas harus bangun pagi " ujar Hendra sambil mengajak Anisa untuk tidur
***
"mas bangun, udah pagi" Anisa membangunkan suaminya agar tidak terlambat ke kantor.
"mmm iya sayang,jam berapa sekarang?" tanya Hendra kepada Anisa
"masih jam setengah 6 mas".
"bangun ya,aku mau buatkan kamu sarapan dulu" Anisa segera melangkah ke dapur dan membuatkan nasi goreng,5 menit kemudian nasi goreng buatan Anisa pun sudah matang, aroma nasi goreng pun menguar di indera penciuman Hendra.
"mmm wangi sekali" buru-buru Hendra keluar kamar, dan menghampiri Anisa .
"mas kok masih belum mandi sih"
"mas tadinya mau mandi, karena nasi goreng buatan kamu wangi banget, jadi mas gak jadi mandinya deh". Ucap Hendra sedikit merayu Anisa
Nampak ada semburat warna merah di wajah cantik Anisa, dan Anisa pun tersenyum dengan manisnya.
"ih apaan sih mas,ayo cepetan mandi nanti kesiangan berangkat kerjanya"
"ya udah deh mas mandi dulu ya,mas udah gak sabar buat makan nasi goreng buatan kamu " Hendra berjalan ke kamar mandi, sementara Anisa membersihkan wajan yang habis terpakai membuat nasi goreng.
Terlihat Hendra yang sudah rapi dengan jas berwarna hitam di padukan dengan kemeja berwarna maroon dan celana bahan, Hendra terlihat sangat tampan dan gagah. Anisa yang melihat kedatangan suaminya langsung mempersilakan Hendra untuk sarapan bersama, mereka nampak terlihat menyantap sarapan dengan nikmat.
"Alhamdulillah, nikmat banget sayang,mas memang tidak salah memilih istri"
"ah mas, kebiasaan gombalin aku terus "
"ya udah,mas berangkat dulu ya sayang " Hendra pun pamit dan mengecup kening Anisa
"iya mas, hati-hati ya mas dan semangat kerja nya" ucap Anisa dan mencium tangan Hendra
Hendra berangkat ke kantor dengan menggunakan mobil, seketika mobil Hendra pun melesat meninggalkan kediaman nya.
Setelah kendaraan Hendra berlalu, Anisa masuk kedalam rumah dan Dia segera menyelesaikan aktivitasnya. Namum saat Anisa sedang merapikan tempat tidur, Dia melihat sebuah ponsel yang tergeletak di atas meja. Dia berjalan menghampiri benda pipih itu.
"hmm kebiasaan, handphonenya suka tertinggal" celetuk Anisa yang mengambil handphone milik suaminya.tapi, ketika Anisa mau meletakkan barang pipih itu kembali, terdengar suara notifikasi dari handphone tersebut.
Ting!!Ting!!ting
ketika Anisa mau membuka ponsel itu, lagi-lagi terkunci dan tidak bisa terbuka, karena Dia tidak tahu kata sandi dari ponsel tersebut.
"kenapa sih harus di kunci segala? Ya udah lah nanti aku anterin aja ke kantor " ucap Anisa
kemudian Anisa menaruh ponsel milik suaminya kembali di atas nakas,dan melanjutkan bersih-bersih kamarnya.
Setelah menyelesaikan aktivitasnya, Anisa segera berganti baju, dengan menggunakan setelan pakaian yang berwarna dusty, di padukan dengan kerudung pasmina yang berwarna senada, tidak lupa juga, dia memberi sedikit polesan di wajah dan juga bibirnya, Anisa begitu terlihat cantik dan anggun.
Setelah selesai berdandan, Anisa keluar menggunakan sepeda motor kesayangannya. Dia melaju dengan kecepatan sedang, setelah 20 menit melewati perjalanan dan akhirnya Anisa pun sampai, di kantor tempat suaminya bekerja. Dia terus berjalan menyusuri ruangan, setelah berada di depan ruangan suaminya, Anisa a pun meraih gagang pintu dan membukanya. ketika pintu mulai terbuka Anisa di kagetkan dengan keberadaan adik sepupunya yang sedang duduk di pangkuan suaminya.
"assalamualaikum mas!" ucap salam Anisa yang berdiri mematung melihat itu semua.
"wa-wa'alaikumsalam sayang,mas bisa jelasin ini semua " ucap Hendra yang sedikit gugup ketika Anisa memergoki mereka.
"maaf mbak,mbak jangan salah paham dulu, tadi aku gak sengaja terpeleset saat aku mau mengantarkan berkas ini" ucap Tia,dia berusaha untuk memperjelaskan insiden itu kepada Anisa.
"ohhh iya gapapa, mbak paham kok, kan kamu belum terbiasa memakai high heels itu kan" jawab Anisa, sambil menunjuk ke high heels yang di kenakan Tia.Nisa tidak mempermasalahkan itu semua, Karena setau Anisa,Tia itu adik sepupunya yang terkenal sangat baik dan cerdas,tidak mungkin Tia ada bermain di belakangnya .
"hehehe iya mbak, kalau bukan karena tuntutan pekerjaan, mana mau aku pakai kayak ginian" jawab Tia sambil mengerucutkan bibirnya
"oh iya sayang,tumbenan kamu datang ke tempat pekerjaan mas,ada apa?" tanya Hendra dan menghampiri Anisa
"ini mas, aku cuma mau mengantarkan ponsel kamu, yang ketinggalan di meja rias, banyak banget loh notifikasi pesan yang masuk ke ponselnya kamu." ucap Anisa sambil menyodorkan ponsel milik Hendra
"ooh pantesan aja pesan gue gak dibalas, ternyata ketinggalan toh" ucap Tia dalam hati.
seketika Hendra pun melirik sekilas ke arah Tia, Hendra pasti tahu kalu yang kirim pesan itu pasti Tia.
"iya sayang, terimakasih ya kamu sudah repot-repot mengantarkan ponsel aku ke sini" ucap Hendra
"ya gapapa mas, tidak repot samasekali kok,kan aku itu istri kamu mas" jawab Anisa yang sekarang bergelayut manja di lengan suaminya, tidak di pungkiri ketika Anisa sedang bermanja-manja dengan Hendra, Tia pun merasakan gejolak panas di dalam hati nya. tangannya mengepal kuat,bertanda dia sedang cemburu melihat kemesraan mereka berdua.
"ya udah kalau begitu, aku mau keruangan ku dulu ya mbak, Aku gak mau jadi obat nyamuk kalau berada lama-lama di sini hehehe " ucap Tia pamit sambil tersenyum,dan pastinya senyuman itu hanya kepalsuan.
"bisa aja kamu kalau ngomong" jawab Anisa yang di balas dengan senyum tulusnya.
Tia berjalan keluar dari ruangan itu dan kembali bekerja keruangannya, sambil marah-marah gak jelas.
"awas kamu ya mbak, suatu saat pasti aku bakalan memiliki mas Hendra seutuhnya" ucap Tia kesal
Sementara itu, di ruangan Hendra dan Anisa sedang membahas Tia, yang tiba-tiba ada di kantor tempat suaminya bekerja.
"mas, sejak kapan Tia sudah bekerja di sini?"
"baru seminggu yang lalu sayang, kenapa?"
"gapapa mas, berarti dia jadi asisten baru kamu sekarang?"
"iya sayang, seminggu yang lalu Tia menghubungi mas, dan menanyakan lowongan pekerjaan di tempat mas bekerja. Dan kebetulan mas lagi membutuhkan sekertaris baru, karena sekertaris mas yang lama minta cuti untuk melahirkan" ucap Hendra menjelaskan kepada Anisa "ya udah deh mas terima aja, karena Tia juga anak yang pandai di bidang ini" lanjut Hendra.
"oh bagus deh kalau begitu mas, jadi aku gak perlu khawatir kalau mas bekerja sama dia" ucap Anisa, yang dia tidak tahu kalau Tia itu adalah musuh dalam selimut.
"mmm kalau begitu, aku pamit pulang dulu ya mas,gak enak soalnya kalau aku berlama-lama disini".
"iya sayang,oh ya nanti malam mas lembur ya. Kamu tidak usah menunggu dengan tidur di sofa ruang tamu lagi " ucap Hendra kepada Anisa
"oke deh, kalau begitu aku pamit, assalamualaikum" Anisa pamit dan bersalaman mencium tangan sangsuami dengan takzim.
"wa'alaikum salam" ucap Hendra menjawab salam dari Anisa, setelah Anisa keluar dan pergi dari ruangan Hendra. Kemudian Tia pun melangkah masuk menemui Hendra.
"bisa gak sih, kamu tidak usah bermesraan di depan aku mas" ucap Tia marah dan menyilangkan kedua tangannya di dada.
"ya gimana, Dia itu istri mas Tia, ya wajarlah kalau Anisa bersikap seperti itu ke mas" jawab Hendra yang kini berjalan dan merangkul pundak Tia.
"tapi aku gak suka mas" Tia berucap sambil mengerucutkan bibirnya, sehingga Hendra nampak gemas melihatnya.
"terus kamu sukanya apa sayang" ucap Hendra sambil menggoda Tia
"ya aku sukanya sama kamu lah" jawab Tia yang kini memeluk tubuh Hendra dengan manja.
"ya udah bagaimana nanti malam kita dinner romantis, anggap saja ini adalah permintaan maaf mas ke kamu, bagaimana?"
"oke deh kalau begitu, tapi bagaimana dengan mbak Anisa, apakah dia tidak curiga kalau mas ngajak aku dinner?" ucap Tia, karena dia takut kalau ketahuan lagi sama Anisa, seperti kejadian tadi pagi.
"tenang sayang,mas sudah memberitahu kepada Anisa,bahwa nanti malam mas akan lembur".
"aah pintar banget sih kamu mas?" ucap Tia nampak sumringah
"apa sih yang enggak buat kamu " ucap Hendra sambil mencium bibir ranum Tia, mereka tampak menikmati dan melupakan bahwa mereka sedang berada di kantor.
*** setelah mengunjungi tempat suaminya bekerja, Anisa mampir di sebuah minimarket. Bahwa setelah Anisa mengembalikan ponsel milik suaminya, Anisa akan membeli kebutuhan bulanan yang sudah habis di dalam kulkas. Setelah selesai berbelanja Anisa pun menaiki sepeda motor miliknya dan mau meninggalkan minimarket tersebut, tiba-tiba.
"maaf mbak, berhenti dulu" ucap seseorang yang berada di belakangnya.
"ada apa ya mas?" tanya Anisa
"mbak mau kemana?" ucap tukang parkir yang datang menghampiri Anisa.
Anisa menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri, mencari tahu orang yang sedang berbicara dengan tukang parkir .
"hey mbak,saya berbicara dengan anda!" ucap tukang parkir sambil menunjuk kearah Anisa.
"Abangnya ngomong ke saya?" dengan polosnya Anisa menunjuk dirinya sendiri.
"iya, mbaknya gak lihat kalo tidak ada orang lain di sini selain mbak!"
" oh haha, kirain Abang ngomong sama orang lain"
"saya tanya,mbak mau kemana kok malah ketawa?" ucap fras
"lah saya mau pulanglah bang" akhirnya Anisa pun kesal karena di tanya terus-menerus sama tukang parkir.
"enak aja nggak bisa, mbaknya belum bayar parkir loh, maen kabur aja" ucap fras yang menghampiri dan menghalangi motor milik Anisa.
"oh hehe, saya lupa bang. Saya minta maaf,ini bang uangnya" Anisa nyengir merasa malu bukan main, bisa-bisanya dia sempat melupakan itu. Kemudian Anisa pun menyodorkan uang yang berwarna kuning kepada si tukang parkir itu.
"cantik-cantik kok pelit" ucap fras menggerutu dan masih terdengar oleh Anisa.
"apa Anda bilang apa tadi?" ujar Anisa
"ah tidak, saya tidak bilang apa-apa" balas fras, Lalu Anisa pun pergi meninggalkan mini market itu.
25 menit kemudian, Anisa sampai rumah. lalu Dia memasukkan motor kesayangannya di bagasi, Dia pun berjalan kedalam rumah dan istirahat sejenak untuk menghilangkan kekesalan setelah bertemu dengan tukang parkir tadi.
"huuh ceroboh banget sih gue tadi, bisa-bisanya gue lupa membayar uang parkir, memalukan " ucap Anisa sambil menepuk jidatnya sendiri,dan dia mulai tertidur.
*****
Di luar rumah,ada seseorang yang datang. Dia berjalan masuk kedalam rumah Anisa dan juga Hendra, tanpa mengetuk pintu dan langsung nyelonong masuk ke rumah.
"enak banget ya, kerjaan kamu di rumah ini cuma tidur dan ongkang-ongkang kaki" ujar Laras dengan suara yang keras.
Laras adalah kakak perempuan tertua dari Hendra yang berarti kakak iparnya Anisa,sejak Hendra mempersunting Anisa.Laras sangat membencinya karena di mata Laras Anisa hanyalah perempuan benalu yang menggangu hidup adiknya.
"eh kak Laras,ayo duduk kak" Anisa pun terkesiap kaget dengan kedatangan Laras,diapun bangkit dari tidurnya dan mempersilahkan kakak iparnya untuk duduk. Kebetulan Anisa tiduran di ruang tamu.
"gak perlu sok baik kamu ya, cepetan siapkan kamar untuk saya. Karena saya akan menginap di sini" ujar Laras dengan menyilangkan tangannya di dada.
"kakak mau menginap disini!" tanya Anisa kembali, sebenarnya Anisa itu tidak suka kalau kakaknya menginap disini. Bukannya Anisa pelit melainkan Dia tidak suka kalau Laras sering memerintah Anisa seperti pembantu dan suka mencaci Anisa tanpa tahu apa penyebabnya.
"iya kenapa?kamu tidak suka kalau saya menginap di rumah adik saya.cepetan Kamu bereskan kamarnya,aku tunggu di sini" ujar Laras
"iya kak, Aku beresin sekarang" jawab Anisa, tidak membutuhkan waktu lama, Anisa pun langsung bergegas menuju kamar tamu untuk segera di berikan.
Anisa yang melihat Laras sedang santai itu pun langsung menghampiri.
"kak bantuin dong, yang mau tidur kan kakak masa aku harus ngeberesin itu semua". Ucap Anisa yang sudah mulai geram oleh tingkah kakak iparnya.
"ya ini kan rumah kamu, yang harus ngeberesin ya harus kamu bukan Aku,kan aku tamunya" ucap Laras tanpa beban.
" ya,tamu yang tak diundang " Anisa pun berjalan meninggalkan Laras sambil bergerutu.
******
Di lain tempat Hendra sedang menikmati makan siang di sebuah restoran bersama Tia, Tia sedang duduk dan bergelayut manja ke pada Hendra.
"mas kapan kamu akan menceraikan Anisa mas, Kamu kan udah janji bahwa kamu akan menceraikan Dia" ucap Tia
"sabar ya sayang,mas butuh waktu untuk mencari alasan supaya mas bisa menceraikan Anisa" jawab Hendra yang menggenggam kedua tangan milik Tia
"dari dulu aku sudah sabar mas" ucap Anisa yang mulai kesal kepada Hendra.
tidak lama seorang pelayan pun datang mengantarkan makanan yang sudah mereka pesan.
"ya udah ayok kita makan,Kamu harus menjaga stamina Kamu agar kuat" ucap Hendra.
"aku dari dulu udah kuat mas" jawab Tia yang masih saja kesal kepada Hendra
Lalu mereka berdua pun menyantap makan siang bersama, ketika mereka sedang menyantap makanan. tanpa mereka sadari Anisa pun datang dan mengambil tempat duduk tepat berada di sebelah mereka, pelayan pun datang dan membawa buku menu kepada Anisa.
"mbak saya mau pesan sate kambing dan minumannya jus alpukat" ucap Anisa kepada pelayan restoran.
Setelah Anisa memesan makanan, wajah Anisa menengok ke sebelah kanan dan di mana ada Tia yang sedang menyuapi Hendra.
Deg!!!! Anisa mematung melihat apa yang sedang Tia lakukan kepada Hendra, mendadak dadanya sesak dan sebuah pertanyaan memenuhi isi dari kepala Anisa. Anisa berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Hendra dan juga Tia.
"mas, sedang apa kamu di sini?" tanya Anisa dengan menahan emosi, Anisa tidak mau kalau ada keributan di sini.
"ka-kamu sedang apa sayang" jawab Hendra dengan raut sangat gugup melihat kedatangan istrinya. Sedangkan Tia,dia memasang raut yang tanpa berdosa sama sekali setelah apa yang dia lakukan kepada Hendra.
"aku sedang memesan makanan mas,kamu lagi ngapain di sini?" Anisa kembali bertanya kepada sangsuami, namun yang menjawab pertanyaan dari Anisa adalah Tia.
"kita lagi nunggu klien buat meeting mbak di restoran ini, jadi sebelum kliennya datang kita makan dulu" jawab Tia yang dalam mode sewot karena Tia sangat terganggu oleh kedatangan Anisa.
"tapi gak harus dengan menyuapi suami orang bisakan?" ucap Anisa yang di buat kesal oleh Tia.
"mbak lebay banget sih,tadi itu pak Hendra sedang sibuk sama ponselnya, jadi aku berinisiatif buat menyuapi pak Hendra, enggak lebih kok" ucap Tia yang makin kesini makin berani memberanikan diri untuk mendekati Hendra.
"gak lebih dari mana kamu itu__" ucapan Anisa pun terpotong oleh Hendra yang membela Tia.
"SUDAH!!!! Anisa kamu jangan keterlaluan kepada Tia, dia itu adik sepupu Kamu loh" ucap Hendra sambil mendekati Anisa.
"iya mas,aku tau tapi tadi dia itu menyuapi kamu loh mas, itu sangat tidak wajar" ucap Anisa
"Dari mana yang sangat tidak wajar Anisa? sikap Tia kepada mas itu wajar-wajar saja, yang tidak wajar itu cara berpikir kamu terhadap mas sama Tia" ucap Hendra, Anisa sedikit bergeming dengan perkataan sangsuami,dan baru kali ini Hendra membela wanita lain di hadapan dirinya.
"kamu membela Tia mas?" tanya Anisa kepada Hendra
"enggak mas gak membela siapa-siapa di sini" jawab Hendra,berlalu pergi yang di ikuti oleh Tia meninggalkan Anisa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!