NovelToon NovelToon

JADI COWOK??

BAB 1

Berulang - ulang kali seorang remaja laki - laki yang terbilang cukup tampan namun tertutup luka lebam diwajahnya dan perlu beberapa polesan menghela nafas kasar dengan fenomena yang membuatnya sulit mempercayai

" BANG*SAT KENAPA GUE BISA JADI BEGINI!! " Ucap Marah laki - laki itu

Ia adalah Giyna, seorang gadis remaja yang tiba - tiba masuk kedalam tubuh seorang remaja laki - laki yang tidak ia ketahui siapa nama pemilik tubuh yang di tempati sekarang

" Dada gue yang indah sekarang jadi datar. Aakhh bikin gue frustasi "

" Sialan!!, jadi penasaran sama muka gue sekarang! Gue harap mukanya ganteng, setidaknya gak rugi - rugi amat " Ucap Givna

Givna beranjak dari tempat tidurnya berjalan ke pintu tertutup yang menurutnya kamar mandi dan itu benar adanya

Sesampainya disana givna melihat kaca yang besar, ia mengaca pada kaca tersebut

" Anjir!! Rambutnya kayak jamet terus nih ada lebamnya padahal mukanya lumayan tapi perlu gue poles sedikit biar makin ganteng " Ucapnya yang terus melihat wajahnya sekarang

" Tapi gue siapa?? Bangs*at!! " Ucapnya emosi

" Oke tenang givna, lo harus tenang. " Ucapnya dengan menarik nafas dalam - dalam lalu dihembuskan berlahan, ia melakukan berulang - ulang kali

" Gue harus cari sesuatu disini, Namanya, keluarganya atau apapun tentang nih orang "

Givna berusaha untuk tenang walaupun sangat risau hatinya. Ia keluar dari kamar mandi mencari sesuatu tentang siapa orang yang ia tempati sekarang , ia mencari di seluruh ruang kamar tidurnya

Hingga givna berada dimeja belajar, ia mencari di buku pelajaran yang pasti ada nama pemiliknya bukan. Otaknya memang pintar cocok sekali jadi detektif pikirnya

" Zalleon Tate keren juga namanya, tapi bentar gue ngerasa ada yang gak asing disini kayak pernah denger "

Givna merasa ada yang aneh dengan nama pemilik tubuh yang ia tempati sekarang, ia berpikir terus berpikir hingga ia mengingat nama yang tidak asing untuknya

" GUE INGET SEKARANG, BANGS*AT!! TAPI.... "

Flashback On

" Mana ya novel yang bagus? "

Matanya menelusuri setiap buku novel yang berjajar di depannya. Seorang gadis cantik itu bernama Givna Taniarta yang biasa dipanggil dengan panggilan Givna

Givna memiliki kecerdasan diatas rata-rata, ia mempunyai sifat yang bobrok, suka usil dengan orang lain, tidak suka diatur dan ia berumur 16 tahun hingga terkadang sifat manja masih ada didalam tubuhnya

" Mana ya? Sampul yang bagus? "

Givna sedikit aneh atau berbeda dengan yang lain, karena setiap ia membeli novel hal yang pertama ia cari sampul bukunya entah ceritanya seperti apa yang terpenting sampulnya harus bagus agar aesthetic jika diletakan dirak bukunya

" Nah ini, bagus sampulnya "

" Zalleon Tate Lawson keren banget namanya "

Novel Zalleon Tate Lawson memiliki sampul yang menyedihkan karena bergambar seorang remaja laki - laki dengan muka yang penuh lebam namun tertutup dengan tangan yang penuh luka hingga terlihat sangat menyedihkan

Givna langsung mengambil novelnya, ia bahkan tidak membaca deskripsinya yang penting sampulnya bagus sudah cukup untuknya

Ia membayar novel dan juga buku pelajaran, setelah selesai membayar Ia segera kembali kerumah dengan menggunakan taxi

Namun saat berada dilampu lalu lintas hal yang tidak pernah givna duga terjadi

BRAK BRUK BRAK

Terjadi kecelakaan beruntun yang membuat givna ikut didalam kecelakaan beruntun

Flashback Off

" Tapi nih gak ada kata lawsonnya? Tapi masa ya gue masuk dinovel itu? Tau gitu gue baca dulu deskripsinya, biar gue ada persiapan, kalau benar " Ucapnya dengan menghela nafas

( Nama Givna ganti menjadi Leon, ya guys)

Leon harus mencari tau lagi, ini masih semu belum jelas tapi ada yang menjanggal menurut Leon, bukankah setiap novel yang ia baca kalau menceritakan tentang transmigrasi pasti pemilik tubuhnya memberitahu kepada jiwa yang baru tapi kenapa dirinya tidak dapat, aneh bukan

" Kenapa pemilik tubuh ini gak ngasih ingatan apapun sama gue? Masa gue harus jadi detektif mencari tau sendiri kan gue capek " Ucap Leon duduk di kursi belajarnya

Leon bingung dengan situasi sekarang, bukannya ia sekarang berada dirumah tapi kenapa ia tidak mendengar seorangpun berbicara atau memang kamarnya ini kedap suara

Leon memilih keluar dari kamarnya, ia melihat sekitar dan tidak menemukan apapun namun ia kagum dengan apa yang ia lihat sekarang rumahnya yang begitu besar dan mewah ah bukan tapi sangat mewah berbeda dengan miliknya dulu tidak besar namun aesthetic

" Gila berasa di istana gue sekarang "

Leon melangkah sambil melihat sekitarnya dan ia melihat lift. Leon semakin tak bisa berkata - kata dengan rumahnya sekarang

" Liftnya besar banget anjir " Ucap Leon melihat dengan cara berputar

" Mau kemana ya gue? Hmm lantai 1 ajalah "

Leon turun dari lantai 3 menuju lantai 1, kalian bisa bayangkan betapa luas dan besarnya rumah milik leon. Sebenarnya jumlah tingkat rumah milik leon ada 4 tingkat sangat besar sekali

Leon tiba di lantai dasar atau lantai 1 , ia berjalan keluar namun lagi - lagi ia tidak menemukan seseorang disana

" Nih rumah besar tapi kenapa gak ada orangnya sih, aneh bener! Masa ya si Leon tinggal sendiri dirumah sebesar ini? Terus ini rumah bersih banget kan gak mungkin Leon bersihin sendiri? "

Leon berjalan melihat sekitar hingga matanya tertuju pada figura yang berada diatas. Ia melihat terdapat kebahagian disana namun ada yang aneh difoto tersebut

" Kok lo gak ada difoto Leon? Wahh fix sih ini gue transmigrasi ke tubuh anak yang tak dianggap pantes sampulnya sedih banget "

" Terus gue harus apa sekarang? " Ucap Leon bingung

" Oh ya, gue kan mau cari tau marga si Leon itu Lawson atau bukan "

Leon tidak sadar jika dirinya tengah dilihat oleh banyak pasang mata dan jangan lupakan sorot mata yang tajam seakan menembus tubuhnya

" EKHEM "

BAB 2

" EKHEM "

" BANGS*T !! KAGET GUE "

Leon terkejut deheman seseorang yang tiba - tiba dari arah belakang, ia langsung berbalik badan ingin melihat siapa orang yang berani mengagetinya

Leon terpanah dengan seseorang yang berada tepat dihadapannya sekarang dan beberapa orang di belakang yang mungkin bisa dikatakan bodyguard . Pria yang terbilang sudah cukup berumur namun tidak menghilangkan ketampanannya dan juga aura karisma yang terpancar

Leon merasa jika wajah pria tersebut tidak asing untuknya, ah benar ia ingat pria tersebut pria yang ada di dalam figura / foto namun leon ingin memastikan terlebih dahulu apakah benar.

Ia berbalik menghadap kebelakang untuk melihat fotonya kembali dan benar saja pria tersebut yang ada didalam foto

' Gila yang asli lebih ganteng terus hot daddy banget anjir, coba gue jadi diri gue pasti gue gandeng bos ' Batin Leon yang masih terpanah

Pria yang sudah berumur dan beberapa bodyguard disana tidak kalah terkejut daripada Leon, karena ini pertama kalinya mereka mendengar ucapan kasar yang keluar dari mulut Leon dan juga yang lebih mengejutkan yaitu luka lebam diwajah Leon namun mereka tutupi dengan wajah datar

" Kamu melanggar peraturan "

Lagi - lagi Leon terpanah dengan suara serak dan berat dari pria yang berada di depannya sekarang

' OMG SUARANYAAA PINGIN NGAJAK NIKAH '

Pria tersebut dibuat kesal oleh Leon karena sedari tadi Leon tidak menjawab pertanyaannya. Leon hanya terbengong dan melamun tidak jelas

" PUNYA MULUT? " Ucap pria tersebut dingin dan mengintimidasi membuat Leon yang sedari tadi mengagumi pria tersebut tersadar hingga ia memilih menjawab dengan anggukan kepala

" JAWAB SAYA! "

' Tapi apa yang harus gue jawab anjir? Gue aja gak tau peraturannya ' Batin Leon dengan tangan yang mengepal berusaha untuk tidak bergemetar atau takut terhadap pria yang ada dihadapannya sekarang karena aura yang mengintimidasi

" JAWAB " Untuk kesekian kalinya pria tersebut mengatakan dengan dingin dan sorot mata yang tajam kepada Leon

Leon benar - benar bingung peraturan apa yang dimaksud pria tersebut, ia jiwa baru yang masuk didalam tubuh Leon jadi mana mungkin ia mengetahui peraturan sehingga terpaksa ia harus berbohong

" Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi om " Ucap Leon dengan menatap mata pria tersebut

Pria tersebut tersentak ketika mendengar panggilan dari Leon, entah kenapa hatinya terasa sakit yang tak bisa dibicarakan namun bukankah sudah sepantasnya Leon memanggilnya Om tapi entahlah

" OM? " Gumam Pria tua

" Hah? " Ucap Leon bingung

apakah ada yang salah, ia kan tidak tau siapa orang yang berada di depannya sekarang namun kenapa pria tersebut terlihat sangat terkejut ketika ia memanggilnya dengan sebutan om

" Kembali ke kamar mu " Ucap pria tersebut dan dijawab dengan anggukan kepala

" Jangan melanggar peraturan lagi Leon " Ucap pria tersebut dingin

Leon terpaksa kembali ke kamarnya lagi, karena pria tersebut yang menyuruhnya kembali. Sebenarnya ia masih ingin sekali mencari tentang siapa marga pemilik tubuh yang ia gunakan sekarang tapi apa daya ia tidak bisa membatah ucapan pria tua tersebut

Leon kembali lagi ke kamarnya, namun ia masih memikirkan tentang reaksi berlebihan dari pria tua yang ia temui tadi. Apakah yang ia ucapkan salah namun jika salah itu artinya pria tersebut kemungkinan ayah dari pemilik tubuh yang ia tempati sekarang

Leon tidak yakin dengan hal tersebut karena wajah pria tua tersebut sangatlah tampan, lalu gagah dan berwibawa berbeda dengan tubuh yang ia tempati sekarang

" Kalau pria tua itu ayah gue gak cocok banget anjirrr!! Muka nya nih orang aja gak ada ganteng - ganteng nya perlu beberapa polesan baru kelihatan ganteng "

" Baru juga gue nempatin nih tubuh udah bikin pusing aja "

Leon membaringkan tubuhnya dikasur kembali, namun tak berselang lama ia merasa kebosanan dengan kegiatannya sekarang yang hanya berbaring dikasur

" Bosenn banget gueee, mana gak ada novel lagi disini " Ucap Leon frustasi dengan kaki menendang - nendang

" Apa gue beli novel aja? Tapikan gue gak boleh keluar " Ucap Leon lesu

Leon sangat bimbang sekarang rasanya ingin membeli novel untuk menghilangkan kebosanan namun ia tidak diperbolehkan keluar dari kamar

Apakah leon harus kabur namun ia belum mengenal tempat yang ia tinggalin sekarang. Terlebih ia takut jika harus berurusan dengan pria tua yang tadi ia temui

Hingga akhir Leon memilih untuk memaksakan dirinya untuk tidur karena ia tak tau harus apa sekarang kecuali mengistirahatkan badannya dan menyiapkan otaknya untuk hal besar yang akan datang mungkin

Leon sudah tertidur sekitar 1 jam lamanya, hingga 1 pria dewasa, 2 remaja laki - laki dan 1 pria tua masuk kedalam kamarnya, mereka membuka pintunya dengan sangat pelan

Ini pertama kalinya mereka masuk kedalam kamar Leon dan mereka di suguhkan dengan penampilan kamar milik Leon yang tertata sangat rapi , bersih dan bau kamarnya yang wangi

" Rapi juga kamarnya dad " Ucap remaja dan dijawab dengan anggukan oleh daddy mereka

Pria tua tersebut adalah Ardio Lawson yang biasa dipanggil dengan Daddy Dio namun daddy Dio bukanlah daddy dari 2 remaja dan pria dewasa tersebut karena daddy Dio adik dari Papi mereka

" Jadi mana yang harus aku obat i dad " Ucap pria dewasa tersebut

Pria dewasa tersebut seorang dokter dikeluarga Lawson jadi setiap ada anggota keluarga yang sakit pasti ia yang akan menjadi dokternya

" Wajahnya Ken "

Dokter tersebut bernama Kendrik Lawson ia anak pertama dari 3 bersaudara, ia anak dari pasangan Papi Kenan dan Mami Lia

" Ya dad " Ucap Ken menuju ke Leon

Ken melihat Leon yang tertidur dengan tengkurap sehingga ia tidak dapat melihat wajah milik Leon, Ken menarik baju Leon dengan hati - hati agar Leon tidak terbangun

Akhirnya Ken dapat melihat wajah Leon yang dipenuhi oleh bekas lebam, ia cukup terkejut dengan hal itu sama dengan 2 remaja tersebut

" Kenapa wajahnya bisa seperti itu dad? "

" Ya dad, walapun kita acuh sama nih jamet tapi kita hanya menampar gak pernah lakukin yang lain terus kenapa wajahnya penuh lebam gini " Ucap Remaja yang lain namun tidak ada jawaban dari daddy Dio

Ken menyuntikkan sesuatu kedalam tubuh Leon, Suntikan tersebut berisi obat bius agar Leon tidak mengetahui tindakannya

Ken mulai mengolesi wajah leon yang penuh lebam tersebut, namun entah kenapa Ken ingin sekali mengecek tubuh Leon hingga ia menarik baju yang digunakan Leon dan benar saja disana juga terdapat lebam yang lebih parah dari wajahnya

Dan beberapa orang yang disanapun sangat terkejut ketika Ken menarik baju yang digunakan Leon lalu terdapat bekas lebam yang lebih parah dari wajah Leon sendiri

" Bagaimana ini bisa terjadi " Gumam Daddy Dio

BAB 3

" Apa yang membuatmu seperti ini Leon "

Daddy Dio cukup lama duduk dikasur Leon dengan tangan yang terus mengelus rambut Leon, ia masih memikirkan bagaimana Leon mendapatkan luka lebam lalu Daddy Dio masih mengingat bagaimana Leon memanggilnya om

Leon menggeliat dikasur seketika itu Daddy Dio terkejut hingga ia memilih untuk keluar dari kamar Leon agar Leon tidak mengetahui jika Daddy Dio berada dikamarnya

Leon membuka matanya berlahan, ia mencoba bangkit dari tidurnya namun kepalanya terasa berat bahkan tubuhnya terasa pegal hingga ia memilih untuk berbaring dikasur sementara

Leon bangkit dari kasur, ia sudah tidak terlalu merasakan sakit dikepala dan tubuhnya. Leon berjalan menuju ke kamar mandi ingin membasuh mukanya namun ketika ingin membasuh mukanya, ia terkejut karena wajahnya tidak lagi terdapat bekas lebam

" KOK MUKA GUE JADI BERSIH GINI?? " Ucap Leon dengan meraba wajahnya

Leon mengagumi wajahnya sekarang yang sudah bersih tanpa ada bekas lebam, tidak seperti saat pertama kali ia melihat wajahnya namun ia bingung bagaimana bisa wajahnya bisa bersih tanpa bekas lebam

" Siapa yang ngobatin wajah gue? Yang pasti orang disini tapi siapa? Atau mungkin pria tua yang gue temuin dibawah? Karena cuma pria tua itu yang tau luka diwajah gue "

" Entahlah yang penting gue udah ganteng tinggal ngecat rambut terus potong rambut sama softlens buat ganti kacamata gue "

" Sekarang gue mau mandi tapi entar gue lihat anu gue, biarinlah gue harus terbiasa "

Leon memilih mandi terlebih dahulu sebelum ia melakukan sesuatu pada tubuhnya nanti namun ketika melepas pakaiannya ia terkejut terdapat luka lebam yang lebih parah dari wajahnya

" Sebenarnya apa yang lo alamin selama ini Leon? " Ucap Leon bingung

Leon memilih melanjutkan kegiatannya untuk membersihkan tubuhnya namun ia merasa ada yang aneh, kenapa ia tidak merasakan sakit ketika luka lebamnya terkena air ataukah Leon menyidap penyakit Cipa entahlah ia tidak ingin memikirkan hal tersebut

CIPA (Congenital insensitivity to pain with Anhydrosis). CIPA merupakan penyakit yang sangat langka, di mana seseorang mengalami ketidakpekaan bawaan terhadap rasa sakit dan suhu

Setelah beberapa menit Leon selesai membersihkan tubuhnya, ia berjalan menuju lemari pakaian milik Leon

Namun ketika membuka lemari pakaian, Leon terkejut dengan isi pakaian yang ada di dalam karena warnanya cerah semua padahal Leon sangat suka warna soft atau gelap

" Kenapa pakaiannya gini semua sih?? Masa nih tubuh ini gak bisa milih pakaian yang bener "

Mata Leon mencari pakaian yang menurut nya lebih baik hingga matanya tertuju pada kemeja kotak-kotak dan memakai celana jeans

" Setidaknya lebih baik dari yang lain "

Selesai menggunakan pakaian Leon mencari dompet pemilik tubuh yang asli untuk mengubah penampilannya menjadi lebih keren dan ganteng pastinya lalu membeli pakaian yang lebih fashionable

" Mana dompet lo sih " Ucap Leon kesal karena tak ujung menemukan dompetnya

Hingga akhirnya Leon menemukan dompetnya dan juga HP yang berada dilaci dekat kasurnya, ia membuka dompetnya dan disana terdapat 1 kartu atm dan 2 uang merah

" Rumah lo kan besar masa lo gak punya kartu ATM yang warna hitam sih? Oh ya gue baru inget kalau lo aja gak ada difoto yang gue lihat kemarin " Ucap Leon menghela nafas

" Sudahlah yang penting gue cat rambut sama beli baju dulu kalo masih ada gue beli softlens biar gue gak pakai kacamata "

Leon keluar dari kamarnya dan berjalan ke lift untuk turun kebawah, setelah ia berada dibawah Leon dapat mendengar suara canda tawa yang begitu bahagia dari dalam ruangan yang pintunya setengah terbuka

" Seru banget " Gumam Leon mendengar tawa

Sebenarnya Leon penasaran siapa aja yang berada didalam ruang tersebut namun ia urungkan dan memilih untuk melanjutkan keinginannya untuk merubah penampilan nya

Leon keluar menuju ke gerbang namun ia dihadang oleh seseorang yang kemungkinan bodyguard yang menjaga rumah ini

" Tuan muda mau kemana? "

" Gue mau ke mall om "

Ucapan Leon membuat bodyguard tersebut tak percaya akan apa yang ia dengar sekarang, namun ia mencoba untuk tetap mempertahankan wajah datarnya

" Maaf tuan muda tapi hari sudah gelap jadi tuan muda tidak dapat keluar "

" Ya elah baru juga jam 7 malam, gue janji gak akan lama "

" Tapi tuan muda.. " Ucap bodyguard tersebut namun terpotong karena Leon langsung mendorong tubuh bodyguard tersebut dan lari keluar dari rumahnya

" Sorry om, gue janji jam 9 pulang " Teriak Leon dan menaiki taksi yang kebetulan bertepatan saat Leon keluar dari rumahnya

Leon menaiki taksi hingga tiba di sebuah mall yang sangat besar lalu Leon keluar dari taksi dan masuk kedalam mall tersebut

" Anjir besar banget woy, entar harganya mahal gak ya? " Gumam Leon dan melihat sekeliling

Leon berjalan mencari salon yang berada di mall namun tak hurung menemukannya hingga ia memilih untuk bertanya kepada seseorang gadis yang tengah membaca novel dikursi tunggu

" Sorry gue boleh tanya? " Ucap Leon

" Ah ya, apa? "

" Lo tau tempat salon disini? "

" Oo itu lo naik ke lantai 3 terus lo belok kiri sebelahnya store jam "

" Oke thanks "

' Cowok kok ke salon ' batin gadis tersebut

Leon menuju ke tempat salon sesuai arahan dari gadis tersebut dan sesampainya disalon Leon berharap harga tidak terlalu mahal

" Semoga murah " Gumam Leon

Leon masuk kedalam salon tersebut, disana tidak terlalu banyak pelanggan namun ketika masuk Leon ditatap sinis oleh pelanggan disana

' lo liat aja nanti kalau gue ganteng, lo semua pada melongo " Batin Leon tak terima

Pegawai salon menghampiri Leon karena Leon terlihat bingung

" Ada perlu apa kak? "

" Gue mau potong rambut sama cat rambut berapa? "

" Sekitar 1 juta kak "

' Gila potong doang sama cat rambut 1 juta, mau gimana lagi? Udah sampai sini ' batin Leon menggerutu

" Bagaimana kak? "

" Oke gue mau, cat rambutnya warna hitam "

Rambut Leon dipotong lebih pendek lalu dicat warna hitam. Sekitar 1 jam Leon salon dan akhirnya selesai. Leon dapat bernafas lega

" Kakaknya ganteng banget "

" Gue tau " Ucap Leon percaya diri ' tapi ini gue beneran ganteng anjir ' lanjut batin Leon

Leon keluar dari salon tersebut dengan rasa percaya diri lebih tinggi, kini ia mencari store pakaian yang fashionable dan murah pastinya

Leon berjalan mencari store pakaian namun saat sedang berjalan banyak sekali yang melihatnya dengan rasa kagum bahkan ada juga yang mengambil fotonya

' jadi gini rasanya jadi cowok ganteng '

Leon berhenti distore pakaian yang menurutnya bagus dan banyak diskonnya. Ia masuk kedalam dan melihat - lihat pakaian yang ada disana

" Gue beli berapa ya? Hmm 2 baju, 2 celana sama 1 jaket, entar kalau kurang hutang boleh kali ya "

Leon memilih baju warna hitam dan putih lalu jaket coklat dan terakhir celana hitam. Leon rasa sudah cukup lalu ia membayar belanjaannya dikasir

Leon keluar dari store pakaian beralih ke toilet untuk mengganti pakaiannya, selesai berganti ia melihat kaca yang ada di toilet

" Gila ganteng banget gue, gue harus jadi cowok yang kayak di novel - novel yang gue baca " Ucap Leon yang masih kagum dengan penampilannya sekarang

" Gue beli makan dulu habis itu gue pulang "

Leon keluar dari toilet menuju ke resto makanan seafood, ia sangat suka makanan seafood ketika ia ditubuhnya dahulu

Sesampainya disana lagi - lagi Leon ditatap kagum oleh banyak pasang mata. Sebenarnya membuat Leon sedikit gugup namun ia mencoba untuk tetap terlihat coolboy

Leon duduk di sudut yang jauh dari para pelanggan lainnya, ia mulai memesan makanan favoritnya dulu saat ia menjadi givna

" Gue jadi kangen mereka "

Leon menunggu pesenan makanannya dengan memainkan hpnya, ia melihat - lihat WA namun tak ada satu pun pesan disana hanya ada grup kelas

" Tubuh nih orang apa gak punya teman ya? "

Tak berselang lama makanan tiba dan sangat menggiurkan, Leon sudah tidak sabar memakan makanannya. Ia menyantap makanannya dengan lahab

Leon sudah menghabiskan makanannya semua, Ia keluar dari sana dan kembali ke rumahnya namun saat akan keluar mall Ia melihat store makanan yang menjual kue ikan dengan isian berbagai macam

Leon membeli kue ikan tersebut sejumlah 6 pcs. 3 rasa coklat dan 3 rasa keju, setelah selesai membayar Leon kembali kerumah menggunakan taksi

Leon tiba dirumah namun sayangnya Ia sampai dirumah pukul 9 lebih 15 menit, Leon tidak menepati janjinya karena macet yang di pertengahan jalan tadi

Leon melangkah menuju ke pagar, Ia bertemu kembali bodyguard yang tadi melarangnya keluar. Leon dapat melihat bodyguardnya yang tengah tercengang menatapnya karena Leon akui wajahnya sekarang sangatlah tampan

" Ekhem om, bukain dong "

" Mana katanya tuan muda akan pulang jam 9 tapi ini lebih dari jam 9, tidak sesuai dengan janji tuan muda "

" Maaf om tadi macet " Ucap Leon lesu

" Lain kali jangan ingkar lagi tuan muda "

" Siap om " Ucap Leon dengan hormat membuat bodyguard nya terkekeh dan membuka pagarnya

Sebelum Leon masuk kedalam rumah, Leon memberikan sesuatu kepada bodyguard nya dahulu

" Ini buat om biar tambah semangat " Ucap Leon dengan memberikan 1 kue ikan dan setelah itu ia berlari masuk ke dalam rumah

Saat Leon masuk ke rumah bertepatan dengan mereka yang keluar dari ruangan, tak berselang lama seseorang berteriak kepada Leon

" ABANGGGG "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!