NovelToon NovelToon

Mengejar Cintamu

Donny Yang Galau

Seorang pemuda tampan memasuki ruangan kantor yang sudah di tempatinya selama hampir 2 tahun ini. Sebelumnya Donny Gilang Pratama, 29 tahun merupakan seorang asisten sepupu nya Kenzou Dewangga Alexander, Donny putera pertama dari adik Mama Siska, Juanardi Pratama. Donny yang dikenal playboy suka menggoda dan mem-php kan cewek-cewek cantik tetapi tidak ada seorangpun yang dipacarinya. Ia hanya suka bermain-main saja.

Donny duduk di bangku kebesarannya di ruangan CEO sambil memainkan pena ditangannya.

Tok.. tok..

Terdengar pintu ruangan Donny di ketuk dari luar.

"Masuk." jawab Donny.

Seorang pemuda berkacamata yang dikenal sebagai asistennya, Leo masuk keruangan Donny.

"Selamat pagi Pak.".

" Pagi"

"Saya akan menyampaikan tentang pengunduran diri sekretaris Kanaya pak, beliau akan mengikuti suaminya pindah tugas ke luar negeri." jelas Leo.

"Okey, siapkan penggantinya segera, karena saya butuh sekretaris untuk mengurus semua jadwal saya." ucap Donny.

"Baik Pak, akan segera saya hubungi bagian HRD untuk membuka lowongan sekretaris Pak secepatnya. Permisi Pak." Leo melangkah menuju pintu keluar ruangan Donny.

Donny kembali mengetuk-ngetukkan penanya di meja. Ia sedang memikirkan perjodohan yang sudah direncanakan papanya dan sahabat lamanya.

Donny tentu saja menolak, selain ia tidak mau di jodohkan ia juga tidak kenal dengan gadis tersebut.

Bagi Donny hanya ada satu nama yang sudah lama terukir indah di dalam hatinya. Nama yang selalu dia sebut. Sudah lama ia tidak bertemu dengan gadis tersebut.

Waktu terus berjalan pekerjaan yang tak pernah habisnya harus di selsaikannya, belum lagi jika ia akan pergi meeting dengan rekan bisnisnya.

Sebagai pria lajang dewasa dan jomblo kadang Donny sering merasakan jenuh dan ia akan mencari hiburan dengan mendatangi club hanya untuk mencari hiburan dan melemaskan syaraf-syaraf tegangnya.

Donny sudah terbiasa dengan hiburan malam, kadang ada satu dua gadis cantik yang menemaninya minum.

Tuutt.. tuutt..

Terdengar bunyi telpon berdering, Donny melihat nama yang menelpon, Papa Juan. Donny antara iya dan tidak mengangkat telepon dari papanya.

"Assalamu'alaikum, iya Pa." salam Donny.

"Waalaikumsalam, Don, malam ini kamu ke rumah ada yang mau papa sampaikan." ucap Papa.

"Apalagi sih Pa, paling tentang perjodohan lagi." ucap Donny malas-malasan.

"Papa tunggu malam ini di rumah." tuutt..tuut..bunyi telpon terputus.

"Shiit.." Donny mengambil jas nya yang di letakkannya di atas ujung kepala kursi.

Ia bergerak keluar ruangannya. Pergi keluar kantor menaiki mobilnya entah mau kemana. Pikirannya lagi ruwet.

Tiba di lampu merah sambil melihat keluar jendela mobilnya Donny membelalakkan matanya. Ia seperti mengenal gadis yang sedang duduk satu meja dengan seorang cowok. Gadis itu tersenyum ke cowok yang ada di depannya. Cowok itupun terlihat mengulurkan tangannya ke wajah si cewek.

Lampu berganti hijau, mobil di belakang Donny membunyikan klaksonnya.

"Shiit.." Donny memukul kemudinya kuat-kuat. Emosinya terpancing, dadanya bergemuruh. Tangannya mengepal kuat.

Ia melajukan mobilnya kencang, mencari sesuatu untuk meredakan emosinya.

Di ketuknya pintu apartemen seorang yang sudah dekat dengannya hampir setahun ini.

Seorang gadis cantik berambut ikal pirang membukakan pintu apartemennya.

"Kamu kenapa? apa ada masalah?" tanya gadis tersebut melihat raut wajah Donny yang seperti ingin menerkam mangsanya.

Donny memeluk tubuh si gadis, diciumnya si gadis tersebut. Si gadis membiarkan saja lelaki itu menciuminya. Gadis cantik tersebut Valensia, mengenal Donny di club malam.

Valensia merupakan gadis peranakan, gadis cantik yang bekerja sebagai model. Seorang gadis mandiri yang selalu berpindah tempat karena pekerjaannya.

Donny yang memang sedang galau, membiarkan tubuh berototnya berbaring di sofa apartemen Valen, ia memejamkan matanya. Sedang berpikir bagaimana menghindari perjodohan dari orang tuanya.

***

Sementara di salah satu restoran tampak seorang gadis cantik berambut panjang hitam dengan tubuh kurus tinggi, sedang menemani sepupu jauhnya yang baru datang dari luar negeri.

Aqsara Queenza Wijaya, 27 tahun, masih lajang pemilik cafe bersama temannya Lovy, dikenal dengan kegalakannya dan cuek tetapi baik hati dengan orang-orang di sekitarnya.

"Mas, rencananya berapa lama Mas Rasya di sini?" tanya Lovy.

"Mas akan pindah ke Indonesia, Ra. Mas rasa cukup lama Mas stay di LN. Papa Mas minta Mas urus perusahaan di sini."

Sara manggut-manggut.

"Ohh gitu, nanti Sara antarin deh kalau mau kemana-mana. Mas kan udah lama tuh gak balik ke sini. Sekarang kan jalannya dah banyak yang berubah."

"Siip my Sara." ucap Rasya sambil mengacak rambut adik sepupu jauhnya.

"Ihhh.. apaan sih."

Rasya Wiratmaja Adiguna, 30 tahun, sepupu jauh Sara merupakan anak angkat dari adik sepupu papa Sara.

Rasya lama di luar negeri karena merasa kecewa dengan mantan kekasihnya yang meninggalkan dirinya dengan menikahi sahabatnya sendiri.

Rasya yang melamun, di pukul lengannya oleh Sara.

"Jangan melamun Mas, jangan terlalu dipikirin masih banyak cewek yang antriin Mas kok." usil Sara.

Rasya tersenyum menatap Sara.

"Kamu sendiri gimana? Apa sudah ada pacar?" tanya Rasya.

Rasya yang mengenal Sara dari mereka masih sama-sama kecil, jarang bertemu dengan Sara, apalagi Rasya pergi ke LN meninggalkan Indonesia sudah cukup lama.

Rasya yang pembawaan kalem, hangat, dan tampan banyak disukai oleh teman-teman sekolahnya. Rasya dan Deva sepantaran umur mereka.

Deva merupakan kakak laki-laki Sara yang memiliki pribadi yang hampir sama dengan Rasya. Deva sudah menikah dengan Agni yang sudah lama dipacarinya.

"Kasih tau gak ya?" Sara sambil berpura-pura mikir, matanya menatap ke atas.

Rasya semakin gemas melihatnya.

"Jadi kegiatanmu sekarang apa?" tanya Rasya lagi.

"Mas Rasya dah seperti para reporter aja banyak nanyanya." Sara malas menjawab pertanyaan Rasya.

"Kok reporter Ra, bukannya wartawan ya?"

"Ohh iya ya." Sara nyengir garuk-garuk kepala nya yang tidak gatal.

Sara meminum jus di gelasnya, Rasya memperhatikan Sara tanpa berkedip.

"Mas dengar katanya kamu mau dijodohkan ya?"

"Hah?" Sara kaget.

"Biasa aja Ra, jangan kaget gitu." ucap Rasya.

"Siapa bilang? Mas tau darimana?" tanya Sara pingin tau.

"Emang kamu belum tau?"

Sara menggelengkan kepalanya.

"Hari gini masih jodoh menjodohkan, kok ada ya?" tanya Sara sambil mikir.

"Tuh nyatanya masih ada, kamunya yang mau dijodohkan."

"Mas Rasya sok tau, Sara aja gak tau sama sekali."

"Beneran kamu gak tau?" Rasya memicingkan matanya ke Sara.

"Benar Mas, Sara gak tau. Sara kan sibuk di cafe." ucap Sara.

Rasya mengedikkan bahunya.

"Mas dengar sih dari papa Mas."

"Waduh. Coba nanti Sara tanya Papa."

Sara tak percaya jika ia akan dijodohkan. Hari gini apa masih jaman jodoh menjodohkan.

Sara yang tadinya cerewet jadi diam saja.

"Sudah jangan dipikirin, kan ada Mas Rasya, kalo kamu gak mau sama calonmu ya sama Mas Rasya aja."

"Hah?" Sara bengong.

"Jangan becanda Mas." Sara mencubit lengan Rasya.

Rasya terkekeh ia suka melihat wajah Sara yang berubah-rubah mimiknya, dari ceria, bengong, melamun, meledak-ledak. Sangat menggemaskan.

*****

Assalamu'alaikum, my dear readers.. ketemu lagi🥰

Jumpa lagi dengan cerita Donny dan Sara, bagi yang belum tau bisa baca di cerita Kenzou dan Lovy (Deviasi Hati).

Ini cerita kedua author.. Salam hangat selalu..semoga suka dengan ceritanya.

Author ariista.. ig : @aritanti.. 🙏

Donny Ketemu Gadisnya

Malam ini sebenarnya Donny malas mau ke rumah Papa Juan, ia yakin pasti urusannya gak jauh-jauh membahas perjodohannya dengan putri anak sahabat papanya yang Donny belum kenal. Jangankan kenal liat wajahnya pun Donny belum pernah.

Donny merasa seperti membeli kucing dalam karung, bagaimana kalau yang dijodohkan ternyata cewek yang tidak menarik di hati Donny. Bagaimana kalau cewek itu sudah berumur di atas dirinya, bagaimana kalau cewek itu juga tidak tertarik dengannya. Banyak bagaimana.. bagaimana yang Donny pikirkan.

Donny mengibas-ngibaskan rambut di kepalanya, otaknya seperti penuh dengan dugaan-dugaan negatif, memang umurnya tidak muda lagi tapi emang iya dia tidak bisa mencari jodohnya sendiri apa? Emang harus di jodohkan gitu batinnya.

Donny mengambil gelas berisi bir di dalamnya di teguknya. Di telponnya sepupunya mantan bosnya yang memang dekat dengannya sedari mereka kecil.

"Assalamu'alaikum." terdengar suara lembut seorang wanita yang ternyata Lovy, istrinya Kenzou, sepupunya dan mantan bosnya.

"Waalaikumsalam." jawab Donny.

"Iya Mas Donny, apa kabar? Mas Kenzou nya lagi mandi. Apa ada yang ingin disampaikan?" tanya Lovy lagi.

"Ya udah nanti gue telpon Kenzou lagi aja." Donny mematikan handphone nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 malam, Donny masih juga di apartemennya. Rasanya kakinya berat mau melangkah ke rumah papanya.

Tuuuut.. tuuuttt..

Handphone di atas nakas berdering, Donny melihat nomor adik tirinya Ensy yang sudah lama tidak dilihatnya.

"Ya hallo." jawab Donny.

"Assalamu'alaikum Mas Donny." salam Ensy lembut.

Ensy Aurora Barata, 24 tahun merupakan adik tirinya, anak dari Mama Tira, mama sambung Donny. Donny yang dari umur 5 tahun ditinggalkan oleh ibu kandung yang tidak siap dengan keadaan sulit pada masa papanya masih belum menjabat sebagai pimpinan di perusahaannya.

"Waalaikumsalam." jawab Donny.

"Mas Donny sudah ditunggu papa di rumah. Papa minta Ensy menelpon Mas Donny." jelas Ensy.

"Ya." Donny hanya membalas sepintas saja, langsung dimatikannya handphonenya.

Donny yang memang tidak dekat dengan keluarganya akan bersikap dingin, beda jika ia sedang bersama dengan gadis-gadis cantik, ia bisa menjadi usil dan menggoda gadis-gadis yang memang kebanyakan terpesona dengan tubuh dan wajah Donny yang tampan.

Tubuh tinggi 188 cm, dengan tubuh tegap dan proporsional, rambut hitam lurus, dengan alis tebal, hidung mancung, dengan sorot mata coklatnya yang hangat jika berada dekat dengan cewek-cewek yang digodanya, bibirnya yang tipis. Donny memang mempesona. Dengan style nya yang selalu casual jika tidak di kantor. Donny bukan seorang yang kaku.

Dengan malas Donny masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya. Selesai mandi mengambil oufit casualnya. Donny mengambil kunci mobil handphone dan jam tangan di atas nakas. Keluar dari apartemennya menuju ke motor sport nya yang parkir di basement.

Malam ini Donny tidak ingin membawa mobilnya selain waktunya sudah telat ke rumah papanya. Donny ingin menikmati angin malam di jalanan kota kelahirannya.

Donny yang memakai helm dan motor sport nya pasti tidak dikenali oleh orang yang mengenalnya. Donny sedang di lampu merah ketika matanya tidak sengaja melihat gadis yang disukainya sedang berjalan sendirian.

Donny segera melihat ke tiang lampu, hijau, ia segera membelokkan motornya dan menghampiri gadis yang memang sudah lama tidak di lihatnya.

Segera Donny melajukan pelan motor sportnya di depan cewek cantik itu.

Cewek tersebut kaget, ia menepuk-nepuk dadanya.

"Astaghfirullah, siapa sih ini bikin kaget aja." Lovy dengan wajah galaknya ingin memaki orang yang tidak dikenalnya yang tiba-tiba berhenti di depannya.

Donny membuka helmnya dan merapikan rambutnya.

"Hallo, cantik.. apa kabar? tambah cantik aja, beb. Kemana aja sudah lama tidak kelihatan." ucap Donny yang sambil bersandar di motornya.

Gadis cantik tersebut cuek aja, ingin melangkah dan pergi dari Donny. Tetapi Donny segera meraih tangannya dan menariknya.

"Eitss.. eitsss.. sudah lama gak jumpa kok Mas ganteng ini dicuekin sih." Donny mulai kumat dengan ke usilannya.

Gadis tersebut membolakan matanya.

"Lepas gak? Mau nih?" Sara dah mau ancang-ancang membuat Donny kapok.

"Mau donk, Mas mau dicium sama nona cantik." goda Donny dengan mengedipkan sebelah matanya.

Sara yang memang sudah biasa di goda Donny, merotasikan kedua matanya ke atas.

Ya, gadis yang suka di goda Donny, siapa lagi kalau bukan Sara. Sahabat Lovy, istri Kenzou sepupunya.

"Mau kemana jalan sendiri malam-malam?" tanya Donny sok perhatian.

"Kemana aja. Lepas dulu tangannya Mas Doonnnyy. Sakit loh itu." teriak Sara.

"Sakit ya? Janji dulu kalo Mas Donny lepas gak kabur." ucap Donny.

"Ra" panggil seseorang yang berjalan mendekat ke arah mereka.

Donny dan Sara menolehkan wajahnya ke arah lelaki yang memanggil Sara.

Sara ingin melepaskan tangan Donny yang memegang erat tangannya. Donny semakin mengeraskan genggamannya di lengan Sara.

"Ra, Mas tungguin kok gak nyampe-nyampe." ucap cowok yang memanggil Sara.

"Iya Mas, ini ketemu sama teman lama. Kenalkan Mas dengan teman Sara." ucap Sara masih menggerak-gerakkan tangannya minta dilepaskan Donny.

Cowok tersebut yang ternyata Rasya melihat wajah cemberut Sara dan sepertinya tidak nyaman memandang lengan Sara yang di genggam erat Donny.

"Bro, sebaiknya lepaskan tangan lo di lengan Sara." ucap Rasya sambil menatap tajam ke Donny.

Donny cuek aja, ia balik menatap tajam Rasya, cowok yang di lihatnya di restoran satu meja dengan Sara.

Dada Donny bergemuruh. Wajahnya memerah.

Sara yang melihat situasi yang tidak kondusif harus berbuat sesuatu.

"Mas Donny, lepasin ya tangannya." ucap Sara lembut.

Donny yang sedikit kaget mendengar suara lembut Sara melonggarkan genggaman tangannya di lengan Sara.

"Mas Donny kenalkan ini Mas Rasya, sepupu Sara." Donny yang mendengar kata sepupu segera melepaskan genggaman tangannya. Ia hanya melihat ke Rasya dengan wajah tanpa ekspresi, begitu juga dengan Rasya yang masih menatap tajam.

Sara segera bergerak.

"Ayo Mas Rasya, Mas Donny, Sara mau ke sana. Apa Mas Donny mau ikut juga ke sana?" tanya Sara yang menunjuk ke warung makan di pinggir jalan.

Donny menggelengkan kepalanya, tapi matanya tak lepas dari Rasya, sama saja mereka masih saling menatap.

Sara menarik tangan Rasya mengajaknya pergi.

"Sara tinggal, Mas Donny!" Sara melambaikan tangannya ke Donny. Donny hanya menatap saja tanpa membalas lambaian tangan Sara.

Dadanya masih bergemuruh melihat gadis yang di sukainya pergi dengan cowok lain. Ia naik ke atas motornya menggeber motornya dan melajukannya dengan kencang.

Sara yang melihat dari jauh heran dengan tingkah Donny.

"Ra," panggil Rasya.

Sara masih melamun.

"Ra," Rasya mengipaskannya tangannya di depan wajah Sara.

Sara gelagapan, kaget.

"Ehh.. iya Mas." Sara tersenyum kikuk ke Rasya.

"Kok malah melamun, ayo di makan itu pesanannya udah datang." ucap Rasya.

"Iya Mas." Sara mengambil gelas yang ada didepannya.

"Siapa dia? Pacar kamu?" tanya Rasya.

Sara membolakan matanya.

"Bukaaaan, Mas. Sara ini jotines." jawab Sara.

"Apa itu?" tanya Rasya.

"Adaaa deh.." Sara tertawa.

"Kamu ya." Rasya mencubit hidung Rasya.

"Aduuuhh..sakit Maass."

Mereka berdua tertawa. Sara dan Rasya makan malam bersama janjian bertemu langsung di tempat warung makan pinggir jalan yang selalu ramai pelanggannya.

Di jalanan kota seorang lelaki tampan melajukan motor sportnya dengan kencang, sekencang gemuruh di dadanya yang menggelegak menahan emosi tidak terima gadisnya bersikap hangat dengan lelaki lain.

Di Rumah Papa Juan

Donny yang belum juga mereda emosi di dadanya sampai juga di rumah Papa Juan. Karena jam makan malam sudah lewat, di meja makan sudah kosong tidak ada lagi yang duduk di sana.

Donny yang merasa perutnya keroncongan memanggil bibi Asni, ia minta di siapkan makan malam yang sudah telat jamnya. Keadaan rumah sepi. Entah di mana penghuninya batin Donny.

Terdengar langkah kaki mendekati kursi duduknya.

"Selamat malam Donny." sapa mama Tira. Donny menolehkan kepalanya ke samping.

"Malam Ma." jawab Donny.

"Apa kabar? Papa udah dari tadi nungguin, makan aja dulu baru temui papa." Mama Tira kembali berjalan meninggalkan Donny.

Belum lama Donny memakan makanannya. Seorang gadis imut berperawakan mungil mendatanginya.

"Mas Donny." sapa Ensy adik tirinya.

Donny menolehkan kepalanya. Ia menganggukkan kepalanya tanpa melihat ke Ensy lagi.

Ensy yang melihat keberadaan kakak lelaki tampannya merasa senang. Ia ingin dekat dan mengobrol dengan kakaknya tersebut. Tetapi sikap dingin Donny pada keluarganya membuatnya ragu-ragu untuk mendekati Donny.

"Mas Donny kok baru makan? Kenapa telat?" tanya Ensy lagi.

Donny cuek saja. Ia segera melap mulutnya menyelesaikan makan malamnya sendirian. Ia berlalu pergi begitu saja meninggalkan Ensy yang masih berdiri.

Ensy merasa terabaikan. Ensy yang sangat mengagumi dan menyukai kakak laki-lakinya tidak punya keberanian untuk sekedar bercerita atau bermanja-manja ke kakaknya tersebut.

Ensy tidak mengerti kenapa kakak laki-laki nya selalu bersikap dingin kepada papa, mama dan dirinya.

Donny yang sudah selesai makannya meninggalkan Ensy dan naik tangga ke lantai dua untuk menemui papa Juan.

Tok.. tok..

Donny mengetuk pintu ruang kerja papanya.

"Masuk" jawab papa Juan dari dalam.

"Malam Pa." sapa Donny. Donny bukan Kenzou yang hangat dengan keluarganya Donny langsung duduk di kursi sofa tanpa menyalami punggung tangannya atau mengucapkan salam.

Papa yang duduk di meja kerjanya beranjak dari kursinya menuju sofa yang diduduki Donny.

"Darimana saja kamu Don, jam berapa ini?" tanya papa sambil menunjuk jam ditangannya.

"Donny sudah disini, Pa." jawab Donny dingin.

Papa memijit pelipisnya melihat tingkah putra semata wayangnya. Papa Juan paham kenapa Donny bersikap dingin dengan dirinya dan juga istri keduanya dan anak istrinya.

"Papa mau menyampaikan, untuk Sabtu malam keluarga sahabat papa Om Rasto akan datang bersama putrinya." ucap Papa yang sudah duduk berhadapan dengan Donny di sofa.

"Tap.. " Donny mau bicara tetapi Papa Juan langsung mengangkat tangannya.

"Biar Papa bicara dulu jangan di potong." ucap Papa.

"Anak Om Rasto akan bekerja di kantor mu." ucap Papa lagi sambil melihat reaksi anaknya.

"Tapi Pa.." Donny mau bicara tapi Papa Juan kembali mengangkat tangannya.

"Papa belum selesai bicara. Dengarkan dulu." ucap papa.

"Putri Om Rasto, seorang gadis yang pintar, mandiri, dan cantik, ia akan menjadi sekretaris mu menggantikan Kanaya yang sudah risain." jelas papa Juan.

"Pa, gak bisa gitu donk, Leo sudah menyuruh bagian HRD buka lowongan Pa." ucap Donny dengan wajah kesal.

"Papa sudah urus semuanya Don, tidak ada bantahan mulai Senin anak Om Rasto akan mulai bekerja sebagai sekretaris mu di kantor." jelas papa Juan lagi.

"Persiapkan dirimu Sabtu malam ini jangan kamu tidak datang. Papa sudah janji dengan Om Rasto untuk makan malam." ucap papa sambil beranjak dari sofa dan meninggalkan Donny yang tidak bisa membantah ucapan papanya. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Donny beranjak dari kursinya, keluar pintu ruangan kerja papanya. Papanya sudah keluar juga meninggalkan dirinya sendiri di ruangan.

Donny turun ke lantai satu, di ujung tangga Ensy sudah berdiri menunggunya.

"Mas Donny." panggilnya lirih.

Donny hanya melirik sekilas, Donny hendak mengayunkan langkah kakinya ketika tiba-tiba saja Ensy memeluk dirinya.

Donny terpaku, ia menoleh ke Ensy dengan tatapan tajam.

"Jaga sikapmu Ecy." ucap Donny tajam, Ecy adalah panggilan Donny untuk adik tirinya.

Ensy tetap dengan tindakannya masih memeluk tubuh tinggi kakak laki-lakinya.

"Mas Donny gak nginap disini?" tanya Ensy.

Donny melepaskan tangan Ensy di tubuhnya tetapi Ensy tetap erat memeluk tubuhnya.

"Jangan sampai Mas bertindak kasar, Cy." Donny masih berusaha bersabar.

"Ehemm.." terdengar suara berat papa Juan.

"Ensy, Mas mu lelah jangan diganggu sayang." ucap Mama Tira.

Ensy segera melepaskan pelukannya di depan papa dan mama.

"Donny pamit, Pa, Ma." Donny segera melangkah keluar pintu rumah.

Ensy hanya memandang punggung kakaknya sendu. Ensy dulu dekat dengan kakaknya tersebut. Kakaknya selalu membelanya jika mama memarahinya atau ada teman di sekolah nya yang mengganggu nya. Perbedaan umur mereka yang jauh, Ensy merasa terlindungi. Dari kedekatan dan perhatian kakaknya membuat Ensy yang saat itu masih remaja merasakan sesuatu di hatinya.

Ensy remaja menyukai kakak lelaki nya bukan sebagai kakak dan adik tetapi sebagai wanita dewasa yang menyukai lawan jenisnya.

Ensy berusaha menepis rasa yang selalu berdebar-debar jika melihat atau berada dekat di kakak lelakinya itu.

Ensy menarik napasnya panjang dan menghembuskannya kembali. Ia berbalik dan melangkah ke tangga menuju kamarnya di lantai dua dengan wajah sendu.

***

Donny meninggalkan rumah orangtuanya dan melajukan motor sport nya ke apartemen Valen yang dianggapnya FWB (Friend With Benefits).

Donny yang masih kacau dan galau mencari sesuatu yang bisa membuatnya tenang. Mendatangi Valen dan melepaskan syaraf-syarafnya yang tegang.

Valen seperti biasa ada di apartemennya, waktu sudah beranjak semakin larut. Donny mendatangi Valen, ia meraih tubuh Valen memeluknya mencium Valen dengan kasar, Valen yang sudah terbiasa dengan perlakuan Donny, membalas ciuman Valen. Donny melepaskan rasa sesak di dadanya dengan terus menciumi Valen.

Meskipun mereka melakukan ciuman panas, Donny tidak akan pernah melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri. Donny tidak ingin melakukan ke wanita yang tidak dicintainya. Donny dan Valen melakukan making out atas dasar kebutuhan pria dan wanita dewasa.

Donny yang bertemu Valen di club malam, melihat Valen yang berbeda dari gadis-gadis yang pernah dia dekati, meski hanya sekedar ciuman atau menggoda cewek-cewek cantik di club. Valen pun sangat mengagumi ketampanan dan tubuh bagus Donny. Jadilah mereka sampai sekarang friend with benefits.

Setelah melakukan MO, Valen berbaring di dada Donny. Sambil menggerakkan jari-jarinya di dada Donny.

"Ada masalah? Lo kelihatannya lagi tidak baik-baik saja." tanya Valen.

Donny diam, matanya terpejam, ia sedang memikirkan undangan papanya makan malam nanti. Setelah lama berpikir. Donny membuka matanya ditatapnya wajah Valen yang sedang menatap wajahnya.

"Bantu gue Sabtu malam nanti." ucap Donny.

"Bantu apa?" tanya Valen.

"Pura-pura jadi pacar gue." jelas Donny.

"Hah? Apa?" Valen segera mendudukkan dirinya, kaget.

"Apa gue gak salah denger?" tanya Valen lagi.

Donny menggeleng.

"Bantu gue, gue gak mau di jodohkan." ucap Donny.

"As you wish, honey." Valen mengecup bibir Donny.

Donny memejamkan matanya kembali. Ia ingin melepaskan rasa lelah di tubuh dan pikirannya. Gadis yang disukainya selalu jutek dan galak dengan dirinya tetapi bisa hangat dengan lelaki lain.

Donny tidak suka jika gadisnya dekat dengan laki-laki lain. Ia ingin hanya dirinya yang ada di dekat gadisnya, hanya dirinya yang boleh memiliki gadisnya bukan pria lain.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!