Selamat membaca dikarya pertama-ku yaa.. Jangan lupa like, vote, hadiah dan ulasan bintang 5 nya... 👍☝️🎁🌌
Ambil yang baik, buang yang buruk.. Semoga bisa menghibur... 😄
Terima kasih yang telah mampir.. Luph u all se-indonesah... 🙏💐💖💖💖
🍁🍁🍁🍁🍁🌻🌻🌼🌻🌻🍁🍁🍁🍁🍁
*Visual Dinda Azzahra Putri
Ara baru saja pulang dari sekolahnya setelah ujian nasional yang ia ikuti sebagai syarat kelulusannya nanti, dari siswa berseragam putih abu itu. Gadis imut berlesung pipi itu langsung melangkahkan kakinya menuju lemari pendingin. Botol minuman dingin pun langsung ia tenggak habis tak tersisa.
'Ahhh...segarnya ....'pekik Ara lega.
"Ck, Dasar Jorok! Minum gak pake gelas!!" cicit Rey sinis.
Suara bariton Rey cukup mengejutkan Ara yang tengah membelakanginya. Ara pun spontan memutar tubuhnya, dengan polosnya Ara memandang tajam Rey sambil menyunggingkan senyum.
"Ishh.. tumben kak Rey julitin aku!" balas Ara sambil menarik gemas hidung mancung Rey, membuat Rey bergegas menepis kasar tangan mungil adik tak sedarahnya itu.
"Ck, Cepat ke ruang keluarga, kakek ingin bicara denganmu!"titah Rey dengan intonasi tinggi, lagi-lagi membuat Ara mengernyitkan dahinya bingung dengan perubahan sikap kakaknya yang tak sehangat biasanya. Ya, meskipun Rey memang sosok yang kaku seperti kanebo kering.
Ara pun gegas mengekor langkah panjang sang kakak. Sampai diruang keluarga, ternyata mereka sudah dinanti oleh anggota keluarga yang lain yang telah berkumpul termasuk sang Opa Priawan Laksono.
"Baiklah.. karena kalian sudah berkumpul semua, Opa akan mengumumkan perjodohan antara Reynaldi Rajasa dan Dinda Azzahra Putri Gunawan..."
Deg. Seketika Ara membolakan netra coklatnya, sambil menajamkan kembali pendengarannya.. Berharap apa yang ia dengar barusan itu tidaklah benar!
"... Ya Ara, sekitar sebulan lagi Rey akan mempersunting kamu! Opa harap kalian menerima keputusan ini dengan ikhlas!"
"Ta.. Tapi Opa... Ara masih mau kuliah dan Ara juga sudah punya seseorang dihati Ara begitupula dengan kak Rey yang pastinya juga sudah mempunyai seorang kekasih..." jelas Ara sedikit mengiba, berharap perjodohan konyol ini bisa di batalkan. Jujurly meskipun Ara tidak mengetahui secara detail kekasih sang kakak, tapi Ara tau bahwa kakak nya itu telah juga mempunyai seorang kekasih, saat Ara tak sengaja pernah menguping betapa mesranya kak Rey dengan kekasihnya itu meskipun hanya via sambungan telepon.
Sementara itu Rey dan kedua orangtua nya nampak bersikap dingin seolah dari gesture-nya juga turut menolak perjodohan putranya dengan anak angkatnya itu tapi tanpa berani bersuara.
"Maaf Ara.. Opa yakin Rey adalah pria yang tepat untuk bisa membahagiakanmu kelak saat Opa sudah tak ada lagi didunia ini..." Dengan tatapan yang telah berkaca-kaca, Priawan kemudian menghampiri cucu sahabat baik nya itu lalu mengusap pucuk kepala Ara dengan lembut. Meskipun tak ada hubungan darah, tapi Priawan sangat menyayangi Ara layaknya cucu nya sendiri.
Ara tersenyum kecut setelah mendengar titah dari sang opa. Entah harus bagaimana menyikapi perjodohan ini apalagi Rey dan kedua orangtuanya sama sekali tak ada usaha untuk menolak perjodohan ini.
'Hfff....'Ara menghela nafas panjang, tak habis fikir dengan nasib asmaranya yang akan berujung pada sebuah perjodohan, dan yang lebih konyolnya lagi dijodohkan dengan pria yang sudah ia kenal sejak kecil sebagai kakaknya itu.
Lalu bagaimana dengan Radityo Putra, pria yang sudah ia pacari sejak kelas 1 SMP. Kisah kasih mereka pun terjalin sudah cukup lama, berawal dari cinta monyet hingga kini berlanjut dengan cinta yang mulai tumbuh menjadi sebuah komitmen, karena mereka telah membuat planing setelah lulus kuliah nanti mereka memutuskan akan menikah muda.
*Radit dan Ara
Mendadak kepala Ara terasa sangat pusing lalu ia pun jatuh tak sadarkan diri...
••••
*Makasih yaa udah mampir, jgn lupa like nya yaa biar author-nya hepiii ^^luph u all se-indonesah💞
Semenjak insiden jatuh pingsannya seminggu yang lalu didepan keluarga besar Priawan Laksono. Ara selalu murung tak ceria seperti biasanya, apalagi sikap Pram dan Lidya orangtua angkatnya yang juga calon mertuanya itu yang semakin menunjukkan rasa tak sukanya. Karena gara-gara kejadian itu, sang opa terkena serangan jantung karena shock melihat sang cucu kesayangan sampai tak sadarkan diri akibat keputusan perjodohannya itu.
Meskipun opa Priawan sudah membaik kondisinya, tapi tak menutup kemungkinan ia bisa terkena serangan jantung kembali jika dikejutkan oleh hal-hal yang memberatkan pikirannya.
Ara pun hanya bisa pasrah dan terpaksa menerima perjodohan itu. Kini ia tengah melakukan fitting baju pengantinnya bersama Rey disebuah butik kenamaan ibu kota.
"Duhh.. Cantiknya...kamu ra!" puji pemilik butik yang juga sahabat dari mama mertuanya Lidya.
"Sebenarnya tante juga punya anak laki-laki loh! tak kalah tampan dari Rey dan juga sudah mapan.. Ck, tapi sayang banget Reno kalah start dari Rey nih yang bisa dapet pasangan secantik kamu dan pastinya beruntung memiliki kamu..." ujar Cintya sambil fokus meletakkan tiara dipuncak kepala Ara.
*Visual Revalno Bimantara or nick name- nya Reno ^^
Ara hanya mesem-mesem mendengar celotehan tante tya yang memang humble dan low profile itu. Berbeda sekali dengan Lidya yang kolot dan kaku persis plek ketiplek dengan putranya Reynaldi Rajasa yang juga calon suaminya kelak.
Ck, Suami?? Hiks, seperti mimpi dan semoga hanya mimpi! Meskipun kenyataan nya gak !! 'Huhu..nasib, nasib...'rutuk Ara dalam hati.
Sementara itu Rey yang tengah memakai baju pengantinnya dibilik sebelah pun sempat mendengar segala pujian yang diberikan kepada calon istrinya itu. Ia pun geleng-geleng kepala, tak habis fikir dengan segala pujian tante tya yang baginya sangat berlebihan dan apa katanya tadi? Beruntung memiliki Ara?? 'Haiss.. Andai tante Tya bertemu dengan Sonya Sanders kekasih nya yang seorang model itu, ia pasti akan bilang khilaf dengan kata-kata pujiannya terhadap Ara tadi!!!'
"Well...done...U look so pretty my dear..." ucap Cintya sambil merangkul Ara yang sudah memakai lengkap gaun pengantinnya yang simple tapi elegan itu, ditambah sebuah tiara dipuncak rambut hitamnya yang semakin membuat seorang Dinda Azzahra Putri seperti seorang princess dari negri dongeng.
Rey yang masih belum menyadari hasil dari make over sang calon istri. Tengah asik memainkan ponselnya setelah beberapa saat yang lalu ia telah selesai duluan memakai stelan tuxedo hitamnya.
"Taraaaa... Princess Azzahra ready..." pekik Cintya antusias saat membuka tirai yang sedari tadi menjadi tempat make over Ara, sambil tak henti-hentinya memandang takjub dengan kecantikan alami seorang Ara.
Suara pekikan Cintya yang lumayan kencang itu pun sontak memaksa Rey untuk mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.
Deg. Mendadak jantung Rey berdegup kencang saat netranya memindai penampakan Ara yang sangat berubah drastis dari ujung kepala hingga ujung heels nya. Bahkan tanpa mengedipkan mata.. Sampai akhirnya suara deheman dari tante tya menghentikan rasa takjubnya itu.
"Ehem... Gimana Rey? Kamu pasti pangling dengan penampilan Ara yaa.. Cantiknyaa calon istrimu Rey! Ur so lucky men!!"puji tante Tya lagi-lagi membuat Ara merona maluu karena ia merasa tak secantik itu.
Rey hanya menyunggingkan senyum hambarnya, meskipun jantungnya bergejolak tapi ia berusaha cool tak ingin mengiyakan sama sekali pujian itu. Karena baginya pesona kekasihnya lah yang tak kan tergantikan dengan sosok sekelas miss universe sekalipun.
*Visual Sonya Sanders
'Ya, Sonya Sanders tak ada yang lain!' batin Rey berusaha menormalkan kembali degup jantungnya yang seolah salah timing itu.
Mendadak bunyi ponsel Rey membuatnya bergegas meninggalkan ruangan itu untuk mengangkat panggilan dari Sonya yang baru saja ada dipikiran dan hatinya.
Menit demi menit berlalu hingga tak terasa sudah satu jam Ara menanti Rey kembali untuk sesi pemotretan prewedding mereka. Tapi sang kakak tak juga menampakan batang hidungnya kembali..
Ara pun merasa diabaikan begitu saja membuat hatinya mendadak terasa sesak meskipun tak ada rasa cinta antara mereka.
'Ck, whatever-lah and i dont care!!!' batin Ara sambil gegas pulang sendiri dari butik kenamaan tersebut.
••••
H-7, kabar pernikahan Ara dan Rey akhirnya sampai juga ke telinga Radityo Putra. Radit mengusap kasar wajahnya bagaimana bisa ia baru mengetahui wanita yang sudah enam tahun ia pacari itu akan berujung menjadi istri kakak nya sendiri?? Sungguh, sebuah kejutan kabar yang sangat menyulut emosinya kini.
*Visual Radityo Putra
'Arrrgh...Sial!!!'teriak Radit sambil berkali-kali memukul setir mobilnya.
Sudah hampir setengah jam Radit sengaja menunggu Rey di depan kampusnya. Tangannya sudah gatal untuk menghajar pria yang sudah merebut pacarnya itu!
Raditpun menyapu area kampus dengan tatapan tajamnya yang mencari target sosok pria tinggi besar itu.
Dan akhirnya Rey pun muncul di area terbuka kampusnya. Raditpun gegas melangkahkan kakinya menuju Rey yang sepertinya tengah menuju motor sport nya yang terparkir sekitar lima puluh meter dari tempat Radit.
*Visual Reynaldi Rajasa
Dan bugh... Sebuah bogeman kencang mendarat mulus tepat diwajah Rey membuat Rey seketika terhuyung kebelakang. Darah segarpun kini mengalir dari hidung Rey.
'Shittt!!!'teriak Rey yang sangat shock dengan serangan dadakan dari seorang pria yang wajahnya penuh dengan amarah itu.
Rey pun membalas pukulan Radit tapi Radit yang memang pemilik sabuk hitam pencak silat itu dengan mudahnya menangkis balasan serangan dari Rey.
Dengan cepat dan taktis Radit kembali mengunci pergerakan Rey meskipun dari postur tubuh Rey jauh lebih tinggi dari Radit.
'Brengsekk!!Mau lu apa? Kenapa tiba-tiba nyerang gue!!!"sarkas Rey tak terima.
"Batalin pernikahan lu ama adek lu itu! Gue pacarnya Ara dan cuma gue yang berhak jadi suaminya! Paham lu!!"balas Radit masih dengan posisi mengunci dengan kuat pergerakan dari Rey.
"Cih! Suami ? Anak ingusan baru lulus SMA kayak lu gak ada pantes-pantes nya sama Ara!!!"teriak Rey sambil berusaha melepaskan diri dari pitingan kuat Radit.
Meskipun Rey tak ada background bela diri tapi ia rajin olahraga dan nge- gym, kekuatan fisiknya pun tak bisa di sepelekan begitu saja.
Reypun berhasil melepaskan diri dari cengkramana Radit ia lalu menendang kaki Radit dari belakang dengan kuat, Kepala Raditpun seketika jatuh tersungkur ke betonan jalan membuat darah mengalir deras dari kepalanya.
Dua orang pria beda usia lima tahun itu pun kini sama-sama mengeluarkan darah. Beruntung pihak keamanan kampus segera melerai perkelahian berdarah itu yang kini sukses menyita perhatian orang-orang yang berada disekitar Rey dan Radit, bahkan ada di antara mereka yang sedari tadi mengabadikan aksi dua jagoan berparas tampan dari ponsel mata tiga nya itu.
'Ck, sial! Jadi heboh gini!!'rutuk Rey yang gegas melajukan motor sportnya setelah aksi adu jotosnya barusan.
Sementara Radit juga segera pergi dari kampus itu setelah luka yang ada dikepalanya diobati diklinik terdekat.
••••
Rey berjalan gontai memasuki mansion megah kediaman sang opa Priawan Laksono. Sang mama yang tengah menyiapkan makan malam, dikejutkan dengan kondisi wajah Rey yang babak belur penuh dengan luka dan memar.
"Astaga Rey... Apa yang terjadi? Siapa yang bikin kamu babak belur seperti ini!??"pekik Lidya cemas sambil meraba pelan wajah tampan putranya yang dipenuhi luka memar itu.
"Aww...jangan sentuh maa...!"cicit Rey sambil menepis tangan sang mama.
Rey pun segera berlalu menuju kamarnya dilantai dua itu, meninggalkan mamanya yang masih kepo dan histeris dengan kondisinya saat ini.
Blamm.. Pintu kamarnya ditutup cukup kencang oleh Rey ia lalu segera menguncinya, saat ini ia benar-benar tak ingin diganggu oleh siapa pun juga termasuk sang mama yang sedari tadi sangat mengkhawatirkan keadaannya.
'Cih!Bocah tengik, sialan!! Andai dia tau gue juga ogah nikahin pacarnya!!! Aarghh... Araaa andai lu ga ada dikehidupan keluarga guee! Lu selama ini bener-bener mimpi buruk dihidup gue ra...,"teriak Rey sambil melempar cermin di tembok kamarnya dengan asbak hingga cermin itu pun seketika pecah tak terbentuk lagi..
Tanpa disadari oleh Rey, ada seorang gadis yang sedari tadi mendengar segala rutukan dan umpatan kepadanya.
Ya, Ara ternyata sudah dari tadi ada dikamar Rey untuk membersihkan kamar mandi Rey atas perintah Lidya.
Netra coklat Ara pun sudah mengembun, dadanya terasa sangat sesak, ternyata sosok yang sedari kecil ia banggakan itu sama sekali tak menginginkan kehadirannya!
Cih, betapa naifnya seorang Dinda Azzahra Putri yang mengira ia berada ditengah-tengah keluarga yang menyayanginya ternyata semua hanya fake! Zonk! Tapi kenapa???
Tes...
Air mata-nya pun tak bisa lagi ia bendung.
••••
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!