NovelToon NovelToon

GERLANDBELL

Bab 1

Terlihat lapangan yang begitu luas telah di keliling oleh siswa-siswi, di tengah-tengah lapangan terdapat panggung yang sudah di siapkan, panggung yang lumayan besar. Ada pula beberapa siswa-siswi masih duduk manis di bangku kelas, memang berniat tak ingin tau apa yang terjadi. Lelah karena telah melaksanakan aktivitas classmate.

Seorang lelaki berjalan menaiki tangga yang menghubungkan kearah panggung, dia berjalan dengan gaya maskulin milik nya, Lelaki tersebut bernama Sean Elland Yeidara lelaki tampan dengan perawakan tinggi serta rupa rupawan bagai pangeran surga.

Sean mengambil sebuket bunga mister lincoln lalu dia tatap lekat bunga yang sekarang sudah berada di genggaman nya, lantas membalikan tubuh nya menghadap kearah lapangan, dengan punggung yang menutupi buket bunga tersebut.

Di lapangan sendiri terlihat begitu gaduh saat melihat senyuman Sean yang terpampang jelas, sangat jelas hingga membuat kaum wanita berteriak histeri mendapati senyuman manis itu.

"Woii, diem! Kaga usah teriak-teriak, kalian pikir ini studio?" Teriak seorang lelaki dengan rambut yang terurai panjang, siapa lagi jika bukan Andrea Gandhi Wislon.

Gandhi si lelaki badboy dengan perawakan tinggi, tak lupa ia sangat suka mengucapkan kalimat 'Membolos kerjaan ku, tawanan BK kesukaan ku' entah lah, apa yang sebenarnya jalan fikiran Gandhi, bahkan guru kesiswaan sampai mengangkat tangan menyerah saat menghadapi ulah Gandhi.

"Sini suara lo kaga cocok, biar gw yang urus." Dia lelaki yang sekarang berada di samping Gandhi bernama Kenzo Areond Aditya. Tampan? Tentu saja, ia sangat suka pukulan dari wanita, karena kesalahan Kenzo sendiri tentu nya.

Kenzo mengangkat tangan nya, dia ingin merampas toa sekolah yang sekarang berada di tangan Gandhi, namun terlihat Gandhi menatap Kenzo penuh dengan tanda tanya.

"Suara gw udah mirip Zyan Malik kali, pendengaran lo kali yang bisulan." Ujar Gandhi menarik kuat toa sekolah hingga tangan Kenzo yang tadi nya ingin merebut toa yang berada di tangan Kenzo kini terhempaskan

Gandhi berjalan mendekati Kenzo, setelah sampai di depan wajah Kenzo, Gandhi menarik telinga Kenzo kasar, seperti sedang menjewar, "Ckckck... Kek nya emang kutuan deh, bukan bisulan." Lanjut Gandhi dengan nada bicara mengejek, wajah nya pun sama, ekspresi mengejek.

Bibir Kenzo berkedut kesal, dia spotan menghempaskan tangan Gandhi bruntal yang masih menyentuh telinga nya, tak ingin di sentuh oleh Gandhi. Kenzo membuka bibir nya menandakan jika ia ingin bicara, "Yang ada suara lo mirip tikus got kejepit."

Kenzo merampas toa sekolah dengan kasar, namun bukanya toa itu terlepas dari tangan Gandhi malah yang ada saat ingin merampas toa terasa berat, seperti nya Gandhi juga ikut menarik toa tersebut.

Terjadi lah adegan tarik menarik, Gandhi yang sudah mulai merasa kesal, memikirkan cara agar Kenzo mau melepaskan toa yang sekarang sedang mereka ributkan. Tak berselang 20 detik Gandhi tersenyum penuh arti, saat sesuatu trik nakal melintas di dalam otak kecil nya.

Gandhi menarik kuat toa sekolah, lalu dia mulai ancang-ancang ingin melepaskan toa dari tangan dan akhirnya ia melepaskan toa yang sekarang masih di tarik Kenzo, hingga.... Kenzo terjatuh akibat, karena tak dapat menyeimbangkan tubuh nya dan dorongan kuat dari toa sekolah.

"Gandhi anying." Teriak Kenzo yang sekarang sudah terjatuh ke bawah.

Sean menatap Kenzo dan Gandhi datar. Malu, itu lah yang Sean rasakan, rasa nya tangan Sean gatal ingin menonjok kedua teman nya yang sudah membuat nya malu hingga ubun-ubun, acara yang sudah Sean dengan matang-mantang rupa nya di hancurkan oleh sahabat nya sendiri dengan membuat kerusuhan.

"Sorry, otak mereka emang udah gesrek, alias stress." Ucap Sean tersenyum malu, ia mengarah kan mata nya untuk menatap Gandhi.

Gandhi yang paham akan isyarat yang di berikan, lalu berjalan mengambil toa sekolah yang tadi ia rebutkan dengan Kenzo. Terlihat jelas Kenzo masih tergeletak memegang pantat nya yang terasa sakit.

"Okee, sorry tadi ada masalah kecil. Pasti kalian kenal gw kan? Gw Gandhi, ga usah basa-basi lagi jadi di sini kalian udah tau kan pasti nya yang akan terjadi? Seantod-" Ia terdiam sasaat setelah mengatakan kata terakhir.

Bab 2

Gandhi berdehem kecil."Ekhem.... Maksud nya Sean, temen gw yang paling ganteng tentu nya juga yang paling setia. Sebener nya temen gw ini Sean lagi suka sama seseorang, jadi buat yang cewe di mohon untuk SADAR DIRI SADAR RAI(Muka)."

"Buset sadis amat ucapan lo njing." Ujar Kenzo menggelegkan kepala nya.

Sean kembali tersenyum manis, ia menarik nafas pelan, menenangkan detak jantung nya yang terasa berdegup kencang.

"Gw Sean, makasih buat kalian yang udah mau kumpul di sini, sekarang gw pingin ngungkapin apa yang sebenarnya gw pendem, gw suka sama seseorang, dia cantik rambut nya panjang, hidung nya mancung. Gw sebenarnya suka sama dia udah dari lama, pas pandangan pertama gw udah baper duluan tapi nyata nya dia kaga baper cuyy, padahal gw ganteng yegaa?"

Narsis sekali ini human.

Para perempuan pun terlihat blushing ketika mendengar ucapan Sean, tak bisa membayangkan jika salah satu mereka akan menjadi kekasih dari lelaki tampan seperti Sean, ohh rasa nya mereka ingin berteriak, dan tak sia-sia mereka sekarang berkumpul di sini untuk melihat wanita mana yang akan beruntung.

"Dia, perempuan yang gw maksud lagi natap gw, dia sama sahabat nya, kalian tau siapa sahabat perempuan nya? Bella Williams Argelenda." Lanjut Sean menatap di ujung sana, mata nya begitu teduh, tenang bak air.

Tak ada yang mengerti ucapan Sean, mereka binggung bahkan Bella dan Aleera ikut merasa kebinggungan apa yang sebenarnya Sean maksud, Bella atau Aleera?

"Gausah pusing, yang gw sebut sahabat nya bukan orang yang gw yang mau gw tembak, BUAT YANG NAMA NYA Aleera Arganta Douwois, BOLEH MAJU KESINI GA?" Panggil Sean menatap Aleera, ia mengangkat tangan kiri nya, melambaikan tangan nya mengisyaratkan agar Aleera datang kepada nya.

Aleera hanya melongo binggung, benarkah? Apa ini mimpi!? Rasa nya jika Aleera mimpi tidak ingin terbangun dari tidur nya dan terus bermimpi.

Aleera berdiri, namun sebelum melangkah ia menoleh kebelakang menatap Bella yang masih senang tiasa tersenyum seolah-olah menyemangati Aleera.

"Cepat!" Pekik Bella gemas akan tingkah Aleera.

Aleera berjalan pelan, banyak sorakan yang di berikan pada nya entah kekaguman ataupun hujatan, namun bagi Aleera itu semua hanya orang yang tak waras.

Aleera berjalan menatap lurus depan, hati nya terasa begitu senang apalagi menyaksikan Sean yang terus tersenyum kepada nya.

"Selamat ya, semoga lo ga langgeng sama Sean, cepet kandas!" Ujar seorang perempuan yang sekarang menatap sinis Aleera, tak suka? Tentu saja, apalagi Sean adalah lelaki yang di idam-idam kan oleh beberapa siswi.

Aleera tidak menghiraukan ucapan perempuan yang terlihat begitu tak menyukai Aleera, ia hanya terus berjalan ke depan hingga sekarang ia tepat sudah berada di bawah panggung. Aleera menarik nafas pelan, mencoba menstabilkan detak jantung nya.

Aleera mengarahkan kaki nya untuk menaiki tangga pelan agar tak terjatuh dan tentu nya berjalan dengan anggun. Hingga sekarang tubuh Aleera tepat di depan tubuh Sean, saling berhadapan.

Sean menarik bunga yang tadi ia sembunyikan di belakang punggung nya. "Gw bukan type cowo romantis ra, gw juga bukan cowo ganteng, gw cuma cowo yang bisa ngasih cinta buat lo, harta thata, yang gw punya itu bahkan ga sebanding sama cowo yang suka sama lo, point nya sih, will you be my girlfriend?"

Aleera menutup mulut nya mengunakan kedua tangan nya, takjub bercampur senang itu yang sedang Aleera rasakan sekarang secara bersamaan.

Saat ingin mengangkat tangan nya menerima sebuket bunga dari Sean yang arti nya ia juga menerima Sean sebagai kekasih nya. Terkejut bukan main saat seseorang datang ikut menyodorkan sebuket bunga, dan kalung yang mengantung di wadah nya.

Namun secara tiba-tiba seseorang juga mensejajarkan tubuh nya dengan Sean, "Gw tau gw salah, karena ga ada lain kesempatan, lo mau jadi seseorang buat gw bertumpu?" Ujar lelaki itu yang tak lain Gerland. Gerland fikir tak ada kesempatan lagi jika Aleera sudah di miliki Sean.

Deg

Di sana, tepat nya di mana Bella duduk menyaksikan ketika Gerland mengungkapkan perasaan nya pada Aleera. Bella sontak berdiri dari duduk nya ketika mendengar penuturan Gerland, senyuman yang tadi ia tampilan kini berubah menjadi senyuman terkejut.

Bella merepas atas dada nya, sakit begitu sakit sampai Bella tak bisa untuk mendeskripsikan nya, ingin melampiasin apa yang ia rasakan namun ia malah bertambah merasakan sakit yang begitu dalam.

Para perkumpulan siswa pun juga terlihat terkejut, bagaimana tak terkejut jika Gerland lelaki tampan dengan sejuta pesona yang mampu untuk mengalahkan ketampanan Sean, kini sedang mengungkapkan perasaan nya pada Aleera?

Bella bahagia, tentu bahagia menyaksikan hati nya sendiri yang di patahkan dan di jerumuskan oleh mati rasa.

"Aleera! Terima orang yang menurut lo cocok buat lo Ra." Ujar Bella di iringi suara yang begitu keras.

"Kesini Bell."

Bella berjalan pelan kearah Aleera, ia mencoba untuk tidak menangis.... Karena itu semua tidak berguna, setelah sampai di di samping tubuh Aleera, Bella memegang pundak Aleera pelan.

"Kenapa?"

"Gw cinta sama satu orang, gw harap saat gw nerima salah satu dari kalian, kalian bisa terima. And Land ini permintaan gw ke elo!" Seru Aleera. Ia juga sama seperti Sean dan Bella terkejut akan datang nya Gerland, yang seperti cenayang.

Aleera mengangkat tangan nya, ia menyentuh kalung yang ada pada tangan Gerland.

Gerland tersenyum bahagia saat pujaan hati nya menerima kalung itu, sedangkan di sisi lain Sean hanya mampu tersenyum kecut.

Namun sesaat mereka terkejut lagi saat melihat tangan Aleera beralih memakai kan kalung yang di berikan Gerland pada leher Bella. "Aleera." Bella memegang pergelangan tangan Aleera kuat, tak kuasa menahan tangisan nya, ia menitihkan air mata yang dari sedari tdi ia tahan.

"Sekarang gw milik Sean seorang, dan Bella sahabat gw, milik Gerland!" Tegas Aleera di iringi dengan tatapan serius.

Gerland melotot kan mata nya geram, terkejut? Tentu saja, "Bangsat" Seru Gerland yang secara pergi meninggalkan kerumunan, harga diri nya sedang di pertaruhkan, ingin memaki pun rasa nya tak mungkin.

Bab 3

Sekarang Gerland, berada di rooftop , sendirian tak ada orang lain selain diri nya, ia hanya termenung dalam diam memikirkan penolakan yang Aleera berikan pada nya. Jujur saja Gerland belum memikirkan resiko jika Aleera menolak nya, sekarang ia menyesal, sungguh, tanpa memikirkan resiko ia malah langsung mengungkapkan perasaan nya.

Yang Gerland fikirkan saat ingin menjadikan Aleera kekasih adalah Aleera juga mencintai nya, namun nyata nya tidak benar, Aleera mencintai sahabat nya, Sean.

Gerland menatap bawah tepat di lapangan yang masih ramai akan banyak nya siswa/i, Sean dan Aleera yang terlihat begitu bahagia membuat Gerland merasa tak terima. Tekad nya untuk menjadi kan Aleera milik nya kini semakin menjadi-jadi.

Fikiran nya seolah-olah tidak bisa di kendalikan, sekalipun Sean adalah kekasih lelaki Aleera dan tentu nya sahabat dekat nya, namun ia tidak perduli, yang ia perdulikan adalah Aleera harus menjadi milik nya, hanya milik nya seorang.

Entah lah mungkin Gerland terlalu mencintai Aleera atau hanya obsesi semata, Gerland pun terlalu ambis untuk menjadi kan Aleera sebagai milik nya.

"Gerland." Seorang gadis datang kepada Gerland, ia berjalan pelan kearah tempat Gerland berada, ia menatap punggung Gerland lamat-lamat.

Wanita itu tak lain adalah Bella, setelah Gerland turun dari tampat laknat itu, dan berlari menghindari kerumunan orang-orang, membuat Bella harus mengikuti jejak Gerland.

Gerland tak menoleh, ia terus menatap bawah sana, tepat nya sekarang ia menatap Aleera.

"Gerland." Bella menghembuskan nafas pelan, panggilan nya ternyata tak bisa membuat Gerland menoleh kepada nya. "Jangan ngelakuin sesuatu yang bisa ngelukain diri lo." Ujar Bella mendekati Gerland.

Masih terdiam enggan untuk menjawab pertanyaan Bella.

"Gw peduli sama lo Gerl." Seru Bella dengan nada sedikit sendu.

"So?" Kini Gerland membuka suara nya, wajah nya menampilkan ekspresi kesal, menandakan jika Gerland tak suka akan kehadiran Bella.

"Gw khawatir sama lo Gerl, kebahagiaan atau kesedihan yang elo alami, rasa nya gw juga ikut ngerasain hal itu."

Gerland menoleh kebelakang. "Kebahagiaa? Soal Aleera?" Jawab Gerland tersenyum sinis.

"Sejak kapan gw bilang bahagia soal itu? Lo pasti tau kalau gw suka sama lo Gerl, kenapa lo ga nyoba cinta sama gw aja?" Ujar Bella pelan, membujuk secara perlahan.

Gerland tersenyum terkejut, ia ingin tertawa keras, apakah wanita yang ada di hadapan nya gila?

"Najis." Sinis Gerland mengumpat.

Gerland, ia tau jika Bella mencintai nya, namun ia tidak memiliki rasa apapun kepada Bella, sifat dan perilaku Bella bisa memperjelas jika ia mencintai Gerland, semua orang juga tau akan hal itu.

"Bisa di cobakan?" Jawab Bella mempertanyakan pertanyaan yang sama, ia masih berharap Gerland akan jatuh kedalam pelukan nya.

"Lo sampah, gw berlian." Hujat Gerland menanggapi ucapan Bella, ia berucap tanpa memikirkan konsekuensi masa yang akan mendatang.

Sakit, ini lebih sakit saat Gerland menyatakan perasaan nya pada Aleera, sampah? Hahahah rasa nya Bella ingin terus tertawa dengan keras, apakah Bella terlihat begitu rendah di hadapan Gerland sampai ia di sebut sebagai sampah.

"Kenapa sih!? Apa semua di tentukan sama kasta?" Sekarang wajah Bella terlihat begitu tak enak di pandang, ia menatap berani Gerland, Bella masih memiliki harga diri yang harus ia jaga, ia tak mengizinkan orang lain menginjak-injak harga diri nya sekalipun itu Gerland lelaki yang Bella cintai.

"Sampah ga akan bisa jadi princess, lo sadar?!" Kesal Gerland.

Bella tersenyum tak percaya, ia menggelengkan kepala nya bertanda jika Bella tidak menyukai ucapan yang terlontar dari mulut Gerland. Bella berjalan mendekati tubuh Gerland, sangat dekat, hampir tubuh mereka tabrakan, jika tadi mereka agak kejauhan, sekarang tidak.

Plakk...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!