NovelToon NovelToon

Faradox

pertemuan yang akan mengubah takdir.

Prolog.

Di suatu dunia bernama Iginas, terdapat sebuah kapal misterius yang mendarat dan dari dalam kapal itu keluar orang berjubah hitam, dan orang itu berjalan menuju ke beberapa orang yang menggunakan jubah merah.

"Oh..... Kami sudah menunggu anda"

Kemudian orang itu mengeluarkan sebuah kristal biru terang berbentuk seperti tanduk dari balik jubahnya dan memberikannya pada orang-orang berjubah merah itu.

"Oh, jadi ini dia barang yang Anda bilang itu yah"

Lalu orang-orang berjubah merah itu mengambil kristal itu dan orang berjubah hitam itu pergi dari dunia itu.

"Dengan ini, tidak ada yang bisa menghentikan kita"

.........................................................

Terlihat sebuah kapal yang sedang berlayar di alam semesta dan sedang menuju ke dunia Iginas.

"Sudah sangat lama yah, dunia Iginas"

Beberapa saat kemudian kapal itu mendarat di dunia Iginas, tepatnya di sebuah kota bernama Igas, sebuah kota dengan lambang pohon besar yang menjulang membuat langit.

Dari kapal itu terlihat seseorang keluar dia memiliki rambut dan mata berwarna biru dan baju berwarna biru.

"Seperti biasa angin disini sangat kuat, aku serasa ingin terbang"

Orang itu berjalan ke pintu gerbang dan penjaga menghadangnya.

"Berhenti, tunjukan kartu pengenalan!"

"Ini dia"

Orang itu mengeluarkan kartu pengenalnya dan memberikannya kepada penjaga, penjaga itu terkejut setelah melihat nama orang itu.

"Ja-jadi anda adalah Tuan Airi Tristalia yah, mohon maaf atas ketidaktahuan saya, yang mulia sudah menunggu anda dari tadi"

Ternyata dia adalah Airi Traitalia, kemudian sambil tersenyum Airi berkata.

"Itu tidak masalah"

Airi kemudian masuk ke dalam dan menuju ke suatu ruangan, kemudian Airi membuka pintu ruangan itu dan terlihat banyak sekali orang dengan baju yang rapi dan bagus, ternyata di tempat di tempat itu sedang diadakan sebuah pesta kerajaan karna pangeran sedang berulang tahun yang ke 5 tahun.

"Wah..... Seperti biasa tempat ini sangat besar, aku tidak diberi tau kalo ada pesta, kalo begitu aku akan datang dengan baju yang lebih bagus tadi"

Airi mengatakannya sambil menundukkan badannya karna merasa sedikit kesal, karna dia tidak tau kalo akan ada pesta yang di adakan, ketika Airi masuk dan mengambil beberapa makanan pandangan semua orang mengarah ke Airi tapi Airi tidak menyadarinya dan lanjut makan dengan penuh senyuman.

Kemudian seseorang turun dari tangga.

"Semuanya Terima kasih atas kehadiran kalian semua"

Ternyata orang yang muncul dari tangga itu adalah raja dari negeri ini yang bernama Kalis Alka bersama dengan anak dan istrinya, tapi Airi melanjutkan makannya tampa menyadari bahwa raja sudah ada.

"Saya mengadakan pesta ini atas rangka ulang tahun putra saya Nilin Alka yang ke lima tahun, silahkan nikmati pestanya"

Setelah mengatakan itu semua orang bertepuk tangan, mendengar suara tepuk tangan itu Airi langsung melihat ke keramaian dan Airi melihat sangat raja dan putranya sedang menerima ucapan selamat, Airi yang melihat itu langsung pergi ke arah mereka dan langsung menepuk kuat punggung sangat raja.

"Yo!!! Kalis, lama sudah tak bertemu"

Airi mengatakannya dengan penuh semangat dan wajah tersenyum, semua orang yang melihatnya langsung terkejut karna sikap Airi.

"Ahahahahah, sudah lama 3 tahun kita tidak bertemu Airi aku sangat senang kau datang ke pesta ini"

Raja Kalis mengatakannya sambil tersenyum, pangeran ke dua yang melihat Airi langsung berlari ke arahnya dan memeluk Airi.

"Kakak.... Sudah lama sekali kita tidak bertemu, aku merindukan kakak, Terima kasih telah datang ke pesta ulang tahunku kakak"

"Nilin kau sudah tumbuh besar... Maaf aku tidak membawa hadiah apapun, aku tidak tau kalau kau sedang berulang tahun"

Orang-orang sedang binggung akan apa yang sedang terjadi dan bahkan setelah pesta selesai mereka masih saja membicarakan apa yang terjadi di pesta tadi.

"Maaf karna memintamu datang jauh-jauh Airi, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku beritahu padamu ini sangat penting"

Mendengar itu ekspedisi Airi langsung berubah menjadi serius.

"Untuk sekarang beristirahatlah kau pasti lelah, besok aku akan memberitahumu"

"Baiklah"

Setelah itu pelayanan menunjukan kamar Airi dan Airi beristirahat, ke esokan paginya Kalis membangunkan Airi secara langsung, Airi terbangun dengan terkejut karna Kalis sedikit menyetrum Airi.

"KENAPA KAU MENYETRUM KALIS"

Dengan ekspresi terkejut dan marah, Airi melompat dari kasurnya dan berteriak kepada Kalis.

"Kalo tidak seperti itu kau tidak akan bangun, ayo ikut aku, akan ku tunjukan sesuatu"

Airi mengikuti Kalis menuju ke tempat latihan prajurit. Disitu terlihat para prajurit yang menyerang satu orang, orang tersebut mengajunkan tangannya dan sebuah pusaran angin terbentuk dan langsung melempar mereka semua.

Orang itu memiliki rambut berwarna hijau terang dan mata berwarna hitam.

"Namanya adalah Itsuka Nagasaki, aku menemukannya dua tahun lalu dihutan, dia hampir dibunuh oleh naga"

"Heeee.... Dia pengguna angin yang hebat"

"sepertinya dia tidak mengingat apapun, bahkan aku sudah coba bertanya siapa orang tuanya dan dari mana asalnya tapi dia tidak mengingat apapun... Dia bilang dia terlahir di dunia ini tapi kami tetap tidak bisa menemukan kedua orang tua nya, apa kau tau sesuatu? "

"Jika dia tidak bisa mengingat apapun, artinya hanya satu, dia terlahir dari kelahiran rune"

"Kelahiran rune, apa itu?"

"orang-orang yang lahir dari setengah sihir orang tuanya yang membentuk sebuah kehidupan baru, dan biasanya mereka akan terlahir di dunia yang berbeda dari orang tua mereka dan tidak bisa mengingat apapun kecuali nama mereka"

"Kelahiran rune, itu menjelaskan segalanya"

Setelah Airi dan Kalis selesai berbicara mereka kembali ke dalam kastil, tapi Airi yang sudah bosan di dalam kastil keluar untuk menjelajahi dunia Iginas, lalu Airi melihat sebuah pohon besar yang tidak pernah dia lihat, Airi yang penasaran langsung menuju ke pohon itu, disana Airi melihat Itsuka yang tertidur di bawah pohon.

"Yo"

Itsuka yang mendengar suara Airi langsung terbangun.

"Maaf menggangu tidurmu, tapi bukanya kau seorang kesatria? Apa tidak apa-apa kau tidur disini dan meninggalkan tugasmu?"

Kemudian Itsuka menjawab pertanyaan Airi.

"Aku bukan seorang kesatria, aku hanya seorang tamu di kastil"

"Ha..... Disini sangat nyaman dan tenang"

Airi kemudian berbaring di samping Itsuka.

"Aku melihat pertarunganku tadi, kau pengguna sihir angin yang hebat"

"Aku tidak sehebat itu, mereka saja yang lemah"

Kemudian Airi tertidur di bawah pohon itu, Itsuka yang melihat itu melanjutkan tidurnya, kemudian mereka terbangun ketika sore hari karna menciun bau asap, Airi dan Itsuka yang melihat ada asap dari arah kastil langsung bergegas menuju ke kastil, begitu mereka sampai keadaan kastil sudah hancur setengah, Airi bertanya pada penjaga yang menjaga gerbang.

"Oi, apa yang terjadi di sini?"

"Ka-kami di serang oleh para pemberontak. Mereka sedang menuju ke ruang tahta"

"Apinya terlalu besar"

Airi kemudian menggunakan sihir air untuk membuat sebuah terowongan air yang menembus api itu.

"Ayo cepat kita ke ruang tahta"

Airi dan Itsuka langsung melewati terowongan air itu dan menuju ke ruang tahta, begitu sampe di ruang tahta terlihat ruang tahta yang tidak terbakar oleh api dan raja Kalis yang sedang melawan para pemberontak yang menggunakan jubah merah.

"KALIS, NILIN, kalian tidak apa-apa?"

"Airi!!"

"Kakak"

"Airi cepat bawa nilin dari sini, tempat ini berbahaya!"

"Bagaimana denganmu?"

Tiba-tiba kastil berguncang hebat dan terlihat seekor naga hitam besar menghancurkan atap kastil.

"Mereka bahkan mempunyai naga"

"Sayang sekali raja, ini adalah akhirnya, tahta ini akan menjadi milik kami"

Para pemberontak tertawa keras, namun tiba-tiba sebuah angin berbentuk bor terbang ke arah naga dan mendorong naganya ke luar tembok kastil.

"Naga ini biar aku yang urus, kau selamatkan raja Kalis"

"Sayang sekali tapi naga yang kami punya bukan hanya satu"

Setelah mengatakan itu muncul tiga naga lagi yang mendekati kastil.

"Sekarang bagaimana raja Kalis, jika kau menyerahkan tahtamu dengan damai kami tidak akan menyakiti siapapun lagi"

Kalis yang terlihat putus asa melihat ke arah putranya.

"KALIS!!!"

Airi berteriak memanggil nama Kalis, lalu Kalis melihat Airi tersenyum lebar, melihat senyuman itu Kalis membalas teriakan Airi sambil menunjukan senyum tak kenal takutnya.

"AIRI!!, ku serahkan naga itu padamu"

"O.K"

Airi melompat ke arah naga-naga itu dan memukul salah satunya hingga terlempar keras ke tanah, kedua naga lain yang melihatnya langsung menyiapkan semburan bola api mereka tapi Airi memukul mulut mereka hingga semburan bola api itu meledak dalam mulut mereka.

""

Sebuah tombak es besar terbentuk di atas Airi dan Airi meluncurkannya pada naga-naga itu, dan tepat menembus dada mereka, Itsuka juga muncul dari jendela kastil yang menandakan dia telah membunuh naga itu.

"Mustahil, mereka bisa membunuh naga hitam, bahkan satu kerajaan saja kesulitan untuk membunuh satu naga hitam"

Raja Kalis mengarahkan pedang ke leher pemimpin pemberontak dan bertanya.

"Sekarang jawab pertanyaanku, dari mana kalian mendapatkan naga hitam itu?"

"Aku belum selesai, !!"

Sebuah lingaran sihir pemanggilan terbentuk di bawah kaki mereka dan ice dragon yang sangat besar keluar dari lingkaran itu bahkan seluruh kastil sampai hancur karna ukuran ice dragon itu sangat besar, dan kekuatan dari ice dragon itu tidak main-main hanya dengan keberadaannya saja angin yang seharusnya terus berhembus di dunia Iginas menjadi beku bahkan seluruh daratan membeku, yang tersisa hanyalah udara dingin di mana-mana.

"Hahahahaha, dengan ini kemenangan akan menjadi milik kita"

Para pemberontak tertawa dengan penuh percaya diri.

"Raja Kalis, pangeran, dan kau yang berambut biru, pergi dari sini aku akan menghadapi naga itu"

"Jangan ceroboh Itsuka! Ice dragon berbeda dari naga hitam, satu dari mereka saja sudah cukup untuk menghancurkan satu dunia"

Airi kemudian menepuk pundak Kalis.

"Kalis, pergi dari sini bersama yang lain!"

"Kau berniat ingin membantuku?"

"Yang lain itu termasuk dirimu juga"

Itsuka yang mendengarnya terkejut.

"Hah!!! kau gila ingin melawan ice dragon ini sendiri"

Airi kemudian tersenyum kepada mereka semua.

"Baiklah, Airi kupercayakan ice dragon itu padamu, ayo pergi Itsuka"

Itsuka yang mendengarnya terkejut atas keputusan Kalis.

"Kau berniat ingin melawan ice dragon ini sendirian yah, ahahahahahah kau benar-benar ingin mati!"

Itsuka bergumam dalam hatinya.

"(Mustahil mengalahkan ice dragon itu sendirian aku harus kembali)"

"Itsuka, percaya saja pada Airi, jika Airi mengatakan dia akan mengalahkannya maka dia akan melakukannya"

Ice dragon itu kemudian mengeluarkan aura esnya. Para pemberontak sangat percaya diri akan menang.

Airi kemudian menyelimuti tubuhnya dengan partikel biru dan kekuatan dasyat terpancar dari tubuh Airi, Airi kemudian melangkah maju, langkah pertama Airi menghancurkan semua es di daratan, dan langkah kedua Airi menghancurkan semua es yang membekukan angin, lalu langkah ke tiga Airi menghancurkan aura es milik ice dragon itu.

Airi dengan cepat terbang dan memukul naga itu hingga pingsan dan membuat para pemberontak terkejut dan ketakutan.

"Ba-bagaimana mungkin seorang manusia biasa mengalahkan ice dragon yang bahkan bisa menghancurkan satu dunia?"

"Ice dragon hanya bisa menghancurkan dunia yang berada di universe ocean, bagi ku dia tetaplah makhluk lemah"

"Apa kau bilang? universe ocean. Jangan-jangan kau ini!"

Mendengar perkataan itu Airi hanya membalasnya dengan senyuman.

"Jadi bagaimana? Ingin menggunakan kekerasan atau menyerah secara baik?"

Para pemberontak berlutut tak berdaya dan Airi mengikat mereka, kemudian Kalis dan yang lain menemui Airi kembali yang telah selesai mengikat para pemberontak.

"Airi!!"

"Kakak"

Nilin kemudian melompat ke arah Airi dan memeluknya.

"Kalis, Nilin"

"Kakak, hiks... aku sangat takut"

Sambil menangis Nilin terus memeluk Airi.

"Sudah tidak apapa, aku sudah sudah mengurus naganya lihat, jadi jangan menangis lagi"

Airi tersenyum lebar ke arah Nilin dan terus mengelus kepalanya.

"(Hebat kekuatan yang bahkan bisa membuat naga es tidak berdaya)"

Itsuka bergumam lagi dalam hatinya dan mengepalkan tangannya.

"Kalis aku punya perasaan buruk mungkin besok aku akan pergi dari dunia ini, aku ingin menyelidiki sesuatu"

"Kakak mau pergi?"

"Tidak apapa Nilin aku pasti akan kembali lagi"

"Janji yah"

"Ya, aku janji"

Itsuka tiba-tiba berteriak dan bertanya kepada Airi.

"Kalo begitu, apa boleh aku juga ikut denganmu?"

"Itsuka?"

"Aku sadar aku akan menjadi beban nantinya tapi aku ingin bertambah kuat, dan juga aku ingin mencari kedua orang tua ku di world ocean ini, karna itu kumohon izin kan aku untuk ikut denganmu?"

Sambil menunduk Itsuka terus memohon pada Airi.

"Baiklah kalo begitu, kebetulan aku juga sedang mencari teman, kalo aku sendiri aku pasti akan kesulitan, Namaku Airi Tristalia, mulai sekarang mohon bantuannya Itsuka"

"Terima kasih banyak, mohon bantuannya mulai sekarang"

Dan perjalanan dari Airi dan Itsuka baru dimulai, dari sini Airi akan bertemu dengan banyak teman-temannya baru dan akan membantunya mewujudkan akan impiannya.

kesatria petir ungu

Setelah kejadian pemberontakan yang menyerang kerajaan Igas tepatnya 2 minggu setelahnya, kerajaan Igas mengalami perbaikan sedikit demi sedikit, para pemberontak telah di tahan, Airi dan Itsuka bersiap untuk pergi dari dunia Iginas.

"Itsuka, bagaimana apa semua sudah siap?"

"Semua sudah siap kak.... Bahan bakar kita juga sudah terisi full"

"(Entah mengapa.... Semenjak itu, itsuka sering memanggilku kakak, yah aku sendiri tidak masalah dengan itu)"

"Ngomong-ngomong kak, kita akan menuju ke mana?"

"Ada satu dunia yang jaraknya lumayan jauh dari sini, jika kita kesana kita mungkin akan mendapatkan petunjuk"

Setelah selesai mempersiapkan segala hal, Airi dan Itsuka berpamitan pada orang-orang di dunia Iginas dan pergi. Setelah keluar dari dunia Iginas dan berlabuh sekitar 1 kilometer kapal mereka tiba-tiba berhenti berfungsi.

"Hm.... Kenapa kapalnya tidak bergerak? Apa kau benar-benar sudah memeriksa semuanya Itsuka?"

"Aku sudah memeriksa- hm!"

Itsuka melihat ke arah full meter pada kapal, dan full meter itu berkedip merah, padahal jarum menunjukan bahwa bahan bakar kapal full.

"Kak, kenapa lampu di full meter berkedip?"

Airi yang melihat itu langsung memukul full meter dengan keras dan jarum pada full meter menunjukan bahan bakar sudah habis.

"Kapal sialan.... Lain kali akan ku jual kapal ini"

"Sekarang apa yang harus kita lakukan kak?"

"Tidak ada pilihan lain kita harus gunakan kapal darurat untuk pergi ke dunia terdekat dan membeli bahan bakar"

Airi dan Itsuka kemudian menaiki kapal darurat dan pergi ke dunia terdekat, dan mereka sampai di dunia kesatria bernama Garnias, yang jaraknya beberapa kilometer dari lokasi kapal mereka.

"Garnias yah, ha...... dunia ini hanya menjual senjata, semoga saja kita bisa menemukan bahan bakar disini"

Airi mengatakannya sambil menundukan badannya karna kecewa.

"Banyak sekali senjata di sini. pedang, busur, pistol, tombak, bahkan ada gauntlet"

"Itsuka kita hanya akan mencari bahan bakar, bukan membeli senjata"

Merekapun terus berjalan menjelajahi seluruh kota di dunia Garnias dan masih belum menemukan bahan bakar untuk kapal mereka, setelah lelah mencari seharian merekapun beristirahat di sebuah penghinapan.

"Ha...... Tidak ada gunanya kita terjebak di sini"

"Kak aku lapar, aku akan keluar mencari makanan"

"Oh, kalo begitu aku nitip"

"Baiklah"

Itsuka keluar dari penghinapan dan berjalan mencari makanan, setelah membeli beberapa makanan Itsuka kembali ke penghinapan tapi Airi tidak ada disana, Itsuka mencoba mencari Airi, dan ternyata Airi sudah berada di tengah kota.

"Jadi kau di sini kak, aku dari tadi mencarimu"

"Ah maaf-maaf aku bosan terus menunggu di penghinapan jadi aku pergi sebentar, dan lihat apa yang aku temukan"

Airi memegang sebuah kota yang cukup besar dan isinya adalah bahan bakar kapal.

"batu hitam,Dengan ini kita bisa melanjutkan perjalanan kita kan!"

"Sayang sekali, satu kotak saja hanya akan mengisi 1/5 bahan bakar kapal, jadi kita butuh empat kotak lagi, tapi paling tidak kita bisa ke dunia Gardum untuk membeli bahan bakar yang banyak"

Lalu mereka kembali ke penghinapan untuk makan dan beristirahat penuh, ke esokan harinya saat mereka ingin kembali ke kapal mereka melihat banyak orang sedang berlarian menuju ke sebuah bangunan besar, Airi menghentikan salah satu dari orang-orang itu dan bertanya.

"Hey, kalian sedang menuju kamana?"

"Apa kau tidak tau? Hari ini ada pertandingan antara para kesatria untuk menentukan siapa yang terkuat diantara mereka di gedung itu"

"He.... Kelihatannya menyenangkan, Itsuka ayo kita pergi dan menonton"

"Menonton? Kak kau tidak berencana ikut pertandingan itu kan?"

Dengan wajah sedikit panik Airi membalasnya.

"Ma-ma-mana mungkin, jangan langsung mengambil kesimpulan seperti itu Itsuka"

Dengan tatapan tajam dan nada yang sedikit tinggi Itsuka menjawab.

"Aku bukan mengambil kesimpulan tapi mengambilnya dari pengalamanku bersamamu 2 minggu ini, kau selalu bilang "aku janji hanya akan menonton saja" tapi setelah kita pergi ke situ kak, kau bukanya menonton tapi langsung jadi perusuh"

"kali ini aku benar-benar hanya menonton"

"Benarkah?"

"Benar"

Itsuka kemudian menurunkan nadanya dan tatapan tajamnya dan berkata.

"Ha..... Baiklah tapi hanya beberapa menit saja"

Airi dan Itsuka pergi menuju ke gedung besar itu, setelah sampai di sana mereka melihat sangat banyak kesatria yang bertarung, banyak dari mereka telah gugur dari pertarungan dan tersisa sepuluh orang.

Tiba-tiba ada satu yang masuk secara tiba-tiba ke dalam pertandingan, orang itu menggunakan armor perak dan memiliki rambut berwarna ungu gelap, saat mereka ingin saling menyerang orang itu langsung mengambil kuda-kuda.

""

Dia mengeluarkan aliran pedang miliknya, dan seketika itu juga petir yang berbentuk tipis seperti benang menyerang para kesatria yang lain dan memotong armor dan pedang mereka serta menyetrum mereka, mereka terkapar dan menerima luka yang parah, saat itu semua penonton terdiam dan terkagum oleh teknik orang itu.

"Hebat, aku tidak akan bisa menang melawannya benarkan kak.... Hm? Kak?"

Itsuka melihat ke arah Airi yang berdiri di sampingnya, tapi Airi sudah menghilang, tiba-tiba penonton mulai berisik dan Itsuka melihat ke arah tempat pertandingan, di situ sudah ada Airi yang memegang pedang kayu dan tersenyum bersemangat.

Itsuka yang melihat dari jauh bergumam dalam hatinya dengan tatapan polos.

"(Harusnya aku tidak pernah mempercayai perkataannya itu)"

Airi tidak bisa berhenti tersenyum di tengah tempat pertandingan.

"Ini peringatan! Kalo kau ingin selamat cepat pergi dari sini"

Airi yang mendengar itu tertawa dengan keras.

"Ahahahahaha.... Kau menarik sekali kalo begitu, Airi Tristalia maju"

"Kau sendiri yang memintanya, Blade Kuroyami maju"

Orang-orang yang mendengar nama kuroyami langsung terkejut dan mulai bergumam.

Pertarungan antara Airi dan Blade dimulai. Blade bergerang dengan cepat kebelakang Airi dan mencoba menebasnya, saat Blade ingin menarik pedangnya Airi menahan pedang itu dengan telapak tangannya dan menebas Blade dengan pedang kayunya, tapi kemudian Blade menendang Airi hingga terlempar dan membentur dinding tempat para penonton.

Blade kemudian bergerak maju dan menarik pedangnya berniat menusuk Airi, tapi Airi langsung melompat ke atas dan pedang Blade tertancap di dinding, Airi kemudian mendarat di tanah dan langsung berlari ke arah Blade dan Blade langsung mencabut pedangnya yang tertancap di dinding, mereka saling beradu pedang mereka, gerakan mereka sangat cepat sampai-sampai tubuh mereka terlihat seperti ada empat, Airi terus tersenyum bersemangat di pertempuran itu dan Itsuka yang melihat pertarungan dan tidak ingin terlibat berkata.

"Hmm. Apapun yang terjadi aku akan mengangap tidak melihat apapun"

Dengan wajah yang terlihat polos.

Sementara para penonton terus tekagum-kagum oleh pertarungan mereka.

Kemudian Blade bergumam dalam hatinya dengan kesal.

"(Ini aneh, orang ini benar-benar kuat, siapa dia ini? Hanya dengan pedang kayu dia bisa membuatku kesusahan seperti ini)"

Kemudian Airi mengambil langkah mundur dan kemudian maju dengan cepat, Blade yang terkejut tidak sempat melakukan pertahanan dan Airi menebas Blade menggunakan pedang kayu miliknya, tapi sayangnya pedang kayu Airi patah saat mengenai Blade, Blade kemudian marah dan berkata.

"Kau ingin menghinaku dengan menggunakan pedang kayu, saat melawan kesatria terkuat di dunia ini?"

Airi membalasnya dengan nada seperti orang yang sedang bercanda.

"Habisnya kalo aku menggunkan pedang besi atau yang lain dan melukaimu itu akan membuatku menjadi penjahat dengan melukai putra mahkota dunia ini.... Aku benarkan pangeran Kuroyami"

Itsuka yang mendengar itu tidak bisa berkata apapun lagi dan hanya bisa memasang wajah polos.

Blade yang mendengar perkataan Airi merasa marah karna Airi terkesan seperti meremehkan Blade.

"Baiklah..... Akan kutunjukan padamu kekuatanku"

Blade mengarahkan pedangnya keatas dan langit di selimuti oleh awan hitam yang terus berputar berbentuk pusaran.

""

Petir yang sangat banyak turun dan menyambar Airi, bahkan efek dari petir itu membuat lubang yang sangat besar dan dalam di setengah arena pertempuran.

""

Airi mengajunkan pedangnya dan pusaran besar terbentuk dan memakan petir serta awan hitam itu, dan langit kembali cerah, Blade yang melihat itu terkejut dengan aliran yang di gunakan Airi.

"Ahg.... Ah..... Kenapa kau bisa menggunakan aliran perak? Aliran perak adalah aliran milik red king, penggunaan pedang terkuat"

Airi membalasnya dengan sedikit tersenyum dan berkata.

"Entahlah?"

Blade kemudian semakin kesal dengan perkataan Airi tersebut, kemudian Blade bergerak cepat ke arah Airi namun Airi bergerak lebih cepat dari pada Blade dan kemudian Airi sudah berada di belakang Blade dan memukul keras Blade hingga membuatnya pingsan, kemudian semua orang bersorak atas kemenangan Airi.

perempuan api dan rekan baru

Cerita kembali ke sembilan puluh tahun yang lalu, dimana terlihat sebuah kastil yang sedang terbakar dan seorang anak kecil yang sedang menangis di tengah kastil yang terbakar itu sambil memegang tangan ibunya yang telah tiada.

"(Hari itu adalah hari dimana aku menyadari betapa lemahnya diriku ini, semenjak itu aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan menangis lagi, aku tidak akan kalah dari siapapun lagi dan aku akan menjadi kesatria terkuat di world ocean ini)"

Lalu cerita kembali ke masa sekarang dan terlihat Blade yang terbangun di ruang istirahat, Blade melihat sekeliling dan mencoba mengingat apa yang terjadi, lalu seorang pelayanan masuk ke dalam.

"Permisi pangeran.... Yang mulia memanggil anda"

"Ayah memanggilku? Apa yang terjadi? Hal yang aku ingat aku mengikuti pertarungan itu dan.... Begitu yah.... Aku sudah kalah, beritahu ayah aku akan segera ke sana!"

Pelayan itu kemudian pergi meninggalkan ruangan dan Blade bersiap untuk pergi menemui ayahnya.

"Orang itu kalo tidak salah namanya Airi Tristalia, dia kuat levelnya jauh berada di atasku selain itu, aliran pedang miliki nya.... Aku masih jauh dari kata yang terkuat yah"

Kemudian Blade sampai di ruang tahta dan terlihat tatapan raja yang tidak senang.

"Aku sudah mendengar semuanya Blade. Selain ikut serta dalam pertandingan itu tampa izin dariku, kau juga telah di kalahkan"

Blade langsung menundukkan kepalanya.

"Aku benar-benar minta maaf ayah"

"Aku akan menghukummu nanti, tapi sekarang ada masalah yang lebih gawat!"

Blade mendengar kata-kata ayahnya dan terkejut.

"Masalah apa itu ayah?"

"Di hutan utara terlihat 3 lingkaran sihir pemanggilan, tapi yang jadi masalahnya itu bukan sihir pemanggilan biasa, dilihat dari pola sihirnya itu adalah sihir pemanggilan ice dragon"

"Ice dragon!!! 1 dari mereka saja, sudah bisa menghancurkan 1 dunia di universe ocean ini"

Disaat raja ingin meneruskan pembicaraannya tiba-tiba raungan hebat terdengar dari gunung utara dan terlihat satu ice dragon yang telah muncul, bahkan ukurannya 2 kali lebih besar dari yang ada di dunia Iginas, bahkan dari jarak 400 meter naga itu terlihat dan aura es miliknya sampai ke kota.

"Apa-apaan ice dragon itu, itu bukan ukuran ice dragon yang normal, kalo dia mendarat di kota ini.... Aku yakin kota ini akan langsung menjadi kota es, hanya dengan keberadaanya saja"

Tiba-tiba ada dua orang yang masuk ke ruang tahta.

"Wah.... Ice dragon itu benar-benar besar..... Biasanya ice dragon hanya berukuran 180 meter, akan sulit mendekatinya tampa jubah api phonix"

Blade terkejut dengan suara itu dan langsung berbalik ke arah suara itu, dan Blade terkejut ternyata suara itu berasal dari Airi yang sedang melihat ke arah jendela dengan wajah tersenyum dan Itsuka yang mengikutinya dari belakang.

"Kau...... Airi Tristalia....."

"Yo..... Lama tidak bertemu Pangeran dan paman Jack"

Blade terkejut Airi mengenali ayahnya.

"Senang melihatmu masih seperti dulu Airi, aku tidak tau kau ada di sini, kalo kau datang hubungi aku dulu"

"Maaf-maaf aku sebenarnya tidak niat untuk datang kemari, tapi ada sedikit masalah"

Sementara raja Jack dan Airi berbicara ice dragon itu kembali mengaum dan muncul 2 ice dragon lagi dari dalam lingkaran sihir dengan ukuran yang sama dan aura dingin semakin kuat dan beberapa bagian kota sudah membeku perlahan-lahan.

Blade kemudian berlari keluar kastil dan pergi menuju tempat ice dragon itu.

"Tunggu Blade! jangan gegabah!! Anak itu benar-benar tidak keras kepala"

"Aku juga akan pergi"

"Baiklah"

"Bagaimana dengan mu itsuka, mau ikut?"

"Tentu saja aku akan ikut.... Sebelumnya, aku cuman jadi penonton dan lari... Tapi selama 2 minggu ini aku terus berlatih dengan kakak, aku tidak yakin bisa mengalahkannya tapi kalo cuman menghalang salah satu dari mereka aku yakin bisa melakukannya dengan"

Airi dan Itsuka berlari mengejar Blade dengan cepat dan Airi kemudian mengeluarkan jubah api phonix dari ruang penyimpanan nya yang terhubung langsung dengan ruang penyimpanan nya kapal.

"Itsuka pakai ini!"

Saat Itsuka memakainya, Airi kemudian mengeluarkan 2 jubah lagi.

"Sebenarnya..... Berapa banyak jubah phonix yang kakak bawa?"

Ketika Airi ingin menjawabnya Airi melihat Blade yang terhenti di tengah jalan karna kedinginan.

"Kau ini ceroboh sekali"

Sambil menggigil Blade menjawabnya.

"Be-be-be-berisik..... Ce-ce-cepat berikan...... Jubah itu"

Blade kemudian menggunakan jubah itu, kemudian tubuh Blade dilapisi oleh api hangat dari jubah api phonix, lalu mereka melanjutkan perjalanan mereka setelah, sampai mereka melihat 30 orang yang telah membeku dan hancur di sekitar lingkaran.

Blade dan Itsuka terlihat kebingungan.

"Padahal mereka menggunakan jubah api phonix, Tapi kenapa mereka tetap membeku?"

Airi yang mendengar itu terlihat kaget.

"Ha? Aku pikir kalian sudah tau?"

"Sudah tau apa?"

"Penggunaan jubah api phonix membutuhkan energi sihir yang sangat besar, dan itu tidak akan berfungsi jika energi sihir milik penggunanya habis.... Jika kau melakukan sihir pemanggilan dan menggunakan jubah api phonix di saat yang bersamaan. Sudah jelas kau akan kehabisan energi sihir dengan cepat"

Blade dan Itsuka yang mendengar itu terlihat membeku sejenak, lalu Blade membalas Airi dengan nada kesal.

"Kenapa tidak bilang dari tadi? Kalo begini kita sama saja bunuh diri datang kesini"

Airi membalas Blade dengan marah.

"Kau sendiri yang tiba-tiba berlari kesini kan!!!"

Itsuka menjadi lemas mendengar perkataan Airi tadi.

"Rasa percaya diriku hilang seketika"

Airi kemudian tersenyum kepada mereka.

"Tidak masalah, aku akan urus satu dulu dan kalian hambat yang lain!"

Airi kemudian berlari cepat ke arah ice dragon.

"Oi!! Tunggu dulu! Cih. Aku akan ambil yang di kiri, kau ambil yang di kanan!"

"Panggil aku Itsuka. Pangeran kuroyami"

Blade dan Itsuka berlari menuju ice dragon, Airi yang telah sampai di hadapan ice dragon memukul ice dragon itu hingga terhempas sejauh 30 meter, tapi ice dragon itu tidak tumbang, blade yang melihat ice dragon sebesar 360 meter itu terhempas sangat terkejut, dan Itsuka yang telah mengetahui kehebatan Airi hanya bisa tersenyum kecil.

"Hebat, aku mungkin bisa bermain sedikit"

Airi tersenyum bersemangat dan terbang ke arah ice dragon itu, ice dragon itu menyerang Airi dengan memunculkan pilar es dari dalam tanah dan tombak es di udara yang mengarah ke airi. 

""

Api panas mengelilingin Airi dan mencairkan semua serangan es milik ice dragon, kemudian Airi membalas ice dragon itu dengan pukulan kuat di wajahnya dan membuatnya terhempas sejauh 100 meter.

Sementara itu Blade dan Itsuka sedang kesusahan melawan ice dragon mereka. 

""

""

Ice dragon yang terkena serangan benang petir milik Blade terdorong ke belakang sejauh 5 meter dan ice dragon yang terkena serangan bor angin milik Ituska berteriak kesakitan.

Blade kemudian berkata sambil tersenyum sedikit.

"Rupanya, serangan seperti itu masih mempan pada ice dragon itu"

"Kalo begitu, rasa percaya diriku kembali lagi"

Itsuka kemudian mengangkat 1 tangganya ke atas.

"Biar ku tunjukan pada kalian, sihir baru yang aku ciptakan sendiri"

Sebuah pedang yang terbuat dari angin terbentuk di tangan Ituska.

""

Itsuka mengajunkan pedang angin itu dan ribuan bilang angin terbentuk dan mengarahkan kepada ice dragon itu, kemudian di tempat lain terlihat Blade yang sedang bersiap melakukan serangan.

""

Kedua ice dragon itu terkena serangan itu tapi mereka masih bisa berdiri dan berteriak kesakitan, tapi mereka masih bisa berdiri.

"(Sial mereka masih bisa berdiri, kalo aku melontarkan satu serangan lagi..... Maka energi sihirku akan habis), Itsuka kau masih bisa menyerang mereka sekali lagi?"

"Sayang sekali tapi, kakiku sudah terasa ingin membeku"

"(Sial, dimana Airi apa dia belum selesai?)"

"!!!"

Terdengar suara seseorang yang sedang mengeluarkan sihir, dan seketika itu muncul sebuah tinju api besar muncul dari dalam hutan dan membakar habis ke-2 ice dragon itu, serta mencairkan wilayah hutan tempat mereka bertarung.

"(Apa-apaan serangan itu? 2 ice dragon langsung terbakar hangus dan es di wilayah ini mencair tapi hutannya tidak terbakar! Dia mampu mengendalikan sihirnya dengan baik)"

Dari dalam hutan, muncul seseorang dengan menggunakan jubah bertudung berwarna merah tua, dia berbicara dengan nada yang sombong.

"Orang-orang bodoh, mencoba melawan ice dragon yang telah di beri tanduk raja"

"Tanduk raja, apa itu?"

Orang itu membuka tudung jubahnya dan terlihat sosok wanita dengan rambut panjang berwarna merah terang, rambut itu terlihat seperti api yang sedang menyala.

"Mana mungkin aku akan memberikan informasi semudah itu, ada bayaran atas informasi dariku!"

Blade yang mendengar itu merasa sedikit kesal.

"Dasar mata duitan! Aku paling benci orang sepertimu"

"Kalau begitu..... Bagaimana jika kalian bisa mendaratkan satu serangan padaku, akan ku beritahu apa itu tanduk raja"

Blade dan Itsuka terlihat saling bertatapan satu sama lain.

"Bagaimana pangeran? Mau menerimanya?"

"Jangan bodoh, mana mungkin kita bisa"

Lalu tiba-tiba Airi berteriak dari dalam hutan memanggil Blade dan Itsuka, Blade dan Itsuka kemudian melihat ke arah Airi.

"Oi!!!! Blade, Itsuka"

"Kak, kau lama sekali"

"Maaf-maaf aku terlalu lama bermain-main dengan dragon itu"

Airi kemudian melihat 2 ice dragon yang sudah terbaring gosong.

"Wow, kalian mengalahkan mereka? Hebat sekali"

"Sebenarnya bukan kami yang mengalahkannya tapi wanita yang disana"

Saat Blade menunjuk ke arah wanita itu dia menghilang.

"Wanita mana?"

"Ha!.... Kemana wanita tadi itu pergi?"

"Yah sudahlah, ayo kita kembali ke istana"

Mereka ber-3 kembali ke istana. Sesampainya di istana mereka melihat banyak sekali orang berkumpul di istana sambil menggigil kedinginan, Airi yang melihat itu mengeluarkan semua jubah api phonix miliknya dan memakaikannya kepada semua orang. Setelah itu seorang pelayan datang kepada mereka.

"Pangeran, tuan Airi, dan tuan Itsuka, yang mulia memanggil kalian bertiga"

Mereka yang mendengar itu mengikuti pelayan itu ke ruang tahta.

"Terima kasih telah datang kemari...... Ada 3 hal yang ingin aku sampaikan pada kalian ber-3.....

Pertama Terima kasih karna telah menyelamatkan dunia ini, kalau kalian tidak ada sudah dipastikan dunia akan hancur....

Lalu yang.

kedua hukuman terhadap putraku Blade Kuroyami...

Meskipun kau juga telah menyelamatkan dunia ini, itu tidak menutupi fakta bahwa kau juga telah mengotori nama keluarga kerajaan dengan kesalahanmu. Oleh karna itu kau akan di di asingkan dari dunia ini.... Jangan kembali sampai kau telah bertambah kuat"

Blade yang mendengar itu langsung terlihat sedih.

"Baiklah ayah"

"Lalu yang ketiga.... Airi Tristalia dan Itsuka Nagasaki, aku ingin memberikan kalian hadiah sebagai ucapan Terima kasih ku, karena telah menyelamatkan dunia ini...... Silakan katakan apa keinginan kalian?"

Airi tampa ragu langsung menjawab pertanyaan raja Jack.

"Kalo begitu aku ingin batu hitam untuk bahan bakar kapal ku, sebenarnya kami pergi kesini karna sendang kehabisan bahan bakar"

"Baiklah kalau itu yang kau mau, akan ku berikan keinginan mu, sebutkan apa keinginanmu Itsuka?"

Itsuka menjawab pertanyaan raja dengan nada yang santai.

"Maafkan aku yang mulia tapi. Aku tidak layak mendapatkan hadiah itu.... Sejujurnya, bukan aku yang mengalahkan ice dragon itu, dan ada seseorang yang menolong ku dan pangeran, jika bukan karena orang itu kami sudah tiada saat ini"

"Begitu yah, baiklah.... Dengan ini pertemuan telah selesai"

Mereka pergi dari ruang tahta dan Blade langsung menuju ke kamarnya dan membereskan barang-barangnya, lalu Airi muncul secara tiba-tiba di belakangnya.

"Kemana kau akan pergi pangeran?"

Blade menjawab Airi dengan sedih.

"Aku juga tidak tau.... Tapi aku harus bisa bertambah kuat, agar aku tidak kehilangan orang yang aku sayangi lagi.... Saat aku.... berumur 7 tahun, aku telah kehilangan ibuku..... Saat itu aku berpikir. Jika saja aku punya kekuatan, aku pasti tidak akan kehilangan ibuku. Benar-benar konyol kan.....?"

Airi mulai tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Kalau begitu, ikut denganku blade! Bersama-sama kita akan menjelajahi world ocean ini"

Blade terdiam sejenak dan menatap airi.

"....... Hm, kurasa aku tidak punya pilihan lain selain mengikuti mu, baiklah.... Mari kita Jelajahi world ocean ini bersama-sama"

Blade menggenggam tangan airi.

"Mulai sekarang mohon bantuan nya.... Airi"

"Selamat datang..... Blade"

Semenjak hari itu, airi dan blade menjadi sahabat dan rekan yang sangat hebat, dan mereka menciptakan sejarah di world ocean ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!