Kota Awan Berkabut, terletak di bagian timur Kekaisaran Awan Surgawi, kota itu sangat aneh, karena pada siang harinya timbul kabut berwarna hitam dan pada malam harinya timbul kabut berwarna putih.
Kota itu keliling oleh hutan dan di pinggiran hutan bagian luar ada pegunungan yang mengitari seantero kawasan Kota Awan Berkabut dan hutan belantara.
Sehingga di bangunlah tembok yang memilikk tinggi sepuluh meter,lebarnya 5 meter dan panjangnya mengitari Kota tersebut, dan cuma ada empat pintu gerbang untuk masuk kedalam Kota, empat pintu gerbang itu berada di bagian barat, selatan, timur, dan utara.
Di bagian paling timur Kota Awan Berkabut, dekat dengan pintu gerbang kota bagian timur, terdapat pintu gerbang dari sebuah keluarga, dan di pintu gerbang bagian atasnya tampak tulisan "Keluarga Jin".
Di dalam gerbang ada lima gedung kuno yang teramat besar, dua gedung di bagian selatan, lalu dua gedung di bagian utara, dan satu gedung tinggi di bagian timur yang bertuliskan "Aula Utama'' di bagian atas pintunya.
Pada malam hari, di hutan Awan Berkabut bagian timur, tidak jauh dari kediaman Keluarga Jin. Di sebuah pohon besar, terdapat tiga sosok misterius yang sedang mengintai kediaman Keluarga Jin.
Di salah satu gedung bagian selatan di dalam keluarga Jin, terdapat tiga orang yang sedang duduk di ruang makan, satu orang wanita dengan rambut merah muda dan memiliki iris berwarna ungu kehitaman mamakai pakaian berwarna ungu itu sangat anggun.
Dan satu orang pria paruh baya yang mempunyai rambut hitam yang panjang, memiliki wajah yang sangat lembut bagaikan angin yang sedang menyentuh kulit serta memakai pakaian berwarna hitam.
Serta seorang remaja yang tampak lemah, dia memiliki rambut berwarna hitam dan iris mata yang berwarna ungu kehitaman dan memakai pakaian dasar berwarna hitam dengan corak yang berwarna emas di pakaian bagian dadanya dan remaja itu bernama "Jin Xian''.
Wanita berambut merah muda itu bernama "Shang Li'er". Dan pria paruh baya itu bernama "Jin Shuang".
Remaja itu berkata terhadap wanita berambut merah muda tersebut "Ibu, apakah ibu akan menemaniku bermain besok?''
Wanita itu mengangguk dan tersenyum, lalu berkata "tentu saja! Xian'er... Ibu akan menemanimu selalu!'' tapi di dalam senyumannya itu menyembunyikan kekhawatiran yang sangat besar.
Dia khawatir terhadap anaknya yang berumur 13 tahun yang tidak memiliki basis kultivasi.
"Xian'er, jika sudah selesai makannya, tidurlah ini sudah larut malam.'' kata Jin Shuang.
"Baiklah, ayah.'' jawab Jin Xian.
"Ibu... Ayah, aku tidur duluan ya."
Jin Xian pun berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya di bagian utara.
Setelah Jin Xian meninggalkan ruang makan tersebut, Shang Li'er berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju Jin Shuang, lalu dia duduk di pahanya Jin Shuang, punggungnya berada di tangan kanan Jin Shuang dan kakinya di taruh di tubuh sebelah kiri Jin Shuang, tangan nya yang lembut melingkar di leher Jin Shuang.
Sepasang suami istri tersebut berbincang-bincang di ruang makan.
"Kak Shuang... Apa yang harus kita lakukan? Adikmu, Jin Liang selalu mengincar kedudukan kepala keluarga milikmu!?" tanya Shang Li'er dengan sedikit khawatir.
"Li'er... Jangan khawatir, aku pasti akan berusaha untuk menghentikan adikku, agar tidak mengganggu kita" jawab Jin Shuang.
"Tapi, bagaimana jika Jin Liang bersikeras untuk mengambil kedudukanmu?" lanjut Shang Li'er.
Jin Shuang menggelengkan kepalanya lalu berkata "Li'er... Aku tahu apa yang kamu khawatirkan, namun adikku tidak mungkin melakukan hal yang sangat keterlaluan, jika dia tidak diancam ataupun di paksa.''
"Tapi dia sudah menghilang selama satu tahun, aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan ketika kembali ke kediaman keluarga Jin," ucap Shang Li'er.
"Hais... Dia sudah meninggalkan keluarga Jin, selama satu tahun. Aku sangat paham dengan temperamen adikku. Li'er kamu tenang saja, aku tidak akan membahayakan dirimu," kata Jin Shuang.
"ini sudah larut malam... Li'er! mari kita tidur." Jin Shuang melanjutkan perkataannya, lalu sepasang suami istri itu berdiri dari duduknya dan berjalan bersama menuju ke kamar.
Pagi harinya, di Aula Utama kediaman keluarga Jin di adakan acara penyambutan Walikota dari Kota Awan Berkabut. Suasana yang sangat-sangat ramai, banyak rakyat berbondong-bondong datang untuk menyaksikan datangnya Walikota ke kediaman Keluarga Jin.
Dari kejauhan, terlihat kereta kuda yang sangat mewah melintasi pasar di jalanan yang ramai, dari arah barat ke arah timur. Kereta kuda itu di kawal oleh enam orang yang menggunakan kuda. Ke enam orang itu menggunakan jubah hitam misterius dan wajahnya tertutup oleh penutup wajah yang sangat-sangat tertutup, yang bahkan hanya kelihatan mata nya saja oleh orang-orang di sekitarnya.
Bebarapa saat kemudian, Kereta kuda tersebut sudah sampai di depan pintu gerbang kediaman Keluarga Jin yang di jaga oleh dua penjaga gerbang di bagian kiri dan kanannya. Penjaga gerbang pun membuka gerbangnya, setelah di buka mereka menunduk dan mengucapkan "Selamat datang tuan Walikota."
Walikota dengan para pengawalnya pun melajukan kereta kudanya ke halaman depan Keluarga Jin yang sangat-sangat luas, yang luasnya berkisar 200 m². Dan memarkir kereta kudanya di depan Aula Utama Keluarga Jin.
Beberapa saat kemudian, keluar dua orang dari dalam kereta kuda. Satu pria dan satu wanita, pria itu memiliki tubuh yang besar dan tingginya mencapai 190 cm, rambutnya panjang dan berwarna kuning dengan beberapa rambut berwarna putih di kepala bagian kanannya dan dia terlihat tegas namun memiliki sifat yang licik melintas di wajahnya.
Dan wanita yang bersamanya memiliki rambut berwarna putih yang terlihat seperti bunga teratai yang sedang mekar, dia terlihat seperti berumur 20 tahun, namun sebenarnya dia memiliki umur lebih dari 30 tahun dengan pupil berwarna hitam, dia memiliki wajah yang menawan walaupun sudah ber umur lebih dari 30 tahun, karena dia merupakan keturunan bangsawan.
Para anggota dari Keluarga Jin menyambut Tuan Walikota dan istrinya di depan Aula Utama Keluarga Jin. Para anggota keluarga Jin tersebut mempersilahkan masuk Tuan Walikota dan istrinya.
"Silahkan masuk, Tuan dan Nyonya Walikota."
Walikota dan istrinya pun berjalan masuk melewati karpet berwarna merah. Di sebelah kanan dan kiri karpetnya masing-masing terdapat 6 kursi dengan meja di setiap kursinya, dan di ujung karpetnya terdapat dua kursi dengan satu meja yang di duduki oleh kepala Keluarga Jin dan istrinya yakni Jin Shuang Dan Shang Li'er.
Jin Shuang dan Shang Li'er yang melihat tuan Walikota dan istrinya tiba di dalam Aula Utama itu pun berdiri dari duduknya lalu berkata "selamat datang di Aula Utama Keluarga Jin, Tuan dan Nyonya Walikota.''
Jin Shuang mempersilakan duduk Tuan dan Nyonya Walikota, "Silahkan duduk." Jin Shuang menunjuk ke arah kursi bagian kanan karpet berwarna merah. Dan kursi yang tersisa di tempati oleh para tetua Keluarga Jin.
Lalu Jin Shuang dan Shang Li'er duduk kembali, dan Jin Shuang bertanya kepada Walikota "tuan Walikota, apakah ada yang perlu kami bantu? Mengapa anda sendiri datang ke kediaman Keluarga Jin saya?''.
Walikota menjawab dengan nada sombong, "apakah anda mempertanyakan saya? Apakah saya perlu melapor pada anda jika saya datang ke wilayah saya sendiri? '' dia berkata seperti itu karena merasa tidak di hormati, di mana dia hanya di persilahkan duduk di bagian kanan karpet merah dan bukannya di ujung karpet merahnya.
Walikota juga memang sudah memiliki dendam lama dengan Jin Shuang, karena bentrokan yang terjadi di sebuah reruntuhan kuno di Kota Awan Api.
Setelah mendengar perkataan dari Walikota, seluruh ruangan Aula Utama menjadi tegang, para tetua Keluarga Jin yang berada di Aula Utama menjadi sangat marah, namun tidak ada yang berani menyinggung tuan Walikota.
Jin Shuang yang merupakan kepala Keluarga Jin itu pun berdiri dan berkata dengan marah "apakah anda di kediaman Keluarga Jin saya, hanya untuk mempermalukan Keluarga Saya... Ha?''
Tuan Walikota yang mendengar ucapan dari Jin Shuang itu pun ikut berdiri dan berkata "ha ha ha ha.. Jin Shuang apakah kau pikir Keluarga Jin mu mampu menghadapi amarahku, jika kamu menyinggung ku!'' nada yang keluar dari mulut tuan Walikota terlihat meremehkan Keluarga Jin yang sudah menurun kekuatannya.
"Apakah anda berpikir bahwa Keluarga Jin saya bisa anda permalukan seenaknya...tuan Walikota!!!'' jawab Jin Shuang. Lalu melanjutkan perkataannya, "Sepertinya anda kemari hanya untuk mencari masalah dengan keluarga Jin kami!"
"Ha ha ha ha... Jin Shuang bukankah Keluarga mu sekarang tidak ada seorang pun yang mencapai tingkat Tubuh Beladiri,bukan?bukankah ayahmu Jin Leisha sudah meninggal!'' Walikota terus tertawa dan mengejek Keluarga Jin.
Jin Leisha adalah mantan kepala Keluarga Jin sekaligus ayah dari Jin Shuang dan satu satunya orang yang mencapai tingkat tubuh beladiri dalam 50 tahun terakhir di Keluarga Jin.
Tingkat tubuh beladiri? Apa itu?
Di dunia yang menghormati kekuatan ini, kekuatan adalah segalanya, yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan di tindas. Sedangkan kekuatan di Dunia bela diri ini terbagi menjadi beberapa tingkatan yakni :
Praktisi Beladiri
Qi Beladiri
Tubuh Beladiri
Leluhur Beladiri
Langit Beladiri
Dan di setiap tingkatannya terbagi menjadi 10 level yang di mana 1 level nya saja sudah sangat jauh perbedaan kekuatannya.
Dan di setiap levelnya terbagi menjadi 4 tahap yakni :
Tahap Awal
Tahap Menengah
Tahap Akhir
Tahap Puncak
Jin Shuang dan para tetua terkejut setelah mendengar perkataan dari Walikota. Sebab kematian Jin Leisha adalah rahasia terbesar di keluarga Jin.
"Bagaimana Walikota bisa mengetahui rahasia Keluarga Jin saya? Apakah ada penghianat di dalam Keluarga!'' gumam Jin Shuang sembari memikirkan siapa penghianat yang membocorkan rahasia Keluarganya sendiri.
"Ha ha ha... Sepertinya sudah saatnya bagiku untuk merubah tatanan Kota Awan Berkabut!'' kata Walikota dengan nada yang sangat mengancam, bukan hanya keluarga Jin, bahkan rakyat.
Karena tidak ada satu orang pun yang bisa melawan Walikota setelah Walikota di promosikan tingkat kultivasinya, dari seorang master tingkat Tubuh Bela diri puncak level 1 menjadi master tingkat Tubuh Beladiri awal level 2.
Bersambung.....
Setelah mengucapkan kata yang bisa membuat seluruh kota memanas. Walikota beserta istrinya pun lepas berdiri dari kursinya lalu berjalan pergi keluar dari Aula Utama keluarga Jin, dengan sombongnya dan tertawa di sepanjang jalan sebelum sampai ke kereta kudanya.
Tujuan dia datang ke kediaman Keluarga Jin, bukanlah untuk berkunjung, melainkan hanya untuk menyombongkan kekuatannya yang saat ini merupakan master terkuat di Kota Awan Berkabut.
Setelah lima puluh langkah, Walikota dan istrinya akhirnya tiba di depan pintu Aula Utama dan beranjak naik ke kereta kuda, setelah mereka sudah berada di dalam kereta, kereta kuda nya kemudian mulai berjalan keluar dari kediaman Keluarga Jin diikuti para penjaganya yang memakai jubah hitam misterius.
Di tengah-tengah perjalanan, Walikota sangat puas, karena sudah berhasil membuat Keluarga Jin merasa putus asa dan tidak bisa melakukan apapun, dia tidak pernah melupakan apa yang di lakukan Keluarga Jin dan Jin Shuang pada saat perburuan harta di sebuah reruntuhan kuno di kota Awan Api.
Apa yang sebenarnya terjadi di reruntuhan kuno....?
10 tahun yang lalu
Di reruntuhan kuno, terdapat banyak kultivator yang sedang menunggu untuk masuk ke dalam sebuah istana yang sedang di segel.
Para kultivator tersebut memiliki basis kultivasi, yang terlemah memiliki basis kultivasi tingkat Praktisi Bela diri awal level 5 dan yang terkuat adalah Jin Shuang yang memiliki basis kultivasi tingkat Qi Bela diri level 10 puncak.
Beberapa saat kemudian, semua kultivator berkumpul di satu area, mereka semua bertujuan untuk menghancurkan segelnya dengan paksa.
Secara serentak, fluktuasi energi qi yang keluar dari para kultivator yang berada disana melesat ke arah segel, Semua kultivator mengeluarkan kekuatan penuh nya, berusaha untuk menghancurkan segelnya. Segelnya pun akhirnya hancur setelah diserang bertubi-tubi selama setengah hari.
"Ayo segelnya sudah hancur.''
Teriak salah satu kultivator yang berada di sana.
"Ayo...." teriak seseorang yang tidak di ketahui.
Setelah semua kultivator mengetahui jika segelnya telah hancur, mereka semua melesat dengan cepat untuk masuk ke dalam istana.
Di dalam istana, terdapat sebuah jembatan yang sangat panjang dan menjulang tinggi, yang terlihat seperti jembatan biasa, namun di sebelah kanan dan kiri jembatan itu ada sungai lava yang sangat panas.
Semua orang berhenti sebelum mereka naik ke jembatan itu.
"Ha ha ha ha.... Dasar para pecundang, bahkan tidak berani mengambil risiko untuk mendapatkan harta!" ucap seseorang yang tidak sabar untuk mendapatkan harta, hingga dia tidak waspada dan hanya berlari secepat-cepatnya. Tetapi saat dia berada di tengah jembatan, dia tidak sengaja menginjak salah satu mata formasi yang berada di jembatan tersebut.
Tiba tiba muncul serangan bola api kecil bertubi-tubi dari berbagai sudut jembatan, menuju ke arah seseorang yang sedang menerobos formasi tersebut. Awalnya dia bisa menghindarinya, namun tidak lama kemudian muncul bola api yang sangat besar yang memiliki diameter 5 meter menghantam ke arah nya, bola api besar itu, merupakan kumpulan bola api kecil yang menyatu menjadi satu-kesatuan.
Ledakan...!
Orang itu terjatuh ke dalam sungai lava, yang berada di sebelah kanan jembatan, setelah terkena ledakan bola api besar yang menghantam tubuhnya, membuatnya hangus seketika menjadi abu setelah di lahap oleh api yang mengerikan itu.
Hampir dari mereka semua yang berada di sana merasa ketakutan, mereka yang ketakutan memilih untuk keluar dari istana dan mencari peluang di dalam reruntuhan yang lain.
"Bodoh, apakah mereka pikir bisa mendapatkan harta, tanpa ada rintangan, dasar naif..."
Suara seseorang terdengar dari sisi manapun di pinggiran jembatan. Namun, tidak ada yang tahu, siapa orang yang mengatakan hal tersebut.
Kultivator yang masih menetap di sana, mulai mencari tahu cara melewati jembatan yang ada di depan mereka. Dan hanya tersisa beberapa kultivator yang jumlahnya tidak lebih dari lima puluh orang.
Dari lima puluh kultivator yang tersisa terdapat beberapa kelompok kultivator yang berasal dari kota Awan Berkabut. Salah satu kelompok dari kota Awan Berkabut adalah kelompok Keluarga Jin, yang di pimpin oleh Jin Shuang.
Tidak lama kemudian, salah satu kelompok lain mulai menunjuk seseorang yang paling lemah dari mereka untuk menguji formasi tingkat tinggi itu.
Seseorang yang di tunjuk itu berkata "heh... apakah kalian pikir, aku akan mati jika aku melewati ini!'' walaupun perkataannya terlihat sangat sombong namun tubuhnya secara naluriah menggigil karena sudah sangat ketakutan.
Dia terpaksa berjalan dengan hati hati menuju formasi tersebut, namun pada saat sudah mendekati pusat formasi, dia dengan cepat berbalik badan dan berlari dengan cepat ke arah pintu keluar istana. Saat sedang berlari, tiba tiba muncul seseorang jauh di depannya, yang langsung menebas ke arah lehernya, seketika tubuhnya tergeletak dengan kepala yang sudah terpental jauh dari tubuhnya.
"hanya sampah saja, berani bicara omong kosong seperti itu, dasar sampah!'' orang yang memegang pedang itu berkata sambil meludahkan mayat orang yang baru saja di tebasnya.
"Kejamnya... Siapa sebenarnya orang itu?''
"Ssht... Diam, apakah kau tidak tahu siapa orang itu,seseorang dengan pedang yang sangat mematikan, apakah kamu tidak tahu jurus apakah itu!?''
"Si..siapa dia!? Mung..mungkinkah orang itu!?''
"Ya..., di..dia adalah Walikota dari Kota Awan Berkabut,Yun Changkong,yang memiliki julukan pedang tirani! Di kota Awan Berkabut."
Dua orang yang sedang memperbincangkan seseorang yang sangat kejam yang membunuh orang tanpa pandang bulu.
Semua orang yang mendengar perkataan mengejutkan itu, merasa sedikit takut. Kecuali Keluarga Jin yang tidak pernah takut oleh apapun, bahkan kematian sekalipun, apalagi hanya seseorang seperti Walikota.
Setelah kejadian itu, Jin Shuang dan para anggotanya melanjutkan diskusi nya.
Beberapa saat kemudian, Jin Shuang berkata kepada para anggota Keluarga Jin "Nanti aku akan mencoba ini dan.....''
Jin Shuang dengan sekejap mata mengeluarkan energi qi yang tersimpan di dalam tubuhnya, energi qi itu melonjak dengan dahsyat dan menyelimuti seluruh tubuhnya, energi qi milik Jin Shuang berwarna putih.
Energi qi adalah energi yang bisa di ambil oleh seorang kultivator, energi qi sendiri merupakan energi yang hanya ada di Alam Bela diri, dan hanya bisa di dapat ketika sudah mencapai tingkat Qi Bela diri.
Jin Shuang melangkah kedepan dengan hati-hati, menuju ke arah pusat formasi yang berada di jembatan, dan setelah puluhan langkah, akhirnya dia mencapai pusat formasi.
Setelah sampai di pusat formasi, dia langsung melangkahkan kakinya dan melompat dengan zig zag dan dia di ikuti oleh para anggota Keluarga Jin yang lain.
Beberapa saat kemudian, Jin Shuang dan para anggotanya sudah tiba di dalam istana lantai satu.
Perlu diketahui, jembatan yang baru saja di lalui merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki lantai pertama istana.
"Apa? Apakah hanya semudah ini!?" gumam Jin Shuang yang merasa seperti ada yang salah dengan ujian lantai pertamanya.
Reruntuhan istana kuno ini di bagi menjadi tiga lantai, dan di setiap lantainya selalu ada ujian. Hanya yang melewati ujian yang bisa memasukinya.
Seseorang tiba tiba berteriak "hei.. Ada yang sudah melewati jembatannya!''
Orang yang berteriak itu berlari mengikuti langkah kaki seperti yang di lewati oleh para anggota Keluarga Jin.
Semua orang yang melihat hal tersebut langsung bergegas untuk masuk, namun ada dua kelompok terakhir yang gagal melewati formasi, karena jika formasi nya sudah di lewati oleh 30 orang, maka formasi akan aktif dengan sendirinya.
"Dasar bodoh, orang yang berteriak tadi! Tapi aku harus berterimakasih kepadamu hahaha...'' ucap Yun Changkong dengan senang.
Di dalam istana lantai satu, di dalamnya terdapat banyak pil dan formula pil dari tingkat satu hingga tingkat lima.
"Hahaha.. aku akan kaya jika bisa mendapatkan semua pil dan formula pil ini!'' ucap seseorang.
"Dasar bodoh, kau kira mudah untuk mendapatkan semuanya!?'' ucap Yun Changkong.
"Di sini ada 28 pil tingkat satu, 26 pil tingkat dua, 32 pil tingkat tiga, 16 pil tingkat empat, 8 pil tingkat lima''
"Bagaimana jika kita membaginya dengan rata setiap kelompok akan mendapatkan pil yang sesuai, bukankan itu akan adil?'' ucap Jin Shuang sambil membagi pil yang ada di meja.
"Aku tidak setuju!'' kata Yun Changkong dengan nada keras kepalanya.
"Bukankah jika menggunakan kekuatan, aku akan mendapatkan semuanya!? Hahaha...'' gumam Yun Changkong.
Yun Changkong selalu merasa dirinya tidak terkalahkan dari 30 kultivator yang berada di sana.
"Mengapa kamu tidak setuju dengan pendapatan yang adil begini?'' kata Jin Shuang menatap Yun Changkong.
"Ho... Apakah kau ingin bertarung...!?'' ejek Yun Changkong yang diarahkan kepada Jin Shuang.
"Baiklah, jika ingin bertarung... mari buat pertaruhan. Jika aku menang, aku akan membagi pil ini ke 30 kultivator yang berada di sini dengan adil, dan jika kamu menang aku akan memberikan semua pil ini padamu..!'' kata Jin Shuang dengan tegas menjawab tantangan dari Yun Changkong.
"hahaha.. Apakah aku akan kalah padamu!? Jika aku menang aku akan mendapatkan semuanya hehehe.'' gumam Yun Changkong yang serakah.
Kedua orang itu menempatkan posisinya, Yun Changkong di pintu masuk lantai satu istana dan Jin Shuang yang berada di depan meja wadah pil.
Kedua orang itu mengeluarkan pedangnya masing masing, mereka mengeluarkan energi qi yang sangat kuat yang bahkan seluruh istana lantai satu penuh dengan energi qi, energi qi berwarna putih milik Jin Shuang dan energi qi berwarna hijau milik Yun Changkong bercampur di dalam ruangan.
Setelah itu, mereka berdua melesat bersamaan menuju arahnya masing masing, kedua pedang milik kedua orang itu bertabrakan dengan keras, yang mengakibatkan dentuman keras terjadi di seluruh ruangan, setiap energi tebasan yang keluar dari kedua senjata itu berhasil membuat Yun Changkong terluka tapi tidak dengan Jin Shuang, Yun Changkong mundur setelah dirasa dia tidak mampu menahannya.
Jin Shuang memiliki basis kultivasi tingkat Qi Bela diri level 8 tahap puncak, sedangkan Yun Changkong masih baru memiliki basis kultivasi tingkat Qi Bela diri level 5 tahap menengah.
Yun Changkong tidak menyerah begitu saja dia melesat kembali ke arah Jin Shuang. Namun, Jin Shuang bisa dengan mudah menangkis serangan Yun Changkong, Jin Shuang menyerang ke arah Yun Changkong yang membuat Yun Changkong terluka parah. Dia sudah tidak bisa berdiri lagi, sehingga kelompok Yun Changkong memboyong Yun Changkong keluar dari istana reruntuhan kuno.
Kembali ke masa kini
Setelah Walikota pergi dari kediaman Keluarga Jin. Para tetua dari Keluarga Jin yang masih berkumpul, membahas tentang ancaman dari Yun Changkong tadi.
Tetua pertama yang duduk di kursi paling kiri atas bertanya kepada Jin Shuang, "Kepala Keluarga, apa yang akan kita lakukan jika Walikota benar-benar menyerang kita?"
"Kita sebagai anggota Keluarga Jin tidak akan pernah takut kepada siapapun, jika memang Walikota berniat melawan kita, kita harus melakukan perlawanan!" jawab Jin Shuang yang masih bingung untuk berkata "apa" terhadap para tetua yang ada di depannya.
Para tetua yang berada disana mulai khawatir, kebanyakan dari mereka takut mati.
Jin Shuang berdiri lalu berkata kepada semua orang yang berada di Aula Utama, "Baiklah, saat ini semua tetua dan para anggota keluarga Jin yang tersisa, dipersilahkan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing."
Semua orang mulai bergegas meninggalkan Aula Utama.
Tengah malam.
Para kultivator dengan pakaian serba hitam dan memakai topeng berkumpul di hutan bagian timur Kota Awan Berkabut, tepat di belakang kediaman Keluarga Jin. Para kultivator dengan pakaian misterius itu berdiri di atas pohon. Mereka menunggu seseorang untuk datang menghampiri mereka.
Beberapa saat kemudian, muncul dua sosok dari kejauhan yang mendekat kepada mereka yang sedang berkumpul.
Ketika sudah mulai dekat dengan sekumpulan kultivator misterius itu. Terlihat dua orang pria, salah satu dari mereka memiliki tubuh yang besar dan tingginya mencapai 190 cm, rambutnya panjang dan berwarna kuning dengan beberapa rambut berwarna putih di kepala bagian kanannya, dia menggunakan jubah berwarna emas dengan sedikit corak berwarna putih.
Dan satu pria lainnya memiliki tubuh yang kurus dan tinggi,rambutnya berwarna hitam panjang, dia selalu memakai topeng tengkorak berwarna hitam kemerahan.
30 kultivator berdiri membentuk dua barisan untuk menyambut dua sosok itu, dan serentak berkata, "Kami memberi salam kepada tuan Walikota, dan tuan......?" tidak ada seorang pun yang mengetahui siapa yang ada di balik pria bertopeng tengkorak itu, hanya ada satu orang di sana yang mengetahui siapa orang di balik topeng itu, yakni tuan Walikota.
"Jin Liang...." ucap pria bertopeng tengkorak tersebut.
Semua orang yang berada di sana terkejut, tidak terkecuali pemimpin pasukan misterius tersebut, "Apa....dia—dia adalah Jin Liang! Orang yang sudah tidak terlihat selama satu tahun terakhir di kota ini! Bahkan semua orang menganggap kalau dia telah meninggal sejak lama."
"Tuan Walikota apa yang anda inginkan, mengapa anda meminta kami berkumpul di belakang kediaman Keluarga Jin, bahkan Jin Liang pun ikut kemari?" tanya pemimpin kelompok kultivator misterius ini.
"Hahaha....hari ini kita akan menghancurkan Jin Shuang!" ucap Yun Changkong dengan nada yang sangat percaya diri, lalu dia melanjutkan perkataannya, "Kita hanya akan membunuh Jin Shuang dan para pengikutnya saja...!" ungkap Walikota kepada seluruh kultivator misterius tersebut.
"A...apa, apa yang kau bicarakan tuan Walikota!? Bagaimana mungkin kita bisa sanggup melawan Keluarga Jin! Di Keluarga Jin terdapat Jin Leisha yang merupakan orang terkuat di kota Awan Berkabut! Dengan kekuatan tingkat tubuh beladiri level 8 nya itu, dia bisa dengan mudah mengalahkan kita semua!?" ucap pemimpin kelompok misterius itu, lalu melanjutkan perkataanya yang di arahkan ke arah Jin Liang untuk bertanya, "Dan tuan Jin Liang, bukankah Anda juga merupakan bagian dari keluarga Jin?"
"Aku memang masih bagian keluarga jin.....tapi aku hanya ingin menjadi kepala keluarga! Bukan menjadi bayang-bayang dari kakak ku saja" jawab Jin Liang.
"Oho...ternyata tuan Jin Liang menginginkan kedudukan kepala keluarga Jin!"
Lalu Yun Changkong berkata kepada pemimpin kelompok misterius itu, "Bodoh, bukankah kau dan aku sama-sama seorang kultivator tingkat Tubuh Bela diri! Lagi pula Jin Leisha sudah meninggal dunia bertahun-tahun yang lalu! Dan juga, Jin Shuang hanyalah seorang sampah bela diri yang tidak akan pernah bisa menembus tingkat tubuh beladiri!"
"Apa....? ternyata Keluarga Jin menyembunyikan kematian Jin Leisha dari kita semua! Jika tidak ada Jin Leisha, aku sangat yakin, kita pasti akan bisa menghancurkan keluarga Jin dan Jin Shuang! Hahaha..."
Beberapa saat kemudian, setelah mereka berbincang, mereka semua mulai berlari menuju ke kediaman Keluarga Jin.
Satu menit kemudian, mereka semua tiba di depan pintu gerbang keluarga Jin.
Ledakan...!
Pintu gerbang kediaman keluarga Jin yang kokoh, tidak sanggup menahan satu tendangan dari pemimpin kelompok misterius, yang membuat pintu gerbang tersebut terlempar jauh ke dalam halaman keluarga Jin.
Para anggota keluarga Jin yang sedang tidur nyenyak, langsung bangun seketika. Kecuali, para pengikut Jin Liang di dalam kediaman keluarga Jin yang sudah siap akan hal "ini", karena mereka sudah mendapatkan kabar bahwa malam ini Walikota dan Jin Liang dengan para pengikutnya akan menyerang kediaman keluarga Jin.
Di waktu yang bersamaan, Yun Changkong dan Jin Liang serta para pengikutnya berjalan masuk menuju halaman keluarga Jin. Dan berkumpul di halaman, sembari menunggu Jin Shuang beserta para pengikutnya muncul.
setelah mendengar dentuman keras yang berasal dari terbantingnya pintu gerbang ke tanah. Para anggota pria dari keluarga Jin langsung bergegas keluar dari rumahnya masing-masing menuju ke halaman kediaman.
Para wanita dan anak-anak di suruh bersembunyi di dalam rumah dan tidak boleh keluar, apapun situasinya.
Jin Shuang dengan para tetua dan anggota keluarga Jin berkumpul di halaman untuk melihat siapa yang berani mengusik kediaman keluarga Jin.
Para pengikut Jin Liang tidak langsung bergabung ke kelompok Yun Changkong dan Jin Liang, tapi mereka tetap berkumpul bersama dengan anggota keluarga Jin yang lainnya, karena mereka disuruh oleh Jin Liang untuk menunggu saat-saat yang tepat untuk bergabung dalam kekacauan.
Setelah Jin Shuang melihat Yun Changkong yang masuk ke kediaman keluarga Jin dengan lancang. Jin Shuang berteriak dengan keras kearah Yun Changkong, "Yun Changkong! Apakah kau benar-benar akan berperang dengan keluarga Jin!"
"Jika kau benar-benar ingin melakukan perang hanya karena diriku! mari kita bertarung satu sama lain, Untuk mengakhiri dendam kita!!!" tantang Jin Shuang.
"Jika diriku menang, maka kau harus pergi dari kediaman keluarga Jin. Dan kalau yang menang adalah dirimu maka aku ak..." Jin Shuang belum selesai berbicara, namun pembicaraannya di potong oleh Yun Changkong.
"Dasar tidak tahu diri... Aku bukan takut pada dirimu! Tapi aku sudah berjanji kepada seseorang untuk membantunya mengalahkanmu dan menghabisi seluruh pengikutmu!!!"
"Seseorang....siapa orang itu? Mengapa dia menargetkanku!?"
"Aku tidak perlu memberitahumu saat ini, nanti kau akan mengetahui siapa orang itu!!! Hahaha" pekik Yun Changkong.
"Aku tidak perlu membuang-buang waktu kepadamu lagi"
"Serang...!!!" teriak Yun Changkong.
"Serang...!!!" teriak para anggota kelompok misterius. Mereka berlari ke arah anggota keluarga Jin.
Jin Shuang pun ikut memberikan instruksi kepada para anggota keluarga Jin untuk menyerang, "Serang...!!!"
"Serang...!" teriak semua anggota keluarga Jin. Mereka berlari menghampiri kelompok berjubah hitam yang juga tengah berlari menuju mereka.
Sebelum para anggota keluarga Jin berhasil sampai ke arah kelompok berjubah hitam, separuh dari mereka bukannya menyerang ke arah kelompok berjubah hitam, tetapi, malah berbalik menyerang anggota keluarga Jin yang lain. Orang-orang yang berbalik menyerang anggota keluarga Jin yang lain adalah pengikut dari Jin Liang.
Pertempuran berdarah pun terjadi.
Argh.. Argh
Teriakan terdengar dari seluruh halaman, teriakan-teriakan itu berasal dari para anggota keluarga Jin yang bertempur satu sama lain. Darah berceceran di mana-mana. Jin Shuang yang melihat kejadian hal tersebut, langsung melesat ke arah kelompok berjubah hitam dan kelompok penghianat keluarga tersebut, dia memegang pedang biasa di tangan kanannya dan mengepalkan tangan kirinya.
Jin Shuang berhadapan dengan dua orang anggota pengkhianat keluarga Jin, dia menebas kepala kedua orang itu tanpa usaha. Karena perbedaan kekuatan yang relatif besar, jadi Jin Shuang bisa dengan mudah mengalahkan beberapa musuh di depannya. Dan lanjut menyerang ke arah para pengkhianat yang lain tanpa pandang bulu.
Dia tidak akan pernah mentoleransi orang yang sudah mengkhianati nya, apapun alasanya.
Akhirnya Yun Changkong bergerak, setelah melihat keganasan Jin Shuang, dia melemparkan sebilah pedang ke arah Jin Shuang. Pedang itu meluncur dengan cepat dan mengarah ke arah kepala Jin Shuang, Jin Shuang dengan cepat melompat ke kanan dari tubuhnya untuk menghindari pedang yang meluncur ke arahnya, dan berhasil menghindarinya.
Jin Shuang berhenti sejenak, lalu dia melesat ke arah Yun Changkong untuk menyerangnya.
"Lawanmu bukan aku! Ada seseorang yang akan melawanmu!" sergah Yun Changkong sebelum Jin Shuang berhasil sampai ke lokasinya berada.
Saat pedang Jin Shuang hampir mengenai Yun Changkong, seorang pria bertopeng tengkorak yang sedari awal berada di belakang Yun Changkong mulai bergerak, dia berlari ke depan, lalu melompat ke arah hunusan pedang Jin Shuang yang mengarah ke Yun Changkong.
Pria Bertopeng itu berhasil menahan hunusan pedang Jin Shuang menggunakan pedang yang di pegangnya.
Setelah melihat bahwa pedangnya berhasil di tahan oleh pria bertopeng, Jin Shuang pun menarik pedangnya yang mengarah ke Yun Changkong, lalu dia mundur beberapa langkah kebelakang.
Pria bertopeng itu menembakan dirinya ke arah Jin Shuang. Dan Jin Shuang yang melihat itupun melesat maju ke arah pria bertopeng itu untuk menerima serangannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!