Gadis Jelek Milik Tuan Muda
Keluarga Silla
Jika suatu kesalahan tidak bisa dimaafkan, lalu apa gunanya kata maaf?
Alfred Mahendra Silla
Mamah!
Faradiba Silla
Iya ada apa?
Ibu Fara menatap anak laki-lakinya yang berlari dari kamar kakaknya, ke dalam dapur dengan cepat.
Alfred Mahendra Silla
Kak Putri diterima disekolah itu mah!
Alfred Mahendra Silla
Sekolah apa namanya ya?
Faradiba Silla
SMA Stevano Jakarta?
Alfred Mahendra Silla
Nah itu!
Alfred Mahendra Silla
Iya mah, aku tadi lihat di hp nya kakak, terus kakak juga dapat beasiswa selama sekolah disitu
Ibu Fara segera memeluk anak laki-lakinya, mereka sangat senang hingga melompat dan berputar bahagia dalam pelukan mereka.
Bagaimana tidak, SMA Stevano Jakarta adalah sekolah elit di Indonesia, itu adalah dimana para anak pintar sekolah disitu dan sudah jelas kualitasnya.
Faradiba Silla
Sekarang dimana kakak mu?
Alfred Mahendra Silla
Dia lagi mandi Mah
Faradiba Silla
Yaudah, panggil papah kamu ya, dia masih tidur tuh di kamar.
Alfred Mahendra Silla
Siap ibu negara*memberi hormat
Setelah itu Alferd segera berlari keluar dari dapur untuk membangunkan papahnya, ibu Fara menggeleng kepalanya melihat tingkah laku anaknya yang sangat aktif.
Lilyana Putri Silla, dia adalah anak tertua dalam keluarga ini, penampilan yang sangat rata-rata dimana warna kulitnya kecoklatan kental, bibir nampak kehitaman, alis yang tebal dan rambut hitam.
Penampilan Lilyana sangat berbeda dari keluarganya yang lain, yang memiliki penampilan rata-rata manusia cantik dan tampan.
Faradiba Silla
Putri, sini bantu ibu masukin kue ke dalam keranjang.
Lilyana Putri Silla
Mamah kenapa gak bangunin Putri lebih awal? kan aku bisa bantu mamah lebih banyak.
Faradiba Silla
Gapapa, Mamah bikin porsi kuenya sedikit kok
Ibu Fara memasukkan adonan kue ke dalam oven, ia lalu beralih mencuci alat-alat yang kotor, sedangkan Lilyana memasukkan kue yang sudah jadi ke dalam keranjang.
Lilyana Putri Silla
Gimana jualannya Mah? lancar kan?
Faradiba Silla
Lancar, walaupun masih sepi pembeli ya sedikit-sedikit terjual lah
Keluarga Silla hidupnya pas-pasan mereka harus bekerja keras dulu baru bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, oleh sebab itu Ibu Fara sering jual keliling kue untuk memenuhi kebutuhan.
Dylan Mahendra
Padahal aku udah sering bilang, Mamah dirumah aja.
Faradiba Silla
Kan gapapa Pah, lagipula mereka udah besar kita perlu banyak kebutuhan.
Dylan Mahendra
Serah mamah aja lah*pasrah
Dylan Mahendra adalah pemimpin keluarga ini, ia bekerja sebagai penjaga toko pakaian.
Walaupun kerjanya hanya sebagai security, tapi gajinya tidak main-main itu karena tempat kerjanya yang besar dan terkenal.
Alfred Mahendra Silla
Al laper, kapan kita makann?
Melihat Alferd yang sudah memegang perut kecilnya dengan sedih, membuat para anggota keluarga itu tertawa karena tingkah lakunya yang lucu.
Alfred Mahendra Silla, ia adalah anak terakhir keluarga ini, umurnya sekitar 14 tahun, ia sekarang kelas 9 smp.
Sedangkan umur Lilyana 17 tahun, kelas 2 SMA, dan ia baru pindah ke SMA Stevano Jakarta, sebab di sma sebelumnya ia mengalami masalah menjadikannya tidak betah.
Faradiba Silla
Ayo makan, mamah udah selesai nih, kak putri udah selesai?
Lilyana Putri Silla
Udah Mah, semua kue sudah putri masukin semua ke dalam keranjang.
Akhirnya keluarga itu sarapan bersama, keluarga Silla walaupun tidak semewah keluarga lain tapi mereka tampak harmonis dan nyaman, betapa beruntungnya ada yang memiliki keluarga seperti itu.
Lingkungan Sma Stevano Jakarta
Jika mengenalmu adalah sebuah kesalahan, maka kita tidak perlu saling bertemu untuk mengenal.
Sebuah Mobil angkutan umum berhenti di depan Sma Stevano Jakarta, lalu keluarlah Lilyana Putri Silla, yang baru saja diterima di sekolah itu.
Lilyana Putri Silla
Wah, sekolah ini sangat besar, butuh berapa biaya untuk membayar semua ini?
Saat memasuki sekolah, banyak tatapan yang tertuju padanya, mungkin karena Lilyana berbeda dari yang lain, ia tidak memiliki kulit putih.
"Wah siapa tuh?"
"Kayaknya murid baru, katanya ada murid baru."
"Kukira ganteng atau cantik ternyata--"
"Hush! gak boleh gitu."
Telinga Lilyana rasanya gatal mendengar mereka membicarakan hal buruk kepadanya, walaupun memang setiap orang yang melihatnya akan bergosip seperti itu kepada dirinya.
Lilyana Putri Silla
"Aku kemarin sudah dikasih tau, dimana ruang gurunya, ah gak jauh dari gerbang utama sekolah," batinnya.
Lilyana sudah berpengalaman untuk tidak menanyakan kepada orang lain, sebab jika ia bertanya ia akan dicaci maki akibat penampilannya.
Lilyana Putri Silla
Permisi
Guru Lezira
Ah, kamu murid baru ya?
Lilyana Putri Silla
Iya ibu
Guru Lezira
Sini ikuti ibu, kebetulan ibu wali kelas kamu, nama ibu Lezira.
Lilyana Putri Silla
Ah, halo ibu Lezira, apa kabar hari ini?
Guru Lezira
Baik, karena ini hari pertama mu, ibu akan meminta ketua kelas untuk membimbing mu, jadi kamu gak usah ikut pelajaran untuk hari ini.
Lilyana Putri Silla
Terimakasih Bu Lezira.
Guru Lezira hanya mengangguk mengerti, tidak lama kemudian mereka sampai ditempat tujuan.
Melihat guru Lezira memasuki kelas, segera siswa-siswi XI MIPA 2 duduk ditempat masing-masing.
Guru Lezira
Selamat Pagi anak-anak
"Pagi ibu cantik," seru mereka dengan senang, Guru Lezira adalah guru idaman kelas itu, selain cantik tapi gurunya juga baik hati.
Guru Lezira
Hari ini kita ketambahan murid baru loh, ayo Lilyana perkenalkan diri kamu
Lilyana Putri Silla
Selamat Pagi, perkenalkan aku Lilyana Putri Silla, kalian bisa panggil aku Lily, umur aku 17 tahun dan aku pindahan dari SMAN 37 Jakarta.
Guru Lezira
Ada yang mau bertanya?
Semuanya tampak hening, Guru Lezira segera memerintahkan ketua kelas untuk membimbing Lilyana.
Guru Lezira
Ivanna seperti biasa, perkenalkan semuanya tentang sekolah ini kepada Lilyana.
Guru Lezira
Bangku kamu kosong kan Joana?
Guru Lezira
Tas kamu bisa ditaruh disebelah Joana Lilyana.
Lilyana Putri Silla
Baik Bu*meletakkan tasnya.
Guru Lezira
Silahkan Ivanna, untuk membimbing Lyli
Ivanna Sevilla
Kami permisi Bu.
Ivanna dan Lilyana segera keluar kelas, tampak anak-anak menatap iri kepada Ivanna, ia diperbolehkan tidak mengikuti pelajaran kimia!
Guru Lezira
Anak-anak mari kita mulai pelajaran kimia pagi ini.
Disamping itu, Ivanna mulai memperkenalkan lingkungan Sma Stevano Jakarta kepada Lilyana.
Ivanna Sevilla
Kalau gitu, kita berkeliling sekolah sambil aku jelasin sekolah ini.
Lilyana Putri Silla
Aku ikut kamu aja
Ivanna Sevilla
Disini kita gak perlu pake buku paket, kamu udah beli lks nya?
Lilyana Putri Silla
Udah, jadwal pelajaran udah dikasih.
Ivanna Sevilla
Baguslah, oh iya kamu harus menghindari 5 orang yang terkenal di sekolah ini.
Lilyana Putri Silla
Siapa?*terlihat penasaran.
Ivanna Sevilla
Peringkat 1, kamu jangan sampai bermasalah sama anak pemilik sekolah ini, yaitu Zaron Lakhs Stevano.
Lilyana Putri Silla
Dia ganteng*gumamnya setelah melihat foto yang berada di ponsel Ivanna.
Ivanna Sevilla
Hahaha, iya tapi sifatnya Cuek, pendiam dan juga misterius, yang suka sama dia jadinya gak berani deketin karena sifatnya.
Ivanna Sevilla
Peringkat 2, ada temannya Zaron, Glen Alfareez.
Ivanna Sevilla
Dia terkenal receh, tapi playboy, ntah kenapa mereka berdua bisa berteman.
Ivanna Sevilla
Yang 3, ada Elfi Lezira
Ivanna Sevilla
Yah dia anaknya guru Lezira Kita, dia anaknya pinter, ketua osis, terus sering dijadikan bintang olimpiade sekolah kita, membuat nama sekolah harum.
Ivanna Sevilla
Yang ke 4, ada Natalie Margaretha
Ivanna Sevilla
Kamu pasti tau keluarga Margaretha kan? mereka keluarga berpengaruh di jakarta.
Ivanna Sevilla
Ada yang pernah bermasalah sama dia, besoknya dikeluarin dari sekolah ini.
Ivanna Sevilla
Yang ke 5, ada Viranda Nastiva
Ivanna Sevilla
Dia Ratu Bully disini, terlebih lagi dia tergila-gila dengan Zaron, perempuan yang mendekatinya akan dibully olehnya.
Lilyana Putri Silla
Kenapa pihak sekolah diam saja?
Ivanna Sevilla
Kepala sekolah disini, takut dengan keluarga Nastiva, terlebih lagi pemilik sekolah diam saja, yaudah dibiarin.
Ivanna Sevilla
Yah masuk sini ada plus minusnya, tapi emang kebanyakan minusnya.
Ivanna Sevilla
Maaf ya Lilyana, tapi disini siapapun yang berbeda dengan mereka akan kena bullying, apalagi anak beasiswa atau kalangan bawah, lebih parah.
Segera Ivanna menceritakan semua kejadian sekolah, yang terjadi kepada Lilyana.
Lilyana mengepalkan tangannya lebih erat, ia sudah tau ini, tapi ia tidak menyangka akan separah itu.
Lilyana Putri Silla
Terimakasih sudah memberitahu semuanya Ivanna.
Ivanna Sevilla
Yah, itu sudah tugasku.
Segera bel istirahat pun berbunyi, mereka berdua lalu kembali ke kelas.
Ivanna Sevilla
Kamu gak ke kantin Ly?
Lilyana Putri Silla
Enggak, aku bawa bekal, aku makan disini aja.
Ivanna Sevilla
Yaudah aku tinggal ya?
Lilyana Putri Silla
Iya, gapapa
Setelah mendengar hal itu, Ivanna segera meninggalkan Lilyana dikelas untuk menuju ke kantin dan bergabung dengan teman-temannya.
Lilyana Putri Silla
"Agar lebih aman, lebih baik aku sering bawa bekal, aku ga mau ketemu orang-orang yang bisa saja tanpa aku bikin masalah, mereka mencari masalah dengan ku," batinnya.
Lilyana Putri Silla
"Semoga aku betah disini," menghela nafasnya.
Kiara Arelin
Aku tidak tahu banyak tentangnya, karena hal ini hanyalah teman tanpa adanya kepedulian.
Joana Megantari
Lily, temani aku ke wc yuk
Saat ini adalah pelajaran sejarah, Lily yang terfokus mendengarkan guru jadi beralih ke teman sebangkunya.
Tidak butuh waktu lama ia mengangguk, lalu mereka akhirnya mendapatkan izin dan keluar kelas.
Joana Megantari
Duh, aku udah kebelet, kamu nyusul aja ya*berlari ke wc
Melihat tingkah laku temennya yang sudah berlari ke kamar mandi, Lily hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Lilyana Putri Silla
Dia lucu, cantik juga sih
Lily menghela nafasnya, melihat warna kulitnya yang sangat coklat, bukannya ia tidak bersyukur tapi ia sudah lelah akan mendengar penilaian orang lain tentangnya.
Selain fokus menuju ke kamar mandi, Lilyana juga melihat setiap kelas dari jendela, ia benar-benar tidak menyangka semuanya berkulit putih.
Lilyana Putri Silla
"Apa yang terjadi padaku, nanti ya?" tanyanya dalam batin.
"Hey, lo gak bisa melihat ya!" suara teriakan keras membuat Lilyana berhenti berjalan.
Kiara Arelin
Maaf Vir, aku bawa banyak buku jadi gak lihat ada kamu*Tertunduk takut.
Viranda Nastiva
Enak banget lo bilang maaf, waktu gua jadi tertunda gara-garal lo!
Viranda semakin mengeraskan suaranya, membuat Kiara semakin takut.
Mereka berada di koridor sepi yang jarang dilalui siswa-siswi, menjadikan Kiara semakin takut kepada Viranda.
Sedangkan Lilyana bersembunyi dibalik tembok, sambil melihatnya dengan cemas.
Lilyana Putri Silla
"Aduh, itu Viranda, Ratu bully, duh gimana ini?" batinnya cemas.
Elfi Lezira
Ngapain lo disini?
Hampir saja Lilyana berteriak histeris akibat kaget, untungnya ia bisa menahannya dengan cepat.
Lilyana Putri Silla
Itu, lihat itu *menunjuk kearah Viranda dan Kiara yang tidak jauh dari tempat persembunyiannya.
Elfi Lezira
Oh, biar gw urus
Lilyana tidak mengikuti Elfi, ia masih ditempat persembunyiannya untuk menyaksikan si ketos melawan Ratu Bully.
Elfi Lezira
Viranda Nastiva, pelajaran sudah dimulai, kamu mau saya poin?
Viranda Nastiva
Apaan sih Lo? ini urusan gw, gak usah ganggu deh.
Elfi Lezira
Saya ketos disini, Vira.
Elfi semakin menekankan posisinya sebagai ketos kepada Viranda, mau bagaimanapun ia memang tidak boleh diremehkan di sekolah ini.
Viranda Nastiva
Kurang kerjaan lo? Mending lo urusin anak lain yang bermasalah.
Elfi Lezira
Justru disini ada yang lebih bermasalah daripada mereka.
Elfi Lezira
Kamu mau saya panggil guru, atau masuk kelas?
Viranda Nastiva
Ckck, Selamat lo hari ini Kiara!
Viranda lalu pergi dari situ, membuat Kiara menghela nafasnya.
Elfi Lezira
Lain kali lebih hati-hati*liriknya setelah itu pergi.
Lilyana lalu keluar dari tempat persembunyian, dan membantu anak itu untuk membereskan buku-buku tulis yang berserakan dilantai.
Lilyana Putri Silla
Untungnya tadi ada Elfi, lain kali kamu harus hati-hati ya.
Kiara Arelin
Kamu anak baru?
Kiara Arelin
Terimakasih, kenalin aku Kiara
Lilyana Putri Silla
Kamu bisa panggil aku Lily.
Mendengar panggilan dari Joana, Lily lalu berbalik badan dan melihat Joana menuju kearahnya.
Joana Megantari
Ngapain kamu disini? kamu gak nungguin aku di wc, kukira kamu balik ke kelas.
Lilyana Putri Silla
Maaf Joana, aku tadi bantu Kiara beresin buku-buku tulis yang jatuh dilantai.
Joana Megantari
Kiara? Dia ketua kelas sebelah tau Li.
Lilyana Putri Silla
Oh iya?
Kiara Arelin
Iya, aku ketua kelas XI MIPA 3, kelas kita sebelahan.
Lilyana Putri Silla
Aku boleh bantu kamu bawain bukunya ke kelas?
Joana Megantari
Aku juga, kalian jangan cuekin aku!
Kiara Arelin
Hahaha, iya-iya, kamu bawa dikit aja nih
Mereka bertiga lalu membawa buku-buku tulis itu, untuk membantu Kiara.
Joana Megantari
Temen lo mana Ki? kok gak bantuin?
Kiara Arelin
Dia gak berangkat hari ini, orang-orang dikelas juga gada yang mau bantuin.
Joana Megantari
Ckck, laki-laki di kelas kamu pasti pada letoy, masa gini aja harus kamu yang bawa, mana sendirian lagi.
Kiara Arelin
Gapapa, udh tugas ketua kelas, oh iya kamu juga ngatain Zaron letoy dong?
Joana Megantari
Shuut! aku gak sebut nama ya Neng
Lilyana Putri Silla
Emangnya Zaron dikelas XI MIPA 3?
Joana Megantari
Iya, sebelahan ma kelas kita, huh aku jadi iri ma kelas kamu Ki, ada pemilik sekolah pasti banyak enaknya.
Kiara Arelin
Gak salah sih, tapi gak enaknya Viranda sering datang, jadinya gitu deh
Joana Megantari
Yang sabar ya Ki, ketua kelas harus bisa mendisplinkan anak buahnya, hahaha.
Lilyana Putri Silla
Kalian tampak kenal deket.
Kiara Arelin
Sebenarnya kita temenan, cuman karena aku sibuk sama kegiatan sekolah, aku jadinya gak sering ketemu Joana.
Joana Megantari
Dia tuh sibuk jadi itu, Dancer Ly, pesan ku aja dicuekin.
Kiara Arelin
Hehehe, gomenasai.
Lilyana Putri Silla
Oh gitu, aku paham.
Saat memasuki kelas XI MIPA 3, Lily meletakkan buku-bukunya diatas meja guru, untungnya belum ada guru dan seisi kelas melihat kearah Lilyana dengan berbagai tatapan.
"Dia murid baru?"
"Jadi itu murid baru kelas sebelah."
"Warna kulitnya agak--"
Yah, seperti biasa jadi Lilyana tidak memperdulikannya, ia hanya melirik sekilas sudut kanan belakang kelas, ia bertemu tatapan dengan Zaron membuat Lily jadi gugup sendiri.
Kiara Arelin
Makasih ya, Lily sama Joana, aku jadi gak kesusahan bawa bukunya.
Joana Megantari
Sama-sama, cuman aku kasih saran aja nih, kalau kek gini mending tugasnya cowok aja, cowok di kelas lo pada letoy ya? makanya gada yg bantuin!
Joana mengeraskan suaranya, ia memang cewek yang berani speak up, bahkan jika ia berada di kandang lawan ia akan mengeluarkan komentar pedasnya.
"Diem lo Joana, mending lo balik ke kandang sana!"
"Iya, ganggu aja kita nge-game kukira guru tadi!"
"Huuuuu!"
Melihat kondisi yang semakin riuh, segera Lilyana menyeret Joana keluar kelas, ia benar-benar tidak menyangka tindakan Joana tadi.
Lilyana Putri Silla
Aku kaget kamu bisa kayak gitu, Jo
Joana Megantari
Hahaha, jangan salah aku gak kenal takut tau!
Lilyana Putri Silla
Sekarang aku mengerti 1 hal tentang temenku ini
Joana Megantari
Kamu bisa aja Li
Mereka lalu kembali ke kelas, dan mulai melanjutkan pelajaran yang tertunda.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!