NovelToon NovelToon

Obsessed Xavier

Episode 1

     Olivia Gosandra gadis cantik yang selalu berpenampilan cupu, berumur 17 tahun, Oliv adalah anak yatim piatu dan besar di panti asuhan tapi disaat umurnya 15 tahun Oliv memilih untuk meninggalkan panti dan memutuskan untuk tinggal sendiri. Oliv bersekolah di Alexander High School, Ya itu sekolah elit dan Oliv bisa sekolah disana karna beasiswa. Oliv mempunyai sahabat bernama Citra sama sama anak beasiswa dikelas nya bernama Citra si gadis imut berpenampilan sederhana, Oliv hanya memiliki 1 sahabat, dia tidak mudah bergaul lebih suka menyendiri dan tidak suka keramaian

Olivia tidak suka berhubungan berlebihan kepada seorang pria, entah apa yang membuatnya enggan terlalu terlibat dengan pria, baginya dia bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Semua orang mempunyai lukanya masing-masing. Kata - kata itu yang selalu Oliv ucapkan untuk mengguatkan dirinya sendiri

"Eunghhhh" suara lenguhan keluar dari bibir mungil berwarna merah muda

Oliv perlahan membuka matanya dan matanya langsung melirik kearah jam seketika mata Oliv langsung melotot jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, dia kesiangan!

Oliv bergegas membersihkan dirinya, 10 menit Oliv menjalani ritual mandi nya dan langsung bersiap menggunakan seragam kebesaran nya rok di bawah lutut, Oliv mengikat dua rambut nya kemudian memakai kacamata bulat nya, tak lupa menyemprotkan parfum ke badan nya. Jika orang lain yang berpenampilan nerd selalu lusuh maka Oliv sebalik nya, dia selalu rapih, baju nya bersih dan wangi tentunya

Setelah selesai bersiap Oliv berjalan menuju ke halte bus dikarenakan motor nya kemarin mogok maka dengan terpaksa Oliv harus menggunakan bus, sesampainya di halte Oliv menunggu bus, Oliv terus melirik jam yang melingkar di tangan nya waktu menunjukkan pukul 06.35 yang artinya 25 menit lagi bel masuk berbunyi

"Yaampun kenapa bis lama banget, bisa telat ini aku mana kesiangan lagi bangun nya" omel Oliv pada dirinya sendiri.

Di dalam bus Oliv terus melirik jam tangannya 10 menit lagi bel berbunyi, Oliv terus merutuki dirinya sendiri karna keasikan menulis novel online di sebuah platform diaa tidur terlalu larut dan berakhir bangun kesiangan

5 menit kemudian Oliv sampai di sekolah dapat dia lihat gerbang akan segera ditutup, dengan cepat Oliv berjalan masuk kedalam sekolah dan untungnya dia sudah masuk kedalam sekolah sebelum gerbang tertutup. Oliv terus berjalan dengan langkah lebarnya menuju kelas 11 IPA 1, namun naas di koridor dia tak senggaja menabrak seseorang hingga buku yang dia bawa terjatuh berserakan di lantai

Brukkk

"Aduh, maaf aku tak senggaja" kata Oliv tanpa mengalihkan pandangan nya dari buku yang sedang dia bereskan

"Sekali lagi aku minta maaf, permisi" kata Oliv membungkukan badan nya dan meninggalkan pria yang dia tabrak tanpa melihat wajah nya

Oliv melanjutkan perjalanan nya menuju ke kelas nya, sedangkan si pria menatap punggung Oliv yang menjauh tanpa mengalihkan pandangan nya sedikit pun. Pria tersebut adalah Xavier Sebastian Gilbert si pria dingin pemilik mata tajam, idola kaum hawa di AHS bersama 3 sahabatnya yang tak kalah tampan

"Sampai kapan?" Tanya Kenzo. Kenzo adalah salah satu sahabat Xavier sifatnya tak jauh beda dari Xavier

"Sampai waktunya tiba" jawab Xavier datar

"Ck! Kenapa kita jadi ngerumpi di koridor" kata Raka. Raka juga salah satu sahabat Xavier sifatnya yang ramah tetapi tengil

"Lo kira duo tembok bisa ngerumpi?" Gio menoyor kepala Raka. Gio sifatnya yang ceria tetapi bermulut tajam, gio tak pernah pandang gender dia akan memaki siapa saja jika itu mengusik ketenangan nya

"Kelas" Kata Xavier. 4 sejoli itu berjalan beriringan menuju ke kelasnya 12 IPA 1

Waktu istirahat tiba, kini para murid AHS berbondong bondong berjalan menuju kantin, sama seperti Oliv dan Citra kini mereka berdua sedang berjalan ke arah kantin, setelah memesan makanan mereka berjalan ke arah meja yang ada di pojokan tujuan nya ya apalagi kalo bukan ketenangan

"Biasanya kamu dateng paling awal, tumben tadi telat?" Tanya Citra kemudian menyuapkan Baskonya

"Kamu tau sendiri kan motor aku mogok, terus malem aku keasikan nulis sampe larut banget jadi kesiangan deh" jawab Oliv cengengesan

"Motor kamu masih di bengkel?"

"Iya rencananya pulang sekolah mau aku ambil"

"Mau aku anter gak? Sekalian bareng berangkat nya" tawar Citra

"Boleh, kebetulan bengkel nya searah" Oliv dan Citra bekerja part time di salah satu cafe yang lumayan terkenal di kalangan anak muda

Ketika sedang menikmati makanan terdengar suara keributan yang berasal dari meja 4 pria tampan yang cukup menyita perhatian warga kantin

Di tempat keributan

"Ke..kenapa kamu ganggu aku terus?" Tanya seorang gadis bernama Aurora sambil menangis

"Lo ngapain duduk di sini dasar gatel" maki gadis bernama Gabby

"Aku cuma mau ngasih bekal buat ka Xavier hiks kenapa malah kamu tumpahin" kata Aurora sesenggukan

Byurrrr

Gabby menyiram Aurora dengan jus, Gabby geram karna Aurora selalu cari perhatian kepada Xavier, pria yang dia sukai sejak masuk AHS

4 pria itu menyaksikan keributan dengan tatapan datar, ini sudah sering terjadi. Mereka jengah dengan 2 gadis yang menggangu acara makan mereka. Di tambah meja mereka berserakan makanan yang di banting dan becek karna Gabby menyiram Aurora, Ini membuat mereka tidak berselera lagi!

"Sialan kalian menggangu acara makan kami tau gak" bentak gio

Xavier pergi dari keributan tanpa sepatah kata pun, Xavier berjalan menuju meja pojok yang di tempati 2 orang gadis dengan membawa makanan nya. Xavier duduk di sebelah seorang gadis tak lama 3 sahabatnya pun menyusul nya

"Numpang" kata Xavier datar.

Kenzo yang melihat itu hanya tersenyum tipis, sedangkan kedua gadis itu hanya diam tak mengerti

"Maksudnya kami numpang makan disini soalnya meja kami kotor" Jelas Raka yang mendadak menjadi penerjemah

"Oh ya silahkan" jawab salah satu gadis itu yang ternyata adalah Citra. Oliv dan Citra saling tatap kemudian melanjutkan makan mereka

Hancur sudah ketenangan Oliv Citra, karna 5 menit setelah 4 pria duduk di meja mereka Gabby menghampiri mereka kemudian mendorong Oliv yang duduk di sebelah Xavier hingga terjatuh

Brukk

"Ssshhhh" ringis Oliv

"Minggir Lo cupu" maki Gabby

Citra yang melihat temannya jatuh berniat untuk menolong nya tapi terlambat, Oliv sudah lebih dulu di bantu oleh Xavier, Citra melotot tak percaya apa yang dia lihat sedangkan Oliv memejamkan matanya dia sudah pasrah apa yang akan terjadi kedepannya apalagi sekarang dia bersentuhan dengan dengan seorang pria. Tapi tunggu, dia tak merasakan pusing dan kejadian itu tidak menguasai otaknya seperti kaset rusak. Oliv sedang sibuk dengan pikirannya dikagetkan dengan sura bentakan

"PERGI" bentak Xavier

"Tap---" belum sempat Gabby menyelesaikan kalimatnya Xavier memotong ucapan nya

"LO TULI?" bentak Xavier lagi. Aura di meja tersebut berubah dingin kini mereka menjadi pusat perhatian seluruh warga kantin. Oliv gemeter mendengar bentakan tersebut meskipun bentakan itu bukan dirinya tapi tetap saja dia merasa ketakutan

Gabby pergi dengan mata berkaca-kaca diikuti temanya yang bernama Gauri. Suasana menjadi hening tak ada yang berani berbicara

"Habiskan makanan mu" kata Xavier lembut menyodorkan mangkuk milik Oliv kehadapan nya.

Oliv mengerjakan mata nya kemudian memakan kembali baksonya, Oliv makan dengan terburu buru dia tak menikmati makanan nya yang terasa hambar sungguh tak pernah ada di dalam pikirannya akan ada dalam situasi seperti ini. Oliv melirik Citra yang sepertinya sudah menyelesaikan makan nya

"Kami sudah selesai, permisi" pamit Oliv kemudian menyeret lengan Citra, dia ingin segera pergi dari situasi menegangkan itu

Setelah kepergian Oliv dan Citra, ketiga pemuda itu menatap kearah Xavier

"Dia ketakutan" celetuk Kenzo

"Hmm bahkan sampe gemeteran" kata Raka

"Kau harus bisa mengendalikan emosi mu di hadapannya dude" tambah Gio

Xavier memijat kepalanya yang berdenyut, jika soal gadis itu dia tak bisa mengontrol emosinya apa lagi dia menyakiti Olivnya. Eh Olivnya?

Xavier berdiri kemudian berjalan pergi meninggalkan kantin, ketiga sahabatnya yang mengerti pun tak menyusul nya mereka memberikan waktu untuk Xavier menenangkan diri

Kini di posisi Oliv dan Citra mereka ada di dalam kelas

"Gimana kalo Gabby ganggu kita gara - gara masalah tadi?" Tanya Citra

"Kita gatau apa - apa, jadi kenapa Gabby harus ganggu kita?" Tanya balik Oliv

"Aku juga gatau, tapi firasat aku tiba - tiba gak enak" jawab Citra

"Udh ga usah terlalu di pikiran, cepat siapkan buku sebentar lagi guru akan datang" kata Oliv

* * *

Sesuai rencananya setelah pulang sekolah Oliv dan Citra menuju bengkel menggunakan motor Citra, setelah menggambil motor Oliv mereka berangkat bersama dengan motor masing masing menuju ke cafe tempat mereka bekerja

Sesampainya di cafe, mereka menuju ke arah loker kemudian mengganti baju mereka dengan seragam cafe tersebut. Mereka tak henti hentinya melayani para menggunjung yang hari ini sangat ramai

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Oliv sudah selesai dengan kerja nya dan waktunya untuk pulang

"Cape ya pengunjung hari ini rame banget" kata Citra

"Ya hari ini lebih ramai dari biasanya" balas Oliv

"Yuk kita pulang" ajak Citra

Mereka berdua berjalan keluar cafe menuju ke parkiran khusus karyawan mareka menaiki motor masing masing kemudian meninggalkan cafe, di pertigaan mereka berpisah karna tidak searah

"Dahh hati hati di jalan" kata Citra berteriak. Sedangkan Oliv hanya membalas dengan mengacungkan jempolnya

Tanpa Oliv sadari ada sebuah mobil yang mengikuti nya, melihat Oliv sampai di rumah dengan selamat mobil itu pergi meninggalkan rumah Oliv

'good night gril' Ucap Lirih pria yang ada di dalam mobil

Episode 2

Pagi ini Oliv berangkat sekolah seperti biasa, tidak ada drama kesiangan. Sesampainya di kelas masih terlihat sepi hanya ada 5 orang di dalam kelas termasuk dirinya, Oliv berjalan menuju kursi nya dan dapat Oliv lihat di mejanya ada sebuah kotak bekal dan Oliv sudah tau isinya apa, yaitu roti selai cokelat dan susu pisang, Dan itu adalah kesukaannya. Para murid penghuni kelas 11 IPA 1 sudah tidak asing lagi karna hampir setiap hari selalu ada yang meletakkan bekal di meja Oliv, entah kapan waktunya si misterius itu menaruh bekal di mejanya, mungkin subuh maybe

Susadah 1 semester si misterius itu menaruh bekal di mejanya, pokonya dari awal Oliv masuk kelas 11 dan sekarang sudah semester 2. Sampai saat ini Oliv tidak tau siapa yang selalu menyimpan bekal di mejanya, awalnya Oliv takut dan tidak memakan nya tapi seiring berjalannya waktu Oliv menerima nya dan sampe sekarang dia gak kenapa Napa, yang ada dia dia hemat uang karena jarang membeli sarapan

Saat Oliv sedang memakan sarapannya Citra datang kemudian duduk di sebelah Oliv

"Dari si misterius?" Tanya Citra

Oliv mengangguk "Iya, kalo bukan dari dia dari siapa lagi?" Oliv menyodorkan kotak itu ke hadapan Citra "Makan, tenang sekarang ada 4 kok jadi kita 2 2"

Oliv memang selalu membagi makanan nya itu kepada Citra, karena Oliv tau Citra sama seperti dirinya yang jarang sarapan ketika berangkat sekolah

"Si misterius kaya nya baik ya, buktinya dia selalu ngasih kamu sarapan" kata Citra mengigit roti nya

"Ya baik, baik juga buat kantong aku" jawab Oliv tertawa kecil

"Kamu jangan hemat terus, gaji di cafe kan lumayan belum lagi sampingan kamu jadi penulis, sekali kali boros gapapa"

"Aku harus tetep hemat nabung buat masa depan, aku juga pengen kuliah gimana kalo aku ga dapet beasiswa? Kalo aku punya tabungan setidaknya bisa sedikit tenang" bijak Oliv

Seseorang di sebrang sana yang mendengarnya tersenyum tipis, tanpa Oliv ketahui di bawah mejanya terdapat alat perekam suara

* * *

Disaat pelajaran sedang berlangsung Oliv ijin ke toilet tanpa di antara Citra dikarenakan dia belum selesai menulis, Oliv pergi keluar dari kelasnya menuju ke toilet. Wanita di ujung sana melihat Oliv menuju ke toilet dengan ceper menghubungi seseorang

Saat Oliv sedang mencuci tangan di wastafel dia di hampiri dua orang wanita, Yaitu Gabby Tan temannya Gauri.

" Heh cupu ayo ikut kita" Kata Gabby menarik pergelangan tangan Oliv

"Maaf tapi aku harus kembali ke kelas" tolak Oliv sopan

"Ayok ikut" tak mendengarkan tolakanya, kedua wanita itu menyeret Oliv kebelakang sekolah, disana terdapat satu ruangan yang sedikit usang, dulunya adalah gudang tapi sekarang tak di jadikan gudang lagi  dan jadi ruangan yang terbengkalai

Kedua wanita itu menyeret Oliv masuk kedalam gudang kemudian mendorong nya hingga tersungkur, Gabby menarik rambut Oliv sampai Oliv mendongak

"Gara - gara Elo cupu gue kemarin di bentak bepan banyak orang" kata Gabby

"Itu bukan salah aku, ka Xavier kan cuma numpang makan" Oliv membela diri

"Halah banyak omong Lo"

Karena geram Gabby menyuruh Gauri memegangi tangan Oliv, kemudian Gabby menampar bolak balik wajah Oliv sampai kacamatanya terjatuh, Gabby pun menginjak kacamata itu hingga hancur. Tak sampai disitu Gabby menarik baju seragam Oliv hingga kancing nya berjatuhan dan untungnya Oliv menggunakan tangtop. Oliv terus di pukuli dan di jambaki hingga Gabby puas kemudian mendorong Oliv hingga tersungkur dan kening nya terbertur sudut meja kemudian menginjak paha Oliv dengan kencang

"Awas Lo kalo ngadu, Lo bakal dapet yang lebih parah dari ini" ancam Gabby

Saat kedua orang itu berjalan keluar, Oliv dengan tertatih menyusulnya dia harus keluar dari ruangan ini, jika pintu di tutup maka ruangan akan sangat gelap, dia takut gelap!

Kedua wanita itu meninggalkan ruangan dan mengunci Oliv di dalam. Kini kegelapan menyapa Oliv, dia sangat ketakutan sekarang. Oliv terus menggedor pintu dan berteriak, Oliv lelah dia meringkuk di sudut ruangan dengan memeluk tubuh nya yang bergetar

Sedangkan di kelas 11 IPA 1 Citra di landa gelisah, sahabat belum kembali dan sekarang sudah jam istirahat. Citra pergi ke toilet untuk mencari Oliv takut sahabat nya kenapa-kenapa, dan sampai di toilet tidak ada di sana. Citra juga mencari Oliv di perpustakaan biasanya Oliv akan Kesana jika ingin menenangkan diri tapi tidak ada. Citra mengigit jari nya dia kawatir terjadi sesuatu kepada sahabatnya

"Ya kantin mungkin Oliv ke kantin duluan" bicara pada dirinya sendiri

Sampai di kantin Citra mencari cari keberadaan Oliv dan tak menemukan nya. Tiba-tiba pikiran buruk menghampiri nya, bagaimana kalo Oliv di bully? Citra menggelengkan kepalanya membuang pikiran nya jauh jauh. Hanya 1 tempat yang terlintas di kepala nya sekarang yaitu belakang sekolah

Citra berjalan tergesa-gesa menuju ke belakang sekolah saat di koridor terakhir saking buru buru nya dia tak senggaja menyenggol bahu seseorang

"Maaf ka saya gak sengaja" kata Citra menundukkan kepalanya

"Hmm lain kali hati hati kalo jalan" peringat Gio, ya yang disenggol Citra adalah gio

"Tumben sendiri, temen nya yang pakai kacamata itu kemana?" Tanya Raka

"Ahh itu ini saya lagi mencari nya" jawab Citra gelisah

"Kalo gitu duluan ya Ka" Citra pergi meninggalkan mereka ber 4. Xavier dan Kenzo saling pandang kemudian mengangguk

"Ikuti" titah Xavier. Mereka langsung menyusul mengikuti Citra

Di belakang sekolah suasana sangat hening tak ada seorang pun disana, 1 tempat yang menarik perhatian Citra yaitu bangunan usang yang biasanya pintu terbuka kini tertutup

"Oliv kamu di dalam?" Teriak Citra menggedor pintu yang terkunci

"Cittt" samar samar Citra mendengar suara seseorang

"OLIV" teriak Citra ingin memastikan sesuatu

"Citt" terdengar lagi suara dari dalam. Citra panik dia harus mencari bantuan ketika membalikan badannya Citra melihat 4 pria yang ternyata mengikuti nya

"Tolong bantu buka pintu nya itu temen saya ada di dalam" mohon Citra matanya berkaca-kaca

"Minggir" Citra langsung menyingkir dari depan pintu mendengar titahan Xavier

Xavier mengambil ancang ancang untuk menendang pintu kemudian...

Brakkkk

Pintu terbuka menampilkan sosok Oliv dengan penampilan yang memprihatinkan, rambut acak acakan, pelipis nya berdarah, pipi yang bengkak sudut bibir yang lebam dan seragam yang robek robek dan menampilkan tubuh nya

"Yaampun Oliv" pekik Citra berlari menghampiri Oliv kemudian memeluknya

Xavier terpaku melihat keadaan Oliv yang jauh dari kata balik baik saja. Tangan mengepalkan

"Berbalik sialan" perintah Xavier kepada 3 sahabatnya

Xavier tak terima bagian tubuh Olivnya di lihat banyak orang. Xavier melepaskan Hoodie nya kemudian memakai kan nya kepada Oliv kemudian menggendong nya ala bridal style

"Kita ke UKS obatin luka kamu" kata Xavier lembut kemudian berjalan menuju UKS

Sedangkan yang lain hanya bengong mendengar Xavier berbicara panjang lembut pulak

"Susul" suara Kenzo menyadarkan Raka, Gio, dan Citra dari keterkejutan nya kemudian menyusul Xavier menuju UKS

Untung nya jam pelajaran sudah di mulai jadi koridor sepi mereka tak menjadi pusat perhatian. Sesampainya di UKS Xavier membersihkan luka Oliv dengan telaten, sedangkan Oliv hanya bengong memandangi wajah tampan Xavier eh ralat bukan tampan tapi sangat tampan

Ehemm!

Xavier berdehem menetralisir kegugupan nya karna terus di pandangi Olivnya. Sedangkan 3 sahabatnya hanya menahan senyum geli seorang Xavier gugup? Astaga. Citra? Dia hanya menatap mereka dengan wajah bodoh nya

"Siapa yang melakukan nya?" Tanya Xavier merapikan rambut Oliv

Oliv hanya menjawab dengan gelengan dan mengigit bibir bawahnya, itu adalah kebiasaan yang di lakukan nya ketika sedang gugup

"Jangan digigit nanti terluka" kata Xavier berganti mengusap bibi Oliv

"Gak mau ngasih tau siapa pelakunya hmm?" Tanya Xavier sekali lagi. Dan di balas gelengan

Xavier menghela nafas panjang Olivnya ini malah menutupi orang uang melukai nya, Xavier tak habis pikir

"Cek rekaman cctv" suruh Xavier pada  Kenzo. Kenzo pun keluar dari UKS untuk menghubungi seseorang.

"Ayo aku antar pulang" ajak Xavier

"Ah gapapa ka aku pulang sendiri aja" jawab Oliv gugup

"Tidak ada penolakan" tegasnya

Oliv dan Citra saling pandang kemudian Citra mengangguk Oliv menghela nafasnya baiklah kalo begini

"Eumm... Kacamata aku pecah, aku gak bisa pulang kalo kaya gini. Ada yang punya masker?"

Mereka baru sadar gadis yang duduk di atas brangkar itu adalah gadis cupu yang menyembunyikan kecantikan dibalik kacamata besarnya. Gio dan Raka memandangi wajah Oliv tanpa berkedip Kenzo dengan wajah datarnya dan Citra dengan pandangan tak menyangka nya, sahabat nerd nya ini ternyata sangat cantik.

Xavier geram melihat pandangan Gio dan Raka pada Olivnya

"Jaga pandangan kalian" tegur Xavier. Mereka langsung kicep dan mengalihkan pandangan nya

Xavier memberikan masker pada Oliv kemudian membantu memakainya

"Cit aku titip izin ya gabisa kerja hari ini" kata Oliv pada Citra dan Citra membalas dengan anggukan

"Terimakasih banyak sudah menolongku, aku pulang duluan ya" pamit nya dengan senyuman manis

Oliv berjalan menuju parkiran di papah Xavier, Oliv memakai Hoodie kebesaran milik Xavier yang menenggelamkan badan mungilnya dengan menutup kepalanya tak lupa masker, dia tak ingin ada yang melihat dirinya bisa tambah rumit kalo ada yang melihat Oliv bersama Xavier

"Kamu terlihat seperti *******" Xavier tertawa kecil. Oliv hanya membalasnya dengan senyuman di balik masker hingga matanya menyipit

Oliv masuk ke dalam mobil milik Xavier di perjalana tak ada obrolan apapun setelah 20 menit mobil Xavier masuk ke pekarangan rumah sederhana milik Oliv, Xavier membantu Oliv masuk kedalam rumahnya. Xavier duduk di sofa sedangkan Oliv ke dapur mengambil minuman kaleng untuk Xavier

"Ka tunggu sebentar ya aku ganti baju dulu" tanpa menunggu jawaban xavier, Oliv masuk ke dalam kamarnya

Setelah selesai ganti baju Oliv duduk berhadapan dengan Xavier. Ini adalah Oliv yang sebenarnya dia tak menutupi kecantikan nya menggunakan kacamata besar karna kacamata nya pecah, Xavier tertegun Olivnya sungguh sangat cantik. Xavier biasanya melihat Olivnya yang biasa berpenampilan nerd tapi sekarang ahh rasanya Xavier ingin mengurung Olivnya

"Kak terimakasih sudah menolongku" kata Oliv dengan gugup

Xavier tersenyum manis, Xavier pindah duduk di sebelah Oliv tanpa aba aba kemudian memeluknya. Tubuh Oliv menegang, dadanya berdegup kencang serta merasakan darahnya berdesir

"Biarkan seperti ini sebentar" bisik Xavier

Entah mendapatkan dorongan dari mana tangan Oliv tiba tiba mengelus rambut Xavier dan itu sukses membuat Xavier tersenyum kecil

Xavier melepas pelukannya dan berubah menjadi merangkul pinggang nya, Oliv menjadi canggung sendiri sedangkan Xavier nampak biasa saja. Melihat Olivnya yang nampak canggung Xavier mencoba membuka pembicaraan

"Kamu minus berapa? Biar nanti aku mengantarkanya kacamata yang baru untuk mu"

"Aku tidak minus" jawab Oliv dengan cengiran nya menampilkan deretan gigi putih nya

Xavier yang gemes mengacak pelan rambut Oliv

"Bagus, kamu harus menutupi kecantikan mu dari orang lain dan hanya boleh memperlihatkan nya pada ku" bisik Xavier mengelus pipi Oliv

"Aku pamit ya, jangan maksain kalo sakit. Harus banyak istirahat" pamit Xavier dan di balas senyum manis oleh Oliv

Xavier baru berjalan dua langkah kini membalikan badannya menghadap ke arah Oliv sebelum pergi Xavier membisikan sesuatu

"You are mine Olivia Gosandra"

Cupp

Oliv mengerjapkan matanya, dia shock saat Xavier mengecup ujung bibir nya. Oliv memegang dadanya yang terus berdebat dia senyum senyum tak jelas

"Astaga ini tak aman untuk jantungku" gumam Oliv

"Tapi ko aneh ya, aku di sentuh ka Xavier biasa aja, apa aku udh sembuh"  Oliv larut dalam pikirannya

* * *

Disisi Xavier dia sedang menghubungi

"Bagaimana?" Tanya Xavier ketika sambungan sudah terhubung

"Gue udah tau siapa pelakunya" jawab Kenzo

"Hmmm 15 menit gue sampe"

Tut

Setelah mamatikan sambungan nya, Xavier fokus menyetir dan 15 menit kemudian Xavier sampai di apartemen milik nya. Xavier masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas, lantai itu khusus untuk nya seorang, karna apartemen ini adalah salah satu property milik kedua orang tua nya

Sesampainya di dalam apartemen Xavier duduk di hadapan ketiga sahabatnya

"Siapa?" Tanya Xavier

"Gabby dan Gauri" jawab Kenzo

Tangan Xavier mengepal, muka nya memerah menahan amarah

"Berani sekali dia melukai Olivku" desis Xavier

"Kayaknya ini ada sangkut pautnya kejadian di kantin kemarin deh" jelas Raka

"Dia gak terima di bentak dan berpikir Oliv penyebab Lo bentak dia, maybe" tambah Gio

"Laporkan masalah ini ke BK dan suruh panggil panggil orang tuanya minimal dia mendapatkan skors 3 hari" titah Xavier

Kenzo menganggukan kepalanya, dia akan mengurusnya. Kenzo juga sudah geram dengan sifat Gabby yang suka membully orang seenaknya dan karena kekuasaan orang tua nya dia selalu lolos

Episode 3

Xavier duduk di balkon apartemen nya menikmati Langi malam yang entah kenapa hari ini sangat banyak bintang. Pikiran nya tertuju pada kejadian siang tadi, dia sangat marah Olivnya terluka tetapi karena kejadian itu dia bisa dekat dengan Olivnya. Haruskah dia bersyukur Olivnya terluka? Karena kejadian tadi siang dia bisa berdekatan dengan Olivnya, bahkan dia sampai memeluknya! Xavier tertawa kecil

"Ternyata kamu masih sama cantiknya seperti dulu" kini pikiran Xavier tertuju ketika dia berusia 14 tahun

  Flashback

Xavier berumur 14 tahun pergi dari rumah malam hari secara diam - diam, dia sedang merajut kepada kedua orang tua nya menurut nya keduanya sangat egois selalu melakukannya apapun sesuka hati tanpa memikirkan dirinya

     Xavier berjalan kearah pantai tanpa membawa apapun bahkan uangpun dia tidak membawanya, Xavier duduk di pinggir pantai bersandar pada pohon melihat hamparan laut. Xavier memegang perutnya yang terasa lapar, dia tidak sempat makan malam dan itu adalah bentuk pemberontakan nya

     Tiba - tiba datang seorang gadis cantik menggunakan baju piyama motif  kartun dengan rambut yang dikucir dua dan mengenakan bando, kesan pertama yang Xavier lihat sangat imut. Gadis itu duduk di samping nya

"Aku lihat dari tadi kamu memegangi perutmu, apa kamu lapar?" Tanya gadis itu

"Ya aku lapar" jawab Xavier seadanya

     Tiba tiba gadis itu memberikan sebungkus roti coklat dan susu kotak rasa pisang

"Makanlah, ini lumayan untuk mengganjal perut mu" kata gadis itu

"Terimakasih" Xavier meneriaki roti dan susu tersebut kemudian memakannya dengan lahap sia sungguh lapar sekali

     Gadis itu tersenyum manis melihat Xavier memakan pemberian nya dengan lahap

"Namaku Oliv, nama kamu siapa?" Tanya gadis itu yang bernama Oliv. Ya Oliv

"Namaku Bastian kamu bisa memanggil ku kak Tian" jawab Xavier. Ya panggilan Tian hanya untuk keluarga nya saja entah kenapa Xavier memperkenalkan nya dengan nama tersebut

"Baiklah kak Tian" kata oliv tersenyum manis

"Sedang apa kak Tian disini malam - malam" tanya Oliv

"Aku sedang menenangkan diriku" jawab Xavier

"Hmmm disni memang sangat menenangkan, aku selalu kesini untuk melihat bintang" kata oliv

"Aku lelah, aku ingin seperti anak pada umumnya, bermain bersama teman teman bukan disuruh untuk membaca buku tebal yang membuat ku sakit mata" Xavier itu anak intovert tapi entah kenapa dia seperti ingin bercerita kepada gadis ini

"Aku bahkan tidak mempunyai teman, waktuku di habiskan untuk membaca buku"

"Kalo begitu bisakah aku menjadi temanmu kak?" Tanya Oliv memegang tangan Xavier dan menatapnya penuh harap

     Xavier mengerjapkan matanya, ini pertama kali dia di sentuh lawan jenis yang bukan keluarga

"Baiklah mulai sekarang kau temanku" Xavier tersenyum mengusap kepala gadis itu

     Mereka berdua mengobrol bercanda kemudian tertawa, Xavier yang biasanya kaku kini di hadapan gadis ini dia bisa mengekspresikan dirinya. Karena sudah sangat malam Oliv berpamitan untuk pulang

"Kak aku pulang dulu ya, kak Tian jangan pulang terlalu larut nanti kedua orang tua kak Tian khawatir. Sampai bertemu lagi kak Tian dadah" Oliv pergi meninggalkan Xavier sambil melambaikan tangan nya

     Dan sejak saat itu Xavier selalu mengunjungi pantai tersebut hampir setiap hari tetapi dia tak berjumpa lagi dengan Olivnya

Flashback off

Xavier tersenyum mengingat pertemuan dengan Olivnya. Banyak pertanyaan di benak nya, kemana Olivnya selama ini? Dan apa yang terjadi kepada Olivnya? Kenapa Olivnya jadi berpenampilan seperti ini? Tetapi Xavier tetap mengenali nya. Ingin sekali Xavier menanyakan kemana saja Olivnya selama ini tetapi dia tak mempunyai keberanian, Xavier tak siap bila mendengar fakta bahwa Olivnya tidak mengingat nya. Lebih baik dia seperti ini saja dan mendekati nya secara perlahan

Tiba - tiba Xavier ingin menghubungi Olivnya, dia masuk ke kamar dan mengambil ponsel nya dan mengirim pesan kepada Olivnya

Xavier

 Haii, ini aku Xavier. Kacamata yang aku kirimkan sudah sampai?

Oliv yang saat ini sedang mengetik novelnya di laptop mendengar suara pesan masuk. Dia melihat pesan masuk itu dari Xavier seketika menurunkan laptop di pangkuannya dan senyam senyum sendiri

Olivia

Sudah kak, terimakasih. Eumm berapa aku harus mengganti nya? Ini terlihat sangat mahal

Oliv senyam senyum sendiri ketika membalas pesan dari Xavier, hey Oliv ini wanita normal wajar saja kalo dia mengagumi Xavier yang tampan itu. Sedang asik melamun Oliv di kagetkan oleh suara dering polselnya

Drrtt ... Drrtt

Melihat Xavier yang menghubungi nya Oliv salting brutal dia guling guling tak jelas kemudian mengangkat nya

"Halo" terdengar suara Xavier dari sebrang sana

"Halo ka"

"Kamu tidak perlu membayar apapun Oliv, tapi sebagai gantinya besok kita makan malam bersama" 

"Bagaimana kalo makan malam nya dirumah ku saja kak?" Saran Oliv

"Boleh, besok malam aku akan kerumah mu"

"Bagaimana dengan lukamu? Apa masih sakit?" Tanya Xavier

"Masih sedikit ngilu kak hehe"

"Besok jangan masuk sekolah jika masih sakit, jangan terlalu memaksakan diri"

"Besok pasti sembuh ko, kakak tenang saja"

"Baiklah, cepatlah tidur tak baik tidur terlalu larut tak baik untuk kesehatan"

"Eumm.. aku akan tidur sekarang, selamat malam kak."

"Selamat malam juga Oliv, mimpi indah"

     Tut

Sambungan terputus, Oliv merebahkan diri di kasur dia ingin segera tertidur. Dia bahkan sampai lupa dengan acara menulis di laptopnya saking excited nya

Sedangkan di sebrang sana Xavier tak henti hentinya tersenyum. Xavier sangat bahagia hari ini, ahh dia tak sabar menunggu besok untuk eum.. kencan dengan Olivnya

* * *

Pagi telah tiba Oliv memutuskan untuk berangkat ke sekolah keadaan nya sudah membaik cuma paha Oliv masih aga linu, tapi itu tak menyurutkan semangatnya pagi ini untuk pergi ke sekolah

Seperti biasa keadaan kelas masih sepi hanya ada beberapa orang saja dan di mejanya sudah ada kotak bekal berisi roti coklat dan susu pisang

Tak lama Citra datang dan duduk di sebelah nya

"Kenapa kamu masuk sekolah? Emang udah baikan?" Tanya Citra

"Eumm..aku udah baikan ko mangkanya berangkat sekolah"

"Nih makan" Oliv menyodorkan kotak berisi roti itu

"Aku udah sarapan" tolak nya

"Tumben kamu sarapan"

"Lagi pengen sarapan nasi goreng" kata Citra

Pelajaran pun dimulai Citra dan Oliv fokus kepada buku mereka masing-masing Hingga tak terasa 3 jam sudah berlalu, bel istirahat berbunyi

Sama seperti yang lainnya Citra dan Oliv menuju ke kantin untuk mengisi perutnya di perjalanan mereka mengobrol hal hal yang random. Sampai di kantin mereka memesan makanan dan memilih duduk di meja paling pojok. Mereka makan dengan tenang sesekali mengobrol

Sedangkan di sebelah barat kantin seseorang gadis tengah menatap ke arah olliv dengan mengepalkan tangan nya, gara gara Olivia dia dimarahi habis-habisan oleh Daddy nya. Siapa lagi kalo bukan Gabby

"Tunggu pembalasan gue Olivia sialan" desis nya. Di otaknya Gabby mulai menyusun rencana licik nya

Sebelum waktu istirahat

Gabby dan Gauri di panggil ke ruang BK dan disana sudah terdapat orang tua mereka masing - masing

"Apa yang lagi yang kamu perbuat Gabby?" Bentak daddy gabby

"Gabby tidak melakukan apapun dad" jawabnya menundukkan kepala. Dia sangat takut ketika sang Daddy sudah marah

"Tidak melakukan apapun katamu? Kamu membully siswi sampai terluka parah, apalagi dia siswi berprestasi di sekolah ini. Dan kamu bilang tidak melakukan apapun, terus ini siapa huh?" Daddy Gabby memperlihatkan rekaman vidio ketika gabby dan Gauri sedang menyeret seseorang

'Olivia' batin gabby. 

"Siapa yang mengajarimu seperti ini? Daddy tak pernah mengajarkan mu untuk merundung seseorang"

"Hari ini kamu masih bersekolah, mulai besok masa skorsing kamu di mulai"

Seperti biasa Daddy gabby akan menyelesaikan masalahnya menggunakan uang dan kekuatan nya, tetapi kali ini putri semata wayangnya tak bisa menghindari hukuman

Kembali ke sisi sekarang

Waktu pulang sekolah telah tiba Oliv dan Citra akan berangkat menuju ke tempat mereka bekerja, sebentar Citra sudah melarang Oliv untuk bekerja tapi Oliv ngotot dan dia mengatakan sudah tidak baik baik saja, keras kepala memang!

Oliv bekerja dengan semangat apalagi sekarang akhi bulan dan sebentar lagi akan gajian, itu yang membuat Oliv bersemangat. Meskipun paha nya kadang ngilu tetapi Oliv masih bisa menahan nya

Waktu terus berlalu kini waktunya para pegawai pulang ke rumah masing - masing, Oliv berjalan menuju kearah motor nya dan pergi meninggalkan cafe, seperti biasa di pertigaan Citra dan Oliv berpisah. Oliv melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan tanpa Oliv sadari ada satu mobil mengikuti nya. Di jalan yang lumayan sepi tiba tiba mobil menyalip dam memalang jalan Oliv, Oliv memberhentikan motor dan dan melihat ke arah mobil tersebut dan keluar lah 3 pria berbadan besar persis seperti preman atau mungkin memang preman

Oliv ketakutannya melihat 3 pria itu menghampiri nya

"Ayo ikut kami kalo tidak mau kami akan menyeretmu secara paksa" ucap salah satu di antara mereka

Mendengar mereka akan menyeret nya tanpa pikir panjang Oliv masuk ke dalam gang yang ada di pinggir nya. Oliv terus berlari sekuat mungkin meskipun paha nya terasa sangat sakit dia tidak mau menyerahkan diri pada preman itu

Namun sial ternyata gang itu buntu, Oliv semakin ketakutan melihat salah satu pria berjalan menuju ke arah nya. Pria itu memegang tangan Oliv Dann.....

"Ahhhhkkkkk" tiba tiba Oliv berteriak kesakitan memegang kepala nya yang berdenyut kala kilasan kilasan kejadian yang ingin Oliv hapus dari ingatan nya seperti kaset rusak

Sedangkan di sisi lain Xavier baru saja tiba di cafe tempat Olivnya Bekerja, tetapi cafe tersebut sudah tutup yang berarti semua pegawai sudah pulang. Tak biasa nya Xavier telat datang seperti ini, biasanya sebelum cafe tutup Xavier sudah berada di sana memantau Olivnya dan mengikuti nya sampai kerumah , Xavier hanya ingin memastikan Olivnya selamat sampai rumah.

Xavier melajukan mobilnya ke arah rumah Oliv tapi sedari tadi perasaan nya tak enak, di jalan yang sepi Xavier melihat motor Oliv terparkir di pinggir jalan. Xavier panik dia takut terjadi sesuatu pada Olivnya, Xavier turun dari mobilnya dan berniat mengecek gang yang ada di samping nya.

Xavier berjalan memasuki gang tetapi gang itu, tetapi terlihat seperti tidak ada tanda-tanda orang disana, disaat Xavier berbalik badan akan meninggalkan gang itu terdengar suara teriakan.

Jantung Xavier berdetak dua kali lebih cepat, Xavier lari menuju ke arah sumber suara, dan sesampainya disana betapa kagetnya Xavier melihat Olivnya meringkuk memegangi kepalanya dan tiga preman di hadapannya. Xavier lari ke arah oliv yang akan di tarik oleh salah satu preman itu, kemudian memberikan mereka bogem mentah

Bugh... bugh... bugh

Xavier menghampiri Oliv yang meringkuk ketakutan kemudian memeluknya, Oliv yang kaget akan berteriak di urungkan niat nya ketika mendengar suara bisikan lembut

"Tenang sayang, sekarang kamu aman bersamaku" bisik Xavier kemudian menciumi kening Oliv untuk sedikit membuat nya lebih tenang

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!