NovelToon NovelToon

ELDORIA

ELDORIA 1

Di tepi hutan terlarang yang legendaris, sinar matahari temaram menembus pepohonan tinggi. Seorang elf kecil bernama Lirael berdiri di antara rerimbunan bunga liar, matanya penuh keingintahuan. Rambutnya yang panjang dan berwarna perak tergerai lembut oleh hembusan angin. Dia terpesona oleh aura misteri yang memancar dari dalam hutan terlarang.

Tiba-tiba, sebuah bayangan muncul dari balik pepohonan. Seorang elf dewasa bernama Thalion, dengan busana hijau daun dan tatapan bijaksana, melangkah ke luar. "Lirael, sayang. Apa yang kau lakukan di sini?"

Lirael menoleh dan tersenyum malu-malu, "Aku hanya ingin tahu apa yang ada di dalam hutan terlarang, Thalion. Semuanya terdengar begitu menarik."

Thalion menghampiri Lirael dan merangkulnya lembut. "Hutan ini penuh dengan rahasia dan bahaya, Lirael. Itu sebabnya kita dihimbau untuk tidak mendekatinya."

Lirael mengangguk paham, tetapi matanya masih berbinar-binar. "Tapi apa yang membuat hutan ini begitu berbeda? Kenapa kita tidak boleh masuk?"

Thalion tersenyum, "Cerita nenek moyang kita menceritakan bahwa hutan ini adalah tempat perlindungan bagi makhluk-makhluk mistis dan kuasa-kuasa alam yang sulit dimengerti. Kita tidak tahu apa yang mungkin kita temui di sana, dan kita harus menghormati batas yang telah ditetapkan."

Lirael mengangguk, mengerti pesan yang disampaikan oleh Thalion. Namun, matanya masih melirik ke dalam hutan dengan kerinduan. "Apakah kamu pernah masuk ke dalam hutan, Thalion?"

Thalion mengangguk, wajahnya penuh kenangan. "Ketika aku masih muda dan penuh keingintahuan seperti dirimu, aku pernah melangkah ke dalam hutan ini. Aku merasa ajaib dan terkesima oleh keindahannya, tapi juga merasakan bahwa aku sedang diawasi oleh kehadiran yang lebih besar. Itu membuatku kembali ke perbatasan dan mematuhi larangan ini."

Lirael menatap Thalion dengan kagum, "Apakah kamu takut?"

Thalion tersenyum lembut, "Tidak, sayang. Aku merasa hormat dan takjub terhadap hutan ini. Itu adalah tempat yang penuh dengan misteri dan kekuatan luar biasa."

Lirael akhirnya mengalihkan pandangannya dari hutan,merasa lebih bijaksana setelah mendengar cerita dari Thalion.Mereka berdua berjalan kembali menuju pemukiman elf dengan langkah penuh kasih dan mengobrol tentang petualangan dan rahasia yang mungkin menanti di masa depan.

****

Di dalam istana yang megah, Raja Aldric berdiri di dekat jendela tinggi dengan pandangan yang hampa. Angin malam berbisik pelan, tapi hatinya dipenuhi oleh kegelisahan yang tak terucapkan. Langit yang gelap seakan mencerminkan kegelapan yang merasuk dalam hatinya.

Sorot mata Raja Aldric terfokus pada kerlipan bintang di langit. Namun, seolah-olah ada yang salah,  dia merasa seolah-olah bintang-bintang itu mengirimkan pesan gelap yang hanya bisa ditangkap olehnya. Raja Aldric menggenggam erat kerangka jendela, mencoba untuk menghilangkan perasaan yang menekan dadanya.

Dia merasakan getaran yang tidak menguntungkan, mengancam fondasi yang telah dibangun oleh leluhurnya. Sentuhan dingin angin malam menerpa wajahnya,Raja Aldric menutup matanya untuk menghilangkan perasaan buruk yang ada dalam hatinya.

Di saat itulah, pintu ruangan itu perlahan terbuka, dan Perdana Menteri Kael memasuki ruangan dengan langkah hati-hati.

"Dengan izinmu, Yang Mulia," kata Kael dengan suara lembut, menghormati kehadiran Raja.

Raja Aldric menoleh dengan wajah yang penuh pemikiran, "Ah, Kael. Kau datang pada waktu yang tepat."

Perdana Menteri berjalan mendekati jendela, melihat langit yang sama dengan apa yang dilihat Raja. "Apakah semuanya baik-baik saja, Yang Mulia?"

Raja menggeleng perlahan, "Aku merasa ada sesuatu yang menghantui pikiranku. Seolah-olah suara angin membawa pesan yang tak dapat kudengar, tapi merasakannya begitu kuat."

Kael merenung sejenak, mencoba memahami perasaan Raja. "Apakah ini berkaitan dengan kerajaan kita?"

Raja Aldric menatap jauh, "Ya, Kael.Aku memiliki firasat buruk, bahwa kita akan menghadapi pertempuran hebat yang akan mengguncang kerajaan kita. Tetapi detailnya, aku tak bisa mengetahuinya."

Perdana Menteri mengangguk paham, "Jika izinkan, Yang Mulia, aku ingin berbicara dengan para jenderal dan panglima pasukan. Mungkin mereka memiliki informasi yang bisa membantu kita mempersiapkan diri."

Raja mengangguk setuju, "Lakukanlah, Kael.Aku mempercayakan ini kepadamu. Kita harus memastikan bahwa kerajaan ini siap menghadapi segala kemungkinan."

Kael menjawab dengan tegas, "Saya akan segera bergerak. Kita akan mempersiapkan pertahanan dan memobilisasi pasukan dengan bijak."

Raja tersenyum lembut, "Terima kasih, Kael. Kau selalu menjadi penopangku dalam saat-saat sulit."

Perdana Menteri tersenyum balik, "Kita akan melalui ini bersama-sama, Yang Mulia. Persatuan kita adalah kekuatan terbesar kerajaan ini."

Dengan tatapan penuh keyakinan, Raja dan Perdana Menteri saling pandang, menunjukkan tekad mereka untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Di tengah firasat buruk yang menghantui, mereka berdua bertekad untuk menjaga keutuhan dan keamanan kerajaan dengan segala yang mereka miliki.

****

Langit malam terasa gelap dan berat, dan angin bertiup dengan perasaan aneh yang tak dapat dijelaskan. Dedalu yang pernah hijau kini layu, dan binatang-binatang hutan berkeliaran dengan kegelisahan yang tak biasa. Kekuatan pelindung yang kuat mulai melemah, seperti dihisap oleh entitas yang rakus.

Lapisan pelindung semakin tipis, seperti kain yang terkoyak oleh taring raksasa. Kegelapan yang terpendam merayap keluar dengan lambat, seakan-akan merasakan kebebasan yang baru ditemukan. Cahaya remang-remang yang dulu ada dalam hutan mulai meredup, digantikan oleh kegelapan yang mencekam.

Dia telah kembali....pertempuran yang dahsyat akan terjadi.

Pertempuran yang akan memakan nyawa dan banyak menumpahkan darah.Pertempuran yang telah terjadi ratusan tahun lalu akan terjadi kembali.

ELDORIA 2

Raja Aldric duduk dengan penuh kewibawaan di atas takhta kerajaannya, sementara berkas-berkas penting tersebar di meja di depannya. Matahari sore menerangi ruangan melalui jendela-jendela besar istana. Dalam suasana yang tenang, Sang Raja fokus memeriksa rencana dan laporan kerajaan.

Tiba-tiba, suara langkah kaki keras menghentak di lantai marmer istana. Prajurit agung dengan pakaian besi menghampiri Raja Aldric dengan cepat. Dengan tunduk hormat, ia memberi salam, "Yang Mulia,penyihir dari Gunung Salju ingin bertemu Anda.Dia mengatakan bahwa ada satu hal penting yang ingin ia sampaikan kepada Anda."

Sang Raja mengernyit, merenung sejenak. Penyihir Gunung Salju adalah makhluk misterius yang dikenal memiliki kekuatan ajaib yang jarang terlihat. Hal penting apa yang ingin penyihir Gunung Salju sampaikan sehingga ia harus datang langsung ke kerajaan Eldoria.Apakah ini tentang firasat buruk yang selalu menghantui perasaannya?

"Dalam hal ini, izinkan dia masuk," kata Sang Raja akhirnya.

Prajurit itu mengangguk dan segera berbalik pergi untuk menyampaikan pesan Sang Raja kepada penyihir tersebut. Sang Raja kembali memandang berkas-berkas di hadapannya, namun pikirannya teralihkan oleh pemikiran tentang penyihir Gunung Salju. Apa yang membawa penyihir tersebut ke kerajaannya? Dan apakah tujuan sebenarnya?

Pintu ruangan terbuka perlahan, dan seorang wanita misterius dengan jubah putih salju melangkah masuk. Wajahnya dipenuhi dengan keramahan, namun matanya memancarkan kebijaksanaan yang mendalam.

"Salam sejahtera, Raja Eldric," sapanya dengan suara lembut namun penuh keyakinan. "Saya adalah Elara, penyihir Gunung Salju. Saya datang membawa kabar yang sangat penting."

Raja Eldric tercengang oleh kehadiran penyihir tersebut, namun kearifannya membiarkannya memberikan tanda hormat. "Salam, Penyihir Elara. Kabar apa yang kamu bawa?"

Elara mengangguk serius. "Kegelapan yang selama ini terkunci di dalam hutan terlarang akan terlepas, dan bayangan jahat kembali merayap di pelosok kerajaan Eldoria. Pada saat ini, aliansi kegelapan sedang merencanakan pertempuran dahsyat yang akan mengguncang Eldoria.Kita harus bersiap menghadapinya."

Raja Eldric menggenggam sandaran takhtanya dengan erat. "Aku telah merasakan perubahan di udara, namun tidak tahu apa yang menyebabkannya. Apa yang harus kita lakukan?"

Elara menjawab dengan tekad. "Kita harus bersatu, Raja Eldric. Sumber daya magis yang ada di kerajaan ini adalah kunci untuk menghadapi kegelapan. Carilah para penyihir dan ksatria terbaikmu. Latih mereka, gabungkan kekuatan mereka. Kita harus menemukan Artifak Cahaya, pusaka kuno yang bisa menjadi penentu kemenangan kita dalam pertempuran yang akan datang."

Raja Eldric mengangguk, wajahnya penuh tekad. "Terima kasih, Penyihir Elara. Kita akan melakukan apa yang perlu dilakukan. Pertahankan bimbinganmu pada kami."

Elara tersenyum lembut. "Hanya jika kita bersatu, kita bisa menghadapi ancaman ini dengan sukses. Waktunya mungkin singkat, tetapi harapan tetap ada. Ingatlah, kegelapan mungkin kuat, tetapi cahaya kerajaan kita juga tak terkalahkan."

Dengan kata-kata itu, Elara meninggalkan ruangan dengan langkah lembut, meninggalkan Raja Eldric dengan tekad yang baru. Kegelapan mungkin merayap di sekitar, namun api semangat untuk melawan tetap menyala di hati raja dan penduduk Eldoria.

***

Di tengah kerumunan yang ramai, suara gemuruh terdengar semakin keras. Dua orang pria sedang terlibat dalam perkelahian sengit di tengah jalan. Pukulan mereka bertubi-tubi terjadi, menciptakan lingkaran yang diisi dengan penonton yang bersorak dan meneriakkan dukungan mereka.

Tiba-tiba, angin menjadi dingin dan gelap. Seolah-olah datang dari bayangan, entitas hitam yang misterius muncul di tengah-tengah kerumunan. Aura aneh dan menakutkan mengelilingi dirinya, memancarkan energi yang membuat banyak orang merasa cemas dan takut. Mata mereka terfokus pada bayangan hitam ini, seolah-olah terhipnotis oleh kehadirannya yang tak wajar.

Di antara perkelahian yang terus berlanjut, kedua pria itu tiba-tiba merasakan tekanan hebat di bagian dada mereka. Seperti ada beban berat yang tiba-tiba muncul dan mendorong mereka menjauh satu sama lain. Mereka merasa sulit bernafas, dan tatapan mereka berubah dari marah menjadi takut. Bayangan hitam ini, tanpa berbicara sepatah kata pun, berhasil menciptakan efek yang memaksa dan menakutkan pada mereka.

Secara tiba-tiba tubuh mereka  melambung ke udara, lalu jatuh dengan keras ke tanah. Sebuah kilatan gelap, seperti bayangan hitam, terlihat melepaskan diri dari tubuh mereka yang terhempas. Darah segar mulai mengalir dari luka-luka yang belum sempat sembuh, tetapi darah tersebut memiliki warna yang aneh dan asing — hitam pekat seperti malam gelap.

Orang-orang di sekitar berteriak kaget, melihat pemandangan yang menakutkan ini. Rasa takut dan kebingungan menjalar di antara kerumunan, mengisi udara dengan aura yang tidak wajar. Tiba-tiba, kedua tubuh yang terluka itu menghilang dengan cepat, seakan lenyap begitu saja di dalam kegelapan. Sisa-sisa darah hitam menguap ke udara, meninggalkan jejak-jejak yang memudar.

Rumah-rumah di sekitar pasar dipenuhi dengan bisik-bisik yang penuh ketakutan. Rakyat menjadi takut akan kehadiran makhluk atau kekuatan yang mengerikan, yang dapat mengubah perkelahian menjadi fenomena supranatural yang merenggut nyawa dalam sekejap. Semua orang merasa ketidakpastian yang menghantui, merasa terancam oleh kekuatan yang tidak mereka mengerti.

ELDORIA 3

Di dalam ruangan yang mewah dan megah istana kerajaan, Raja Aldric duduk di singgasana tertingginya, dikelilingi oleh para penasihat setianya. Wajah-wajah serius dan cemas menggambarkan kekhawatiran mereka terhadap situasi yang sangat genting.

"Demi segala yang suci, kegelapan itu telah terlepas dari segelnya," kata Raja Aldric dengan suara gemetar, matanya memancarkan cahaya kekhawatiran.

Para penasihat, yang duduk dalam posisi setengah lingkaran di depan raja, berbicara dengan serentak, menyampaikan ide dan pandangan mereka tentang langkah yang harus diambil untuk menghadapi ancaman kegelapan yang telah melepaskan diri.

Penasehat pertama, Lady Sirius, seorang wanita bijak berambut perak, mengangkat suaranya, "Raja Aldric, mungkin saatnya kita mencari pertolongan dari luar. Lima pahlawan legendaris dari berbagai negeri dapat membantu kita menghadapi kegelapan ini."

Raja Aldric merenung sejenak sebelum menjawab, "Lady Sirius, ide Anda tidak buruk. Siapakah pahlawan-pahlawan ini dan bagaimana kita bisa menemukan mereka?"

Dengan penuh keyakinan, Penasehat kedua, Lord Marik, berkata, "Pahlawan pertama adalah Arin, seorang ksatria berhati tulus yang memiliki pedang ajaib yang dapat mengalahkan kegelapan. Dia tinggal di hutan terlarang di sebelah timur. Pahlawan kedua adalah Lyra, penyihir perkasa yang dapat memerintah elemen-elemen alam. Dia dulu terlihat di pegunungan gunung tinggi.Pahlawan ketiga adalah Elysia,dia berasal dari klan elf .Pahlawan keempat adalah Drako seorang ksatria yang memiliki kekuatan naga.Dia tinggal di sebuah pedesaan bagi Barat dari kerajaan. Dan yang terakhir pahlawan kelima adalah Dharon,seorang pemanah ulung yang ketika panah itu mengenai badan seseorang maka akan mengeluarkan banyak darah yang keluar dari mulutnya.Drako dan Dharon adalah saudara.

Saya yakin mereka berlima pasti bisa menemukan artefak cahaya kehidupan yang terletak dilabiran yang penuh akan jebakan dan monster yang berbahaya."

Sementara itu, Kabar kedua orang yang hilang saat kegelapan melepaskan diri juga datang. Penasehat ketiga, Alistair, memberitahu dengan nada berat, "Raja Aldric, Sayangnya, dua rakyat kerajaan kita, telah hilang sejak kegelapan lepas dari tubuh mereka. Mereka menghilang tanpa jejak."

Raja Aldric menutup matanya sejenak, mencoba meredam kekhawatirannya. Setelah itu, dia mengangkat kepala dan berkata dengan tekad, " Kirimkan surat kepada para pahlawan. Kita harus bersatu untuk menghadapi kegelapan dan menyelamatkan rakyat kerajaan Eldoria."

Dengan rencana yang diatur dan semangat yang menyala, rapat raja dan para penasihat berakhir, meninggalkan suasana tegang di udara. Kini, harapan dan takdir kerajaan bergantung pada pahlawan-pahlawan yang akan mencari artefak "cahaya kehidupan".

****

Di tepi jendela kamar kecilnya yang tertutup kabut pagi, Matias merasa detak jantungnya berdegup lebih cepat. Dengan tangan gemetar, ia merobek perangkat segel yang melingkupi surat yang datang dari istana kerajaan. Hatinya berdebar-debar saat ia membaca kata-kata mulia yang terukir di atas kertas pergamentu tersebut. Raja membutuhkan bantuannya dalam sebuah misi penting yang dapat mengubah takdir kerajaan.

"Apakah itu surat dari kerajaan?" tanya Dharon dengan rasa ingin tahu yang tak terbendung.

Drako mengangguk sambil tersenyum, "Ya, ini adalah panggilan dari Raja sendiri. Tidak dapat aku percayai bahwa kita dipilih untuk sebuah misi begitu penting."

Dharon menatap surat itu dengan mata berbinar. "Benarkah? Kalau begitu bagaimana perasaanmu menerima panggilan seperti itu?. "

Drako menghela nafas. "Aku merasa terhormat, tentu saja. Tetapi juga ada rasa tanggung jawab yang besar."

Dharon tersenyum lebar. "Aku yakin kita akan melakukannya dengan baik. Kau selalu memiliki keberanian dan tekad yang menginspirasi orang lain."

Drako mengangguk berterima kasih. "Terima kasih atas dukungannya, Dharon. Aku harap kita tidak mengecewakan Yang Mulia Raja Aldric dan seluruh rakyat kerajaanEldoria."

Dengan senyuman hangat, Dharon menyentuh bahu Drako.

Mereka berdua saling tersenyum, merasa memiliki ikatan yang lebih kuat. Dalam cahaya matahari senja yang redup, mereka tahu bahwa perjalanan besar ini akan membentuk takdir mereka, dan takdir kerajaan Eldoria yang diintai oleh kekuatan yang sangat besar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!