NovelToon NovelToon

Mendadak Dimanja Presdir

Menawarkan Calon Istri ke Pria Lain

Setelah melamar Gita, Yoga mengajak Gita ke sebuah hotel. Gita tidak memiliki pikiran yang neko-neko karena selama berpacaran Yoga tidak pernah melakukan lebih dari ciuman. Gita pikir, Yoga mengajaknya ke hotel untuk berbisnis dengan salah satu kliennya Yoga. Seperti biasanya Gita memang sering diajak oleh Yoga untuk menemani Yoga bertemu dengan kliennya Yoga dan setelah itu mereka berkencan.

Setelah masuk ke dalam kamar hotel VVIP, Yoga langsung menutup pintu dengan tumit dan mendorong Gita ke pintu. Gita tersentak kaget dan sebelum gadis cantik berlesung pipit itu menyemburkan protes, Yoga sudah melahap bibirnya.

Gita membiarkan Yoga mencium bibirnya dengan liar dan terhipnotis sejenak oleh ciuman itu, maka ia pun membiarkan tangan Yoga membuka ritsleting dressnya dan mengabaikan saat dress yang dia pakai meluncur bebas ke lantai.

Yoga kemudian mencium leher Gita, memberikan tanda kepemilikan di sana dan membuat Gita mendesis, "Aaahhhh! Mas Yoga!!!!!!"

Desisan Gita membuat Yoga semakin menggila. Dia menurunkan bibirnya di benda kembar milik Gita dan melahap liar di sana. Namun, saat Yoga hendak membuka pengait kain yang menyangga benda kembar itu, Gita menahan tangan Yoga, mendorong dada Yoga, lalu ia bergegas menarik dressnya dan memakai kembali dressnya.

Yoga terpaku melihat sikap Gita.

"Mas, kita belum menikah jangan kebablasan"

Yoga tersentak kaget dan sontak menyipitkan mata mendengar penolakannya Gita di saat juniornya sudah menggeliat liar dan gairahnya sudah berada di ujung tanduk.

Saat Gita berbalik badan dan hendak membuka pintu, dengan cepat Yoga memeluk Gita dan berbisik di telinga Gita, "Ayolah, Sayang! Kita akan menikah tiga bulan lagi. Tiga bulan tidak lama, Sayang. Saat ini aku sangat menginginkan kamu dan sudah lama aku menginginkan kamu. Aku sudah melamar kamu, aku akan bertanggung jawab kalau kamu hamil, kan, tiga bulan lagi kita akan menikah. Mau, ya?" Yoga menciumi leher Gita.

Gita berbalik badan dan mendorong Yoga cukup keras sambil berkata, "Jangan begini, Mas! Kalau Mas benar-benar mencintaiku, Mas, akan menjaga kesucianku sampai kita menikah nanti"

"Kenapa kau tidak seperti Ro........." Yoga hampir saja keceplosan nama Rosa.

"Ro.......Ro apa, Mas?"

Yoga meraup kasar wajahnya lalu ia menggandeng tangan Gita, mengajak Gita keluar dari dalam kamar itu sambil berkata, "Lupakan saja dan maafkan aku kalau aku khilaf"

Gita melihat calon suaminya dari arah samping dan sambil berjalan mengiringi langkah calon suaminya, Gita bertanya, "Maafkan aku, Mas, kalau aku udah bikin Mas kecewa. Aku hanya akan memberikan kesucianku setelah aku menikah, Mas"

"Hmm" Sahut Yoga singkat.

"Mas, marah?"

Yoga yang masih menggandeng tangan Gita hanya menggelengkan kepalanya.

Setelah mengantarkan Gita pulang, Yoga bergegas menelepon Rosa, "Keluarlah dari pintu belakang seperti biasanya. Aku akan ajak kamu bersenang-senang"

Rosa yang tengah menonton TV di ruang tengah langsung meluncur ke pintu belakang rumah ayahnya setelah ia melihat kakak tirinya sudah masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar.

Rosa pamit ke ayah dan ibunya mau menginap di rumah temannya mengerjakan tugas dan Ibunya yang sangat memanjakan Rosa langsung berkata, "Iya, sana pergi" Dan seperti biasanya, Dipo hanya bisa diam menuruti istri dan putrinya.

Rosa masuk ke dalam mobilnya Yoga yang diparkir di ujung gang dan Yoga langsung tancap gas menuju ke kamar hotel yang sudah ia pesan dan belum sempat ia nikmati kenyamanannya.

Setelah sampai di dalam kamar hotel, Yoga langsung menutup pintu dengan tumit kakinya sambil melahap liar bibir Rosa. Dia mencium Rosa dengan membayangkan wajah Gita.

Tangan Yoga meremas gundukan sintal favoritnya lalu memainkan buah Cherry merah muda yang masih ranum. Setelah itu, Yoga mendorong tubuh Rosa ke ranjang dan dia membuka semua bajunya. Rosa membuka sendiri semua bajunya dan bersiap menerima Yoga masuk ke pelabuhannya. Rosa memberikan segel kesuciannya kepada Yoga tiga bulan yang lalu di dalam mobilnya Yoga dan setelah itu, Yoga menjadi ketagihan akan permainan liarnya Rosa karena ia tidak pernah mendapatkan yang enak-enak itu dari Gita.

Yoga menghormati keputusan Gita menjaga segel kesuciannya karena dia sangat mencintai Gita dan kepada Rosa, Yoga hanya memiliki gairah dan tidak memiliki rasa cinta.

"Rosa! Aahhhh!!!!! Kau hebat, Rosa!!!!!" Teriak Yoga sambil menengadahkan kepalanya ke langit-langit kamar hotel saat Rosa terus bergerak liar di atasnya.

"Panggil aku, Babe, Mas! Aahhhhh! Aahhhh!" Pinta Rosa sambil terus bergerak liar di atas tubuh Yoga.

"Babe!!!!! Iya, benar begini, Babe!!!!! Faster, Babe! Faster!!!!!! Ahhhhh!!!! Terus Babe!!!!!!" Yoga meracau tidak karuan sambil meremas dua benda kembar yang memantul indah di depannya.

Beberapa menit kemudian, Rosa dan Yoga memekikkan kepuasan mereka secara bersamaan. Rosa kemudian ambruk di atas dada Yoga. Yoga mengajak Rosa bergulir dan giliran Yoga bergerak di atas tubuh Rosa. Setelah bergerak liar di atas tubuh Rosa, Yoga dan Rosa kembali memekikkan kepuasan secara bersamaan. Giliran Yoga yang ambruk di atas dada Rosa. Yoga kemudian merosot turun dari atas tubuh Rosa dan langsung membuang alat pengaman ke tong sampah. Setelah itu, Yoga menarik selimut. Kemudian pria tampan itu memeluk tubuh polos Rosa di balik selimut, Yoga mencium pipi Rosa dan berbisik senang, "Terima kasih, Rosa. Kamu memang selalu bisa memuaskan Kakak"

Rosa memejamkan mata dan dengan senyum manisnya, Rosa berkata lirih, "Itu karena aku mencintai, Kakak. Sangat mencintai Kakak"

Yoga mempererat pelukannya lalu memejamkan mata.

Setelah menerima lamarannya Yoga Pratama Adiwijaya, Gita Gayatri Kusuma yang masih berumur dua puluh tahun merenda hari-harinya dengan tawa bahagia setiap hari.

Yoga Pratama Adiwijaya adalah seorang pengusaha mebel berumur dua puluh delapan tahun dan sudah mapan. Tentu saja Dipo Kusuma mengijinkan putrinya yang bernama Gita Gayatri Kusuma dilamar oleh pengusaha muda dan kaya raya itu meskipun putri sulungnya masih berumur dua puluh tahun dan masih kuliah.

Gita memiliki adik tiri. Setelah ibunya meninggal dunia saat ia masih berumur lima tahun tidak lama kemudian ayahnya menikah lagi dan wanita yang dinikahi oleh ayahnya itu hanya beberapa bulan setelah menikah, melahirkan adik perempuan untuk Gita. Jarak umur Gita dan adik tirinya yang bernama Rosa Putri Kusuma hanya beberapa bulan saja, tapi Rosa tetaplah adiknya Gita.

Putri nama ibu tirinya Gita dan Rosa tidak menyayangi Gita dengan tulus sebagaimana Gita menyayangi mereka dengan tulus. Tanpa sepengetahuannya Gita, dia menawarkan Gita kepada Yoga dan dari Yoga, ibu tirinya Gita mendapatkan uang bulanan yang tidak sedikit. Dan tanpa sepengetahuannya Gita, Rosa yang juga menaruh hati kepada Yoga berhasil menaklukkan Yoga. Rosa dan Yoga kemudian menjalin hubungan terlarang mereka di belakang Gita. Karena Rosa selalu bisa memuaskan Yoga, Yoga pun memberikan uang saku yang tidak sedikit kepada Rosa. Rosa dan ibunya mendapatkan uang bulanan yang tidak sedikit dari Yoga tanpa sepengetahuannya Gita.

Seperti biasa, Yoga mengantarkan Gita ke kampus dan membiarkan Rosa berangkat sendiri ke kampus agar hubungan mereka tidak diketahui oleh Gita dan Ayahnya Gita. Setelah sampai di kampus, Yoga mengajak Gita berciuman sebentar dan setelah itu Yoga berkata, "Aku nanti siang tidak bisa makan siang dengan kamu. Besok dan lusa aku juga tidak bisa mengantar jemput kamu. Aku akan terbang ke Jepang setelah ini karena aku ada proyek besar dan akan menemui Tuan Zevan Abraham pemilik hotel, resort, mall, kampus ini dan rumah sakit swasta yang terkenal itu. Kau tahu, kan?"

"Aku mana tahu para pebisnis itu, Mas. aku hanya tahu satu pebisnis saja, yang muda dan tampan, itu kamu, Mas" Gita menatap Yoga dengan tatapan penuh cinta"

Yoga menarik tengkuk Gita dan kembali mengajak Gita berciuman. Rosa melihat dari kejauhan Yoga mencium Gita dengan penuh perasaan dan Rosa langsung menghentakkan kakinya di atas lantai sambil bergumam penuh dengan kecemburuan, "Lihat saja nanti Kak Gita! Aku akan rebut Kak Yoga!"

Setelah melambaikan tangan ke Gita, Yoga langsung meluncur ke bandara dan hendak terbang ke Jepang karena ia tahu saat ini Zevan Abraham masih berada di Jepang. Yoga ingin menenangkan tender dan menjadi pemasok utama lima resort baru milik Zevan Abraham yang saat ini sudah dibangun dua di Jepang, dua di Bali, dan satu lagi di Malang. Tender besar itu bernilai lima belas milyar rupiah dan Yoga tidak ingin kalah dalam tender itu meskipun pesaingnya lebih senior dari dirinya.

Keesokan harinya, akhirnya Yoga bisa tersenyum senang karena Zevan Abraham mau menemuinya di sebuah restoran ternama yang ada di Kyoto-Jepang. Kyoto memang surganya hotel dan resort mewah dan untum itulah Zevan Abraham membangun resort barunya di sana.

Pertemuan Zevan Abraham dan Yoga Pratama Adiwijaya berakhir tidak sesuai dengan harapan Yoga. Zevan Abraham adalah orang yang kaku, dingin, dan perfeksionis. Proposal yang ditawarkan oleh Yoga Pratama Adiwijaya sangat jauh dari standar seleranya Zevan Abraham.

Namun, Yoga Pratama Adiwijaya yang memiliki ambisi besar untuk go internasional dan memenangkan tender besar ini, tidak patah semangat, Yoga langsung berkata untuk menahan kepergiannya Zevan Abraham, "Saya bisa berikan apa saja yang Anda inginkan, Tuan. Apa saja"

Zevan Abraham menghentikan langkahnya, berbalik badan, lalu melangkah kembali untuk duduk di kursinya semula. Pria blasteran Thailand-Inggris-Jawa, itu kemudian bersedekap dan menyilangkan kaki menunggu penawarannya Yoga Adiwijaya.

"Saya tahu dan maafkan saya sebelumnya kalau saya lancang mempelajari profil Anda sebelum saya menemui Anda. Saya menyelidiki Anda dan saya tahu kalau Istri Anda sudah koma karena kecelakaan di malam pernikahan Anda. Istri Anda sudah koma selama lima tahun ini dan Anda......."

"Katakan saja langsung! Tidak usah bertele-tele! Waktuku tidak banyak" Zevan langsung memotong ucapan Yoga dengan wajah dingin dan tanpa ekspresi.

Yoga meletakkan dua foto di depan Zevan Abraham lalu pria tampan itu berkata, "Keluarga Anda menginginkan keturunan secepatnya. Anda bisa memilih salah satu dari gadis yang ada di foto tersebut"

Zevan menundukkan kepalanya sejenak lalu ia duduk tegak kembali sambil bertanya, "Yang mana yang masih suci dan berapa umurnya?"

Karena sudah digelapkan oleh uang dan nama besar yang akan ia dapatkan setelah ia berhasil hi internasional nanti, Yoga berkata dengan mantap, "Foto di sebelah kiri Anda. Gadis yang memakai baju putih itu masih suci dan dia masih berumur dua puluh tahun, Tuan. Namanya Gita Gayatri Kusuma"

Mendengar nama gadis itu, melihat wajah lugu gadis itu, dan gadis itu masih suci, Zevan Abraham langsung menyukainya.

Zevan Abraham langsung bangkit berdiri dan berkata, "Bawa gadis itu lusa ke hotelku, The Rain. Bawa gadis itu ke sana dan aku akan akan loloskan tender kamu"

Yoga Pratama Adiwijaya langsung bangkit berdiri dan berkata, "Saya akan lakukan dan terima kasih banyak, Tuan Zevan Abraham" Yoga Adiwijaya mengulurkan tangannya dan Zevan mengabaikan uluran tangan itu. Zevan langung berbalik badan lalu pergi meninggalkan Yoga tanpa pamit.

Yoga sejenak duduk tertegun dan bergumam, "Aku akan merelakan Gita demi mencapai semua impianku. Toh, setelah Gita aku jual semalam ke Tuan Zevan aku akan tetap bertanggung jawab menikahinya. Soal kesuciannya Gita aku sudah tidak peduli lagi, toh, aku sudah pernah merasakan legitnya keperawanan dari Rosa. Ya, aku tidak akan merasa bersalah pada Gita karena aku akan tetap menikahinya setelah ia aku jual ke Tuan Zevan"

Istri Zevan Abraham

Setelah berhari-hari keliling luar negri dan ke luar kota, Zevan Abraham akhirnya sampai juga di istana megahnya. Pria tampan yang memiliki bola mata biru itu langsung berlari ke kamarnya. Dia sangat merindukan istri cantiknya yang sudah terbaring koma selama lima tahun.

Zevan bahkan belum sempat merasakan manisnya malam pengantin karena di malam pengantin, ada yang menyabotase private jetnya. Zevan dan istrinya berhasil terjun bebas sebelum private jet itu meledak di angkasa, namun sayangnya Diva Putri Chandra jatuh ke dalam laut dan mengalami koma selama bertahun-tahun setelah berhasil diangkat dari dalam laut.

Diva adalah seorang model yang sangat cantik, berwajah lembut keibuan dan lugu. Meskipun Diva seorang model tapi Diva anak rumahan. Itulah yang membuat seorang Zevan Abraham langsung jatuh cinta dan memuja Diva. Zevan bahkan selalu menjaga kesucian Diva dan hanya akan membuka segel kesuciannya Diva setelah menikah. Namun, impian Zevan seketika lenyap. Diva koma selama bertahun-tahun. Zevan belum sempat menikmati malam pengantin dan belum membuka segel kesuciannya Diva.

Zevan duduk di tepi ranjang dan seperti biasa ia mengelap wajah cantiknya Diva yang masih tampak pucat dengan kain yang dibasahi air hangat lalu ia mengelap tangan Diva dan seluruh tubuh Diva sambil mengajak Diva mengobrol seputar hari-hari yang ia jalani.

Zevan akhirnya berkata setelah menghela napas panjang beberapa kali, "Papa dan Mama hanya memiliki aku. Aku sudah berumur dua puluh delapan tahun saat ini, Sayang. Papa dan Mama mengingnkan keturunan. Sedangkan kamu belum bangun juga, Sayang. Aku selalu menolak perjodohan yang Mama tawarkan karena aku hanya mencintai kamu. Aku tidak bisa mencintai wanita lain. Kamu cinta pertama dan terakhirku. Tapi, beberapa bulan terakhir ini aku mulai berpikir, kalau kamu tidak bangun juga dan tahu-tahu aku sudah tua dan tidak memiliki keturunan, lalu perusahaanku siapa yang akan meneruskannya?"

Zevan memakaikan baju bersih ke tubuh Diva dengan hati-hati lalu berkata, "Maka dari itu aku terpaksa mengambil keputusan ini" Zevan mencium telapak tangan istri cantiknya yang masih tertidur pulas dan setelah menghela napas panjang, ia berkata, "Aku akan mencari gadis yang lugu dan masih suci untuk aku ajak, ya, kamu, tahu lah apa maksudku. Lalu, aku akan tinggalkan gadis itu dan tidak lagi menjamahnya setelah ia hamil. Aku akan menjaga kandungannya sampai dia melahirkan dan aku akan ambil anakku lalu menyuruhnya pergi dari kehidupanku. Aku hanya inginkan keturunan, Sayang. Kamu bisa mengerti keputusanku ini, kan, Sayang. Aku sudah menemukan gadis yang tepat. Aku sudah menyelidiki latar belakang gadis ini. Dia lugu dan baik seperti dirimu. Dia juga masih suci seperti dirimu. Tapi, jangan khawatir, Sayang, aku akan setia hanya padamu. Karena cintaku padamu sangat besar. Aku hanya akan mencintai satu wanita saja di dunia ini dan itu kamu, Diva" Zevan kembali mencium telapak tangan istrinya.

Setelah puas menciumi telapak tangan istrinya, Zevan merebahkan diri di samping istrinya lalu memejamkan mata sambil memeluk tubuh ramping putri tidurnya yang sangat ia puja dan sangat ia cintai.

Keesokan harinya, Zevan Abraham kembali membersihkan tubuh istrinya dengan penuh kasih sayang sambil berkata, "Aku akan bertemu dengan gadis itu hari ini, Sayang. Restui aku dan gadis itu supaya di malam pertama penyatuan ragaku dengan gadis itu di hari ini membuat gadis itu langsung hamil dan setelah gadis itu melahirkan, aku akan membuang gadis itu. Lalu, aku berharap saat kamu bangun nanti, kamu akan menyayangi anakku, Sayang"

Setelah memakaikan baju bersih ke tubuh ramping istrinya, Zevan menciumi wajah istrinya dan berkali-kali berkata, "Aku sangat mencintaimu Putri tidurku yang sangat cantik. Aku pergi dulu Diva. I Love you"

Zevan kemudian keluar dari kamarnya dan memerintahkan deretan pelayan yang berdiri di depan pintu kamarnya untuk membersihkan kamar dengan pelan dan tidak boleh menimbulkan suara berisik, "Kalau aku menemukan ada suara berisik, maka aku akan pecat kalian semua!"

"Baik, Tuan Muda" Sahut kelima pelayan yang berdiri di depan Zevan dengan suara lirih.

Kelima pelayan itu kemudian bergegas masuk ke dalam kamarnya Zevan untuk memulai membersihkan kamar itu.

Zevan langsung masuk ke dalam lift dan turun ke lantai satu kamarnya. Istana megahnya Zevan Abraham dibangun lima lantai bergaya klasik modern itu didirikan oleh Zevan sesuai dengan selera istrinya. Di halaman luas rumah besar bak istana itu, di sayap kiri bangunan utama, Zevan memiliki istal kuda mini karena istrinya Diva menyukai kuda. Sementara itu di sayap kanan Zevan membuat taman mini yang penuh dengan bunga matahari karena istrinya sangat menyukai bunga matahari. Diva Putri Chandra adalah wanita yang sangat beruntung bisa dicintai oleh pria sempurna seperti Zevan Abraham, namun sayangnya keberuntungan cinta yang Diva miliki tidak membuat gadis cantik itu memiliki nasib yang sama seperti cinta yang ia dapatkan. Diva harus menjadi putri tidur yang sangat cantik selama lima tahun.

Zevan Abraham langsung menuju ke halaman depan setelah makan sepotong sandwich sayur dan menghabiskan cangkir kecil kopi kentalnya.

Raymond langsung membukakan pintu untuk tuan mudanya dan setelah menutup pintu jok belakang, Raymond bergegas masuk ke jok kemudi dan berkata sambil memasangkan sabuk pengamannya, "Kita langsung menemui Yoga Adiwijaya dan gadis itu, Tuan Muda?"

"Tunggu sebentar! Ada yang ingin aku pastikan dulu"

"Apa itu, Tuan Muda?"

"Apa benar kalau gadis yang kemarin Yoga Adiwijaya tawarkan kepadaku adalah calon istrinya?"

"Benar sekali, Tuan Muda"

"Brengsek juga pria itu! Kalau begitu sebelum Yoga Adiwijaya pergi, suruh dokter Mey memeriksa segel kesucian gadis itu. Kalau gadis itu benar-benar masih suci, maka lepaskan Yoga Pratama Adiwijaya. Tapi, kalau ternyata gadis itu sudah terbuka segel kesuciannya, maka jebloskan Yoga ke penjara karena ia sudah menipuku. Dan saat dokter Mey menemukan gadis itu ternyata sudah tidak suci, suruh gadis itu pulang. Tapi, kalau gadis itu masih suci, suruh dokter Mey menahannya di kamarku sampai aku datang"

"Baik, Tuan Muda. Saya akan menelepon dokter Mey untuk datang ke hotel The Rain dan menunggu di kamar pribadi Anda" Sahut Raymond sambil memasang headset nirkabel dan mulai melakukan mobil sedan mewah berwarna hitam pekat dengan kaca reflektif yang super mahal.

Sementara itu, Yoga Pratama Adiwijaya tengah tersenyum bahagia di dalam hatinya karena ia berhasil membujuk Gita ikut dengannya ke hotel The Rain.

"Makasih, ya, Sayang, kamu mau mendampingi aku menemui Tuan Zevan Abraham" Ucap Yoga sambil menggenggam tangan Gita.

Yoga memang mencintai Gita, tapi uang milyaran dan go internasional lebih penting baginya.

Kalau nanti Gita direnggut kesuciannya oleh Tuan Zevan Abraham, aku akan tetap menikahi Gita karena Gita sudah berkorban demi aku. Nggak papa aku tidak dapatkan kesuciannya Gita asalkan aku masih bisa menikahinya dan aku bisa go internasional. Batin Yoga Adiwijaya dengan hati senang karena sebentar lagi ia akan memenangkan tender dan bisa go internasional.

Gita yang lugu dan sangat mencintai Yoga, menoleh ke calon suaminya ikutan tersenyum bahagia melihat wajah semringah calon suaminya. "Mas bahagia banget hari ini"

Yoga yang masih menggenggam tangan Gita, menoleh sekilas ke Gita dan berkata sambil terus menyetir, "Tentu saja aku bahagia. Kalau aku sudah dapatkan tendernya, aku akan ajak kamu piknik ke Jepang karena pengerjaan tender itu di Jepang. Lalu, kita akan pergi ke Bali dan bulan madu gratis di sana. Kemudian kita lanjutkan liburan panjang kita ke Malang. Sudah lama kamu pengen pergi ke semua tempat itu, kan? Kamu suka Jepang, Bali, dan Malang"

"Wah, kenapa bisa kebetulan seperti itu, Mas? Aku beruntung banget, ya" Sahut Gita dengan senyum semringah karena Gita tidak tahu kalau dirinya sudah dijual oleh calon suaminya.

Yoga mencium tangan Gita dan berkata, "Iya, kita beruntung, Sayang" Hati Yoga sedikit teriris perih mendengar kata beruntung meluncur dari bibir Gita dan melihat Gita tersenyum bahagia tanpa tahu apa yang akan Gita hadapi di depan nanti. Karena bagaimana pun juga dia seorang manusia yang masih memiliki hati nurani, untuk sejenak, Yoga mematung dan ia hampir saja memutar balik mobilnya, namun uang dan ketenaran yang terbayang di benaknya langsung menutup hati nurani Yoga, maka pada akhirnya pria itu meneruskan laju mobilnya menuju ke hotel The Rain tanpa keraguan lagi.

Lari

Zevan Abraham sampai ke hotel miliknya lebih dulu daripada Yoga. Zevan menoleh ke Raymond yang berdiri di sisi kirinya, "Foto cewek yang satu lagi siapa?"

Raymond yang sudah mengikuti Zevan selama enam tahun langsung tanggap cewek mana yang dimaksud oleh Zevan. "Dia adik tirinya Non Gita. Namanya........"

"Aku tidak ingin tahu namanya" Zevan menyahut cepat dan Raymond langsung berkata, "Baik, Tuan Muda"

"Kalau dia adik tirinya Gita, kenapa dia sudah tidak suci? Kenapa saat aku tanya ke Yoga mana yang masih suci, Yoga jawab Gita?"

"Saya sudah menyelidikinya, Tuan. Adik tirinya Non Gita memiliki hubungan terlarang dengan Yoga. Saya sudah menyimpan bukti perselingkuhan mereka. Siapa tahu Anda membutuhkannya nanti, Tuan"

"Menarik juga kehidupannya gadis yang bernama Gita Gayatri Kusuma itu"

Raymond menunduk kaget ke tuan mudanya saat ia mendengar tuan mudanya menyebut lengkap nama Gita dan asisten tampan itu langsung membatin, Tuan Muda mau mengingat nama lengkap seorang gadis setelah Nyonya muda Diva? Apakah Tuan Muda sangat tertarik pada Non Gita?

Zevan memang hanya mau mengingat nama tiga orang wanita di dalam hidupnya. Mama kandungnya yang kebetulan memiliki nama Gita, Gita Achara (mama kandungnya Zevan adalah keturunan Jawa-Thailand), mama tirinya yang memiliki nama Victoria Devon, dan istrinya yang koma selama lima tahun, Diva Putri Chandra. Selain nama ketiga wanita itu, Zevan tidak pernah mau mengingat.

Tuan muda mau mengingat nama lengkap Non Gita, apa karena Non Gita memiliki nama sama dengan nama mama kandungnya? Batin Raymond.

Beberapa menit kemudian, Yoga dan Gita berdiri tegak di depan Zevan Abraham yang tengah duduk bersilang kaki sambil menyesap sebuah cangkir mungil berwarna biru langit yang sangat cantik dengan motif bunga melati.

Di .......dia a.....apakah turun dari langit? Ke....kenapa bisa ada makhluk Tuhan setampan itu. Bola matanya biru dan kulitnya putih pucat. Tampan sekali. Gumam Gita di dalam hatinya.

Zevan meletakkan cangkir tehnya lalu bersandar di kursi, bersedekap dan mengamati Gita.

Kulitnya tidak seputih Diva. Dia juga tidak memiliki lekuk tubuh yang sempurna seperti Diva. Rambutnya panjang bergelombang. Rambut Diva lurus, indah, namun sayangnya Diva tidak pernah memanjangkan rambutnya. Dia berhidung mungil dan cukup mancung, bibirnya......sial! Bibirnya sempurna! Batin Zevan.

Zevan langsung memalingkan wajahnya ke Raymond saat ia merasakan wajahnya sedikit terasa panas melihat bentuk bibirnya Gita yang sempurna menurut dia.

Raymond langsung tanggap dan berkata ke Gita, "Nona Gita, Anda harus ikut karyawati kami naik ke lantai atas untuk cek kesehatan"

Gita menoleh kaget ke calon suaminya dengan wajah penuh tanda tanya lalu ia bergegas melepaskan tanya di depan telinga Yoga, "Kenapa aku harus cek kesehatan, Mas?"

Yoga tersenyum canggung ke Zevan Abraham yang masih menatapnya dengan dingin dan wajah tanpa ekspresi. Lalu, Yoga berbisik di telinga Gita, "Udah nurut aja! Karena, Tuan Zevan itu orangnya perfeksionis. Dia ingin semua orang yang pergi ke resortnya yang ada di Jepang itu steril dari segala macam penyakit"

Gita kembali berbisik ke Yoga, "Kenapa Mas nggak diperiksa?"

"Aku sudah diperiksa kemarin. Itulah salah satu alasan aku ajak kamu ke sini karena aku bilang ke Tuan Zevan kalau kamu akan ikut aku keliling Jepang. Jadi, kamu harus cek kesehatan hari ini" Pria tampan mebel itu kembali berbisik di telinga Gita dan Yoga kembali berbohong kepada Gita.

Gita akhirnya menganggukkan kepala lalu bangkit berdiri tersenyum ramah ke pria tampan yang masih duduk bersilang kaki dan bersedekap, kemudian gadis berlesung pipit itu berkata, "Baiklah"

Zevan menoleh ke karyawatinya.

Karyawati hotel The Rain yang ditunjuk oleh Raymond untuk mengantarkan Gita ke kamarnya Zevan langsung berkata ke Gita, "Mari ikut saya, Nona"

Gita melangkah mengikuti karyawati hotel The Rain tersebut menuju ke lift dan langsung naik ke lantai paling atas sebelum rooftop. Gita masuk ke kamar yang ada di ujung lorong tanpa menaruh curiga sama sekali.

Kepala Zevan berputar mengikuti arah perginya Gita. Lalu, pria super tampan berbola mata biru itu menekuk jari telunjuknya ke Raymond.

Raymond langsung membungkuk dan mengarahkan telinganya ke bibir tuan mudanya.

Zevan berbisik ke Raymond, "Apa kau lihat lesung pipit tadi?"

Raymond menganggukkan kepalanya.

Zevan kembali berbisik, "Sial! Kenapa dia juga memiliki lesung pipit sama seperti almarhum Mamaku?"

Raymond hanya menganggukkan kepala karena ada Yoga yang masih berdiri tegak di depan tuan mudanya.

Zevan kemudian berkata, "Baiklah" Dan Raymond Kembali berdiri tegak lalu asisten tampan itu berkata ke Yoga, "Duduklah dan minum kopi kamu!"

"Terima kasih, Tuan" Sahut Yoga.

Setelah menyesal kopinya, Yoga bertanya ke Zevan Abraham, "Kenapa saya masih diharuskan menunggu?"

Zevan diam dan menyesap cangkir kopinya.

Raymond yang menyahut, "Karena Tuan Muda masih menunggu hasil pemeriksaan Non Gita. Kalau terbukti Non Gita sudah melakukannya denganmu, maka bersiaplah masuk penjara"

Yoga tersenyum lebar dan berkata, "Saya tidak akan masuk penjara karena Gita tidak pernah mengijinkan saya membuka segel kesuciannya. Gita hanya mau membuka segel kesuciannya setelah ia menikah. Kami akan menikah tiga bulan lagi"

Zevan menoleh ke Raymond dan Raymond langsung bertanya ke Yoga, "Kau akan tetap menikahi Non Gita setelah Tuan, ya, kau tahu apa maksudku"

"Iya. Karena saya sangat mencintainya dan saya harus bertanggung jawab karena saya sudah menjual Gita ke Tuan Zevan tanpa persetujuannya Gita" Sahut Yoga dengan ekspresi santai.

"Tapi, Tuan muda akan menahan Non Gita setelah Tuan melakukannya. Tuan muda menunggu kehamilannya Non Gita dan kalau Non Gita hamil, Tuan muda akan menahan Non Gita lagi sampai Non Gita melahirkan. Tuan Muda akan mengambil anaknya Non Gita lalu........"

"Hei! Itu di luar kesepakatan kita" Yoga tersentak kaget.

"Tandatangani kesepakatan yang baru, maka Tuan Muda akan mentransfer satu milyar sekarang juga ke rekening kamu"

Mendengar kata satu milyar, Yoga langsung berkata, "Baik. Saya akan tandatangani kesepakatan kita yang baru"

Setelah melihat Yoga menandatangani kesepakatan yang baru, Zevan bangkit berdiri dan melangkah ke lift sementara Raymond duduk di depan Yoga dan berkata, "Kau selamat hari ini karena Non Gita benar-benar masih suci"

Yoga menyeringai lebar, "Tentu saja ia masih suci. Gita gadis lugu yang benar-benar lugu"

"Sekarang kau boleh pergi dan jangan ganggu Non Gita selama satu tahun ke depan karena setelah ini Tuan muda akan menahan Non Gita sampai Non Gita hamil dan melahirkan keturunannya tuan Zevan Abraham"

Karena sudah mendapatkan transferan satu milyar rupiah, Yoga berkas dengan wajah santai, "Oke, no problem. Aku akan tetap menikahi Gita setelah Tuan Muda Zevan membuangnya. Satu tahun atau dua tahun saya akan tetap menunggu Gita"

"Kenapa kau mau menunggu Non Gita?"

"Karena saya sangat mencintainya"

"Kalau sangat mencintai Non Gita kenapa kamu menjualnya ke pria lain?"

"Karena ketenaran dan uang lebih penting dari Gita" Ucap Yoga sambil bangkit berdiri lalu pria tampan itu menganggukkan kepala ke Raymond dan melangkah pergi meninggalkan Raymond.

Gita sontak bangkit berdiri dan berlari ke balik sofa panjang saat ia melihat pintu kamar dibuka dokter Mey berlari keluar kamar dan Zevan Abraham melangkah masuk ke dalam kamar.

"Ke......kenapa dokter Mey keluar dan kenapa Anda lancang masuk ke kamar ini, Tuan?" Gita masih berdiri di balik sofa panjang.

"Lancang? Ini kamarku dan calon suami kamu, Yoga, sudah menjual kamu ke aku. Aku sudah bayar kamu sangat mahal. Jangan membuang-buang waktuku! Bersiaplah di ranjang dan aku akan lakukan dengan cepat lalu ......."

"Lakukan apa? Mana mungkin Mas Yoga menjualku!" Teriak Gita dengan mas melotot.

Wah, galak juga cewek ini. Batin Zevan.

Zevan lalu melemparkan kesepakatan kerja samanya dengan Yoga di atas meja kemudian ia mendelik ke Gita, "Lihatlah sendiri buktinya! Calon suami kamu sudah menjual kamu. Kamu harus mengandung anakku dan kita akan diskusikan peraturanku setelah aku membuka segel kesucian kamu dan........."

Gita melepas sandal hotel dan melemparkan semuanya ke Zevan sambil berteriak, "Dasar brengsek! Siapa yang mau mengandung anak kamu, hah?! Aku bahkan tidak mengenalmu!"

Zevan berhasil menghindari lemparan sandal hotel dan dia mulai menggeram kesal melihat sikap Gita yang tidak mau menurut padanya.

Gita menatap semua berkas yang ada di atas meja sofa dengan linangan air mata. Hatinya hancur saat ia melihat kenyataan mengerikan di depan matanya. Calon suaminya tega menjual dirinya ke pria asing yang sama sekali tidak Gita kenal.

Zevan terus melangkah mendekati Gita sambil melepas jas, dasi lalu melemparkan jas dan dasi itu ke sembarang arah. Kemudian pria tampan berbola mata biru itu melangkah pelan mendekati Gita sambil melepas satu per satu kancing kemejanya lalu ia lemparkan kemejanya ke sembarang arah tanpa melepaskan tatapannya dari wanita cantik berparas lembut dan berlesung pipit itu.

"Jangan, Tuan! Jangan dekati saya!" Gita berteriak dengan derai air mata dan terus melangkah mundur saat ia melihat Zevan melangkah ke balik sofa panjang.

Gita berlari kencang ke arah pintu saat Zevan terus melangkah mendekatinya.

Zevan berhasil mengejar Gita, menarik tangan Gita, dan membenturkan punggung Gita ke daun pintu.

Sial, tangguh juga cewek ini. Aku pikir dia bakalan menyerah kalah dan aku bisa segera bercinta dengannya. Tapi, ternyata dia melakukan perlawanan. Sial! Batin Zevan.

Saat punggung Gita menabrak daun pintu, Zevan langung melompat dan mengungkung Gita.

Zevan langsung memagut bibir Gita yang sejak tadi sudah membuatnya terpikat dan membuatnya ingin segera mencicipi bibir ranum dan berwarna merah muda alami itu. Zevan mengumpat kesal di dalam hatinya saat ia merasakan bibir Gita sangat manis dan dia tidak bisa berhenti mencicipinya. Gita menggigit bibir Zevan.

Zevan mendesis kesakitan dan refleks menarik bibirnya.

Saat ia melihat Gita melotot dan menggeram, "Lepaskan aku atau kamu akan menyesalinya!"

Zevan menyeringai mengejek, "Jangan sok suci! Aku tahu kau mengagumi ketampananku tadi. Sekarang diam dan nikmatilah!" Zevan menyusupkan bibirnya ke leher Gita dan bermain liar di sana.

Gita langsung membungkuk dan mendorong keras dada pria yang sudah berani melecehkannya, lalu ia berputar badan sambil menarik tangan Zevan, dan bruk! Gita berhasil membanting tubuh Zevan ke lantai. Gita lalu mengambil kunci chip dari atas meja yang ada di dekat pintu kemudian ia membuka pintu dan berlari kencang meninggalkan Zevan yang masih terkapar di atas lantai.

Zevan bangkit berdiri sambil mengeram kesal. Dia meraih kemejanya dan memakainya dan sambil berlari kencang mengejar Gita, ia menelepon Raymond.

"Ada apa Tuan Muda? Saya sudah siapkan semuanya di kamar. Apalagi yang kurang?" Tanya Raymond.

"Dia lari, Ray, cari dan tangkap dia!" Zevan memekik kesal.

"Apa?!" Raymond memekik kaget.

Gita terus berlari menuju ke loby hotel dan sambil sesekali mengusap air mata yang terus berderai membasahi pipinya, Gita menelepon calon suaminya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!