NovelToon NovelToon

Turn On

kehidupan yang sebenarnya

~Flap

     ~Flap

~Flap

"haaahhh"

" uhhghhm... Shshh aaaaahhhh " helaan nafas tersengal-sengal dihembuskan dengan cepat. Setelah mendapatkan pelepasan yang ketiga kalinya.

Remuk redam dirasakan sekujur tubuh Dea.., namun dirinya masih harus bangun dan membersihkan tubuhnya agar bisa cepat pulang.

Sssrreeet .. Diraihnya baju yang berserakan di lantai kamar hotel. Penampilannya benar benar buruk dan berantakan . Terlebih saat ini inti bagian bawahnya terasa perih.

" Honey.. Mau kemana hmmhh"

Suara berat laki laki terdengar lelah dan mengantuk .

" aku harus segera mandi dan pulang... "

" ini masih terlalu malam.. Besok saja sekalian aku akan antarkan kamu sampai rumah , kemarilah.. Kita berbaring lagi ...( menepuk ranjang sebelahnya) "

Dea mengabaikan, melanjutkan langkahnya ke kamar madi.

" haahh... Baiklah.. aku akan melanjutkan tidur saja "

~` SLAASSHHHHH BYURR

Guyuran air dingin dari shower merendam suasana buruk hati Dea.

Rintik air mata keluar lagi mengimbangi rintikan air dari shower.

Selalu saja masih ada rasa bersalah setelah Dea selesai melakukan pekerjaannya. Pekerjaan hina sebagai pemuas nafsu laki laki bejat dan mata keranjang.

Tapi apa yang bisa ia lakukan... Hanya dengan begini dia dan adiknya bisa hidup dan melunasi hutang hutangnya.

" tidak.. Aku tidak boleh lemah "

Deandra mengusap air matanya , ..

~

[Cklek]

Deandra melihat partnernya malam ini masih terlelap, jadi dia memutuskan untuk langsung pulang saja setelah mengambil cek di atas nakas.

" Terimakasih " tersenyum penuh luka.

~

~

" Arga... Kakak pulang" Pintu tidak dikunci saat Deandra memegang gagangnya.

" loh.. Kenapa tidak di kunci? Di mana Arga? " mencari cari keberadaan Adiknya.

Ternyata Arga sudah tertidur pulas di meja belajarnya. Perlahan Dea mendekat.. Terlihat jika Adiknya baru saja belajar dan sampai tertidur.

" maafkan Kakak ya.. Kamu jadi ikut susah begini" mengusap kepala Arga .

" hmmmhh... " Arga terbangun

Deandra tersenyum melihat Adiknya.

Dengan mata yang nampak berat Arga menoleh dan tersenyum melihat Kakaknya sudah pulang.

" Kak.. Maaf hehe Arga ketiduran" mengucek mata

" tidak apa, Arga sudah makan? Ini Kakak bawakan nasi goreng kesukaan Arga.. Yuk makan dulu "

Mata Arga membulat seketika.

" Yuk Ka.. Arga belum makan "

~~

Melihat Arga yang semakin tumbuh besar , Deandra merasa bangga. Meskipun hidupnya tidak seberuntung orang lain di luaran sana tapi dirinya dan Arga masih bisa diberikan kesehatan dan kehidupan yang cukup.

" Kak.. Kenapa Kakak tidak makan... "

Menatap wajah Deandra.

" ehh Kakak nangis ya? Maaf ya kalau Arga merepotkan Kakak " menghentikan makannya.

" ehh ( mengusap air matanya) Kakak kelilipan barusan.. Kakak ngga nangis kok "

Deandra tidak boleh terlihat lemah di depan Adiknya. Deandra harus kuat tidak boleh cengeng demi Arga.

" Ayok.. Kakak juga makan! Arga suapin ya.. "

" emm boleh" tersenyum.

~

Klink,

Ponsel Deandra berbunyi menandakan ada pesan masuk. Saat melihat siapa yang mengirimkan pesan Deandra menjadi sedih.

Ya .. Itu adalah pesan yang dikirimkan oleh klien Deandra , Klien yang akan menyewa dirinya malam ini.

" Dea.. Ini tolong di tata di rak bagian timur"

" oke Sep,.. Semuanya? "

" iya semuanya.. Awas yang rapi "

" Siap Boss "

   Akas Aldiano, rekan kerja sekaligus manager di tempat Deandra bekerja. Sosok yang baik bijaksana dan ramah pada sesama rekan kerja. Hanya Akas yang selalu menghibur Deandra bahkan juga sering membantu pekerjaan Deandra di saat lembur.

" sebelah timur ya.. " mencari cari rak yang dimaksud.

~

Klink,

Ponsel Deandra berbunyi kembali.

" hhh tidak bisakah berikan aku ketenangan sebentar saja " membawa kardus barang.

" kenapa mereka begitu mengganggu " mengomel sambil menata rak setok barang.

- Jam 20.00 Cafe Dimple Jangan lupa -

Sebuah pesan yang baru saja masuk juga memintanya datang malam ini.

" Astaga apakah aku harus menggandakan diri malam ini? " mengusap wajah .

Kembali mencoba menikmati

" memangnya ada apa malam ini? "

Sebuah suara mengagetkan Deandra dari belakang.

" Eh " karena kaget ponsel Deandra sampai terjatuh.

 Aldiano berjalan mendekat hendak mengambil ponsel Deandra, namun dengan cekatan Deandra memungut ponselnya itu.

" maaf.. Aku bisa mengambilnya sendiri"

"ohh oke, jika kau ada masalah kau bisa bicara padaku jangan sungkan " tersenyum.

" ( mengangguk) em tentu , bukankah biasanya aku juga begitu "

    Sejenak Aldiano terpesona dengan senyuman Deandra. Bagaimana tidak paras yang rupawan bibir tipis dan ranum, hidung mancung juga bentuk wajah yang simetris menambah pesona kecantikan Deandra.

   Tanpa menggunakan riasan Deandra sudah cantik alami. Namun disayangkan di balik lugu dan polosnya Deandra tersimpan sebuah rahasia besar .

~

~

[ Klak ]

" fiuh.. ( mengusap kening ) Akhirnya selesai juga "

Tugas sudah selesai waktunya Deandra pulang dan beralih profesi.

Tak.

Tak.

Tak.

" Dea , kebetulan hari ini aku mengadakan sebuah acara kecil dan berniat untuk mengajakmu ikut serta .. Apakah kau ada waktu? "

Aldiano tersenyum malu dan menggaruk kepala.

" emm maaf sekali tapi , aku tidak bisa Al... Aku.. Sudah memiliki janji dengan orang lain "

"lebih tepatnya Klien yang harus aku puaskan malam ini " Deandra berkata dalam hati.

" Oke, mungkin lain waktu kau.. Emm yeah kau bisa ikut bergabung "

" pasti , sekali lagi aku minta maaf Al. Aku pergi dulu " berjalan pergi meninggalkan Al sendirian.

" hahhh gagal lagi , kapan bisa memiliki waktu dengan Deandra.. Waktu hanya berdua saja "

Aldino menatap punggung Deandra yang semakin menjauh.

~

~

Penampilannya telah berubah ,dari seekor gagak menjadi angsa putih yang anggun. Siapapun yang melihat tidak akan mengenali jika ini adalah Deandra.

" mari selesaikan malam ini.. Dan pulang " mencoba tersenyum meskipun sulit.

` Ciit.. ~

Sebuah taxi tepat berhenti di depan Deandra, taxi yang sudah dipersiapkan oleh si pemesan pertama malam ini.

" Apakah dengan Nona Honey? "

     Sopir taksi memastikan apakah seseorang yang dibawanya malam ini adalah seseorang yang dipesan oleh Bosnya.

" iya, itu saya "

Deandra menjawab tanpa melihat lawan bicaranya.

" baiklah, Tuan sudah menunggu Nona "

" iya saya tahu "

     Dengan langkah anggun Deandra berjalan masuk ke Club Dimple dan mencari sosok laki-laki yang sudah menunggunya.

  Suara dentuman musik sudah menggema di seluruh ruangan. Goyangan tubuh ikut beradu menikmati suasana Club malam ini.

  Tak membutuhkan waktu lama Deandra untuk menemukan Tuan Muda Arson yang memesannya malam ini.

       Sosok Tuan Muda Arson sudah tidak asing lagi, laki-laki tampan gagah dan mapan ini menjadi Klien tetap Deandra sejak lama bahkan dia juga yang sudah mendapatkan mahkota pertama milik Deandra alias keperawanan milik Deandra.

~ tuk.

~ tuk

   Suara langkah kaki sepatu heels ikut mengiringi langkah Deandra. Dengan meliuk-liuk berjalan mendekati sosok yang duduk di depan meja bar.

" Honey.. kau hmm selalu nampak menggoda"

Tangan nakal tak lupa mencolek dagu Deandra.

" yahh seperti biasanya.. Apakah masih lama? " duduk dan menyesap segelas bir yang sudah dipersiapkan di depannya.

Deandra akan berubah menjadi wanita mahal dan cuek saat menjalankan shift malamnya. Di sisi lain juga dirinya akan terlihat seperti wanita nakal penggoda secara bersamaan.

Sangat berbeda dengan dirinya di saat pagi dan siang harinya.

" woooow apakah kau sudah tidak sabar Honey ? Hmmm " kembali tangan nakal menoel bagian d*d* Deandra yang menonjol.

Dengan menampakkan senyuman nakal Deandra berbisik " bukankah jika lebih cepat akan lebih lama .. " memberikan sedikit jilatan di telinga Tuan Muda Arson.

" hmm.. Kau semakin berani sekarang" membetulkan lengan baju.

" baiklah Honey.. Mari kita habiskan malam bersama " menggandeng tangan Deandra.

" Okay.. Siapa takut " bergelayut manja.

~

~ Mobil Porsche hitam melaju kencang meninggalkan Club dan melesat menuju tempat yang sudah dipesan oleh Tuan Muda Arson.

" Akan kemana kita malam ini Tuan Muda "

" tentu saja ke tempat yang indah dan berbeda.. Aku jamin kau pasti suka "

" jangan terlalu jauh, nanti aku tidak bisa pulang "

" pulang? Ha ha ha "

Gelegar tawa membuat Deandra sedikit kaget .

" aku kira kau tidak akan pulang malam ini honey "

" kau lupa perjanjiannya? Turunkan aku jika.... "

" baiklah aku hanya bercanda, tidak jauh . Sebentar lagi juga sampai "

"aku harap tempatnya tidak mengecewakan "

" tentu saja tidak Honey kau ... ( mendekat berbisik) pasti akan menikmatinya dan merintih dengan erotis malam ini "

Mendengar suara serak berat Tuan Muda Arson, Deandra menjadi sedikit cemas .

Sentuhan lembut dan nikmat

  Mobil Porsche sudah memasuki sebuah bangunan mewah dan megah, seperti rumah presidential kelas elite.

" Bagaimana? Kau suka bukan.. Sesuai dengan selera mu yang mahal " senyuman kesombongan tersinggung dari wajah Tuan Muda Arson.

  Jika ditanya apa kemauan hati kecil Deandra, dia lebih suka kehidupan normal sederhana dan tenang. Tidak penuh kemewahan dan kepalsuan seperti sekarang ini.

  Namun demi menjamin kehidupannya dia terpaksa menjadi perempuan yang berbeda dan materialis saat melakukan pekerjaan malamnya.

" yaah lumayan, jangan sampai kau mengecewakan ku setelah ini " bermain kuku tangan.

~` Klik

 Tuan Muda Arson benar benar membuktikan ucapannya. Semua yang ada didalamnya tidak ada barang yang tidak mewah . Semuanya antik , mahal , elegan dan cantik.

 Sesaat Deandra terpukau dengan kemewahan didepannya itu.

Sebuah tangan kekah mendekap pinggang ramping Deandra. Mengajaknya berjalan menyusuri isi ruangan.

" kita akan langsung?.. Emm " Deandra menggantung perkataannya.

" AHAHA jangan terlalu terburu buru begitu Honey, aku sudah mempersiapkan hidangan malam dulu.. barangkali kau membutuhkan banyak energi sebelum mendesah sepanjang malam "

" Cih.. Aku tidak lemah seperti yang kau bayangkan " mencibir perkataan Tuan Muda Arson.

~

~

  Lidah Deandra kembali dimanjakan dengan sajian di depannya . Beberapa masakan lezat dan istimewa tersaji hanya untuk dirinya dan Arson. Rasanya ingin sekali Deandra mengajak Arga makan bersama agar ikut merasakan masakan yang lezat seperti ini.

Rasa bersalah kadang menyelimuti saat Deandra bisa makan enak dan mewah sedangkan adiknya tidak bisa.

   Karena memikirkan Arga wajah Deandra menjadi murung dan terlihat sedih .Perubahan itu dilihat oleh Tuan Muda Arson.

" Apakah kau sedang memiliki masalah Honey? " bertanya dengan penuh perhatian.

  Mendengar pertanyaan dari Tuan Muda Arson Deandra merubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum. Dia tidak mau Tuan Muda Arson tahu jika dirinya bersedih dan sedang memikirkan hal hal yang sedih.

" Tidak ada " melengos menghindari tatapan mata Tuan Muda Arson.

" Jangan seperti itu Honey ... Kita sudah sering bertemu dan bahkan bertukar banyak hal tapi aku masih saja sulit untuk masuk kehidupan pribadi mu aku harap__"

" Tidak perlu Tuan, kita hanya sebatas partner di atas ranjang saja tidak lebih " potong Deandra .

" Arson! Panggil aku dengan nama saja, aku tidak suka kau memanggilku begitu " sedikit melakukan penekanan.

Deandra menghela nafas, dan memutar bola matanya.

" Baiklah.. Arson " Deandra menjadi ciut.

~

~

" Honey aku ingin mengajakmu merasakan suasana berbeda " tersenyum smirk

" apakah akan seru? " membalas dengan senyuman smirk juga.

  Arson menarik tangan Deandra menuju luar ruangan langsung menghadap kolam renang yang gemerlapan. Suasana romantis bisa dirasakan di tempat ini. Kolam sudah dihiasi taburan bunga mawar merah muda , dan tepian kolam tertata lilin lilin aromaterapi yang menangkan.

   Direngkuhnya pinggang Deandra dan kini wajah mereka saling menatap. Jika saja Deandra bisa mungkin dia akan jatuh hati pada sosok didepannya ini, namun itu tidak mungkin.

  Dirinya sadar posisi jika dirinya hanya wanita penghibur saja.

  " Cantik sekali aku suka " memberanikan diri menatap manik mata kecoklatan milik Arson.

  Perlahan tangan Arson membelai lembut wajah Deandra, menyisipkan rambut yang sedikit terurai menutupi wajahnya.

  Kecupan lembut mendarat di kening Deandra, perasaan tenang menyelimuti hati dua insan itu. Keduanya saling memejamkan mata dan merasakan nuansa malam yang indah dan romantis.

" Kamu selalu membuat aku bisa merasakan ketenangan Honey " tersenyum lembut.

  Mendapatkan perlakuan seperti itu Deandra luluh dan terpesona. Matanya tidak berkedip menatap sosok didepannya. Laki laki gagah dan bergaris wajah tajan juga beralis tebal.

  Bibir yang tebal dan hidung mancung sungguh perpaduan sempurna untuk seorang laki-laki macho.

 " Bisakah kau berhenti menggoda ku Arson? " memegang wajah Arson.

" Aku? AHAHA.. Apa yang aku lakukan Honey, ini hanyalah hal kecil saja bukan istimewa " mengedikkan bahu.

 " Tapi.. Bagiku ini indah dan istimewa "

  Mereka masih berada di posisi intim di mana tubuhnya saling merapat dan memandang satu sama lain.

 " Semakin kau berkata manis , semakin aku ingin ******* habis milikmu ini Honey " Ibu jari Arson mengusap bibir ranum Deandra.

  Perlahan tangan Arson turun .. Menarik dagu Deandra tanpa melepaskan pandangannya pada manik mata milik Deandra. Mengunci tatapannya pada Deandra.

  Hembusan nafas Arson bisa dirasakan menggelitik lembut wajah Deandra. Wajah mereka semakin mendekat.. mengikis jarak dan terjadilah pertemuan bibir dua insan tersebut.

   Arson tidak ingin terburu-buru, dirinya ingin menciptakan suasana manis dan romantis malam ini. Belum ada gerakan bibir dari keduanya, Deandra juga menutup matanya merasakan bibir kenyal Arson menempel di bibirnya.

   Barulah setelah beberapa saat Arson mulai menyesap bibir bagian atas Deandra. Sangat lembut dan mendamba.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!