Di tahun 2050, dunia telah memasuki era VR yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Teknologi realitas virtual telah mencapai puncaknya, mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dan puncak dari semua ini adalah perilisan game VR paling dinantikan, "Eclipteria."
Berita tentang perilisan "Eclipteria" menggetarkan komunitas gamer di seluruh dunia. Game ini menjanjikan pengalaman luar biasa yang menggabungkan teknologi terdepan dengan dunia fantasi yang tak terbatas. Dengan grafis yang memukau dan dunia yang seakan hidup, "Eclipteria" adalah jawaban dari semua mimpi gamer.
"Eclipteria" menjanjikan pengalaman gaming terbaik yang pernah ada, dengan grafis yang memukau dan dunia yang tak tertandingi dalam keindahan dan kompleksitasnya. Trailer resmi game ini telah mencuri perhatian semua orang, dan ekspektasi sangat tinggi.
Tapi tidak hanya kecantikan visual yang membuat game ini menonjol. Eclipteria adalah game VR dengan konsep
dunia terbuka yang menawarkan 100 lantai yang harus dijelajahi oleh pemain. Setiap lantai memiliki bos unik dan tantangan yang semakin sulit, dan hanya ada satu tujuan utama: mencapai lantai 100 dan mengalahkan boss terakhir.
Di atas atap sekolah yang sepi, seorang pemuda dengan rambut putih yang mencolok duduk sendirian. Haruki Nakamura, demikian namanya, dikenal sebagai siswa paling cerdas di sekolahnya, dan itu bukan tanpa alasan. Dia menikmati momen ketenangan di atas atap, di mana angin sepoi-sepoi menghantam wajahnya.
Namun, saat dia merenung dengan tatapan kosong, tiba-tiba suara langkah kaki yang cepat mendekati. Seorang teman dekatnya, Aiko, dengan rambut pirang dan mata cerah, datang dari belakang dan mengejutkannya.
"Hai, Haruki! Kamu melamun lagi, ya?" Kejut Aiko dari belakang dengan senyum lebar yang selalu
menempel pada wajahnya itu, Aiko adalah salah satu teman masa kecil Haruki yang tinggal di depan rumahnya.
"Hai, Aiko." Jawab Haruki datar tanpa mengubah ekspresinya sama sekali.
"Kamu tahu nggak, aku punya berita besar! Kamu mendengar tentang perilisan game VR terbaru, 'Eclipteria,' kan?" ucap Aiko antusis dan mulai duduk di Haruki.
"Tau" Balas Haruki singkat, masih menatap langit dengan tatapan kosong.
"Tau ngga, aku mendapat kesempatan untuk menjadi beta tester-nya, Looh! Aku bisa ikut beta tes yang hanya bisa di ikuti oleh 5000 orang!" Kata Aiko dengan sedikit menyombongkan diri.
"Beta tester?" Tanya Haruki memastikan bahwa ia tidak salah mendengar.
"Iya, aku langsung mendaftar saat ada pemberitahuannya. Tapi kenapa kamu cuek begitu? Ini game yang paling dinantikan sepanjang masa loh!" Ucap Aiko sedikit kesal karena temannya ini tidak begitu menanggapi hal ini dengan baik.
Haruki menggelengkan kepala seolah tidak terlalu peduli.
"Hanya sebuah game, jadi tidak perlu seantusias itu kan?" ucap Haruki datar.
"hmph.." Aiko menggembungkan pipinya seraya memalingkan wajahnya yang terlihat menjadi sangat imut.
Bel sekolah akhirnya berbunyi, memaksa Haruki dan Aiko untuk beranjak dari atap sekolah dan segera kembali ke kelas masing-masing. Mereka adalah dua dari sedikit siswa yang sering menikmati waktu istirahat di atap sekolah ini.
Sepulang sekolah Haruki langsung masuk kedalam kamar dan melempar tasnya asal. Haruki menghidupkan komputernya dan melihat waktu pembukaan beta tes.
'30 menit lagi' batin Haruki.
Dalam suasana yang semakin mendekati perilisan beta tes "Eclipteria," Haruki tetap tenang dan cuek seperti biasa, bahkan ketika temannya, Aiko, begitu bersemangat tentang kesempatan ini. Haruki duduk di depan komputernya, memeriksa waktu dengan sabar.
Tiba-tiba, ponselnya berdering. Haruki mengambilnya dan melihat panggilan masuk dari Aiko. Dia menjawab panggilan tersebut.
"Ada apa." tanya Haruki malas.
"Kamu lagi apa Haruki." jawab Aiko, dari nada suaranya dia sedang merasa sangat bahagia.
"Lagi duduk~"
"Tau nggak, bentar lagi udah mau dibuka server beta tesnya loh." potong Aiko dengan nada menggebu-gebu.
"Iya tau, aku juga lagi nunggu." lanjut Haruki, masih dengan nada malasnya.
"Ehh.. kamu udah daftar? Kenapa ngga bilang tadi." Aiko terkejut mengetahui bahwa Haruki juga ikut dalam beta tes, sedikit terdengar nada kesal dalam nada suaranya.
"Emang harus bilang ke kamu dulu ya?" Ucap Haruki, sedikit bingung karena mendengar nada bicara Aiko yang seperti sedang kesal.
"Dasar Haruki tampang aja yang ganteng tapi BODOH!" Bentak Aiko sebelum akhirnya menutup sambungan telepon.
Haruki yang bingung mencoba untuk tidak mempedulikannya, dan waktu sudah menunjukan pukul 15:30, Haruki mendekati komputer VR-nya dengan tenang dan mengenakan VR-nya.
"Drive start" Pandangan Haruki seketika menjadi gelap dan muncul sebuah interface game.
['silahkan buat karakter anda.']
Terdapat 7 jenis class dala game Eclipteria dengan penjelasan seperti ini:
[Warrior : Warriors adalah pemain yang kuat secara fisik dan ahli dalam pertarungan langsung. Mereka sering berperan sebagai frontliner dalam pertempuran, menyerang musuh dengan senjata berat dan pelindung yang kuat.]
[Archer: Archers adalah ahli dalam senjata jarak jauh seperti busur atau panah energi. Mereka memiliki ketepatan yang tinggi dalam menyerang dari kejauhan, membuat mereka efektif dalam serangan jarak.]
[Mage : Mages adalah penyihir yang memiliki kekuatan sihir. Mereka dapat melancarkan serangan sihir yang mematikan dan memiliki beragam kemampuan magis untuk menyerang dan mendukung tim.]
[Tank: Tanks adalah pahlawan yang mengambil peran sebagai penyerap kerusakan dalam pertempuran. Mereka memiliki pertahanan tinggi dan mampu menahan serangan musuh, menjaga anggota tim yang lebih lemah.]
[Support: Supports adalah pemain yang fokus pada penyembuhan dan bantuan tim. Mereka memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada anggota tim.]
[Assassin : Assassins adalah spesialis dalam serangan mematikan dan manuver cepat. Mereka beroperasi di bayangan dan memiliki kemampuan untuk menyerang musuh dengan tiba-tiba dan menghilang kembali.]
[Summoner : Summoners adalah pemain yang dapat memanggil makhluk atau entitas kuat untuk berperang di pihak mereka. Mereka memiliki berbagai jenis makhluk yang dapat dipanggil untuk membantu tim.]
Tanpa berlama-lama Haruki segera membuat karakternya dan memilih job class yang tersedia.
['KARAKTER BERHASIL DIBUAT']
['SILAHKAN NIKMATI PETUALANGAN ANDA DI ECLIPTERIA']
Pandangan Haruki menjadi gelap beberapa saat, sebelum akhirnya Dia membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya sedang berada di tengah alun alun kota dilanjut dengan suara system.
['Selamat datang di kota Astralin']
Di kota ini terlihat sangat megah terdapat hologram 'Leader Board' di atas langit langit, dan beberapa nama para beta tester juga terpampang di sebelah 'Leader Board'.
Beberapa pemain lain juga muncul satu persatu memenuhi alun alun.
END OF CHAPTER
Author: Hai Reader ini adalah
cerita pertamaku jadi kalo ada banyak kekurangan mohon di maklumi,
Menerima masukan dan kritik,
walau mungkin ngga akan cepat dalam menanggapinya. T-T
maaf, up chapter tergantung mood >~
Sudah 3 bulan berlalu sejak perilisan beta tes, semua orang sudah menjelajahi beberapa peta yang ada di dalam game Eclipteria.
Di suatu tempat di lantai 50, terlihat seorang pemuda dengan rambut putih dan mata yang berkilauan sedang berlari dan melompati pepohonan. Ya, tidak ada yang lain selain Haruki. Dia sedang bergegas menuju ruangan boss tersembunyi di lantai 50 karena waktu beta tes tinggal 1 jam lagi.
Haruki berhasil masuk lebih dalam, dan suasana dalam dungeon berubah. Cahaya hijau yang samar-samar mengisi lorong-lorong, menciptakan atmosfer yang sangat khas. Semakin dalam dia pergi, semakin kuat aura alam yang dia rasakan. Akhirnya, dia tiba di sebuah ruangan yang sangat besar dan memukau.
Di tengah ruangan itu, dia melihatnya; Naturavine. Boss ini memiliki tubuh yang menggabungkan unsur alam dan tumbuhan menjadi satu, seperti yang sudah dia lihat sebelumnya. Batang pohon besar menjulang tinggi, dan daun-daun hijau yang besar menutupi tubuhnya. Akar-akar menjalar di seluruh ruangan dengan elegan, menciptakan pola yang sangat rumit.
"Akhirnya, tiba di ruang bos," gumam Haruki, meskipun wajahnya tetap datar seperti biasa.
Haruki mengeluarkan senjatanya, sebilah pedang yang dia sebut "Blade of Eternal Flames." Pedang itu memiliki mata pedang yang tajam, terbuat dari kristal unik yang memancarkan panas yang sangat intens, hampir seolah-olah pedang itu sendiri adalah sumber api. Haruki mendapat pedang ini di lantai 45 saat melawan bos Flarewood
Guardian, Penjaga Ruins di salah satu gunung berapi di lantai tersebut.
Haruki mengangkat pedangnya dan segera meluncur menuju boss.
['Anda memasuki area boss Naturavine']
['Anda merasakan guncangan']
Tanah bergetar, dan boss Naturavine yang tadinya diam sekarang mulai bergerak, mengeluarkan hembusan angin yang kuat dan menumbuhkan beberapa akar berduri dari tanah yang mulai menyerang Haruki.
Haruki menahan hembusan angin dengan pedangnya dan berusaha menebas akar-akar berduri yang meluncurinya, membuat akar-akar itu terbakar akibat efek dari pedangnya. Ini juga membuat HP boss berkurang sedikit.
['Naturavine HP: 199.900/200.000']
Status HP boss akhirnya muncul.
'Hanya dengan membakar akar-akar berduri saja, saya bisa mengurangi HP-nya,' pikir Haruki.
Tetapi kemudian, boss Naturavine kembali melancarkan serangan, kali ini dengan melepaskan duri-duri dari mahkota di kepalanya.
Haruki mencoba menahan serangan tersebut, meskipun beberapa duri berhasil mengenainya dan menyebabkan dia terluka.
['Status abnormal: bleeding']
['Anda terkena efek bleeding level 4']
['Status abnormal: poisoned']
['Anda terkena efek poisoned level 6']
Melihat dua status abnormal tersebut, Haruki merasa kesal. Tidak hanya menyebabkan dirinya kehilangan darah, tetapi juga meracuninya. Efek status yang tinggi membuat HP-nya berkurang dengan cepat dalam hitungan detik.
Haruki bergegas membakar akar-akar yang menghalangi jalannya dan menebas langsung pada mahkota boss.
['Naturavine HP: 1.955.900/2.000.000']
Melihat HP boss yang berkurang sedikit, Haruki merasa semakin kesal. Dia mengaktifkan beberapa skill, seperti "Shield Breaker," "Thunderstrike," dan "Heavy Strike." Haruki melancarkan serangan secara vertikal dari atas, menghantam kepala mahkota boss dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.
['Critical hit, kerusakan bertambah 100%']
['Naturavine HP: 900/2.000.000']
Serangan tadi membuat boss Naturavine terjatuh sesaat karena mendapat kerusakan yang besar dalam waktu singkat. Ini adalah kesempatan bagus bagi Haruki untuk segera mengakhiri pertarungan.
['HP Anda kurang dari 20%']
'Aku harus segera mengakhiri ini,' pikir Haruki. Status abnormal yang dialaminya benar-benar tidak biasa dan membuatnya terus kehilangan darah.
Haruki bergerak cepat dan memberikan serangan terakhir.
['Naturavine HP: 0/200.000']
['Selamat, Anda adalah pemain pertama yang berhasil mengalahkan boss Naturavine, hadiah akan masuk ke dalam inventory Anda']
['Selamat, Anda naik level']
['Karena boss lantai 50 berhasil dikalahkan, lantai 51 akan terbuka']
['Namun, karena masih dalam masa beta tes, Anda belum bisa mengakses lantai 51']
['Nama Anda akan masuk ke dalam papan Leaderboard']
Haruki tampak acuh tak acuh terhadap semua notifikasi tersebut dan segera membuka statusnya.
STATUS
Nama: Haruki
Level: 80
Class: Warrior
HP: 15.000/100.000
Attack: 21.000
Def: 5.000
Agility: 150
Intelligence: 90
Mana: 800
Skill Point: 5
Title: Monster Slayer ,...
Skill: Heavy Strike, Thundering
Strike, ...
‘Akhirnya, sekarang aku sudah mencapai level maksimal,’pikir Haruki sambil meminum HP potion dari inventorynya.
[1 menit sebelum penutupan server]
"Jadi sudah berakhir ya," ucap Haruki saat mendengar pemberitahuan dari sistem. Dia melihat hadiah yang baru saja dia terima.
⌈Nama item: "Mysteria Stone"
Rarity:"Legendary"
Deskripsi: "Sebuah batu misterius yang memancarkan
cahaya kebiruan. Kemampuannya tidak diketahui."⌋
"Item aneh apa ini?" gumamHaruki, merasa tertarik meskipun tahu bahwa server akan ditutup dalam waktu yang sangat singkat.
⌈Apakah anda ingin menggunakan item "Mysteria Stone"?⌋
⌈Ya - Tidak⌋
Merasa tertarik, Haruki memutuskan untuk mencoba menggunakan batu misterius tersebut. Walau ini masih fase beta tes, dia merasa ada kemungkinan untuk mendapatkan kejutan menarik. Selama bermain "Eclipteria," dia sudah mengalami berbagai macam hal, seperti glitch dan bug yang kadang mempermudah pertempurannya melawan boss, seperti yang baru saja dia alami saat menghadapi Naturavine, di mana seharusnya dia tidak bisa menumpuk skill seperti yang dia lakukan.
Tetapi, yang terjadi setelah menggunakan batu misterius itu adalah... tidak ada apa-apa. Haruki merenung sejenak, merasa sedikit kecewa dengan hasilnya.
"Mungkin ini item yang belum tersedia di beta tes, karena seharusnya tidak ada player lain yang bisa melewati lantai 39 karena boss nya yang ngga normal." Haruki melihat waktu mundur penutupan beta tes yang sudah terpampang di sudut atas interface-nya.
3....2...
'akhirnya berakhir.' Batin Haruki.
1...0...
Merasa belum dipaksa keluar dari game Haruki membuka tampilan menu dan logout secara manual. Anehnya Haruki tidak bisa mengakses tampilan menu.
"Apa yang terjadi? Bug lagi kah?" Ucap Haruki pasrah, perlahan dunia yang ada disekitarnya berubah.
Haruki merasa seolah-olah dia hanyut dalam aliran cahaya yang menyilaukan. Penglihatannya berputar-putar, dan kesadarannya meredup. Ketika dia membuka mata, dia tiba-tiba berada di dunia yang sepenuhnya berbeda, bukan lagi dalam dunia "Eclipteria" yang dia kenal.
"Dimana ini?" Ucap Haruki seraya mengedarkan pandangannya ke seliling.
"Status"
⌈STATUS
Name:Haruki
Level:1
Ras: Human
Class:-
HP:100/100
Attack:10
Def:10
Agility:10
Intellegence:10
Mana:10
Skill Point: 5
Title:-
Skill: -⌋
"Yang benar saja, aku masih bisa mengakses status dengan level yang sudah direset. Dan kini aku sudah tidak berada di dunia game, pindah dunia?" Mata Haruki memandang sekeliling dengan tatapan penuh kebingungan.
"Mungkin aku harus beradaptasi di dunia ini," gumam Haruki, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. "Sepertinya job-ku juga direset, dan ada penambahan ras ya?" Pikirannya terus berputar, mencoba memahami perubahan mendadak ini. Akhirnya, dia merebahkan tubuhnya di atas rumput yang hijau.
Rumput yang lembut itu, suasana yang berbeda, semuanya mengisyaratkan bahwa dia tidak lagi berada di dunia yang dulu dia kenal. Haruki merasa dirinya hanyut dalam arus perubahan yang besar. Dan meskipun perasaan kebingungannya masih menghantuinya, dia tahu bahwa petualangan baru telah dimulai.
END OF CHAPTER
Author: Maaf kalo ceritanya aneh....
Kota Astronia
Haruki merenung sejenak, lalu dengan mantap memutuskan untuk mencari kota yang bisa
menjadi pijakan pertamanya dalam dunia Eclipteria ini. Dia berdiri, melihat
sekeliling, dan memilih satu arah untuk berjalan.
Setelah berjalan beberapa kilometer, dia mulai merasakan bahwa lingkungan sekitarnya
mulai berubah. Hutan lebat berubah menjadi dataran yang luas, dan di kejauhan
terlihat bangunan-bangunan yang menonjol. Haruki tahu dia sudah mendekati kota.
Namun, seperti yang diharapkan dalam dunia Fantasy, perjalanannya tidak akan semulus
yang dikira. Dia harus melewati beberapa rintangan seperti monster yang baru
saja muncul dan menghadangnya.
“Jadi memang seperti dunia fantasi pada umumnya ya. Tidak beda jauh dengan cerita
bergenre isekai dan fantasy,” ucap Haruki, merasa puas karena dia tahu hal
seperti ini pasti akan datang.
Dengan pergerakan cepat, Slime itu meluncur ke arah Haruki, mencoba menyebabkan
kerusakan dengannya. Haruki meloncat ke samping, menghindari serangan pertama
monster itu, dan kemudian membalas dengan satu ayunan pedang yang kuat.
Slime terpecah menjadi beberapa potongan, menyebarkan lendirnya ke segala arah.
Haruki mengelak untuk menghindari terkena lendir, dan kemudian dia menyadari
sesuatu yang aneh. Slime ini sangat mirip dengan monster yang dia temui dalam
game Eclipteria.
“Ternyata mirip seperti dalam game ya, hanya lebih realistis saja,” gumam Haruki.
Tidak berhenti di situ, Haruki dipaksa untuk menguras energinya lagi, karena
segerombolan goblin datang.
“Dunia ini memang terbaik, tidak membiarkanku untuk istirahat sama sekali,” ujar Haruki,
merintis rencananya. Dia ingin mencoba menggunakan sihir, sesuatu yang
sebelumnya tidak mungkin dilakukan dalam permainan.
“Apakah aku bisa menggunakan sihir tanpa terbatasi oleh sistem?” Haruki tersenyum
merenung, dan mencoba apa yang ada dalam pikirannya.
Haruki mengarahkan tangannya ke arah goblin yang semakin mendekat. “Fire bolt,”
bisiknya.
Tiba-tiba, bola api meluncur dari tangan Haruki dan menyambar gerombolan goblin, membakar
mereka tanpa bisa melakukan perlawanan.
[‘Level up’]
[‘Level up’]
[‘Level up’]
“Oh... ternyata hal seperti ini bisa dilakukan ya,” kata Haruki, merasa puas karena
dia tidak membayangkan hal seperti ini bisa terjadi, terlebih dia juga naik
level tiga kali.
“Status”
⌈STATUS
Name: Haruki
Level: 4
Ras: Human
Class: - HP: 250/250
Attack: 15
Def: 13
Agility: 13
Intellegence: 15
Mana: 30/30
Skill Point: 25
Title: - Skill: Fire bolt⌋
“Apakah
mana berkurang saat aku mengeluarkan sihir?” Haruki penasaran karena tadi dia
tidak melihat statusnya saat mengeluarkan sihir.
“Mungkin akan aku coba langsung saja.” Haruki melancarkan sihir lagi dan kembali melihat
statusnya.
⌈STATUS
Name: Haruki
Level: 4 Ras:
Human Class: -
HP: 250/250
Attack: 15
Def: 13
Agility: 13
Intellegence: 15
Mana: 29/30 Skill
Point: 25
Title: - Skill: Fire bolt⌋
Haruki sedikit terkejut karena mana yang dikeluarkan sangat sedikit.
“Ini menjadi lebih mudah bagi ku,” gumam Haruki.
Haruki merasa puas dengan kemampuannya di dunia ini. Diapun melanjutkan perjalanannya ke
arah kota.
[‘Anda tiba di kota Astronia’]
Kota Astronia adalah kota yang terlihat sangat damai, orang-orang berjalan dengan
bahagia dan senyum yang menghiasi wajah mereka.
“Biasanya di dalam cerita seperti ini karakter utama akan menuju guild petualangan kan.”
ucap Haruki.
Haruki berjalan-jalan mengelilingi kota, melihat keindahan dan berhenti di depan
bangunan besar yang memiliki spanduk bertuliskan "Guild Petualangan Astronia."
Dia memandang bangunan itu dengan penuh antusiasme. Ini adalah kesempatan bagus
baginya untuk menjelajah dunia yang baru ditemukan.
Haruki memutuskan untuk memasuki bangunan, petugas perempuan berambut cokelat terang
dengan seragam resmi yang rapi mendekatinya. Dia tersenyum ramah saat Haruki
mendekat.
"Selamat datang di Guild Petualangan Astronia, pemuda." kata petugas itu dengan
nada ramah.
"Saya Elina, salah satu petugas di sini. Bagaimana saya bisa membantu Anda?"
Haruki menjawab dengan sopan, "Halo, Elina. Aku Haruki. Aku baru saja tiba di
kota ini dan ingin bergabung dengan guild petualangan. Apakah aku bisa
mendaftar?"
Elina tersenyum lebih lebar. "Tentu saja, Haruki. Kami selalu menyambut anggota
baru. Silakan mengisi formulir pendaftaran di sini, dan kami akan segera
memprosesnya."
Haruki mengambil formulir pendaftaran yang disodorkan oleh Elina dan mulai mengisi
data dirinya.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan setelah ini, Elina?" tanya Haruki.
Elina tersenyum. "Kami akan menguji kemampuan Anda untuk menentukan peringkat
Anda di dalam guild. Kami memiliki pelatih khusus untuk itu. Silakan ikuti
saya."
Elina membawa Haruki ke sebuah arena latihan yang cukup luas. Di sana, seorang
pelatih berdiri dengan senjata pedang biasa di tangannya. Pelatih itu, seorang
pria bertubuh besar berambut cokelat tua, tersenyum saat mereka mendekat.
"Selamat datang, Haruki. Saya Alex, pelatih di sini." kata pria itu dengan ramah.
"Kita akan melihat sejauh mana kemampuan bertarung Anda. Tolong persiapkan
diri Anda."
Haruki mengangguk, lalu melepas pedangnya, sebuah pedang biasa yang dia bawa dari
dunia sebelumnya. Dia memeriksa sekelilingnya, mencoba memahami arena latihan
ini.
Alex memberikan instruksi, "Mari mulai dengan latihan pemanasan. Coba serang
saya."
Haruki mengangkat pedangnya dan bergerak menuju Alex. Mereka saling bertarung dalam
serangkaian pertukaran cepat. Haruki mencoba memahami gaya bertarung Alex, yang
sangat terampil dalam menggunakan pedang biasa.
Waktu berlalu, dan pertarungan semakin intens. Haruki dengan santai, mengikuti
langkah-langkah cepat pelatihnya. Haruki merasa tidak perlu tampil mencolok
untuk saat ini, karena pastinya akan merepotkan jika harus berurusan dengan
orang merepotkan seperti dalam cerita novel maupun komik.
Setelah beberapa saat, Alex menghentikan pertarungan. Dia tersenyum puas. "Anda
punya bakat, Haruki. Saya akan memberikan peringkat Anda sebagai Petualang
Kelas D. Selamat!"
Haruki tersenyum. "Terima kasih, Alex."
“Kamu memiliki potensi jadi jangan lupa untuk terus berlatih,” kata Alex.
Haruki mengangguk dan segera pergi meninggalkan tempat itu dan kembali ke meja
resepsionis untuk mengambil kartu anggotanya.
“Ini dia kartu anggotanya,” kata Elina sambil menyodorkan sebuah kartu.
Haruki menerimanya dan melihatnya.
⌈Name: Haruki
Class: Warrior
Rank: D⌋
"Mungkin...... Sekarang adalah saatnya mencari uang." Haruki tersenyum.
END OF CHAPTER
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!