Di sebuah medan perang yang sekelilingnya terdapat banyak mayat berserakan, berbagai macam mayat ras jenis apapun bisa di temukan di tempat ini, dari mayat manusia, elf, iblis, beastmen, binatang ajaib, binatang buas dan bahkan ada mayat seekor naga.
Di tengah berserakan tumpukan mayat tersebut hanya ada 3 makhluk yang masih hidup, mereka semua manusia yang masih selamat dari perang yang sangat mengerikan itu.
"Agares, Saatnya kita selesaikan peperangan ini" kata pria yang memiliki sayatan pedang di pipinya sambil mengacungkan pedangnya ke depan.
"Ya, aku juga sependapat denganmu" ucapku sambil menarik pedangku dari sarungnya.
"Sayang, berhati-hatilah kepada skil milik Lucifer, dia memiliki kekuatan mengkontrol ruang" Salsa berkata saat berada di belakangku.
"Ya, aku tahu" kataku sambil melihat kekasihku yang sekarang berada dibelakangku, melihat matanya yang menatapku dengan cemas, tanpa sadar senyumku muncul, dia memiliki wajah yang cantik dengan rambutnya yang berwarna perak menambah kecantikannya. Dia selalu menemaniku di berbagai situasi hidup dan mati, bisa dibilang dia adalah kekuatanku untuk sampai sini saat ini.
Aku menguatkan cengkraman pada pedangku, dan menyerang Lucifer dengan mengayunkan pedangku secara alami, ini adalah keahlianku sebagai pendekar pedang yang sangat ditakuti lawan-lawanku.
Lucifer menghindar serangan pedangku dengan susah payah, dia nyaris tidak bisa menghindarinya, naluri bertahan hidup yang membuatnya bisa mengatasi krisis itu.
'Apa pun yang terjadi, aku harus memenangkan pertarungan ini' pikirku.
Saat aku memikirkan cara mengalahkan Lucifer dengan cepat, namun sebuah senyum muncul di bibir Lucifer yang memunculkan perasaan tidak nyaman pada diriku.
Aku secara reflek melompat ke kiri, untung saja aku melakukan hal itu, bila tidak mungkin aku akan mengalami luka yang cukup fatal, karena tempatku sebelumnya mengalami kehancuran total.
Untung saja aku menyuruh Salsa untuk menjauh dariku sejauh mungkin sebelum aku melancarkan serangan pada Lucifer.
Tebasan...
'Sialan, dari mana serangan itu terjadi'
Sebuah luka sayatan muncul di paha kananku, Lucifer menebaskan pedangnya dengan gerakan sangat aneh, namun serangan-serangannya membuatku mati langkah.
Tebasan...
Darah segar muncul bagian dada kiriku, benar-benar keahlian pedang yang sangat membingungkan.
Aku tidak menyangka Lucifer memiliki keahlian pedang yang sangat hebat, menggunakan pedangku sebagai tumpuan berat badanku, aku menatap Lucifer dengan waspada.
Namun sebuah senyum meremehkan muncul di bibir Lucifer dan berkata.
"Agares, apa hanya ini kekuatan yang kamu miliki?"
Sebelum aku bisa mengatakan apa pun, sebuah pedang menancap jantungku, darah segar bercucuran seperti air yang mengalir keluar dari jantungku.
Aaahhh...seluruh badanku terasa sangat sakit, inikah rasanya bila ajal menghampiriku, aku tidak menyangka kematianku akan terjadi seperti ini.
"Ada satu hal yang inginku tahu, sebelum aku mati?"
"Apa?" ucap Salsa yang berada di belakangku dengan pedang di tangannya yang menembus jantungku.
"Apakah kamu selama ini benar-benar mencintaiku?"
"Aku sangat mencintaimu" ucap Salsa dengan suara bergetar.
Aku tidak tahu apakah dia mengatakan yang sebenarnya atau tidak, karena dia berada di belakangku.
"Kenapa kamu tidak bertanya, mengapa aku membunuhmu"
"Itu tidak penting bagiku"
Keheningan...
"Terima kasih telah hadir dikehidupanku. Uhuk... Uhuk... Uhuk...hari-hariku yang kuhabiskan dengan dirimu sangat berarti bagiku" Darah segar terus menerus mengalir dari mulutku.
"Selamat tinggal" ucapku sambil menutup kedua mataku.
*
Di Kekaisaran Fernandez, yang terletak di Kediaman Countess di alam Artemis, terbaring seorang anak laki-laki di kamar mewahnya. Tepi ruangan yang berhiaskan emas memberikan ruang yang cukup bagi setidaknya delapan orang untuk hidup nyaman. Anak laki-laki, dengan pipi tembem, wajah imut, dan rambut emas, tampak berusia tidak lebih dari delapan tahun. Jelas sekali bahwa dia akan tumbuh menjadi orang yang cukup tampan. Namun, suasana ruangan itu terganggu oleh rintihan, kerutan, dan gerakan anak laki-laki itu yang terus menerus mengerang, dan berguling guling di tempat tidur, seolah-olah kesakitan. Tiba tiba, dia tersentak sambil memegangi kepalanya.
"Apa apaan ini? Kenapa kepalaku sakit sekali? Apa yang terjadi?" dia mengerang.
Anak laki laki itu terus menjerit kesakitan setidaknya selama sepuluh menit sampai dia terbaring lemas di tempat tidur, rasa sakitnya perlahan mereda. Dia bergumam,
"Wow...uff, apa yang terjadi pada diriku" sambil berbaring di tempat tidurnya. Namun, dia segera menyadari bahwa dia sedang melihat ke langit-langit yang tidak dia kenal.
"Apa apaan ini? Apakah saya datang ke rumah yang salah atau apakah saya sedang berhalusinasi sekarang?" pikirnya dalam hati.
Saat dia mencoba berdiri, dia terjatuh ke belakang sambil mengendus kesakitan.
"Sialan! Ototku sakit sekali! Apa aku terlibat dengan pertarungan? Tidak, itu tidak penting. Pertanyaannya adalah di mana aku ini berada?" dia bertanya tanya.
Sambil berbaring dan bertanya pada dirinya sendiri, anak laki laki itu memperhatikan sesuatu yang aneh, segala sesuatu di sekitarnya tampak besar. Dia tidak dapat mempercayai matanya saat dia perlahan mengangkat tangannya untuk melihat bahwa tangannya kecil, putih, dan halus. Rasa takut merayapi dirinya ketika dia menyadari bahwa dia telah menjadi lebih kecil.
"Tidak, itu tidak mungkin nyata, itu tidak mungkin terjadi," gumamnya pada dirinya sendiri.
Saat anak laki-laki itu berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan pikiran seperti itu, sebuah suara terdengar.
[Tuan, akhirnya kamu berhasil hidup kembali]
Mendengar suara yang tidak pernah dia harapkan, senyum sedih muncul diwajahnya.
"...Jadi, aku mati!"
"Apa aku bereinkarnasi?"
[Bisa dibilang seperti itu, tuan]
"Bagaimana aku bisa mati?"
[Tuan dibunuh oleh seorang wanita yang sangat anda cintai]
"Mengapa, aku tidak dapat mengingat kematianku dengan jelas?"
[Tuan mengalami luka yang sangat serius pada roh anda, yang mengakibatkan ingatan anda terganggu]
"Begitukah"
"Sebenarnya kamu itu siapa?, Kenapa aku tidak bisa melihatmu dan suaramu langsung masuk di kepalaku"
[Saya adalah Reggina, komandan perang ketujuh anda, tuan mungkin lupa bahwa saya memiliki kekuatan untuk berkomunikasi secara langsung lewat pikiran, ini adalah kekuatan murni saya dari lahir]
"Sihir apa yang kamu gunakan untuk membuatku hidup kembali?"
[Saya menggunakan sihir terlarang berasal dari garis keturunan saya, yang membuat saya memiliki kekuatan untuk memperbaiki roh, namun setelah menggunakan kekuatan itu saya kehilangan tubuh saya, tapi tuan tidak perlu khawatir karena tubuh saya bisa pulih kembali, meskipun membutuhkan waktu]
"Berapa lama waktu yang kamu butuhkan?"
[Mungkin sekitar sepuluh tahun]
"Sepuluh tahun kah! Maafkan aku, gara-gara aku kamu harus kehilangan tubuhmu"
[Tuan tak perlu merasa bersalah, karena melindungi anda menjadi tanggung jawab saya, dan ini menjadi suka cita bagi saya karena berhasil menyelamatkan Anda]
"Begitukah"
[Tuan mohon maafkan saya]
"Hah, kenapa kamu tiba tiba meminta maaf?"
[Ada satu hal yang belum saya beritahukan kepada anda, bahwa saya menghubungkan roh saya dengan roh anda tanpa meminta persetujuan dari anda]
"Reggina, kamu tidak perlu meminta maaf, itu tidak menjadi masalah bagiku"
[Iya tuan]
Anak laki-laki itu melihat sekeliling ruangan itu dengan penasaran dan berkata.
"Hei, Reggina beri tahu saya di mana saya? Dan siapa saya?" anak laki-laki itu bertanya.
[Tuan, saat ini anda berada di dunia Liebe, anda adalah Allen Heartfilia, putra dari Countess Heartfilia]
"Dunia Liebe!"
Tiba-tiba, pintu kamarku terbuka, dan seorang wanita masuk. Melihatnya sesaat aku menjadi linglung sejenak
Rambut pirang yang jatuh ke bahunya, mata biru yang bersinar seperti permata, bibir montok dan aura keibuan muncul darinya, Madaras Heartfilia, ibuku masuk ke kamarku.
Meskipun aku baru pertama kali bertemu dengannya, berbagai kenangan muncul di kepalaku setelah melihatnya yang membuatku langsung mengenalinya.
Madaras melihat ke arah anaknya, dan untuk sesaat, dia merasa bahwa anaknya tampak berbeda, seperti orang asing.
Apa yang aku pikirkan, sepertinya stres mulai menyerangku. Sambil mengangkat bahu, dia berjalan menuju anaknya.
Melihat apa yang dilakukan ibuku, melihatku dengan tatapan serius dan mengerutkan keningnya, membuat jantungku hampir berhenti berdetak, dan keringat dingin membasahi punggungku.
'apakah dia tahu? Tidak, mungkin dia merasa ada sesuatu yang berbeda? Aku perlu berprilaku sewajar mungkin.
Menyelesaikan monologku, aku melihat ke arah ibuku dan memulai bertingkah seperti anak seusiaku.
"Allen, kamu baik-baik saja? Aku takut ketika kamu tiba-tiba pingsan."
Mengatakan demikian, ibuku mendekatiku dan menarikku ke pelukannya, aku langsung bersandar ke dadanya yang seperti bantal, dan aroma manis memasuki hidungku.
'Umm, baunya seperti mawar. Tunggu, itu tidak penting. Apakah dia mengatakan bahwa saya pingsan?'
Saya mulai mengingat kembali ingatan saya dan menemukan bahwa saya pingsan saat sarapan. Meletakkan tanganku di payudara ibuku untuk menarik diriku ke atas, aku melihat ke arah ibuku. Sambil tersenyum, aku berkata.
"Tidak apa-apa, Bu. Aku hanya sakit kepala, tapi sekarang aku sudah baik-baik saja."
Melihat putranya baik-baik saja, Madaras tersenyum bahagia. "Aku bisa tenang melihatmu baik-baik saja. Aku sudah memeriksakanmu ke tabib, dan dia bilang kamu baik-baik saja."
"Huh... Selalu membikin orang repot saja."
Setelah teriakan keras itu, dua gadis masuk ke kamarku, yang satu berusia sepuluh tahun dan yang lainnya berusia enam tahun, dan aku tahu siapa yang barusan berbicara dengan kesal.
Agnes Heartfilia, dia adalah kakak perempuanku yang saat ini berumur 10 tahun, dengan rambut pirang tergerai sampai ke bahunya, mata biru seperti milik ibu, dan wajah bulat dan cantik yang terlihat imut, tidak diragukan lagi dia akan memukau hati banyak pria di masa depan ketika dia besar nanti.
Di sampingnya berdiri seorang gadis pemalu berusia enam tahun, rambut pendek berwarna pirang, sepasang mata biru besar berkedip dengan kepolosan menatap langsung ke mataku, Lilia Heartfilia, dia adalah adik perempuanku.
"Huh, sama seperti yang aku kira bahwa kamu lemah, pingsan saat sedang sarapan"
Kata kakakku sambil menatapku seperti orang lemah, melihatnya aku bertingkah seperti anak kecil yang ketakutan. Aku menyelam lebih dalam ke payudara ibuku dengan takut.
Melihat putranya memeluknya lebih ketat, Madaras tidak terlalu memikirkannya, siapa yang mengira bahwa seorang anak berusia delapan tahun akan memiliki jiwa seorang pria dewasa?
Madaras mendesah tak berdaya dan memandang ke arah putri sulungnya yang mulai menindas adiknya. Setelah kematian suaminya, putri sulungnya sering kali menindas putranya.
Memikirkan suaminya rasa sakit melanda hatinya, tetapi dia dengan cepat menghilangkan perasaannya, ketika dia tersadar dari linglungnya, dia menatap putrinya dan berkata.
"Agnes jangan menggertak saudaramu, kamu tahu dia telah melalui banyak hal,"
Mendengar teguran ibunya, dia mendecakkan lidahnya dan memalingkan muka.
Aku mengerti apa penyebab ketidaksukaan kakak perempuanku kepadaku, menurutnya aku ikut bertanggung jawab atas insiden kematian ayah.
Ayah meninggal setahun yang lalu karena melindungiku, ayahku disergap saat berada di luar wilayah Kekaisaran Fernandez oleh sekelompok pembunuh bayaran saat bepergian denganku.
Konon katanya mungkin dia bisa hidup jika bukan karena aku.
Sejak saat itulah kakak perempuanku menaruh dendam kepadaku.
Setelah memeriksaku dan melihatku baik-baik saja, keluargaku memilih untuk membiarkanku beristirahat, dan adik perempuanku mendekatiku sebelum semua orang pergi, sambil menarik bajuku dia berkata.
"Kakak, aku harap kamu cepat sembuh"
Mendengar kata-katanya aku tersenyum dan mengusapkan tanganku di kepalanya yang membuatnya terkejut.
"Jangan khawatir, ketika kakak sudah membaik, aku akan sering bermain denganmu"
Terkejut dengan tindakan keintimanku yang tiba-tiba yang diluar karakterku, dia pertama kali terkejut tetapi setelah itu, dia tersenyum malu-malu dan lari.
Menggelengkan kepalaku karena geli dengan tingkah lucunya, aku berbaring di tempat tidur, banyak yang terjadi hari ini dan sejujurnya aku belum bisa menerima semuanya sepenuhnya, meski jiwaku sudah dewasa, tubuhku saat ini masih anak-anak! Tidak bisa mengatasi semua stres ini,
'apa pun yang terjadi mulai sekarang aku akan menghadapi kehidupan baruku dengan baik'
"Tuan muda, bagun"
"Bangun, tuan muda"
Mendengar suara feminin memanggil saya, mata saya yang lelah mulai terbuka, dan hal pertama yang saya lihat adalah langit-langit yang asing. Sejenak aku bingung, lalu tiba-tiba kenangan kemarin membanjiri diriku.
'Begitu, jadi itu bukan mimpi,' pikirku dalam hati.
Saat aku bangun, aku melihat seorang wanita dengan kostum pelayan tradisional. Dia memiliki tubuh melengkung yang bagus, aura dewasa, dan wajah imut. Dia berdiri di sampingku dan menungguku. Merasa bingung, aku memutar otak mencari kenangan tentangnya.
'Hah, jadi dia namanya Nana, dan dia ditugaskan menjadi pelayanku sampai pelayanku ditentukan.
Disini, di dunia Liebe, masing-masing bangsawan pada ulang tahun ke 9 mereka menerima pembantu atau kepala pelayan pribadi. Mengesampingkan pikiran-pikiran ini, aku bangkit dari tempat tidur dan memberikan senyuman paling polos.
"Selamat pagi, Nana," aku berbicara.
"Selamat pagi, tuan muda. Sudah waktunya bagimu untuk menyegarkan diri."
"Tentu, ayo pergi."
Memberi isyarat padanya, aku dituntun ke kamar mandi tempat aku berada, dibersihkan, dibilas, dan didandani. Meskipun aneh rasanya dibersihkan dan didandani oleh orang lain, kenikmatan mental memiliki pelayan yang berbeda membersihkanmu sungguh luar biasa.
Meskipun tubuhku masih muda dan tidak bisa bereaksi, pikiranku masih dewasa. Pada saat itulah aku baru memahami betapa besarnya rumah yang aku tinggali, meskipun ini tidak pertama kalinya aku memiliki suasana seperti ini.
Setiap sudut meneriakkan kemewahan. Seperti inilah yang anda dapatkan ketika anda menjadi saudara perempuan kaisar. Di antar oleh pelayanku ke ruang makan yang terdapat sebuah meja besar berisi berbagai jenis makanan berbeda.
Sesampainya di meja tersebut, aku sudah bisa melihat keluarga baruku sedang menungguku. Sudah menjadi aturan bahwa semua anggota keluarga akan duduk bersama untuk sarapan.
Memainkan pesona anak seusiaku, saya menyapa setiap keluarga saya, dan saya menyadari bahwa saya benar-benar perlu mulai mengubah perilaku saya secara bertahap.
Ibu dan adik perempuanku tersenyum padaku sementara kakak perempuanku cemberut dan memalingkan muka. 'Imut,' pikirku melihat tingkah laku kakak perempuanku. Aku mengambil tempat dudukku dan memulai sarapanku, ahh rasanya enak sekali.
Perasaan nostalgia terasa di seluruh tubuhku, ini salah satu makan yang paling enak yang pernah aku makan, dan makanan itu meleleh begitu saja di mulut saya.
Saat sarapan, ibu menanyakan kabarku dan pertanyaan lain tentang penyakitku. Aku menjawab dengan singkat, sesuai dengan kepribadianku.
Setelah sarapan, semua orang dibiarkan melakukan urusannya masing-masing, ibu saya harus mengurus tugasnya, kakak perempuan saya melakukan studinya.
Menjadi seorang bangsawan itu kedengarannya bagus, tapi itu memiliki tanggung jawab yang besar, anak-anak keturunan bangsawan harus mulai fokus belajar sejak usia muda.
Dan setiap anak bangsawan diajarkan untuk mengeluarkan bakat dan potensi terbaiknya. Maka dari itulah yang membuat anak-anak bangsawan di dunia ini menjadi dewasa sejak dini karena studi dan tanggung jawab mereka.
Sebelum adik perempuanku pergi, aku memintanya untuk meluangkan waktu di malam hari agar dia bisa bermain denganku. Meskipun dia terkejut dengan tindakanku, namun dia langsung menyetujuinya, karena usianya baru enam tahun, dia tidak perlu terlalu banyak belajar.
Bagi saya, karena saya sedang masa pemulihan, ibuku meminta saya untuk mengambil cuti seminggu dari studi. Karena saya punya waktu luang, saya memutuskan untuk pergi menuju ke perpustakaan yang berbeda di rumah saya.
Sebagai orang yang percaya bahwa pengetahuan adalah kekuatan, saya perlu tahu lebih banyak tentang dunia ini.
Memasuki perpustakaan, saya melihat area luas yang dipenuhi oleh buku, sebuah ruangan yang dipenuhi buku dari atas ke bawah. Mengirim pelayanku untuk pergi agar menjaga privasiku, aku segera menyelam ke arah buku-buku yang berisi dasar-dasar dunia ini.
4 jam kemudian~~~~
Menutup buku ke-6, aku bersandar ke kursiku dan memejamkan mata.
'sepertinya dunia mengalami perubahan yang signifikan, pengetahuanku yang berasal dari masa lalu tidak bisa diandalkan.'
Dunia Liebe diciptakan oleh dua dewi, dia adalah dewi Artemis dan Vexana. Mereka berdua mengerahkan kekuatan mereka dan menciptakan dunia yang mereka anggap cocok.
Mereka menciptakan alam Artemis dan alam Vexana. Saat ini, saya berada di alam Artemis, yang saat ini berisi berbagai kerajaan dan dua Kekaisaran, bersama para elf, beastmen, dan kurcaci.
Para elf memiliki satu kerajaan tempat mereka tinggal di hutan zamzam. Para elf telah menciptakan kerajaan besar di dalam hutan yang diperintahkan oleh beberapa suku. Para elf dikenal karena kemampuan mereka dalam perdagangan dan pertarungan magis.
Sejumlah besar uang dunia mengalir melalui mereka, dan beberapa bisnis serta bank dikendalikan oleh mereka. Tidak hanya itu, karena umurnya yang lebih panjang, mereka juga memiliki jumlah ahli yang lebih banyak. Tetapi mereka tidak memiliki keinginan untuk mendominasi dunia.
Mengapa mereka menginginkannya, ketika mereka sudah memiliki segalanya?
"Kami punya uang, kami punya tanah dan kami berada dalam kemakmuran!"
Ditambah lagi, karena kemampuan sihir bawaan mereka, mereka dilindungi oleh naga. Di sini, naga bukanlah sebuah kerajaan atau suku. Mereka adalah sesuatu yang jauh di atasnya. Naga berada pada level yang berbeda. Mereka dikatakan sebagai spesies pertama yang diciptakan oleh kedua dewi, dengan kekuatan dan daya hidup di atas semua spesies lainnya.
Spesies berikutnya adalah beastmen, mereka terbagi menjadi beberapa suku dan tersebar di satu kerajaan. Di antara mereka, ada empat klan utama: Suku Singa, Suku Harimau, Suku Serigala, dan Suku Kucing.
Setiap suku memiliki klan lain di bawahnya dan diperintah oleh klan utama seperti sebuah dewan. Tidak ada satu raja pun, dan yang mengejutkan, sistem seperti itu bekerja dengan baik bagi mereka.
Berbeda dengan elf, beastmen lebih cenderung melakukan pertarungan jarak dekat daripada sihir, meskipun mereka mampu menggunakan sihir dalam pertarungan.
Setiap klan memiliki keistimewaannya masing-masing, seperti suku kucing sebagai pembunuh yang hebat, dan suku harimau sebagai pemburu harta Karun yang hebat. Semua klan berkumpul untuk menciptakan dunia mereka sendiri yang eksotis, yang merupakan tempat wisata hebat di dunia ini.
Setelah itu mereka para kurcaci, mereka tidak memiliki kerajaan sendiri, melainkan sebuah kota yang dikenal tidak dapat ditembus oleh semua orang. Karena tingkat kelahiran yang rendah, populasi para kurcaci juga lebih sedikit. Jadi, mereka bersatu untuk menciptakan kota kurcaci.
Kota yang di bangun dengan tembok logam tinggi dan teknologi yang canggih. Hal lain tentang para kurcaci adalah mereka penyuplai sekitar 50% produksi senjata dunia, angka yang menakutkan, sejujurnya mereka hidup hanya untuk kerajinan tangan dan meminum minuman keras. Dikatakan bahwa para kurcaci memiliki lebih banyak uang daripada yang dapat mereka keluarkan.
Setelah itu ialah manusia, tidak seperti ras lain, manusia tidak memiliki keterampilan yang baik, juga tidak memiliki keahlian khusus. Itulah yang ras lain pikirkan, tapi manusia menganggap kelemahan mereka sebagai kekuatan dan mengembangkan dengan cara mereka sendiri.
Manusia memulai memproduksi senjata magis, dan sebagai sekelompok pemikir luar biasa, kami mulai mempelajari keahlian orang lain dan mulai menguasainya. Manusia juga mempunyai keahlian dan kekuatan yang luar biasa. Saat ini, ada dua kekaisaran manusia dan berbagai kerajaan manusia lainnya yang mengelilinginya.
Kedua kekaisaran memiliki kekuatan yang sama. Kekaisaran tempat saya berada saat ini adalah Kekaisaran Fernandez, yang saat ini diperintah oleh Claus Fernandez ke-8, dia mengambil alih Kekaisaran 11 tahun lalu.
Yang lainnya adalah Kekaisaran Cocytos, yang diperintah oleh Levi Cocytos sejak 9 tahun yang lalu. Di sekeliling mereka terdapat kerajaan-kerajaan lain yang kekuatannya tidak bisa diremehkan, karena mereka memiliki keistimewaan dan kekuatan tersendiri.
Seperti kerajaan Mengria yang sepenuhnya fokus pada sihir. Dikatakan bahwa bahkan rakyat jelata pun bisa menggunakan sihir dasar.
Kerajaan Kafalon berfokus pada ksatria, dan mereka berorientasi pada pertarungan jarak dekat.
Jadi inilah dasar-dasar alam manusia atau yang biasa disebut dengan alam Artemis yang berisi manusia, elf, beastmen, dan kurcaci dibuat oleh dewi Artemis.
Untuk alam iblis yang dibuat oleh dewi Vexana, seseorang perlu menggunakan gerbang transportasi untuk melakukan perjalanan antar alam.
Dan untuk dunia iblis mereka memiliki berbagai jenis iblis yang tak terhitung jumlahnya, dan hanya ada tiga kekaisaran yang memerintah mereka semua: Kekaisaran Efeth, Heart dan Oflan.
Kekaisaran Efeth diperintah oleh iblis Kekaisaran Efeth, dan Kekaisaran Heart diperintah oleh iblis Kekaisaran Heart, dan untuk Kekaisaran Oflan mereka adalah kekaisaran yang sangat misterius, bahkan para iblis di alam iblis pun tak ada yang mengetahui keberadaan Kekaisaran itu berada.
Selain itu, ada ras lain yang diciptakan oleh kedua dewi, spesies akuatik yang hidup di dalam laut, makhluk akuatik memiliki kerajaan yang diperintah oleh suku putri duyung dan paus.
Berbeda dengan perkiraan orang, tidak terjadi perang atau permusuhan antar ras karena mereka hidup dalam harmoni. Dunia ini adalah tempat di mana berbagai ras hidup damai satu sama lain.
Kejadian itu terjadi ribuan tahun yang lalu. Entah kenapa, terjadi perang antara dewi Artemis dan Vexana, dan perang tersebut meningkat sedemikian rupa hingga jutaan orang tewas, dan darah membuat dunia menjadi merah. Tapi tidak ada yang tahu penyebab terjadinya perang antar dewi tersebut.
Aku sedikit mengetahui permasalahan antar kedua dewi tersebut. Itu bukanlah permasalahan yang besar menurutku, kedua dewi tersebut memperebutkan pria yang terlahir dari dunia yang mereka ciptakan ini.
Konon katanya bahwa pria tersebut memiliki garis keturunan yang sangat langka, yang membuat kedua dewi itu saling merebutkannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!