NovelToon NovelToon

BANGKITNYA PEMUDA MISKIN

1. tega

hai-hai... ketemu lagi di cerita baru yang bergenre Time travel. seperti biasa, cerita ini mungkin akan jauh dari ekspektasi teman-teman. jadi, dibawa enjoy saja.. ok..!!!

selamat membaca. jangan lupa, tinggalkan like, komen dan vote nya ya kawan.

****

di tamaran lampu jalan yang remang-remang. terlihat seorang pemuda yang sedang mengejar seorang perempuan. tampaknya keduanya terlibat pertengkaran.

"Sarah..!! Sarah tunggu..!! please Sarah, tunggu dulu.. dengerin aku dulu !!. Aku mohon jangan kayak gini lah... Sarah.!!." ujar seorang lelaki sambil mengejar langkah seorang perempuan yang tampaknya sedang tidak mempedulikan lelaki yang memanggil-manggil namanya itu.

"Apalagi sih Dimas !!! Aku itu pokoknya ngak mau tau.!!! dan aku mau putusin kamu hari ini.!! dan kamu juga jangan gangguin aku lagi." Ujar perempuan yang bernama Sarah itu. ia langsung membuang muka dan melipat kedua tangannya.

"Iya.. tapi apa masalahnya sampai kamu putusin aku kayak gini sar..!! Kamu nggak ingat, kita ini sedang berjuang untuk mendapatkan restu kedua orang tua kamu.?? Please sar.. jangan kayak gini... Kita udah jalanin ini selama 5 tahun.. Aku mohon jangan tinggalin aku.." ujar laki-laki yang ternyata bernama Dimas itu. ia memohon sambil menangkupkan kedua tangannya, memohon kepada Sarah agar tidak ditinggalkan olehnya.

"Maaf Dim. Tapi kita memang nggak cocok. Lagi pula, orang tua aku tidak setuju kalau aku pacaran dengan kamu. bahkan, aku yakin, sampai kapanpun, mereka tidak akan menyukaimu." Ujar Sarah lagi.

Dimas sendiri hidup menjadi yatim piatu se dari bayi. Ia tak pernah mengenal siapa keluarga atau kedua orang tua yang telah melahirkannya di dunia ini. awalnya ia hidup di panti asuhan yang menampung banyak anak-anak yang ditelantarkan oleh kedua orang tua mereka, tapi ketika dirinya sudah mencapai usia dewasa. Dimas langsung memutuskan untuk keluar dari panti dan hidup sendirian. karena kondisi Dimas yang tidak diketahui asal-usulnya membuat siapapun jadi berpikir dua kali untuk menjalin hubungan dengannya. tak terkecuali Sarah, perempuan yang sedang berhadapan dengannya saat ini.

Sarah pun tak peduli, Apakah Dimas akan merasa sakit hati atau tidak mendengar kata-kata itu. Dan lebih mengejutkan nya lagi. ternyata, Tak Hanya mereka berdua saja di sana. tiba-tiba, di saat keduanya sedang beradu argumen, salah seorang laki-laki muncul entah dari mana datangnya Dan langsung bersuara.

"Sudahlah dim.. lepaskan Sarah.. Kamu sama Sarah itu nggak cocok. Sarah yang cantik dan jelita ini, cocoknya bersanding sama aku." Ujar lelaki tersebut sambil menyunggingkan senyum meremehkan ke arah Dimas.

Dimas yang masih belum mengerti arah pembicaraan dari lelaki tersebut langsung bertanya kembali dengan bingung.

"Maksudnya bagaimana..?? Kamu tahu kan di, aku sama Sarah itu sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Pahit manisnya hubungan kami itu sudah kami lalui sama-sama." Ujar Dimas kepada lelaki tersebut yang ternyata adalah Dion.

"Iya aku tahu. Tapi asal kamu tahu aja, sampai kapanpun, kamu tidak akan mendapatkan restu kedua orang tua Sarah. Karena kamu ini anak yatim piatu dan juga miskin tidak punya apa-apa. mana mau kedua orang tua Sarah memiliki menantu yang tidak jelas asal-usulnya. seharusnya kamu malu dim.." Ujar Dion telak.

Dimas yang mendengar penuturan pedas Dion itu pun langsung mengepalkan tangannya kuat-kuat. ia tidak terima direndahkan seperti itu. Kalau dia mau, Dimas juga tidak ingin terlahir yatim piatu dan dibuang oleh keluarganya.

"Asal kamu tahu Dion. aku juga tidak ingin tumbuh menjadi anak yatim piatu. Jadi kamu tidak perlu merendahkan ku seperti itu. Aku tahu, aku memang hanyalah orang miskin yang bertahan hidup dengan hasil jerih payahnya sendiri. tapi aku bukan orang munafik yang akan memanfaatkan orang lain demi kepuasanku sendiri. Aku bukan orang egois." jawab Dimas lagi.

Dimas mengatakan hal itu hanya untuk membela dirinya. karena rasanya tidak adil dirinya yang bekerja keras namun tak ingin mendapatkan kebahagiaan malah langsung diputuskan begitu saja oleh pacarnya.

"tapi, walaupun begitu, kamu juga dengan bodohnya kamu mau diperalat oleh Sarah hahaha.." sambung Dion sambil menertawakan Dimas. bahkan Dion Dengan terang-terangan mengatakan hal itu di depan Dimas.

Dimas yang mendengar penuturan Dion lagi, langsung mengerutkan keningnya dan melayangkan tatapannya ke arah Sarah yang terdiam dan masih setia melipat kedua tangannya.

"Apa maksud dion sar..??" Tanya Dimas lagi. Sarah yang mendengar pertanyaan itu langsung memutar bola matanya dengan malas.

"Hais.. apa kamu belum mengerti juga Dim.?? Aku sebenarnya tidak mencintaimu. Aku pun bertahan selama 5 tahun ini karena semua keinginanku kamu penuhi. Lagi pula, kamu tidak ada hak untuk menyalahkan Dion, karena Dion juga adalah kekasihku jauh sebelum aku mengenal dirimu. Tetapi karena kita ada masalah sedikit, makanya aku mendekatimu. tapi bukan karena mencintaimu, namun karena ingin melampiaskan rasa kesalku saja kepada Dion. Jadi Sudah ya, kamu pasti sudah jelas dan tahu maksud dan tujuan aku." jelas Sarah lagi. dan ternyata kenyataan yang di dengar oleh nya itu benar-benar pahit

"Oh... jadi selama ini kamu hanya memanfaatkanku saja. Tega banget kamu sar. Padahal kamu tahu, aku hanyalah orang miskin yang tak punya apa-apa. tetapi dengan teganya kamu malah memanfaatkanku seperti ini. Kalau aku tahu, ternyata kamu sama sekali tidak mencintaiku dan hanya menjadikanku sebagai ATM berjalan saja. sudah dari dulu aku meninggalkanmu." Ujar Dimas dengan menggebu-gebu. Tapi penuturan Dimas tentu saja hanyalah angin lalu saja, karena semuanya telah terjadi dan juga apa yang pernah Dimas usahakan saat ini sudah menjadi milik sarah.

"Lagian siapa suruh kamu jadi orang bodoh dan mudah untuk dikibuli seperti itu. Hanya karena bermodalkan kata aku sayang kamu, kamu langsung menerima aku begitu saja hehehe... Dan juga, aku kasih tahu ya Dim... Kamu sudah tidak pantas untuk menyesal lagi. karena apa yang kamu berikan kepadaku telah menjadi milikku dan tidak akan aku kembalikan. Dan kata terakhir untukmu, lain kali jangan menjadi orang bodoh yang gampang dimanfaatin sama orang. Tampang polos sih boleh, tapi jangan sampai otak juga polos. Ayo sayang kita pergi dari sini." Ujar Sarah lagi habis-habisan menghina dimas. setelah itu langsung menyeret Dion pergi dari sana.

Sementara Dimas yang mendengar penuturan Sarah seperti itu hanya mampu mengepalkan tangannya. Tidak ada yang salah yang disampaikan oleh Sarah, karena Dimas benar-benar menaruh semua harapan kepada Sarah agar sarah mau hidup bersama dengan dirinya sampai maut nanti memisahkan mereka. Tapi ternyata, semua itu hanyalah tipuan belaka yang direkayasa oleh Sarah dan Dion.

"Lihat saja kalian berdua.. kalaupun aku tidak bisa membalas kalian, Aku harap kalian berdua akan menemui karma dengan apa yang telah kalian lakukan kepada orang miskin ini." Ujar Dimas dengan mata berkaca-kaca.

Penuturan itu pun masih didengar oleh Dion dan Sarah, tapi mereka malah melambaikan tangan mereka dan meninggalkan Dimas di heningnya malam tersebut.

2. tersambar petir dan bertukar jiwa

Saat Sarah dan Dion sudah tak terlihat lagi di depan mata Dimas, entah kenapa tulang kaki Dimas menjadi lunak sehingga tak mampu lagi untuk menopang berat badannya. Ia pun langsung terjatuh berlutut di atas aspal tersebut dengan tak berdaya.

"Hiks... Tega sekali mereka Ya Tuhan. Padahal mereka tahu, aku hanyalah orang miskin tak punya apa-apa. tetapi dengan teganya mereka malah memanfaatkanku dan merampas semua hasil kerja kerasku. Kini aku tidak punya apapun lagi. Apakah aku boleh meminta agar engkau segera menjemput nyawamu ini Tuhan. Hiks.." racau Dimas di dalam keheningan itu.

Saat dirinya sedang putus asa dan menangis meratapi nasibnya yang malang itu. saat itu juga, tiba-tiba saja, gemuruh petir langsung terdengar dari atas langit dan dalam sekejap hujan pun turun membasahi bumi menemani Dimas yang sedang menangis di jalan dan bersimpuh di atas aspal tersebut.

"bahkan.. hujan pun ikut menangis sambil meledek. ia pasti menertawakan kebodohan ku." racaunya lagi.

Badannya terguyur air hujan yang dingin itu, Tapi, walau bagaimanapun, Dimas sama sekali tak ada niat untuk beranjak dan berteduh. seolah ia ingin, air hujan dapat mengaliri hatinya dan mendinginkan otaknya yang saat ini tengah mendidih akibat rasa kesal dan amarah yang ia ciptakan sendiri.

Di langit sana, lagi-lagi gemuruh bersahutan memecah keheningan malam di tengah badai hujan. Tapi tetap saja Dimas tak beranjak dari posisinya tersebut sampai akhirnya satu b

Sambaran petir yang menyebar mengenai dirinya.

Jeder !!!

"Arrrrrggggg......!!!!!!!" Teriak Dimas saat dirinya mengenai sambaran petir tersebut dan langsung meninggal dunia. mayatnya langsung tergolek tak berdaya di atas aspal. kondisi jalan yang sepi mengakibatkan dirinya tidak langsung ditemukan dan dievakuasi.

Namun ternyata, sesuatu hal yang tidak lama terjadi. Tak berselang lama dan hanya terhitung sekitar 5 menit. tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri di bahu jalan itu, tiba-tiba tangannya mulai menunjukkan pergerakan. Pelan-pelan tubuh itu kembali membuka matanya.

"Ugh... " Rintihnya dengan suara lirih.

Ia mendapati tubuh ini tengah berada dalam guyuran hujan yang sudah agak mulai mereda Dengan posisi yang tengkurap akibat sambaran petir, Dimas mulai menggulingkan bola matanya ke sana kemari mengamati posisinya dan tempatnya saat ini. Tapi tiba-tiba karena merasa tempat ini adalah tempat yang asing baginya, perlahan ia mulai mengangkat tangannya dan ia jadikan sebagai penopang tubuhnya untuk bangun dari posisi itu.

" Agh.. di mana ini..??. Aneh sekali... Apakah aku merasuki tubuh seorang bocah..??" ujar Dimas merasa aneh. ia kembali mengedarkan pandangannya ke sana kemari seolah Belum puas untuk mengamati.

"Sepertinya aku memang sudah melakukan perjalanan waktu." Ujar Dimas atau tepatnya jiwa yang asing yang merasuki tubuh Dimas.

Flashback on

"Hahaha.. kau akan mati Dimas Barata. Kau akan segera aku lenyapkan dari dunia persilatan ini. Hahaha." Ujar Rakhar. Ia berdiri berdampingan dengan seorang perempuan.

"Rakhar.. Kenapa kamu melakukan hal ini kepadaku..??" Tanya Dimas Barata dengan nada suara yang terbata-bata akibat kehilangan banyak darah setelah melakukan pertempuran tak seimbang dengan Rakhar yang sudah ia anggap sebagai sahabat dan bahkan melebihi dari itu.

"Kenapa ?? Tentu saja. aku menginginkan hanya aku yang menjadi terkuat di dunia persilatan ini. Dan halangan terbesarku adalah dirimu.!!! Karena itu aku mendekatimu dengan berkedok menjadi sahabatmu. karena aku tahu, tak satupun orang yang bisa kamu percaya di dunia ini. Aku dan pacarku mahlini datang menawarkan persahabatan dan memberikan kepercayaan sehingga kamu memberikan dan menaruh harapan kepada kami sepenuhnya hahaha.!!!! sampai akhirnya aku melaksanakan Apa yang menjadi tujuan ku. Dan yang terakhir, serahkan cincin ruang dari artefak kuno yang kamu miliki. Karena kamu sudah tidak pantas memiliki barang pusaka berharga seperti itu." Ujar Rakhar lagi sambil mengulurkan tangannya meminta barang pusaka yang telah menyatu dalam diri Dimas Barata.

Dimas Barata yang mendengarkan penuturan tersebut langsung menjunjungkan senyum sinis. karena cincin itu telah menyatu dalam jiwanya jadi tidak akan ada yang bisa mengambilnya. dan kalaupun pemiliknya juga telah meninggal, maka yang menjadi pewaris lah yang akan memilikinya.

"Tidak usah bermimpi. Sampai aku mati pun aku tidak akan memberikan benda pusaka yang aku dapatkan dengan susah payah kepada penghianat seperti kalian." Ujar Dimas lagi dengan sorot mata tajam walaupun nyatanya ia sudah tidak kuat lagi untuk melawan. Rakhar yang mendengar penuturan Dimas langsung tersulut emosi.

"Baiklah... Kalau begitu kamu juga sudah tidak pantas berada dalam dunia ini." Rakhar pun mulai mengeluarkan kekuatannya dan langsung melenyapkan Dimas saat itu juga sehingga Dimas tak bisa diselamatkan oleh siapapun. Sebelum Dimas benar-benar menutup matanya, Ia menyampaikan rasa penyesalan yang ia miliki.

"Aku menyesal telah mempercayai kalian. Dan andai saja dulu aku tidak terpedaya, maka akhir seperti ini tidak akan aku temui. Tapi sampai kapanpun, kalian juga tidak akan mampu menguasai daratan. Karena orang yang serakah seperti kalian tak akan puas dengan pencapaian yang kalian miliki."ujar Dimas dengan terbata-bata sambil menuju detik-detik dirinya akan berpulang ke Rahmatullah. Saat itu juga terjadi petir dahsyat yang menyambar-nyambar seolah menyambut ucapan penyesalan dan juga sekaligus pernyataan yang dikeluarkan oleh Dimas.

Flashback off

dan kini, Dimas Barata merasuki tubuh seorang pemuda bernama Dimas sama seperti dirinya. ia merupakan anak yatim-piatu dan tidak tau siapa keluarga atau kedua orang tuanya. ia pun saat ini hanya berkerja serabutan untuk menyambung hidup nya.

kisah Dimas barata ternyata tak jauh beda dengan Dimas sang pemilik tubuh. Dimas Barata juga merupakan seorang anak yatim yang ditinggal oleh ayahnya saat pergi berperang dan hidup bersama dengan ibunya. Dia tumbuh menjadi seorang anak yang memiliki pemikiran atau daya tangkap yang cepat sehingga ia dijuluki sebagai pendekar jenius.

Walaupun, kategori jenius berbeda dari zaman kuno ke zaman modern. Namun Dimas Barata tetaplah seorang jenius yang mampu beradaptasi di manapun ia berada. Namun kini dirinya meninggal akibat dikhianati oleh kedua orang yang sangat ia percayai dan telah Ia anggap sebagai keluarga sendiri.

Dan akhirnya dia berakhir di tubuh seorang pemuda miskin yang juga hidup yatim piatu bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, walaupun begitu dirinya tetap masih bisa melanjutkan pendidikan walau dengan kondisi ekonomi yang sangat pas.

"Sial..!!! Kalau saja aku masih bisa kembali ke zaman kuno. Aku pastikan akan membalas dendam kepada kedua orang yang telah mengkhianati kepercayaanku. Tapi aku juga bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup." Ujar Dimas lagi di sela-sela kemarahannya. Dimas juga sadar bagaimana pemilik tubuh ini menjalani kehidupannya.

"Ternyata hidupmu tak jauh berbeda denganku sobat. Maafkan aku telah lancang mengambil jasad mu. Tetapi berbahagialah dirimu di sana, karena kamu tidak akan merasakan pahit dan susahnya hidup lagi." Ujar Dimas Barata lagi.

3. cincin ruang

Kini, ia bukan lagi Dimas Barata. melainkan seorang Dimas yang hidup miskin dan selalu mendapat hinaan serta dijauhi oleh teman-temannya kecuali Dono. Karena Dono dan Dimas juga memiliki hidup yang sama.

Namun Dono masih beruntung, karena masih memiliki dua orang tua lengkap dan juga kerabat. dan mereka juga saling bahu-membahu untuk membantu uang sekolah Dono. Bahkan, di sela-sela kekurangan Dono dan keluarganya, mereka masih menyempatkan diri untuk membantu dimas ini.

"Baiklah teman. Perjalanan hidup akan saya mulai kembali. Heh.!!!. sebaiknya kita pulang dulu ke tempat kita." Ujar Dimas Barata kepada dirinya sendiri.

Akhirnya Dimas berusaha untuk bangkit dengan posisi yang masih duduk bersila di atas aspal tersebut. Walaupun ia merasa kakinya agak kesemutan dan susah untuk ditegakkan, namun tetap ia harus memaksakan diri.

Akhirnya Dimas memutuskan kembali ke tempat kontrakan yang disewa oleh Dimas asli selama setahun dengan uang jerih payahnya sendiri. Saat Dimas Barata ini masuk ke dalam kediaman, yang bisa dikatakan jauh dari kata mewah itu, ia tidak terkejut karena dirinya sendiri telah tahu bagaimana kehidupan pemilik asli tubuh ini.

Namun tetap saja, dirinya menjadi heran karena di rumah kontrakan itu hanya ada kompor, lemari kecil dan juga tempat tidur yang tipis. Selebihnya tak ada barang-barang mewah apapun di tempat itu.

Dimas itu benar-benar hidup dengan pas-pasan. padahal uang hasil jerih payah dan kerja kerasnya itu lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. namun, Dengan bodohnya uang penghasilannya itu malah diberikan kepada perempuan yang bernama Sarah yang dianggap sebagai perempuan yang pasti akan menemaninya di masa depan, tapi ternyata malah menghianatinya.

"Ternyata kita sama-sama bodoh ya.. mempercayai orang sampai kita lupa dengan kebahagiaan kita sendiri dan akhirnya berakhir seperti ini." Ujar Dimas sambil tersenyum masam menertawakan kebodohan Dimas sang pemilik tubuh juga dirinya seorang pendekar hebat.

Akhirnya dengan berbekal ingatan pemilik tubuh ini, Dimas mulai masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya. Namun sebelum itu, ia lebih dulu memasak sisa beras satu tekong yang ada di dalam toples ukuran menengah tersebut.

"beras pun sulit.. heh..!!" ujarnya.

 setelah itu, baru ia melanjutkan membersihkan dirinya. Setelah kegiatannya selesai, dan karena tidak tahu harus melakukan apa. Ia mencoba untuk mengambil posisi Lotus dan bermeditasi. Ia berniat ingin merasakan Apakah di dunia ini, mereka dapat merasakan hawa murni dari alam untuk dikelola menjadi kekuatan spiritual.

"Aku bingung harus melakukan apa. Jujur saja, dunia ini benar-benar asing, tapi untung ada bekal ingatan yang ditinggalkan. Eh, tapi sebaiknya Aku coba untuk bermeditasi dulu. Mana tahu ada sesuatu berharga yang juga ikut menyusulku ke dunia ini. Sekaligus mengetahui kepadatan energi dari kekuatan alam di tempat ini." Ujar Dimas lagi.

Dirinya yang berada duduk di dalam kamar dan di atas kasur tipis akhirnya mulai mengambil posisi Lotus dan memusatkan pikirannya.

Tiba-tiba cahaya keemasan Juga ikut keluar dari sana. Dan ternyata walaupun kekuatannya belum sempurna, tetapi ia merasakan sedikit demi sedikit rasa hangat masuk melalui pori-pori kulit nya.

walaupun energi yang tersedia seperti ini, namun ia yakin, pasti akan kembali dalam masa kejayaannya. Tapi, ia kembali menjadi pesimis, ketika merasakan kekuatan atau energi yang dipancarkan oleh alam di dunia ini tak sealami dan sepadan energi semasa ia berada di dunia persilatan.

"hais..... Sepertinya akan sangat sulit untuk menjadi seorang pendekar di sini. Tapi tidak apa-apa, walaupun sedikit Aku pasti bisa meningkatkan kekuatanku setidaknya bisa menjaga diri di dunia asing ini." Gumam Dimas sambil mata terpejam.

Setelah itu, ia menghentikan meditasinya itu dan tiba-tiba, Karena ia merasakan sesuatu yang melingkar dan juga transparan di jari manisnya sebelah kanan.

"Apa cuma perasaanku saja ya.. bukankah cincin yang menyimpan semua barang berharga dan harta-harta ku di dunia persilatan tidak bisa ikut denganku.. tapi kenapa aku merasakan seolah jari manisku dilingkari oleh cincin transparan itu. Sebaiknya aku segera menceknya saja." Gumam Dimas lagi.

Akhirnya ia kembali memfokuskan pikirannya untuk menemukan cincin ruang yang menyimpan sejuta barang berharga miliknya dan bahkan ruang itu tak terhingga dan bisa menyimpan berbagai macam bentuk benda dan juga makanan.

Namun Dimas sendiri hanya menggunakan cincin tersebut untuk menyimpan barang-barang berharganya saja, termasuk barang peninggalan milik kedua orang tuanya yang kini telah berpulang ke Rahmatullah. Dan akhirnya dirinya masih dapat menembus ruang penyimpanan itu. Menyadari dirinya telah masuk ke dalam ruang penyimpanan, tak dapat dipungkiri bahwa Dimas sangat bahagia.

"Luar biasa. Ternyata cincin itu mengikutiku sampai ke sini. apa karena cincin ini telah mengikat jiwaku sehingga kemanapun jiwaku pergi, ia akan mengikutinya kecuali hancur." Ujar Dimas menganalisa sendiri bagaimana cara kerja cincin tersebut.

"Mmm... Aku rasa seperti itu. Baguslah kalau begitu. jadi aku tidak perlu khawatir lagi akan kelaparan dan mati konyol di dunia ini. Sebaiknya, beberapa emas ini aku bawa untuk dijual. Lagi pula aku sudah tidak memiliki pegangan uang." Ujar Dimas sambil memegang satu bongkahan emas utuh.

Biasanya emas di dunianya akan dijadikan sebagai salah satu alat tukar transaksi di sana. Namun ketika Dimas mendapati ingatan bahwa alat transaksi di sini menggunakan uang berbentuk kertas dengan nominal tak menentu dan juga mendapati bahwa daya jual emas dalam bentuk apapun di sini sangat mahal, akhirnya memutuskan untuk menjual beberapa.

Setelah mendapati dan mengambil satu bongkahan emas dari ruang penyimpanannya Dimas pun cepat-cepat langsung memusatkan pikirannya kembali untuk keluar dari ruang penyimpanan itu.

Syuuutt

"hah..!!! Akhirnya. Aku mendapatkan harta karun yang tak ternilai. walaupun di tempatku ini bukanlah hal yang luar biasa." ujarnya sambil mengamati emas itu.

"Hoooaaammm... Hais... aku mengantuk sepertinya.. sebaiknya aku tidur terlebih dahulu untuk mengistirahatkan badanku. Biasanya dulu di dunia persilatan aku pasti tidak akan mudah lelah tetapi berbeda di tempat ini. Tapi ya sudahlah nikmati saja.." ujar Dimas sambil meletakkan sebongkah emas di samping tempat tidurnya dan juga mengambil posisi telentang di atas kasur. Dan tak lama dirinya mulai terlelap dan masuk ke alam mimpi.

Alam mimpi

"Hahaha... Akhirnya si pendekar bodoh itu mati juga di tanganku.. Siapa suruh kamu menyaingi ku heh...!!" Ujar orang yang sama yang membunuh Dimas Barata.

"Iya sayang. Aku tidak menyangka ternyata pendekar yang dikatakan jenius itu cukup bodoh. Dan dengan mudahnya kita memanfaatkan keberadaannya dan mengupayakan pelatihan kita. Sekarang di dunia ini hanya kita yang kuat hahaha." Ujar Sang Perempuan.

"Iya sayang, Untung saja aku mendengarkan kata-katamu kalau tidak sampai kapanpun aku pasti tidak akan bisa mengalahkan jenius bodoh itu." Ujar Rakhar sambil membelai wajah perempuan itu dengan penuh kasih sayang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!