NovelToon NovelToon

Cinta Yang Tertukar

Bab 1 " Suasana Pagi Hari "

Kringgggg..... kringgggg... kringgggg.... bunyi alarm pun berbunyi sangat kencang, hingga membangunkan Wina. Wina tersentak kaget ketika alarm itu berdering. Ia langsung mengambil jam alarm berbentuk hati itu dan langsung mematikannya.

" Huffff.......! " Wina hanya bisa menghela nafasnya. Ia langsung bergegas bangun, mengambil handuk dan pergi untuk mandi.

Tidak berapa lama, ia pun selesai mandi. Wina langsung bergegas untuk berpakaian .

Wajah cantik itu pun sudah kelihatan lebih segar. Wina melirik sebuah fhoto yang berada di meja sudut kamarnya itu. Sebuah fhoto keluarga. Ada papa, mama dan Wina. Ya, Wina hanya anak tunggal di keluarga Rudi Sutoyo. Wina harus hidup mandiri dan bekerja keras demi menghidupi dirinya sendiri.

Semenjak perusahaan orang tua Wina bangkrut, papa nya mulai sakit - sakitan. Begitu juga mama nya. Serangan jantung dan stroke lah yang membuat mereka harus pergi untuk selamanya.

Sekalipun Wina anak yatim piatu, tidak membuat Wina berputus asa untuk menjalani kehidupannya. Wina sekarang menjalani pendidikan kedokteran di salah satu kampus terkenal di kota itu. Bekerja sambil kuliah tidak lah mudah untuk ia jalani. Wina harus bisa membagi waktunya antara belajar dan bekerja.

Selesai merias dirinya, Wina mengambil ponsel di nakas kamar nya itu. Ia mencari - cari nama seseorang. David Herlambang. Seorang pria tampan, pengusaha kaya dan dari keluarga sangat terpandang di kota itu. David adalah pria yang beruntung mengisi hati seorang calon dokter cantik nan baik hati itu.

Wina mengirimkan pesan kepadanya.

" Selamat pagi kesayangan ku, semoga hari - hari mu menyenangkan. Selamat beraktivitas untuk diri mu yang ada di sana..! "

Pesan pun terkirim. Wina pun langsung pergi ke kampus. Wina dan David sudah menjalin hubungan selama 10 tahun lamanya. Mereka saling kenal ketika mereka masih menjadi muda mudi di salah satu rumah ibadah mereka. Tapi, jarak lah yang memisahkan mereka sekarang. David sekarang tinggal di Australia, karena ia seorang CEO di sebuah perusahaan export import. Sedangkan Wina masih menetap di kota J, karena ia masih harus menyelesaikan pendidikan kedokterannya.

David telah berjanji, jika Wina sudah menyelesaikan pendidikan kedokterannya, David akan segera melamarnya. Karena keluarga David sudah mendesaknya agar segera menikah. Dan David juga meminta pada Wina, kelak Wina akan tinggal di Australia bersama dengannya. Dan Wina pun sangat setuju dengan permintaan pacarnya itu.

Sesekali Wina melirik ponselnya. Ia sangat berharap David segera membalas pesannya. Tapi sudah berjalan 15 menit, David belum juga membalas pesannya. Wina sangat khawatir, ada apa dengan David. Tak terasa, bus yang di tunggu - tunggu Wina pun tiba. Ia segera naik. Perjalan dari rumah ke kampusnya hanya sekitar 60 menit.

Waktu pun berlalu, Wina tiba di kampusnya. Ia segera masuk ke kelas nya. Belum ada teman - temannya di sana. Ia mengambil ponselnya. Dan ia melihat kalau David sudah membalas pesannya.

" Hai.... sayang ku, terimakasih untuk perhatiannya. Kamu juga disana baik - baik aja ya, jaga hati dan cinta mu hehehe....! semangat buat kamu ya..😘

Wina sangat bahagia sekali membaca pesan dari kekasihnya itu. Air matanya pun berlinang. Ia hanya bisa berdoa buat hubungan mereka berdua. Hanya David lah yang ia punya saat ini. Hanya David lah harapannya saat ini juga. Ia harus mengingat pesan kedua orang tua nya, ia harus bersyukur punya kekasih seperti David. Wina pun kembali merindukan kedua orang tuanya.

Waktu terus berjalan. Selesai jam kuliah, Wina langsung bergegas pergi kerja. Wina bekerja di salah satu klinik. Sebuah klinik kandungan kepunyaan teman papa nya. Tidak ada waktu untuk bermain bersama teman - temannya. Padahal sebenarnya, Wina sangat menginginkan sekali bisa bermain bersama dengan teman - temannya. Tertawa dan bercanda ria bersama mereka. Tapi semua itu demi biaya hidupnya. Ia harus banting tulang demi masa depannya. Keluarga nya tidak ada yang mau menopang atau membantu biaya kuliah Wina. Semua buang badan untuk kehidupan Wina. Baik dari keluarga papa nya atau pun mama nya. Tapi Wina tetap sabar melihat keluarga besarnya itu. Seandainya masih ada kakek dan neneknya, mungkin Wina tidak kesulitan ekonomi seperti sekarang ini.

Wina kembali menaiki bus. Klinik tempat ia bekerja tidak lah begitu jauh dari kampusnya. Ia pun tiba di tempat kerjanya itu.

Ia melihat kalau klinik itu sudah buka dan sudah mulai ada kegiatan disana. Dokter Simon, dokter pemilik klinik itu pun sudah tiba terlebih dahulu.

" Selamat siang, dokter! " sapa wina.

" Hai Win, siang juga. Kamu baru pulang kuliah?" tanya dokter Simon.

" Ia dok, maaf ya dok. Wina terlambat lagi, hehehe....! "

" Ga papa, santai aja. Ya sudah kamu siap - siap gih! " titah dokter Simon.

Wina pun langsung mengambil beberapa berkas yang harus ia selesaikan. Waktu terus berjalan. Hingga malam pun tiba. Sudah jam 22.30. Saatnya klinik pun tutup. Wina segera pulang. Lelah, lapar menjadi satu. Di benaknya sekarang mandi lalu makan dan tidur sepuasnya. Sembari menunggu bus, ia pun membeli makanan untuk makan malamnya. Bus yang ia tunggu pun tiba, ia bergegas naik. Wina sangat kelelahan, tak terasa ia pun tertidur di dalam bus itu. Karena ia tidur, makanan yang ia pegang pun jatuh. Alhasil makanan itu pun tumpah ke lantai bus itu. Karena kecerobohannya, sepatu seorang wanita yang berada di sampingnya itu pun kotor. Wanita itu langsung marah - marah tidak jelas.

" Heiiiii, kamu lihat ini ga? gara - gara makanan mu, sepatu saya kotor! " ucap wanita itu dengan nada suara yang tinggi. Alhasil Wina pun segera bangun dari tidurnya. Ia melihat kalau makanannya itu sudah mengotori lantai bus dan sepatu wanita yang ada di sebelahnya. Wina sangat terkejut sekali. Ia tak menyangka kalau makanan yang ia beli itu tumpah.

" Ma - ma - maaf - maaf, mbak. Saya ga sengaja. Maaf ya! " Wina langsung membersihkan sepatu wanita itu dan lantai bus itu juga. Supir bus melihat dari kaca spion depan, kalau terjadi keributan di bangku belakang. Tapi sang supir tidak memperdulikannya. Ia terus melajukan bus itu.

Wina terus membersihkan tumpahan makanan itu. Tapi wanita yang ada di sampingnya itu sangat marah sekali atas perbuatan Wina.

" Saya ga mau tahu, kamu harus ganti sepatu saya ini. Ini harga nya mahal lho...! " ucap wanita sombong itu.

" Apa? saya harus mengganti sepatu kamu ini? kamu ga salah? "

" Ya ga lah, kamu emang harus menggantinya. Gara - gara kamu, sepatu saya jadi kotor karena makanan kamu itu. Asal kamu tahu, sepatu saya ini mahal, dan ga ada dijual di sini. Ini barang luar, jadi kamu harus menggantinya. "

" Ga usah ngejelasin sepatu kamu itu mahal. " Wina mengambil sebuah tissue basah dari tas ranselnya.

" Lepas kan sepatu mu, saya akan membersihkannya kembali. " pinta wina.

" Kamu mau membersihkannya pakai tissue basah itu? "

" Ia, emang kenapa? "

" Helloooooo, bisa rusak nanti sepatu saya."

" Lepas kan sepatu mu itu! " desak Wina

Awalnya wanita sombong itu tidak mau melepaskan sepatunya itu. Karena Wina terus mendesak, akhirnya wanita sombong itu pun melepaskannya. Wina segera membersihkan sepatu itu.

Bab 2 " Putus Dengan Alasan Yang Tak Jelas "

" Uda belum? " tanya wanita pemilik sepatu itu. Wina menggelengkan kepalanya.

" Lama banget sih! "

" Sepatu kamu ini kan mahal, jadi saya harus berhati - hati membersihkannya! "ucap Wina sambil tersenyum

Tiba - tiba saja ponsel wanita pemilik sepatu itu berdering. Ia segera mengangkatnya.

" Ia sayang, maaf ya aku belum ngabari kamu. Aku masih di jalan. Hari ini aku apes banget, sepatu mahal aku kotor gara - gara wanita bodoh yang ada di hadapan ku ini! "ucap wanita pemilik sepatu itu pada seseorang di sebrang sana.

Mendengarkan ucapan wanita itu, Wina hanya menghela nafas panjang. Akhirnya sepatu wanita sombong itu pun selesai dibersihkan.

" Ini sepatu kamu, sekarang sepatunya sudah tampak bersih kan? " Wina memberikan sepatu itu. Wanita itu hanya diam dan sedikit geram melihat Wina.

" Sekarang kamu Pakaikan sepatu ini di kaki saya. Gimana? kamu mau kan? "

Wina tersenyum sinis.

" Hei wanita sombong, kamu punya tangan kan? ambil ini lalu pakai lah! " Wina memberikan sepatu itu.

" Dasar orang miskin, kamu itu pasti ga punya pendidikan kan? makanya kamu ga bisa sopan sama orang? "

Semua penumpang yang berada di dalam bus pun merasa terganggu dengan keributan mereka berdua. Salah satu penumpang di dalam bus, ia mengenal Wina.

" Dokter, sabar ya! " ucap salah satu penumpang di dalam bus itu. Mendengar kata dokter, wanita pemilik sepatu itu langsung tercengang.

" Dokter? " gumam wanita pemilik sepatu itu.

" Jadi kamu seorang dokter? baru tahu saya, kalau ada seorang dokter sombong seperti mu! " ucap wanita itu.

" Maaf ya, saya uda sampai. Saya harus turun. Terimakasih sudah berkenalan dengan mu! " Wina langsung mengambil tas ranselnya dan segera turun. Hari ini Wina sangat sedih sekali. Dimana di depan orang banyak ia di permalukan. Tapi Wina tidak terlalu menanggapinya, ia harus sabar.

Sesampainya dirumah, ia melihat ponselnya. Sama sekali tidak ada kabar dari David. Wina pun tidak mau ambil pusing. Mungkin dia sibuk. Pikir Wina.

Selesai mandi, Wina mencoba menghubungi David. Tapi ponselnya tidak aktif. Ia mencoba menghubungi adiknya David, Sarah. Akhirnya mereka berdua pun bercerita panjang lebar. Sarah meminta agar minggu depan, Wina bisa datang ke rumahnya. Karena ia sangat merindukan Wina. Wina sosok wanita dewasa, baik hati dan suka menolong. Wina pun mengiyakan permintaan Sarah, calon adik iparnya itu.

Malam itu Wina sangat gelisah sekali. Ia kembali melirik jam dinding kamarnya. Wina kembali mencoba menghubungi David. Tapi sama sekali tidak bisa. Wina pun menyelesaikan skripsi nya. Ia berharap skripsi nya cepat selesai. Karena Wina sudah tidak sabar ingin segera di lamar David.

*****

Keadaan di Australia....

David Herlambang, pemuda tampan itu memang sangat sibuk sekali. Banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Perusahaan yang ia bangun bertambah sangat maju. Bahkan dimana - mana sudah banyak kantor cabang yang ia kelola. Mendengar prestasi yang sangat luar biasa itu, kedua orang tua David pun sangat bangga pada anak nya itu.

Seharian ia bekerja, sampai ia pun lupa untuk mengabari Wina. David mengambil sebuah foto dari dalam dompetnya.

" Maaf kan aku sayang, akhir - akhir ini aku sibuk banget. Aku sekarang uda jarang kasih kamu kabar. Aku ingin mengakhiri hubungan ini. Kamu itu cantik, kamu itu baik. Kamu pantas mendapatkan lelaki yang lebih baik dari aku. Aku takut, kelak aku ga bisa bahagiakan kamu. Maafkan aku Wina.... aku sayang banget sama kamu...! "

David pun merobek - robek fhoto Wina, lalu ia membakarnya. David pun langsung mengambil ponselnya. Lalu, ia mengirimkan sebuah pesan untuk Wina.

" Hai sayang.... kamu lagi apa? Wina, maafkan aku ya, akhir - akhir ini aku jarang banget kasih kamu kabar. Sekarang aku sibuk banget dengan pekerjaan ku. Oh ya, perusahaan yang aku kelola sekarang sangat maju. Sudah ada beberapa kantor cabang lho.... Jadi, aku mau fokus untuk perusahaan ini. Aku ga mau perusahaan yang aku bangun sampai bangkrut, aku mau membahagiakan keluarga ku. Wina, aku percaya dengan takdir. Jika suatu hari nanti kita jodoh, pasti kita akan bisa bersama lagi. Wina, kamu fokus dengan kuliah mu dan aku fokus dengan perusahaan ku. Jadi aku mau, kita berdua itu jalan masing - masing aja dulu. Nanti kalau urusan kita sudah selesai, kita bisa menjalin hubungan lagi. Kamu mau kan sayang? " pesan pun terkirim.

Keadaan di Indonesia...

Malam itu Wina masih belajar dan mengerjai tugas akhirnya. Walaupun rasa kantuk, ia tidak memperdulikannya. Tiba - tiba ponselnya berdering. Membuat Wina tersentak kaget. Melihat nama si pengirim, Wina merasa senang. Akhirnya David mengirimkan pesan untuk nya. Dengan sigapnya, Wina membuka kata sandi ponselnya. Lalu ia membaca pesan dari David.

Bagai di sambar petir di malam hari, Wina sangat terkejut dengan isi pesan David. Air matanya langsung mengalir deras. Wina tidak bisa menerima semuanya. Ia langsung menghubungi David. Tapi sayangnya nomornya sudah tidak aktif lagi. Wina terus mencobanya.

Karena tidak bisa di hubungi, Wina pun mengirimkan pesan untuknya. Wina mengatakan kalau ia tidak mau putus dari David. Wina begitu sangat mencintai David. Wina terus menangis. Ia tidak bisa menerima semua nya ini.

Hingga pagi hari ini, Wina masih menangisi David. Hari itu juga, ia tidak pergi ke kampus. Ia harus menyelesaikan masalah ini. Ia tidak mau putus begitu saja dengan David tanpa ada alasan yang jelas. Wina merasa tidak pernah berbuat salah padanya. Ia tidak bisa menerima alasan yang tidak masuk di akal. Bagi Wina, alasan David adalah alasan yang dibuat - buat. Wina tidak pernah berharap pada David harus setiap hari diberi kabar, karena Wina tahu mereka itu jarak jauh dan ia pun memakluminya kalau David sangat sibuk.

Pagi itu, Wina mencoba menghubungi Sarah. Ia menceritakan apa yang baru saja terjadi. Sarah pun tidak bisa memberikan masukan. Ia hanya bisa mengatakan sabar kepada Wina. Ia tidak mau ikut campur dalam masalah mereka. Karena ia tahu, jika kakak nya itu sudah mengambil keputusan, ia tahu kalau itu yang terbaik untuk nya.

Mendengar ucapan Sarah, Wina pun hanya bisa pasrah dengan keadaan. Wina mencoba menghubungi mama David, tante Nia. Mama David pun tidak percaya akan hal ini. Tapi, mama nya pun tidak bisa menghalangi niat David. Karena mereka juga tahu kalau David itu anak yang tegas dan sangat berhati - hati dalam mengambil sebuah keputusan.

Wina tidak tahu lagi harus bercerita kepada siapa. Keluarga David pun buang badan akan masalah ini. Wina sangat kecewa pada pria yang selama ini ia banggakan.

Bab 3 " Terbang ke Sydney "

Wina belum bisa menerima keputusan dari David. Wina masih belum percaya kalau David begitu saja memutuskan hubungan yang sudah mereka jalani selama 10 tahun lamanya. Suka dan duka mereka lalui bersama. Bahkan Wina selalu ikut andil dalam masalah perusahaan yang di bangun oleh David. Karena orang tua Wina memiliki perusahaan yang sama dengan perusahaan David. Tanpa sepengetahuan David dan keluarganya, Wina pun memberanikan dirinya untuk pergi menyusul David ke Sydney.

Wina pun meminta ijin untuk beberapa hari tidak masuk kuliah dan bekerja. Wina terpaksa harus berbohong demi harus menyelesaikan masalahnya dengan David.

Perjalanan dari kota J ke Sydney memakan waktu 7 jam 7 menit. Di perjalanan, Wina terus saja menangis.

" Kamu punya masalah apa? saya perhatikan dari tadi kamu menangis terus! "tanya seorang pria yang berada di samping nya.

Wina terdiam sejenak. Air matanya masih saja membasahi pipinya. Pria yang duduk di sebelah nya menyodorkan sebuah sapu tangan.

" Pakailah, masih bersih kok, mungkin ini bisa membersihkan air mata mu yang dari tadi mengalir terus! " ucap pria itu pada Wina sambil memberikan sapu tangan miliknya.

Wina hanya menggelengkan kepalanya.

" Makasih! " ucap Wina sambil mengusap air matanya dengan kedua tangannya.

" Kamu jangan takut, saya bebas kok dari penyakit menular! "

Wina kembali menangis.

" Kamu lagi putus cinta ya? wanita kalau terus - terusan menangis, biasanya lagi putus cinta. Cinta itu jangan di tangisi, jangan mau bodoh karena cinta. Kalau dia uda ga sayang kamu lagi, ya uda lepasin aja, simple kan? gitu aja kok repot. Cari yang lain, pria bukan hanya dia saja di dunia ini! "

" Kamu bisa diam ga sih?"

" Ia... ia... ia.. saya diam sekarang. Tuh lihat, air mata kamu mengalir terus, sayang tahu air matanya ! Nihhh.... kamu seka air mata kamu! "

Mau tak mau Wina pun menerima sapu tangan pria itu. Lalu ia membersihkan wajahnya. Karena sedari tadi menangis, rongga hidungnya pun tersumbat, ia pun mengeluarkan cairan - cairan dari dalam rongga hidungnya.

" Astaga, banyak sekali ingus mu! kalau di kumpulkan mungkin sudah 1 liter, bener ga ? hahahaha....! " ledek pria itu.

Wina hanya diam saja.

" Ini sapu tangan mu, terimakasih! " Wina mengembalikan sapu tangan yang sudah di penuhi cairan lendir.

" Uhhhh, kamu jorok sekali! " ucap pria itu.

Tak terasa waktu pun berlalu. Wina tiba di bandara Kingsford Smith Sydney. Bandaranya cukup besar dan bersih. Wina mengambil ponselnya. Ia mencoba menghubungi David. Lagi - lagi nomor nya tidak aktif.

Wina mencoba mendatangi kantor David. Dari bandara ke kantor nya hanya memakan waktu sekitar 3 jam. Dengan sangat buru - buru, Wina pun segera pergi.

Perasaannya bercampur aduk. Ingin rasanya ia marah sekali pada David. Wina pun tiba di kantor yang sangat besar itu. Kantor dengan bangunan yang super megah. Wina langsung memasuki gedung itu. Ia langsung menemui David. Ia tak perduli dengan orang - orang yang berada di gedung itu.

Di depan ruangan David, Wina mencoba menahan air matanya. Perlahan ia membuka pintu itu, dan " kreeeeeekkkkk...." kedua mata Wina mencoba mencari dimana keberadaan David.

Diam - diam Wina masuk ke dalam ruangan yang sangat besar itu. Ia terus mencari keberadaan David.

" Masssss.... mas David! "

Tidak ada jawaban.

" Kemana mas David? " Wina kembali mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi David. Lagi - lagi nomor David tidak aktif.

" Kemana mas David? apa sebenarnya yang terjadi sama mas David? "

Tiba - tiba saja, Wina mendengar suara tawa. Ia mencari - cari dari mana datangnya suara tawa itu. Perlahan Wina mendekati sebuah ruangan. Ya, dari sanalah tawa itu berada.

Perlahan Wina membuka pintu itu. " kreeeeeekkkk.....! " pintu pun terbuka. Wina pun melihat sosok David sedang menerima telpon dari seseorang. Sepertinya pembicaraan mereka sangat serius, hingga David tidak mengetahui, kalau Wina berada dibelakangnya.

Wina hanya diam berdiri mematung. Ia mendengarkan semua pembicaraan David. Sepertinya orang yang di sebrang sana adalah seorang wanita. David sangat berhati - hati sekali dalam mengungkapkan kata - katanya. Air mata nya pun kembali membasahi pipinya. Dengan sabarnya Wina menunggu sampai David selesai berbicara. Sudah lebih 1 jam David bercerita. Dan akhirnya pembicaraan mereka pun selesai.

David kembali bekerja. Ia membuka laptopnya dan mulai mengetik kata demi kata.

" Nadine....! " ucap David pelan, ia tersenyum. David kembali mengingat pembicaraan mereka tadi sambil tersenyum.

" Siapa Nadine, mas? "

Mendengar nada suara dari arah belakang tubuhnya , David segera menoleh dan ia sangat terkejut melihat kalau Wina ada di ruangannya.

" Winaaaaaa???? "

" Kenapa? "

" Kamu? kamu kapan ada disini? kamu ngapain ke sini? "

Wina tersenyum manis pada David.

" Mas David kaget ya kalau aku ada disini? "

" Ya kaget lah, kenapa kamu ga bilang - bilang kalau kamu mau datang ke Sydney ? "

" Harus melapor dulu, gitu? "

" Ia dong sayang, kalau kamu kasih tahu, aku kan bisa jemput kamu di bandara. "

" Basi, mas! "

" Kok basi? "

Wina langsung duduk tanpa di suruh duduk oleh David. Wina adalah wanita yang gampang sekali menangis. Belum saja ke topik permasalahan, Wina sudah menangis terlebih dahulu.

" Wina, kamu kenapa? "

" Masih nanya aku kenapa? emang mas ga tahu, apa yang kemaren mas katakan? "

" Putus..., ya putus sama kamu! "

" Alasannya hanya karena mas David sibuk , terus mas David langsung main putusin aja, gitu? "

David hanya menganggukan kepalanya.

" Alasan mas itu ga jelas , alasan yang ga masuk akal, alasan yang dibuat - buat. Terus terang aja sama aku mas, kalau mas David uda bosan sama aku, ya kan? "

" Bukan gitu. Aku itu sayang banget sama kamu, kamu itu segalanya buat aku. "

" Terus kenapa main putus segala, di telpon juga ga aktif, di chat juga ga dibalas. Mau mas David itu apa ??? "

David terdiam. Lalu ia mendekati Wina.

" Win, kamu tahu kan kalau jarak kita itu tidak memungkinkan untuk selalu bisa bersama, apalagi sekarang kamu lagi sibuk nyusun kripsi mu, kamu perlu fokus karena kuliah mu, sebentar lagi kamu akan jadi dokter, kamu ga mau kan, kalau cita - cita kamu itu putus di tengah jalan? kamu fokus dulu dengan kuliah mu. Mas janji, kalau kamu lulus tahun ini, mas akan lamar kamu! "

" Harus putus ya?"

" Ia maaf, kalau mas kemaren bilang putus. Gimana kata - katanya ya? hhmmmm..... rehat aja dulu untuk sementara, gimana? pas kan? "

Wina kembali menangis.

" Jangan nangis dong, senyum! baiklah, kita ga jadi putus. Kita sambung lagi hubungan ini asal kamu ga nangis! "

Wina terus saja menangis.

" Kalau kamu nangis terus, ya uda kita putus! " ancam David.

Wina menghentikan tangisnya.

" Gitu dong, masa calon dokter cengeng, hahahaha....! "

" Jadi kita ga jadi putus? "

" Ga sayang, kita lanjut terus hubungan ini sampai kakek nenek, heheheh.....! "

Wina pun tersenyum.

" Mas, kenapa nomor kamu ga aktif lagi? "

" Oh ya, maaf ya, nomor aku lagi bermasalah. Sini ponsel mu! "

" Bohong, mas David bohong! "

" Astagaaa, bohong apa? "

" Mana mungkin nomor ponsel seorang David pengusaha kaya bisa bermasalah, yang ada nomor aku uda diblokir sama mas, ya kan? "

" Jangan fitnah, ga bagus! "

Wina dan David pun saling diam. David kembali mengerjakan tugasnya. Sementara Wina sangat kelelahan. Ia pun tertidur di ruangan David.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!