Terjerat Cinta Mafia
PROLOG
𝗧𝗶𝗯𝗮-𝘁𝗶𝗯𝗮 𝗶𝗱𝗲 𝗶𝗻𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗹𝗶𝗻𝘁𝗮𝘀 𝗴𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗷𝗮, 𝗯𝗶𝗮𝘀𝗮 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗮𝗺𝗮𝘁𝗶𝗿 𝗺𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗴𝗮𝗸 𝗷𝗲𝗹𝗮𝘀, 𝗹𝗼𝗻𝗰𝗮𝘁" 𝗶𝗺𝗮𝗷𝗶𝗻𝗮𝘀𝗶𝗻𝘆𝗮. 𝗣𝗮𝗱𝗮𝗵𝗮𝗹 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗲𝗻𝗴𝗸𝗮𝗹𝗮𝗶 𝘄𝗸𝘄𝗸𝘄𝗸..
𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴 𝘂𝗻𝘀𝘂𝗿 𝗗𝗲𝘄𝗮𝘀𝗮. 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝘂𝗺𝘂𝗿, 𝗵𝗮𝘁𝗶-𝗵𝗮𝘁𝗶 𝘆𝗮..
𝗗𝗮𝗵 𝗴𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗷𝗮, 𝘀𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘀𝘆𝘂𝗸𝗮𝗮.. 💜💜
Erang Lissa ketika merasakan sapuan lidah seorang pria yang baru saja di temuinya di Club malam.
Pria itu cukup tampan jadi tidak terlalu rugi untuknya. Mereka berdua sedang bergumul di dalam mobil yang sempit.
Lissa dan pria itu tidak menghiraukan mobil yang bergoyang di pinggir jalan. Lissa terlalu mabuk untuk bisa berpikir jernih dengan apa yang di lakukannya.
Dia hanya sedang mencoba mencari pengalihan dari cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
Lissa segera menjauhkan wajah pria itu dari lehernya ketika kaca mobilnya di gedor dengan kasar oleh seseorang.
Lalissa
Polisi! Bereskan pakaianmu.
Kaca mobilnya masih di gedor tidak sabar. Lissa pun segera mengancingi kemejanya yang sudah terbuka memperlihatkan bra merah muda miliknya.
Lalissa
◾Membuka kaca mobil
Polisi
Apa yang sedang anda lakukan di pinggir jalan dengan mobil yang bergoyang, Nona?
Polisi itu membungkukan tubuhnya untuk melihat ke dalam mobil, dimana ia mendapati seorang pria muda sedang mengancingkan celana jeans nya.
Lalissa
Hanya bersenang-senang sedikit.
Polisi
Kalau begitu ikut kami ke kantor polisi.
Lalissa
◾Mengambil tas lalu mengeluarkan sebuah kartu nama.
Lalissa
Bisakah Anda menghubunginya?
Lalissa
◾Menyerahkan kartu nama pada Polisi.
BAB 1
Jeon menggenggam tangan Lissa keluar dari kantor polisi dengan wajah mengeras dan dingin.
Dia baru saja menebus gadis itu untuk bebas dari tahanan karena hal memalukan.
Bahkan Jeon harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk menutup berita tentang ulah Lissa agar tidak tersebar.
Selain nama mentereng keluarganya, Lalissa adalah salah satu model terkenal di bawah naungan managementnya.
Supir Jeon membukakan pintu mobil untuknya dan Lissa.
Jeon
◾Mendorong tubuh Lissa sedikit kasar ke dalam mobil.
Jeon
◾Mengusap wajah gusar lalu masuk kedalam mobil dan duduk disamping Lissa.
Lalissa
◾Menubrukkan diri memeluk Jeon dari samping.
Jeon memerintah supirnya dengan suara dingin tanpa memperdulikan pelukan Lissa.
Jeon
◾Terdiam, tak bereaksi apapun kecuali mengepalkan tangan.
Lalissa
Ya kau marah padaku.
Lalissa
◾Meraih tangan Jeon lalu menciumnya dengan lembut dan penuh kasih.
Lalissa
Kalau begitu cintai aku, maka aku akan berhenti berbuat ulah.
Jeon
◾Menoleh dengan tenang
Lalissa
◾Memandang Jeon penuh permohonan.
Jeon
◾Menghela nafas kasar lalu mmenyentuh pipi Lissa
Jeon
Jika aku melakukan itu, Ibumu akan sangat marah padaku.
Lalissa
Tidak ada yang salah jika kau memang mencintaiku, Jeon.
Lalissa
Persetan! Aku tidak mau memanggilmu seperti itu karena kita berdua bukan paman dan keponakan!
Jeon
◾Menurunkan tangan dari pipi Lissa
Lalissa
◾Menyandarkan kepala pada bahu Jeon dengan raut sedih.
Jeon
Hentikan Lissa, itu tidak pantas.
Lalissa
Kenapa? Apa karena hubungan tidak harmonismu dengan Daddy?
Jeon
Kau tau alasannya bukan hanya karena itu saja, tapi umur kita juga.
Jeon
Sudah berapa kali aku harus mengingatkanmu.
Lalissa
Umur hanya sebuah angka, aku tidak peduli selama kita bersama.
Lalissa
Jeon, aku mencintaimu apa adanya. Kau tau itu.
Jeon
◾Menghela nafas kasar
Jeon
Apa kau tidak menyadari jika aku lebih pantas bersama Mommy mu ketimbang dirimu?
Lalissa
Secara umur iya, tapi secara fisik kita berdua terlihat seumuran, bahkan wajahmu terlihat seperti bayi.
Lalissa
Umurmu memang tua, tapi fisikmu masih terlihat segar dan seksi.
Lalissa
Itu salah satu alasan kenapa aku getol mengejarmu.
Lalissa
Wajahku juga sangat cantik, karena aku mirip Mommy.
Lalissa
Dan kau tidak pantas berbicara seperti itu. Mommy hanya punya Daddy.
Jeon
Kau benar, Jisso sudah menjadi milik oranglain, yaitu Ayahmu.
Lissa tidak pernah mengetahui jika dulu dia pernah mencintai ibunya, bukan pernah tapi mungkin masih meskipun tidak sebesar dulu.
Meskipun dia sudah beberapa kali mencoba membuka hatinya bersama wanita lain tapi semuanya gagal.
Menurutnya, Jisso masih paling sempurna.
Jeon
◾Mengusap kepala Lissa dengan penuh perhatian.
Lalissa
◾Memeluk tubuh Jeon
Jeon
◾Membalas pelukan Lissa
Jeon
Jadi, kali ini kau memberikaannya pada pria asing tadi?
Lalissa
Mana mungkin aku memberikannya pada pria asing.
Lalissa
Aku tidak segila itu.
Jeon
Kau yakin? Polisi yang menangkapmu memberitauku jika pria itu sedang merapihkan celananya.
Lalissa
◾Melepaskan pelukan Jeon
Lalissa
Aku hanya sedikit memberinya servis dengan **** ***.
Lalissa
Aku sudah mengatakan padamu, jika keperawananku hanya untukmu.
Lalissa
Jika kau tidak percaya, kau bisa memeriksanya sendiri. Apa aku masih virgin atau tidak.
Jeon
Bukan itu. Tapi berhentilah merusak dirimu.
Jeon
◾Menatap Lissa serius
Lalissa
Aku butuh pengalihan, karena cintaku yang selalu di abaikan.
Lalissa
◾Menghadap kedepan dengan melipat kedua tangan diatas perut.
Jeon
◾Menatap Lissa lalu meraih dagunya agar menoleh ke arahnya.
Jeon
Jika aku menerimamu dan kita bersama, Kau akan mempunyai suami tua yang sebentar lagi mengalami impoten.
Jeon
Itu kerugian besar untukmu yang masih muda.
Lalissa
◾Tertawa geli bercampur kesal
Lalissa
◾Menepis tangan Jeon didagunya
Lalissa
Kau menyebalkan. Aku percaya milikmu akan terus bereaksi sampai kau tua dan mati.
Lalissa
◾Meremas milik Jeon dengan ekspresi nakal
Jeon
Jangan keluar batas, Lalissa.
Jeon
◾Meraih tangan Lissa lalu menggenggamnya.
Jeon
Atau aku akan mengantarmu pulang ke rumahmu, sekarang.
Lalissa
Dan kau akan di hajar oleh Daddy karena dituduh membawa putri kesayangannya sampai pukul 2 pagi.
Lalissa
Atau kau akan mendapatkan kemarahan dari Mommy.
Jeon terdiam dan hal tersebut membuat Lissa tertawa penuh kemenangan.
Lissa menangkup kedua pipi Jeon setelah tawanya mereda.
Matanya terfokus pada bibir Jeon, kemudian ia mendaratkan bibir ranum miliknya diatas bibir Jeon.
Lalissa
◾Mencium dan melum*tnya dengan penuh gairah.
BAB 3
Jeon
◾Mengikat kedua tangan Lissa diatas kepala lalu mengikatnya pada kepala ranjang.
Lalissa
◾Tidak bisa bergerak
Jeon
◾Meraih wajah Lissa untuk menghadap wajahnya.
Jeon
Kau benar-benar keterlaluan Lalissa.
Jeon
Kau menyusup dan hampir memperkosa seorang pria.
Lalissa
Tidak disebut pemerkosa karena milikmu berdiri tegak.
Jeon
Itu karena aku pria normal.
Lalissa
Kalau begitu kenapa tidak di teruskan? Kau terlalu munafik.
Jeon
◾Bangkit dari tubuh Lissa, dan menarik ****** ***** nya kembali untuk menutupi miliknya yang masih tegak dengan gagah.
Jeon
Jika gadis yang sedang memperkosaku bukan kau, mungkin aku akan meneruskannya dengan senang hati.
Jeon
◾Berlalu berjalan ke kamar mandi meninggalkan Lissa dengan posisi masih terikat.
Pakaian Lissa berantakan, memperlihatkan sebelah dadanya karena kaosnya yang terangkat ke atas.
Dulu mungkin, ia akan sakit hati dengan ucapan atau perlakuan Jeon padanya..
Tapi sekarang dia sudah terbiasa dengan penolakan terang-terangan dari pria itu yang terkadang cukup kasar di telinganya
Lalissa
Serius Jeon, kau meninggalkanku dalam keadaan seperti ini?
Jeon
Uncle hanya ingin mandi dengan tenang.
Jeon
◾Berteriak dari dalam kamar mandi
Lalissa
Kau memang pria tua menyebalkan!
Lalissa
◾Menendang bantal guling disampingnya dengan kesal.
Jeon
◾Tergelak dari dalam kamar mandi bersamaan dengan suara air shower yang menyala.
Lalissa
Pasti pria tua itu sangat seksi dengan bertel*njang di bawah guyuran air.
Lalissa
◾Menggigit bibir bawahnya menahan senyum malu
Jeon
◾Keluar kamar mandi bertelanjang dada
Lalissa
◾Memperhatikan Jeon tanpa berkedip
Jeon tidak sekalipun menoleh pada Lissa. Dengan santai dia berjalan seakan tidak ada seorang gadis yang terikat di tempat tidurnya dengan sebelah dada yang mencuat.
Jeon
◾Menuju walk in closet
Beberapa menit kemudian..
Jeon keluar dengan setelan jas mahalnya yang membuat pria itu semakin berkarisma diusia yang sudah matang.
Dia tampak semakin tampan dan seksi. Jeon seperti keturunan vampire yang enggan menua.
Oh my Gosh, Lalissa sangat memuja pria yang lebih pantas sebagai pamannya itu.
Jeon
◾Berjalan menghampiri Lissa
Jeon
Jaga matamu nona muda..
Lalissa
Aku tidak bisa, kau terlalu seksi untuk di lewatkan.
Jeon terkekeh pelan lalu menarik kaos hitam miliknya yang di kenakan Lissa untuk menutupi dadanya yang mencuat dan merapihkannya.
Kemudian Jeon melarikan tangannya untuk melepaskan celana tidur miliknya yang ia gunakan untuk mengikat kedua tangan Lissa.
Jeon
Maaf, membuat pergelangan tanganmu merah. Ini pasti sakit.
Jeon
◾Mencium pergelangan tangan Lissa
Lalissa
◾Menggeleng pelan dengan degup jantung yang kencang.
Jeon
◾Mengusap lembut pipi Lissa dengan tatapan sayangnya.
Lissa sangat menyadari jika tatapan Jeon bukan tatapan sayang seorang pria pada seorang wanita tapi tatapan seorang pria dewasa yang mengayomi seorang gadis kecil sepertinya.
Tapi Lissa yakin jika tatapan Jeon padanya suatu saat nanti akan berubah.
Jeon
Cuci wajahmu, dan kita sarapan bersama.
Jeon
◾Mengecup kening Lissa
Hal itu bukanlah sesuatu yang baru untuknya tapi tetap saja, sentuhan tulus Jeon selalu membuat jutaan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!