Saidatul ihdima adalah anak dari ustadz Hamzah, ustadz yang cukup mempunyai pengaruh di lingkungan sekitar rumahnya.
saidatul ihdima atau akrab disapa dengan nama saidah, memiliki sifat yang lemah lembut dan berakhlakul karimah.kelembutan dan Budi pekertinya yang luhur membuat semua para kaum Adam banyak yang berbondong-bondong ke rumahnya untuk melamar saidah sebagai seorang istri.
namun selalu ditolaknya karena belum ada yang sesuai dengan pilihan saidah sendiri.pernah suatu ketika saidah menyukai seorang pemuda.pemuda itu adalah teman masa kecilnya.ia perkenalkan pemuda itu kepada abinya.namun Abi saidah, ustadz Hamzah menolaknya dikarenakan ia tidak pantas untuk menjadi seorang imam untuk saidah.
karena ustadz Hamzah menilai kalau pemuda yang dipilih oleh saidah tidak pernah melaksanakan shalat dan mempunyai perangai yang buruk.
karena ayahnya menolak pilihan saidah,saidah tidak pernah putus asa untuk terus meyakinkan ayahnya.saidah yakin ia bisa merubah kepribadian dan kebiasaan pemuda pilihannya itu.namun masih tetap saja, ayahnya itu tidak menerima pilihan saidah.ustadz Hamzah berpendapat
"bagaimana bisa seorang pemuda yang tidak pernah melaksanakan shalat bisa menjadi pemimpin dan imam yang baik di dalam rumah tangga"(ujar ustadz Hamzah)
"ayah tolong berikan aku dan pemuda yang aku pilih kesempatan untuk bisa menjadi seseorang yang ayah inginkan.aku janji bahwa aku bisa merubah kepribadiannya" (jawab saidah)
"saidah kamu boleh memilih pemuda yang kamu inginkan,tapi untuk pilihan kamu yang satu ini Abi menolaknya.tolong mengertilah keputusan yang Abi buat untuk kamu nak.... pemuda yang saidah pilih bukanlah orang yang tepat untuk menjadi imam buat saidah"(ujar ustadz Hamzah sambil memberikan nasihatnya)
saidah pun akhirnya mengalah dengan keputusannya itu setelah ayahnya memutuskan masih belum bisa untuk menerima pemuda pilihannya itu.saidah menerima keputusan ayahnya dengan hati yang lapang meskipun dirinya merasa kecewa karena tidak bisa bersama dengan pemuda yang ia pilih.
suatu ketika ustadz Hamzah mengalami sakit keras, sehingga membuatnya berminggu-minggu dirawat di RSUD.
sudah banyak dokter terbaik yang menangani penyakit ayahnya itu,tapi tetap saja hasilnya selalu nihil.karena sakit keras yang menimpa ustadz Hamzah membuatnya tidak memiliki waktu lebih lama lagi untuk hidup.
saidah mengetahui hal ini.ia menyesal karena sudah membuat ayahnya kecewa dan sedih saat memperkenalkan pemuda pilihannya waktu itu.mengetahui jika waktunya untuk bisa hidup tidak lama lagi, akhirnya ustadz Hamzah memanggil saidah dan ustadz hasan (anak dari teman baiknya) untuk dijodohkan ke dalam ikatan suci pernikahan.
"saidah anakku, maafkan Abi karena sudah menolak pemuda pilihanmu.abi melakukan hal ini karena Abi sayang sama saidah.dari Awal Abi sudah tahu kalau pemuda yang saidah pilih bukanlah orang yang tepat untuk menjadi seorang imam untuk saidah."(ustadz Hamzah)
"ayah,saidah tidak apa-apa kok.sekarang yang paling penting buat saidah adalah kesehatan ayah.ayah harus sembuh untuk selalu menemani saidah"(ujar saidah dengan nada yang lirih)
"anakku,abimu ini sudah tidak memiliki waktu lebih banyak lagi.abi ingin ketika Abi sudah tidak ada di dunia ini,saidah ada yang menemani.abi ingin saidah menikah dengan laki-laki pilihan abi.karena hanya dengan begitu Abi bisa tenang untuk meninggalkan saidah.
apakah saidah mau memenuhi permintaan terakhir Abi?"(tanya ustadz Hamzah)
"asalkan ayah bahagia saidah juga bahagia.iya.....saidah mau menikah dengan laki-laki pilihan ayah"(jawab saidah)
"terimakasih anakku karena mau memenuhi permintaan terakhir Abi.perkenalkan laki laki yang ada di samping Abi adalah ustadz hasan.anak dari teman baik Abi"(sambil memperkenalkan Hasan pada saidah)
"assalamualaikum ,saidah.perkenalkan nama saya Hasan!!!"(ujar Hasan sambil memperkenalkan diri)
"waalaikumsalam ustadz Hasan, perkenalkan juga nama saya saidah!!!"(tersenyum dengan paksa)
"nak Hasan, apakah nak Hasan mau untuk menjadikan Saidatul ihdima putriku sebagai istrimu?aku ingin nak Hasan yang menjadi imam dalam rumah tangga saidah nanti dan menjaganya ketika aku tidak ada"(ujar ustadz Hamzah)
"insyaallah dengan menyebut bismillahirrahmanirrahim saya mau untuk menikahi saidah ustadz....tapi, apakah saidah mau untuk menikah dengan saya?saya tidak ingin pernikahan ini tidak sesuai dengan pilihan saidah"(ujar Hasan)
"saidah sudah setuju nak."(ujar ustadz Hamzah)
"apakah benar saidah dengan yang dikatakan oleh ustadz Hamzah? bahwa kamu setuju menikah denganku tanpa paksaan?"(tanya Hasan)
"apa yang dikatakan oleh ayah, semuanya benar.saya setuju menikah dengan ustadz Hasan!!!"(jawab saidah)
"kalau begitu sekarang aku akan nikahkan kalian berdua.tolong panggilkan saksi untuk pernikahan ini.dan aku yang akan menjadi walinya.nak Hasan mau memberikan mahar apa untuk saidah?tidak perlu yang mewah yang penting pernikahan ini sesuai dengan syariat Islam!!!" (ujar ustadz Hamzah)
"saya akan memberikan saidah mahar surat Ar Rahman ustadz"(ujar Hasan)
"subhanallah"(jawab ustadz Hamzah)
tak lama setelah itu, Hasan memanggil dokter dan suster serta orang yang ada di rumah sakit untuk menjadi saksi pernikahannya dengan saidah.
"bismillahirrahmanirrahim wahai Hasan bin Amir aku nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak perempuan saya yang bernama Saidatul ihdima binti Hamzah dengan mas kawin surat Ar Rahman dibayar tunai......"(seru ustadz Hamzah)
"saya terima nikah dan kawinnya Saidatul ihdima binti Hamzah dengan mas kawin surat Ar Rahman dibayar tunai......."(jawab Hasan dengan tegas)
bagaimana para saksi,sah......
sah....
Baraka Allahu*......
akhirnya saidah dan Hasan sekarang telah resmi menjadi sepasang suami istri.tapi tidak lama setelah menikahkan saidah dan Hasan, ustadz Hamzah akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal dunia.
"innalilahi wa innailaihi Raji'un, ustadz Hamzah sudah tidak bisa tertolong lagi..."(ujar dokter)
"innalilahi wa innailaihi Raji'un, ayah..........jangan tinggalkan saidah sendiri yah........"(tangis saidah)
"ikhlaskan kepergian ustadz Hamzah saidah...."(jawab Hasan)
setelah itu keesokan harinya jasad ustadz Hamzah dikebumikan di pemakaman umum.tujuh hari setelah pengajian peringatan kematian ustadz Hamzah,Hasan membawa saidah untuk tinggal bersama di rumahnya.setelah selesai dengan peringatan kematian ayahnya, saidah akhirnya pindah ke rumah Hasan.
"saidah .... mulai sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab ku.kalau kamu memerlukan sesuatu jangan pernah sungkan untuk menghubungiku"
"iya mas terimakasih....."
"ya sudah kalau begitu sekarang pergilah ke dalam kamar kita.kamarnya ada di ujung tangga itu"
"iya mas"
setelah itu saidah pergi untuk menuju kamarnya.saat di buka pintu kamarnya, alangkah terkejutnya ia.saat melihat kamarnya dan Hasan sudah dihias seperti kamar pengantin.
hal ini pun membuat saidah risih dan cemas untuk menghabiskan sisa waktu malam ini.saidah masuk ke kamar lalu membereskan semua barang-barangnya ke lemari.setelah itu ia pergi mandi dan berganti baju dengan pakaian gamis.tak lama setelah saidah selesai mandi dan berganti pakaian,Hasan masuk ke kamar dan mengajak saidah untuk melakukan shalat isya berjamaah.
"saidah sudah shalat isya belum?"(tanya Hasan)
"belum mas"(jawab saidah)
"ya sudah kalau begitu kita shalat isya berjamaah saja saidah" ucap Hasan
setelah itu mereka berdua melakukan shalat berjamaah bersama.setelah selesai tak lupa saidah mencium tangan suaminya sebagai bentuk ketaatannya.akhirnya selesai sudah Hasan dan saidah shalat isya berjamaah.
sekarang adalah saatnya untuk menghabiskan malam yang biasa dilakukan oleh pengantin baru yaitu melakukan malam pertama pernikahan.hal ini sedari tadi yang membuat saidah cemas.ia tidak ingin melakukan malam pertama itu.karena ia sama sekali tidak mencintai hasan.
tapi apa dayanya saidah, saat dirinya terlelap dalam lamunannya ia dikejutkan dengan Hasan yang tiba-tiba duduk di sampingnya.hal itu pun membuat saidah takut dan risih
"saidah,apakah kau capek?....."(tanya Hasan)
"Hem.......aku......."
"kalau saidah tidak capek, bisakah kita melakukan hal yang suami istri lakukan di malam pertama pernikahan"
Hasan kemudian menyuruh saidah berdiri dan ia perlahan lahan membuka kerudung saidah.hal ini sontak saja membuat saidah marah dan menolak ajakan suaminya.ia mengatakan pada suaminya kalau yang sebenarnya ia tidak ingin menikah dengannya.
"sudah cukup hentikan mas....."(sambil
menepis tangan Hasan)
"kenapa saidah....apa aku melakukan hal yang salah?"(tanya Hasan)
"aku.....aku tidak mau melakukan malam pertama pernikahan ini"(ujar saidah dengan nada yang tinggi)
"tapi kenapa"
"karena aku tidak mau melakukannya."
"apa...apa maksudmu?"
"sebenarnya aku setuju menikah denganmu hanya untuk menghormati keputusan terakhir ayah.aku tidak ingin membuat hati ayah sedih,jadi aku setuju untuk menikah denganmu.
dan yang sebenarnya juga aku tidak memiliki perasaan apapun pada mas hasan.karena sebenarnya aku mencintai teman lamaku.tapi tidak disetujui oleh ayah.jadi kumohon jangan pernah sekalipun untuk menyentuhku atau menyuruhku untuk melakukan malam pertama pernikahan ini"(ujar saidah)
"apakah kamu barusan berfikir bahwa aku akan memaksamu untuk melakukan malam pertama pernikahan ini"
"saidah, aku hargai dan terima keputusanmu akan perasaanmu padaku.aku tidak akan memaksamu.sekarang jangan takut lagi
ya....santai saja.kalau begitu demi membuatmu nyaman,aku akan tidur di sofa dan kamu akan tidur di ranjang"
"a... apakah kamu serius tidak apa-apa"
"iya saidah"
"terimakasih banyak sudah menghargai keputusanku"
"iya sama-sama"
setelah itu mereka berdua tidur terpisah.hasan tidur di sofa sementara saidah tidur di ranjang.dan pada malam itu, tidak terjadi apa-apa pada mereka berdua yang seperti pengantin baru lakukan.karena Hasan Tidak ingin untuk memaksa saidah melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
akhirnya pada malam itu mereka berdua habiskan dengan tidur terpisah dan melepas penat setelah perayaan peringatan kematian ustadz Hamzah ayah saidah.jam terus berputar dan kini waktu sudah menunjukkan pukul empat subuh.waktunya untuk melakukan shalat subuh.terdengar dari kejauhan sayup-sayup suara adzan subuh berkumandang.membangunkan mereka yang terlelap dalam tidurnya.
suara adzan subuh itu juga membangunkan hasan dari tidurnya.hasan pun beranjak dari sofa dan menghampiri saidah untuk membangunnya dari tidurnya dan segera mengambil wudhu untuk melakukan shalat subuh berjamaah.mereka berdua bergantian untuk mengambil air wudhu.
setelah mereka berdua selesai,mereka berdua menggelar sajadah dan melakukan shalat subuh berjamaah bersama di rumah
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!