NovelToon NovelToon

Level Up! Martial Technique

Penyesalan Seorang Reinkarnator [1]

Darah mengalir dari kepalaku, pandangannya dipenuhi oleh warna merah dan memburamkan segalanya. Yu Jian nampak terbaring di sebuah goa , disampingnya nampak sesosok monster menyerupai serigala terbaring dalam kondisi mati.

“Sial, bahkan untuk melawan  monster kroco seperti ini aku harus sekarat.”

Dunia ini adalah dunia yang dipenuhi awakener, sekumpulan orang yang memiliki kekuatan unik dan luar biasa. Sama halnya dengan awakener lainnya Yu Jian memiliki kemampuan unik bernama “Sistem Gacha” yang memungkinkannya mendapatkan kekuatan seperti bermain game. Tetapi skill pertama yang diberikan oleh sistem adalah sebuah teknik Pengumpulan Qi (S) dan untuk memperoleh skill lainnya ia harus menyelesaikan misi.

Meski memiliki skill dengan rank (S), Yu Jian menjadi seorang awakener yang lemah karena bumi tidak memiliki Qi yang bisa diserap, akibatnya ia tidak dapat menyelesaikan misi yang diberikan sistem dan memperoleh  lainnya.

[Misi Terselesaikan]

[Memperoleh Hadiah: Second Chance(SS)]

[Syarat Penggunaan: Mati]

“Sial aku akhirnya menyelesaikan misi, tapi apa gunanya jika aku mati sekarang

Yu Jian menatap layar sistem dihadapannya itu, ia tidak tahu apa yang tertulis di layar tersebut karena pandangannya yang tertutup darah. Ia hanya mengutuk sistem karena memberikannya skill bodoh pada kesempatan pertama.

Perlahan pandangan Yu Jian memberat karena kehabisan darah dan ia pun mati.

[Syarat Terpenuhi]

[Hadiah Digunakan]

***

Yu Jian membuka matanya, sinar cahaya lilin membutakan matanya yang sensitif. Disampingnya nampak sekumpulan orang tengah mengelilingiku.

“Yu Jian, ini ayah loh…” ucap seseorang pria sambil membuat wajah aneh

“Sayang hentikan, kau membuatnya takut” wanita di sebelahnya memukul pria itu.

Ini… Aku bereinkarnasi seperti yang ada di komik dan cerita novel?

Tidak butuh waktu lama bagi Yu Jian untuk menyadari kondisi di sekitarnya. baru sejenak ia membuka mata ia merasakan aliran energi aneh di sekitarnya. Secara samar nampak aliran energi berwarna biru melewatinya.

“Lihat sayang, Yu Jian melambaikan tangannya padaku” ucap pria itu lagi.

Tcih… Aku bukan sedang melambaikan tangan padamu!

Meski berbicara berulang kali yang orang lain dengar dari i Yuan hanyalah suara bayi yang belum bisa berbicara sama sekali.

[Qi Diserap 0.001%]

Ketika Yu Jian berhasil meraih aliran energi biru itu langsung buyar. Namun melalui sentuhan yang sesaat itu Yu Jian berhasil merasakan dan menyerap Qi, energi yang selalu ia dambakan selama ini setelah memiliki skill Penyerapan Qi.

Ini! Akhirnya! Sial itu  sedikit sekali, tapi jelas di dunia ini ada Qi!

Yu Jian bersemangat atas dirinya sendiri sementara orang lain disekitarnya melihatnya seperti bayi yang tersenyum aneh.

Dengan skill ini dan dunia yang memiliki Qi, aku tidak akan berada di bawah lagi mulai sekarang

***

"Oh Yu Jian! Mau mampir kemari? Aku akan buatkan satu ikan bakar sebagai tanda terima kasih karena sudah membantuku kemarin."

Dari belakang seseorang memanggil, Yu Jian mencari sumber suara itu hingga akhirnya menemukan suara itu bersumber dari rumah makan yang baru saja ia lewati.

"Oh paman! Maaf, aku harus segera kembali kerumah." balasnya.

"Begitukah? Kalau begitu datanglah besok atau kapanpun kamu mau, akan aku buatkan kau makanan gratis sebagai tanda terima kasih."

Sambil melambaikan tangannya Yu Jian berjalan menjauhi rumah makan itu. Yu Jian menyadari bahwa dirinya ber reinkarnasi ke tubuh yang memiliki nama dengan dirinya di kehidupan sebelumnya. Kini di kehidupan barunya ia menjalani hidup di dunia yang dipenuhi ahli bela diri.

Sepanjang jalan nampak banyak orang yang berkumpul berusaha menawari Yu Jian berbagai barang, sebagai tanda terima kasih. Sejak kepindahannya ke dunia ini Yu Jian membawa perubahan di bidang kuliner dan pakaian yang ia bawa dari tahun 2023 sehingga desa tempat tinggalnya berkembang dan selama tiga tahun terakhir naik tingkat menjadi sebuah kota kecil yang memiliki perkembangan pesat.

Ia berusaha melewati kerumunan itu sambil tetap menolaknya dengan sopan. Ia tidak memiliki waktu lagi karena sebentar lagi matahari akan terbenam dan ia harus segera kembali ke rumah atau ia akan dimarahi. Meski saat ini usianya sudah 17 tahun namun ibu Yu Jian di dunia ini sangat over protektif terhadapnya karena insiden yang ia alami saat berusia 8 tahun.

“Aku pulang.”

Yu Jian sampai di rumahnya. Ia berkeliling mencari orang tuanya namun tidak kunjung menemukannya. Sampai ia melewati ruang tamu ia mendapat seorang gadis tengah menempati tempat itu.

“Seorang gadis?”

Sejak pagi Yu Jian sudah keluar rumah sehingga ia tidak tahu bahwa rumahnya kedatangan tamu. Gadis itu identitasnya tidak terlalu jelas, ia nampak menggunakan sebuah topeng berwarna putih yang menutupi seluruh wajahnya kecuali matanya. Satu-satunya alasan Yu Jian menebak orang itu sebagai gadis adalah karena keberadaan rambut panjang coklat yang terurai hingga ke punggungnya.

Sebelum gadis itu sempat melirik kearah Yu Jian ia kabur terlebih dahulu. Segera ia berjalan ke halaman belakang dengan harapan bertemu dengan ayah atau ibunya. Di belakang ia menemukan ayahnya yang tengah meminum teh dengan seseorang sementara ibunya menuangkan teh.

“Oh Yu Jian, kamu sudah pulang. Kemari, ayah kenalkan kamu.”

Yu Jian hanya menurut dan pergi menghampiri ayahnya. Sosok itu nampak semakin jelas di hadapan Yu Jian, ia memiliki rambut hitam dengan mata yang sedikit keputihan seperti orang yang memiliki penyakit mata. Usianya tampak seperti 30-an akhir atau mungkin lebih muda lagi. Hal yang menarik perhatian Yu Jian begitu mendekatinya ada pada bau orang itu, penuh dengan aroma dari obat-obatan herbal yang begitu pekat.

“Ini adalah anakku Yu Jian. Dia lah yang orang yang membuat tempat kami berkembang.” ayah Yu Jian di dunia ini memperkenalkan Yu Jian pada orang tersebut.

“Selamat sore, perkenalkan namaku Yu Jian.” Yu Jian memperkenalkan dirinya.

Orang itu tidak langsung menjawab dan bangun dari kursinya. Ia berjalan mengitari Yu Jian sambil meraba-raba tangan dan kaki Yu Jian yang membuat Yu Jian merasa sedikit geli dan takut karena tubuhnya dipegang oleh orang yang tidak dikenal. Setelah beberapa rabaan dan tubuh yang diputari seperti gasing orang tersebut berhenti menyentuh Yu Jian.

“Luar biasa, semuda ini dan kamu sudah mengembangkan desa kecil ini menjadi kota seperti ini.” pujinya.

“Ayahku hanya melebih-lebihkan saja, tanpa dia dan penduduk sekitar tidak mungkin aku bisa mengembangkannya sejauh ini.” balas Yu Jian sambil merendahkan dirinya.

“Rendah hati sekali, aku suka. Ditambah kamu memiliki aliran Qi yang bisa aku bilang mengejutkan, tipe yang langka dan kualitasnya berbanding terbalik dengan usiamu.”

Saat mendengar orang itu membahas Qi dada Ji Yuan langsung terasa sakit untuk sesaat. Detak jantungnya berdetak cepat dan keringat dingin mengalir di pipi kanannya. Perlahan ia merasakan kekuatan menghilang dari kakinya.

Penyesalan Seorang Reinkarnator [2]

“Sekali lagi terima kasih atas pujiannya. Kalau begitu aku akan kembali terlebih dahulu.” Wajah Yu Jian nampak pucat saat mengatakan hal itu

Sebelum orang itu sempat membalas perkatan, Yu Jian langsung bergegas pergi dari tempat itu. Dari belakang terdengar suara sang ayah yang menegur Yu Jian karena tindakan tidak sopannya semetara orang itu hanya menatap Yu Jian sambil tersenyum kecil.

Segera ia pergi menuju keluar rumah, menuju pohon yang tidak jauh dari rumahnya. Kepingan ingatan muncul dalam benaknya. Darah membasahi tangannya, namun itu bukanlah darahnya. Disekitarnya terdengar rintihan dari orang-orang yang terluka dan seketika sebuah tangan nampak menepuk pundaknya. Yu Jian langsung muntah karena pemandangan itu

“Kamu tidak apa-apa?”

Terdengar suara seorang gadis, Yu Jian pun melihat kebelakangnya. Itu adalah gadis yang ia lihat di ruang tamu, ia lah yang baru saja menepuk pundak Yu Jian karena khawatir. Yu Jian tidak langsung menjawab pertanyaan gadis itu dan berusaha menenangkan hatinya terlebih dahulu dan menyeka sisa muntahan yang mungkin tertinggal di bibirnya. Ia menarik nafas panjang lalu menatap gadis itu, atau setidaknya yang ia kira gadis.

“Hanya sedikit kilas balik dari trauma masa kecil.” Yu Jian tidak menyembunyikannya.

“Apa kau butuh bantuan?” tanya gadis itu dengan nada tenang.

“Tidak, aku sudah baik-baik saja sekarang.” balas Yu Jian

“Baiklah kalau begitu. Omong-omong kau Yu Jian bukan?” gadis itu mencoba memastikan.

“Oh, benar. Aku Yu Jian, salam kenal.” Yu Jian memperkenalkan dirinya.

Yu Jian mengulurkan tangannya untuk berkenalan, namun gadis itu tidak langsung menyambut tangannya terlebih dahulu atau bahkan beberapa saat setelahnya. Yu Jian pun menurunkan tangannya lalu memegangi rambut belakangnya seperti orang yang berusaha tidak canggung karena salamannya tidak ditanggapi.

“Aku Yi Wei. Kuberi tahu saja, aku tidak tahu apa yang kau pikirkan. Tapi aku tidak tertarik bersalaman dengan tangan yang baru saja digunakan untuk menyeka muntahan.” gadis itu memperkenalkan dirinya.

“Benar juga, salahku.” Yu Jian baru menyadari hal bodoh yang basru saja ia lakukan.

Yu Jian malu dengan pemikirannya dan wajahnya sedikit memerah. Berkat kejadian barusan Yu Jian menjadi lebih rileks lagi dan pikirannya menjadi lebih jernih lagi. Keduanya pun bercakap-cakap sambil mengelilingi wilayah di sekitar rumah. Gadis bernama Yi Wei itu jarang sekali berbicara, namun ia menunjukan ketertarikan pada hal-hal di sekitarnya yang memang merupakan hal baru di dunia ini.

Dari percakapan singkat keduanya Yu Jian mengetahui bahwa Yi Wei merupakan murid dari Zhang Feng, orang yang ditemui Yu Jian sebelumnya. Keduanya merupakan ahli racun dari sekte Azure dimana Zhang Feng sudah mencapai tingkat master sementara Yi Wei masih di tingkat menengah. Kedatangan keduanya kemari adalah tertarik dengan perkembangan desa yang berubah menjadi kota dalam waktu singkat dengan memunculkan inovasi tak terduga di bidang pakaian, makanan, dan model kereta untuk perjalanan.

Zhang Feng dan Yi Wei berharap dengan datang kemari mereka akan menemukan metode racun atau pengobatan baru. Namun sayangnya hal itu diluar kapasitas kemampuan Yu Jian karena ia tidak mempelajari hal itu sebelum bereinkarnasi.

Setelah berjalan sebentar mereka pun kembali ke rumah. Di rumah nampak makanan sudah dihidangkan.

“Sebelum duduk aku minta maaf atas ketidaksopanan terhadap master Zhang Feng pada percakapan tadi sore.” kata Yu Jian sambil menundukan kepalanya.

“Tidak perlu kau repot-repot minta maaf. Aku memang sengaja melakukannya.” balas master Zhang.

Yu Jian tidak terlalu paham dengan maksud dari perkataan master Zhang dan memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.  Pada akhirnya baik Yu Jian dan Yi Wei pun duduk di kursi yang kosong. Berbagai hidangan tersedia diatas meja seperti pizza, burger, dan kentang goreng. Tema makan malam kali ini adalah beragam fast food yang Yu Jian ajarkan kepada orang-orang di tempat ini.

“Sedikit bertentangan dengan prinsipku untuk makan pizza dan burger dalam satu waktu, tapi ya sudah lah.” Keluh Yu Jian.

Mereka pun makan bersama dan Yi Wei nampak menikmati makanan-makanan tersebut. Yi Wei juga menceritakan bagaimana Yu Jian membawanya berkeliling untuk melihat banyak hal unik dan baru. Zhang Feng nampak tertarik dengan hal itu sama seperti Yi Wei lalu menatap kearah Yu Jian.

“Kalau kau sampai berbicara sebanyak itu maka itu pasti sangat menarik. Aku jadi penasaran dengan sosok Yu Jian.” master Zhang menunjukan tatapan penasaran.

“Tidak ada yang spesial selain dari beberapa inovasi.” balas Yu Jian sambil terus merendah.

Yu Jian merasa tidak nyaman saat berbicara dengan Zhang Feng setelah ia meninggalkan pembicaraan begitu saja sebelumnya. Ditambah bagaimana cara bicara dan tatapan Master Zhang yang tidak bisa lepas dari Yu Jian yang tampak seperti menatap hal yang sangat menarik.

“Inovasi mu itu memang sangat menarik, tapi kemampuan bela dirimu itu tidak kalah menarik.”

Yu Jian langsung menjatuhkan sumpit serta makanan yang hampir masuk kedalam mulutnya. Meski tidak separah seperti tadi sore namun hal itu membuatnya cukup terkejut. Baru saja ia hendak bangun lalu pergi ia ditahan oleh ayahnya.

“Tetap disini dan dengarkan tawaran dari teman ayah.” ucap ayahnya dengan nada serius.

“Tapi sayang...” ibu merasa harus membela anaknya.

“Sudah saatnya ia harus menghadapinya.” ia merik lengan Yu Jian dengan keras hingga kembali duduk di kursi

Sambil menelan ludahnya sendiri Yu Jian kembali duduk.

“Master, apa yang sebenarnya kamu rencanakan? Lupakan, apapun yang kamu rencanakan saat ini bisakah tidak terang-terangan seperti itu? Apalagi jika yang dibahas merupakan hal sensitif. Setidaknya berikan ia pemanasan terlebih dahulu, itulah kenapa kamu masih belum mendapat pasangan meski berusia 70 tahun.” Yi Wei angkat bicara

“Tidak perlu membawa usia juga. Ehem... Aku ingin menawarkan pada Yu Jian untuk bergabung dengan sekte Azure, meski tetap harus mengikuti tes namun setidaknya aku bisa membantu mempermudahnya. Sayang sekali bakat seperti Yu Jian dibiarkan begitu saja.”

Seakan-akan sedang berada di dalam air, Yu Jian tidak dapat mendengar suara dengan jelas. Namun ia tahu bahwa saat ini ia sedang ditawari untuk bergabung dengan suatu sekte. Hatinya seperti dilanda oleh badai yang datang berulang kali, membuatnya bingung akan arah yang sedang ia tuju.

[Misi Belum terselesaikan]

[Bergabung Kedalam Sekte]

[Hadiah: Skill Rank Grandmaster]

Panel sistem muncul dihadapannya. Nampak sebuah misi yang sudah Yu Jian telantarkan selama kurang lebih 10 tahun lamanya.

“Kita pergi dari sini terlebih dahulu.” Yi Wei bangkit lalu menarik gurunya itu.

“Eh, tapi aku baru makan sedikit sekali.” keluh master Zhang

“Salahkan dirimu karena membawa topik yang berat saat baru mulai makan, dasar tidak peka. Maaf memberikan suasana berat seperti ini, kami akan mencari makan di luar saja dan kembali saat tengah malam. Kalian bisa gunakan waktu itu untuk berdiskusi.”

Setelah mengatakan itu Yi Wei membawa Zhang Feng keluar dari kediaman Yu Jian.

Penyesalan Seorang Reinkarnator [3]

Suasana ruangan itu menjadi hening, Yu Jian hanya Nampak melihat ke arah bawah dengan ayahnya yang menyilangkan kedua tangannya di dada sambil menunggu respon anaknya itu. Sang ibu hanya menghela nafas sambil bergantian menatap keduanya.

“Mau sampai kapan kau lari dari masa lalumu? Kau sudah berumur 17 tahun sekarang, jika kau terus menunda menyelesaikan permasalahan di hatimu itu, maka kau tidak akan bisa kembali lagi. Perasaan pahit itu akan terus menetap dalam hatimu dan akhirnya tidak akan pernah bisa hilang. Apa itu yang kau mau?” ayah menatap Yu Jian dengan tajam

“Tapi... Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya. Hanya memikirkannya sedikit saja aku merasa kehilangan semua tenagaku untuk berdiri.” balas Yu Jian dengan suara lemah.

Jantung milik Yu Jian berdetak semakin kencang. Perlahan ia mulai melihat lagi ingatan yang hendak ia lupakan. Terdengar bisik-bisik samar yang seperti mengitarinya berulang-ulang. Pandangannya sedikit mulai menghitam namun seketika semua itu menghilang.

“Makan, kita bicarakan ini sambil makan.” Sang ibu menambah porsi nasi di mangkuk milik Yu Jian. “Kamu juga jangan mendesak anakmu seperti itu, biarlah ia menentukan jalan hidupnya sendiri.”

“Ia sudah dewasa sudah sewajarnya ia mengurusi hidupnya sendiri, namun bukan berarti aku akan diam saja saat melihat anakku tersesat di jalan yang sedang ia lalui. Membiarkannya seperti ini di dunia yang keras seperti ini akan berbahaya. Coba saja ia mencoba melangkahkan kaki keluar dari kota kecil ini, ia pasti akan langsung mati.” sambil mengatakan itu sang ayah melahap burger di hadapannya.

Pada akhirnya keduanya tidak berbicara lagi satu sama lain selama makan malam. Begitu selesai memakan bagian miliknya Yu Jian pergi ke kamarnya untuk tidur karena kelelahan. Ia membaringkan kepalanya di kasur dan mulai terlelap dalam tidurnya.

***

Gelapnya malam seakan-akan melahap habis kesadaran Yu Jian. Namun seberkas cahaya bulan yang masuk melewati celah di jendela dan membangunkan Yu Jian dari tidurnya. Sosok yang menyerupai dirinya nampak sedang duduk di kursi dekat jendela. Yu Jian bangun dan menyandarkan badannya ke dinding.

“Ayah ada benarnya, mau sampai kapan kau mau terus diam di pojokan seperti itu dan bersembunyi?” tanya sosok itu.

[Misi Belum terselesaikan]

[Bergabung Kedalam Sekte]

[Hadiah: Skill Rank Grandmaster]

Panel sistem tiba-tiba saja muncul dihadapan Yu Jian.

“Aku tidak yakin aku bisa melakukannya.”

“Hal itu memang perlu memantapkan hati terlebih dahulu, tapi apakah 10 tahun masih belum cukup bagimu untuk lepas dari masa-masa itu? Apalagi di kehidupan sebelumnya kau sudah melihat beberapa orang mati di hadapanmu. Apa bedanya dengan yang sekarang?”

“Tentu berbeda, dan perbedaan itu… penting bagiku. Melihat orang lain mati terutama orang yang tidak aku kenal mungkin hal biasa bagiku di kehidupan yang lalu. Tapi berbeda ceritanya dengan yang terjadi di kehidupanku yang sekarang.” balas Yu Jian.

“Yah apapun itu, keputusanmu itu sangat disayangkan. Padahal akhirnya kau hidup didunia dimana Qi ada, tapi pada akhirnya kau justru menjauhinya. Ironis.” jawab sosok itu sambil bangun dari kursi dan membelakangi Yu Jian.

Perkataan sosok itu seperti menusukan sebuah jarum ke dadanya. Sudah 10 tahun sejak insiden yang membuat Yu Jian menjauhi dunia bela diri. Dirinya yang awalnya sangat bersemangat saat bereinkarnasi ke dunia bela diri yang memiliki Qi didalamnya. Namun kini ia menjauhi dan membencinya sampai ke bagian terdalam dirinya.

“Bagaimana jika lakukan saja permintaan ayah? Toh tidak ada ruginya bagi kita bukan? Ada potensi kau bisa sembuh dari semua ini, bahkan jika kau tidak melanjutkan jalanmu sebagai ahli bela diri setidaknya hal yang mengganjal itu hilang.” saran sosok itu.

Kepala Yu Jian langsung penuh dengan berbagai macam pikiran. Hatinya menolak dengan keras usulan itu namun secara logika Yu Jian sadar bahwa dirinya tidak bisa terus seperti ini.

“Menurutmu aku bisa melakukannya?” tanya Yu Jian berusaha memantapkan ketetapan hatinya dengan bantuan dorongan sosok itu.

“Mana aku tahu, aku bukan peramal. Tapi mencoba dan gagal lebih baik daripada diam tanpa tahu hasil akhirnya bukan? Setidaknya dengan itu kau tahu batasanmu.”

Yu Jian tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, namun memperoleh prinsip yang ia butuhkan untuk menjalani hidup barunya. Ia meremas selimut yang ia gunakan dan menatap sosok itu dengan tatapan yang ditunjukan oleh mereka yang sudah siap untuk berubah.

“Akan aku coba lakukan.” Kata Yu Jian.

“Baiklah kalau begitu, akan aku berikan sedikit pelayanan. Sekarang selamat tidur, mari kita bertemu lagi nanti.”

Seketika dunia menjadi gelap. Mata Yu Jian yang awalnya membara karena sudah menentukan tujuan hidupnya langsung memberat seketika. Ia masuk dalam mimpi penuh kekosongan, hanya ada kegelapan di sekitarnya. Dan di ujung tempat itu nampak seberkas cahaya yang nampak semakin membesar, seperti tengah mendatangi Yu Jian.

Saat membuka matanya pemandangan sudah mulai berubah. Ia menghentikan langkahnya. Pemandangan gelapnya kamar sudah berubah menjadi terik matahari, di sekitar juga nampak pemandangan penuh warna hijau dari daun. Yu Jian segera memproses apa yang sedang terjadi saat ini sampai panel sistem tiba-tiba muncul dihadapannya.

[Misi Dalam Proses Penyelesaian]

[Bergabung Kedalam Sekte]

[Hadiah: Skill Rank Grandmaster]

“Kenapa kau berhenti? Menyesali keputusanmu?”

Nampak topeng putih dan rambut yang nampak tidak asing dimata, itu adalah topeng milik Yi Wei. Didepannya nampak juga gurunya Zhang Feng yang ikut menghentikan langkahnya.

“Ada apa Yu Jian? Apakah kau benar-benar menyesali keputusanmu?” tanya master Zhang sambil memberikan senyuman iseng.

“Ti- Tidak...” balas Yu Jian setelah memproses keadaan disekitarnya

Setelah mengatakan hal itu Yu Jian lanjut berjalan di samping Yi Wei. Satu-satunya yang Yu Jian pikirkan saat ini adalah semua ini adalah ulah dirinya yang muncul tadi malam. Itu merupakan sosok imajiner yang Yu Jian gunakan untuk membantu dirinya saat masa-masa traumanya 10 tahun yang lalu. Sejak saat itu sosok itu selalu hadir setiap kali Yu Jian kebingungan untuk menentukan jalan yang ingin dia lalui.

Yo…

Tiba-tiba ia mendengar suara dari dirinya yang lain.

Ini ulahmu? Bisik Yu Jian dalam hati.

Tentu saja, aku berusaha membantumu. Aku tahu kau itu berada di tahap remaja labil meski aslinya kau berusia 30 tahun lebih jika dilihat usianya secara keseluruhan. Jadi aku putuskan untuk mengambil kendali dan membuatmu tidur hingga kita pergi dari rumah. Takutnya jika aku tidak ambil kendali kau akan merubah keputusanmu begitu matahari terbit. Jika situasinya seperti ini kau sudah tidak bisa kabur lagi. Jawab dirinya yang lain.

Baik-baik, terima kasih banyak bantuannya tuan yang paling bijak. Kata Yu Jian sambil berjalan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!