Aku membuka Mataku dan melihat langit-langit yang tidak terlalu tinggi.
Ruangan ini terbuat dari batu namun memiliki kesan yang sangat elegan.
disebelah kananku aku melihat jendela yang megah meski pengerjaan kacanya sangat kasar.
Di depan kasurku atau lebih tepatnya ujung kamar, aku bisa melihat adanya perapian dengan sisa kayu terbakar.
Tu-Tunggu dulu, Ini bukan Rumahku. Bagaimana aku bisa berada di sini?
Dari gaya bangunan ini, aku dapat memahami sekilas bahwa ini adalah bangunan Bergaya Eropa.
"Dimana ini? "
Saat aku berpikir begitu, terdengar suara pintu yang terbuka.
"Tuan Gerald, Kamu akhirnya siuman"
Dia adalah seorang Wanita yang tampaknya berusia sekitar tiga puluhan, seorang wanita dimasa puncaknya.
Dia mengenakan gaun hitam dengan Celemek putih di atasnya. Dia memiliki Rambut seindah gandum matang yang siap di panen dengan panjang sepunggungnya dan itu diikat dengan rapih.
"Dimana ini? Siapa Kamu? "
"Tuan Gerald ini aku, Erina, Pelayan pribadimu. Tuan sekarang berada di kamar pribadi tuan"
"Gerald? "
Saat memikirkan itu, arus ingatan menghantam kepalaku dengan deras yang membuat kepalaku menjadi sakit.
Baru setelah itu, aku mengerti akan banyak Hal.
Aku sepertinya telah bereinkarnasi di Dunia ini, Blue star. Aku Awalnya adalah seorang Dokter Ahli pengobatan tiongkok serta ahli Farmakologi dari Negara X.
Aku adalah Anak Yatim Piatu yang ditemukan dan di asuh serta dijadikan murid oleh guruku yang seorang master pengobatan Tiongkok.
Saat aku menjadi ahli pengobatan tiongkok, aku benar-benar mengejar kekayaan untuk memuaskan hawa nafsuku.
Hasilnya?
Aku Malah di Bunuh oleh keluarga pasien yang aku tolak karena tidak mampu membayar biaya pengobatan.
Karena itu, saat aku hampir mati, aku berpikir jika aku diberi kesempatan hidup sekali lagi, aku hanya ingin menikmati hidup dan Tidak akan pernah serakah.
Dan akhirnya, Aku berakhir di tubuh pria bernama Gerald ini.
Dalam ingatanmu, Gerald ini adalah Anak paling disayang dalam keluarga ini. Ayahnya adalah seorang Raja di Negara Erland. Kami adalah Empat Bersaudara dimana anak pertama adalah laki-laki kemudian anak kedua dan ke tiga adalah Perempuan dan terakhir adalah aku.
Dari penampilan, Gerald ini cukup tampan dengan dagu tajam dan rambut merah kehitaman. warna rambut merah melambangkan warna rambut keluarga kerajaan Erland. Dia memiliki tinggi sekitar 175cm dan berusia sekitar dua belas tahun.
Saat aku memikirkan itu, aku tidak sadar bahwa pelayanku berlari keluar dan membawa beberapa orang kembali ke kamar pribadiku.
"Gerald!!! syukurlah kamu baik-baik saja"
Kali ini adalah seorang wanita berambut Hitam yang berlari ke arahku dan langsung memelukku.
"Tuan Dokter, Ada apa dengan ingatan putraku?!! "
Aku hanya terdiam dengan rasa kebingungan disana.
"Tampaknya Pangeran Gerald mengalami amnesia paska pemulihan beliau"
Aku buru-buru mencari di ingatan Gerald siapa wanita ini.
Akhirnya, Aku paham Bahwa ini sebenarnya adalah ibuku.
Melihat ibuku yang terus menangis, aku segera memanggilnya.
"Ibu, Maafkan aku, sepertinya ingatanku agak kacau barusan"
"Gerald!!! kamu mengingat ibu? Syukurlah kamu tidak apa-apa"
dengan kembalinya ingatanku, dokter itu juga akhirnya bisa merasa lega dimana dia keliatan seperti telah melepaskan semua beban di pundaknya.
Aku kemudian di periksa lagi oleh dokter itu dan dia mengatakan bahwa aku sudah baik-baik saja sekarang. Namun yang menjadi masalah adalah,
Apa-Apaan jenis pemeriksaan itu. Dia hanya mengucapkan "Extra Heal" dan mengatakan bahwa aku sudah baik-baik saja dengan hanya mengamatiku.
Bukankah ini hanyalah praktek penipuan?
Aku ingin memprotesnya tapi aku segera terdiam setelah ucapan terimakasih sungguh-sungguh yang dilontarkan ibu pada dokter tua itu.
Tidak lama setelah itu, Ayahku, Kakak Julio, kakak Adeline dan Kakak Callista datang melihatku.
Ayahku adalah seorang pria paruh baya gagah dengan alis pedang dan rambut berwana merah menyala seperti api dengan tinggi sekitar 180 cm.
Kakak Julio adalah seorang pria tampan berambut mirip sepertiku dan wajah sangat mirip seperti ayah. Dia bagaikan ayah di versi mudanya dengan tinggi 190cm.
Kak Adeline adalah wanita dengan rambut hitam kemerahan sepanjang hingga ke pinggang namun rambut tersebut digulung dan dipanggil dengan gaya pesona seorang putri. dia sangat anggun dan mempesona semua orang.
Dan terakhir kqk Callista, dia memiliki pesona seorang remaja yang sangat ruang dengan gaya rambut one tail berwarna hitam kemerahan.
Ayah Bahkan menghentikan pertemuan dengan para bangsawan lain setelah mendapat kabar bahwa aku selamat.
Gerald memanglah anak yang paling disayang. Dia lahir dengan kondisi ibunya yang di vonis tidak bisa memiliki anak lagi.
Dengan Kakak Julio yang sudah pasti menjadi putra mahkota, perang saudara bisa di hindarkan dan membuat keluarga ini sangat harmonis.
"Ayah, Ibu, Apa yang sebenarnya terjadi? "
Aku menanyakan apa yang terjadi pada Gerald ini sehingga bisa tidak sadarkan diri.
"Sebenarnya.... "
Gerald ternyata adalah korban dari serangan assasin yang menargetkan ayahnya. dia secara tidak sengaja menemukan assasin berdiam diri di depan pintu dan diserang dengan jarum beracun.
Dokter berusaha menyembuhkannya dengan terus menggunakan Extra Heal setiap harinya.
Dari hal ini, aku bisa menyimpulkan bahwa heal adalah pengobatan standar di dunia ini. Heal dan beberapa tumbuhan obat di yakini memiliki khasiat terbaik. obat-obatannyapun hanya terbatas untuk penyakit ringan saja.
karena aku tidak sadarkan diri, aku hanya di beri heal secara terus menerus.
Status dokter juga sepertinya didapat dengan bagaimana seseorang bisa menggunakan heal sedangkan ahli obat-obatan akan diberi gelar alkemis.
Tunggu dulu, bukankah ini kesempatanku untuk menikmati kehidupan kedua?
Meskipun aku cukup berduka untuk Gerald ini... Baiklah biarkan aku menjadi dirinya dan aku berjanji akan menjaga keluarganya.
Keluarganya sangat baik padanya yang sangat membuat aku iri. Gerald, tolong jangan meninggalkan dendam pada tubuhmu karena aku berjanji akan menjaga keluargamu.
Setelah memikirkan itu, itu membuatku sedikit tenang dan bisa lebih rileks.
"Errr, Kak Caliista.... itu masih terasa sakit"
Callista ini menekan nekan tubuhku karena sepertinya dia sangat penasaran akan kesembuhanku.
"Hahahaha, Bukankah kamu senang, Callista, Adikmu yang selalu kamu sayangi sekarang sudah bangu"
"fumu, aku tidak sabar mengajaknya bermain lagi"
"Cal, jangan hanya berpikir tentang bermain saja"
Kak Adeline segera menegur Callista yang sepertinya hanya suka bermain.
kami menghabiskan waktu sebentar dan akhirnya kami segera Makan.
Saat Makan, ayah tiba-tiba berbicara.
"Cal, Bulan depan kamu akan segera memasuki akademi kerajaan. siapkan dirimu. Adeline akan mengawasimu disana"
"E~h , tidak bisakah aku tetap dirumah? "
"Tidak, ini sudah menjadi aturan di kerajaan ini apalagi kamu adalah putriku"
"Baiklah... Ayaahhh... "
Aku hanya selisih dua tahun dengan kak Callista. Aku paling dekat dengannya karena umur kami yang hampir sama.
Tubuhku merespon dan aku tiba-tiba menahan tawa. sepertinya Gerald ini sangat suka melihat kak Callista merajuk.
"Gerald, kamu juga akan memulai lagi latihan dasarmu untuk persiapan memasuki akademi. kamu juga akan segera menyusul kakakmu"
"Apa? "
Aku sudah terlalu tua untuk bersekolah lagi. Biarkan aku menikmati waktu santaiku, Ayaaaaah!!!
Dengan begitu, jadwal pelatihanku akan dimulai dua minggu lagi dari sekarang.
Setidaknya aku masih memiliki waktu untuk mencari pengetahuan dasar dunia ini. akan terasa aneh jika aku bisa mengingat keluargaku tapi tidak bisa mengingat pelajaran.
Bukankah lebih baik jika aku berpura-pura amnesia saja?
Aku mulai mengumpulkan informasi semampuku mengenai dunia ini.
Pertama, perlu di jelaskan, istana adalah tempat ayah bekerja dan bukan tempat tinggal kami. Kami tinggal di mansion tepat di belakang istana. Yah bisa di bilang ini masih area istana juga.
Kami memiliki ruang perpustakaan khusus untuk belajar dan itu bisa di akses dengan bebas.
Baiklah agar tidak ada yang curiga, mari kita belajar dasar-dasar di dunia ini.
Dunia ini adalah dunia yang belum di jelajahi seluruhnya seperti di bumi. Dunia ini bernama Blue star.
Aku berada di kerajaan Erland. ini adalah kerajaan yang memiliki militer yang sangat kuat. Hal ini karena kepemimpinan ayah yang ahli militer serta banyaknya para healer di negara ini.
Berbicara mengenai Healer, mari kita cari buku mengenai itu.
Dari buku yang aku dapat, dijelaskan bahwa ada empat sihir dasar. itu adalah Air, Api, Udara dan Tanah. Lalu ada sihir khusus seperti Heal, Aura, Spasial dan Bayangan.
Hm, ini sedikit berbeda dengan prinsip elemen dari pengobatan tiongkok yaitu Kayu, Api, Tanah, logam dan Air.
Lalu ada juga "Mana" yang pemahamannya seharusnya sama dengan Qi/Chi. ini merupakan energi yang terkandung disemua tubuh makhluk hidup.
Di duniaku sebelumnya, Chi tidak dapat diwujudkan tapi di dunia ini, kandungan Chi sangat padat sehingga bisa di wujudkan.
Chi setiap orang terpusat di perut dan bisa dikumpulkan di satu area ataupun benda.
Oh, cara memakai Chi orang-orang di dunia ini sepertinya masih sangat kasar. mereka sepertinya belum paham bagaimana mengaliri Chi melewati meridian.
Ah dari pada memikirkan itu, Mari kita pelajari sihir terlebih dahulu.
Cara mempelajari sihir adalah pertama, merasakan mana di sekitar perut kita sendiri lalu mengalirkannya ke tangan. langkah ke dua adalah mewujudkannya ke suatu wujud atau memasukkannya ke suatu benda. ini adalah cara paling simple.
Aku mulai mencobanya dan berhasil mengeluarkan Api diatas tanganku. ini adalah api unggun standar.
Tapi aku merasa ini memakan energi Chi milikku cukup banyak. aku mulai mencoba lagi dengan menggunakan metode mengalirkan Chi dengan melewati meridian hingga ke ujung jari dan menghasilkan api dengan efisiensi penggunaan adalah seratus persen. metode ini jauh lebih baik dari pada langsung mengaliri Chi ke tangan.
Aku mengingat ingat dalam ingatan Gerald apa yang sudah diajarkan pelatih pribadinya padanya.
Pelatih pribadinya mengajarkan Baca Tulis, penggunaan Mana, Serta pelatihan bela diri.
Saat Aku sedang belajar, aku tiba-tiba dikagetkan dengan suara kak Callista.
"Gerald, Ayo kita Bermain!!! "
"E~h, Kak Callista, Tapi aku sedang Belajar... "
"Apa yang kamu katakan, Bukankah kamu selalu suka bermain? "
"Tapi.... "
Tanpa menunggu jawabanku, Kak Callista segera menarik tanganku dan mengajakku ke luar mansion.
Disana dia mengajakku melakukan pesta teh dan memakan kue kering.
(Ini sangat tawar)
Gumamku di dalam hati.
Kak Callista adalah orang yang berjiwa bebas. sangat tidak cocok jika di bandingkan dengan citra seorang anak Raja.
Kak Adeline adalah orang yang memiliki citra putri yang paling sempurna. dia anggun dan sangat tertata.
setelah melakukan pesta teh kami melanjutkan dengan latihan sihir. Kak Callista sangat menyukai sihir tapi dia tidak berbakat disana. Begitulah yang dikatakan orang-orang di sini.
aku melihatnya memanifestasikan sihir di tangannya tapi itu hanya bisa terwujud sebentar lalu segera hilang padahal dia memiliki Mana.
Aku mengamatinya dan menemukan bahwa sepertinya aliran chi-nya tidak bagus karena banyak titik meridian yang tersumbat.
Tapi bagaimana aku menjelaskannya?
saat aku memikirkan itu, aku tiba-tiba memikirkan sebuah ide. semoga saja kakak cukup bodoh untuk aku bodohi.
"Kakak, aku baru saja mempelajari teknik pijatan beberapa hari ini. Apa kakak ingin aku memijat kakak? "
"E~h, apakah kamu yakin itu bukan teknik yang aneh? "
Kesempatan!!!!
"Tentu saja Kak, dari yang aku baca, ini bisa merilekskan tubuh dan membantu recovery kita. Seharusnya kak Callista bisa merasa segar nantinya"
"Setelah kamu membicarakan itu, aku tiba-tiba merasa seluruh tubuhku lelah. Baiklah Ayo kita lakukan, dimana itu? "
"Hum, Bagaimana kalau di kamar kakak agar kakak bisa beristirahat langsung setelah pemijatan"
"Baiklah, Ayo ikut ke kamarku"
Uwaaahhhh kakak!!! kamu terlalu polos, akan bahaya jika laki-laki lain diluar sana menipumu.
Aku mengikuti kakakku dengan tersenyum pahit karena memikirkan kepolosannya.
Sampai di kamarnya aku memintanya rebahan tengkurap tanpa melepaskan pakaian dan mulai memijitinya.
Ah aku lupa, aku hanya memintanya melepaskan korset miliknya agar peredaran darah bisa lebih lancar.
Skill pengobatan tiongkok pertama adalah memahami titik-titik meridian. meskipun tidak seefektif menggunakan jarum, tapi pijatan juga merupakan salah satu solusi yang cukup baik untuk menekan dan membuka titik-titik meridian.
Karena mana lebih terfokus pada perut dan tangan, aku mengkonsentrasikan pemijatan di dua area tersebut.
Pemijatan ini aku lakukan selama satu jam sampai aku mendengar suara dengkuran dari kakak. karena sudah rileks, aku meminta pelayan pribadi kakak untuk menyiapkan pemandian hangat agar saat kakak bangun, dia bisa segera mandi dengan air yang hangat.
Pelayan pribadi wajib berada di ruangan saat ada seseorang yang mengunjungi tuannya bahkan jika itu adalah saudara tuannya sendiri. Berbeda dengan pelayanku yang hanya menunggu di luar pintu.
Setelah menyelesaikan memijat kakak, aku mulai mengumpulkan informasi lagi di ruang perpustakaan selama dua jam.
tidak lama setelah itu....
"Gerald!!! "
"Kakak? Ada apa? "
"Pijatanmu sungguh hebat, aku tiba-tiba merasa tubuhku sangat segar dan saat mencoba sihir, aku langsung bisa!!! bagaimana kamu melakukannya? "
"E~h , tidak mungkin karena itu kak, lagipula itu hanya pijatan merilekskan otot. bukankah ini berarti kakak memang berbakat? "
"Apakah begitu? "
Syukurlah aku bisa membodohi kakak. aku hanya ingin hidup damai tanpa melakukan banyak hal merepotkan.
Mari nikmati hidup santai ini disini. aku harus bisa menikmati masa pensiun ku.
"Tentu saja kak. Itu, kak Callista, bisakah kakak menunjukkan sihir yang kakak lakukan tadi? "
Kak Callista lalu menunjukkan bagaimana sihir yang dia keluarkan berjalan dengan baik dan mana yang dikeluarkan juga sangat banyak. ini menandakan Chi dalam tubuhnya sudah tidak tersumbat lagi, tidak, dari pengamatanku, sepertinya itu masih tersumbat sedikit tapi tidak seperti sebelumnya.
dengan hanya bukaan pertama seperti ini sudah bisa menghasilkan tenaga sebesar ini, sepertinya dapat aku tarik kesimpulan bahwa kakak memiliki mana yang sangat besar. dia mungkin akan menjadi great magician di masa depan.
Aku tidak sabar melihat itu. Jika semua kakakku sukses bukankah hidup tenangku akan semakin terjamin?
Memikirkan hal itu, aku menjadi sangat bersemangat.
Musim dingin ini sangat menyebalkan. meskipun kondisinya dingin, aku tetap harus mengikuti pelajaran dari tutorku.
Ayah, Bisakah kamu memberiku tutor wanita yang cantik, mataku sangat sakit melihat pria tua ini!!!!
agar tidak terlihat sangat jenius, aku berpura-pura sering salah menggunakan sihir dan dalam berhitung.
Taktikku adalah berpura-pura bodoh agar tetap menjadi anak yang dimanja.
Ngomong-ngomong, dengan bantuan pijatan dariku, kak Callista sudah bisa mengembangkan potensi sihirnya.
Orang tuaku sangat senang karena bagaimanapun ini menjadi kekhawatiran mereka.
Aku juga tahu kalau kak Callista tidak ingin bersekolah karena merasa minder.
Sekarang sepertinya dia sangat menantikan masa sekolahnya.
Kakakku yang cantik sekolah bukanlah tempat yang menyenangkan.
Baiklah, Mari kembali fokus pada pelajaran pak tua ini.
Sebagai anak raja, kami di tuntut untuk belajar dengan keras dan menguasai banyak hal.
beberapa hari ini aku melihat ayah sangat lesu. Bahkan hanya aku dan kak Callista yang bersantai.
Kak Julio sibuk dengan pelatihan militer karena musim semi kemungkinan kami akan berperang dengan kerajaan tetangga, kerajaan Luzenberg.
Kak Adeline dia sibuk dengan tugas akademinya sebagai relawan.
Musim dingin memang selalu membawa beberapa penyakit yang tidak diinginkan.
Karena khawatir dengan Ayah, aku mencoba bertanya pada ibu.
"Ibu, Kenapa ayah terlihat sangat lesu? "
Mendengar pertanyaanku, ibu menghela nafas berat dan menceritakan itu padaku.
"Beberapa hari ini ada kejadian yang mengkhawatirkan di negara kita. Mereka mengalami demam tinggi mirip seperti gejala flu disertai batuk kering dan kelelahan. mereka juga bahkan kehilangan Nafsu Makan. Banyak dokter sudah menggunakan Heal tapi mereka hanya menurunkan demam sementara tapi setelah itu demamnya meningkat lagi.
Rumah sakit sudah menampung banyak sekali orang. Kakakmu Adeline juga menjadi relawan yang membantu tim disana. beberapa orang bahkan mengatakan ini adalah kemarahan langit pada negara kita.
Aku harap mereka semua baik-baik saja."
Ibu menceritakan itu dengan suasana sedih dan menahan tangisnya.
mendengar ciri-ciri yang diberikan, aku segera paham bahwa ini adalah gejala influenza.
Jika di biarkan, ini akan berkembang menjadi Pneumonia.
Saat aku memikirkan itu, Kepalaku menjadi sakit dan jangungku derdekup kencang. ini terasa seolah-olah gelard ingin segera menemui kakaknya. Ini adalah Rasa khawatir yang kuat.
(Tenanglah gerald, aku sudah berjanji padamu bukan?)
Setelah aku memikirkan itu di dalam hati, tubuh gerald perlahan-lahan menjadi tenang.
"Gerald ada, apa denganmu? "
ibu segera mengguncang tubuhku dan aku segera sadar. saat aku ingin menjawab pertanyaan ibu....
*knock knock !! knock knock*
Terdengar ketukan panik dari luar.
"Nyonya, ini gawat!!! berita darurat"
Salah seorang pelayan tiba-tiba berseru dari luar. Sampai mengabaikan sopan santun, aku yakin ini adalah sesuatu yang genting.
"Ada apa, Melissa? "
Sambil membukakan pintu, ibu segera bertanya.
"Nyonya, Nona Adeline sepertinya tertular wabah di rumah sakit"
"Apa!!! "
Ibu langsung terhuyung saat mendengar berita itu. Kakak Adeline, kakak yang paling baik denganku, sekarang dia juga tertular sakit. Aku semakin yakin bahwa ini adalah virus influenza.
Aku dengan gesit segera menangkap ibu yang akan terjatuh.
"Apakah ayah sudah mengetahui ini? "
"Tuan, Salah seorang pelayan sedang menuju ke ruang yang mulia Raja"
"Bantu aku membawa ibu ke tempat tidur"
"Baik, Tuan"
Saat kami membawa ibu ke tempat tidur, kak Callista berlari ke arah kami.
"Gerald!!! "
"Kakak!!! "
"Apa yang harus kita lakukan?!! Kakak, Kakak, Kita harus menolong kakak"
"Kak Callista, Tenanglah, Mari ke tempat ayah terlebih dahulu"
Suasana dirumah menjadi tegang. tidak ada yang tahu bagaimana kondisi kakak membuat kami semakin panik.
Tenanglah diriku, kamu seorang dokter. Kamu harus berpikir dengan tenang.
Kami segera menuju ke ruangan ayah. saat kami memasuki ruangan,
"Apakah Dokter sudah berusaha melakukan pertolongan pertama? "
"Sudah, Yang mulia Raja. Hanya saja sepertinya nona Adeline menyembunyikan sakitnya dan sekarang dalam keadaan sangat lemah"
"Adeline, Apa yang kamu pikirkan... ? "
mendengar itu, aku segera meminta penjelasan secara rinci.
"Ayah Apa yang terjadi? "
"Gerald, aku tidak memiliki banyak waktu untuk mengobrol. aku harus segera ke rumah sakit"
Ayah sangat panik saat ini.
"Ayah, biarkan aku ikut!!! "
"Aku juga, Ayah!!! "
"Kalian Masih anak-anak, jangan campuri masalah ini"
ini adalah pertama kalinya ayah membentak kami berdua.
Aku bisa mengerti kenapa ayah melakukan itu. Dia jelas sangat khawatir juga dengan kakak.
Karena aku sudah berjanji pada Gerald akan menjaga keluarganya? aku mau tidak mau harus membuang masa santaiku untuk sementara.
"Ayah, Aku tahu cara mengobati wabah ini"
"Apa? jangan bercanda sekarang, Gerald. Nyawa kakakmu terancam saat ini"
Ayah semakin marah padaku.
Ini wajar saja, bisakah kalian mempercayai seorang bocah saat dia berkata dia bisa melakukan sesuatu yang luar biasabiasa?
Ditambah lagi ini adalah wabah. bukan sekedar demam biasa.
Di Duniaku sebelumnya, Wabah yang mirip seperti ini juga menewaskan banyak orang. Tidak tanggung-tanggung lima ratus juta orang meninggal karena wabah ini.
Di dunia modern, ini hanyalah penyakit kecil jadi seharusnya aku bisa mengatasinya.
Tapi bagaimana caraku meyakinkan ayah?
"Ayah aku tidak berbohong. aku baru saja mendapatkan pesan dari langit kalau aku harus mengatasi wabah ini"
"Gerald, kamu adalah anak kesayangan ayah tapi ayah tidak akan segan menghukummu jika kamu berbicara omong kosong lagi"
"Ayah, aku serius. aku siap menerima hukuman apapun jika aku gagal"
ayah melihatku dengan tatapan mengancam. aku membalas tatapannya untuk menunjukkan tekadku.
hanya ini alasan yang paling terpikirkan olehku.
Ayah lalu memejamkan matanya dan berbicara,
"Baiklah, aku akan mempercayaimu kali ini tapi jika kamu hanya berbohong, ayah hanya bisa menghukummu dengan berat"
"Aku mengerti, Ayah!!! "
"Callista, jagalah ibumu"
"Tapi, ayah... "
"itu saja! ayo pergi, Gerald"
"Baik, ayah.... Kakak, percayalah padaku!!! "
Dengan itu, kami segera pergi menuju Rumah sakit. untungnya rumah sakit ibu kota tidak terlalu jauh sehingga kami hanya perlu menempuh perjalanan selama sejam dengan kuda.
Wabah ini juga berlangsung di beberapa wilayah sehingga jika aku memberikan contoh bagaimana penanganannya, seharusnya kami bisa mengatasi wabah ini.
kami akhirnya tiba di rumah sakit. suasana dari luar saja sudah terlihat sangat suram.
Sebelum ayah masuk, aku memintanya menutup hidung dan mulutnya dengan selembar kain agar lebih aman.
kami masuk ke dalam dan melihat kondisi rumah sakit, ini benar-benar seperti tempat pengungsian.
Ayah segera bertemu dengan dokter kepala dan meminta penjelasan darinya.
"Bagaimana kondisi putriku dan rakyatku? "
"Yang mulia, aku minta maaf karena tidak berdaya menghadapi situasi ini... kami sudah berusaha kerasa tapi.... "
melihat jawabannya, ayah menjadi semakin pucat.
Tidak membiarkan hal itu, aku segera berbicara.
"Tuan kepala rumah sakit, aku punya cara menolong orang-orang disini"
------ ------- -------
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!