NovelToon NovelToon

DESIRE

Cara Kotor

- di ruang kelas -
Kirani
Kirani
Aksa! Hentikan!
Kirani
Kirani
[berusaha mengambil dompetnya yang terjatuh dari di ambil oleh Aksa]
Aksa
Aksa
Aku ingin melihat isinya.
Aksa
Aksa
Ada pertanyaan yang belum terjawab.
Aksa
Aksa
Dan aku yakin, jawabannya ada di dalam sini.
Kirani
Kirani
Aksa! Kamu benar-benar sudah keterlaluan!
Aksa
Aksa
[membuka dompet dan langsung tersenyum]
Aksa
Aksa
Gotcha!
Aksa
Aksa
Ternyata, kamu masih menyimpan perasaan pada kakakku.
Aksa
Aksa
[menunjukkan foto Dewa, kakak Aksa yang masih berada di dompet Kirani, walaupun di tempat tersembunyi]
Aksa
Aksa
[melangkah mendekat]
Aksa
Aksa
Menurutmu, apa yang akan terjadi kalau kakakku mengetahui hal ini? [berbisik tepat di samping telinga Kirani]
Aksa
Aksa
Apakah dia masih mau menemui mu dan menganggap mu adalah adiknya?
Kirani
Kirani
[terpaku]
Kirani
Kirani
Ja--jangan lakukan itu.
Kirani
Kirani
Aku mohon.
Wajah Aksa langsung tersenyum puas. Akhirnya ia menemukan cara untuk membuat Kirani menjadi miliknya.
Aksa
Aksa
Apakah sekarang kamu bersedia menjadi kekasihku?
Aksa
Aksa
Aku bisa membuatmu melupakan Dewa.
Kirani
Kirani
Hentikan, Aksa.
Kirani
Kirani
Kenapa kamu melakukan semua ini?
Kirani
Kirani
Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas dulu?
Kirani
Kirani
Aku akan menjadikanmu milikku.
Kirani
Kirani
Meskipun aku harus melakukannya dengan cara yang kotor.

Bertemu Dewa

Kirani langsung merebut dompetnya dari tangan Aksa dan segera keluar dari ruang kelas.
Entah apa yang terjadi, dulu Aksa adalah seorang anak pendiam yang bahkan selalu bersembunyi di balik kakaknya setiap mereka bertemu.
Tetapi, tiba-tiba saja ia muncul sebagai murid Kirani dan mulai bersikap aneh, termasuk mencoba untuk mendekatinya dengan paksa.
Aksa tidak mengejar Kirani. Ia akan membiarkan Kirani berlari, karena Aksa tahu, ia telah memegang rahasia besar Kirani yang akan ia gunakan untuk menekan Kirani.
- di halaman sekolah -
Dewa
Dewa
Loh! Kirani?
Dewa
Dewa
Kenapa kamu terlihat terburu-buru?
Kirani tidak melihat kalau ia berpapasan dengan Dewa, yang juga adalah pemilik yayasan tempat ia mengajar.
Kirani
Kirani
Eh, Dewa. Maaf aku tidak melihatmu.
Dewa
Dewa
Apakah terjadi sesuatu?
Dewa
Dewa
Kamu tampak pucat.
Dewa
Dewa
Kamu sakit?
Dewa memang selalu memperhatikan Kirani. Hal inilah yang membuat Kirani salah sangka sampai suatu hari Dewa memperkenalkan kekasihnya dan Kirani harus mengubur dalam seluruh perasaannya.
Kirani
Kirani
Aku baik-baik saja.
Kirani
Kirani
Aku hanya sedikit lelah.
Dewa
Dewa
Bagaimana dengan Aksa? Dia tidak mempersulit mu, kan?
Kirani
Kirani
(dalam hati) Justru dialah penyebab utama mengapa aku seperti ini.
Kirani
Kirani
Aksa baik-baik saja. (berbohong)
Dewa
Dewa
Syukurlah. Dia sudah tumbuh dewasa dan tidak seperti dulu lagi yang selalu bersembunyi di belakangku.
Dewa
Dewa
Kalau dia bersikap tidak sopan padamu, segera katakan padaku.
Dewa
Dewa
Aku sendiri yang akan menghukumnya.
Kirani dan Dewa tidak tahu, kalau salah satu jendela ruang kelas, Aksa sedang memandang mereka berdua dengan tatapan tajam.
Kirani
Kirani
Aku tidak boleh membuang waktu.
Kirani
Kirani
Dia harus segera menjadi milikku agar tidak ada seorang pun yang bisa mendekat padanya.
Kirani
Kirani
Termasuk kakakku.

Ada Rencana Apa?

Aksa
Aksa
Kakak!
Dewa
Dewa
(berhenti melangkah)
Dewa
Dewa
(menoleh)
Dewa
Dewa
Loh! Kamu belum pulang?
Aksa
Aksa
(menatap tajam ke arah Kirani yang langsung menunduk)
Ketika Aksa melihat kalau Dewa akan pulang bersama Kirani, Aksa langsung berlari keluar dan menghentikan mereka.
Aksa tidak akan memberikan kesempatan untuk pria manapun bisa berdua dengan Kirani, meskipun itu adalah kakaknya sendiri. Kakak yang bahkan kini telah memiliki seorang istri.
Dewa
Dewa
Kalau begitu, kita pulang bersama.
Dewa
Dewa
Tadinya kakak ingin mengantarkan Kirani pulang, tetapi karena kamu juga belum pulang, kakak akan mengantarkanmu ke apartemen.
Aksa tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya berjalan mengikuti Dewa dan Kirani yang berjalan berdampingan.
Tentu saja pemandangan itu sangat mengganggunya.
Dewa dan Kirani dapat berbincang begitu santai, sesuatu yang tidak Aksa dapatkan dari Kirani.
Aksa
Aksa
Tidak perlu mengantarkan aku ke apartemen.
Aksa
Aksa
Aku akan ke tempat Ms. Kirani.
Kirani
Kirani
(tersentak)
Dewa
Dewa
(menoleh ke arah Aksa yang duduk di sebelahnya)
Tadi, Aksa langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah kemudi karena ia tidak akan membiarkan Kirani duduk bersebelahan dengan Dewa.
Walau Dewa merasa ada yang aneh, Dewa membiarkan saja kelakuan adiknya yang memang terkadang sulit untuk di mengerti.
Dewa
Dewa
Untuk apa kamu turun di tempat Kirani?
Aksa
Aksa
Tadi Ms. Kirani sudah setuju untuk memberikanku pelajaran tambahan karena di mata pelajarannya nilaiku masih kurang.
Dewa
Dewa
Apakah harus di tempatnya?
Dewa
Dewa
Kirani, (menoleh ke arah Kirani) Apakah benar begitu? Kami tidak keberatan dia belajar di apartemenmu?
Aksa
Aksa
(menatap tajam ke arah Kirani dan memberikan kode agar ia setuju)
Kirani
Kirani
I--iya, Dewa.
Kirani
Kirani
Aku rasa, akan lebih santai dan bisa lebih berkonsentrasi dari pada belajar di kafe.
Dewa
Dewa
Kalau kamu tidak keberatan, baiklah.
Dewa
Dewa
Tidak ada masalah.
Dewa
Dewa
(menjalankan kendaraannya menuju kediaman Kirani)
Aksa
Aksa
(melihat ke arah luar jendela dan tersenyum puas)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!