NovelToon NovelToon

Dark Savior

Chapter 1

“Terima kasih, silahkan datang kembali.”

“Teng nong...” “Pintu mini market terbuka, seorang pemuda keluar dari mini market setelah membeli makanan dan minuman untuk dirinya. Dia berjalan sambil membuka sekaleng bir yang baru saja dia beli dan meminumnya,

“Haah....enak. Sudah malam, aku lembur sampai jam segini rupanya...nasib ku...” Ujar nya.

Dia terus berjalan sampai melewati taman, “Krosak.” Tiba tiba seorang wanita setengah telanjang keluar dari semak semak, wanita itu menoleh melihatnya dengan wajah ketakutan dan menangis, dia menutupi tubuhnya dengan pakaian nya yang sobek, kemudian wanita itu berlari melewati pemuda itu yang masih tergegun. “Hei, tunggu...” Teriak seseorang dari balik semak semak. Pemuda itu menoleh dan melihat seorang pria yang celana nya terbuka keluar dari semak semak, pria itu memegang pisau di tangannya. Pemuda itu kaget, secara reflek dia langsung mengayunkan kantung plastik berisi belanjaannya ke wajah pria itu. Tentu saja pria itu menjadi sempoyongan dan terlihat marah,

“Kurang ajar....” Teriak pria itu.

Warna merah keluar dari perut pemuda itu sampai membasahi kemejanya, pisau pria itu menancap di perutnya dan pria itu langsung melarikan diri mengejar wanita sebelumnya tanpa mencabut pisaunya. Pemuda itu langsung terjatuh, perutnya terasa sakit sekali, darahnya keluar sampai menggenangi trotoar.

“Loh...kok jadi begini....aku akan mati...” Ujar pemuda itu dalam hati sambil melihat bintang bintang di langit.

Karena jalan itu sangat sepi dan tidak ada siapa siapa, pemuda itu di biarkan sendirian dan akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya.

*****

“Bunuh dia....cepat laksanakan hukumannya....” Terdengar suara teriakan ramai di sekitarnya.

Pemuda itu membuka matanya, dia sangat kaget karena dirinya berdiri di podium tinggi di tengah alun alun kota jaman eropa abad pertengahan. Tangan dan kakinya di ikat, dia merasakan ada tali kencang yang membelit lehernya. Seorang algojo yang wajahnya di tutupi kain hitam, memakaikan karung di kepalanya yang aromanya sangat tidak enak sehingga membuat dirinya tidak bisa melihat sekitarnya,

“Apa ini ? aku dimana ? aku lagi dihukum gantung ? kan aku sudah mati, masa aku di suruh mati lagi...yang benar saja...” Pikir nya.

“Klak.” Tiba tiba dia merasa pijakan nya hilang dan lehernya terasa sakit sekali sampai membuatnya tidak bisa bernafas. Selagi di ambang hidup dan mati, ingatan nya kembali, dia mengingat hidupnya sebagai pelayan pria yang melayani seorang putri kerajaan yang di tangkap oleh pasukan pemberontak dalam dan di hukum mati dengan cara di penggal menggunakan guilotine sebelum dirinya. Kesadarannya pun hilang dan semuanya mendadak menjadi gelap gulita.

*****

“Hahaha akhirnya....akhirnya....” Teriak seorang pria.

Pemuda itu membuka matanya, dia melihat dirinya berada di dalam tabung besar di sebuah ruang yang mirip seperti sebuah laboratorium canggih, tabung itu berisi semacam cairan kental berwarna kuning yang membuatnya sulit bernafas. Karena kaget dan bingung, dia mencoba menggerakkan tubuhnya, ternyata dia tidak bisa bergerak karena tubuhnya di ikat di dalam tabung, banyak kabel kabel menancao di tubuhnya dan rasanya sangat sakit.

“Ugh...apa lagi ini, aku sekarang dimana lagi...sakit...tolong...tolong..” Dia berusaha bicara tapi dia tidak bisa membuka mulutnya.

Dia hanya melihat seorang pria paruh baya botak yang memakai pakaian dokter berwarna putih sedang melompat lompat kegirangan di depan tabung berisi dirinya. Terlihat juga beberapa orang di belakang pria itu sedang menonton dirinya di dalam tabung. Pemuda itu terlihat sangat ketakutan dan bingung harus berbuat apa, walau di dalam air, dia masih bisa bernafas walau tersengal sengal. Tiba tiba terdengar banyak suara langkah kaki dan suara senjata yang di tembakkan. Pintu laboratorium di buka, orang orang yang sedang menonton dirinya langsung menoleh melihat ke pintu. Beberapa tentara masuk menodongkan senjata mereka ke arah orang orang itu dan dirinya yang berada di dalam tabung.

“Tembak...bunuh semuanya jangan sampai ada yang lolos...” Teriak seorang tentara.

Tentara mulai menembaki orang orang yang berlarian dan bersembunyi. Pria paruh baya yang terlihat senang tadi, terpental menghantam tabung di belakangnya. Seorang tentara wanita yang sepertinya berpangkat, berjalan mendekati tabung.

“Jadi ini hasilnya....” Ujarnya sambil menodongkan pistolnya ke kepala pemuda itu.

“Hah...apa apaan ini ? aku mau di bunuh lagi...toloooong...” Pikir pemuda itu.

Tentara wanita itu menembak, di penglihatan terakhir pemuda itu hanyalah ledakan pistol dan peluru yang mengarah ke keningnya setelah menembus tabung, kemudian semuanya kembali gelap gulita.

*****

“Lariii.....hei lari...cepat tinggalkan dia...”

Pemuda itu membuka matanya, dia melihat sebuah desa seperti desa di eropa abad pertengahan, dia melihat para penduduk desa berlarian masuk ke dalam gerbang desa, kemudian dia menoleh dan melihat dirinya sedang di ikat dengan tangan dan kaki terentang di sebuah palang berbentuk X di luar desa. “Bum...bum...bum..” Terdengar suara langkah binatang besar dari belakangnya. Pemuda itu sempat melihat para penduduk desa sedang melihat ke arah dirinya. Tiba tiba sebuah bayangan besar menutupi dirinya, dia menoleh ke atas dan melihat seekor naga besar berwarna merah sedang menatap nya.

“Ok...mati lagi....pasti mati lagi kan....ayoooo mati lagiiiii....” Ujar pemuda itu dalam hati.

Dia tidak bisa teriak karena mulutnya di ikat, naga di atasnya membuka mulutnya yang sangat besar dengan deretan gigi yang tajam. Pemuda itu memejamkan matanya karena takut dan dia hanya merasakan kalau tubuhnya terasa sakit sekali karena gigi naga yang menghujam dirinya. Kesadarannya pun hilang dan akhirnya semuanya kembali gelap. Setelah itu, dia mengalami enam kali kematian lagi, dari di jadikan sandera dan di pasangi bom kemudian meledak, di makan oleh mayat hidup dalam keadaan hidup sampai mati dalam kondisi terikat, di tenggelamkan di laut dengan kaki di semen, di hukum mati menggunakan kursi listrik, di jadikan eksperimen obat racun sampai mati dan terakhir di buang di luar angkasa oleh bajak laut luar angkasa.

Setelah kematian ke sepuluh, pemuda itu membuka matanya kembali, dia melihat dirinya berada di sebuah ruangan serba putih dan dirinya memakai pakaian putih. Dia menyadari kalau dirinya gemetar karena merasakan kematian berkali kali yang sangat menyakitkan sehingga dirinya masih merasakan sensasinya, di tambah ingatan sepuluh kehidupannya yang terulang di kepalanya membuat kepalanya menjadi sakit bukan kepalang dan membuatnya menjadi sedikit gila. Tiba tiba terdengar suara langkah kaki, ke empatnya menoleh dan melihat seorang wanita berpakaian serba putih berdiri di tengah tengah mereka.

“Selamat datang di ruang kosong...dari 100 kandidat, hanya kamu yang berhasil masuk ke ruang ini tanpa menjadi gila dan putus asa.” Ujar wanita itu.

Sang pemuda langsung berdiri dan menghampiri wanita itu, dia menjenggut pakaian wanita itu dan mendekatkan wajahnya,

“Apa maksudnya semua ini, cepat bunuh aku, cepat....” Teriak pemuda itu.

“Wow....rupanya ada yang berhasil sampai taraf ini ya..luar biasa.” Balas wanita itu sambil mengangkat tangan dan mendorong pemuda itu mundur ke belakang.

Tanpa menjelaskan apa apa, wanita itu mengangkat tangannya, seberkas sinar turun dari atas pemuda itu dan pemuda itu langsung menghilang.

“Dan kamu siapa ?” Wanita itu menoleh dan melihat seorang gadis berseragam sekolah yang sedang memeluk dirinya sendiri.

“Aku mati....aku mati...aku mati...” Gumam gadis itu.

Wajah gadis itu terlihat sangat pucat dan ketakutan, seluruh tubuhnya gemetar, melihat gadis yang terduduk di dekatnya, wanita itu menghampirinya, dia membuka layar hologram di depannya.

“Hmm rupanya yang lolos ada 2 ya dari 100 kandidat....ya sudah, pergilah...”

Wanita itu mengangkat tangannya dan seberkas sinar menyinari gadis itu, gadis itu kemudian menghilang,

“Ah rupanya dua kerajaan memanggil dua orang, pantas ada dua kandidat, baiklah kalian berdua, silahkan saling membunuh sepuasnya dan hancurkan semuanya, selamatkan seluruh penduduk dunia hahahaha.” Ujar wanita itu.

Chapter 2

Pemuda itu membuka matanya, dia melihat dirinya di kelilingi orang orang berjubah putih dan berada di dalam ruangan besar di kelilingi pilar dengan atap berkubah. Di antara orang orang berjubah putih itu, terlihat banyak sekali ksatria yang bersiaga. Pemuda itu melihat ke depan, dia melihat seorang raja sedang duduk di singgasana nya, seorang gadis yang sangat cantik duduk di sebelah raja dan seorang pria berpakaian pendeta tinggi berdiri di depan raja dan gadis itu.

“Selamat datang di kerajaan Grandia, pahlawan dari dunia lain...” Ujar pendeta.

“Kerajaan Grandia ? pahlawan ?” Tanya pemuda itu.

“Benar, anda di panggil dari dunia lain untuk berperang demi kerajaan kita.” Balas pendeta.

“Huh ? setelah apa yang aku lalui, sekarang aku di suruh berperang ?” Tanya pemuda itu sambil mengepalkan tangannya karena geram.

Tiba tiba putri kerajaan berdiri, dia turun dari podium dan menghampiri pemuda yang terlihat bingung dan gemetar. Dia langsung mengambil kedua tangan pemuda itu,

“Siapa namamu tuan ?” Tanya putri itu dengan ramah.

“Seiji Kawamura....” Jawab Seiji.

“Tuan Seiji, saat ini kerajaan kami sedang berperang dengan kerajaan dari benua utara yang merupakan kerajaan vampire...kami membutuhkan bantuan mu untuk membunuh raja vampire bernama Vladimir. Aku sebagai putri kerajaan meminta tolong sebesar besarnya pada mu...” Ujar putri sambil berlutut.

Melihat putri berlutut, tentu saja Seiji langsung menyuruhnya bangun, tapi pikiran dan tingkat kewarasan Seiji sudah rusak, dia sudah tidak lagi memikirkan benar atau salah, dia hanya ingin hidup tenang walau harus menghalalkan segala cara dan selain amarah yang meluap, dia tidak memiliki perasaan apa apa lagi. Tanpa menghiraukan putri,

“Maaf, aku tidak mau terlibat perang kalian...” Ujar Seiji sambil berbalik dan berjalan menuju pintu.

“Hei tunggu, kurang ajar sekali kamu menolak ajakan anakku Leticia....prajurit, tangkap dia, jebloskan dia ke penjara.” Teriak raja sambil berdiri.

Para ksatria langsung mengepung Seiji dan membekuknya, kemudian membuatnya berlutut di depan raja,

“Hei, lepaskan aku...” Teriak Seiji meronta.

Sang pendeta maju mendekati Seiji sambil membawa buku yang bersampul kristal, dia langsung meletakkan buku itu di kepala Seiji tanpa permisi terlebih dahulu, ketika buku itu menyentuh Seiji, buku itu langsung bersinar, pendeta seperti melihat sesuatu di dalam buku, kemudian dia menggelengkan kepala dan menoleh kepada raja,

“Ternyata gagal yang mulia, orang ini tidak memiliki kemampuan apa apa, kita harus memanggil pahlawan lain.”

“Ah begitu rupanya, rugi aku berlutut di depannya...” Ujar putri Leticia sambil melirik Seiji dengan sinis dan melirik tajam.

“Bawa dia, buang dia ke dalam dungeon of calamity.....” Perintah sang raja.

“Hah....jadi akhirnya kalian juga membunuh ku...bagus...bagus...pastikan aku mati, kalau tidak aku akan kembali dan menghabisi kalian.” Ujar Seiji geram.

Setelah mengalami kematian sebanyak 10 kali dengan beragam cara, Seiji sudah tidak takut lagi, dia menjadi geram dan berniat menghancurkan kerajaan yang seenaknya memanggil orang dari dunia lain. Para pengawal langsung menyeret Seiji keluar dari istana, kemudian mereka mengikat Seiji dan memasukkannya ke dalam karung. Seiji terlihat tidak meronta, baginya dia sudah sering mengalami di tangkap dan pada akhirnya di lempar ke sebuah tempat yang membuatnya mati.

“Kali ini seperti apa aku mati ? grrr...siapa wanita di ruang putih itu, kalau dia dewi, aku akan membunuh dia...” Ujar nya dalam hati dengan geram.

Setelah di panggul keluar, dia merasa kalau dirinya di bawa menggunakan kereta karena guncangannya, setelah berjalan cukup lama, dia merasakan kalau kereta berhenti dan para ksatria turun dari kereta kemudian kebelakang untuk mengambil karung berisi dirinya,

“Hei...ini sudah yang keberapa ?” Tanya seorang ksatria (A).

“Sudah ke lima, kasihan semuanya masih anak anak....aku sebenarnya kurang setuju dengan cara raja kita.” Jawab seorang ksatria (B) lagi.

“Ssst...jangan bicara sembarangan, walau tidak setuju kita tidak bisa apa apa selain menjalankan perintah yang mulia.” Balas ksatria (A) yang bertanya.

“Aku tahu...tapi lama lama hati ku ini tidak kuat...” Balas ksatria (B) yang memegang kaki Seiji.

“Huh...tetap saja kan aku di buang....kalian juga sama saja, tidak usah sok bersimpati kalau tidak bisa menolong, diam saja...” Ujar Seiji

Tiba tiba dia merasa dirinya di lontarkan dan jatuh ke tempat yang terasa dalam dengan kecepatan tinggi.

“Ah jadi sekarang aku mati jatuh...” Ujar Seiji.

Seiji yang berada di dalam karung dan merasa dirinya jatuh ke tempat yang dalam, sudah pasrah dan memejamkan matanya. Tapi setelah sekian lama jatuh, dia merasa aneh karena tidak sampai sampai ke dasar,

“Seberapa dalam aku jatuh ? cepat lah akhiri saja.” Gumam nya dalam hati.

Tiba tiba dia merasakan tubuhnya terbenam di sebuah benda yang empuk dan dalam, kemudian terlontar kembali. “Blugh.” Seiji jatuh ke tanah,

“Adu duh...sepertinya aku jatuh di atas bantal dan terpental lagi...apa yang terjadi ?” Tanyanya.

Dengan susah payah, dia berusaha membuka karung yang mentup di atas kepalanya, setelah berhasil, barulah dia melihat dia berada di sebuah ruangan yang gelap, dia menoleh dan melihat dia jatuh di atas  tumpukan tubuh manusia yang di buang ke dalam ruang itu sebelumnya.

“Astaga, aku jatuh di atas sana ? oeeeek...”

Seiji langsung muntah karena bau yang luar biasa dan melihat tumpukan tubuh yang sudah membusuk. Dia langsung mencari pintu keluar dan keluar dari dalam ruangan. Begitu menutup pintu, dia langsung menarik nafas dan menoleh ke dalam.

“Dari mana lima, tumpukan itu pasti ratusan....” Pikir nya dalam hati.

Dia melihat sekeliling, ternyata dia berada di sebuah lorong yang panjang, menelusuri ke kanan dan kiri sama saja, keduanya berujung gelap dan tidak telihat ujungnya.

“Sekarang aku harus kemana.....lorong ini gelap sekali, aku tidak memiliki senjata apa apa, kenapa sih tidak langsung mati saja....kalau begini aku malah jadi bingung harus apa...” Gumam Seiji.

Dengan perlahan dan memegang dinding, Seiji berjalan menuju ke arah kanan, berharap menemukan pintu keluar. Setelah lama berjalan, matanya mulai menyesuaikan dalam kegelapan, dia sedikit bisa melihat. Tiba tiba tangannya tergelincir, dia memegang sebuah pintu di dinding, dia meraba raba pintu itu dan menemukan pegangan pintunya, kemudian dia mendorong pintunya sedikit dan pintu terbuka.

“Ada pintu...aku coba masuk, siapa tahu di dalam terang...” Pikir nya.

Seiji mendorong pintu untuk membukanya dan masuk ke dalam, setelah dia masuk tiba tiba pintu di belakangnya di tutup dan ruangan menjadi gelap gulita.

“Ah sama saja...” Ujar Seiji.

Tiba tiba ruangan menjadi terang, beberapa lampu sihir yang menempel di dinding memutari ruangan menyala. Seiji melihat ruangan itu adalah ruangan kosong tapi ada sebuah lemari pakaian di tengah tengah. Seiji melangkah dengan ragu ragu menuju lemari itu, dia berdiri di depannya dan memperhatikan lemari pakaian besar yang hanya satu satunya benda yang ada di dalam ruangan itu.

“Aku buka....siapa tahu di dalam ada barang yang bisa kugunakan...aku sudah mati 11 kali, takut apa....” Gumam Seiji dalam hati.

Kedua tangannya memegang gagang lemari dan menarik keduanya untuk membuka lemari. Ketika lemari terbuka, “Klatak.” Sebuah tengkorak manusia yang memakai seragam sma putri terjatuh menimpa Seiji di depannya. “Waaaaa...” Karena reflek Seiji menghindar dan tengkorak itu jatuh ke tanah. Seiji mengamati tengkorak itu dan mengambil sebuah dompet dari saku roknya, dia membuka nya dan mengambil kartu pelajar milik tengkorak di dalam lemari itu.

“Sayako Mitoba...kelas 2-C....dia manusia dari dunia lain...” Gumam Seiji sambil membaca kartu pelajarnya.

Seiji langsung mengatupkan tangannya mendoakan tengkorak yang terbaring di depannya. Setelah itu dia melihat ke dalam lemari dan menemukan sebuah tas sekolah yang masih ada isinya, dia membongkar tas itu, dia mengambil alat alat tulis milik Sayako dan sebuah roti yang sudah berjamur. Dia langsung membuka roti itu dan memakannya tanpa ragu ragu, setelah perutnya kenyang, dia melihat sebuah buku bersampul kristal yang sama seperti di pegang oleh pendeta hanya saja berwarna hitam. Ketika dia menyentuh buku itu untuk mengambilnya, tiba tiba buku itu menyala terang, di hadapan Seiji langsung muncul layar berisi statusnya,

*******************************************************

Nama         : Seiji Kawamura.

Race           : Immortal being.

Job             : None.

Level          : 1/99 (exp : 0 / 1200)

Power        : 200.000

Skill           :   - Knife mastery (death by knife).

                      - Whip mastery ( death by rope).

                      - Gun mastery ( death by gun ).

                      - Explosion ( death by bomb ).

                      - Dragon breath ( death eaten by dragon ).

                      - Regeneration ( death eaten by zombie and become zombie).

                      - Movement lock ( death by drowning with cement ).

                      - Paralyze ( death by electric chair ).

                      - Poison ( death by poison ).

                      - Dark room ( death in outer space ).

Add skill   : Item box, Analyze, Far sight, Enemy detection.

Trait          : Steel skin, immune all debuff, charming, nimble.

*******************************************************

Melihat statusnya, Seiji tersenyum, dia merasa kematian nya sama sekali tidak percuma dan niat nya untuk membalas dendam menjadi bukan sekedar niat.

“Hahahaha...pendeta goblok, yang dia lihat hanya job dan level saja....lihat saja nanti, aku bantai semua yang ada di kerajaan itu setelah aku keluar dari sini dan aku akan mencari cara untuk ke ruangan putih itu lagi, tunggu saja dewi keparat.”

Dia langsung mencoba skill item boxnya, semua barang yang ada di dalam item box muncul di pikirannya, ternyata di dalam item box ada sebuah pisau lipat miliknya, dia mengambilnya dan menyimpan buku yang baru dia temukan di lemari. Setelah itu dia berjalan keluar dari ruangan.

Chapter 3

Setelah cukup lama dia menelusuri lorong, akhirnya dia tiba di sebuah gerbang besar seperti pintu untuk seorang raksasa. Tanpa ragu, Seiji mendorong pintu itu, setelah pintu terbuka sedikit, dia masuk ke dalam. Tiba tiba pintu di belakang nya tertutup kembali, sebuah asap muncul di ruangan luas di depannya.

“Graaaah...”

Seekor monster berbentuk banteng berbadan manusia separuh badan bagian atas dan berwajah mengerikan muncul di depannya. Besar monster itu sekitar 5 kali lebih besar dari tubuh Seiji.

“Whoaah...monster apa ini....aku harus melawan monster ini ?” Gumamnya.

Monster itu langsung berlari dan mengayunkan tombaknya ke arah Seiji. Dengan kelincahannya, Seiji melompat menhindari sabetan tombaknya, dia membuka tapaknya dan mengarahkannya ke arah monster besar itu.

“Movement lock.” Cahaya kuning keluar dari telapaknya.

Tanah pijakan ke empat kaki monster itu, merekah naik dan mengurung ke empat kaki monster itu. Monster itu sempat terdiam sebentar dan kemudian berhasil menghancurkan batu yang mengurung kakinya. Monster itu maju lagi dan menyabetkan tombaknya lagi, sambil menghindar, Seiju berpikir bagaimana cara dia bisa mengalahkan monster itu.

“Skill itu tidak bisa menghentikannya....coba ini...Paralyze...” Ujar Seiji.

Sebuah petir berwarna kuning keluar dari tangan Seiji, langsung mengarah kepada monster dan menyelimuti tubuh monster dengan kilatan petir kuning. Monster terdiam dan mengerang karena tidak bisa bergerak, tapi kemudian dia berhasil menghilangkan petir kuningnya dan kembali mengejar Seiji,

“Uh...berat...coba aku sembur saja....dragon breath...”

Seiji berbalik dan menyemburkan nafas api yang menelan tubuh monster itu, tapi monster itu tidak berhenti. Karena bingung, sambil menghindari kejaran dan serangan monster, dia menggunakan skill analyze nya, status monster itu langsung muncul,

******************************

Nama         : Rhinotaur.

Level          : Error.

Power        : Error.

Danger       : Level 5 (SSS)

Weakness  : Error.

******************************

“Aduh....dia bukan lawan yang bisa ku bunuh...bagaimana ini ? masa aku mati lagi...” Gumam Seiji ketika melihat status nya.

Setelah layar tertutup, Seiji terus berlari mengelilingi ruangan yang luas dengan monster di belakangnya yang menyerang membabi buta. Akhirnya dia mencoba sebuah skillnya lagi,

“Poison...” Teriaknya.

Telapak Seiji mengeluarkan cahaya ungu dan membuat seluruh tubuh monster menjadi ungu, langkah monster itu melambat dan dia terlihat kesakitan. Melihat itu, Seiji melompat ke punggung monster dan menusuk punggungnya dengan pisau berkali kali. Monster itu menaikkan kaki belakangnya dan melompat lompat berusaha menjatuhkan Seiji dari punggungnya, usaha monster itu berhasil dan Seiji terpental ke atas,

“Aduuuh....aku tidak boleh mati disini...Paralyze.”

Seiji menjulurkan lagi tapaknya ke arah monster, cahaya listrik kuning kembali keluar menyambar tubuh monster itu. Kali ini monster itu tidak bisa bergerak dan diam sambil mengerang, tangannya berusaha keluar dari jaringan petir tapi tidak bisa seakan akan dia tidak memliki tenaga untuk melepaskan diri. Untuk berjaga jaga, ketika mendarat, Seiji langsung menggunakan skill nya lagi,

“Movement lock.”

Ke empat kaki monster langsung terkurung batu dan membuat monster benar benar tidak bisa bergerak,

“Dragon breath.”

Dia menyemburkan lagi nafas api ke arah monster dan menelan nya dalam api, tapi ternyata monster itu masih berdiri  tegak dan tetap berusaha melepaskan diri. Akhirnya dia mencoba mengeluarkan skill,

“Explosion.”

Tapi tidak terjadi apa apa, Seiji mengamati tangannya dan tidak keluar apa apa, dia mulai berpikir sambil melihat tingkah laku monster di depannya,

“Bagaimana cara pakainya ? hmm kalau bom kan di tanam ya....coba deh...” Ujar Seiji.

Dia berjalan ke sebuah batu dan menempelkan tapaknya, kemudian dia diam sejenak,

“Explosion.”

Batu besar yang di sentuh tapaknya langsung menjadi merah dan meledak berkeping keping, ledakan yang kuat membuat Seiji terpental jauh dan menghantam dinding di belakangnya. Sekujur tubuhnya mendadak menjadi sakit dan dia terjatuh, kemudian dia menggunakan skill nya,

“Regeneration...huff..huff...”

Cahaya hijau langsung menyelimuti tubuhnya, sakit yang di rasakannya perlahan lahan menghilang dan luka lukanya sembuh.

“Uh....kalau harus nempel gimana pakai nya....” Pikir Seiji sambil terus memperhatikan monster yang tidak bergerak di depannya.

Seiji mengadakan eksperimen, dia mengambil sebuah batu kecil pecahan batu besar tadi dan menggunakan explosion, batu itu menjadi merah dan Seiji langsung melemparkan batu itu ke arah monster, batu itu mengenai monster dan terpental, kemudian barulah batu itu meledak.

“Hmm...timing nya ya....baiklah...” Ujar Seiji.

Dia mengambil bongkahan batu yang lumayan besar, kemudian dia berjalan menuju monster yang masih meronta ronta itu. Setelah mengisi batunya dengan skill Explosion, dia langsung melompat dan memasukkan batunya ke dalam mulut monster yang terikat oleh petir, setelah itu dia langsung bersalto ke belakang dan menjauh. Batu itu meledak di leher monster dan mementalkan kepalanya ke belakang. Tubuhnya yang besar itu langsung diam dan jatuh tidak bergerak lagi, kemudian monster itu menjadi abu dan hilang tertiup angin.

“Huff huff berhasil....”

Tiba tiba layar status nya terbuka dan menampilkan statusnya, Seiji langsung kaget, karena melihat statusnya,

*******************************************************

Nama         : Seiji Kawamura.

Race           : Immortal being.

Job             : None.

Level          : 99/99 [Evolve ?] [Yes] [No]

Power        : 19.800.000

Skill           : -        Knife mastery (death by knife).

                    -        Whip mastery ( death by rope).

                    -        Gun mastery ( death by gun ).

                    -        Explosion ( death by bomb ).

                    -        Dragon breath ( death eaten by dragon ).

                    -        Regeneration ( death eaten by zombie and become zombie).

                    -        Movement lock ( death by drowning with cement ).

                    -        Paralyze ( death by electric chair ).

                    -        Poison ( death by poison ).

                    -        Dark room ( death in outer space ).

Add skill   : Item box, Analyze, Far sight, Enemy detection.

Trait           : Steel skin, immune all debuff, charming, nimble.

*******************************************************

“Wow.....langsung mentok ? monster tadi level berapa sih....hmm evolve ya, apa ini.” Gumam Seiji.

Tanpa ragu, Seiji menekan [Yes] di status nya, kemudian muncul layar kecil yang berisi tulisan,

*********************************

Select Immortal race :

- Highlander (Human like).

- Demon.

- Ancient Elf

- Wolfman (Werewolf).

- Daywalker (Vampire like)

*********************************

Seiji berpikir sejenak, dia bingung harus memilih apa, karena setiap ras memiliki kelebihan dan kekurangannya. Setelah lama berpikir, akhirnya dia memutuskan menekan wolfman. Seluruh layar tertutup, mendadak kepala Seiji menjadi sangat pusing.

“A..apa yang terjadi, kenapa kepalaku sakit sekali seperti di benturkan ke dinding berkali kali....apa ini.....aku...tidak...kuat....”

Seiji langsung jatuh terlentang tidak sadarkan diri di dalam ruangan yang sangat besar itu. Tiba tiba, pintu besar itu terbuka sedikit, sebuah bayangan masuk ke dalam dan menghampiri Seiji yang terlentang tidak sadarkan diri, ketika sudah terlihat, ternyata seorang gadis menghampiri Seiji dan berdiri di sebelahnya.

"Dia manusia ya....kok bisa ada manusia di dalam sini ?" Gumam gadis itu di pikirannya.

Gadis itu jongkok di sebelah Seiji yang terlelap tidak sadarkan diri dan kemudian dia duduk di sebelah Seiji sambil terus mengamatinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!