Novel masih dalam proses revisi, mohon maaf jika banyak terdapat kesalahan PUEBI, tanda baca dan juga alur. Saya masih dalam tahap belajar dan belajar, saya berharap suport dari para readers agar saya semakin semangat berkarya kedepannya. 🙏
HAPPY READING
Pagi hari semua pelayan restaurant sudah sibuk bekerja, termaksud Raya,ia Sibuk membersihkan meja dan merapikan kursi.
Karena hari ini ada acara penting yang akan di laksanakan di restaurant tersebut, acara pertemuan para pengusaha-pengusaha terkenal di negara ini.
Setelah semua persiapan selesai, Semua karyawan restaurant berkumpul di depan pintu utama, mereka berjajar rapi untuk menyambut Para tamu-tamu penting.
Raya merapikan bajunya dan berdiri tegap bersama dengan karyawan yang lain,Raya sedikit Khawatir melihat temannya Meli yang berdiri di sampingnya terlihat sangat pucat dan lemas.
"Mel kamu nggak papa,kamu kelihatan sangat pucat,apa kamu sedang sakit"tanya raya
"Aku tidak apa-apa,aku hanya sedikit flu"jawab meli
"Sebaiknya kamu yang istirahat saja di dapur,"ucap sena
"Aku baik-baik saja,lagi pula kita akan menyambut tamu penting, aku tidak mau membuat bos marah"ucap meli
"Baik lah,tapi Jangan memaksakan diri untuk bekerja, mengerti"ucap Raya
"hmm,iya aku mengerti"ucap meli
~
Terdengar suara mobil berdatangan,satu persatu para pengusaha turun dari mobil mereka.
Mereka langsung di sambut oleh para karyawan restaurant,Raya dan meli di tugaskan untuk mengantarkan para tamu-tamu penting tersebut menuju ruangan VVIP.
"Selamat datang Tuan-tuan,mari saya antar ke ruangan yang telah kami sediakan,"ucap Raya dengan senyuman ramah
Raya dan meli membimbing Tamu-tamu penting itu menuju ruangan VVIP,tak lama hidangan untuk para tamu pun menyusul masuk.
Raya dan meli, memberikan minuman kepada para tamu, tiba-tiba karena merasa pusing meli secara tidak sengaja menumpahkan minuman ke salah satu tamu.
"Apa kau tidak punya mata, lihatlah baju ku menjadi kotor"ucap tamu tersebut
"Maafkan saya tuan,saya tidak sengaja"ucap meli sambil terisak-isak
Raya terkejut melihat meli,Raya bergegas menghampiri meli.
"Mel,apa kamu tidak apa-apa"Tanya Raya
Meli tidak menjawab dan terus menangis,Raya Melihat ke ke arah pria tersebut,ia merasa emosi karena pria itu hanya sibuk membersihkan jasnya dan tidak memperdulikan meli yang menangis karena ulahnya.
"Maaf tuan, apa anda tidak merasa kalau sikap anda itu sudah sangat keterlaluan, teman saya tidak sengaja menumpahkannya, kenapa anda malah memarahi nya seperti itu"ucap Raya dengan nada suara yang sedikit tinggi
"Siapa kau berani-beraninya menceramahi ku", ucap pria tersebut
Belum sempat Raya menjawab,pak bagas Manager restaurant tersebut bergegas menghampiri mereka.
"Maaf atas ketidak nyamanan yang terjadi tuan, Saya sendiri yang akan memberi kedua karyawan saya ini pelajaran"ucap pak bagas
"Pergi lah sebelum aku semakin marah"
"Ba baik tuan"ucap pak bagas sembari menunduk
Pak bagas menyeret Raya dan meli keluar ruangan, terlihat ekspresi wajah pak bagas yang sudah sangat marah.
Siapa wanita itu, baru kali ini ada yang berani menatap ku seperti itu,dia wanita yang berani
"ucap pria itu dalam hati
~
Di dalam ruangan pak bagas,nampak Raya dan meli tertunduk lesu karena mereka sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Mulai hari ini kalian sudah tidak bekerja disini, kalian saya pecat"ucap pak bagas tegas
"Tapi pak,Meli tidak sengaja menumpahkan minuman itu, dan saya hanya membela meli"ucap Raya
"Kamu tahu siapa pria itu,dia Reyhan Hardiansyah,putra pemilik HRY group dan mereka memiliki saham terbesar di restaurant ini, jadi tidak ada alasan saya untuk memberi toleransi kepada kalian"ucap pak bagas
"Tapi pak" ucapan Raya mengantung
"Tidak ada tapi-tapi, sekarang kalian keluar dari ruangan saya"usir pak bagas
~
Raya dan meli sudah berada di halte bus,Meli melihat Raya yang sedang duduk di sampingnya,ia merasa bersalah karena Raya jadi ikut di pecat karena membelanya.
"Ray,, maafin aku, karena membela ku kamu jadi ikut di pecat"ucap meli
"Tak perlu minta maaf mel,aku tidak menyesal membela kamu, orang seperti kita memang sudah biasa merasakan ketidak adilan dari para penguasa seperti mereka,"ucap Raya
"ya kamu benar Ray tapi sekarang kamu jadi kehilangan pekerjaan"ucap meli lirih
"Sudah aku tidak apa-apa,kamu lihat aku punya badan yang kuat,aku masih bisa mencari pekerjaan yang lain"ucap Raya sambil menunjukkan lengannya
"terimakasih Ray,kamu memang teman yang baik"ucap Meli yang sudah memeluk Raya
Di sebuah minimarket di malam hari
Raya terduduk lesu di depan meja kasir,Selain bekerja di restaurant dia juga bekerja paruh waktu di sebuah minimarket pada malam hari,Raya memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang, jujur Raya hanya berpura-pura tegar di depan meli agar meli tidak merasa bersalah terus-menerus.
Fikiranya campur aduk karena penghasilanya pasti berkurang, bagaimana ia bisa melunasi hutang-hutanya sekarang.
Lamunan Raya buyar seketika karena di kagetkan oleh seseorang
"Kamu itu kenapa,kok malah ngelamun"ucap Tika sambil meletakkan keranjang belanjaannya di atas meja kasir
Raya mulai menghitung belanjaan Tika "Saya baru saja di pecat dari restaurant, sekarang saya bingung harus cari kerja di mana lagi,gaji sebagai kasir disini tak akan cukup untuk melunasi hutang-hutang saya.
"Di tempat mbak bekerja,lagi mencari pelayan baru,apa kamu mau?"tanya Tika
"Serius mbak?"
"Tapi kamu harus tinggal di sana,Kamu bisa pulang setiap hari Minggu, jangan Khawatir gajinya 10 kali lipat dari gaji mu sebagai kasir disini"
"Apa 10 kali lipat, benarkah,, kalau gitu saya mau mbak"Raya terlihat sangat antusias
"Baiklah,ini alamatnya besok datang lah ke sana,Mbak akan mengunggu kamu di sana"
"Baik,Terimakasih mbak,"
~
Raya membuka pintu rumahnya,Ia melihat Pamannya sedang Tertidur di kursi masih lengkap dengan sepatu dan jaketnya.
Terkadang ia merasa kasihan melihat pamanya walaupun Sakit-sakitan Tapi ia masih saja ingin bekerja.
Raya mendekati pamanya yang sedang tertidur lelap, perlahan ia membuka sepatu dan kaos kaki pamanya, Tiba-tiba saja Pamanya terbangun.
"Kau sudah pulang,"
"Hmm,paman kebisaan sekali, kenapa tidur di sofa, nanti badanmu bisa sakit"
"Tadi paman hanya berbaring sebentar"
"Jelas-jelas paman tertidur,Berhentilah bekerja, biarkan Raya saja"
"Mana mungkin paman membiarkan kamu bekerja sendiri untuk melunasi hutang-hutang kita dan Satu lagi, berhenti lah membeli obat Mahal itu,obat itu hanya membuat ku merasa baikan sebentar setelah itu kembali sakit lagi"
Raya menunduk karena merasa sedih,Tanpa ia sadari air matanya keluar begitu saja "Paman adalah keluaga ku satu-satunya,Paman yang membesarkan aku sejak ayah dan ibu meninggal,jadi jangan pernah berkata seperti itu lagi, obat itu tidak sebanding dengan Pengorbanan paman selama ini,"
"Maafkan paman,paman tidak bermaksud membuat mu sedih"
"Jangan membahas ini lagi, mulai besok Raya akan mulai bekerja di tempat baru sebagai pelayan dan gajinya cukup besar"
"Benarkah, bekerja di mana?"
"Di Rumah tempat mbak Tika bekerja,Tapi Raya harus tinggal di sana dan hanya bisa pulang setiap hari Minggu,"
"Tika tetangga kita?"
"iya apa paman baik-baik saja jika tinggal sendiri?
"Jangan Khawatir paman akan baik-baik saja"
"Baik lah,"
~
Raya berdiri di depan Pagar yang sangat tinggi,ia melihat kertas yang ada di tangannya, benar ini alamat yang di berikan tika padanya,ia pun memutuskan untuk bertanya kepada satpam.
"Pak permisi apa Alamat ini benar di sini?"menunjukkan kertas yang ada di tangannya
"Iya benar,kamu ada perlu apa kemari"
"Saya di suruh Mbak tika kemari,Saya akan bekerja sebagai pelayan baru di sini"
"Kalau begitu ikuti saya"
"Baik pak,"
Raya memasuki Halaman Rumah mewah itu,ia Terkejut melihat Halaman Rumah yang sangat luas dan Rumah mewah bak Hotel bintang lima.
Bagaimana mereka menyebut ini rumah,ini terlalu besar untuk sebuah rumah, apa pemilik rumah ini keturunan Sultan atau semacamnya, pasti sangat banyak pelayan di rumah ini"ucap raya dalam hati
Raya berjalan mengikuti langkah satpam itu menuju halaman belakang rumah tersebut.
"kamu tunggu di sini,saya akan panggilkan tika,"menujuk sebuah kursi yang ada di tempat itu
"Baik pak"
Tak lama tika datang dan langsung menghampiri Raya, ia mengajak raya masuk ke dalam rumah itu.
Raya terpesona melihat keindahan bagian dalam rumah yang bak istana itu , sangat megah dan banyak pelayan yang berlalu-lalang di depannya.
Tika membawa Raya ke dalam ruangan kepala pelayan di rumah tersebut
"permisi pak mus,ini teman saya yang saya katakan tadi"
"kamu boleh pergi"ucap pak mus kepada tika
"baik pak"jawab tika singkat
Pak mus, begitu lah panggilannya,sosok pria yang sudah sangat lama mengabdi pada keluarga Hardiansyah,ia terkenal sangat di siplin kepada semua pelayan,dia juga di sebut sebagai mata dan telinga kedua tuan anwar Hardiansyah,jadi semua orang yang tinggal di rumah itu benar-benar harus menjaga perilaku dan ucapan mereka.
"Apa kamu bersungguh-sungguh ingin bekerja"tanya pak mus,menatap Raya tajam
"Iya pak, saya bersungguh-sungguh"jawab sena sambil menunduk
"Baik lah,kamu saya terima bekerja di sini dan baca buku ini,buku ini berisi tentang semua aturan yang harus kamu patuhi selama bekerja di rumah ini
bukunya tebal sekali,apa dia sedang menguji ku, peraturan-peraturan apa saja yang ada di dalamnya, belum membacanya saja aku sudah merinding*ucap Raya dalam hati
"kenapa melamun,Apa kamu mengerti"
"i iya pak,saya mengerti"
"Baiklah, kalau begitu kamu boleh keluar,tika akan menunjukkan kamar mu"
"baik pak, terimakasih"
~
Raya berjalan mengikuti langkah Tika,tak berapa lama mereka sampai di sebuah ruangan yang cukup besar dengan banyak ranjang yang berjejeran, sudah seperti Asrama saja,ia masuk mengikuti langkah Tika
"kamu bisa tidur di sini,dan ini seragam kamu"
"Baik mbak,owh iya mbak tika tidur dimana"
"Mbak tidur di situ"menunjuk ranjang di sampingnya"
"Syukurlah,saya kira mbak tika bukan tidur di sini,"
"Kamu istirahat saja dulu disini,baca buku yang di berikan pak mus tadi,besok baru kamu mulai bekerja, kalau begitu mbak keluar dulu ya "
"iya, makasih ya mbak "
~
Sementara di tempat lain di sebuah ruangan Nampak Ayah dan anak saling menyerang Dengan tatapan tajam.
"Apa kamu bisa masih tidak ingin merimah tawaran ayah"
"Tidak terima kasih"
"Reyhan, dengarkan ayah sekali ini saja, kalau bukan kamu yang menggantikan posisi ayah siapa lagi,kamu satu-satunya anak laki-laki ayah, kenapa kamu sangat keras kepala sekali"
"Apa yang harus di banggakan menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan sebesar ini,jika masih di kendalikan oleh Anak Buahnya sendiri,aku tidak sudi "
"Apa maksudmu"
"Ayah,aku tau posisi ayah sekarang selalu di atur oleh pak sukmawan,Apa yang ayah lakukan harus sesuai kehendaknya bahkan dia menjadikan adiknya sebagai istri ayah"
"Tutup mulut mu,kau sudah keterlaluan, keluar kamu dari sini"
Reyhan beranjak dari tempat duduknya tanpa sepatah kata pun,ia berjalan membuka pintu untuk keluar, melangkah menuju ruang kerjanya, Posisi Reyhan adalah sebagai wakil CEO, sudah sejak lama ayahnya ingin memberikan posisi CEO padanya, tapi Reyhan tak pernah mau menerimanya.
Reyhan tidak ingin seperti ayahnya, bekerja Seperti robot yang di ke dalikan seseorang.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!