Felysia Khairani, Gadis berhijab Berusia 22 Tahun yang tengah menjalankan masa kuliahnya di semester 5.. Fely merupakan anak Tunggal, Ia merantau sejak pertama kali duduk di bangku kuliah.. Ayahnya tinggal di Palembang sebatang kara, sementara Ibu nya telah meninggal saat Fely duduk di kelas Dua SMP..
Saat Ibu nya meninggal dunia, Kehidupan keluarga Fely berantakan, ayahnya sakit-sakitan dan di tipu banyak orang hingga usaha nya bangkrut..
Fely terpaksa harus bekerja menjadi pelayan di warung pempek usai pulang sekolah..
Usai Lulus SMA Fely mendapatkan beasiswa di Universitas Negri di Jakarta berkat kecerdasannya.. Ayahnya memaksanya pergi ke Jakarta demi meraih cita-citanya..
Dijakarta Fely bekerja di sebuah tempat bimbel anak-anak, meski gajinya tak besar itu mampu menghidupi dirinya untuk sekedar makan dan bayar kost setiap bulan..
Sementara Ayahnya di Palembang kini bekerja sebagai driver ojeg online, meski sering sakit namun ia harus bekerja demi menghidupi dirinya..
*****
Reyhan Pratama, Putera Tunggal keluarga Pratama, yang kehidupannya sangat bergelimbang banyak harta, memiliki kekuasaan di dalam bidang Bisnis..
Rey, berusia 29 Tahun.. Ia belum menikah namun ia memiliki kekasih yang sudah ia pacarai selama hampir 2 Tahun..
Wanita Itu bernama Afika Namira...
Namun Hubungan mereka sangat di tentang oleh keluarga Rey, mengingat Fika selalu bersikap tidak sopan, dan selalu memanfaatkan banyak hal dari Rey..
******
Setiap Hari Felly harus bangun pagi, Ia harus mengikuti perkuliahan pukul 7.30 pagi..
Kost yang ia tempati jaraknya lumayan jauh dari kampus, pikirnya Tak apa jauh asalkan murah..
Setiap harinya ia harus berjalan kaki menuju kampus dengan jarak 1 km..
Dulu aku suka di antar jemput mama naik mobil atau motor mama, tapi sekarang aku hanya bisa melihat mereka di anatar oleh Ibunya.. - Batin Fely saat melihat banyaknya anak sekolah berboncengan motor dengan Ibunya..
Fely sangat gemar mengambar, tangannya sangat lihai membuat seketsa bangunan, juga ia sesekali gemar membuat desgn baju, namun hasilnya belum dapat ia salurkan kemanapun..
Fely memang mengambil jurusan arsitektur, Namun ia mengajar di sebuah tempat bimbel sebagai guru bahasa Inggris anak Tk- SD...
"Hay Fely" Sapa Fahri..
Fahri merupakan Senior Fely di kampus, sudah hampir satu tahun Fahri mendekati Fely, namun Fely selalu bersikap seadanya..
"Hay .." Kata Fely terus berjalan meuju kelasnya
"Apa sudah sarapan?" Tanya nya
"Maaf aku sedang berpuasa" Ucap Fely
Fely memang sering menjalankan Ibadah puasa Senin Kamis, bukan hanya sekedar ibadah tentu itu juga membuatnya semakin menjadi pribadi yang sabar..
"Masya Allah..." Kata Fahri memasang wajah kagum nya..
"Nanti kamu ngajar?" Tanya Fahri
"Iya .. sudah dulu yaa, aku buru-buru" kata Fely kemudian mempercepat langkahnya
Fely memutuskan berhijab semenjak ia pergi merantau ke Jakarta, ia memutuskan untuk berhijab selain kewajiban tentu untuk melindungi dirinya dari padangan orang lain..
Meski yaa ia juga tetap berkumpul dengan teman lawan jenis, bersalaman dengan lawan jenis.. Fely juga masih menggunakan jeans dan kemeja, Yaa dirinya masih pemula, masih banyak belajar..
"Yaa aku masih belajar mendalaminya, tak ingin terburu-buru, yang jelas aku ingin selamanya" Kata Fely setiap menjawab pertanyaan teman-temannya..
Fely duduk di kursi paling depan, Tak lama dua orang wanita yang merupakan sahabat Fely datang..
Rara dan Nayla.. Mereka berteman sejak mereka masuk kuliah, Rara Dan Nayla memang sudah bersahabat sejak SMA, mereka juga tinggal berdekatan di Jakarta..
"Fel, puasa ya?" Tanya Nayla yang baru saja datang itu
"Insya Allah" kata Felly tersenyum
"Aku juga puasa Fel" Kata Nayla terkekeh,
"Cieee, aku seneng ada temennya" kata Fely menggoda nayla
"Aku di omelin ibuku, kata nya suruh membayar puasa Ramadhan kemarin" ucapnya
Fely dan Rara terkekeh mendengarnnya...
Tak lama perkuliahanpun di mulai..
Fely selalu fokus menerima materi setiap harinya, Hal apapun yang Tidak ia mengerti selalu ia tanyakan kembali..
Fely juga tak segan membantu temannya yang tak memahami materi..
Untuk Itu Fely sangat di senangi teman-temannya..
******
Ini adalah karya ke Tigaku, Semoga berkenan membacanya, dan juga semoga kalian suka..
Terimakasih...
Mei..😁😊
Hari-hari berganti..
Fely baru saja menyelesaikan tugas mengajarnya di sebuah bimbel....
"miss Sudah ada yang menunggu di depan tuh, ganteng" kata Rekan kerja fely
"Siapa?" tanya Felly penasaran
"yaa biasa, siapalagi" Katanya membuat Fely menghela nafasnya
Fahri.. Pasti Fahri..
Fely pun keluar, Ia melihat sosok Fahri tengah duduk di kursi tunggu sambil memainkan ponselnya.. Fely pun mendekat ke arah Fahri duduk..
"Ada apa?" Tanya Fely mengagetkan Fahri
"eh Sudah selesai?" Tanya Fahri berdiri lalu memasukan ponselnya ke kantung celana jeans nya
"Sudah, Ada apa?" Tanya Fely dingin, ia tak ingin membuat Fahri semakin Memperdalam rasanya pada Feli..
"Tidak apa.. Aku ingin menjemput mu saja, sekalian ngajak kamu makan" kata Fahri jujur
"kali ini jangan menolak, sudah satu jam aku menunggu" Kata Fahri Lirih..
"Baiklah, tunggu sepuluh menit lagi..." kata Fely karena merasa tidak enak hati jika harus menolaknya lagi, Fahri mengangguk senang..
****
Tiba di sebuah warung makan sederhana..
"Kamu mau pesen apa Fel" Tanya Fahri sambil membolak balikan buku menu
"pecel Ayam aja, sama jeruk hangat" Kata Fely
Merekapun memesan..
Fahri terus memandang wajah cantik Fely
"jangan memandangku begitu" Ucap Fely sedikit menahan malu
"kamu cantik" Ucap Fahri seketika membuat pipi Fely merah merona..
Fahri sangat bahagia mendapati senyum manis terpancar dari wajah Fely..
Usai makan Fahri mengantar Fely kembali ke kostnya.. Fahri merupakan anak seorang pengusaha Produsen pakaian wanita juga anak-anak.. kesehariannya Fahri mengendarai motor besarnya saat pergi ke kampus..
"Fell..." Kata Fahri membuat langkah Fely terhenti saat hendak masuk ke dalam kost nya
"Ada apa lagi?" Kata Fely seperti sudsh mengetahui apa yang akan Fahri katakan..
"Fel.. mungkin kamu bosan mendengar aku mengatakan ini... Tapi entah sampai kapan aku akan menyerah fell, aku benar-benar menyukai mu, menyayangi mu fell" Ucap Fahri membuat Fely terenyuh..
Fahri.. memang ada secercah rasa untukmu.. Namun aku masih meragu, aku ingin mengejar cita-citaku disini bukan untuk mengejar cinta.. Batinnya
"Fahri.. tentu kamu sudah tau kan apa jawabanku..." ucap Fely tersenyum
"Mari sama-sama kita mewujudkan cita-cita kita, jika kita berjodoh pasti kita bisa bersamaa" Ucap Fely mengengam tangan Fahri
Fahri masih diam, lagi-lagi fely menolak cintanya dengan halus..
"Aku masuk dulu.. hati-hati dan terimakssih" Ucap Fely kemudian masuk kedalam kamar kost nya
lagi-lagi dia menolakku.. Aku harus menjadi lebih baik sekarang, aku harus fokus membangun sebuah usaha demi Fely - Batin Fahri dengan kesungguhan...
Fely berdiri di balik pintu yang telah ia Tutup..
Kalau saja keadaanku kini sama seperti dulu, aku tidak akan menolakmu.. saat ini beban hidupku terlalu berat, aku tak ingin menambahnya menjadi lebih berat lagi..
Yaa Allah, jika memang dia Jodohku pertemukan kita dalam ikatan yang lebih mulia lagi.. Namun jika memang Fahri bukan jodohku, kuatkan hati kami untuk menjadi sahabat...
Fely menangis, seketika ia mengingat Papanya yang berada di sebrang sana..
dengan Cepat Fely mengeluarkan ponselnya menghubungi Papahnya yang berada di sebrang sana..
Berulang kali ia menghubungi namun tak ada jawaban..
Mungkin Papa sedang menarik penumpang..
Batin Fely berusaha berfikir positif..
Fely kemudian membersihkan dirinya dan menjalankan Ibadahnya.. setelah selesai ia merebahkan dirinya di atas kasur yang pas dengan Tubuhnya..
Ia kembali membuka Tugas kuliahnya yang belum selesai..
Fely berkutat dengan Tugasnya hingga larut malam.. Matanya enggan terpejam, perasaanya sangat Tidak enak malam ini..
entah apa yang terjadi namun ia selalu berfikir positif agar dirinya kembali tenang..
***
Hay.. Like Komen dan Vote yaa..
Makasihhh.. 😁😍
Pagi Hari..
Fely bangun dsn melaksanakan Ibadah paginya, kemudian ia bergegas menuju kamar mandi nya untuk mencuci baju, karena itu adalah kost murah maka kamar mandi akan dipakai bersama, oleh karena itu Fely harus pagi-pagi sekali mencuci pakaiannya..
Usai mencuci Pakaian, Fely langsung mandi agar tidak dua kali mondar mandi, Fely menjemur pakaiannya di tempat yang telah di sediakan oleh pemilik kost..
Fely masih menggunakan celana panjang dsn kaos tanpa menggunakan jilbabnya..
Ia menyapu setiap sisi kamar kostnya di lanjutkam dengan mengepel lantai, beberapa barang yang berantakan juga sambil ia bereskan...
Usai merapihkan, ia segera bersiap berangkat ke kampus..
Ia berjalan menuju kampus dengan perasaan aneh, sesekali terasa ada yang membuat dadanya sesak bahkan nyeri..
ah aku harus periksa di klinik kampus nanti..
Batinya sendiri
"Felyyyyyy" Suara yang begitu Fely kenali
"Raaa, ada apa?" Tanya Fely melihat Rara datang menghampirinya dengan nafas terengah-engah..
"Tak apa hehe, cuma mau bareng ke kelas" Kata Rara begitu polos"
"Kamu ini" Kata Fely melanjutkan langkahnya
"Mana Nayla tumben ga bareng?" kata Fely heran
"Dia gak masuk, biasalah datang bulan hari pertama" kata Rara jujur
"Oh begtiu" Jawab Fely menegerti lalu mereka menuju kelas, mengikuti perkuliahan selama 2 jam..
Selama 2 jam itu ponsel Felly bergetar namun Fely tak menyadarinya karena terlalu fokus memahami materi yang di berikan dosen..
Usai selesai jam perkuliahan, Fely memilih untuk ke perpustakaan, sementara Rara akan menyusul karena ia hendak mengurus tugas yang belum ia kumpulkan..
Di depan perpustakaan ponsel Fely kembali bergetar dengan cepat Fely mengangkatnya..
"Hallo Assalammualikum pah" ucap Fely ketika menerima telfon dari nomer ponsel Papanya
"Waalaikumsalam.. Nak fely, ini pak Dar.." Ucap seseorang yang Fely kenal
"oh pak Dar, iya ada pa pak.. kenapa bapak yang bicara, dimana papah?" Tanya Fely sedikit heran, dadanya terasa sedikit sesak
"Nak.. Papa mu keritis, kami menemukan papa mu pagi ini sudah tak sadarkan diri"
Deng!!!
Tombak runcing nan panas seolah menuncap tepat di uluhati Fely, ia tak sanggup berkata-kata lagi..
Ia segera pergi kesuatu tempat dengan berlari..
Tabunganku hanya satu juta.. mana cukup untuk membiayai papa di rumahsakit, mana bisa pula aku pergi lewat darat dengan cepat..
Batin Fely dengan wajah sedih..
Cincin ini....- ia melihat benda melingar di jemarinya
Fely terpaksa menjual cicin emas peninggalan ibunya, ia melihat cincin itu berkali-kali..
saat aku sukses aku akan membeli cincin dengan bentuk yang sama persis dengann cincin pemberian Mamanya..
Cincin Itu telah terjual dengan harga Tinggi, padahal jika melihat suratnya cincin ini hanya di hargai setenganya...
Fely bergegas menuju kost nya, untuk bersiap dan melakukan penerbangan siang ini..
Saat di perjalanan...
Tas Fely di rampas seorang jambret yang menaiki sepedah motor..
"Hay kembalikann, Tolong kembalikan" Kata Fely sambil berlari sekuat tenaga..
TIIIINNNNNN
Sebuah mobil mewah hampir menabraknya, Fely pun tersungkur jatuh karena kaget sehingga kehilangan keseimbangannya..
di dalam mobil..
"Ada apa pak?" Tanya penumpang mobil mewah itu terhadap supir pribadinya.
"Maaf Tuan, Nyonya.. saya hampir menabrak seorang gadis, dia tiba-tiba saja hendak menyebrang" Kata Supir Pribadi itu..
Dengan cepat wanita dan pria yang merupakan seorang majikan itu keluar menghampiri Fely tengah menangis dengan posisi tersungkur..
"Maafkan kami, ayo kita ke rumah sakit" Kata wanita paruh baya yang terlihat cantik dan modis
"Tidak apa, saya yang salah" Ucap Fely sambil menghapus air matanya.
"Kenapa menyebrang sembarangan nak?" Tanya suami dari wanita itu
"hiks hiks.. tasku di jambret, disitu ada uang untuk pengobatan orang tuaku yang berada di kampung" Ucapnua sambil trrisak ..
"Astagfirullah..Ayo, ayo masuk dulu ke mobil disini kita jadi bahan tontonan" Kata Wanita paruh baya itu..
"Pak manju dan menepi lalu belikan air minum"Kata Wanita paruh baya kepada supirnya
*****
"Nama saya Anna, itu suami saya Danu" Ucap wanita paruh Baya itu..
"Nama saya Fely, Pak.. Buu" ucap Fely lembut dengan raut wajah yang begitu menampakan kesedihan
"Dimana kampung mu nak" Tanya Pak Danu
"Di Palembang Pak" kata Fely
"Jauh sekali" Ucap Ibu Anna
"iya bu. saya merantau disini untuk kuliah karena dapat beasiswa" Ucap Fely jujur
"Saya juga lahir dan besar di Palembang.. dimana tempat tinggalmu"Tanya Pak Danu
"Di jalan Xdb, di daerah xxxxx" Jawabnya jujur
"Baik kita kepalembang sekarang, sekalian saya bisa menengok rumah peninggalan orang tua saya" Kata Danu mengambil keputusan
"Dimana rumahnya Pak?" Tanya Fely
"di jalan Yy daerah vvvvv" Kata Danu
Yaa Tuhan alamat itu...
Fely kembali terisak pelan..
Merekapun memutuskan pergi ke Bandara.
Ibu Anne dan Pak Danu ikut mengantarkan Fely, sesuai dengan perkataan pak Danu..
Terimakasih, ternyata masih ada orang baik di kota sekejam ini..
******
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!