NovelToon NovelToon

KISAHKU BERTEMU JANDA MUDA

BAB 1.AJAKAN PAMAN

kenalin, aku dimas prayoga, atau akrab disapa Dimas. Aku siswa di sebuah sekolah negeri yang terletak sangat jauh dari hiruk pikuk perkotaan..

aku anak kedua dari lima bersaudara, kakakku berkuliah di sebuah universitas Negeri juga,sedangkan adikku yang kembar masih duduk di bangku SMP.. Kini aku sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta di bidang kesehatan.. Ya, ceritaku ini berkisah tentang bagaimana kehidupan sekolahku dulu hingga akhirnya bertemu dengan seorang janda muda yang tak lain adalah mantanku juga waktu SMA..

Aku bersekolah di suatu tempat dimana aku baru pertama kali ke daerah tersebut.. Itu juga karena pamanku yang mengajakku ke sana..

"udahlah dik... Dimas ikut aku aja... Daripada nanti kamu sekolahin dia disini, yang ada kalian pusing sendiri..dimas ini gampang terpengaruh sama pergaulannya." kata pamanku saat mengunjungi kami..

"iya,, tapi aku takut dimas nya nggak mau... Aku nggak bisa maksa kehendak ku juga kan?? Toh kalo dia nggak suka di sana, aku dan ayahnya juga yang repot" jawab ibuku bimbang.

"pokoknya kamu tenang aja dek.. kalian harus percaya padaku.. dimas akan baik baik saja di sana.. Nggak mungkin dia akan kabur, karena di sana, transportasinya terbatas,, mobil hanya ada pagi subuh.. " kata pamanku meyakinkan

"ya udah... Aku coba diskusi dulu sama dimas.. nanti aku kabarin kakak, kalo dia mau" ujar ibuku memutuskan..

setelah makan malam, ibuku mulai ngomongin soal pendaftaran sekolahku.

"dim, mama sama bapak, mau ngomong sesuatu sama kamu" kata mamaku

"ngomong apa ma?? " tanyaku..

"tadi pamanmu kesini dim... Dan dia mau kalo kamu ikut sama dia, dan bersekolah di sana ... " kata mama, memberitahu tentang kedatangan pamanku.

"tapi ma... Kan mama sama papa udah janji, aku sekolahnya dekat sini aja... " jawabku teringat akan janji bapak sama mamaku.

"iya mama ingat.. Tapi menurut mama, usul pamanmu juga bagus..maksud mama,kan mama juga kerja, jadi nggak bisa ngawasin kamu, pergaulan kamu.. Kalo kamu di sana, ada pamanmu yang mengawasi kamu. " jelas mamaku

"yahhhh, mama sama papa kok gitu sih.. Kan janjinya nggak gitu.. masa SMP aku di asrama, SMA juga ngekos.. Nggak bebas banget mah.. " kataku kesal..

"gini deh.... Mama minta kamu mikir mikir dulu...kalo udah nemu dan mengerti maksud mama, kasih tau mama... Nggak masalah kamu nolak atau apa, yang penting kamu pikir pikir dulu" kata mamaku, kemudian bergegas dari kursinya menuju ke ruang keluarga menonton tv..

Aku masih kesal dengan mamaku, aku langsung masuk kamar dan mengurung diri di kamar, sambil main game di hp kakak ku, yang lagi liburan juga.

"dimas.... " panggil bapakku

aku sengaja nggak sahutin, karena saking kesalnya..

"dimas" panggil papa lagi.

"udah tidur kali pah... Biar aku liat dulu" kata kakakku

Aku mendengar percakapan mereka, dan aku pura pura tidur..

"dimasss..di panggil papa... " kata kakakku menggoyangkan badanku..

"dimaasss... Dimmm... Bangun.. " kakak terus mencoba mwmbangunkan ku

"udah tidur pa... " kata kakakku menyerah

"ya, udah biarin aja.. tolong simpan punya dia di lemari ya.. " kata ayahku entah apa yang di maksud, aku nggak tahu..

"iya pah.. " jawab kakaku.

setelah selesai menonton sinetron kesukaan mereka, akhirnya tak terdengar lagi suara orang di ruang tamu..

"mungkin udah pada tidur" pikirku

aku mengendap menuju dapur, dan langsung menuju ke lemari yang di maksud papaku.. namun nggak ada apa apa di sana..

"apa ya tadi yang di bilang sama papa.. " pikirku..

Namun, belum sempat aku mendapat yang aku cari, terdengar langkah kaki menuju dapur, aku kaget dan segera bersembunyi di balik lemari di dapurku..

bab 2.IKUT KATA MAMA

aku bangun pagi pagi bersamaan dengan orang tuaku yang akan berangkat menuju tempatnya bekerja.

"pagi ma, pa, " sapa ku ketika mama dan papa ku sedang ngopi di meja makan..

"pagi juga dim... Ntar kamu bantuin kaka kamu ya di rumah .. " pesan papaku

"iya pa.. Btw, aku mau ngomong soal yang semalam ma... " kataku

"gimana?" tanya mamaku tak sabar

"aku mau ngikutin saran mama.. Setelah aku pikir pikir, kayaknya aku ngikut paman aja.. Biar aku juga bisa belajar mandiri, kasian mama juga papa, harus biayain Rara sama Rere sekolah" kataku

"makasih ya dim... Kamu udah mikirin mama juga papa.. Sebenarnya bukan itu yang menjadi permasalahan, kenapa mama dan papa saranin kamu itu, mama lebih takut kalo kamu salah bergaul dan terpengaruh,. Mama takut kejadian di masa SMP kamu kembali terulang.. Mama nggak mau.. " jelas mamaku sambil memelukku erat..

"maafin dimas ma. . Dimas janji, kalo nanti di sana, dimas akan belajar dan menjadi anak yang baik, buat mama dan papa bangga" ujar ku

"iya.... Mama tau kamu itu gimana... Mama percaya kok sama kamu, ntar mama telpon om kamu, buat daftarin kamu di tempatnya.. " kata mamaku

"iya ma.. " jawabku singkat.

Setelah mama dan papaku berangkat kerja, aku membantu kakakku di rumah, beresin rumah juga nemanin adikku yang masih kecil main..

"dim, kamu yakin kamu sekolah di tempat paman agus?? " tanya kakakku

"iyaaa..... Yakin nggak yakin sih kak.. Tapi aku nggak bisa ngelawan apa kata mama...siapa tau itu yang terbaik.. " jawabku sambil main sama adikku

"baguslah kalo gitu dim.. Kakak akan dukung kamu" kata kakakku..

"makasih kak.... " sahutku yang masih asyik bermain.

"dim, mama udah telfon sama pamanmu, dan katanya dalam minggu ini dia datang jemput kamu, sekalian daftarin kamu sekolah.. " kata mama ku ketika mereka pulang kerja..

"iya ma" jawabku singkat..

Orang tua ku bekerja sebagai buruh di sebuah bengkel di tempatku.. Mama ku bekerja sebagai bendahara bengkel, sedangkan papa ku sebagai tukang kayu di sana..

gaji mama dan papaku juga kecil, yang di bagikan setiap hari minggu, karena mereka gajinya di bayar mingguan.. Aku kadang ikut saat terima gaji, sehingga aku tahu persis seberapa gaji mama dan papaku.. Ditambah biaya sekolah Rara dan Rere yang lumayan mahal.. Dulu juga aku bersekolah di tempat adikku sekolah sekarang, namun karena ada berbagai macam hal yang terjadi di sana, jadinya aku nggak di terima lagi di sana.

Aku merasa bersyukur juga kalo gak di terima, karena emang biaya mahalnya, juga peraturannya banyak dan ketat.ya, setidaknya mengurangi sedikit beban yang di pikul orang tuaku.

"ma, tempat paman itu jauh banget ya, sampe mobil aja terbatas?? " tanyaku mencari tahu

"mama juga nggak tahu.. Soalnya kan paman nggak tinggal di sana.. Paman di sana karena bisnisnya..." kata mamaku menjelaskan

"setahu papa sih jauh dim..tapi kan kamu yang bilang sendiri, mau mandiri kan..jadi ya harusnya jauh dekatnya itu bukan masalah.. "sahut papaku yang lagi duduk di teras belakang

" iya pa" jawabku nurut.

Dua hari kemudian, pamanku datang,

"siang dek" sapa nya ke mamaku

"eh...ayo masuk kak" kata mamaku

Pamanku dan mamaku emang saudara kandung.. Mamaku sering manggil pamanku "kakak" begitupun sebaliknya.

bab 3.pertemuan pertama

Kisah ku ini berawal ketika aku mulai bersekolah di SMA di suatu daerah. Aku adalah siswa SMA NEGERI Yang kebetulan sekolahku itu, berada di sebuah kecamatan yang sangat terpencil. Untuk sampai ke sana saja, aku harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam, tidak hanya itu, aku juga harus tiga kali ganti kendaraan umum.. Perjalanan yang lama juga melelahkan ini di karenakan akses ke tempatku mengenyam pendidikan sangat jauh dari kata bagus, jalan yang rusak parah juga berbatu dan licin, sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati jika tidak ingin celaka.. tapi, untungnya pengemudi yang handal serta hafal akan seluk beluk jalan,membuat aku tidak terlalu takut..

Alasan ku bersekolah di tempat ini, sebenarnya kemauan orang tua, juga di tambah pamanku, yang membuka bisnisnya di daerah ini.. jadi bisa di bilang aku ngikutin kemauan ortu biar nggak durhaka aja.. bagaimana tidak, aku yang berasal dari daerah ramai, dengan fasilitas negara yang memadai, harus memulai dan bahkan setiap hari berjibaku dengan keadaan daerah yang sangat minim, mulai dari PLN, sampai sinyal hp pun , jangankan sekotak, atau segaris, nongol aja untuk sekedar menghitamkan kotak sinyal aja itu sulit,,,

Di suatu hari, ketika sedang berlibur ke rumah teman, aku di kenalkan dengan seorang cewek, kebetulan si cewek ini, adalah pacar temanku, jadi dia berkunjung ke rumah temanku juga, karena dia juga ternyata pulang liburan ke kampungnya yang bertetanggaan dengan kampung teman ku, mungkin berjarak 200 meter

sambil menikmati kopi,kita bercengkrama,

.

"kapan nyampe?" tanya temanku

"kemarin sore,kebetulan kakakku juga pulang,jadi ya,mumpung akunya libur juga,ya ngikut pulang."jawab si cewek

" oh gitu,, oh iya kenalin ini temanku, "kata temanku sambil menatapku memberi isyarat untuk berkenalan.

" halo, aku dimas, salam kenal ya.." kataku masih kaku² sambil menyodorkan tangan untuk kenalan. (maklum baru kenalan jadi agak kagok)

"halo juga, aku victoria, panggil aja vic, kebetulan semua di sini juga manggilnya vic juga. " kata si cewek sambil menyalamiku..

setelah berkenalan kita mulai ngobrol banyak,dan ternyata si cewek ini asyik di ajak ngobrol. nah, mulailah tumbuh rasa suka (sebagai teman, karena dia yayang nya temanku) stelah lama ngobrol dari topik A sampai F (kebanyakan kalo sampai Z ),mereka pun pamit pulang karena udah sore juga, aku sama temanku juga siap berangkat pulang ke kosan, karena selama di sana aku tinggal di kosan yang di kontrak pamanku untuk gudangnya.

"btw, nih udah sore banget Fer, aku pamit pulang dulu ya. " ucap victoria ke temanku,

"oh iya , mau di anterin pulang? " pungkas temanku.

"ah, nggak usah.. kan kamu juga sama temanmu, kasian ntar di tinggal, aku pulang sendiri aja. lagian nggak terlalu jauh kok.. " kata si victoria.

"benaran? " kata temanku

"iyalah, benaran " kata si victoria

tiga puluh menit setelah victoria pamit, aku dan temanku pun bergegas kembali ke kos an, karena keesokannya harus mengikuti kegiatan di sekolah.sejak pertemuan itu,aku mulai berkhayal tentang victoria.. bagaimana tidak,wajahnya cantik juga hidungnya yang mancung serta kelebihannya ketika mengobrol membuatku seakan salah jika tak berkhayal tentangnya meski sedetikpun

ahhhhh victoria, seandainya saja aku yang mengenalmu lebih dulu dari temanku, mungkin sekarang aku tak perlu berkhayal lagi tapi mungkin aku akan memaksa ortu ku untuk pindah sekolah, biar bisa selalu dekat kamu.. semakin hari aku makin kecanduan akan sosok victoria itu

****"""****"""****"""****"""

Tahun kedua aku berada di tempat ini, Aku makin bisa lebih menerima keadaan tempat ini, dengan segala fasilitas yang jauh dari kata baik, mulai lebih mengenal sifat orang² disini juga bahasa daerahnya. Dan hari ini adalah hari penentuan calon ketua osis, dan ternyata aku terpilih sebagai calon dari kelasku

"Dimas, dipanggil pa Joni" temanku memanggilku

"oh, iya, ada apa ya" jawabku

" nggak tau tuh dim, aku di suruh manggil aja sih tadi"jawab temanku sambil lalu ke kelasnya

aku keluar dari kelas, menghadap pak Joni,karena saat itu pak Joni adalah kepala sekolah kami,

tok tok tok

"selamat siang pak, " ucapku memberi salam

"oh, iya selamat siang Dimas, ayo masuk" jawab pak Joni mempersilahkan masuk..

aku kemudian duduk di kursi berhadapan dengan pak Joni.. jujur, jantung berdegup kencang, karena kali pertama aku di panggil menghadap, sekalinya menghadap, langsung ke kepsek.

"kata si Alya, bapak manggil saya.. ada apa ya pak" tanyaku tak sabar..

"iya Dim, jadi gini, berhubung masa bakti ketua OSIS kita yang sekarang, udah mau habis, maka kita di sekolah ini harus melakukan pemilihan kepengurusan OSIS. " ujar pak Joni menjelaskan

aku mendengarkan penjelasan kepsek dengan seksama, sambil aku menerka² maksudnya..

"jadi, saya sebagai kepsek juga beberapa guru, meminta kamu untuk siap menjadi calon ketua OSIS dari kelas mu.. nanti wakilnya akan bapak ambil dari kelas lain. " lanjutnya

"sebenarnya saya belom siap pak, makanya kemarin, ketika di tunjuk sama wali kelas, saya agak nolak.. karena jujur, baru kali ini saya di percaya untuk mewakili kelas sebagai salah satu calon" tukas ku menjelaskan

"saya juga belom siap secara mental, apalagi jika terpilih nanti, saya harus memimpin ratusan orang di sekolah ini" lanjut ku menjelaskan

"Bapak ngerti, kamu mungkin belom siap.. tapi bapak yakin kamu bisa..kamu merasa belom bisa karena belom menjalani aja, nanti juga kamu nggak sendiri, ada bapak ibu guru yang mendampingi" sela kepsek

"jadi nanti ada 3 pasangan calon.. dan nanti pemilihannya, akan kami umumkan setelah rapat bersama dengan para guru" lanjut pak kepsek

"Baiklah pak, saya siap. " jawabku memberi keputusan, karena setelah di pikir²,kan belom tentu menang.

"ok, bapak senang dengan jawabanmu, silahkan kamu kembali ke kelas" kata pak kepsek

aku kemudian keluar dari ruangan pak kepala sekolah dengan lega, karena sebelumnya aku kira, aku melakukan kesalahan, ternyata jauh dari perkiraan ku..

Keesokan harinya, pada saat apel pagi, pak Joni selaku kepsek mengumumkan nama² pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS, juga waktu dan tanggal pemilihannya.

"wah,, wah, selamat ya dim, kamu jadi calon ketos. " seru teman kelasku

"kalo dipikir² sih, dari calon² yang ada, kamu yang bakal menang sih" kata temanku yg lain.

"iyalah.. Dimas kan udah calon ketos yang lengkap.. kurang apa coba.? selalu juara kelas, baik, rajin juga" gurau temanku yang cewek

"ada kurangnya Tasya, kurang money juga honey" kataku membalas gurauan mereka

"kan ketos nggak butuh uang banyak... yang penting mental aja sih, udah sih, kamu pasti menang" jawab si Tasya..

by the way, di kelasku emang kebanyakan cewek, dari 12 murid, cowoknya cuma 4 orang.. makanya kelas kami tuh udah kayak pasar kalo nggak ada guru.. kelas kami adalah kelas yang paling sering di tegur karena paling ribut diantara kelas yang lain...dan teman² ku Adalah teman² yang paling baik yang aku kenal.. mereka seperti keluarga buat aku

Next BAB YA GUYSSSS

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!