Natalie baru saja dari Meksiko dia tengah menyelesaikan sebuah misi penting.Bos besar tengah melakukan penyelundupan barang haram dengan jumlah besar dan sebuah pembunuhan berantai.Sebenarnya dia enggan melakukan tugas tersebut mengingat usianya yang sudah memasuki kepala tiga dan hendak menikah
Namun bos meminta melakukan hal itu dibantu dengan beberapa rekannya.Dia merupakan salah satunya wanita yang bisa di andalkan mengingat kemahirannya dan daya tariknya yang bisa meluluhkan targetnya.
Natalie berencana menikah dengan Samuel yang merupakan sesama anggota mafia juga.Dia berjanji pada dirinya sendiri,jika ini adalah terakhir kalinya dia ikut dalam organisasi.Setelah misinya selesai dia berencana menikah dengan Samuel dan menetap di New York di daerah Lower Manhattan.Selama ini dia tinggal daerah Brooklyn .
Di tengah hiruk pikuknya kota yang terkenal dengan kota yang tidak pernah tidur Big Apple (Gotham) Natalie melewati gang Kanal dengan menggunakan mobil hyundai miliknya,setelah menghabiskan dinner bersama Sam kekasihnya di sebuah restoran dikawasan Brooklyn.
Tiba tiba Kilat menyambar dan petir menggelegar diatas langit Kanal,namun dia tidak menghiraukannya.Padahal malam itu langit begitu cerah dengan bertabur jutaan bintang diangkasa.Sinar rembulan juga menyinari kota itu walau malam itu bukanlah malam bulan purnama.
"Brakkk"
Sesuatu jatuh dari atas sebuah gedung yang sudah tidak berpenghuni mengenai kap mobilnya.Mobil yang ditumpanginya oleng sehingga menabrak sebuah rumah tua didepannya.
"Tin tin tin"
Suara klakson mobil yang berbunyi akibat benturan di kepalanya mengenai klakson mobilnya sehingga membuat kegaduhan.Sebagian orang berlalu lalang membantu membawa kerumah sakit,serta sebagian orang hanya merekam dan menonton peristiwa itu terjadi.
Kejadian itu membuat Natalie harus dirawat dalam waktu yang cukup lama.
***
Satu bulan setelah peristiwa...
Natalie terbaring diruang ICU dengan begitu banyak selang terpasang ditubuhnya.Sudah satu bulan semenjak kejadian malam itu dia masih belum sadarkan diri.
Sementara diruangan lain seorang gadis terbaring lemah dengan luka perban menutupi seluruh wajahnya.Sementara bagian lehernya dipasangi Neck support.Kondisi tubuhnya tidak terluka parah hanya lecet saja sedangkan bagian wajahnya yang terluka akibat terkena serpihan kaca.
"Sayang besok kita akan segera pulang,Mommy akan merawat mu dirumah saja." ucap Seorang ibu sambil mengecup kening putrinya sembari mengelus rambutnya.Sigadis hanya diam saja saat menerima sentuhan dari wanita yang ada di depannya.Dia mengalami kerusakan pita suara akibat benturan keras dan mengenai tulang lehernya.
***Flash back on***
Seorang gadis dengan tubuh gendut serta kaca mata bulatnya tengah diikat disebuah kursi dengan tangan terikat kebelakang.
"Ha ha ha"
Tawa beberapa pria yang berada disebuah gedung kosong dengan beberapa minuman keras yang berserakan dilantai.
"Sebaiknya kita apakan,gadis cupu ini?" tanya pria bertubuh kekar dengan tato elang dilengannya.Sementara kedua jarinya mengapit benda nikotin dan memasukan kesela bibirnya kemudian mengepulkan asapnya kemuka sigadis sehingga dia terbatuk.
"Tolong lepaskan aku,aku janji akan memberi uang yang kalian mau.Aku akan bekerja keras."Ucap si gadis yang tampak ketakutan karena melihat salah seorang diantara mereka mendekat dan membawa sebuah pisau.
"Kita bunuh saja gadis ini,lagi pula dia tidak berguna bagi kita.Kau lihat saja bentuk tubuhnya sama sekali tidak menggiurkan."ucap pria yang membawa pisau sambil memperhatikan tubuhnya kemudian meludah.
'Tidak perlu membunuhnya,kita lempar saja dia dari atas." ucap seorang pria yang dari tadi duduk manis.Kemudian melepaskan kaos kakinya dan menyumpalkan ke mulut sigadis.
Seorang dari mereka membuka ikatan di tangan dan kakinya.Kemudian dua orang pria mendekati si gadis dan memegangi kaki dan tangan dan melemparkan kebawah.
"Braak bugh"
Tubuhnya mengenai mobil yang tengah melesat dibawah sehingga menimbulkan kecelakaan.
***Flash back off***
Sementara di sisi lain seorang gadis yang baru saja pulang dari rumah sakit dan tinggal didaerah Kanal Gowanus Brooklyn.
"Jessy ayo makan,mommy sudah buat sop iga untukmu." ucap Joseph sambil menyuapi adiknya yang tengah berbaring diranjang dengan kepala yang menyender di dinding serta.
Dengan susah payah dia terpaksa menelan makanannya,makanan yang selama ini jarang disentuh olehnya.selama beberapa Minggu ini dia hanya berdiam diri di kamar.
"Morning Jessy,hari ini aku akan membuka perban di wajahmu serta melepas penyangga di lehermu." ucap Dokter Marvin kemudian membuka perban secara pelan pelan.kemudian dia juga membuka penyangga dilehernya.
"Joseph tolong ambil kan cermin,supaya adikmu bisa melihat wajahnya." ucap Dokter Marvin sambil menengadahkan tangannya.
Dengan cekatan Joseph mengambil cermin dari kamar ibunya kemudian menyerahkan pada dokter.
"Oh no,this is not my face"gumam Natali lirih sambil melempar cermin yang berada ditangan dokter Marvin..
"Are you alright?"tanya sang dokter melihat perubahan wajah Jessy.Dokter Marvin segera keluar dari kamar Jessy dan meminta Joseph untuk bersabar menghadapi adiknya.Mungkin dia masih trauma dengan kejadian yang menimpa dirinya.
Dokter Marvin merupakan dokter langganan keluarga Stevany.Saat ini Mommy Stevani tengah bekerja di sebuah restoran siap saji di daerah New york dan pulang saat malam hari,mengingat dia seorang singgel parent. yang menghidupi kedua anaknya.
Natalie yang kini berada didalam tubuh Jessy begitu marah mendapati dirinya di cermin.Apalagi tubuh Jessy terlihat begitu gemuk dan penuh dengan jerawat.Berbeda dengan dirinya yang bertubuh seksi dan cantik.
Selama berminggu Minggu Dia mengurung diri kamar dan hanya keluar saat makan malam itupun hanya terpaksa karena merasa sangat lapar.Makanan yang Stevani hidangkan hanya makanan biasa,mengingat hidup Natalie sangat mewah dan dia tinggal dikawasan lower Manhattan.
Tepat satu bulan setelah dirinya kembali sehat dan bisa melakukan aktifitas.Natalie yang kini berada ditubuh Jessy,memutuskan pergi ke sekolah dengan berat hati,karena desakan Mommy Stevani.
Saat dia baru menginjakan kakinya dihalaman gedung Trinity school seseorang mendorongnya dari belakang membuat dia terjatuh.Tidak hanya itu saja seorang teman lelakinya tiba tiba menyiram wajahnya dengan minuman yang di pegang di tangannya.
"Hai cupu,ternyata kamu masih hidup.Aku pikir kamu sudah mati saat jatuh dari gedung." sapa seorang teman cowoknya dengan tatapan yang mengejek.
"Oh jadi ini,orang yang membuat aku terjebak di tubuh gadis ini." ucap Jessy yang memegang tangan pria tadi sambil memejamkan matanya.Tiba tiba dia mendapat penglihatan saat sebelum kejadian.
"Aku akan memberikan pelajaran untukmu."ucap seorang pria dengan tato elang di lengannya hendak menyeret tubuh Jessy namun urung dilakukan karena tiba tiba bel berbunyi.
"Sial." rutuknya sambil mengepalkan tangannya kemudian berlari masuk ke kelasnya.
Sementara Jessy yang bingung karena harus masuk ke ruangan yang mana hanya mematung sambil mengamati kesekeliling.Hingga a tiba tiba seseorang menyentuh pundaknya kemudian memeluknya.
"Jessy ayo kita masuk kelas." ucapnya sambil menggandeng Jessy masuk.Dia hanya menuruti temannya dan ikut duduk di sebelahnya.
Jessy hanya diam saja saat guru menerangkan pelajaran,hingga saat bel istirahat berbunyi dia segera keluar ruangan.
"Jessy kenapa kamu terlihat aneh,apakah kamu masih marah denganku.Ku mohon maafkan aku,aku belum sempat menengok mu.Apakah kamu tidak mengenaliku karena kamu tida memakai kaca mata " ucap seorang wanita yang dari tadi bersamanya.
"Tidak bukan itu,aku hanya lupa namamu." ucap Jessy sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.Dia bingung harus memulai dari mana,karena merasa asing dengan hal yang sama sekali tidak dia ketahui.
"Okay mungkin sewaktu terjatuh otakmu bergeser sedikit.Aku akan mengenalkan diriku,namaku Gabriel kita berteman sedari kecil.Kita sering menghabiskan waktu bersama,mungkin itu cukup sebaiknya kita ke kantin." ucap Gabriel sambil menggandeng tangan sahabatnya dan menuju kantin.
Setelah menemani Gabriel makan mereka berdua menuju kelas hingga pelajaran berakhir.
"Aku mengantuk sekali,ternyata sekolah itu melelahkan." ucap Natalie sambil meninggalkan Gabriel sendiri dikelas.Dia berjalan keluar dari Trinity school.
Seseorang dari belakang membekap mulutnya kemudian membawanya ke sebuah mobil dan membawanya ke suatu tempat.
"Turun." ucap pria itu sambil mendorong tubuh Jessy sehingga dia terhuyung kedepan.Dia segera meraih kursi dan duduk sambil menepuk tangannya.Tampak tiga pria datang dari arah yang sama sambil membawa tongkat.
"Rupanya kamu masih hidup,beri dia pelajaran agar dia tidak berani menampakan batang hidungnya lagi." ucapnya sambil memantik api di jarinya.
Dua orang pria maju sambil membawa sebotol minyak dirijen dan hendak menyiram ke tubuhnya.Jessy yang sedari tadi diam tanpa memajukan perlawanan apapun segera berdiri dan mengepalkan kedua tangannya.
"Bugh"
"Bugh"
Beberapa kali pukulan dilayangkan Jessy terhadap pria didepannya.Namun pukulan Jessy dapat ditangkisnya dengan mudah.Justru dia yang mendapat pukulan dan diikat di kursi dengan tangan diikat kebelakang.
"Sial,kenapa tak ada satupun seranganku yang berhasil.Kenapa tubuh gadis ini begitu lembek,sungguh aku menyesal kenapa harus terjebak di cewek gendut ini.Lebih baik aku mati saja kalau harus hidup seperti ini."umpat Jessy dalam hati.
"Teman teman kalian lihat ternyata si cupu berani membela diri." ucap salah seorang diantara mereka yang merasa heran karena tiba tiba wanita yang selalu dia bully ternyata berani membalas.Biasanya Jessy selalu diam dan ketakutan saat mereka datang dan membully nya.
"Kalian semua mau apa dariku,beraninya hanya pada gadis lemah."ucap Jessy yang hanya pasrah saat diikat tangannya kebelakang.
"Kita mau bersenang senang lah." ucap salah seorang diantara mereka.
"Jika kalian ingin bersenang senang kenapa harus mengikatku begini.Cepat lepaskan ikatanku,aku akan melayani kalian sampai kalian puas."ucap Jessy yang merasa tangannya begitu pegal.
"Siapa bilang kalau kamu akan melayaniku,aku jijik disentuh wanita cupu sepertimu.Memandang wajahmu dan bentuk tubuhmu saja aku sudah tidak bernafsu." ucapnya yang menatap tajam Jessy.
"Lalu bersenang senang yang bagaimana ?"tanya Jessy yang mengira mereka semua akan memperkosanya.
"Aku akan mencambuk mu ,itulah cara kami bersenang senang."sahut salah seorang diantara mereka Sembari melepas ikat pinggangnya.
"Kenapa nasibku begini amat,apa iya aku harus mati ditangan anak sekecil ini?" rutuk Jessy dalam hati.Saat salah seorang hendak melangkah cambuknya tiba tiba Joseph datang dan menunduk sambil mendekapnya erat.
"Tolong hentikan jangan lakukan ini pada adikku,biar aku saja yang menggantikannya." ucap Joseph sambil merentangkan tangannya.
"Sudah kakak pulang saja sana,aku tidak apa apa.Kami semua tengah bermain drama,kakak menganggu saja." ucap Jessy yang telah lepas dari ikatannya. Bagi dia melepaskan diri dari ikatan adalah hal mudah.Jessy menggandeng kakaknya keluar dari tempat itu dan membujuk kakaknya pulang.Kemudian memastikan kakaknya pulang,setelah itu dia kembali lagi ketempat tadi.
"Alexs kenapa kamu biarkan gadis cupu itu pergi." teriak Jonathan murka saat mengetahui semua temannya hanya diam saat Jessy pergi.
"Sudahlah kita kan bisa menangkapnya kembali,aku hanya heran kenapa dia dengan mudahnya melepaskan ikatanku.Padahal aku mengikat nya kencang seperti biasanya ." ucap Alex yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Selama ini dia yang selalu bertugas mengikat gadis gadis yang akan dijahili nya
"Siapa bilang aku kabur,aku tadi hanya menyuruh kakakku pergi." ucap Jessy yang kini ada berdiri dihadapan mereka semua.Sontak kelima pria yang ada disitu menatap heran kearahnya.
"Ka kamu kembali lagi." ucap Alex dengan terbata karena tidak menyangka Jessy akan kembali.Biasanya jika mangsa mereka kabur pasti akan lari ketakutan dan tidak mungkin kembali.
"Iya lah aku kembali,aku hanya ingin minta bantuan kalian.Tolong kalian habisi saja nyawaku,kalian boleh membunuhku jika perlu kalian beri aku sianida saja biar aku cepat mati.Jika kalian saja jijik melihat wajahku apalagi dengan diriku.Bunuh saja aku,aku mohon." ucap Jessy sambil berjongkok dan memegangi kaki Alex.
"Apa" ucap mereka berlima serempak kemudian saling tatap,tidak percaya.Selama ini mereka hanya menyiksa dan menggertak saja,tidak berani melakukan hal yang lebih buruk apalagi membunuh Kemarin dia berani melempar tubuh Jessy karena pengaruh alkohol.
"Kenapa kalian semua diam,bukankah kalian merupakan jagoan di Trinity.Kenapa melakukan hal sekecil itu saja tidak berani,jagoan macam apaan." ucap Jessy Kesal sambil berdiri dan berjalan kearah mereka semua.
"Kami hanya menyiksa bukan membunuh,sebaiknya kamu pulang saja.Mungkin setelah jatuh dari gedung otakmu bergeser sehingga kamu meminta hal aneh." ucap Jonathan kemudian duduk di bangku sambil menyenderkan badannya.
"Aku tidak mau pulang sebelum kalian menuruti permintaanku, atau begini saja kalian lempar aku lagi dari atas gedung seperti waktu itu saja bagaimana kalian mau kan?" tanya Jessy sambil memandangi wajah mereka satu persatu.
"Eh cupu hentikan lelucon konyol ini,sebaiknya kamu pulang dan beristirahat saja di rumah.Hari ini aku tidak akan menyiksamu pulanglah sebelum kami semua berubah pikiran."ucap Alexs yang mendorong Jessy secara kasar.Namun Jessy tetap bergeming dan tetap maju.Dengan tubuh gemuknya dia menahan dorongan Alex sehingga dia menyerah.
"Bagaimana ini Jou?"tanya Alex meminta pendapat Jonatan selaku ketua geng.Selama ini mereka berempat selalu menuruti perintah Jonatan.
"Baiklah,aku turuti permintaanmu." sahut Jonatan setelah cukup lama berpikir.
Mereka berlima membawa Jessy ke gudang tempat mereka menjatuhkan Jessy waktu itu.Jarak tempat itu menuju gedung tidak terlalu jauh butuh waktu sekitar lima belas menit saja.Alexs segera menuju lantai atas diikuti Jessy dan yang lainnya.
"Kamu yakin akan melakukan hal ini." ucap Jonathan sambil menepuk lengan Jessy pelan.Dia tiba tiba merasa kasihan melihat raut muka Jessy yang terlihat seperti tidak bersemangat.Padahal sebelum ini Jonatan merupakan seseorang yang paling galak diantara keempat temannya.
"Aku sudah bosan dengan hidupku,mungkin jika aku jatuh lagi alu akan kembali ke tubuh asliku." ucap Jessy sambil menghembuskan nafas ya kasar.Jonathan yang tidak mengerti maksud kata kata Jessy hanya diam.
"Kalian lempar aku seperti sebelumnya ya.Kalian lempar tepat diatas mobil itu " ucap Jessy sambil menunjuk kesebuah mobil yang berjalan pelan. Dari atap gedung terlihat jelas mobil yang sedang berlalu lalang.Kedua orang memegangi kaki dan tangan Jessy namun mereka ragu saat akan melemparkan Jessy ke bawah.
"Ayo buruan sebelum mobil itu jauh."Teriak Jessy yang merasa kesal karena belum dilempar juga.Dia yakin sekali jika dirinya terlempar maka akan kembali ke tubuhnya sendiri.
"Buruan lelet amat,tinggal lempar doang apa susahnya."teriak Jessy kembali karena kedua pria yang sedari tadi memegang kaki dan tangannya hanya diam.
" Bugh"
Tubuh Jessy dilempar kebawah oleh kedua teman Alexs sambil menutup mata.Kemudian mereka menengok ke bawah dan mencari keberadaan Jessy.
"Bos gadis itu bos."Teriak keduanya sambil menetap kearah bawah.Sontak Jonatan dan Alexs yang dari tadi terduduk segera berdiri dan ikut melihat kearah bawah gedung kaget.
To be continued...
Jangan lupa ya tolong tinggalkan jejak setelah membaca,jangan ditinggalin begitu saja supaya authornya senang dan semangat menulis!!
Dan jangan lupa selalu dukung Author terus dan beri masukan dan semangat ya bestiee
Tolong kasih like, komen, vote serta hadiah ya !!
Terimakasih pembaca yang baik..Semoga kalian selalu diberi kesehatan dan rejeki yang lancar.
Aminnn....
"Kemana hilangnya gadis cupu itu." gumam Alexs lirih sambil memandangi ke bawah.Keempat temannya juga ikut memandangi dari tas gedung,namun tidak menemukan keberadaan Jessy.
"Sungguh kasihan gadis cupu itu,mungkin karena kamu tadi mengejeknya jelek sehingga dia frustasi.Sebenernya dia tidak begitu jelek cuma tubuhnya saja yang seperti gajah bengkak membuat aku ilfil."gumam Jonathan lirih namun masih terdengar oleh temannya.
"Wah tumben bos peduli sama cewek cupu itu,biasanya sama cewek cantik saja bos jual mahal dan tidak perduli."ucap salah seorang temannya yang mereka begitu anah melihat kelakuan bosnya.
"Iya Bro,sebenarnya kenapa denganmu." ucap Alexs yang merasa anah dengan kelakuan sahabatnya sambil menempelkan tangannya keningnya.
Alexs dan Jonathan merupakan saudara sepupu dan dia merupakan orang yang berpengaruh di sekolahnya.Ayah Jonathan merupakan seorang politikus terkenal.Sedangkan ayah Alexs merupakan seorang pengacara yang mampu membuat kliennya puas.Dia bisa membolak balikan fakta dan membuat seseorang yang bersalah dengan mudah bebas tanpa tuduhan apapun.
***
Sementara disisi lain Natalie yang berada di tubuh Jessy sangat bahagia sambil memejamkan matanya,dia mengira dirinya sudah meninggal .Dan dia begitu kaget saat membuka matanya ...
"Apa aku sudah mati " kemudian ia membuka matanya secara perlahan dan menatap langit diatas kemudian bangkit dan duduk sambil memandangi jalan yang tidak asing baginya.
Dia mendapati dirinya tengah berada di mobil bak terbuka dan tengah berada diatas tumpukan spring bed yang akan menuju kesebuah toko.Dan dia sangat mengingat jalan yang kini dilalui,jalan yang tidak asing baginya Jalan menuju mansion nya.
Dia segera berdiri dan meloncat ke tepi jalan dan berlari menuju mansionnya.Jalanl menuju mansion masih jauh namun dirinya begitu antusias ingin segera sampai.Dia berlari secepat mungkin hingga tiba di depan mansion.
Senyum dibibirnya merekah,kemudian berjalan menuju pintu namun pintunya dikunci.Jessy tidak kehabisan akal,dia mengambil jepit dirambutnya dan membuka pintu dan menuju kedalam.
Hal yang pertama dia lakukan adalah menatap Cermin yang ada diruang tamu.Namun dia mendapati tubuhnya masih tetap sama,masih berada ditubuh Jessy.
"Kali ini aku belum berhasil,aku tidak boleh menyerah,tetap semangat." gumamnya lirih kemudian naik keatas menuju kamarnya.
Jessy segera berlari dan menjatuhkan tubuhnya diranjang.Dia begitu senang dapat kembali ke mansionnya walaupun hanya sebentar.Dia berjalan menuju balkon dan menghirup udara segar dari atas balkon Sambil memandangi pemandangan negri paman Sam yang tampak indah ketika malam hari.
Tiba tiba dia melihat mobil adiknya dari kejauhan menuju kerahnya.Dengan sigap di menuju brankas dan hendak mengambil uang yang dia simpan didalamnya.Namun dia sangat kaget mendapati uang yang ada di brankasnya kosong.
"Sial kemana semua uangku." umpatnya kesal.Kemudian dia mengambil sesuatu dari bawah tempat tidurnya ,kemudian dia juga mengambil pistol dan barang barang yang selalu dia gunakan saat tengah bertugas.
Dengan sigap dia memasukan ke dalam tas miliknya Kemudian dia segera menuju bastment.Namun tidak sengaja mendengar percakapan adiknya dan ibunya.
"Mommy sebaiknya kita singkirkan Natalie secepatnya,dan kita jual saja mansion ini." ucap Caty sambil membawa blanjaan begitu banyak di tangannya.
"Sabar darling tunggu waktu yang tepat.Rumah sakit selalu dijaga ketat kita tidak bisa berbuat apapun.Sebaiknya kamu fokus saja pada tujuanmu,jangan biarkan Samuel jatuh ketangan wanita lain.Buksnkah kamu sangat mencintainya,jika kakak kamu meninggal pasti Sammuel jatuh ke pelukanmu" ucap Margaret sambil mengelus rambut putrinya.
Caty merupakan adik tiri Natalie,Selama ini mereka memang tidak pernah aku.Semenjak kepergian Daddy,Natalie lebih memilih tinggal di mansion yang dibelinya dari jerih payahnya sendiri.Sementara Mommy dan Caty tinggal tidak jauh dari mansionnya.
Mommy Margaret memang selalu bersikap baik dan penuh kasih sayang saat didepan Natalie.Tapi dibelakangnya dia selalu berusaha melenyapkannya,namun tidak satupun usahanya yang berhasil.
Setelah semua orang tertidur Natali diam diam menyelinap masuk dan mengambil semua uang yang ada di dompet Mommy dan adiknya.Setelahh itu dia bergegas pulang kekediaman Mommy Stevani.
Joseph sudah menunggunya dari tadi di ruang tamu sibuk mondar mandir.Setelah mengetahui adiknya pulang dengan selamat,Joseph begitu gembira.Dia sangat menyayangi Jessy begitu pula dengan Mommy.Namun karena pekerjaannya,sehingga dia jarang meluangkan waktu luang.
Selama ini Jessy tinggal bersama Mom dan kakaknya tinggal disebuah apartemen yang sederhana.Namun kasih sayang Mom dan Joseph yang begitu tulus membuat Natalie iri dengan keluarganya sendiri yang selama ini tidak akur.
Jessy berencana menguruskan badannya dan melakukan perawatan alami supaya jerawat yang ada di wajahnya hilang.Berkat kerja kerasnya dan usahanya kini wajah Jessy bersih tanpa jerawat.Kini dia tidak memakai kaca mata lagi.
Setiap hari dia berolah raga dengan berjalan kaki dari apartemennya menuju rumah sakit tempat dia dirawat.Sambil memantau perkembangan disana.Bahlsn ketika malam hari sebelum tidur dia menyempatkan kerumah sakit kemudian melakukan push up sebelum tidur.
Awalnya badannya merasa pegal saat pertama kali berolah raga,namun kini badannya sudah terbiasa dan kini dia mulai menikmati hidupnya menjadi seorang remaja yang hidup sederhana.
"Kamu kakaknya Jessy kan,apa dia baik baik saja.Tolong panggilkan dia aku ingin bertemu dengannya." Ucap Jonathan yang ditemani Alexs.
"Jessy ada didalam akan aku panggilkan,tapi tolong jangan sakiti dia." ucap Joseph kemudian memanggil adiknya yang tengah berada dikamar.Jessy segera keluar dan menemui mereka yang tengah berdiri di depan apartemennya.
Jessy setelah berhasil menurunkan berat badannya dan melakukan perawatan wajah...
Jessy melakukan diet ketat selama sebulan lebih dan melakukan olah raga.
"Ada apa kalian berdua mencari ku?"tanya Jessy saat keluar dari pintu dan memandangi kedua cowok didepannya yang tampak terpukau saat melihatnya.
"K kamu beneran Jessy, aku cuma ingin memastikan kalau kamu baik baik saja."ucap Alexs yang Memandangi Jessy takjub.Dulu Jessy begitu gendut dan wajahnya penuh dengan jerawat.Kini didepannya tampak seorang gadis yang meski tanpa menggunakan make up sudah cantik.
"Aku baik baik saja,kalau tidak ada urusan aku mau masuk."ucap Jessy karena sambil memperhatikan cowok di depannya yang tampak seperti kebingungan.
"Aku ingin mengajakmu dinner,kamu mau kan?" tanya Jonathan yang tiba tiba mengajaknya dinner padahal sebelumnya dia dan Alexs hanya ingin memastikan keadaan Jessy baik baik saja karena dia tidak masuk sekolah cukup lama.
"Hei kenapa kamu mengajaknya dinner." bisik Alexs ditelinga Jonathan.
"Sudahlah kamu diam saja." gumam Jonathan lirih.
"Besok saja ya,hari ini aku capek."ucap Jessy berbohong,padahal sebenarnya dia hendak kerumah sakit.
"Baiklah,besok aku akan menjemputmu." ujar Jonathan yang nampak kecewa Baru kali ini dia berani ditolak oleh seorang gadis.Biasanya dia yang selalu diminta dinner dan dikirimi begitu banyak buket dari para fansnya.
Setelah kepergian Alexs dan Jonathan,Jessy segera merubah penampilannya dan berencana menemui kekasihnya Samuel di rumah sakit.Setelah sering memantau dia kini tau jika Samuel selalu kesana saat malam hari.
Setelah Jessy berdandan,dia segera menuju keveumah sakit.Dia ingin terlihat cantik saat bertemu kekasihnya,meskipun bukan berada didalam tubuhnya sendiri.Dari kejauhan dia melihat Samuel yang baru saja keluar dan hendak menuju mobilnya.
"Sam ini aku Natalie,aku sangat merindukanmu." ucap Natalie sambil memeluknya dari belakang.Dia berencana mengungkap jati dirinya yang sebenarnya.
"Tubuhku terjebak di gadis ini,kamu masih mengenaliku kan,percayalah padaku aku ini benar Natalie."ucap Natalia yang masih memeluknya dari belakang.
"benarkah"ujar Sam dingin kemudian berbalik sehingga posisinya berada tepat didepan Jessy yang tingginya hanya sepundaknya.Kemudian dia tersenyum menyeringgai yang membuat Jessy bergidik ngeri namun dia berusaha terlihat tenang.
"Ayo Honey aku akan mengajakmu kesuatu tempat." ucap Samuel kemudian menggandeng tangan Jessy dan mengajak masuk kemobil.Namun mobil yang dikendarainya bukan menuju kearah manssionnya melainkan kesuatu tempat yang asing bagi Jeesy.
Jessy merasa aneh dengan sebutan honey karena Sam biasa memanggilnya Bee,namun dia berusaha untuk mengabaikannya.
Samuel membukakan pintu serta mengajak Jeesy masuk kedalam.Kemudian Samuel meminta Jessy mengikuti ke lantai dua ke sebuah kamar.
"Honey dimana kamu simpan permata itu,tolong beri tau padaku?"tanya Sam lirih kemudian mengecup bibir Jeesy lembut.
"Dari mana Sam tau aku yang menyimpan permata itu,padahal aku tidak bercerita padanya.Kenapa bau parfumnya lain,ini bukan bau parfum Sam."gumamnya dalam hati karena merasa ada sesuatu yang janggal.Sebelumnya kekasihnya tidak pernah terlibat dalam urusan pekerjaannya.
Sebelum peristiwa kecelakaan Natalie memang tengah menyelundupkan permata dan bebetapa permata itu masih ada padanya.Namun dia tidak menceritakan apapun pada kekasihnya.
"Aku tidak menyimpan permata itu." sahutnya lirih.
"Kamu jangan bohong Honey,baiklah sebaiknya kita bersenang senang dulu sebelum kamu menunjukan permata itu." ucap Sam kemudian dia melepaskan jasnya dan membopong Jessy ke ranjang.
"Kamu mau apa Sam?" tanya Jessy yang merasa heran dengan perilaku kekasihnya,bahkan pria didepannya seperti pria asing baginya.
"Kita akan bercinta Honey,bukankah kita sering melakukannya." sahut Sam kemudian membuka satu persatu kancing kemejanya.
"Kita,,,melakukannya.Tidak aku yakin pria yang berdiri di depanku bukanlah Sam.Sam yang aku kenal bukanlah seperti ini, lagi pula selama lima tahun berpacaran dengannya aku belum pernah melakukan dengannya." gumamnya dalam hati.
"Ayo Honay aku sudah tidak tahan." ucap Sam yang kini setengah telanjang dan kini mendekati Jeesy sambil merangkak menaiki ranjang.Dia segera mendorong tubuh secara kasar.Jeesy yang tadinya duduk kini posisinya berbaring dibawah Kungkungan tubuh Sam yang kekar dan berotot.
Jessy hanya terdiam saat Sam menyentuh rambutnya dan membelai pipinya.Namun dia menyadari ada hal yang aneh dengan dada Sam yang kini bertato gambar yang merupakan lambang dari musuhnya.
"Sreekk"
Sam menyobek pakaian yang dikenakan Jessy.Kemudian mulai menciumi bibir Jessy kemudian turun dan menciumi leher jenjangnya.
"Sam aku..." ucapnya tertahan karena tangan Sam menekan kuat kedua pergelangan tangannya.
To be Continued...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!