"Minuman apa ini? Baunya ngga enak" kata Manda sambil menaruh minuman dimeja depannya
"Minum aja Nda, itu jamu" kata Della
"Jamu apa? Gue sehat jadi ngga perlu minum jamu" kata Manda
"Bukan gitu Nda, ini itu biar tubuh lo kebal, habis ini lo mau ke Kanada kan? Disana itu cuaca lagi dingin-dinginnya, biar lo ngga gampang sakit disana" ucap Dela meyakinkan
"Hmm yaudah deh gue minum" kata Manda, mengambil gelas lalu meminumnya "aduh kok kepala gue pusing ya" kata Manda sambil memegangi kepalanya
"Yaudah lo ke kamar dulu aja, ini kuncinya, kamar nomor 120 ya" kata Della sambil memberikan kunci pada Manda
Manda tidak menyahut dan pergi sambil membawa kuncinya. Namun ditengah perjalanan, Manda tanpa sadar malah membuang kuncinya begitu saja.
"Arghh pusing banget,,, kamar berapa lagi tuh nomornya, 117? Mungkin ini,," karena pintu kamar tidak dikunci, jadi Manda menerobos masuk tanpa tau siapa yang ada didalam sana
"Lo pasti wanita malam yang asisten gue kirim ya,yaudah lepasin baju lo ******!!" Kata pria itu yang berteriak diakhir kata.
"Siapa lo nyuruh- nyuruh? Keluar aja sana" kata Manda dengan nada lemas dan jalan sempoyongan ke arah ranjang
"Heh ****** kecil, buruan lepasin baju lo, gue udah ngga tahan" kata Pria itu lagi
"GUE BUKAN ****** BANGSAT!!" teriak Manda
"Berani lo sama gue?" Ucap laki- laki itu, tatapan kesalnya mengarah pada Manda
"ARGHH!! LEPASIN GUE" Manda berteriak saat laki- laki itu mendorongnya hingga terbaring terlentang dan naik ke atas tubuhnya
"Ngga akan gue lepasin sebelum lo kasih jatah gue" ucap laki- laki itu dengan senyum mengembang dibibirnya ketika berhasil membuka seluruh pakaian Manda
Malam itu adalah malam paling mengerikan bagi Manda. Karena pada malam itu, Manda kehilangan kehormatan yang selama ini dia jaga untuk suaminya kelak. Tapi sekarang semua sia- sia karena kehormatannya sudah diambil paksa oleh laki- laki yang sama sekali tidak dia kenali.
"Ini yang pertama buat lo?" Tanya laki- laki itu. Tapi Manda sama sekali tidak menjawabnya, ia hanya menangis meratapi nasib sialnya. "Sama" ucap laki- laki itu lagi, dengan senyum yang semakin lebar
Kegiatan terus berlanjut hingga pukul 2.00 dini hari.
"Gue bangga sekarang karena gue jadi yang pertama buat lo, dan lo harusnya bangga juga karena lo dapat yang pertama dari gue, gue nitip benih disini, kalo dia udah jadi dedek, kasih tau gue, gue bakal nikahin lu" kata laki- laki itu sambil mengusap perut rata Manda yang tidak terbalut apa- apa, mencium kening Manda lalu membalut tubuh polosan itu dengan selimut dan ucapan lelaki itu tak mungkin dapat didengar oleh Manda, karena Manda sudah terlelap.
Pada pagi harinya, beberapa orang masuk ke dalam kamar yang sedang dihuni oleh 2 orang berbeda usia yang sedang tidur sambil memeluk satu sama lain.
"Bawa tuan muda pergi, dan tinggalkan cek untuk perempuan itu, dan kalau tuan muda bangun nanti, beritahu tuan muda kalau tuan besar sudah menyiapkan perjodohan untuknya" kata pemimpin mereka
"Baik bos" kata mereka serempak
Mereka pun bersama membawa tubuh tuan mudanya keluar dari hotel dan meninggalkan Manda sendirian bersama cek dengan nominal sebesar 1M. Saat mata cantiknya mulai terbuka.
"Arghh aku kenapa?" Tanya Manda sambil merasakan bagian intimnya terasa perih.
Lebih parahnya lagi dia melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun.
"Ngga mungkin kalau gue di,,,, arghh ya Allah cobaan mu berat sekali ya Allah. Harga yang paling hamba jaga kini sudah hilang dalam satu malam, maafkan hamba ya Allah, astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah" ucap Manda
Manda menuju kamar mandi setelah mengambili pakaiannya yang berserakan dilantai. Manda terus menangis sambil tubuhnya disiram air shower. Menangis dan terus beristighfar meminta ampunan, itulah yang dilakukan Manda saat ini. Hingga jam menunjukkan pukul 10.30 siang, Manda memutuskan untuk pulang dari hotel.
Mutia Amanda Elfachra atau biasa dipanggil Manda adalah seorang remaja berusia 17 tahun. Anak dari pasangan Alvaro Zaenathan Elfachra dan Mutia Andera Anderson. Dia adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara.
Dia tinggal hanya berdua dengan sang kakak karena orang tuanya sudah meninggal sejak dia berusia 15 tahun. Beruntung orang tuanya kaya raya, jadi walaupun sudah ditinggal oleh kedua orangtuanya, dia tidak akan kekurangan biaya. Mereka berdua diasuh oleh baby sitter dan para pekerja rumah tangga yang sudah merawat mereka mulai dari masih kecil sampai sekarang.
Untuk perusahaan orang tua mereka, tidak diurus dan dijual. Tetapi tabungan mereka dengan orangtuanya masih lebih dari cukup untuk membiayai hidup mulai dari makan sampai pendidikan.
Kalau mau belanja di mall manapun dan habis berapapun tidak akan membuat mereka jatuh miskin. Ya emang sekaya itu mereka.
"Pokoknya ngga boleh ada yang tau kalau gue habis diperk0s4, bismillah, semoga gue ngga keceplosan" gumam Manda sebelum masuk ke rumahnya
Saat masuk ke dalam rumah, rumah terasa sepi. Tidak ada kakaknya, tidak ada art dll. Manda sedikit takut tapi dia lega karena itu berarti tidak ada yang akan menanyainya. Baru saja akan naik ke atas tangga menuju kamarnya, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.
"Dari mana aja? Kok baru pulang?" Tanya Nanda
Ananda Zaenathan Elfachra adalah kakak atau saudara kembar Manda yang hanya selisih beberapa menit lebih tua dari Manda.
"Eh Nanda,, dari rumah temen" kata Manda sambil menunjukkan giginya
"Temen siapa?" Tanya Nanda dengan suara dinginnya
"Della, aku nginep dirumahnya" kata Manda
Nanda menaikkan sebelah alisnya "bener?" Tanyanya lagi
"Bener kak Nanda ku sayang,,, aku ke kamar dulu ya, dah muach" jawab Manda langsung berlari menuju kamar setelah mencium pipi sang kakak
Nanda hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah random sang adik yang terkadang jahil tapi juga kadang super manis dimatanya. Dia sangat menyayangi Manda, dia ingin Manda tidak kekurangan kasih sayang.
Begitupun dengan Manda, dia juga sebenarnya menyayangi Nanda. Hanya saja sifat rasa sayangnya tercover sama sifat jahilnya. Saat sampai dikamar, Manda langsung membaringkan tubuhnya di kasur sambil memeluk boneka beruang raksasa berwarna putih bersih pemberian papanya.
"Papa,,, anakmu udah hancur pa" ucap Manda sambil menangis terisak-isak didalam pelukan Teddy bear nya
Sementara disisi lain,,,
"Aku ngga mau dijodohkan pa" ucap seorang laki- laki saat duduk diruang tengah bersama papanya
"Ini wasiat dari almarhumah mamamu nak, dia mau kamu menikah dengan Della" ucap sang papa
"Tapi aku ngga mau pa, aku mau menikahi gadis yang aku tiduri semalam" jawab sang lelaki tetap pad pendiriannya
"Kalau kamu ngga mau nerima perjodohan ini, terpaksa kamu papa pindahkan ke Kanada" jawab sang papa
"Oke aku setuju, emang lebih baik aku disana dan sukses, lalu kembali ke sini untuk menikahi gadisku" ucap lelaki itu
"Kamu yakin dia masih gadis?" Tanya papanya
"Maksud papa? Tentu aja dia masih gadis" jawab sang lelaki
"Tapi kamu bilang dia adalah wanita malam, berarti dia sudah tidak bisa disebut gadis" tegas sang papa
"Iya tapi aku yang ngerebut keperawanan dia pa, aku yang salah disini dan aku yakin ada kesalah pahaman dan sebenarnya gadis itu baik, cuma aku aja yang terlalu gak sabaran" ucap lelaki itu
"Terserah, kemasi barang-barang kamu lalu kamu pergi ke Kanada sana, saat kamu pulang, saya pastikan gadismu itu sudah punya anak" kata papanya dengan sewot
"Iya dan anak itu adalah anakku"
Deg!!
"Nda" panggil Nanda
"Astaghfirullah Nanda, lu kebiasaan deh masuk tanpa ketuk pintu dulu" jawab Manda dengan nada kekesalannya
"Ya salah lu sendiri, pintu ngga dikunci" ucap Nanda sewot
"Jelas-jelas disini lu salah" ucap Manda nggak terima
"Heh lu salah juga" kata Nanda membela
"Udah lah, dimana-mana cewek selalu benar" kata Manda
"Serah lu" ucap Nanda lalu keluar dari kamar kembarannya
Saat sampai didepan kamar, Nanda melupakan alasan utama kenapa dia masuk ke kamar Manda. saat hendak meraih gagang pintu, Nanda teringat kejadian barusan yang mungkin jika dilanjutkan tidak akan ada habisnya. Akhirnya sebelum masuk, Nanda mengetuk pintu terlebih dahulu. Setelah diizinkan masuk, barulah Nanda masuk ke kamar adiknya.
"Kenapa lagi?" Tanya Manda
"Itu ada paket" jawab Nanda
"Paket apa?" Tanya Manda lagi
"Kamu Nanya?" Jawab Nanda
"Gue serius" kata Manda
"Ya nggatau, lu yang pesen, noh dibawah paketnya, males mau gue bawa" jawab Nanda
"Oh oke, gue turun sekarang" kata Manda, lalu turun dari ranjangnya
Saat sampai diruang tamu, ada sebuah kotak sedang menunggu Manda disana. Manda lupa apa yang dia pesan, karena tidak mau menebak, jadilah Manda yang mendekati paket itu dan membukanya.
"Paket apa?" Tanya Nanda dari belakang
"Oh ini baju kebaya buat kelulusan" kata Manda
"Oh" ucap Nanda seadanya
"Nih gue juga beliin kemeja buat lo" kata Manda sambil memberikan kemeja berwarna coksu ke Nanda
"Napa warnanya cerah?" Tanya Nanda
"Ya habisnya pakaian lo ngga ada yang cerah, yang cerah palingan cuma putih" jawab Manda
"Tapi gue ngga suka warnanya, udahlah gue pake kemeja gue sendiri aja" kata Nanda
"Ngga bisa gitu, ini udah keputusan dari sekolah, 1 kelas sama semua warnanya, warna coksu, liat kebaya gue" kata Manda sambil memperlihatkan kebaya miliknya
"Lu buta warna apa gimana? Udah jelas-jelas tuh warna moccha gelap, lah ini malah coksu terang" kata Nanda
"Udahlah terima aja, semua pakenya yang gitu" kata Manda
Nanda hanya bisa menghela nafas panjang akibat ulah adiknya. Perpisahan sekolah kurang 3 harian, tapi pemberitahuan masalah baju baru dikasih tau 2 hari lalu. Alhasil gagal rencana mereka yang niatnya akan bikin dres kebaya pada desainer terkenal.
Karena gagal jadi diganti beli kebaya biasa dimall, atau dionline shop teruntuk kaum mager seperti Manda. Acara digelar pada malam hari pukul 7.30 wib.
"Nda,, lu salah masuk kamar?" Tanya Della lewat sambungan telepon
'waduh gimana nih, Della belum tau kalo gue habis diperk0s4 sama cowok ngga dikenal' ucap Manda dalam hati
"Nda,,, lu masih disana?" Tanya Della
"Eh Dell, emm iya,, gue salah masuk kamar" jawab Manda
"Ouh syukurlah, gue kirain lu ada apa-apa, soalnya gue ngga nemuin lu dikamar, sama ponsel lu ngga aktif" ucap Della
"Iya gue aman kok" ucap Manda yang tiba-tiba canggung
"Lu baik-baik aja Nda? Mau jalan ngga?" Tanya Della
"Emm hari ini dah kesorean, gimana kalo besok?" Tanya Manda
"Ya gue ngikut aja, kan biasanya lu yang jemput gue" kata Della
"Iya udah besok ya" kata Manda
"Iya Nda, udah dulu ya, nyokap gue minta anterin beli barang" ucap Della
"Oke,, bye Del" ucap Manda
"Bye" balas Della
Setelah sambungan telepon sudah ditutup, Manda merebahkan dirinya dikasur king size miliknya. Melirik kesamping dan mengambil foto keluarganya yang tersimpan diatas meja belajarnya lalu kembali rebahan sambil memeluk foto keluarganya.
"Mama,,, papa,,, Manda kangen" ucap Manda dengan air mata yang sudah berjatuhan
Keesokan harinya, Manda bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan bersama Della. Saat sudah siap, tiba-tiba muncul notifikasi chat dari grup kelasnya.
'Selamat pagi anak-anak, hari ini akan ada latihan persiapan lulusan, ada pertunjukan pentas seni nanti malam disekolah kita. Saya harap kalian semua bisa hadir, mungkin ada yang mau menampilkan persembahannya bisa ditampilkan nanti malam. Dan untuk saat ini, yang merasa free, bisa datang ke sekolah untuk membantu para osis dan guru bersih-bersih ya, sekian yang dapat saya sampaikan, tetap semangat dan terimakasih' kira-kira begitulah isi dari pesannya
"Baik bu" balasan Nanda
'baik bu, saya akan ke sekolahan sekarang' balasan Della
Manda jadi bingung sama Della, dia langsung menjapri dan bertanya pada Della.
'Del'
'jadi?' Tanya Manda dalam Chat
'gimana kalo kita ke sekolah dulu? Kasian temen-temen yang pada bantuin sementara kita malah enak-enakan pas jalan-jalan' balas Della
'oh oke deh, gue sama Nanda juga mau otw sekolah' balas Manda
'oke'
Manda tidak membalas lagi, dia keluar dari kamar lalu turun untuk sarapan. Dimeja makan sudah ada Nanda yang menunggunya sambil main hp.
"Dimeja makan ngga boleh main hp" Sindir Manda
"Apaan, orang gue nunggu lu juga" balas Nanda
"Hmm yaudah ayok makan dulu, hpnya taro, terus habis makan gue mau ke sekolah, lu juga kan?" Tanya Manda yang mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya
"Iyalah, ntar jalan pake motor gue aja" jawab Nanda yang juga mulai menyantap makanannya
"Oke,, tapi ntar pulangnya gue mau jalan juga sama Della" kata Manda
"Iya asal lu ngga kecape'an aja" kata Nanda
"Ngga, adik lu ini kuat" ucap Manda sambil mengangkat dan menunjukkan otot-otot yang ghaib
"Serah lu, jangan lupa pake masker, lu baru sembuh" ucap Nanda sambil tersenyum kemudian mengacak-acak rambut Manda
"Ih Nanda, ini tuh udah rapi, jadi berantakan lagi kan" ucap Manda sambil merengek dan menekuk bibirnya kebawah
Hal itu malah semakin membuat Nanda gemas dengan adiknya ini. Sesuai perkataan, Manda dan Nanda menuju sekolah menggunakan motor CBR milik Nanda.
Tidak ada wanita lain yang pernah dibonceng Nanda menggunakan motor itu kecuali Manda. Bahkan sang mama tidak sempat dibonceng oleh Nanda. Banyak siswi yang iri terhadap Manda karena memiliki saudara kembar yang ganteng tidak manusiawi seperti Nanda.
Manda juga tidak jarang jadi rebutan oleh kaum laki-laki disekolahnya. Saat baru turun dari motor, ada sepasang mata yang menatap Manda dengan perasaan panas.
"Kakak liat apa?" Tanya seorang gadis sambil menepuk pundak kakak alumni beberapa tahun lalu yang kebetulan datang untuk melihat sekolah lamanya
"Itu mereka pacaran?" Tanya alumni tersebut
Si gadis tersenyum tipis nyaris tak terlihat "iya kak, dan ceweknya posesif banget" ucap gadis itu
"Idih muka ditutupin gitu sok cantik" kata alumni
"Tau tuh kak, cowoknya terpaksa aja karena ceweknya ngancem" ucap gadis itu sambil mengompori
"Keterlaluan, awas aja nanti tuh anak" ucapnya dengan mata menajam
"Kakak suka ya sama cowoknya?" Tanya si gadis dengan menggoda
"Kalo iya emang kenapa?" Tanya alumni
"Brondong lho kak" kata gadis itu
"Cuma selisih 3 taunan" kata sang alumni
"Iya udah kak, semangat, btw nama cowoknya Nanda" ucap gadis itu
Alumni itu hanya berdehem pelan, si gadis langsung pergi dari sana dengan wajah puas. Saat Nanda pergi menemui teman-temannya dan meninggalkan Manda sendirian, saat itulah sang alumni menghampiri Manda yang duduk dikursi depan kelas.
"Heh" bentak si Alumni sambil memukul tembok belakang Manda
"Ya kak?" Tanya Manda dengan santai, awalnya dia terkejut tapi berusaha biasa saja
"Jauhi Nanda" ucapnya langsung to the point
"Ha? Tapi saya,,," belum sempat mengucapkan kalimatnya, alumni itu sudah menyela
"Pacar? Lu gk pantes buat Nanda" kata Alumni itu
"Tapi saya,,," lagi-lagi ucapan Manda terpotong
"Kak Tata,,, ngapain?" Tanya Cicil (adik kelas Manda)
"Diam lu" ucap alumni yang bernama Tata sambil menunjuk wajah Cicil
"Tapi kasian kak Manda" ucap Cicil ragu-ragu
"Oh jadi namanya Manda, lumayan mirip tapi ngga bisa bikin gue mundur ya" ucap Tata
"Maksudnya apa sih? Aneh banget jadi orang" ucap Manda
"Lu ngatain gue aneh?" Ucap Tata dengan emosi mengebu dan PLAKK sebuah tamparan keras melayang dipipi Manda "Jauhin Nanda" ucapnya lagi
"Tapi kak Nanda itu,,," ucap Cicil yang terpotong saat menoleh ke arah Manda yang dijawab gelengan
"Apa?" Tanya Tata tambah merasa emosi
"Tunangan gue, kenapa?" Tanya Manda dengan nada menantang
"What?"
Emosi Tata serasa tak terkontrol lagi dan mulai menghajar Manda tanpa ampun. Cicil yang menyaksikan itu hanya bisa diam dengan tubuh gemetar melihat Tata yang menghajar Manda seperti orang kesetanan.
"Ada apa ini?"
Nanda menghampiri Manda yang sudah tak sadarkan diri akibat Tata yang memukulnya dengan keras pada bagian kepala. Panik, itulah yang dirasakan Nanda saat ini. Tidak ada yang bisa membuatnya panik kecuali melihat orang paling berharganya kesakitan.
Nanda menatap Tata dengan tatapan super tajam seolah ingin mengulitinya hidup-hidup.
"Ada apa ini? Astaghfirullah, Nanda, cepat bawa Manda ke UKS" kata guru sama paniknya saat melihat Nanda tak sadarkan diri dengan darah keluar dari hidungnya
Nanda menggendong tubuh kecil Manda dan membawanya ke UKS. Saat di UKS, Della datang menghampiri Nanda dengan nafas memburu dan langsung memeluk Nanda. Nanda terkejut dan dengan gerakan refleks dia mendorong tubuh Della agar menjauh darinya.
"Maaf Nan, Gue cuma panik aja, gimana kondisinya Manda?" Tanya Della
"Masih diperiksa, siapa cewek yang mukuli Manda tadi?" Tanya Nanda dengan suara teramat dingin
"Dia kak Tata, alumni 3 tahun yang lalu, dia tempramen, hal kecil aja bisa bikin dia marah banget, dengar-dengar dia gitu ke Manda gegara dia marah ke Manda, terus Manda bilang kalau Manda tunangan lo, sampai dia marah banget dan mukuli Manda" ucap Della panjang lebar
Kedua tangan Nanda terkepal dengan kuat sampai kuku-kukunya berubah jadi warna putih "jagain Manda disini" ucapnya kemudian pergi tanpa menunggu jawaban Della
Dengan emosi mengebu yang berusaha ia kendalikan, Nanda terus berusaha mencari keberadaan Tata. Saat menemukannya, dengan amarah yang sudah dipuncak, Nanda berjalan setengah berlari menghampiri Tata.
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi Tata
"Nanda?" Ucap Tata, rasa sakit dipipinya seakan hilang begitu saja saat melihat wajah tampan Nanda
"Lu apain adek gue,hah?" Ucap Nanda dengan suara terdengar sedang menahan emosi
"Adek? Dia bukannya pacar kamu?" Tanya Tata
"Bullsh1t jangan pura-pura bodoh lu" ucap Nanda dengan suara super dinginnya
"Tapi kata orang-orang dia pacar kamu, bahkan dia bilang kalau dia tunangan kamu" jawab Tata mulai dengan suara dibuat seimut mungkin yang membuat Nanda muak
"Mutia Amanda Elfachra adalah adek gue" ucap Nanda yang menekan setiap kata-katanya
"Beneran?" Tanya Tata
Nanda tidak menjawabnya, dia merasa tidak ada gunanya berdebat dengan orang seperti Tata. Lebih baik Nanda ke UKS untuk menemani adiknya.
"Beneran Manda adiknya Nanda?" Tanya Tata pada Cicil
"I-iya kak, tadi aku mau bilang tapi kak Manda ngga ngizinin" ucap Cicil
"Bodoh, apa buktinya, kalian pasti sekongkol kan biar gue ngga gangguin Manda lagi" ucap Tata
"Namanya Nanda sama Manda Mirip kak" ucap Cicil
"Emang namanya Nanda siapa?" Tanya Tata
"Ya Nanda" ucap Rio
"Nama panjang" ucap Tata yang berusaha tidak marah lagi
"Maulana Ananda Elfachra" ucap Rio yang dihadiahi jitakan kuat dari Robby
"Ngawur, namanya itu Ananda Zaenathan Elfachra" ucap Robby
"Emang iya?" Kata Rio
"Ngga tau, gue lupa, susah namanya si Nanda" ucap Robby
"Intinya ada Elfachra nya kak" jawab Rio
"Bodoh banget kalian semua" ucap Tata lalu pergi dari sana
Saat dijalan, Tata dijemput oleh orangtuanya karena para guru memberitahukan apa yang terjadi saat disekolah. Kedua orangtuanya merasa malu langsung pergi menjemput Tata dan membawanya kembali ke luar Negeri yang mungkin tidak akan kembali ke Indonesia.
Saat jam menunjukkan pukul 2 siang, anak-anak sudah mulai Pulang ke rumahnya masing-masing. Nanda menggendong Manda menuju parkiran. Saat diparkiran, mereka bertemu Della.
"Nda gimana?" Tanya Della
"Udah lebih baik" jawab Manda
"Jadi ngga?" Tanya Della lagi
"Manda masih butuh istirahat" ucap Nanda dengan nada dingin yang menjadi andalannya
"Gue nggapapa Nan" ucap Manda
"Lo masih sakit" ucap Nanda
"Tapi gue udah sembuh, boleh ya plis" ucap Manda
"Gue bakal jagain Manda kok Nan, tenang aja" ucap Della
"Tuh kan" ucap Manda merayu Nanda
"Hmm yaudah, sebelum jam 6 udah harus ada dirumah" ucap Nanda
"Siap bos, makasih" ucap Manda
Manda mencium pipi Nanda sekilas sebelum masuk kedalam Mobil milik Della. Mereka memutuskan untuk pergi ke taman sambil saling bercerita.
"Ndaa gue mau curhat" ucap Della yang menyandarkan kepalanya dibahu Manda
"Curhat aja" kata Manda
"Gue dijodohin" ucap Della
"Ya bagus, biar lo gak sendiri mulu" ucap Manda
"Tapi calon suami gue kabur ke Kanada" ucap Della
"Hah? Terus gimana?" Tanya Manda
"Ya gitu, lo kan juga mau ke Kanada, tolong temuin jodoh gue" ucap Della
"Astaga,, gue mana tau" ucap Manda mulai geram
"Intinya yang paling ganteng itu jodoh gue" ucap Della
"Tuh Nanda nganggur" ucap Manda
"Lo tau sendiri Nanda gimana kalo ada gue" ucap Della dengan lemas
"Hmm udah-udah, mau lulusan kok lu gini" ucap Manda
Tidak ada lagi obrolan pada mereka. Hanya diam dengan pikiran masing-masing. Hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Dimana hari kelulusan.
"Akhirnya kita lulus juga" ucap Manda sambil memeluk Della
"Iyaa gue ngga nyangka bakal secepat ini, btw lo kapan berangkat?" Tanya Della
"Belum tau sih" jawab Manda
"Lagian lo kuliah jauh banget, pake ke Kanada segala" ucap Della
"Ya itu impian bokap gue" ucap Manda
"Oh ya udah gue ngga ngelarang, tapi lo bakal balik lagi kesini kan?" Tanya Della
"Iya pastilah, negeri tercinta ya Indonesia" ucap Manda
"Nda" ucap Nanda
"Nanda" balas Manda sambil memeluk Nanda dan berjinjit untuk mencium pipi Nanda dan tentu saja dibalas oleh Nanda
Mereka terlihat serasi dihari kelulusan ini. Jujur saja, ada perasaan iri dihati Della melihat kedekatan Nanda dan Manda.
"Habis ini lo mau ngambil jurusan apa Nan?" Tanya Della
"Bisnis" jawab Nanda
"Bisnis apa?" Tanya Della lagi
"Nanda katanya pengen kayak papa yang membangun bisnis hiburan pariwisata gitu, dan selain pariwisata, juga mau bisnis traveling" jawab Manda karena dia tau kalau kembarannya ini hanya mau menjawab 1 pertanyaan dari orang asing yang menyangkut kehidupan pribadinya.
"Oh,, semoga sukses ya Nan" kata Della
"Hmm" Nanda hanya menjawab dengan deheman
"Yaudah, kita pamit dulu ya Del, ada urusan dirumah" kata Manda pamit
"Eh iya hati-hati ya" kata Della
"Iya, bye" kata Manda sambil melambaikan tangannya
"Bye" Della membalas lambaian tangan Manda
Didalam mobil,,,
"Nda" panggil Nanda
"Iya?" Jawab Manda
"Lo yakin ikut gue ke Kanada?" Tanya Nanda
"Yakin, gue ngga bisa kalo jauh dari lo" ucap Manda
"Terus rumah gimana?" Tanya Nanda
"Kan ada art, nanti kita titipin aja, lagian nanti kita balik lagi kan?" Tanya Manda
"Emang lo mau menetap disana?" Tanya Nanda
"Tergantung tempat, dan gue juga bakalan betah kalo ada lo disisi gue" ucap Manda sambil tersenyum ke arah Nanda
"Bisa aja" kata Nanda sambil membalas senyuman Manda
"Tapi bener Nan, gue takut lo ninggalin gue" kata Manda
"Kata siapa?" Tanya Nanda
"Ngga tau, tapi firasat gue, lo bakal kecewa sama gue, dan bisa aja lo ninggalin gue" ucap Manda yang tanpa sadar malah menangis
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!