NovelToon NovelToon

Istri Tersembunyi CEO

Kesepakatan.

“Apa anda bercanda tuan?” Tanya Nadia tak percaya denga napa yang baru saja dia dengar.

“Jika kau mau menikah denganku, aku akan menyelamatkan Ibumu, kau tahukan jika tidak ada makanan yang gratis didunia ini” Ucap Bryan bersungguh- sungguh.

Nadia menggigit bibirnya terdiam sejenak kemudian dia menatapnya kemudian berkata “anda bisa meminta yang lain selain menikah …”

Saat ini keadaan ibu Nadia berada di ambang kematian, jika dia tidak melakukan oprasi sesegera mungkin keadaannya akan semakin memburuk kedepannya, Bryan adalah satu- satunya orang yang bisa menyelamatkan ibunya dengan kemampuan medis yang di miliki.

Sementara Bryan sudah lama tidak terjun ke dunia kedokteran, dia sibuk menjadi seorang pembisnis.

Bryan berkata dengan dingin “Jika begitu maka tidak ada yang perlu kita bicarakan, kau bisa pergi.”

Nadia terdiam, sementara Bryan tidak mengusirnya, keduanya terdiam.

Setelah beberapa saat Nadia manarik nafas dalam- dalam kemudian berbicara dengan nada suara bergetar “Jika kita menikah, apakah kamu akan menyelamatkan adikku?”

“Apa menerima persyaratanku?” Tanya Bryan sambil menyipitkan matanya.

“Bukankah ini yang anda inginkan? Selama anda bisa menyelamatkan adikku aku akan menikah denganmu.” Ucap Nadia dengan senyum pahit yang menghiasi bibirnya.

Melihat senyum pahit di wajahnya membuat Bryan mengerutkan keningnya, memperlihatkan ekpresi tidak senang di wajahnya.

Dia berjalan mendekat, kemudian menggenggap tangan Nadia dengan lembut dan sebuah sumpah dia katakana “setelah kau menikah denganku aku tidak akan membiarkanmu menyesali keputusanmu, aku akan melakukan apapun untuk membahagiakanmu, kita akan berbagi dalam segala hal.”

Flasback

Malam hari. Lantai presiden suite.

Lift terbuka.

Beberapa pengawal dan pegawai hotel mengantar seorang oria tampan keluar.

Pria itu memiliki penampilan yang sangat memukau tidak dapat di ungkapkan dengan kata- kata, dengan sorot mata tajam dan dingin.

Dia memiliki tinggi badan sekitar 180 cm, postur tubuhnya tidak kalah dari para model, dia mengenakan setelah jas yang dibuat dengan khusus, dengan kancing manset terbuat dari berian yang berkilau indah.

Seorang pengawal segera membukakan pintu hotel untuknya saat dia berhenti di depan pintu kamar hote, pria itu memasuki ruangan, melepas darinya kemudian melemparkannya ke sofa.

Dia baru saja berjalan tiga Langkah, dia mendengar suara pintu terkunci dari luar “KLIK”

Dia terkejut kemudian berusaja membuka pintu dengan menarik knopnya namun tidak berhasil.

Di saat bersamaan dia menerima panggilan telepon dari Dilan, dia segera menagngkatnya, terdengar suara pria dari ujung sana “Kakak akhirnya kamu pulang, aku sudah menyiapkan hadiah untukmu, Bagaimana? Apa kau menyukainya?” tanyanya antusias.

“Apa yang kau lalukan, buka pintunya” Bryan kehilangan kesabarannya, terlihat dengan jelas dari ekpresi wajahnya yang sangat marah.

“kakak kau jangan perdulikan aku, sebaiknyaa kau buka hadiah yang telah aku siapkan, aku yakin jika yang aku pilih tidak salah, kamu pasti akan menyukainya” setelah itu Dilan mengakhiri panggilan telepon.

Saat Bryan ingin berbicara, terdengar nada panggilan telah berakhir.

Bryan membuka kamar dengan tatapan tajam, dia terlihat sangat dingin dan dingin secara bersamaan, dia melihat seorang wanita berada di atas ranjang dengan penampilan liar, seperti anak kucing.

Dia melihat wanita yang berbaring diatas ranjang, dia memiliki wajah yang cantik dan indah bahkan saat dia tertidur, bibirnya sangat menawan.

Bahkan Bryan yang selalu bertemu dengan melihat wanita cantik sepanjang waktu, kagum dengan kecantikannya.

Dia perlahan mendekat, melihat dengan jelas wanita yang berbaring diatas ranjangnya, dia adalah wanita yang disiapkan oleh adiknya, tapi sayang secantik apapun dia, wanita itu tidak bisa menarik minatnya.

“Jika kau tidak keluar, aku akan menyeretmu” Ucap Bryan, dia berpikir jika wanita itu hanya pura- pura tidur.

Perlahan wanita itu membuka matanya, dia merasakan sesuatu yang salah didalam tubuhnya, dia menautkan alisnya, kemudian dia mengulukan tangannya memegang pahanya.

Bryan terjut dengan apa yang baru saja terjadi, dia berpikir jika dia akan mengalami gatal dan muntah karena reaksi alergi yang dia derita selama ini, namun apa yang dia takutkan tidak terjadi.

Bryan mengidap Alergi terhadap wanita. Saat ini dia sadar jika alerginya tidak bereaksi dia sama sekali tidak merasa jijik saat wanita itu menyentuhnya.

Dia menunduk manatap wanita itu dengan tatapan tajam, saat otaknya belum memproses apa yang dia rasakan saat ini, wanita itu tudun dari ranjang dan melingkarkan tangannya di lehernya, berjinjit kemudian memberikan kecupan di bibinya.

“bantu aku” Ucap wanita itu dengan tatapan memohon.

Pagi berikutnya.

Nadia bangun dia melihat seorang pria tidur di sampingnya, ingatan tentang semalam membuatnya membuatnya tenggelam dalam pikiirannya, saat melihat pria yang di sampingnya bergerak dalam tidur dia segera mengambil pakaiannya yang tercecer kemudian mengenakannya secara perlahan, kemudian pergi.

Flasback off.

Nadia baru saja keluar dari kantor catatan sipil membawa buku nikah di tangannya, dia tidak menyangka jika kehidupannya sedramatis ini, kemarin dia dicampakan oleh tuangannya karena tunangannya menjalin hubungan terlarang dengan adik tirinya dan sekarang dia malah menikah dengan orang yang baru pertama kalinya dia temui, benar- benar tidak masuk akal.

Ini seperti mimpi!

Setelah memasuki Mobil Nadia masih tidak percaya denga napa yang baru saja terjadi.

Bryan yang berada disampingnya menoleh  dan melirinya “Nadia kamu tidak mengalami kerugian, kamu memiliki suami yang tampan, kaya raya, kehormatan dan kasih sayang, percayalah kamu tidak akan rugi”

Mendengar hal itu Nadia menoleh kearahnya.

Pria yang kini menjadi suaminya itu sangat tampan, penampilannya juga sangat sexy dia setuju dengan pendapat narsis suaminya, dia bukan hanya tampan tapi dia juga sangat kaya.

Sebelumnya dia berpikir jika identitas Bryan adalah salah satu diretur di Perusahaan BA Group, tapi sekarang dia tahu identitas asli suaminya adalah satu- satunya pewaris dari Perusahaan raksasa se Asia.

Secara ilmiah orang yang mendapatkan keuntungan adalah dirinya.

Perbedaan status sosial antara mereka sangat besar. Mereka berasal dari kelas keluarga yang berbeda yang seharunya tidak akan pernah menjalin kontak sama sekali. Bahkan jika Bryan mencari seoarng istri seharusnya dia mencari keluarga yang setara dengannya, bukan orang biasa seperi dirinya yang tidak memiliki apa- apa.

Memikirkan hal itu membuat Nadia memanyunkan bibirnya dan tidak mengatakan apa- apa.

“Tuan muda, Nyonya apa kita akan kembali keperusahaan?” tanya Sopir.

Bryan menoleh dan bertanya “Apa kamu ingin pergi mengunjugi adikmu terlebih dulu?”

“YA” sahut Nadia dengan anggukan keci.

“Kerumah sakit dulu” Ucap Bryan ke sopir.

“Tidak perlu, aku akan naik kendaraan umum” Ucap Nadia buru- buru, dia tahu jika Bryan sangat sibuk, sebelum mereka pergi kantor sipir, Bryan telah meningalkan setumpuk dokumen di meja kerjanya.

Nadia tahu jika mereka menikan bukan karena dasar cinta,  jadi dia tidak ingin membuang waktunya yang berharga.

Bryan mengabaikannya dan berkata “Pergi kerumah sakit”

Nadia tidak bisa menolak niat baiknya, dia terdiam sesaat kemudian berbisik “terima kasih.”

Beri gift dan vote jangan pelit- pelit kwkwkw, makasih

Bryan yg terlalu narsis

Saat mendengar apa yang dikatakan Nadia, sorot mata Bryan terlihat sangat gelap, dia menatap Nadia kemudian berkata dengan nada suara rendah dan menekan “Kita adalah sepasang suami istri terlepas bagaimana hubungan kita dimulai, kedepannya aku tidak ingin mendnegar kelimat itu darimu Nadia.”

Nadia merasa terintimidasi dia merasa sesak seketika, tanpa sadar dia menelan ludah “Baik, akan ku ingat.”

Saat ini dia baru saja tahu jika suaminya itu bukan hanya tampan dan kaya, tapi emosinya juga tidak terlalu baik.

Tidak ada yang sempurna di dunia ini!

---

Mobil telah berhenti tepat di depan rumah sakit.

Sopir itu turun untuk membuka pintu samping dengan hormat. Nadia berpikir jika Bryan hanya akan mengantarnya, dia segera mengambil tas nya dan keluar dari mobi “hati- hati dijalan, aku akan masuk dulu.”

  dia berencana untuk pergi, suara dingin suaminya menghentikan langkahnya “Siapa yang memberitahumu jika aku akan kembali ke kantor?”

“hah….?” Nadia berbalik.

Bryan keluar dari mobil, mengancingkan kancing jasnya dan berjalan kearahnya. Nadia membeku di tempat, Bryan menariknya kedalam pelukannya.

Nadia merasakan nafas hangat dan sentuhan tangan Bryan ditangannya, wajahnya menjadi wajahnya menjadi panas seketika, dia berencana untuk mendorongnya.

Dan saat itu juga Bryan berbicara dengan nada rendah “Nadia Penikahan kita bukan pasangan palsu, kita sekarang sudah menjadi sepasang suami istri, aku ingin menemui keluargamu.”

Sebelum pergi ke catatan sipil Bryan sudah mengatakan semua itu, bahwa dia ingin menjalin hubungan suami istri pada umumnya dengannya, bukan hubungan palsu.

Dia seharusnya tidak mendoronya, karena sentuhan adalah hal yang normal. Dia membatu di tempat tanpa meronta.

Bryan menyeringai puas, memengang pinggan Nadia dan mengencangkan tangannya “Ayo aku ingin segera bertemu dengan ibu mertua ku”

Di saat itu juga Nadia baru saja sadar dari lamunannya, tubuhnya menegang saat mendnegar ucapan Bryan.

Mereka berjalan menuju rumah sakit, di depan pintu masuk Nadia menarik lengan Jas Bryan dan menghintikan Langkah mereka “Ada yang ingin aku katakana.”

Bryan menunduk dan bertanya “Apa?”

Nadia merasa taknyaman dengan apa yang akan dia katakan, dia menggigit bibirnya setelah beberapa detik berlalu dia berbicara dengan hormat “Ibuku masih belum mengetahui jika hubunganku dengan mantanku sudah berakhir, bisahkan kita tidak membahas pernikahan kita terlebih dulu?”

Segera setelah dia selesai berbicara, udara disekitar terasa dingin, Nadia menelan ludah untuk kedua kalinya dia sama sekali tidak berani menatap Bryan sama sekali.

Bryan dengan mudah dapat menebak isi pikiran istri kecilnya, seketika raut wajanya menajdi suram “Jadi kamu ingin menyembunyikan pernikahan kita?”

Dia salah Bryan Alexander dengan kekayaan milliaran dolar, ini adalah pertama kalinya dia diabaikan seperti ini, selama hidupnya semua wanita berusaha untuk membuat hubungan dengannya dan akan membuat pengumuman kepada dunia.

Tapi istrinya ini …

Apa dia tidak suka jika hubungan mereka di ketahui oleh public?

Atau dia masih memiliki peprasaan kepada mantannya?

Memikirkan hal ini membuat raut wajah Bryan menjadi gelap dari waktu- kewaktu, sorot matanya menjadi sangat tajam.

“Aku…” Nadia bersusah payah menatap sorot mata suram Bryan, dia sangat takut hingga tidak bisa mengeluarkan kata- kata.

“Nadia” Bryan mencubit dagu Nadia dengan jarinya yang wamping, dia menatap Nadia dengan matanya yang dingin dan tajam “dimasa depan ataupun sekarang kau hanya boleh memikirkanku, aku tidak punya pikiran untuk menceraikanmu, tidak sekarang maupun masa depan karena kamu adalah wanitaku!”

Suaranya terdengan sangat arogan dan sombong “Kamu juga tidak boleh memiliki pemikiran seperti itu, Apa kau paham?”

Tatapan matanya menunjukkan jika dia sangat posesif.

Tatapan matanya seperti predator yang sedang mengincar buruannya dan siap menerkanm kapan saja.

Nadia menjadi sedikit takut.

---

Saat ini mereka berjalan ke bangsal.

Sebelumnya Ibu Nadia dirawat di ruang umum, namun pagi ini tanpa sepengetahuan Nadia, Bryan telah menyuruh seseorang untuk memindahkan ibu Nadia ke ruang VIP.

Saat ini ibu Nadia sedang melihat siaran di televisi, saat mendegar suara knop pintu dibuka dia menoleh kesumber suara.

Dia terkejut saat melihat putrinya datang dengan pria, seoranag pria tinggi, tampan dan sangat menawan yang sedang memegang pinggang putrinya “Nana …” Ucapnya.

Selama ini Ibu Nadia melihat pertumbuhan Nadia dengan Vicky sejak masih kecil, selama ini Vicky selalu memperlakukan putrinya dengan sangat baik, dan baginya Vicky adalah menantunya apalagi mereka sudah bertunangan.

Ini pertama kalinya melihat putrinya berjalan dengan pria lain, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat “Nana siapa dia?”

“Ma dia…” Nadia ragu bagaimana harus memperkenalkan mereka berdua.

Bryan membawa Nadia lebih dekat ke tempat tidur, menatap Ibu Nadia dan berkata “Aku menantumu.”

Nadia membeku, dia tidak bisa melihat bagaimana reaksi Ibunya.

“Apa?” Ibu Nadia sangat terkejut denga napa yang dia dengat “Nana katakana apa yang terjadi? Bagaimana hubunganmu dengan Vicky?”

Bryan menahan amarahnya saat mendengar nama Vicky di sebut, dia tidak ingin memiliki kesan buruk di depan ibu mertuanya, walau sikap diamnya saja sudah mampu untk menindas orang lain.

Saat ini dia sedang memikirikan apa di aperlu memaafkan saudari perempuannya atau membencinya, dengan dingin dia berkata “Dia menjalin hubungan dengan Salsa”

Ibu Nadia terdiam detik berikutnya sorot matanya melebar kerana terkejut denga napa yang dia dengan dan marah “Bagaimana bisa mereka bisa melakukan ini kepadamu?”

Nadia dengan santai menjawab “hubunganku dan dia sudah berakhir.”

“Benar. saat ini pria yang memiliki hubungan dengan putrimu adalah aku. Bryan” Ucap Bryan, maju beberapa Langkah dan meletakkan tangannya di bahu Nadia dengan lembt, serta tersenyum ramah.

Ibu Nadia dan Nadia terdiam.

Setelah mengetahui jika Vicky menyelingkuhi putrinya, Ibu Nadia bisa membuka hati untuk menerima Bryan sebagai kekasih anaknya, dia berpikir jika putrinya bisa menemukan sosok pria yang lebih tampan dari pada Vicky pria yang telah menghianatinya.

Putrinya bukan adalah gadis yang sangat baik, dia yakin jika Bryan akan membahagiakannya.

“aku mengerti- aku mengerti” Ucap Ibu Nadia sambil menganggukkan kepala “Aku harap kau bisa menjaga putriku di masa depan menantu” Imbuh Ibu Nadia dengan nada penuh harapan.

Mendengar hal itu membuat Bryan merasa sangat senang, “Maaf aku datang kesini tanpa persiapan”

“Apa yang kau katakan, seharusnya akulah orang yang meminta maaf karena menyambutmu dalam keadaan seperti ini” Ibu Nadia merasa sangat tidak nyaman dengan keadaannya.

Beberapa detik berikutnya, seseorang pria dengan setelan jas dengan kacamata bulat mengetuk pintu, kemudian dengan sopan membuka dan masuk di ikuti oleh beberapa pelayan wanita datang memebawa paper bag dari brand ternama dunia.

Nadia dan ibunya tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, ada sekitar 5 pelayan yang membawakan hadiah perhiasa.

“Sekertaris Andi mengapa kau lama sekali” Keluh Bryan dengan nada tak suka.

“Maaf tuan muda, kami telah melakukan yang terbaik agar bisa secepat mungkin, kami mengalami kendala di perjalan.”

Beri gift dan vote, jangan lupa di like kwkwkw makasih.

Mall

Bryan segera menyuruh Asistennya pergi bersama dengan para pelayan. Sementara hadiah yang sebelumnya berada di atas meja.

“Ini semua untuk ibu mertua, aku hara panda menyukainya” Ucap bryan.

‘bisa- bisanya pria ini memberi barang semahal ini untuk orang yang baru saja dia temui’ Pikir Nadia.

“Nak Bryan aku tidak membutuhkan semua ini, kau bisa membawanya kembali, aku hanya ingin kau bisa membuat putriku selalu tersenyum sepanjang hidupnya” Ibu Nadia menolak dengan ramah, dia tidak bisa menerima begitu saja barang mahal seperti ini.

Dengan santai Bryan berkata “Ibu mertua anda tidak perlu khawatir tentang kebahagiaan Nadia di masa depan, aku janji aku akan membuatnya bahagia, untuk hadia ini aku sudah berniat untuk memberikannya kepadamu aku tidak bisa mengambilnya, karena aku bukan tipe orang yang akan mengambil apa yang akuu berikan, jika anda tidak suka anda bisa membuangnya.”

Ibu Nadia dan Nadia menanggapi janji yang diucapkan Bryan biasa saja, karena mereka tidak tahu jika Bryan adalah orang yang selaly menepati janjinya, sementara Bryan sendiri jarang mengucapkan janji kepada orang lain.

Ibu Nadia merasa frus tasi mendengar jika lebih baik semua hadia itu dibuang saja jika tidak diterima “Astaga, sepertinya aku tidak bisa berdebat denganmu, Baiklah aku akan menerimanya” Ucapnya dengan senyum tak enak.

Bryan mencubit pipi Nadia dengan lembut, kemudian berkata “Aku akan kembali kekantor karena ada hal yang harus aku kerjakan, nanti sore aku akan menyuruh sopir untuk menjemputmu.”

Dia berbalik melihat Ibu Nadia “Istiratlah yang cukup, jika butuh sesuatu hubungi aku, aku akan merawat anda dengan baik di masa depan.”

Setelah Bryan pergi.

Ibu Nadia melihat hadiah yang baru saja dia terima berisi perhiasan dan beberapa tas “Nana katakana kepada ibu, seperti apa Bryan? Apa dia orang yang berkuasa?”

Sebelumnya Vicky tidak pernah memberi Nadia hadia semewah dan semahal ini, sementara Bryan tidak segan- segan memberikan barang mewah dari brand ternama dunia kepada ibunya. “Ya dia orang kaya.”

Dia berasal dari keluarga Alexander orang yang paling berkuasa di Jakarta, mereka berasal dari keluarga kaya raya dan mereka menjadi salah satu orang terkaya se Asia.

Ibu Nadia menatap barang pemberian Bryan, kemudian tatapannya beralih ke putrinya“Nana aku tidak bisa menerima pemberian ini, nanti kembalikan kepadanya.”

Nadia mengangguk, hadiah ini sangat mahal untuk di terima.

Sekalipun ibunya mau menerimanya, dia tidak memiliki kesemppatan untuk memakainya, karena mereka bukan orang dari kalangan kaya yang kerap mengadakan pesta dll.

“sudah berapa lama kamu mengenalnya? Bagaimana bisa kau bertemu dengannya?” Ibu Nadia penasar dengan pria yang kini menjalin hubungan dengan putrinya, tidak hanya tampan dia juga kaya da dermawan.

Saat ini Nadia sedang membuka korden, kemudian mengambil apel dan mengupasnya, dia ragu untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi kepada ibunya, dia memebrikan potongan buah kepada ibunya “Sebenarnya aku dan Bryan sudah menikah..”

Ibu Nadia tidak percaya denga napa yang dia dengar, dia sangat terkejut “Apa menikah?”

“ya”

“Sejak kapan?”

“Sebelum kesini, kemi mengambil akte nikah” Sebenarnya dia ingin merahasiakan pernikahannya dengan Bryan, tapi Bryan tidak berencana untuk menyembunyikannya.

Ibu Nadia hampir tersedak buah yang dia kunyak, dia benar- benar terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar.

“Nadia katakana apa yang terjadi? Apa kau sengaja mengambil keoutusan ini karena penghianatan yang dilakukan Vicky dan Salsa?” Ibu Nadia khawatir jika putrinya akana menagambil Tindakan bodoh hanya untuk melampiaskan emosinya.

Tapi jika di lihat Bryan bukanlah orang yang akan mau menajlin pernikahan seperti itu!

“Ma ini tidak ada hubungannya sama sekali, kamu tidak perlu khawatir. Menantumu adalah seorang ahli bedah jika dia mengoprasimu peluang sembuh anda akan jaul lebih tinggi.”

Ibu Nadia memahami apa yang terjadi “Nana putri kecilku apa kau menikah dengannya karena penyakit wanita tua ini?”

“Ma” Nadia mengambil  nafas Panjang, kemudian meletakkan pisau, setelah mengelap tangannya dengan tissue dia menggenggam tangan ibunya “Aku tidak sedih menikah dengannya, apalagi dia memiliki wajah yang tampan jadi aku tidak keberatan, di luarsana banyak wanita yang ingin menikah dengan menatu laki- lakimu, sejujurnya dalam pernikahan ini aku yang diuntungkan.”

“Putri kecilku..” Air mata mengalis bergitu saja.

“Ma menurutmu antara Vicky dan dia jauh lebih baik siapa?” Tanya Nadia, sambil menghapus air matai bunya dengan tissue.

“tentu saja menantuku” Sahut Ibu Nadia.

Nadia tersenyum dan berkata “Aku menemukan pria yang jauh lebih baik dari Vicky mulai dari tampang sampai kekayaan dia berada di atasnya, anda harus bahagia untukku, jika aku tidak menerima pernikahan ini bukankah sangat menyedihkan, jika aku sendirian sementara pria brengsek itu menikahi orang lain.”

Jam 5 sore.

Seperti yang sudah di katakana oleh Bryan sebelumnya, seorang supir datang untuk menjempun Nadia di rumah sakit.

Saat sopir itu melihatnya dia menyapa dengan sopan “Nyonya muda.”

Nadia menganguk dengan sopan dia masih belum terbiasa dengan sebutan itu,  “Boleh aku minta tolong bukakan bagasi belakang” Ucap Nadia, dia berencana untuk menaruh paper bag yang dia bawa.

sopir itu membukakan bagasi belakang kemudian menaruh paper bag itu di belang, dia pintu mobil belakang untuknya, setelah itu kembali kekursi pengemudi.

“Apa tuan muda masih banyak kerjaan” Tanya Nadia, setelah mengetahui jika Bryan tidak ada didalam mobil.

“Baru saja seseorang ingin mendiskusikan sesuatu, jadi Tuan Muda meminta saya untuk menjempun anda” Jawab sopir.

“Oh” Nadia mengangguk paham.

Saat ini mobil berhenti di pusat Mall.

Sopir itu mengeluarka kartu Hitam kepada Nadia “Nyonya sebelumnya Tuan Muda menyusuh saya untuk memberikan ini kepada anda, anda bisa menggunakan.”

Nadia tidak menyangka jika suaminya sangat kaya, bahkan Gedung Mall ini muliknya, Nadia terdiam sesaat kemudian dia bertanya “untukku?” tanya Nadia terkejut, dia amsih sedikit linglung setelah mendengar penjelasan sopir “Tidak- tidak perlu, aku tidak membutuhkannya.”

Nadia berpikir jika benar jika dia sudah menikah, hanya saja dia tidak bisa begitu saja memperlakukan Bryan sebagai suaminya layaknya pasangan pada umumnya, dia tidak bisa menghabiskan uang nya begitu saja.

“Nyonya muda jika anda menolah kartu ini, maka akulah yang akan menerima hukuman darinya karena tidak mampu menjalankan tugas yang dia berikan” Ucap Sopir itu dengan wajah memelas.

Melihat betapa menyedihkan sopir ini, Nadia dengan terpaksan menagmbil Kartu Hitam itu, dia sama sekali tidak punya niatan untuk menggunakannya, dia berencana untuk mengambalikannya nanti.

Sebelumnya saat Nadia memasuki mall beberapa orang menyambutnya, mereka adalah para karyawan senior mall, mereka mengelili Nadia dengan sopan.

Nadia meminta agar mereka meninggalkannya, sebelumnya mereka merasa tidak nyaman, hanya saja Nadia menjelaskan jika dia ingin berkeliling dengan tenang, dan mereka menyetujui keputusannya.

Jangan lupa beri dukungan untuk novel ini, makasih.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!