Galaksi Leonard, pria tampan yang berusia 27thn, adalah seorang pengusaha yang terpandang karena telah berhasil mengangkat perusahaan milik ayahnya yang kini sudah diwariskan kepada nya menuju puncak kesuksesan dan dikenal banyak orang bahkan dikenal seluruh dunia. Dan ia memiliki perusahaan bisnis di bidang properti.
Sky Laurence Fransisca, gadis cantik yang berusia 22thn, ia sebenarnya memiliki keturunan Eropa. Dan dia hanyalah gadis biasa yang sedang menganyam pendidikan di salah satu universitas di Jakarta. Dia adalah sesosok gadis yang pintar, bagaimana tidak dia mendapatkan full beasiswa di tempat kuliahnya yg sekarang.
Pada malam hari tepatnya pukul 20:00 WIB. Seorang gadis menemukan seorang pria yg terbujur lemah di tepi jalan dengan kondisi mengenaskan lantaran banyak nya darah segar yg mengalir di sekitar tubuh pria yg memiliki badan atletis tersebut.
"Astagfirullah hal adzim ... Siapa orang ini dan apa yg terjadi padanya?" ucap gadis tersebut setelah melihat pria tersebut dari dekat. "Aku harus menolongnya, tapi bagaimana, tidak ada orang dekat sini," gumam gadis tersebut. Setelah beberapa lama gadis itu berpikir, tidak lama kemudian ada beberapa warga desa yg melintas atau lebih tepatnya bapak-bapak yang sedang melakukan ronda demi keamanan desa.
"Alhamdulillah, ada warga yang sedang ronda," ucap gadis itu pada dirinya sendiri.
Tanpa berpikir panjang gadis tersebut langsung menghampiri warga yg sedang melakukan ronda untuk meminta bantuan.
"Assalamualaikum ... Maaf akang-akang saya mengganggu waktu akang-akang, saya ingin meminta bantuan akang-akang ini, bisa kah akang-akang membantu saya?" ucap gadis itu.
"Wa'alaikum salam." Serempak warga untuk menjawab salam dari gadis tersebut.
"Tidak menggangu sama sekali, memangnya bantuan apa? Apakah neng Sky ada yg mengganggu?" tanya salah satu warga yg bernama Asep kepada Sky, ya gadis itu bernama Sky, mereka sangat tau Sky. Bagaimana tidak gadis itu mempunyai sifat yang ceria dan baik, serta memiliki sifat yg mudah berbaur dengan siapa saja termasuk warga desa tempat ia tinggal dan juga tingkah nya yang polos kadang juga memiliki tingkah yg random, yg mampu membuat orang geleng-geleng kepala mengahadapi tingkahnya. Eittsss, jangan salah walaupun ia memiliki tingkah yg polos dan random, ia memiliki sisi lemah lembut, tegar, tegas, dan pemberani.
"Gini kang, ada orang yg sepertinya mengalami kecelakaan."
"Astagfirullah, dimana orang nya neng?"
"Di sana kang," ucap Sky dan ia pun langsung menuntun warga menuju pria tadi yg ditemuinya.
"Astagfirullah hal adzim," ucap warga secara bersama.
"Kapan terjadi ini neng?" tanya kang Asep kepada sky.
"Saya juga tidak tau kang, sepertinya kejadiannya barusan soalnya tadi saya sempat liat dia gerakin tangannya seolah meminta bantuan."
"Yasudah, coba periksa denyut nadinya siapa tau masih ada," ucap kang Asep.
Lalu kemudian salah satu warga memeriksa denyut nadi pria dan membalikkan tubuh pria tersebut dengan posisi terlentang, betapa terkejutnya mereka setelah melihat tubuh pria yang ternyata juga mengalami tusukan di bagian perut. Lagi-lagi mereka beristighfar karena melihat kondisi pria yg di temui sky dalam kondisi mengenaskan.
"Denyut nadinya masih ada dan napas nya juga masih ada, tapi darahnya masih saja bercucuran tiada henti," ujar salah satu warga yg tadi memeriksa kondisi pria tersebut.
"Alhamdulillah, kalau masih ada napasnya, baik sekarang kita harus membawa nya ke rumah sakit secepatnya sebelum dia kehabisan darah," ucap kang asep.
"Benar, yasudah kalau begitu saya akan mengabari pak RT untuk memberi tahu masalah ini dan sekalian saya ingin meminjam mobilnya untuk membawa pria ini," sahut salah satu warga yg tadi memeriksa.
"Yasudah kalau begitu cepat kerumahnya pak RT," ujar kang Asep.
Setelah itu warga itu pun langsung pergi ke rumahnya pak RT untuk mengabari kejadian yg di temuinya. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya warga tersebut sampai dengan membawa mobil sekaligus dengan pak RT. Tak membutuhkan waktu lama akhirnya pria tersebut langsung di masukan ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit.
Di dalam mobil hanya ada 4 orang, yaitu pak RT yg mengemudikan mobil, Sky yg duduk di dekat pak RT, sementara kang Asep duduk di bangku bagian belakang bersama pria tersebut.
"Bagaimana kang, apakah denyut nadi dan napasnya masih ada?" tanya Sky sambil melihat kebelakang.
"Alhamdulillah masih ada neng, cuman napasnya terputus-putus," jawab pak Asep.
"Astagfirullah, sepertinya kita harus segera sampai ke rumah sakit."
"Kamu tenang aja neng sky, sebentar lagi kita akan sampai," ucap pak RT.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di rumah sakit, kang Asep dan pak RT langsung memanggil perawat untuk segera membawa pria tersebut ke dalam agar langsung segera mendapatkan penanganan, sementara Sky mengekorinya. Dan pria itu pun langsung di bawa ke dalam ruang operasi dan langsung dapat penanganan. Sementara ketiga orang itu hanya menunggu nya di luar ruangan.
"Memang nya apa yg terjadi Sky?" tanya pak RT.
"Saya tidak tahu pak RT, saya sudah melihat dia tidak berdaya ketika saya hendak pergi pulang ke rumah saya, tapi sepertinya ada orang yang ingin membunuhnya," jawab Sky.
"Kamu benar, sepertinya ada yg ingin membunuhnya."
"Apa mungkin dia di begal?" tanya kang Asep kemudian.
"Itu juga masuk akal, yasudah kalau begitu sep kamu sekarang pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian ini, sepertinya jam segini kantor polisi masih buka," ujar pak RT.
"Yasudah kalau begitu, saya permisi dulu pak RT, neng sky, assalamualaikum," ucap kang Asep.
"Wa'alaikum salam," jawab pak RT dan Sky.
Setelah kang Asep pergi, hanya ada pak RT dan Sky di sana. Setelah menunggu waktu cukup lama, akhirnya dokter itu pun keluar dari ruang operasi.
"Bagaimana keadaannya dok?" tanya pak RT kepada dokter itu.
"Operasi nya belajar dengan lancar, hanya saja dia kehabisan darah dan harus segera mendapatkan donor darah secepatnya dan kita kehabisan donor darah."
"Memang nya apa golongan darah nya dok?" tanya Sky.
"Golongan darahnya A," jawab dokter itu.
"Yah sayang sekali, sementara golongan darah saya AB," ucap sky dengan wajah sedikit memelas sambil sedikit menunduk.
"Yasudah klo begitu, kebetulan golongan saya sama dengan golongan pasien dok," ujar pak RT kemudian.
"Baiklah pak, bapak bisa ikut dengan saya untuk menjalani pemeriksaan."
"Baik dok, sky BPK pergi dulu kamu tunggu di sini dulu ya," pinta pak RT pada Sky.
"Baik pak RT."
Setelah itu pak RT dan dokter itu pun pergi meninggalkan ruangan itu dan hanya menyisakan Sky seorang. Setelah melakukan pengecekan untuk transfusi darah, pria itu sudah di pindahkan ke ruang rawat inap, pak RT pun pergi meninggalkan rumah sakit dan pergi pulang ke rumahnya, dan hanya Sky yg menunggu pria tersebut. Sebenarnya pak RT tidak tega meninggalkan Sky sendirian di rumah sakit tapi mau bagaimana lagi Sky kekeh menyuruh pak RT untuk pulang ke rumah nya dengan alasan takut istri pak RT khawatir, mau tidak mau pak RT menurut.
Sepeninggalan pak RT, Sky yang tengah duduk di kursi besi yang ada di depan ruang inap pria tadi, dihampiri oleh salah satu petugas rumah sakit.
Petugas itu menyuruh Sky untuk segera melakukan administrasi, Sky yang bingung pun tak tau harus berbuat apa, pasalnya ia tak memiliki uang dan ia pun tak memiliki barang sebagai jaminan.
Sampai sekita ia menyadari di tangannya terdapat sebuah handphone dan juga dompet, kedua barang tersebut milik pria tadi.
Ya, tadi seorang perawat memberikannya pada saat pria itu ditangani.
Mau tak mau, Sky pun melihat isi dompet pria itu, siapa tau di sana terdapat kartu atau uang untuk membayar biaya rumah sakit pria tadi.
Sky pun memberanikan diri untuk melihat isi dompet pria tadi, dan pada saat ia membuka dompet pria tadi, ia pun terkejut, pasalnya di dalam dompet tersebut banyak sekali kartu dan juga uang tunai, sepemikiran nya satu juta.
"Aduh gimana ini, pakai atau jangan ya? Kalau gak dipakai uang dari mana aku buat bayar nya, dan kalau dipakai, gak enak sama orang itu, masa aku pakai uangnya tanpa ijin. Tapi, ah sudahlah pakai saja, toh ini juga buat dia sendiri bukan buat aku," monolog nya.
Setelah itu Sky pun pergi ke bagian administrasi untuk membayar biaya pengobatan pria tadi.
Keesokkan harinya, dan tidak butuh waktu lama, pria itu akhirnya siuman dan perlahan membuka matanya agar bisa menetralkan penglihatan nya dari cahaya lampu kamar. Dan saat itu dia melihat sesosok gadis cantik yg sedang melakukan ibadah sholat subuh di samping bangkar nya.
Ya, Sky memilih untuk melakukan ibadah sholat subuh di kamar inap tempat pria itu di rawat, pasalnya ia sangat malas untuk keluar dan pergi ke mushola yang ada di rumah sakit itu.
"Siapa kamu?" tanya pria itu pada Sky, setelah Sky merapihkan mukenanya dengan nada dingin dan wajah datar.
"Eh, tuan anda sudah siuman?"
"Hmmm."
"Saya bilang siapa kamu, kenapa kamu ada di sini?" tanyanya lagi.
"Ohh ... Perkenalkan nama saya Sky, saya tidak sengaja melihat tuan yg sedang tidak sadarkan diri, jadi saya dan beberapa warga berserta pak RT mengantarkan tuan ke rumah sakit agar segera di beri pertolongan."
"Ohh."
"Oh ya, apakah anda melihat handphone dan dompet saya?"
"Ehh ... Dia hanya berkata 'ohh', sungguh luar biasa orang ini bukannya mengucapkan kata 'terima kasih', malah cuman mengucapkan 'ohh'," batin sky
"Ekhmm ... Kenapa bengong?"
"E-eh, iya. Kenapa tuan."
"Heh, tadi saya tanya apakah anda melihat handphone dan dompet saya!" ucapnya dingin dan penuh penekanan.
"Hehe, maaf tuan."
Sky pun langsung mengambil handphone berserta dompet pria tersebut di dalam laci meja nakas.
"Ini tuan."
"Em ... Tuan. Sebelumnya saya minta maaf, kemarin saya sudah memakai salah satu kartu milik anda untuk membayar biaya pengobatan dan juga rumah sakit anda. Maafkan saya ya tuan," ujar Sky, sebelum memberikan dompet serta handphone kepada pria itu.
"Hm."
Pria itu pun mengambil handphone dan dompetnya, tanpa mengucapkan kata terima kasih.
"Astaga, pria ini benar-benar tidak tau terima kasih," gumam sky namun masih bisa di dengar.
"Apa kamu bilang?"
"Ehh, gak tuan saya gak bilang apa-apa.
Ohh ya, ngomong-ngomong boleh saya tau nama tuan siapa?" tanya Sky lagi.
"Galaksi." Jawabnya dengan singkat.
"Oh salam kenal tuan, perkenalkan nama saya Sky."
"Saya tidak nanya," ujarnya dengan cuek.
Sky pun hanya bisa menganga mendengar ujarannya.
"Cih sombong sekali dia," gumam Sky, dengan intonasi kecil, agar orang yang ada di hadapannya ini tidak mendengar ucapannya.
"Kenapa kamu masih ada disini? Cepat keluar sana." Pria yang bernama Galaksi itu pun mengusir Sky untuk keluar dari ruangannya.
Sky pun keluar dari ruang rawat inap itu, ia pun kembali pulang ke rumahnya.
Beberapa hari kemudian, Sky diberitahu oleh pak RT bahwasanya orang yang ia tolong sudah sembuh, dan kabarnya pria yang bernama Galaksi itu akan pulang ke kotanya, bersama seorang pria yang tak lain adalah asistennya.
Sky Laurence Fransisca, hanyalah gadis yang sederhana, yang berasal dari sebuah desa yang ada di kota Jawa barat.
Sky yang kini hanya tinggal bersama sang kakek dari mendiang sang ayah.
Ya, kedua orang tua Sky sudah tiada, pada saat ia masih duduk di bangku SMA.
Ia hanyalah anak tunggal, ia tak memiliki saudara, yang ia miliki sekarang hanyalah Kakek nya saja.
Dikarenakan ia tak tau dimana keluarga dari mendiang ibunya, yang ia tau bahwa ibunya berasal dari bangsa Eropa, yang rela menikah dengan mendiang ayahnya, padahal pada saat itu mendiang ayahnya hanyalah pria sederhana, bahkan ayahnya itu hanyalah seorang guru agama.
Berbeda dengan mendiang ibunya, mendiang ibunya berasal dari keluarga kaya, namun rasa cinta mendiang sang ibu pada mendiang ayahnya membuat sang ibu lebih memilih tinggal di desa ini dan meninggalkan gemerlap kekayaan dari keluarganya.
Mungkin karena hal itu, sehingga mendiang ibunya diusir dari rumah kedua orangtuanya, dan mungkin sebab itu pula keluarga dari mendiang ibunya tidak pernah berkunjung atau menanyakan kabar tentang dirinya maupun tentang ibunya.
Ya, Sky tau semua itu dari cerita sang ibu yang menceritakan awal cinta ibunya dan juga ayahnya.
Dan mendengar kabar dari pak RT, mengenai kondisi pria yang bernama Galaksi itu sudah lebih baik dan sekarang pria itu sudah di perbolehkan pulang ke rumahnya oleh dokter, membuat Sky senang, meskipun pria yang bernama Galaksi itu tak mengucapkan kata terima kasih kepadanya.
Dasarnya Sky orang yang tidak mengharapkan imbalan karena sudah menolong orang, ia sudah diajarkan oleh kakek dan juga mendiang orang tuanya untuk selalu menolong orang yang sedang kesusahan tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Sky sendiri pun saat ini tengah sibuk berkemas, karena Minggu depan ia harus kembali ke kota guna melanjutkan pendidikannya.
Lantaran liburan semester nya telah berakhir, mau tak mau Sky pun harus kembali meninggalkan kakeknya sendiri, beruntung banyak warga dan tetangga sering menolong kakeknya itu, sehingga ia tak perlu khawatir dan risau mengenai kondisi kakeknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!