[WARNING: ALUR CERITA AGAK LAMBAT]
Kana juliana, mahasiswi berumur 22 tahun jurusan busana yang hidup sendiri karena sejak kecil dibuang keluarganya ke panti asuhan.
Ia berhasil keluar dari panti asuhan saat umur 16 tahun dan mencoba bekerja serta belajar karena ingin mendapatkan beasiswa.
Di umurnya yang 18 tahun setelah lulus SMA ia berhasil mendapat beasiswa di kota. Ia hidup dengan baik di kota, paginya hingga sore ia kuliah dan malamnya ia harus bekerja sampingan di sebuah cafe.
Dengan keadaan yang seperti ini sudah membuat kehidupan kana sempurna. Dia juga menikmati kehidupan perkuliahannya. Teman-teman bahkan dosen yang baik membuatnya semakin menyukai kota.
disuatu malam kana yang baru pulang kerja membaca sebuah novel dari hp nya.
Hingga ada beberapa kali ketukan pintu terdengar dari pintu rumahnya.
Kana pun beranjak dari kasur dan membuka pintu.
Beberapa pria dan wanita membawa tas datang mengerubungi pintu kos nya. Kana yang kaget pun mencoba berusaha tersenyum dan menanyakan siapa orang-orang ini.
"siapa ya? Ada perlu apa?"
Tanya kana ramah sempat menunduk tersenyum melihat beberapa orang yang ada didepannya.
"nona kana ya?"
Mendengar ucapan salah satu pria itu kana mengangguk lalu kembali tersenyum.
tak lama kemudian senyum ramahnya itu menghilang dan berubah menjadi bingung saat salah satu pria yang ternyata pegawai bank itu memberikan beberapa kertas.
"nona, mohon maaf sebelumnya ini hutang keluarga anda"
Kana membelalakkan matanya melihat beberapa kertas yang ia pegang.
"kedua orang tua anda terlilit hutang yang sangat banyak. Mereka memutuskan bunuh diri dan meninggalkan hutangnya"
"sebelum meninggal mereka sempat memberi surat dan mengatakan bahwa hutangnya akan dibayar oleh anak mereka"
"kami sudah lama mencari anda"
Kana terperangah mendengar penjelasan pegawai bank itu. Dadanya terasa sesak dan jantungnya berdegup kencang.
Tidak, penyakitnya mulai kambuh. Kana dari kecil memiliki penyakit jantung yang lemah memegang kuat dadanya.
Menyenderkan tubuhnya di pintu lalu memberikan kembali kertasnya pada beberapa pegawai itu.
"maaf, saya tidak punya keluarga"
"dan sejak awal saya tidak ada di kartu keluarga mereka"
Kana menunduk memberi salam sambil memegang dadanya.
Setelah itu ia langsung menutup pintu kosnya mendengar beberapa orang tadi masih mengetuk pintu kosnya.
**
Beberapa hari berlalu, kana tak keluar rumah karena terlalu banyak pikiran dan bahkan penyakitnya mulai kumat beberapa jam sekali.
setiap hari kos nya didatangi pegawai bank dan bahkan rentenir ilegal sempat ingin mendobrak masuk rumahnya.
Kana merasa sangat tertekan, dengan dada yang terasa sakit ia mengingat kembali bagaimana kedua orang tuanya membuangnya ke panti asuhan saat masih berumur 5 tahun.
Kana meminum beberapa obat dalam sehari karena sangat ingin menghilangkan sakitnya. Membuatnya tak sadar bahwa obat yang dikonsumsinya sudah terlalu berlebihan untuk sehari.
Hingga malam harinya kana kembali meminum beberapa obat setelah didatangi rentenir. Ia mengambil kembali obat dan meminumnya berkali-kali berharap sakitnya menghilang.
Namun bukannya sakit yang menghilang, dirinya malah terbaring lemah di kasur merasakan kepalanya seperti akan pecah.
"kenapa kalian datang padaku"
"aku hanya ingin hidup tenang"
"sakit..."
"sakitnya tak mau hilang.."
"aku butuh obat.."
kana mencoba meraih obatnya lagi dan kembali meminumnya. Disaat terakhir kana terbaring lemas dengan buih yang keluar dari mulutnya.
"ah..apa aku akan mati?"
"aku terlalu banyak minum obat"
"aku...hanya ingin hidup tenang.."
Kana yang merasa sangat kesakitan itu tiba-tiba kejang-kejang dengan buih yang keluar dari mulutnya.
Setelah beberapa menit nyawanya sudah menghilang dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.
Kana mati terlalu berlebihan mengkonsumsi obatnya dan penyakit serangan jantungnya. Ia mati sendirian didalam kosnya tanpa ada yang tahu.
***
Kana terbangun merasakan silau yang menerpa wajahnya.
"ugh.."
ia bangkit dari kasur dan duduk memegang kepalanya.
Ia menatap ruangan besar yang ia tak tahu ini tempat apa.
kana langsung memegang jantung dan kepalanya.
"eh? Tidak sakit?"
Ucapnya bingung memegang beberapa kali kepalanya bahkan memukul pelan dadanya.
Kana turun dari kasur besar itu berjalan mengelilingi ruangan.
"apa ini rumah sakit? Aku baru tau ada rumah sakit yang seperti ini"
ucapnya bingung merasa bingung dan kagum melihat ruangan besar yang mewah.
"seperti kamar bangsawan yang kulihat di drama. Ah! Apa ini camera prank dari orang bank agar aku membayar hutang orang tua sialan?!"
kana bermonolog duduk di atas karpet memikirkan sebenarnya apa yang sedang terjadi.
Saat tengah berfikir tiba-tiba ada seseorang masuk kedalam ruangan itu membuka pintu besar yang ada diujung.
"EH! NONA!"
Gadis itu berteriak masuk berlari menghampiri kana dengan wajah yang panik.
"kenapa duduk di lantai? Ini kotor"
Ucap gadis itu lalu menarik kana dengan pelan agar berdiri.
"hei, kamu lagi cosplay ya?"
Kana menyengir melihat gadis didepannya yang memakai pakaian pelayan seperti yang ada di drama.
"cos apa? Ah tapi nona anda harus mandi dan bersiap! Tuan duke rigerd akan pulang"
Ucap gadis itu menarik kana masuk kedalam kamar mandi.
kana memberhentikan langkahnya matanya melotot menatap gadis itu.
"hei. Kau bilang duke rigerd?"
Tanya kana dengan suara yang datar. Wajahnya terlihat menyeramkan saat gadis itu mengangguk menunduk.
"namaku siapa?"
Kana mengigit jarinya, tubuhnya gemetar panik.
"nona roselyn rigerd"
Jawab gadis itu gemetar.
Kana yang mendengar jawaban itu berlari mencari cermin. Hingga ia terduduk lemas di depan cermin.
Wajahnya berubah, ini bukan wajahnya. Wajah putih cantik dengan rambut panjang berkilau serta mata yang berwarna emas.
Roselyn rigerd. Villain mengerikan yang akan mati karena dirinya membunuh banyak orang demi mendapatkan hati putra mahkota. Namun bukannya mendapat hati putra mahkota ia hanya mendapat sakit hati sebab putra mahkota yang lebih memilih gadis desa.
Roselyn rigerd. Gadis cantik yang memiliki hati busuk itu akhirnya berupaya membunuh kekasih putra mahkota namun gagal sebab kekasih putra mahkota memiliki kekuatan dewa yang melindunginya.
Ia disebut-disebut sebagai saintess setelah selamat dari maut. Namun, roselyn yang tertangkap akhirnya dibunuh didepan seluruh rakyat.
Dan saat ini. kana yang masih terdiam didepan kaca benar-benar menjadi roselyn.
kana akhirnya berteriak putus asa.
"TIDAAAAKKKK!!!!"
***
Bersambung.
Hai gais jan lupa komennya dan dukung aku ya!
Ig:penimelinda_
(disini kana kita mulai panggil kana jadi roselyn ya)
***
Roselyn tengah duduk di kasurnya, sudah beberapa waktu ia hanya duduk dan diam menatap kosong ruangan mewah yang ia tempati.
beberapa pelayan datang berkali-kali menanyakan keadaan nona mereka. Namun roselyn tidak menjawab dan hanya menatap malas mereka.
hingga beberapa waktu berlalu, Duke rigerd orang yang katanya ayahnya itu kembali dari perang.
Roselyn yang masih tak terbiasa dan masih mencerna kehidupan barunya yang tiba-tiba ini akhirnya sadar dari lamunannya.
Ia turun dari kasurnya berjalan cepat keluar dari kamarnya mengenakan gaun cantik dengan rambut yang sengaja digerai.
"melelahkan! Gaunnya berat aku susah bergerak"
Protesnya mengangkat tinggi gaun tersebut lalu berlari menuruni anak tangga ingin memastikan kembali apakah benar duke rigerd itu benar-benar sama dengan yang ada di novel.
Seluruh pelayan merasa lemas dan panik saat melihat roselyn menaikkan gaunnya dan berlari menuruni tangga.
Tingkah roselyn yang selama ini keras,disiplin dan anggun itu tiba-tiba berlari turun menaikkan gaunnya dengan tinggi benar-benar tak menggambarkan seorang nona bangsawan.
"nona.."
Anne, gadis tadi yang seorang pelayan pribadi roselyn terduduk menganga melihat nonanya.
Sedangkan yang ditatap itu masih berlari dan akhirnya menurunkan kembali gaunnya berjalan keluar dari pintu yang dibukakan pelayan.
"woo... Bukankah ini terlalu indah?"
Ucapnya bermonolog melihat halaman luar kediaman duke yang penuh bunga cantik dan bahkan jalan menuju gerbang masuk sangat besar dan benar-benar dihias dengan cantik penuh bunga.
"TUAN DUKE RIGERD DAN DUCHESS RIGERD MEMASUKI KEDIAMAN!"
setelah pengumuman itu sontak beberapa rakyat daerah duke rigerd bertepuk tangan dan bersorak gembira melihat duke dan duchess yang masuk dari gerbang benteng.
Diikuti dengan banyaknya ksatria duke rigerd mereka kembali membawa kemenangan bagi daerah dan juga istana kerajaan.
Seperti didalam novel, kekuasaan dan kekuatan duke rigerd sangat berpengaruh bagi istana kerajaan. Maka dari itu keluarga duke rigerd dijunjung tinggi bahkan dijadikan satu-satunya keluarga yang hampir setara dengan keluarga kerajaan.
wilayah duke rigerd adalah pusat wisata dan jalur perdagangan antar negara. Setiap negara dan wilayah yang ingin berdagang selalu melewati wilayah duke membuat tempat ini selalu ramai.
Seluruh ksatria yang dipimpin duke dan duchess rigerd melewati jalan yang sudah penuh dengan rakyat daerah rigerd.
Mereka berkerumum bersorak senang melambai dan bahkan melempar banyak bunga dari langit.
Seluruh rakyat wilayah duke rigerd sangat menyayangi duchess dan duke saat ini. Kecuali anak mereka, roselyn.
Nona kejam yang boros bahkan selalu menghina rakyatnya sendiri karena merasa jijik disentuh rakyat jelata.
namun, walaupun roselyn seperti itu mereka tetap menghormatinya karena dia adalah anak satu-satunya dari duke dan duchess. Terlebih lagi duke dan duchess sangat memanjakan roselyn hal itu lah yang membuatnya bersikap keterlaluan pada semua orang dan bersikap ia lah yang tertinggi.
roselyn yang saat ini sudah dimasuki kana berdiri didepan pintu besar kediaman duke. Dengan tubuh yang bergetar ingin memastikan apakah yang wujud duke dan duchess sama persis seperti yang ada di novel.
Duke dan duchess sudah mulai masuk melewati gerbang mansion. Mereka berdua turun dari kuda berlari kearah roselyn.
mereka membuka penutup kepala besinya bersamaan tersenyum senang memanggil nama roselyn.
"mirip..benar-benar mirip..."
Roselyn menganga terdiam melihat duke dan duchess yang sudah semakin dekat. Dua-duanya memeluk tubuh roselyn dengan erat membuatnya semakin kaku.
"aku tak nyaman..."
Ucapnya membatin karena selama hidupnya tidak pernah dipeluk seperti ini. Terlebih lagi dipeluk oleh kedua orang tuanya.
Roselyn hanya diam saat dipeluk. Ia masih menganga kembali memikirkan kenapa dia bisa berada di dalam dunia novel.
"nak, ibu senang bisa melihat kamu lagi"
Ucap sang duchess melepaskan pelukannya lalu tersenyum hangat menatap manik emas milik roselyn.
Duchess rigerd atau yang dikenal sebagai fortiunadin rigerd. Dulunya berasal dari keluarga viscount terkenal akan perdagangannya. Ia dinikahkan oleh duke disaat umurnya masih 15 tahun.
Duchess memiliki ciri-ciri berbadan tinggi dengan tubuh yang langsing bak gitar spanyol. Kecantikannya benar-benar terkenal di seluruh kerajaan dan dulunya sempat menjadi perebutan banyak pria bangsawan.
Rambutnya berwarna putih perak serta mata cantiknya berwarna emas. Kulitnya putih bersih seperti susu dengan bibir yang pink. bahkan disaat usianya yang sudah menginjakkan 30 tahun wajahnya masih seperti gadis 18 tahun.
dengan pengetahuan yang pintar duchess berhasil meningkatkan ekonomi
Wilayah rigerd setelah beberapa bulan menjadi duchess. Butuh waktu agak lama duke dan duchess jatuh cinta. Hingga terlihat seperti saat ini, keduanya benar-benar lengket seperti lem yang bahkan jika ingin dipisahkan saja akan menangis bersama.
Sedangkan duke rigerd atau yang dikenal sebagai damian astantania rigerd adalah anak tunggal dari duke rigerd yang dulu.
ia diangkat menjadi duke saat umurnya 18 tahun dan disaat umur nya masih muda ia diharuskan menikah untuk meningkatkan ekonomi dan pertahanan wilayah rigerd yang sempat hampir hancur.
Ciri-ciri duke pula ia memiliki tubuh yang tinggi melebihi sang duchess. Badannya kekar dan bahkan dengan wajah yang tampan ia memiliki banyak penggemar dari nona bahkan janda bangsawan.
Rambutnya berwarna hitam gelap, kulitnya pun putih bersih dengan mata birunya.
duke yang sudah terlanjur cinta dengan sang duchess selalu tak ingin melepaskan istrinya. Bahkan berperang saja duke membawa sang istri yang juga ingin mengikuti nya.
"gila.."
Gumam roselyn menatap kedua orang tuanya yang seperti anak umur 18 tahun di masa depan.
"aku benar-benar didalam novel.."
Ucapnya lagi lalu terdiam beberapa saat. Pikirannya sedang bertarung didalam kepalanya. berkali-kali ia memikirkan apa yang harus dipikirkannya.
"bukankah bagus seperti ini? Aku tak perlu hidup sendiri dan membayar hutang orang tua sialan"
"ah tapi aku tak mau mati lagi!!!"
roselyn berjongkok didepan duke dan duchess sambil memegang rambutnya frustasi.
"nak kamu kenapa?!"
duke dan duchess panik ikut berjongkok memegang bahu roselyn. Mereka bersamaan menatap para pelayan dengan sinis.
roselyn masih diam, ia menunduk menatap gaun beratnya ini. Pikirannya berkecamuk ia mengigit kuat bibirnya.
"kapan..alur novelnya belum dimulai.."
saat duke akan marah pada pelayan mengira mereka tak bisa menjaga roselyn dengan benar tiba-tiba saja roselyn berdiri menatap duchess.
"berapa umurku?"
Tanya nya antusias membuat langkah kaki duke terhenti.
"ah, ternyata kamu takut kami lupa ulang tahunmu ya?"
"kamu ingin kado apa sayang? dua bulan lagi ulang tahun mu yang ke 17"
"apa ibu harus memberi mu mansion? Ah apa kamu ingin sebuah wilayah atau pulau?"
Mendengar perkataan duke dan duchess roselyn kembali menganga terperangah mendengarnya.
"dasar orang kaya!"
Teriaknya dalam hati.
Roselyn pun menggeleng dan hanya tersenyum agar tak membuat mereka curiga.
akhirnya ia tahu, alur novel masih belum dimulai.
Cerita dimulai saat putra mahkota ulang tahun yang ke 19 tahun. Dimana roselyn yang masih berumur 18 tahun tergila-gila dengan putra mahkota bahkan terobsesi menginginkan tubuh putra mahkota saat pandangan pertama.
Wajah roselyn tiba-tiba menjadi aneh lalu ia menggelengkan kepalanya.
Ya, setidaknya dia akan mencoba lari dari maut dan tak akan masuk dalam percintaan jelek antara putra mahkota dan gadis desa.
"saya ingin dirayakan bersama duke dan duchess saja"
Jawab roselyn tersenyum melirik duke dan duchess bergantian.
Bukannya senang, duke dan duchess malah menangis memeluk tubuhnya membuatnya semakin bingung.
"sayang, kenapa kamu panggil ibu begitu. Ibu sedih.."
"jangan panggil ayah begitu, apa kamu marah sama ayah karena meninggalkan mu dirumah sendiri?"
Keduanya menangis sedih memeluk tubuhnya. Roselyn yang tadinya bingung akhirnya sadar.
Kedua orang tua nya ini seorang bucin anak akut yang bahkan didalam novelnya selalu melindungi dan mendukung roselyn yang ingin menyingkirkan kekasih putra mahkota.
dan karena mereka mendukung dan melindungi roselyn, duke dan duchess rigerd pun terkena hukuman yang dimana gelar mereka dicabut dan dipaksa melihat bagaimana proses hukuman bakar mati yang diterima roselyn.
Kerajaan mengasingkan duke dan duchess ke sebuah desa serta memberikan seluruh kekayaan mereka. Mengingat bagaimana jasa dan kekuatan duke dan duchess bagi kerajaan.
"ah tidak! Aku bercanda haha"
ucap roselyn kaku mengelus pelan punggung duke dan duchess. lalu mencoba melepaskan pelukan mereka.
"aku ingin ulang tahunku bersama ayah dan ibu saja"
Ucapku tersenyum manis. Pelayan dan pengawal sedikit terpana saat melihatku yang tersenyum.
Biasanya roselyn jarang sekali tersenyum dan hanya ingin tersenyum didepan duke dan duchess itupun demi meminta sesuatu.
Karena didalam novel, roselyn tidak terlalu suka dengan keluarganya. Ia hanya memanfaatkan ayah dan ibunya demi kepuasannya sendiri. ia hanya menyukai hidup yang penuh kemewahan serta putra mahkota.
"sialan kau tega sekali roselyn"
***
Bersambung
Ig:penimelinda_
Beberapa hari berlalu setelah kepulangan duke dan duchess.
Roselyn yang awalnya dikenal sebagai nona boros yang gila belanja itu akhir-akhir ini membuat pelayan bingung.
pasal nya dia setiap hari hanya berada dirumah dan berbaring di kasurnya. Roselyn hanya keluar dari kamar saat akan ingin makan dan bosan. Setelahnya ia akan kembali kekamar dan tidur lalu terkadang terlihat mencorat coret kertasnya.
Saat ini roselyn tengah duduk balkon kamarnya yang menghadap kebun bunga ibunya. Sesekali melirik beberapa pelayan dan pekerja yang sedang membersihkan kebun belakang.
roselyn menggaruk garukkan lengannya merasa gatal dan tak nyaman dengan pakaiannya. gaun yang ada di lemarinya penuh dengan gaun mewah yang terdapat permata dan selalu mewah.
Roselyn merasa risih dan rasanya ingin merobekkan gaun ini sekarang juga. Namun dirinya tak punya pakaian lain melihat bagaimana di zaman ini seluruh orang maupun bangsawan lain bahkan menggunakan crinoline (dalaman/kerangka gaun) yang lebih tebal dari miliknya.
Roselyn akhirnya melepaskan beberapa tali korset nya lalu bernafas lega menatap langit.
"aku butuh gaun baru. Anne,panggil pelayan lain dan bawakan meja kesini"
Ucap roselyn karena dia butuh mendesain gaun barunya di tempat yang nyaman. Balkon kamarnya yang menghadap kearah kebun bunga dan penuh dengan pepohonan benar-benar pemandangan indah.
Berbeda dengan masa depan tempatnya tinggal yang hanya ada gedung tinggi bahkan sangat jarang menemukan pemandangan hijau seperti ini ditengah kota.
Anne yang mendengar perintah roselyn pun mengangguk dan langsung memanggil beberapa pelayan yang lain dan membawakan meja beserta kursi yang nyaman dan panjang lalu meletakkanya di balkon mengarah ke pemandangan kebun.
kursinya memang terlihat sangat nyaman bahkan bisa dibuat untuk berbaring dengan busa tebal yang menutupi kayu.
"tapi anne, aku bukan minta meja untuk meletakkan teh. Berikan aku meja yang lebih tinggi untuk menulis"
Ucap roselyn tersenyum menegur anne. Namun senyumannya yang terlihat di pikiran anne adalah senyum kejahatan membuatnya takut dan langsung berlari bersama pelayan yang lain mengangkat kembali meja tadi.
"semengerikan itu kah? Sial, aku tersinggung tau"
Gumam roselyn memegang pipinya dengan wajah yang malu karena baru kali ini melihat seseorang takut dengan wajah senyumnya.
Dia pun berjalan kearah kaca dan mencoba tersenyum. Setelah melihat bagaimana komuknya dia langsung berbalik duduk dengan wajah trauma.
"sial, senyumannya seperti iblis"
roselyn terduduk terlihat trauma dengan senyumnya sendiri.
***
Meja dan kursi yang diminta roselyn akhirnya sudah ada di balkon. Ia duduk dan bersiap memegang pena tinta nya.
beberapa kali menggambar desain baju yang tidak terlihat kampungan namun masih mewah dan menampakkan sisi bangsawan.
Kertas-kertas gagal dilemparkannya sembarangan merasa tidak mood karena belum mendapatkan ide.
Sesaat matanya menangkap duchess yang tengah berlatih pedang bersama duke.
tiba-tiba roselyn membayangkan pakaian anggun namun ringan yang dipakai duchess.
Dengan cepat ia menggambar desain tersebut sambil terus memperhatikan duchess.
"kalau saja jadi model pasti keren banget"
Gumamnya kagum melihat duchess yang masih latihan.
tak sadar desainnya yang sedari tadi buntu selesai dengan baik karena membayangkan bagaimana pakaiannya akan dipakaikan oleh duchess. Dengan semangat roselyn berdiri dari duduknya dan berteriak.
"DUCHE-- AH TIDAK. IBU!!!!"
Panggil roselyn berteriak membuat seluruh pelayan dan pekerja menatapnya kaget.
Duchess yang dipanggil itu langsung menoleh dengan senang karena baru ini roselyn memanggilnya dengan senyum lebar seperti itu.
"TERIMA KASIH!!!"
teriaknya lagi melambai lalu memberi jempol pada duchess. fortiunadin atau forti sang duchess ikut melambai lalu mengangguk berteriak.
"IYA SAMA-SAMA SAYANG!"
Damian yang melihat roselyn melambai dengan senang seperti itu pada istrinya merasa cemburu.
"apa-apaan itu sayang? linlin bahkan tak pernah begitu padaku"
dengan lemas damian meletakkan dagunya di kepala sang istri.
"entahlah, tapi aku senang. Sepertinya dia mulai berubah"
Ucap sang istri mengelus rambut damian lalu mengejeknya berkali-kali karena bangga dengan roselyn yang memanggilnya seperti dulu.
***
Setelah menyelesaikan beberapa sketsa desainnya. Roselyn kini pergi keluar dari istana duke bersama anne menuju pusat perbelanjaan yang biasanya dia datangi untuk menghamburkan uang keluarganya.
Matanya menatap kagum di pusat kota. Benar-benar sesuai menjadi tempat wisata dan terkenal. Suasananya yang indah dengan angin sejuk sekeliling kota terlihat banyaknya bunga yang ditanam disetiap pinggiran jalan.
Lampu-lampu dan bahkan desain jalanan dengan batu yang di cat warna pastel bata itu benar-benar terlihat seperti kota di buku dongeng.
Akhirnya roselyn pun sampai di pusat perbelanjaan gaun yang roselyn 'dulu' sering lewati.
beberapa kali ia masuk ke toko pakaian bangsawan yang terkenal. cara menjahit dan barang dipakai sangat bagus namun entah mengapa roselyn tak suka dan kembali menyusuri toko gaun yang lain.
Hingga dia melewati kawasan rakyat biasa. Terdapat salah satu toko pakaian untuk rakyat.
"anne, ayo kesana"
Roselyn berjalan masuk ke toko biasa itu. Anne mengangguk dan berjalan pelan entah apa yang akan roselyn lakukan.
dipikiran takutnya roselyn akan menghancurkan toko itu atau membakar toko itu karena roselyn yang ia kenal benar-benar tak menyukai rakyat biasa.
"EH!"
Suara roselyn tiba-tiba memekik saat melihat salah satu selendang yang berwarna putih bersih.
Sontak para pembeli bahkan pemilik toko melirik kearah roselyn. Semuanya kaget dan menunduk memberi salam merasa takut melihat wajah roselyn.
Roselyn tanpa sadar kembali tersenyum menakutkan saat menatap orang-orang disekitarnya.
"hei,siapa yang buat ini?"
"orang gila mana yang bisa membuat ini dengan sangat rapi. Stress ni orang di jaman ini tidak mungkin rakyat biasa bisa beli mesin jahit!!!"
Tanya nya niat tersenyum senang namun yang terlihat dimata orang-orang setempat roselyn seperti ingin membunuh orang.
seorang remaja laki-laki maju melangkah dengan langkah kaki yang gemetar. Matanya terlihat seperti ingin menangis saat menghadap roselyn.
Roselyn yang sadar dengan reaksi anak itu tiba-tiba menghilangkan senyumnya lalu menampar pipinya sendiri.
Hal itu membuat warga setempat berteriak kaget terlebih anne yang berteriak nyaring memegang dadanya.
"ah, kau ya? Kau yang buat ini?"
Anak itu mengangguk pelan berusaha menatap mata roselyn yang sudah menghilangkan senyum jahatnya.
"berapa lama dan apa yang kau gunakan untuk membuat ini?"
terlihat anak itu terdiam sebentar lalu berbicara setelah pundaknya ditepuk pelan oleh pemilik toko yang terlihat seperti ayahnya.
"hampir seminggu, saya membuatnya sendiri dengan tangan saya. Kami tidak punya mesin jahit"
Setelah menjawab anak itu tiba-tiba menunduk dilantai seperti meminta ampun.
Roselyn mengerutkan keningnya kenapa anak ini menunduk seperti itu.
"kau, ikut aku ke istana duke"
dengan nafas yang seperti akan tercekik seluruh warga langsung terduduk bahkan pemilik toko itu menangis mendekati roselyn.
"hei hei! Aku bukan mau bunuh orang"
Teriak roselyn panik membuat seluruh orang yang tadinya panik kini menatap satu sama lain dengan bingung.
"anak ini, bakatnya tidak boleh disimpan disini. Aku akan menjadikannya penjahit gaun pribadiku"
"jadi, tuan bisakah anda memberi izin?"
Tanya roselyn sedikit lembut mencoba terlihat baik.
Roselyn kejam yang biasanya akan menjadi setan jika bertemu rakyat biasa kini meminta izin.
Tuan pemilik toko itu mengangguk dan akhirnya mengizinkan anaknya dibawa ke istana. Tidak mungkin ia menolak keluarga duke yang sampai meminta izin.
Roselyn melempar sekantong koin emas ke meja kasir. Setelahnya ia keluar dari toko membawa selendang yang dari tadi ia pegang.
"besok pagi datanglah ke istana"
Setelah mengucapkan itu roselyn keluar dari toko diikuti anne yang mengejar roselyn.
"dapat jackpot huhu!!!"
Batinnya menggila memeluk erat selendang itu memikirkan untuk cepat-cepat melepaskan gaun berat dan sesak ini.
"nona..anda terlihat berbeda"
anne mengikuti roselyn dengan senyum yang terlihat di bibirnya.
Merasa senang karena nona yang selama ini kasar dan hanya memperdulikan diri sendiri terlihat agak berubah selama beberapa hari ini. Walaupun itu secara tiba-tiba tapi hal ini berhasil membuat anne senang.
***
Bersambung.
(selendang yang dilihat roselyn)
ig:penimelinda_
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!