NovelToon NovelToon

Bantuanmu Menjadikanku Istrimu

Reyna dituduh sebagai pelakor

"Reyn, ingat hari ini ada pesta yang harus kamu hadiri."kata Nana.

"Kalau aku gak datang memangnya gak bisa ya? Aku capek banget sumpah."kata Reyna berkata sambil menunjukkan wajah melasnya pada Nana.

"Tipuanmu itu gak akan berhasil membohongiku, acara malam ini sangatlah penting siapa tau kamu bisa menjalin kerjasama dengan brand terkenal lainnya. Aku tau kamu lelah baru datang dari Singapura tapi ini sudah menjadi tugasmu gak mungkin kamu lari dari tanggungjawab."kata Nana.

"Baiklah, siapkan saja pakaianku. Oh ya jam berapa acaranya dan dimana tempatnya?"kata Reyna.

"Tempatnya dihotel Santika acaranya mulai jam7, ini undangannya aku letakkan dimeja riasmu."kata Nana.

"Oke, bangunkan aku kalau aku ketiduran nanti."kata Reyna yang diangguki oleh Nana.

Nana pergi meninggalkan majikannya itu untuk mencari makanan diluar sekalian mencari pakaian pesta untuk Reyna karena dia ingin malam ini Reyna tampil dengan sangat cantik. Dia berharap modelnya itu bisa mendapatkan kerjasama dengan brand ternama, walaupun sekarang Reyna banyak menawari pekerjaan tapi modelnya itu selalu pilih-pilih pekerjaan. Reyna sendiri setelah ditinggal Nana berbaring dan tak lama kemudian dia tertidur.

Malam harinya Reyna ditemani oleh Nindi untuk menghadiri pesta malam itu, dia hanya menyapa orang yang dia kenal saja sedangkan dia cuek pada orang yang tak dikenal membuat Nindi menegurnya tapi modelnya itu hanya mengedikkan bahu karena bagi Reyna dia gak perlu berbohong untuk menunjukan siapa dirinya. Saat Reyna sedang mengambil minum ada tiga orang yang datang menghampirinya lalu menuangkan air dimuka Reyna.

"Apa-apaan ini?"kata Reyna kesal sambil menatap tajam perempuan yang ada didepannya.

"Itu pantas buat perempuan yang sudah mengoda tunangan orang."kata Kimi membuat Reyna mengerutkan keningnya.

"Tunangan? Memangnya siapa tunanganmu? Aku saja gak kenal dengan kamu bagaimana bisa kamu menuduhku merebut tunanganmu?"kata Reyna membuat Kimi tersenyum sinis.

"Mohon perhatiannya bagi para tamu undangan, saya mau mengatakan pada kalian untuk hati-hati dengan perempuan ini karena dia suka merebut tunangan orang."kata Kimi menunjuk Reyna.

"He jaga ucapanmu, aku saja gak kenal siapa kamu bagaimana bisa kamu mengatakan jika aku merebut tunanganmu."kata Reyna.

"Tunanganku adalah Diego pemilik perusahaan fashion D.E.G corp dan kamu ingin taukan siapa aku? Aku adalah putri dari wakil gubernur sekaligus menteri keuangan."kata Kimi.

Mendengar nama Diego disebut membuat Reyna menghela nafasnya karena dia tau siapa Diego, Diego adalah mantan pacarnya yang mendekatinya hanya karena ingin balas dendam atas pelakuannya pada Naya.

"Kamu memangnya ada bukti apa sehingga menuduhku merebut tunanganmu itu?"kata Reyna.

"Kamu mau tau, lihat ini pasti kalian tau apakah perkataanku benar atau gak? Dengan foto ini kalian bisa menilai sendiri bagaimana model ini mendapatkan pekerjaan pasti karena dia merayu para pemimpin perusahaan."kata Kimi sambil menyebarkan foto Reyna yang berada dipelukan Diego dan tangannya ditarik oleh Diego membuat Reyna tersenyum sinis.

"Dari foto ini bukannya terlihat kalau tunangan anda yang mengejar-ngejar saya, jadi anda jangan asal fitnah."kata Reyna.

"Kamu gak usah pura-pura deh dasar pelakor sekali pelakor akan tetap jadi pelakor."kata Kimi.

"Jaga ucapan anda."kata Reyna yang sudah gak bisa menahan emosinya.

Reyna menampar Kimi dan begitu pun sebaliknya tak ada yang merelai mereka. Para tamu undangan diacara itu hanya melihat saja karena kalau sampai mereka bantu salah satu takutnya perusahaan mereka yang jadi taruhan. Diego yang baru saja datang terkejut saat ada keributan apalagi dia diberitau jika Kimi yang membuat keributan membuat dia berjalan cepat menghampiri keributan itu.

"Apa-apaan ini?"kata Diego sambil merelai kedua perempuan itu.

"Sayang dia yang mulai duluan menamparku."kata Kimi manja membuat Diego menghela nafas lalu memandang kearah Reyna.

"Kalau dia gak menuduhku merebutmu dan mengatakan aku pelakor aku gak akan menamparnya. Apalagi dia juga menyebarkan foto kita berdua padahal kamu tau sendiri selama ini siapa yang mengejarku."kata Reyna.

Hans mengambil foto yang ada ditangan tamu undangan lalu memberikannya pada Diego. Diego yang melihat foto itu mengusap wajahnya karena waktu itu Reyna menolaknya.

"Kamu bisa gak, gak usah bikin masalah?"kata Diego memandang kearah Kimi.

"Kamu salahin aku, aku tau alasan kamu selalu menunda pernikahan kita karena perempuan inikan? Kamu ingin bersama dia 'kan? Kamu tau aku yang lebih dulu mengenalmu bukan dia?"kata Kimi kesal karena Diego membela Reyna.

"Kamu salah kalau kamu bilang aku bertemu kamu duluan, Reyna ini teman SMA aku. Aku menunda pernikahan kita karena aku gak yakin dengan perasaanku. Dihatiku hanya ada dia gak ada yang bisa mengantikannya."kata Diego sambil menunjuk kearah Reyna membuat semua orang terkejut.

"Kalian dengar sendirikan kalau perempuan ini sudah merebut Diego dariku."kata Kimi menunjuk kearah Reyna.

"Bukankah kamu sudah dengar kalau aku gak pernah mengoda tunanganmu tapi tunanganmu yang selalu mengejarku. Go, maaf kalau aku mengacaukan acaramu tapi aku mohon setelah ini jangan pernah ganggu hidupku lagi."kata Reyna.

"Gak Reyn, aku gak bisa aku ingin kembali kepadamu."kata Diego.

"Go, kamu sudah ada dia. Aku gak mau merusak kehidupan orang lain."kata Reyna.

"Aku akan tetap mengejarmu sampai aku tau kamu sudah punya kekasih."kata Diego membuat Reyna menghela nafasnya.

Reyna memikirkan cara supaya Diego bisa melepaskannya dan tuduhan bahwa dirinya adalah pelakor gak benar. Saat dia memandang ke depan dia melihat Nuno yang sedang berbicara dengan pria yang Reyna tak kenal membuat Reyna meninggalkan kerumunan itu untuk mendekati Nuno. Dia ingin meminta bantuan Nuno supaya pria itu mau mmbantunya untuk menjadi kekasih pura-puranya.

"Sayang kamu kok kesini gak bilang-bilang tau gitu aku bisa datang denganmu?"kata Reyna.

Nuno yang mendapatkan pelukan dari Reyna tiba-tiba terkejut tapi setelah itu tersenyum karena sadar jika ada banyak orang sedang melihat mereka berdua.

"Maaf, aku pikir kamu gak datang bukannya kamu baru pulang dari Singapura? Aku pikir kamu capek sehingga gak mengajakmu."kata Nuno membuat semua orang terkejut.

Nuno selama ini tak pernah membawa perempuan manapun kecuali Sari sekertaris Gabriel. Mereka semua juga tau jika Nuno itu selalu dingin pada perempuan yang mendekatinya tapi dengan Reyna terlihat sekali pria itu menatap model itu dengan tatapan bahagia dan hangat.

"Maaf tuan, nona Reyna ini apakah kekasih tuan?"kata klien.

"Iya, dia kekasihku. Kami akan segera menikah sebentar lagi iyakan sayang?"kata Nuno sambil tersenyum pada Reyna.

"Kalau begitu kenapa saya baru melihat anda dan nona Reyna ini?"kata klien.

"Maaf tuan, saya paling tidak suka kalau masalah pribadi saya jadi konsumsi publik."kata Nuno.

"Oh maafkan saya karena sudah lancang bertanya."kata klien yang gak enak hati.

"Gak ada masalah karena dia sudah mau mendekati saya berarti dia siap go publik. Sayang kenapa gaunmu basah?"kata Nuno pura-pura gak tau.

"Tadi ada orang yang menuduhku kalau aku merebut tunangannya."kata Reyna manja.

"Siapa yang melakukan itu biar aku kasih tau dia?"kata Nuno.

Nuno mengajak Reyna pergi dari pesta

Baru saja Nuno bertanya pada Reyna, Kimi dan kedua temannya datang menghampiri dengan wajah sombongnya. Kimi tak takut dengan Nuno karena dia hanya seorang asisten dari Gabriel pemilik GA grup. Bagi Kimi Nuno bukanlah orang yang harus ditakuti, Nuno hanya seorang bawahan tak seperti dirinya anak seorang pejabat.

"Aku yang menuduhnya."kata Kimi dengan berkaca pinggang.

"Apa buktinya kalau Reyna merebut tunanganmu?"kata Nuno.

"Buktinya, nih lihat aku juga semakin yakin kalau perempuan ini memberikan tubuhnya supaya bisa mendapatkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar."kata Kimi membuat Nuno menghela nafas.

"Bukannya tadi tunanganmu bilang bukan Reyna yang mengejarnya tapi tuan Diego yang mengejar Reyna apakah itu gak cukup sehingga kamu memfitnah Reyna? Oh atau kamu sampai sekarang belum bisa memikat tuan Diego sehingga semua perempuan yang dekat dengan Diego akan kamu singkirkan karena kamu takut kehilangannya."kata Nuno.

"Jaga ucapanmu, lagian perempuan ini bukan levelku mana mungkin aku takut sama dia."kata Kimi.

"Kalau dia bukan level anda lalu kenapa anda masih mengejarnya kemari? Kalau memang anda tak ingin tunangan anda berpaling sebaiknya anda intropeksi dulu."kata Nuno.

"Kamu bicara seperti ini memangnya kamu gak tau siapa aku?"kata Kimi.

"Ada adalah putri seorang pejabat didaerah sini lalu apa yang harus saya takutkan karena dimata Allah semua orang itu sama?"kata Nuno.

"Kamu hanya seorang bawahan dari GA grup gak usah sok menasehatiku, aku bisa membuat kamu kehilangan pekerjaanmu."kata Kimi dengan sombong.

"Silahkan saja, kita akan lihat siapa yang akan kehilangan pekerjaan aku atau papamu?"kata Nuno sambil tersenyum.

"Apa maksutmu?"kata Kimi.

"Kamu akan tau sendiri, ingat ini aku gak akan menyentuh keluargamu kalau kamu gak menyentuh kekasihku. Tapi sedikit saja kamu mneyentuh Reyna maka apa yang kamu miliki sekarang akan hilang."kata Nuno sambil mengeret tangan Reyna untuk dia ajak pergi.

"Aku gak takut dengan ancamanmu."kata Kimi kesal.

"Kamu memang gak takut dengan ancaman tuan Nuno tapi aku malu dengan semua tamu karena ulahmu. Maafkan saya atas ketidaknyamanan ini kalian bisa melanjutkan acaranya."kata Diego sambil meninggalkan Kimi.

Diego sudah kecewa berat dengan sikap Kimi yang cemburuan dan suka mengaturnya itu. Diego menemui mamanya dan kedua orangtua Kimi yang ada diruang vip, dia ingin memikirkan lagi apakah pernikahannya dengan Kimi dilanjut aku gak karena Kimi benar-benar keterlaluan. Sedangkan Reyna yang berada didalam mobil Nuno menghela nafasnya kasar membuat pria disampingnya memandang kearahnya.

"Kamu kenapa?"kata Nuno.

"Gak papa hanya gak menyangka saja niatku menghadiri pesta bukannya menyenangkan tapi malah dapat masalah."kata Reyna.

"Memangnya kamu dulu ada hubungan apa dengan Diego, kok sampai dia masih mengejarmu sampai sekarang?"kata Nuno.

"Aku dulu ada hubungan dengannya tapi setelah aku tau kalau dia hanya menjadikanku bahan taruhan aku memutuskannya. Kami sudah lama tak bertemu dan kemarin tak sengaja bertemu karena dia ingin aku bekerjasama dengan perusahaannya sebagai BA setelah saat itu dia terus mengejarku."kata Reyna menghela nafas.

"Kamu gak menolaknya?"kata Nuno.

"Aku sering menolaknya tapi dia gak tau malu tetap mengejarku, parahnya lagi dia datang ke butik Naya yang ada diSingapura untuk mencari tau tentangku."kata Reyna.

"Kamu bekerjasama dengan perusahaannya setelah tau kalau perusahaan yang memintamu bekerjasama adalah perusahaan Diego?"kata Nuno.

"Gaklah, gila apa masak aku mau mengulang masalaluku lagi."kata Reyna.

Saat mereka sedang sama-sama terdiam terdengar suara perut Reyna berbunyi membuat Nuno tersenyum.

"Kamu lapar?"kata Nuno.

"Iya, tadi niatnya mau makan gratis tapi malah terjadi masalah."kata Reyna.

"Kalau gitu kita makan dulu aku juga belum makan, kamu mau makan apa?"kata Nuno.

"Apa saja asalkan makanannya enak."kata Reyna.

"Memangnya gak masalah kalau aku ajak kamu makan dipinggir jalan?"kata Nuno.

"Gak ada masalah asalkan makanannya enak."kata Reyna.

"Kamu gak takut kalau ada yang mengenalimu? Biar bagaimanapun kamu seorang model."kata Nuno membuat Reyna tersenyum.

"Memangnya kenapa kalau aku seorang model?"kata Reyna mengerutkan keningnya.

"Kamu gak takut ada yang mengenalimu?"kata Nuno membuat Reyna tersenyum saat tau maksut dari Nuno.

"Memangnya ada masalah kalau mereka mengenaliku? Bukannya itu berarti aku terkenal asal mereka gak membuat ulah aku gak ada masalah."kata Reyna.

"Baiklah kalau kamu gak ada masalah aku akan ajak kamu ke tempat makan yang sering aku datangi sama Gabriel."kata Nuno.

"Baiklah."kata Reyna.

Nuno menjalankan mobilnya menuju warung tenda yang sering dia datangi, Reyna melihat banyak orang disana terkejut. Reyna yakin pasti makanan disana enak karena banyak yang membeli disana. Nuno yang melihat wajah Reyna yang terkejut berpikir kalau Reyna tak nyaman jika makan diwarung tenda yang akan mereka datangi.

"Kalau kamu gak nyaman kita bisa cari tempat makan yang lebih sepi."kata Nuno sambil menyalakan kembali mobilnya.

"Memanya siapa bilang gak nyaman?"kata Reyna.

"Aku lihat dari terkejutanmu."kata Nuno membuat Reyna tersenyum.

"Kamu mau tau kenapa aku terkejut?"kata Reyna.

"Iya, aku ingin tau kenapa?"kata Nuno.

"Didepan sana banyak yang datang pasti makanannya enak, aku gak sabar ingin segera kesana tapi pasti lama nunggunya."kata Reyna membuat Nuno memandang kearah Reyna gak percaya.

"Kamu yakin?"kata Nuno.

"Kenapa kamu gak percaya kalau aku suka makan dipinggir jalan? Aku juga manusia No, gak mungkin aku terus makan diresto yang terus bisa tekor aku. Lagian apa yang aku miliki sekarang pasti akan kembali ke Naya karena dia pemilik sebenarnya."kata Reyna.

"Oke, kalau kamu gak ada masalah mari kita langsung kesana."kata Nuno.

Mereka berdua keluar dari mobil lalu masuk ke dalam warung tenda untung saja masih ada tempat yang kosong. Banyak pelanggan disana memandang kearah Reyna mereka ingin meminta foto tapi takut, Reyna yang sadar dipandangi menghadap orang yang memandang lalu tersenyum dan menganggu membuat mereka juga tersenyum. Mereka gak menyangka jika Reyna tersenyum pada mereka.

"Kenapa kamu tersenyum? Apa kamu mengenal mereka?"kata Nuno.

"Gak tapi mereka melihatku jadi aku tersenyum saja pada mereka memangnya gak boleh?"kata Reyna.

"Lain kali jangan terlalu ramah sama orang takutnya mereka memanfaatkanmu, kamu itu biar bagaimanapun seorang publik figur."kata Nuno.

"Kamu tenang saja, aku ini dulu pernah jadi orang jahat jadi aku bisa melihat mana yang benar-benar tulus sama aku atau gak."kata Reyna sambil tersenyum.

"Aku bingung kenapa dulu kamu jahat sama Naya tapi setelah diusir dari rumah kamu malah baik padanya?"kata Nuno.

"Karena dulu aku iri sama dia, papaku sayang banget sama dia. Sudah gak usah bahas itu lagi, makasih ya kamu tadi mau bersandiwara denganku."kata Reyna.

"Bilang saja kalau kamu butuh bantuan lagi aku akan siap membantumu."kata Nuno membuat Reyna mengerutkan keningnya.

"Maksutmu bagaimana?"kata Reyna bingung.

"Aku yakin Kimi dan Diego masih akan mengejarmu jadi kamu bisa minta bantuanku kapan saja."kata Nuno.

"Tapi bagaimana aku bisa menghubungimu?"kata Reyna.

"Mana ponselmu?"kata Nuno.

Reyna memberikan ponselnya pada Nuno setelah itu Nuno menyimpan no pribadinya pada Reyna setelah itu memberikannya kembali pada Reyna.

"Apa gak ada yang marah kalau kamu membantuku?"kata Reyna.

"Gak akan ada yang marah tapi kamu harus bantu aku sesuatu."kata Nuno membuat Reyna mengerutkan keningnya.

"Memangnya kamu minta bantuan apa?"kata Reyna.

"Jika nanti ada seorang perempuan yang bernama Diana kamu bisa membantuku untuk mengatakan kalau kamu calon istriku?"kata Nuno.

"Baiklah, akan aku lakukan. Tunggu Diana itu mantan kamu?"kata Reyna.

Nuno mengantar Reyna ke hotel

"Iya dia mantan aku yang paling gila."kata Nuno menghela nafasnya.

"Paling gila bagaimana?"kata Reyna.

"Dia akan mengancam atau meneror perempuan yang sedang dekat sama aku."kata Nuno.

"Wih kok aku jadi takut ya?"kata Reyna.

"Gak usah takut kalau dia menganggumu bilang saja sama aku biar aku yang menghadapinya."kata Nuno.

"Baiklah, sekarang bisa antar aku tuan Nuno?"kata Reyna membuat Nuno tersenyum.

Nuno bangun dari duduknya begitu pula dengan Reyna, setelah Nuno membayar makanan mereka kembali ke mobil. Didalam mobil Reyna mengatakan hotel tempatnya menginap ternyata hotel Nuno dan Reyna sama hanya beda lantai saja. Mereka berpisah saat sudah sampai dilantai kamar Reyna. Reyna yang baru pulang langsung saja didatangi oleh manager dan asistennya, apalagi tadi Nana mendengar kalau terjadi masalah ditempat pesta.

"Kamu darimana?"kata Nana.

"Kamu bisa gak tanya setelah aku ganti baju gerah tau gak pakai gaun ini?"kata Reyna.

"Gak bisa... Rey, keselamatan kamu itu tanggungjawab aku. Jika ada apa-apa sama kamu pasti orangtuamu akan bertanya sama aku lebih dulu."kata Nana.

"Aku pulang duluan dari pesta bersama dengan Nuno."kata Reyna.

"Apa? Siapa tadi?"kata Nana dan Nindi bersamaan.

"Aku tadi pergi dari pesta sama Nuno karena dia membantuku menghadapi Kimi dan Diego."kata Reyna.

"Kenapa kamu ada masalah dengan orang yang namanya Kimi?"kata Nana bingung.

"Kamu lupa atau pura-pura lupa jika Kimi itu tunangan Diego?"kata Reyna kesal pada Nana.

Nana yang mendengar perkataan Reyna terdiam lalu menepuk keningnya, dia merasa bersalah karena tak ingat jika Diego adalah mantan Reyna yang dulu pernah membuat Reyna hamil tapi karena Reyna tak tau jika dia hamil membuat Reyna keguguran. Reyna keguguran bukan hanya karena sibuk kerja tapi juga memikirkan Naya yang sendirian dinegara orang.

"Maaf ya, aku lupa jika Digeo mantanmu. Lagian kenapa Kimi bisa mengajakmu bertengkar sih?"kata Nana.

"Siapa yang menyuruhku kerjasama dengan perusahaan Diego tanpa sepengetahuanku? Siapa yang menyuruhku datang sendiri ke perusahaannya untuk membicarakan bisnis?"kata Reyna membuat Nana menghela nafasnya berat.

"Maafkan aku, aku pikir kamu dan dia bisa melupakan masalalu dan melakukan kerjasama secara profesional."kata Nana merasa bersalah.

"Aku bisa profesional tapi Diego gak sampai ada seseorang yang mengambil foto kami dan memberikan pada Kimi sehingga terjadilah pertengkaran tadi. Rasanya aku ingin berhenti saja jadi model."kata Reyna membuat Nindi terkejut.

"Kak, jangan berhenti dong kalau kakak berhenti aku kerja apa? Bagaimana dengan biaya kuliahku dan sekolah adiikku?"kata Nindi membuat Reyna tersenyum.

"Walaupun aku berhenti jadi model kamu bisa tetap kerja denganku diperusahaan papa atau kamu cari model atau artis lain yang membutuhkanmu."kata Reyna yang sadar jika profesi model gak bisa selamanya dia geluti.

"Lalu aku bagaimana yang sejak dulu sudah jadi managermu ha?"kata Nana membuat Reyna tersenyum.

"Belajarlah jadi asistenku maka kamu selamanya akan tetap kerja denganku."kata Reyna.

"Kamu buat aku belajar lagi, pusing tau gak?"kata Nana.

"Terserahmu mau tetap ikut sama aku atau gak? Oh ya aku mau tanya besok kita sudah boleh pulang apa belum?"kata Reyna yang ingin segera pulang untuk istirahat.

"Besok ada pemotretan terakhirmu untuk majalah gadis, setelah itu kita kembali ke Jakarta."kata Nana.

"Baiklah kalau kayak gitu aku mau ke kamar capek banget badanku bukan hanya badan tapi juga pikiranku."kata Reyna.

"Untung saja gak capek hati kak."kata Nindi membuat Reyna tersenyum.

Reyna berjalan masuk kedalam kamarnya untuk istirahat, keesokan paginya dia dibangunkan oleh Nindi. Ketiga perempuan itu berangkat ke lokasi pemotretan sambil membawa koper mereka karena setelah pemotretan mereka bertiga akan kembali ke Jakarta. Diperjalanan pulang Reyna mengingatkan pada Nana untuk membatalkan kerjasam dengan perusahaan Diego, Reyna gak ingin berhubungan dengan pria yang bernama Diego maupun dengan Kimi tunangannya.

Reyna menyelesaikan pemotretannya kali ini dengan sangat cepat karena dia gak nyaman dengan perkataan model lain yang membicarakan kejadian dipesta semalam. Nana yang kesal ingin menyumpal mulut model yang membicarakan Reyna tapi ditahan oleh Reyna karena dia tak mau membuat masalah lebih besar lagi.

Selesai dengan pemotretannya mereka bertiga bergegas untuk pergi dari lokasi itu tapi saat berada dibandara tak sengaja dia menabrak seorang perempuan paruhbaya dengan perempuan muda. Kedua perempuan itu terkejut saat melihat Reyna tapi setelah itu tersenyum saat Reyna meminta maaf karena sebenarnya itu juga salah mereka yang buru-buru.

"Maafkan kami ya kak, kami buru-buru soalnya kakakku sudah menungguku dipesawat."kata Airin.

"Kalian gak salah kok, disini aku juga yang salah jalan sambil melihat ponsel. Seharusnya aku yang meminta maaf, maafkan aku."kata Reyna.

"Maaf ya sekali lagi, kami harus buru-buru lain waktu kalau bertemu siapa tau kita bisa mengobrol."kata Airin.

"Iya, saya tunggu."kata Reyna sambil tersenyum.

Kedua perempuan itu pergi dari hadapan Reyna dengan perasaan bersalah pada Diego yang memintanya untuk menikahi Kimi. Seandainya mereka tau soal Reyna pasti Diah akan melamar Reyna untuk Diego. Reyna sendiri mengajak kedua temannya untuk masuk keruang tunggu karena pesawat mereka kurang 30menit lagi terbang.

"Rey, kamu kenal dengan kedua perempuan tadi?"kata Nana.

"Aku gak kenal, baru tadi melihat mereka tapi bukannya kita juga harus ramah dengan orang yang ramah dengan kita nanti dikira kita sombong lagi."kata Reyna.

"Dasar perempuan kalau mereka orang jahat seperti Kimi itu bagaimana? Aku yakin perempuan yang namanya Kimi itu tak akan berhenti sampai disitu karena yang aku dengar Diego menunda pernikahan mereka."kata Nana membuat Reyna memandang Nana.

"Kamu yakin dengan ucapanmu ini?"kata Reyna yang takut jika managernya meneyebarkan berita bohong.

"Bener Na, lagian mana ada pria yang mau menikah dengan kejadian semalam antara kamu dan Kimi. Lagian ya kalau Diego jadi menikah dengan Kimi sekarang bukankah kolega Diego akan bilang jika Diego takut pada keluarga Kimi yang punya kuasa itu?"kata Nindi.

"Tu dengerin apa kata Nindi."kata Nana membenarkan perkataan Nindi.

Reyna yang mendengarkan perkataan kedua perempuan itu hanya bisa menghela nafasnya karena dapat dipastikan jika hidupnya tak akan nyaman lagi seperti dulu. Reyna yakin setelah ini pasti akan ada sesuatu yang akan dilakukan oleh Kimi apalagi perempuan itu punya dukungan dari orangtua yang berkuasa. Jika Reyna melawan dapat dipastikan jika perusahaan Aditama yang akan jadi taruhannya padahal perusahaan itu bukan perusahaan keluarganya tapi milik Naya.

"Kamu mikirin apa?"kata Nana.

"Jika benar apa yang kamu katakan hidupku tak akan santai lagi, aku gak ada masalah jika kehilangan pekerjaanku yang jadi masalah jika Kimi menganggu perusahaan Aditama."kata Reyna sambil mengusap wajahnya.

Belum sempat Nana menjawab pengumuman supaya mereka masuk ke dalam pesawat diumumkan membuat mereka bertiga berjalan masuk kedalam pesawat. Dipesawat mereka tak berbicara karena tempat duduk mereka terpisah, Reyna memanfaatkan itu untuk tidur lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!